Pengaturan KDB Koefisien Dasar Bangunan Pengaturan Ketinggian Bangunan dan Sempadan Bangunan

R R T T B B L L P P a a s s a a r r K K o o n n v v e e k k s s i i A A m m u u r r L L a a p p o o r r a a n n R R e e n n c c a a n n a a B B a a b b 6 6 - - 3 3

6.2.1. Fasilitas Perdagangan

Rencana pengembangan fasilitas perdagangan yang diprioritaskan yaitu penambahan fasilitas perdagangan penunjang kegiatan di Pasar Konveksi Amur. Penambahan fasilitas perdagangan seperti kios buah, kios sayur. Selain itu juga direncakanan pengembangan fasilitas perdagangan koridor seperti perdagangan makanan dan pengembangan ruko-ruko di kawasan campuran.

6.2.2. Fasilitas Rekreasi

Fasilitas rekreasi yang direncanakan yaitu pemanfaatan kawasan telaga sebagai sarana rekreasi yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang kegiatan rekreasi seperti taman bunga, taman burung dengan fasilitas penunjangnya seperti bangunan kerangkeng, bangunan museum burung, bangunan klinik burung, bangunan pengelola dan toilet umum, sarana wisata air dan restoran.

6.2.3. Fasilitas Pendukung Perjalanan

Kawasan perencanaan berada pada jalur pergerakan regional yang mempunyai potensi sebagai koridor wisata dan perdagangan sehingga mempunyai peluang untuk pengembangan kegiatan penunjang atau pendukung perjalanan. Berdasarkan kondisi ini maka di kawasan perencanaan direncanakan untuk pembangunan fasilitas pendukung perjalanan yang dijadikan sebagai kawasan prioritas. Fasilitas yang direncanakan yaitu SPBU, rest area dan pujasera.

6.2.4. Fasilitas Pameran dan Promosi

Rencana pembangunan fasilitas pameran dan promosi yaitu pada area kawasan prioritas pengembangan kawasan SPBU, dengan tujuan untuk mendukung fungsi kawasan sebagai pasar konveksi. Dengan adanya fasilitas ini wisatawan dapat melihat proses pengerjaan konveksi, alat-alat yang digunakan dan macam-macam barang konveksi. Fasilitas-fasilitas pameran dan promosi berupa bangunan ruang pamer, gallery, ruang kepala, ruang staf, gudang penyimpanan, ruang informasi, ruang ekspedisi, ruang peralatan alat, ruang arsip dan pantry yang dilengkapi dengan area parkir bagi pengunjung, taman dan toilet umum.

6.2.5. Fasilitas Akomodasi

Fasilitas akomodasi yang direncanakan yaitu berupa bangunan cottage sebanyak 12 unit yang berlokasi di Kawasan Pasar Amur dan kawasan SPBU Pasar Amur. Penyediaan fasilitas ini untuk tempat istirahat bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut. Rencana pembangunan fasilitas akomodasi cottage berupa ruang tidur yang dilengkapi dengan toilet, ruang bersama, pantry, teras, toilet tamu serta car port dan area taman.

6.2.6. Fasilitas Sosial

Fasilitas sosial direncanakan yaitu fasilitas peribadatan mushalla dan tempat wuduk di Kawasan Telaga Pasar Amur pada area restauran. Fasilitas peribadatan lainnya sudah terdapat pada Pasar Konveksi Amur.

6.2.7. Fasilitas Terminal

Rencana pengembangan fasilitas terminal di kawasan perencanaan yaitu pengembangan terminal yang ada saat ini yaitu terminal angkutan kota di Kawasan Pasar Konveksi Amur seluas 4.950 M 2 menjadi terminal tipe C dengan luas 1 Ha. Sehingga untuk pengembangan terminal yang ada saat ini membutuhkan lahan seluas 12.350 M 2 .

