Saran KESIMPULAN DAN SARAN

176 lindung sangat sulit direalisasikan, karena bagi petani bertani adalah cara hidup sehingga cenderung untuk menolak jika harus dipindahkan ke tempat lain. Oleh karena itu, diperlukan model pengelolaan kawasan yang dapat menjalankan fungsi lindung dan fungsi budidaya secara bersamaan sebagai bentuk penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak. Model ecofarming yang dihasilkan dari penelitian ini, adalah model pengelolaan kawasan yang rekomendasikan untuk dilaksanakan di lahan dataran tinggi. Penerapan model ecofarming secara konsisten, akan menjamin keberlanjutan fungsi lindung dan fungsi budidaya yang terukur dari manfaat ekonomi berupa peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, manfaat sosial dalam bentuk stabilitas sosial masyarakat serta manfaat ekologi berupa kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.

8.2. Saran

1. Pemerintah Propinsi Jawa Barat perlu mempertimbangkan perkembangan wilayah Lembang yang sangat cepat, sistem kelembagaan masyarakat yang kuat serta besarnya biaya sosial yang harus dikeluarkan, jika fungsi seluruh Kawasan Bandung Utara KBU akan dikembalikan sebagai fungsi lindung. 2. Pemerintah daerah Propinsi dan Kabupaten perlu menyusun program operasional yang jelas dan tegas untuk memperbaiki pengelolaan lahan dataran tinggi yang telah dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian, agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang semakin meluas. 3. Diseminasi informasi dan teknologi mengenai konservasi lahan dan air kepada petani dan masyarakat yang tinggal di wilayah dataran tinggi perlu dilakukan oleh seluruh inatansi terkait secara intensif. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungannya. 4. Seluruh stakeholders yang terkait dengan pertanian lahan dataran tinggi perlu menyatukan persepsi terlebih dahulu sebelum model dilaksanakan, agar konsistensi dalam implementasinya dapat dipertahankan. 5. Untuk penelitian lebih lanjut, perlu dilakukan uji validitas model terhadap kondisi wilayah yang memiliki karakteristik spesifik berbeda dengan wilayah penelitian ini, namun dihadapkan pada permasalahan yang sama. 177 DAFTAR PUSTAKA Abas, A.Id., Y. Soelaeman dan A. Abdurachman. 2003. Keragaan dan dampak Penerapan Sistem Usahatani Konservasi Terhadap Tingkat Productivitas Lahan Perbukitan Yogyakarta. Jornal Litbang pertanian 22 2: 49 - 56. Abdurachman, A dan S. Sutono. 2002. Teknologi Pengendalian Erosi Lahan Berlereng, Teknologi Pengelolaan Lahan Kering, Menuju Pertanian Produktif Dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor. Hlm. 103 – 146. Altieri, M. A dan C. I. Nicholls. 2004. Agroecology and The Search For a Trully Sustainable Agriculture, 1 st ed. University of California, Berkeley. Aminullah, E. 2004. Berfikir Sistemik. Penerbit PPM. Jakarta. Ananda, J. Dan G. Herath. 2003. Soil Erosion in Developing Countries: a Socio Economic Appraisal. Jounal of Environ. Management 68 4: 342 - 353. Anyamba, A., J. P. Chretein, J. Small, C. J. Tucker dan K. J. Linthicum. 2006. Developing Global Climate Change Anomalies Suggest Potential Disease for 2006 – 2007. International Journal of Health Geographics 5: 6 - 10. Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah Dan Air. IPB Press. Bapeda Jawa Barat. 