Misalkan c Misalkan c Jika a Misalkan Misalkan a

Mencintai ilmu adalah cara termudah untuk mempelajarinya Abu Abdillah 32 Teorema 2.7. Jika R  a dan a    untuk setiap   maka a  . Bukti. Andaikan a  . Pilih 1 2 a   . Kita peroleh a    . Pernyataan ini kontradiksi dengan hipotesis bahwa a    untuk setiap   . Dengan demikian, haruslah bahwa a  . ■ Sebelumnya kita telah dikenalkan dengan bilangan real nonnegatif, yaitu elemen dari himpunan     R . Jika a  atau a  maka jelas bahwa      R a . Jika a  tentunya a   , sehingga       R a . Berdasarkan hal tersebut, akan didefinisikan apa yang disebut sebagai nilai mutlak dari suatu bilangan real. Nilai mutlak ini akan “me-nonnegatif-kan” bilangan-bilangan real. Definisi 2.8 Nilai Mutlak. Nilai mutlak dari bilangan real a , dinotasikan dengan a , didefinisikan dengan , : , 0. a a a a a       Dari Definisi 2.8 tersebut tampak bahwa a  atau a adalah bilangan nonnegatif untuk setiap bilangan real a . Sebagai contoh, 1 1   ,  , dan 2 2  . Nilai mutlak dari bilangan-bilangan real ini memiliki sifat-sifat tertentu, di antaranya seperti yang tertuang dalam fakta berikut ini. Teorema 2.9. a. ab a b  untuk setiap R  b a, .

b. Misalkan c

 dan R  a , a c  jika dan hanya jika

c a

c    .

c. Misalkan c

 dan R  a , a c  jika dan hanya jika a c  atau a c   . Bukti. Mencintai ilmu adalah cara termudah untuk mempelajarinya Abu Abdillah 33

a. Jika a

 atau b  maka ab   dan a b  . Jika , a b  maka ab  , a a  , dan b b  , sehingga ab ab  dan a b ab  . Jika a  dan b  maka ab  , a a  , dan b b   , sehingga ab ab   dan   a b a b ab     . Untuk kasus a  dan b  , penyelesaiannya serupa dengan kasus sebelumnya.

b. Misalkan

a c  . Untuk a  , kita peroleh a a c   , sehingga didapat a c   . Untuk a  , kita peroleh a a c    atau a c   , sehingga didapat c a    . Dengan menggabungkan hasil dari kedua kasus tersebut, kita peroleh

c a

c    . Untuk sebaliknya, misalkan

c a

c    . Hal tersebut mengandung arti c a   dan a c  . Dengan kata lain, a c   dan a c  . Lebih sederhana, yang demikian dapat dituliskan sebagai a c  .

