Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN

37 Gambar 3.2. Peta Propinsi Jawa Timur Sumber, Bappeda Jawa Timur 2007 Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Nopember 2008, dilanjutkan dengan penulisan disertasi. Jadwal penelitian seperti terdapat pada Lampiran 1.

3.2. Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi literatur desk studi yang dilanjutkan analisis laboratorium, survei lapangan dan wawancara. Analisis laboratorium dilakukan terhadap contoh tanah dari dua wilayah penelitian. Metode survei digunakan untuk menganalisis kondisi lingkungan dan kegiatan pertanian yang dilakukan masyarakat di lokasi yang seharusnya menjadi areal konservasi namun telah digunakan untuk lahan pertanian. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui kebutuhan stakeholders, permasalahan yang dihadapi, harapan dan pendapat yang terkait dengan masalah lingkungan, pola usahatani yang saat ini diterapkan serta menggali informasi, pendapat pakar mengenai pengembangan pertanian berkelanjutan di lahan dataran tinggi. Responden yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di lokasi penelitian, terkecuali responden pakar. Pakar dapat berasal dari daerah lain karena pemilihan pakar diprioritaskan pada ahlipraktisi yang memiliki keahlian, reputasi dan atau pengalaman pada aspek yang terkait dengan penelitian ini. Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dilengkapi dengan wawancara secara mendalam indepth interview. Diskusi kelompok dilaksanakan untuk menggali informasi dari stakeholders sekaligus Lokasi Penelitian 38 mendapatkan kesepakatan-kesepakatan dalam penetapan alternatif pilihan dalam pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan. Secara keseluruhan pembahasan penelitian dilakukan secara holistik menggunakan pendekatan sistem. Tahapan pendekatan yang digunakan dalam penelitian meliputi tahap identifikasi kebutuhan dan analisis kondisi saat ini, pemodelan dan simulasi dinamis, analisis skenario prospektif dan rekomendasi strategis. Tahapan penelitian ini mengikuti diagram alir seperti Gambar 3.3, sedangkan sumber data, parametervariabel, model analisis dan output yang diinginkan seperti dijelaskan pada Tabel 3.1. Gambar 3.3. Diagram Alir Penelitian Ya Identifikasi dan Analisis Keberlanjutan Penetapan Variable- Variabel Dominan Sistem Usahatani Lahan Datarang Tinggi Implementasi Model Rekomendasi Skenario Kebijakan Pengelolaan Usahatani Lahan Dataran Tinggi Menggunakan Model Ecofarming • Analisis Kebutuhan • Formulasi Masalah Penetapan Tujuan • Analisis Laboratorium • Survey Lapangan • Wawancara Analisis 5 Sub Model Penetapan Variabel Pengungkit Rekayasa Model Ecofarming Validasi Model OK tidak 39 Tabel. 3.1 Tujuan, Sumber Data, ParameterVariabel, Model Analisis dan Output No Tujuan Sumber Data ParameterVariabel Model Analisis Output yg Diinginkan 1 Menetapkan indeks dan status keberlanjutan usahatani saat ini existing Responden stakeholders di lokasi penelitian Survei lapangan Studi Pustaka Dimensi pembangunan berkelanjutan ekologi, sosial dan budaya Indikator keberlanjutan dari masing-masing dimensi Nilai peringkat setiap atribut pada masing-masing dimensi Posisi relatif setiap indikator terhadap status bad-good Deskriptif Matriks Tabulasi Peringkat Rapid appraisal - Rapfarm MDS Leverage Montecarlo Indikator – indikator keberlanjutan usahatani Nilai indeks keberlanjutan Status keberlanjutan usahatani saat ini Atribut sensitif 2 Menetapkan variabel-variabel dominan dalam model Ecofarming Responden stakeholders di lokasi penelitian Pendapat pakar Survei lapangan Studi Pustaka LEISA Local Ecological Knowledge LEK Agribisnis-pemasaran Modal sosial Kebijakan pemerintah MPE Skala Likert-Fumerik FGD dilanjutkan AHP Variabel dominan untuk membangun struktur model ecofarming 3 Menetapkan desain model Ecofarming Responden stakeholders dan pendapat pakarahli Hasil analisis sebelumnya Variabel-variabel yg harus ada dalam pengembangan Ecofarming Kebutuhan stakeholders Pakar Judgment Powersim Struktur model dalam bentuk diagram causal loop antar variabel- variabel dominan 4 Mengetahui hasil simulasi beberapa alternatif skenario model Ecofarming Pengukuran di lapangan Analisia Laboratorium Hasil penelitian terdahulu Paramater2 dan variabel2 dlm sistem yang saling terkait dan bertujuan sama Analisis antar sub model Powersim – Visual Basic Alternatif skenario untuk implementasi model Ecofarming 5 Menetapkan rekomendasi model ecofarming untuk rancangan kebijakan pembangunan pertanian Hasil simulasi model Data primer Peraturan Pemerintah Pendapat pakar Paramater2 dan variabel2 dlm sistem yang saling terkait dan bertujuan sama Pertimbangan biaya yang diperlukan, manfaat yang diperoleh serta kemampuan masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakannya Rekomendasi skenario ecofarming untuk rancangan kebijakan pembangunan pertanian di lahan dataran tinggi 40 Penelitian lebih difokuskan pada pembuatan model pengelolaan kawasan yang berkelanjutan berdasarkan pada kondisi wilayah saat ini, kebutuhan para stakeholders dan permasalahan yang sedang dihadapi terkait dengan laju erosi yang tidak terkendali. Pendugaan besarnya erosi yang terjadi di lahan pertanian menggunakan pendekatan persamaan prediksi kehilangan tanah secara komprehensif atau the Universal Soil Loss Equation USLE. Persamaan USLE yang telah direvisi tersebut menurut Smith et al., 2007 adalah : P C LS K R A × × × × = ........................................................ 4 Dimana : A : Besarnya erosi yang mungkin terjai tonac-yr R : Besarnya faktor curah hujan dan aliran permukaan 100s of ft-tonsac-yr K : Besarnya faktor kepekaan erodibilitas tanah, kehilangan tanah per unit dari erosivitas hujan dari lahan kosong pada kemiringan 9 , kemiringan 72,6 ft 22,1 m panjang, tons tanah per 100 ft-tons curah hujan. LS : Besarnya faktor panjang lereng dan kemiringan tidak ada satuan C : Besarnya faktor pengelolaan penutup tanah tanaman P : Besarnya faktor tindakan pegelolaan tanah konservasi tanah Nilai prediksi erosi yang diperoleh akan dibandingkan dengan besarnya nilai laju erosi maksimum yang diperbolehkan sebesar 11 tonhatahun seperti yang disampaikan Papendick et al., 1986 dan diperkuat oleh Arsyad 2006.

3.3. Jenis dan Sumber Data