2006. Jawa Barat Dalam Angka 2006. http:www.bapeda- jabar.go.idbapeda_designdokumen_informasi.php?t=22c=87year=2006 diakses 30 Mei 2007 Bapeda Jawa Barat. 2007. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2006. http:www.bapeda-jabar.go.idbapeda_designdokumen_informasi.php?t= 6c1008 diakses 30 Mei 2007 Barbier, E.B. dan J.T. Bishop. 1995. Economics Values And Incentives Affecting Soil And Water Consevation In Developing Countries. Journal of Soil Water Conserv. 8: 169 – 179. Becker, J., P. Makus dan S. Schrader. 2001. Interaction Between Soil Micro- And Meso Fauna And Plants In An Ecofarming System. European Journal of Soil Biology, 37 4: 245 -249. Biro Pusat Statistik. 2006. Profil Kemiskinan di Indonesia. BPS, Jakarta Blann, K. 2002. Facilitating Sustainable Agriculture: Participatory Learning And Adaptive Management In Times Of Environmental Uncertainty. Conservation Ecology Journal 6 2: 8-16. Bourgeois, R dan F. Jesus. 2004. Partipatory Prospective Analysis, Exploring And Anticipating Challenges With Stakeholders. Unescap-Capsa, Indonesia. Bowen, H.J.M. 1979. Environmental Chemistry Of The Elements. Academic Press. Sidney. 178 Buol, S.W., F.D. Hole., dan R.J. Mc Cracken. 1973. Soil Genesis Classification. I st edition. IOWA State University Press., Ames. Burkart, M.R. 2007. Diffuse Pollution From Intensive Agriculture: Sustainability, Challenges, And Opportunities. Water Sci. Technol. Journal 55 3: 17 - 23. Carlton, D.W. dan J.M. Perloff. 2000. Modern Industrial Organization. Addison Wasley. Massachusetts. CGIAR. 1978. Farming System Research at The International Agricultural Research Centers. TAC Secretariat Agriculture Dept. FAO. Rome. Chen, C.C., B. McCarl, and H. Hill, 2002: Agricultural Value of ENSO Information Under Alternative Phase Definition. Climatic Change Journal 54 3: 305 - 325. Choi, J., Y. H. Choi dan K. J. Lim. 2003. Effect of Sediment Trap on Sediment Control from a Sloping Upland Culture. Korean Commision on Irrigation and Drainage Journal 10 2: 62 – 70. Coleman, J.S. 1988. Social Capital in the Creation of Human Capital. American Journal of Sociology 94: Supplement: Organizations and Institutions: Sociological and Economic Approaches to the Analysis of Social Structure. hal S95-S120. Conway, G.R dan J.N. Pretty. 1988. Fertilizer Risks In The Developing Countries: A Review. HED. London. Dariah, A. 2007. Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia 29 1: 7 - 9. _______. dan A. Rachman. 2007. Optimalisasi Multifungsi Lahan Pertanian Dalam Penanggulangan Pencemaran Di Daerah Aliran Sungai. http:bbsdlp.litbang.deptan.go.idindex.php?option=com_contenttask=view id=50Itemid=121limit=1limitstart=5. diakses 15 April 2007 Dasiharjo. 2004. Model Pemanfaatan Lahan Berkelanjutan Di Daerah Hulu Sungai Studi Kasus Daerah Hulu Sungai Cikapundung, Bandung Utara. [Disertasi]. IPB. Bogor. Departemen Pertanian. 2006. Peraturan Menteri Pertanian No. 47Permentan OT.140102006 tentang Pedoman Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan. Direktorat Jenderal Penataan Ruang. 2007. Undang-Undang RI. Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan ruang. Departemen PU. Jakarta Djauhari, A dan A. Syam. 1996. Sistem Pengelolaan Lahan Kering Di Daerah Aliran Sungai Brantas Bagian Hulu. Jurnal Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian 14 1: 24 - 40. Dudwick, N., K. Kuehnast, V.N. Jones dan M. Woolcock. 