c. Misalkan a

c  . Untuk a  , kita peroleh a a c   . Untuk a  , kita peroleh a a c    atau a c   . Dengan menggabungkan hasil dari kedua kasus tersebut, kita peroleh a c  atau a c   . Untuk sebaliknya, jika a c  atau a c   maka a c  atau a c   . Dengan kata lain, a c  . ■ Perhatikan kembali sifat nilai mutlak yang terdapat pada Teorema 2.9. Untuk yang bagian a., jika a b  maka 2 2 a a a a   . Untuk bagian b., jika c a  maka a a a    . Selanjutnya, kita sampai kepada sifat nilai mutlak yang lain, yang dinamakan dengan Ketidaksamaan Segitiga. Ketidaksamaan ini mempunyai kegunaan yang sangat luas di dalam matematika, khususnya di dalam kajian analisis dan aljabar. Mencintai ilmu adalah cara termudah untuk mempelajarinya Abu Abdillah 34 Teorema 2.10 Ketidaksamaan Segitiga. Jika R  b a, maka a b a b    dan kesamaan terjadi atau a b a b    jika a kb  , dengan k  . Bukti. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jika R  b a, maka dapat diperoleh bahwa a a a    dan b b b    . Jika kedua ketidaksamaan ini kita jumlahkan maka   a b a b a b       atau a b a b    . Bukti untuk pernyataan berikutnya ditinggalkan sebagai latihan bagi para pembaca. ■ Lebih jauh, sebagai konsekuensi dari Teorema 2.10, kita memiliki akibat berikut ini. Akibat 2.11. Jika R  b a, maka a b a b    dan a b a b    . Bukti. Perhatikan bahwa a a b b    . Dengan menggunakan ketidaksamaan segitiga,   a a b b a b b       atau a b a b    . Dengan cara yang serupa dapat kita peroleh bahwa   b b a a a b a       . Akibatnya, b a a b    atau a b a b     . Akhirnya, kita memiliki a b a b a b       atau a b a b    . Selanjutnya, perhatikan bahwa   a b a b a b a b          , berdasarkan ketidaksamaan segitiga. ■ Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana konsep terurut dari R ini diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah ketidaksamaan. Contoh 2.12. Tentukan himpunan penyelesaian dari ketidaksamaan 4 2 6 x   . Penyelesaian. Perhatikan bahwa     4 2 4 2 6 4 2 2 6 2 4 8 2 x x x x x                . Tampak bahwa ketidaksamaan 4 2 6 x   dipenuhi oleh semua   : 2 x x x    ฀ . ■ Mencintai ilmu adalah cara termudah untuk mempelajarinya Abu Abdillah 35 Contoh 2.13. Cari semua penyelesaian dari ketidaksamaan 2 6 x x   . Penyelesaian. Perhatikan bahwa    2 2 6 6 2 3 x x x x x x           . Darinya kita peroleh bahwa 2 x   dan 3 x   , atau 2 x   dan 3 x   . Untuk kasus yang pertama kita dapatkan 2 x   dan 3 x  , atau dengan kata lain 2 3 x    . Untuk kasus yang kedua kita peroleh bahwa 2 x   dan 3 x  . Perhatikan bahwa pada kasus kedua tersebut tidak ada nilai x yang memenuhinya. Dengan demikian, ketidaksamaan 2 6 x x   dipenuhi oleh semua   3 2 :      x x x R . ■ Contoh 2.14. Selidiki apakah ketidaksamaan 2 2 2 3 x x    memiliki penyelesaian. Penyelesaian. Perhatikan bahwa   2 2 2 3 2 3 8 2 2 3 2 3 2 3 x x x x x x x               . Yang demikian berarti 3 8 x    dan 2 3 x   , atau 3 8 x    dan 2 3 x   . Untuk kasus yang pertama kita peroleh 8 3 x   dan 3 2 x   . Namun hal itu tidak mungkin terjadi, artinya tidak ada x yang memenuhi. Untuk kasus yang kedua kita peroleh 8 3 x   dan 3 2 x   , atau dengan kata lain 8 3 3 2 x     . Jadi ketidaksamaan 2 2 2 3 x x    memiliki penyelesaian, dan himpunan semua penyelesaiannya adalah   2 3 3 8 :      x x R . ■ Contoh 2.15. Cari himpunan penyelesaian dari 2 1 5 x   . Mencintai ilmu adalah cara termudah untuk mempelajarinya Abu Abdillah 36 Penyelesaian. Berdasarkan Teorema 1.9.b., 5 2 1 5 x     atau 6 