47
menyimak penjelasan guru mengenai penggunaan tanda baca, huruf kapital, tanda titik, dan tanda koma dalam penulisan narasi. Kemudian
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa mengenai gambar berseri yang kurang jelas.
h Setelah selesai menulis narasi, siswa diminta membacakan hasil
karangannya di depan kelas, siswa yang lain diminta memberikan komentar
i Hasil karangan narasi dikumpulkan untuk dinilai oleh peneliti penilai
sesungguhnya.
3 Observasi siklus I
Peneliti melakukan observasi dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran pada siklus I. Observasi ini dilakukan untuk mengamati tingkat
perkembangan siswa dalam menulis narasi selama proses pembelajaran menggunakan gambar berseri dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang diamati observer dan hasil menulis narasi anak pada siklus I pertemuan satu hasil yang didapat sebagian siswa belum
menampakan indikasi keberhasilan belajar, dalam pembelajaran menulis narasi. Dan beberapa siswa sudah mencapai indikasi keberhasilan belajar.
Sedangkan pada siklus I pertemuan kedua hasil yang didapat sebagian besar dari jumlah siswa sudah mencapai indikasi keberhasilan hanya beberapa anak
masih belum tercapai.
48
1. Kegiatan Guru
Pelaksanaan tindakan pada siklus I, adalah menulis narasi dengan menggunakan gambar berseri. Pada saat menyampaikan materi guru
menggunakan gambar berseri. Pada pertemuan pertama gambar yang ditampilkan guru kurang menarik karena gambar yang digunakan tidak
berwarna, sehingga
siswa masih
terlihat bingung
ketika diminta
mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan narasi. Ketika guru menjelaskan materi masih terlihat siswa yang tidak menyimak tetapi asik
berbincang dan bermain dengan temannya dan penggunaan gambar yang tidak berwarna membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam peningkatan kemampuan menulis narasi dengan menggunakan gambar berseri belum maksimal, guru dalam memberikan bimbingan dan pemantauan
kepada semua siswa masih belum merata sehingga ketika ada siswa yang mengalami kesulitan, siswa tersebut tidak mendapat bimbingan atau
pengarahan sebagaimana mestinya yang mengakibatkan hasil pekerjaan siswa menjadi kurang maksimal.
Pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua guru menyampaikan materi dengan menggunakan gambar berseri yang berwarna dan lebih menarik.
Di sini siswa lebih terlihat memahami pembelajaran, siswa terlihat senang dan termotivasi
untuk mengikuti
pembelajaran. ide-ide
siswa dalam
mengembangkan kerangka karangan lebih mudah tersampaikan
49
2. Kegiatan Siswa
Kegiatan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia fokus menulis dengan menggunakan gambar berseri sangat antusias. Hal ini tampak pada saat
guru menempel gambar di papan tulis, hal ini dikarenakan pada pembelajaran menulis sebelumnya guru tidak pernah menggunakan gambar. Sebelum
menggunakan gambar berseri siswa masih terlihat bingung dalam membuat kerangka karangan narasi. Siswa kurang memahami konsep yang disampaikan
guru. Namun ketika guru menggunakan gambar berseri untuk menyampaikan materi, siswa terlihat termotivasi untuk membuat narasi. Dengan melihat
gambar yang ada, siswa sudah mulai mempunyai gambaran tentang kegiatan apa yang sedang terjadi. Siswa tidak merasa kesulitan untuk mengungkapkan
gagasan dan menuliskan alur cerita narasi. Meski siswa sering bertanya pada guru, namun siswa terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran.
Kemampuan menulis karang narasi siswa pada siklus I dibandingkan dengan pratindakan jauh lebih meningkat. Berikut gambar salah satu siswa
menbaca karangannya di depan.
Gambar 2. Salah satu siswa membacakan narasi yang ditulisnya pada siklus I.