2006. Analyzing Social Capital In Context. World Bank Institute. Washington DC. 179 Egger, K. 1990. Ecofarming: a Synthesis of Old and New. www.Metafro.beleisa19906.2.3 pdf diakses 15 April 2007 Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem: Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor. Eriyatno dan F. Sofyar. 2007. Riset Kebijakan, Metode Penelitian Untuk Pascasarjana. IPB Press. Bogor. Erickson, B.H. 1996. Culture, Class, And Connections. American Journal of Sociology 102: 217 – 51. Erwindi, J. 2000. Analisis Kesesuaian Lahan Sebagai Masukan Pengembangan Wilayah Kecamatan Lembang. http:digilib.itb.ac.idgdl.php?mod=browse op=readid=jbptitbpp-gdl-s2-2000-jossi-626-analisis diakses 12September 2007 Food and Agriculture Organization. 1990. Integrated Plant Nutrien Systems: State of The Art. Commission on Fertilizers, 11 th Session, 4 – 6 April 1990. Rome. ____________________________. 2000. Organic Farming : Demand for Organic Products Has Created New Export Opportunities for the Developing World. htpp:wwwfao.org magazine.spotlight.organic farming.html diakses 14 September 2008 Ferguson, P.R. 1988. Industrial Economic: Issues And Perspectives. Macmillan Education LTD. London. Flap, H.D. 1999. Creation And Returns Of Social Capital: A New Research Program. La Revue Tocqueville Journal 20: 5 – 26. Forrester, J.W. 1995. Learning and Renewal. The Beginning of System Dynamics. The Mc. Kinsey Quartely. No. 4. Francis, C.A., G. Lieblein, J. Helenius, L. Salomonsson, H. Olsen, and J. Porter. 2001. Challenges in Designing Agriculture Education: a Nordic Perspective on Change. American Journal of Alternative Agriculture 16 2: 89 - 95. Gatot, I.S., J. Duschesne, F. Forest, P. Perez, C. Cudennec, T. Prasetyo dan S. Karama. 1999. Rainfall-Runoff Harvesting For Controlling Erosion And Sustaining Up Land Agriculture Development. Selected Paper From The 10 th International Soil Conservation Organization Meeting, 24 – 29 May 1999. p. 431-439. Gittinger, J.P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI Press-Johns Hopkins. Jakarta. Godet, M. 2004. Scenario and Strategies. a Toolbox for Scenario Planning. Lipsor Working Paper. Paris. Gray, C., L.C.S. Simanjuntak dan P.F.L. Maspaitella. 1986. Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia. Jakarta. 180 Grootaert, C., D. Narayan, V. N. Jones, and M. Woolcock. 2004. Measuring Social Capital: An Integrated Questionnaire. World Bank Working Paper No. 18. World Bank, Washington, DC. Gunawan, M. 1998. Strategi Pengembangan Investasi dan Kelembagaan Agroindustri Pangan. Prosiding Widyakarya dan Prawidyakarya Nasional Pangan dan Gizi, Sub Tema Agroindustri Pangan: 151 – 164. Kantor Menteri Negara Pangan dan Institut Pertanian Bogor. Gupta, R.D., K. Deepak, dan V.K. Jalali. 2005. Organic Farming: Concept And Its Prospective In Jammu And Kashmir. Journal of Research, SKUAST–J 2005 4 1: 43 - 54 Hamilton, L.S. dan P. N. King, 1997. Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika Tropical Forested Watersheds. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hehanusa, P.E. 1999. Ketersediaan Air dalam Perspektif Abad 21 Kaitannya dengan Hak Azazi Manusia. Seminar Kebutuhan Air Bersih dan Hak Azazi Manusia. Masyarakat Hidrologi Indonesia Bersama Himpunan Ahli Teknik Hidraulika Indonesia. 