Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya Azhar Arsyad 2009: 1. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal disekolah- sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain tediri atas siswa, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pembelajaran dan berbagai sumber belajar Azhar Arsyad 2009: 1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang- kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efesien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia Azhar Arsyad 2009: 2. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling 6 berkaitan pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media yang sesuai, meskipun masih berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan oleh siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru Azhar Arsyad 2009: 15. Hamalik 1986 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam peroses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pebelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudakan penafsiran data, dan memadatkan informasi Azhar Arsyad 2009: 15. Akan tetapi, dalam penulisan narasi di sekolah guru belum menggunakan gambar yang menarik hanya menggunakan gambar dari buku sehingga siswa dalam menulis narasi susah untuk mengembangkan imajinasinya, gambar yang ada di buku tidak memperluas imajinasi siswa dalam merangkai peristiwa. 7 Gambar berseri dapat membantu siswa dalam melihat secara langsung apa yang menjadi objek dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan gambar berseri dapat digunakan dalam bahasa dan sastra Indonesia pada pembelajaran menulis narasi. Gambar berseri membatu guru dalam mengatur proses pembelajaran serta penggunaan waktu di kelas dengan bijak. Ketersediaan gambar berseri disuatu kelas akan mempengaruhi proses pembelajaran siswa dimana penempatan gambar berseri yang sesuai akan mendukung proses pencapaian pembelajaran itu sendiri. Penggunaan gambar berseri yang menarik dapat membatu merangsang pikiran siswa untuk berimajinasi. Ketika siswa memiliki imajinasi yang kuat, maka siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata yang sesuai dengan gambar yang dilihat. Kemudian menulis kata-kata yang dipikirkan itu ke dalam sebuah narasi. Alasan pemilihan gambar berseri sebagai alat alternatif pembelajaran dikarenakan gambar berseri ini memudahkan siswa dalam memahami materi, dan gambar berseri ini bisa meningkatkan imajinasi dan wawasan untuk penulisan narasi. Guru dapat menggunakan gambar berseri dengan mudah, dan media gambar berseri dapat membantu siswa dalam melihat secara langsung apa yang menjadi objek dalam pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memutuskan untuk memecahkan masalah kemampuan menulis narasi dengan menggunakan gambar berseri karena penggunaan gambar dianggap dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi. Oleh karena itu penulis merumuskan dalam 8 penelitian ini judulnya adalah “ Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Gambar Berseri Siswa Kelas IV SD Negeri Bakalan”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Kemampuan siswa kelas IV masih rendah khususnya menulis narasi. 2. Guru belum menggunakan gambar berseri dalam pembelajaran menulis narasi. 3. Minat siswa dalam pembelajaran menulis narasi masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Guru belum menggunakan gambar berseri dalam pembelajaran menulis narasi”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaimana meningkatkan kemampuan menulis narasi melalui gambar berseri pada siswa kelas IV SD Negeri Bakalan? 2. Apakah ada peningkatan kemampuan menulis narasi melalui gambar berseri pada siswa kelas IV SD Negeri Bakalan.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 9 Untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi melalui gambar berseri siswa kelas IV SD Negeri Bakalan.

F. Manfaat Penelitian

Kegunaan hasil penelitian dapat dilihat dari dua aspek, yaitu kegunaan secara teoritis dan kegunaan secara praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kemampuan berbahasa dan bersastra, terutma kemampuan menulis narasi siswa. b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai rujukan bagi para peneliti selanjutnya. 2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti 1 Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap kemampuan menulis narasi. 2 Sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas wawasan tentang kemampuan menulis narasi. b. Bagi guru sekolah dasar 1 Dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas khususnya dalam pembelajaran menulis narasi. 2 Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memantau kemampuan dalam perkembangan menulis narasi siswa. 10 c. Bagi siswa 1 Siswa aktif dalam mengukuti proses pembelajaran serta memperoleh pengetahuan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. 2 Siswa akan lebih termotivasi untuk menulis narasi yang lebih baik lagi. 3 Diharapkan dengan adanya penelitian ini siswa akan lebih mudah dalam menulis narasi. d. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi dan koreksi, terutama dalam meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam proses pembelajaran khususnya dalam peningkatan menulis narasi. 11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Kemampuan Menulis

1. Hakikat Menulis

siswa sudah terdorong untuk menulis jauh sebelum anak masuk TK. Siswa sering kelihatan memegang alat tulis dan sibuk menulis. Hasil tulisannya walaupun masih berupa coret-coret atau gambar jika siswa ditanyai menulis apa, siswa akan menjawab sesuai dengan apa yang akan mereka maksudkan. Siswa menulis dengan cara siswa sendiri. Hal ini sebagai suatu bukti bahwa anak belajar bahasa, berkembangnya pengetahuan, membaca-menulis secara alami di rumah dan di masyarakat berkembang secara bersamaan Burn,dkk Saleh Abbas, 2006: 125. Menulis sebagai proses berpikir yang menghasilkan kretivitas berupa karangan, baik karangan ilmiah maupun karangan yang berbau sastra. Karangan sebagai bukti kreativitas diperoleh melalui serangkaian aktivitas menulis. Rangkaian aktivitas menulis sebagaimana yang dikemukakan oleh Ellis, dkk 1989 dan Tompkins 1994 yakni: pramenulis, penderafan, perbaikan, penyuntingan, dan publikasi. Kelima tahapan siswa hendaknya menjadi partisipan aktif dalam setiap tahap proses menulis, melalui dari pramenulis sampai publikasi. Siswa memerlukan lingkungan kelas yang memungkinkan mereka untuk memahami hakikat yang interaktif. Menurut Rofi’uddin 9197 menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel Saleh Abbas, 2006: 137. 12 Tarigan 2013: 22 mengemukakan bahwa menulis ialah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menurut suparno dan yunus 2006:1.3 menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Marwoto 1987:19 menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan secara leluasa. Dalam hal ini, menulis itu membutuhkan skemata yang luas sehingga penulis mampu menuangkan ide, gagasan, pendapatnya dengan mudah dan lancar Dalman 2014:4. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis adalah sebagai proses berpikir yang menghasilkan kretivitas dan suatu kemampuan belajar bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Bertujuan untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat, pikiran atau perasaan dalam bahasa tulisan untuk disampaikan kepada pembaca. Yang terpenting adalah menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dimana sipenerima pesan dapat memahami maksud dari penulis dalam penulisannya.

2. Tujuan Menulis

Setiap penulisan pasti memiliki tujuan apa yang ingin disamapaikan dari apa yang akan di tulis agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PAGUYANGAN 01 KABUPATEN BREBES

0 12 244

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun A

1 2 18

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 8

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MEDIA GAMBAR SERI Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jatipurwo Wonogi

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA SISWA KELAS IV SD KANISIUS PATI Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Siswa Kelas IV SD Kanisius Pati Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dengan Menggunakan Media Gambar Seri.

0 2 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR 1 BLUNYAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 5 155

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 156

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PERCAKAN MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV B SD NEGERI TUKANGAN YOGYAKARTA.

0 1 95

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SD NEGERI 3 LINGGASARI - repository perpustakaan

0 0 12

Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi menggunakan media gambar seri dalam pembelajaran menulis siswa kelas IV SD Kanisius Kembaran Bantul tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 157