6.3. RENCANA INTENSITAS DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

Dalam rangka pengendalian pembangunan di kawasan perencanaan perlu ditetapkan batas- batas pengendalian pembangunan kawasan yang mencakup aspek kepadatan bangunan, KDB, KLB, Ketinggian bangunan, GSB, serta kebutuhan parkir terutama pada kawasan yang diprioritaskan seperti kawasan Pasar Konveksi Amur.

6.3.1. Pengaturan KDB Koefisien Dasar Bangunan

Koefisien Dasar Bangunan KDB merupakan perbandingan antara luas lantai dasar terbangun dengan luas persil yang ditunjukkan dengan satuan persentase . Untuk kawasan perdagangan secara umum angka KDB ditetapkan tidak lebih dari 60 karena kawasan perdagangan membutuhkan lahan terbuka untuk parkir kendaraan pribadi, terminal pembantu angkutan pedesaan dan kota, kaki lima, sirkulasi dan penghijauan. Pada persil individual yang dibangun secara individual ada beberapa kasus KDB boleh ditetapkan sampai 75 . R R T T B B L L P P a a s s a a r r K K o o n n v v e e k k s s i i A A m m u u r r L L a a p p o o r r a a n n R R e e n n c c a a n n a a B B a a b b 6 6 - - 4 4 Nilai KDB ditetapkan dengan mempertimbangkan kebutuhan ruang terbuka untuk kebutuhan penghijauan dan aktifitas parkir. Oleh karena itu persyaratan nilai KDB diatas perlu dilengkapi dengan persyaratan kebutuhan parkir. Untuk berbagai sarana yang mungkin berkembang di kawasan perencanaan ketentuannya adalah : 1. Parkir : 1 parkir mobil setiap 100 m 2 luas lantai bruto 2. Toko : 1 parkir mobil setiap 60 m 2 luas lantai bruto 3. Perkantoran : 1 parkir mobil setiap 100 m 2 luas lantai bruto

6.3.2. Pengaturan Ketinggian Bangunan dan Sempadan Bangunan

Rencana ketinggian bangunan di kawasan perencanaan harus memperhatikan potensi view, karena kawasan perencanaan terutama pada kawasan prioritas Pasar Konveksi Amur merupakan koridor dengan potensi view dan pegunungan yang tinggi. Pengaturan ketinggian bangunan ini ditujukan untuk tetap menjaga view Gunung Merapi dan Gunung Singgalang sebagai potensi daya tarik. Ketentuan pengaturan ketinggian bangunan disesuaikan dengan penggunaan lahan perdagangan dan jasa, perumahan, sarana sosial dan kawasan campuran. Dari potensi view yang ada maka ketinggian bangunan maksimum di kawasan perencanaan yaitu 1 - 2 lantai. Garis sempadan yang direncanakan adalah menyangkut garis sempadan bangunan, garis sempadan belakang bangunan, garis sempadan samping bangunan. Pengaturan yang perlu ditetapkan adalah :  Garis sempadan bangunan untuk bangunan 1 lantai ditetapkan 34 m dari as jalan, dan untuk bangunan 1 lantai ditetapkan 27 m dari as jalan.  Garis sempadan belakang rumah minimal 2 meter dari dinding bangunan.  Garis sempadan samping bangunan berjarak minimal 1,5 meter dari dinding bangunan. Pengaturan garis sempadan untuk kawasan perencanaan terutama pada kawasan koridor yang merupakan jalan arteri jalan negara ditetapkan GSBnya sebesar 27 - 34 meter dari as jalan. Untuk pengaturan GSB di kawasan perencanaan dapat dilihat pada tabel VI.1 . TABEL VI.1 PENGATURAN GARIS SEMPADAN BANGUNAN No KELAS JALAN LEBAR PERKERASAN M GARIS SEMPADAN BANGUNAN 1 Arteri Jalan Negara 12 Minimal 27 m dari as jalan 2 Kolektor 8 Minimal 14 m dari as jalan 6 m dari ROW jalan 3 Lokal 6 7 m dari as jala Sumber : Standar PU Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota Tahun 1987 dan Hasil Analisis

6.3.3. Corak Arsitektur Bangunan