25 Pebruari 1999. Herman, A. S. 2002. Model Aliansi Strategis Agroindustri Sayuran Bernilai Ekonomi Tinggi. [Disertasi]. IPB. Bogor. Hidayat, M dan A. Mulyani. 2002. Lahan Kering Untuk Pertanian. Teknologi Pengolahan Lahan Kering. Menuju Pertanian Produktif Dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor. Hlm 1-34. Hogarth, W.L., J.Y. Parlange, C.W. Rose, G.C. Sander, T.S. Stenhuis, dan A. Barry. 2004. Soil Erosion Due to Rainfall Impact with Inflow: an Analytical Solution with Spasial and Temporal Effects. Journal of Hydrology 295 1-4: 140-148. Hutabarat, B dan B. Rahmanto. 2004.Dimensi Oligopsonistik Pasar Domestik Cabai Merah. Jurnal Social Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA. Fakultas Pertanian Universitas Udayana 4 1: 45 – 56. Irawan, B. 2003. Membangun Agribisnis Hortikultura Terintegrasi dengan Basis Kawasan Pasar. Forum Penelitian Agro Ekonomi 21 1: 67 – 82. Ismunadji, M. dan S. Roehan. 1988. Hara Mineral Tanaman Padi. Hlm. 231-270 dalam Padi, Buku I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor. Badan Litbang Pertanian. Joshi, L., W. Schalenbourg, L. Johansson, N. Khasanah, E. Stefanus, M.H. Fagerstrom, dan M. Van Noordwijk. 2004. Soil and Water Movement: Combining Local Ecological Knowledge With That of Modellers When Scalling up From Plot to Landscape Llevel. In van Noordwijk, M.; Ong C.K. and G. Cadish eds. Belowground Interactionsin Tropical Agro-ecosystems. CABI, UK: 349 - 364. Kadariyah, L. Karlina dan C. Gray. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta. 181 Karama, A.S., A.R. Marzuki dan I. Marwan. 1990. Penggunaan Pupuk Organik Pada Tanaman Pangan. Prosiding Lokakarya Nasional Efisisensi Penggunaan Pupuk. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Hal 395 - 425. Klein, R.N. 2006. Ecofarming: Spring Row Crop Planting and Weed Control in Winter Wheat Stubble. Neb Guide, Nebraska-Lincoln Extension. http:www.ianrpubs.unl.eduepublicpagesindex.jsp?giveNotFoundMessage =1wHat=subjectAreasDsubjectAreasId=9 diakses 20 april 2007 Kotschi, J. 1989. Ecofarming Practices for Tropical Smallholdings: Research and Development in Technical Cooperation. Working Papers for Rural Development, No. 14. Eschborn: GTZ. _______ . 1998. Poverty Alleviation In The South - Can Organic Farming Help?. http:72.14.235.104search?q=cache:H09OVlcJvoAJ:www.agrecol.dedoku menteifoam_jk.pdf+ecofarming+practices+in+chinahl=idct=clnkcd=1gl =id diakses, 21 Mei 2007 Kurnia, U., N. Sinukaban., F.G. Suratmo, H. Pawitan dan H.Suwardjo. 1997. Pengaruh Teknik Rehabilitasi Lahan Terhadap Produktivitas Tanah Dan Kehilangan Hara. Jurnal Tanah dan Iklim 16: 28 - 33. Kusmaryono, Y., B. Rizaldi., P. Hidayat, Yusmin, dan I. Las. 1999. Pendekatan Iptek dalam Mengantisipasi Penyimpangan Iklim. Prosiding Diskusi Panel Strategi Antisipatif Menghadapi Gejala Alam La-Nina dan El-Nino untuk Pembangunan Pertanian, Bogor, 1 Desember 1998. PERHIMPI, FMIPA-IPB, Puslittanak, dan ICSEA BIOTROP Bogor, hal 43 - 58. Las, I., A, M. Karim, A. Hidayat, A.S. Karama, dan M, Ibrahim. 1991. Peta Agroekologi Utama Tanaman Pangan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian, 24 hal. Li, X. 2004. Recent Development of Land Use in China. Geo. Journal 20 4: 353 - 357. Lin, N. 2001. Social Capital: A Theory Of Social Structure And Action. Cambridge University Press. Cambridge. Maftu’ah, M. Alwi dan M. Willis. 