2 4 x    . Darinya kita peroleh 3 2 x    . Jadi himpunan penyelesaiannya adalah   2 3 :     x x R Bisa juga ketidaksamaan tersebut diselesaikan dengan cara lain. Perhatikan bahwa   2 1, 1 2 2 1 2 1 , 1 2. x x x x x            jika jika Penyelesaiannya dibagi menjadi dua kasus, yaitu : Kasus I, x 1 2   . Kita peroleh 2 1 2 1 5 x x     . Akibatnya, 2 4 x  atau 2 x  . Pada kasus ini, himpunan penyelesaian dari 2 1 5 x   adalah       2 2 1 : 2 : 2 1 :           x x x x x x R R R  l. Kasus II, x  1 2 . Kita peroleh   2 1 2 1 2 1 5 x x x         . Akibatnya, 2 6 x   atau 3 x   . Pada kasus ini, himpunan penyelesaian dari 2 1 5 x   adalah       2 1 3 : 3 : 2 1 :             x x x x x x R R R  . Penyelesaian seluruhnya dari 2 1 5 x   adalah himpunan penyelesaian kasus I digabung dengan himpunan penyelesaian kasus II. Akibatnya, kita dapatkan himpunan penyelesaian keseluruhan dari 2 1 5 x   adalah   2 3 :     x x R . ■ Contoh 2.17. Tentukan himpunan penyelesaian dari 1 2 x x    . Penyelesaian. Sebelum melangkah jauh di dalam menyelesaikan ketidaksamaan tersebut, perhatikan bahwa , , jika jika x x x x x       dan   1, 1 1 1 , 1. jika jika x x x x x            Penyelesaiannya kita bagi menjadi tiga kasus terlebih dahulu, yaitu : Mencintai ilmu adalah cara termudah untuk mempelajarinya Abu Abdillah 37 Kasus I, x  1 . Kita peroleh x x   dan   1 1 1 x x x        . Akibatnya,   1 1 2 x x x x         atau 2 3 x   atau 3 2 x   . Pada kasus ini, himpunan penyelesaian dari 1 2 x x    adalah       1 2 3 : 1 : 2 3 :             x x x x x x R R R  . Kasus II, x    1 . Kita peroleh x x   dan 1 1 x x    . Akibatnya,   1 1 2 x x x x        atau 1 2  . Ketidaksamaan 1 2  dipenuhi oleh semua R  x . Untuk kasus II, himpunan penyelesaian dari 1 2 x x    adalah       1 : 1 :           x x x x x R R R  . Kasus III, x  0 . Kita peroleh x x  dan 1 1 x x    . Akibatnya,   1 1 2 x x x x       atau 2 1 x  atau 1 2 x  . Untuk kasus III, himpunan penyelesaian dari 1 2 x x    adalah       2 1 : 2 1 : :         x x x x x x R R R  . Dengan menggabungkan himpunan penyelesaian untuk kasus I, kasus II, dan kasus III, diperoleh seluruh nilai R  x yang memenuhi ketidaksamaan 1 2. x x    , yaitu   2 1 2 3 :     x x R . ■ Contoh 2.18. Selidiki apakah ketidaksamaan 3 2 4 x x     memiliki penyelesaian. Penyelesaian. Sebelum melangkah jauh di dalam menyelesaikan ketidaksamaan tersebut, perhatikan bahwa   3, 3 3 3 , 3. jika jika x x x x x          dan   2, 2 2 2 , 2. jika jika x x x x x            Penyelesaiannya kita bagi menjadi tiga kasus terlebih dahulu, yaitu : Mencintai ilmu adalah cara termudah untuk mempelajarinya Abu Abdillah 38 Kasus I, x  2 . Kita peroleh   3 3 3 x x x        dan   2 2 2 x x x        . Akibatnya,     3 2 3 2 4 x x x x           atau 2 3 x   atau 3 2 x   . Untuk kasus ini, kita tidak mempunyai penyelesaian dari 3 2 4 x x     karena              2 : 2 3 : x x x x R R  . Kasus II, x    2 3 . Kita peroleh   3 3 3 x x x        dan 2 2 x x    . Akibatnya,     3 2 3 2 4 x x x x          atau 5 4  . Pernyataan ini merupakan sesuatu yang mustahil. Jadi untuk kasus ini, kita tidak mempunyai penyelesaian. Kasus III, x  3 . Kita peroleh 3 3 x x    dan 2 2 x x    . Akibatnya,     3 2 3 2 4 x x x x         atau 2 5 x  atau 5 2 x  . Untuk kasus ini, kita tidak mempunyai penyelesaian dari 3 2 4 x x     karena            2 5 : 3 : x x x x R R  . Secara keseluruhan, kita tidak memiliki solusi untuk ketidaksamaan 3 2 4 x x     . ■

2.3 SIFAT KELENGKAPAN DARI R