16
tempat dan peristiwa. Maksud karangan ini memberitahukan peristiwa yang telah terjadi kepada pembaca.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa narasi adalah merupakan suatu bentuk wacana, cerita yang ingin disamapaikan secara jelas
kepada pembaca dan penyampain peristiwa atau kronologi berkaitan erat
dengan waktu. 2.
Ciri-ciri Narasi
Menurut Erianto 2013:2-5 dalam penulisan narasi memiliki syarat dasar yaitu sebagai berikut:
a Adanya rangkaian peristiwa. Sebuah narasi tediri atas lebih dari dua
peristiwa, dimana peristiwa satu dan peristiwa lain dirangkai. b
Rangkaian skuensial peristiwa tersebut tidaklah random acak, tetapi mengikuti logika tertentu, urutan atau sebab akibat tertentu sehingga dua
peristiwa berkaitan secara logis. Dengan demikian, sebuah gambar atau kalimat dimana terdapat lebih dari dua peristiwa. Pola umum adalah
mengikuti urutan waktu. c
Narasi bukanlah memindahkan peristiwa ke dalam sebuah teks cerita. Dalam narasi selalu terdapat proses pemilihan dan penghilangan bagian
tertentu dari peristiwa. Ketiga ciri di atas rangkaian peristiwa, mengikuti logika tertentu dan
pemilihan peristiwa adalah tiga syarat yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sebuah teks hanya bisa disebut sebuah narasi jika ketiga syarat tersebut
hadir sekaligus.
17
3. Unsur-unsur Penggunaan Narasi
Menurut Heri Jauhari 2013: 50-57 terdapat 6 unsur intrinsik dalam penulisan narasi prosa, yang sekaligus sebagai unsur narasi sugestif yaitu:
a Alur dan Plot
Alur adalah jalan cerita dan plot adalah peristiwa. Alurlah yang mengatur bagaimana peristiwa-peristiwa bertalian satu sama lainnya dan terjadinya
hubungan sebab akibat, bagaimana situasi dan karakter dalam tindakan itu terikat dalam suatu kesatuan waktu. Alur juga berjalan sesuai dengan plot.
Gory Keraf 2007:145 mengemukakan bahwa setiap narasi memiliki sebuah alur atau plot yang didasarkan pada kesinambungan peristiwa-
peristiwa dalam narasi itu dalam hubungan sebab akibat. Ada bagian yang mengawali narasi itu, ada bagian yang merupakan perkembangan lebih
lanjut dari situasi awal, dan ada bagian yang mengahiri narasi itu. b
Tokoh dan Penokohan Tokoh dan penokohan adalah dua kata yang berbeda maknanya, tetapi
tidak bisa terlepas satu sama lain. Tokoh adalah orang atau bintang yang merancang cerita, sedangkan penokohan adalah penggambaran tokoh itu.
c Latar atau Setting
Latar atau setting terbagi menjadi tiga, yakni setting tempat, setting waktu, dan setting psikologis. Setting tempat terbagi menjadi dua, yaitu setting
tempat secara umum antara lain hutan, kota, dan laut.
18
d Sudut Pandang
Sudut pandang atau disebut juga pusat narasi adalah penentu gaya dan corak cerita. Watak dan keperibadian pencerita akan banyak menentukan
cerita yang dituturkan kepada pembaca. Sudut pandang dalam cerita ada empat sebagai berikut. Pertama Narator Serbatahu Aauthor Omniscient
adalah toko utama yang bertindak sebagai pencipta segalanya. Kedua, Narator Bertindak Objektif Objective Author pengarang hanya sebagai
peninjau, seolah-olah ia tidak mengetahui jalan pikiran para pelakonnya. Pengarang menceritakan apa yang terjadi saja, seperti penonton melihat
pementasan drama. Ketiga, Narator Aktif Aauthor Participant narator turut mengambil cerita dalam bagian. Terkadang mengambil sebagai toko
utama. Keempat, Narator sebagai Peninjau tokoh ini hanya menceritakan pendapatnya dan perasaanya sendiri. Mengenai tokoh lain, dia hanya bisa
menceritakanya berdasarkan apa yang dia liat. e
Amanat Amanat adalah sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada
pembaca. Hal tersebut sesuai dengan latar belakang, profesi, ideologi, dan agama pengarang. Bila yang menulis karangan narasi sugestif seorang
pendidik, ia pasti menyampaikan nilai-nilai didaksi dan sererusnya. Narasi sugestif lebih dikenal sebagai fiksi, selain sebagai sarana hiburan karena
mementingkan daya estetika, juga sebagai media untuk menyampaikan pesan.