2005. Potensi Makrofauna Tanah Sebagai Bioindikator Kualitas Tanah Gambut. BIOSCIENTIAE Journal 2 1: 1-14. Manan, S., Rusdiana, O., Anifjaya, N.M., Wasis, B. dan Purwowidodo. 1999. Pengaruh Kelas Perusahaan Hutan Pinus Pinus Merkusii terhadap produksi air : Studi Kasus di KPH Tasikmalaya Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Seminar Pengelolaan Hutan dan Produksi Air Untuk Kelangsungan Pembangunan. Perum Perhutani Bekerjasama dengan Yayasan Institut Manajemen dan Teknologi Kehutanan. Jakarta. Mandel, S. 2006. Net Book Review-Visual Basic 2005 Jumpstart, a Starting Point for Those VB 6 Developers. Net Developers Journal 17: 124 -131. 182 Magrath, W dan P. Arens. 1989. The Cost Of Soil Erosion On Java: A Natural Resources Accounting Approach. Evironment Departement Working Paper No. 18. The World Bank Policy Planning and Research. Malhotra, N.K. 2004. Marketing Research: An Applied Orientation. Prentice Hall. New Jersey. Marimin. 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta. Marimin, H. Tanjung, dan H. Prabowo. 2007. Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia. Grasindo. Jakarta. Martin, S. 1993. Industrial Economic. Economic Analysis and Public Policy. Prantice Hall. Englewood. New Jersey. Masbulan, E. 2004. Urin Sapi Menjadi Pupuk. Hlm 78-82 Dalam Prosiding Workshop Pengembangan Kawasan Agropolitan Berbasis Peternakan, Kantor Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan 22 – 24 Juni 2004. Miller, R.W. dan R.L. Donahue. 1990. Soils: an Introduction to Soils and Plant Growth. Prantice Hall. Englewood Cliffs. New Jersey. Moon, H. C. dan M. Y. Kim. 2008. A New Framework for Global Expantion: A Dynamic Diversification – Coordination DDC Model. Management Decision Journal 46 1: 131-151. Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia. Pustaka Jaya, Jakarta. Munir, S., Sureshwara dan H.M.G. Selassie. 1997. An Analisis Of Market Integration for Selected Vegetables in Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 16 1 dan 2:1 - 12. Napitupulu, E. 2007. Pertanian Indonesia dalam Politik Global. Jurnal Ekonomi Rakyat, Juli 2007. http:www.ekonomirakyat.orgedisi_23artikel_5.htm. diakses 13 Desember 2007 Narulita, I., A. Rahmat dan R. Maria. 2008. Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Menentukan Daerah Prioritas Rehabilitasi di Cekungan Bandung. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan 18 1: 23 – 35. Nursyamsi, D., Sulaeman, E. S. Mangku, dan F.G. Berelaka. 2001. Kandungan Beberapa Ion Di Dalam Sumber Air Di Sub DAS Citarik Dan Kaligarang. Hlm.103-109 Dalam Prosiding Seminar Multifungsi Lahan Pertanian. Bogor, 1 Mei 2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Litbang Pertanian. Papendick, R. L., L. F. Elliot dan R. B. Dahlgren. 1986. Environmental Consequences of Modern Production Agricultura: How Can Alternative Agricultura Address These Issues and Concerns ?. American Journal of Alternative Agriculture 1 1: 3 - 10. 