50
4 Refleksi dan Revisi Tindakan Siklus I
Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengevaluasi kembali apa yang telah
dilakukan, mengungkapkan kelebihan dan kekurangan tindakan, dan mencari solusi untuk tindakan selanjutnya. Dalam tahap refleksi guru dan peneliti
menilai hasil pembelajaran menulis narasi siswa pada siklus I. hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan siswa dalam
menulis narasi dengan menggunakan gambar berseri. 1.
Refleksi Tindakan Siklus I
Pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan gambar berseri membuat siswa menulis dengan baik. Kesalahan-kesalahan penulisan
sudah jarang, pemilihan kata sudah baik. Namun masih ada beberapa siswa
yang mengalami kesulitan dan kesalahan misalnya:
a Kesulitan menuliskan huruf kapital di awal kalimat, nama binatang, nama
orang seperti: Gajah ditulis gajah, Monyet ditulis monyet, Didi ditulis didi, Eli
dituli eli, Mereka ditulis mereka, Tetapi ditulis tetapi, Mimpi ditulis mimpi.
b Kesalahan dalam pengulangan kata yang berulang-ulangan seperti: kata
Lalu, kemudian, mereka.
c
Kesalahan menuliskan suku-suku kata misalnya menulis bermimpi ditulis mengimpi,
penulisan buah
ditulis baah
, bertengkar
ditulis
bertengkaran , bertemu ditulis bertemuan, datang ditulis datan,
memberikannya ditulis memperikannya.
51
10 20
30 40
50 60
70
Pratindakan Siklus I
9 64
Series1
d
Kesalahan dalam penulisan tanda baca yang petik misalnya: “iya” jawab Momo dan Mumu
dituliskan
“iya”. Jawab Momo dan Mumu. 2.
Revisi tindakan pada siklus I
Hasil tindakan pada siklus I dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas IV SD N Bakalan sebesar
Tabel 5. Hasil Tindakan Siklus I dan KKM Menulis Karangan Narasi
Kelas KKM
Pratindakan Siklus I
IV 9
64
Gambar 3. Diagram Batang perbandingan Nilai Rata-rata Kemampuan menulis Narasi Siswa Kelas IV SD N Bakalan Pada
Siklus I.
Data dalam tabel dan diagram di atas menunjukan peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis narasi siswa. Peningkatan yang terjadi adalah
pada pengembangan kerangka pikir menjadi narasi kosa kata, dan ejaan. Dalam siklus I ini, ada 22 siswa yang mengalami peningkatan. Sedangkan dari
52
keseluruhan siswa yang berjumlah 22 siswa, terdapat 14 siswa yang tuntas atau sebanyak 64. Sebanyak 8 siswa dari 22 siswa atau 37 siswa masih belum
tuntas dalam menulis narasi. Sedangkan nilai KKM pada siklus I ini, meningkat dari tahap pratindakan 9 menjadi 64.
Tabel 6. Klasifikasi Nilai Menulis Karangan Narasi Siklus I Skor
Kriteria Jumlah
Prosentase 85-100
Sangat Baik 70-85
Baik 18
81,81 56-70
Cukup Baik 4
18,18 10-55
Kurang Baik
Data dalam tabel di atas menunjukan nilai menulis karangan narasi siklus I. jumlah siswa yang mendapat kriteria sangant baik 0 dengan presentase
0, siswa yang mendapat nilai baik sebanyak 18 siswa dengan presentase 81.81, sedangkan siswa yang mendapat nilai cukup baik 2 siswa dengan
presentase 18,18, dan yang mendapat nilai kurang baik 0 dengan presentase 0.
Berdasarkan hasil menulis narasi anak yang telah diperoleh, serta permasalahan yang ditemukan pada siklus I, maka disusunlah rencana
perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Adapun perbaikan yang akan diterapkan pada siklus II adalah 1 menjelaskan kembali mengenai EYD dan
langkah membuat narasi, serta 2 menggunakan gambar berseri yang lebih mudah dipahami siswa.