183 Pasandaran, E. dan P.U. Hadi. 1994. Prospek Komoditi Hortikultura di Indonesia Dalam Kerangka Pembangunan Ekonomi. Makalah Pada Penyusunan Prioritas dan Desain Penelitian Hortikultura, Solok 17 – 19 November 1994. Pasuraman, N. 2004. Empowering the Rural Poor Through Information Acess: Toward Sustainable Development. Seminar on “ Toward a New Paradigm of International Governance”. Seoul October 3 – 4, 2004. http:www.student- pungwash.orgseoul2004papersparasuraman.pd. diakses 6 Nopember 2008 Pawitan, H. 1998. Antisipasi Bencana Banjir Dan Kekeringan Serta Upaya Penanggulangannya. Makalah Disajikan Dalam Diskusi Panel PERAGI, 12 Agustus 1998. Jakarta. Perum Perhutani Jawa Timur. 2006. Hutan Gundul dan Banjir Trenggalek. http:www.unit2.perumperhutani.comhomeindex.php?option=com_frontpag eItemid=1 diakses 19 Oktober 2007 Pitcher, T. J dan P. Kavanagh. 2004. Implementing Microsoft Excel Software for Rapfish: a Technique For The Rapid Appraisal of Fisheries Status. Fisheries Centre Research Reports 12 2. Poerbandono, A. Basyar, A.B. Harto dan P. Rallyanthi. 2006. Evaluasi Perubahan Perilaku Erosi Daerah Aliran Sunga Citarum Hulu dengan pemodelan Spasial. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan 11 2: 21 - 27 Pranadji, T. 2006. Penguatan Modal Sosial Untuk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Dalam Pengelolaan Agroekosistem Lahan kering. Jurnal Agroekonomi 24 2: 178 - 206. Pribadi, E. R., dan M. Rahardjo. 2007. Kajian Ekonomi Budidaya Organik dan Konvensional Pada No 3 Harapan Temulawak Curcuma xanthorhiza Roxb. Bul. Littro. XVIII 1: 73 – 85. Public Medline Index Development PMID. 1993. Chinas Environmental Protection: Challenges And Countermeasures. China Popul Today Journal 10 5: 16 - 9. Pujiharti, Y. 2007. Model Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan pada Sistem Agribisnis Tanaman Pangan. [Disertasi]. IPB. Bogor. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 1993. Peta Tanah Semi Detil 1 : 100.000. Bogor. Rajasekaran, B., D. M. Warren, and S. C. Babu. 1991. Indigenous Natural-Resource Management Systems for Sustainable Agricultural Development: a Global Perspective. Journal of International Development 3 4: 387 - 402. Reed, D. 2002. Poverty and The Environment: Can Sustainable Development Survive Globalization?. Natural Resources Journal 26: 176 - 184. Reeve, I. J. 1990. Sustainable Agriculture: Ecological Imperative Or Economic Impossibility. A Review Of Overseas Government Policy And Implications 184 For Australian Agriculture. The Rural Development Centre, University Of New England, Armidale TRDC Publ. 169: 90-98. Reijntjes, C., B. Haverkort dan Waters-Bayer. 1992. Farming for The Future: an Introduction to Low-External-Input and Sustainable Agriculture. The Macmillan Press. Ltd. London. Ripa, M.N., A. Leone, M. Garnier dan A. La Porto. 2006. Agricultural Land Use and Best Management Practices to Control Non Point Water Pollution. Journal of Enviromental Management, 38 2: 253 - 266. Ritter L, K. Solomon, P. Sibley, K.Hall, P. Keen, G. Mattu dan B. Linton. 2002. Sources, Pathways, And Relative Risks Of Contaminants In Surface Water And Groundwater: A Perspective Prepared For The Walkerton Inquiry. Journal of Toxicol. Environ. Health A 65 1: 110 - 142. Saaty, T. L. 1986. Decision Making for Leaders The Analytical Hierarchy Process for Decisions. University of Pitsburgh. Pitsburgh. Saptana, S.K.D., S.W. Wahyuni, E. Ariningsih dan V. Darwis. 2004. Integrasi Kelembagaan Forum KASS Dan Program Agropolitan Dalam Rangka Pengembangan Agribisnis Sayuran Sumatera. Jurnal AKP, 2 3: 257 – 276. Saxena, J.P., Sushil dan P. Virat. 1992. Hierarchy and Classification of Program Plan Elements Using Interpretative Structural Modelling: a Case Study Of Energy Conservation in The Indian Cement Industry. System Parctice, 74: 651 – 670. Schmid, E dan F. Sinabell. 2007. On The Choice of Farm Management Practices After The Reform of The Common Agricultural Policy in 2003. Journal of Environmental Management, 82 3: 332 - 340. Setiawan, A. E. 2007. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta. Shaner, W.W., P.F. Philipp, dan W.R. Schmehl. 1982. Farming System Research and Development : Guidelines for Developing Countries. Boulder, Westview. 414 hal. Sinukaban, N. 1994. Membangun Pertanian Menjadi Industri yang Lestari dengan Pertanian Konservasi. Orasi Ilmiah Gurubesar Tetap Ilmu Konservasi dan Pengelolaan Tanah dan Air. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 3 Desember 1994. Siswanto, D dan Suharjono. 2006. Comunitas Kapang Tanah Di Lahan Iritis Berkapur DAS Brantas Pada Musim Kemarau. Bioscientiae, 3 1: 1 - 14. Sitorus, S.R.P. 2004. Karakterisasi, Potensi Pemanfaatan, Permasalahan dan Pengelolaan Lahan Kering Berlereng untuk Kegiatan Pertanian di Lokasi Permukiman Transmigrasi. Makalah Pelatihan Fasilitator Pengelolaan Lahan Kering Berlereng dan Lahan Gambut untuk Tanaman Pangan dan atau Perkebunan di Lokasi Permukiman Transmigrasi. Jakarta, 7 Desember 2004. 16 Hal. 185 Soedjoko, S.A., Suyono, dan Darmadi, 1998. Kajian Neraca Air di Hutan Pinus. Makalah Seminar Pengelolaan Hutan dan Produksi Air untuk Kelangsungan Pembangunan, 23 September 1998, Jakarta. Soeharto, I. 2002. Studi Kelayakan Proyek. Penerbit Erlangga. Jakarta. Spitzer, R. J. 1987. Promoting Policy Theory: Revising the Arenas of Power. Policy Studies Journal 15 4: 675 – 689. Sterk, B., M.K. Van Ittersum, C. Leeuwis dan F. G. Wijnads. 2007. Prototyping and Farm System Modelling-Partners on The Road Towards More Sustainable Farm System. European Journal of Agronomy, 26 4: 401 - 409. Sudiarto dan Gusmaini. 2004. Pemanfaatan Bahan Organik In Situ Untuk Efisiensi Budidaya Jahe yang Berkelanjutan. Jurnal Litbang Pertanian 32 2: 37 - 45. Suharto, E. 2003. Struktur Biji, Sifat Fisik dan Karakteristik Kemiri Aleurites moluccana Willd Provenan Karang Dempo. Jurnal Akta Agrosia 6 1: 23 – 29. Suharto, E. 2006. Kapasitas Simpanan Air Tanah Pada Sistem Tataguna Lahan LPP Tahura Raja Lelo Bengkulu. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia 8 1: 44 - 49. Sunarjono, H.H. 2006. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta. Sunaryo dan L. Joshi. 2003. Peranan Pengetahuan Ekologi Lokal Dalam Sistem Agroforestri. Bahan Ajaran 7. World Agroforestry Centre ICRAF,Southeast Asia Regional Office, Bogor, Indonesia: 28 pp. Sutono, S., H. Tala’ohu, O. Supiandi dan F. Agus. 2003. Erosi Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di DAS Citarum. dalam Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Bogor 2 Oktober dan Jakarta 25 Oktober 2002. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor. Hlm 113 – 133. Sutoyo, S. 2000. Studi Kelayakan Proyek: Konsep, Teknis Dan Kasus. Damar Mulia Perkasa. Jakarta. Syahbuddin, H. 2005. Agriculture Sector Perspective:Climate Analysis and Agroclimate Zone Planning for Prospect of Farming System. Institute Science and technology Studies ISTECS Journal 7: 22 - 46. Syahyuti. 2004. Pemerintah, Pasar dan Komunitas : Faktor Utama Dalam Pengembangan Agribisnis di Pedesaan. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Vol 22 No. 1, Juli 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. hal 54 – 62. Tan, K.H. 2000. Environmental soil science. Marcel Dekker, New York. Tietenberg, T. 2006. Environmental and Natural Resource Economics, 7 th ed. Reading. MA: Addison-Wesley Longman. http:wps.aw.comaw_tietenberg_envnatrese 7 diakses 8 Nopember 2008 186 Truman, C. C., D. W. Reeves, J. N. Shaw, A. C. Motta, C. H. Burmester, R. L. Raper dan E.B. Schwab. 2003. Tillage Impacts on Soil Property, Runoff and Soil Loss Variations From a Rhodic Palcudult Under Simulated Rainfall. Journal of Soil and Water Conservation, 58 : 258 - 267. Turner, 2004. Method And System For Prospective Analysis Of Alternative Futures. Pasific Northwest National Laboratory. Uchida, S., S. Ritung. D. Kuntjoro, W.W. Marta dan Wahyunto. 2002. Production Of A Digital Map Of The Hazardous Conditions Of Soil Erosion For The Sloping Lands Of West Java, Indonesia Using Geographic Information Systems GIS. JIRCAS Research Higlights. http:ss.jircas.affrc.go.jp englishpublicationhighlights2002 pdf2002-01.pdf Diakses 22 Nopember 2008 UNESCO. 2001. Universal Declaration on Cultural Diversity. http:portal.unesco. orgenev.php-RL_ID=1219URL_DO=DO_TOPICURL SECTION= 201.html. Diakses 22 Nopember 2008 Utomo, W. H. 1989. Konservasi Tanah di Indonesia. Rajawali Press. Jakarta. Van Schoubroeck, F.H.J., M. Herens, W. de Louw, J.M. Louwen dan T. Overtoom. 1990. Managing Pest and Pesticides in Small-Scale Agriculture. CON. Wageningen. Vossen, P. 1992. Starting a County Agricultural Marketing Program. Journal of Extension 30 3 on line. http:www.joe.orgjoe1992falla8.html diakes 16 Nopember 2008 Website Kabupaten Bandung. 2007. Kabupaten Bandung. http:bandungkab.go.id index.php?option=com_contenttask=viewid=131Itemid=226 diakes 21 Mei 2007 Wijanarko, E. B. Basuki dan W. R. Anna. 2007. Karakteristik Tanah Alfisol di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jurnal Iptek Tanaman Pangan 2 2: 1 - 13 Wikantika, K dan A. Agus. 2006. Analisis Perubahan Luas Lahan Pertanian Lahan Kering Menggunakan Transformasi Tasseled Cap Studi Kasus: Kawasan Puncak Jawa Barat. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan 2 1: 12 - 28. Wikipedia. 2007. Erosi. http:id.wikipedia.orgwikiErosi. diakses 20 Oktober 2007 World Commission on Environment and Development. 1987. Our Common Future. Oxford University Press. Yulianti, N, 2007. Reaksi Tanah pH. Jurnal Hijau 12 : 23 - 24. Zachar, D. 1982. Soil Erosion. Elsevier Scientific Publishing Co. Amsterdam. Oxford, N.Y. 526 pp. LAMPIRAN 187 Tabel Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Kegiatan Bulan 2007 - 2008 - 2009 S O N D J P M A M J J A S O N D J P M A M 1 Draft Proposal Disertasi 2 Sidang Komisi I 3 Perbaikan Proposal 4 Ujian Kualifikasi Doktor 5 Kolokium 6 Pengesahan Proposal 7 Pengumpulan Data 8 Analisis, Interpretasi dan Pembuatan Model 9 Draft Disertasi 1 10 Sidang Komisi II 11 Draft Disertasi 2 12 Seminar 13 Sidang Komisi III 14 Draft Disertasi 3 15 Ujian Tertutup 16 Draft Disertasi 4 17 Ujian Terbuka 18 Finalisasi Disertasi 191 Tabel Lampiran 4. Atribut dan Skor Keberlanjutan Usahatani di Kecamatan Lembang

A. Keberlanjutan Ekologi