R R
T T
B B
L L
P P
a a
s s
a a
r r
K K
o o
n n
v v
e e
k k
s s
i i
A A
m m
u u
r r
L L
a a
p p
o o
r r
a a
n n
R R
e e
n n
c c
a a
n n
a a
B B
a a
b b
6 6
- -
2 2
2 2
2. Kebutuhan listrik untuk penerangan jalan dan taman yaitu 20 dari total penerangan untuk rumah tangga.
3. kebutuhan listrik untuk penerangan kegiatan sosial ekonomi yaitu 60 dari total penerangan rumah tangga.
Rencana pengembangan jaringan diarahkan pada kawasan-kawasan prioritas terutama pada kawasan rekreasi dan kawasan SPBU, sedangkan untuk kawasan Pasar Amur sudah
ada jaringan listrik tetapi hanya perlu penambahan sambungan ke bangunan baru. Rencana jaringan mengikuti pola jaringan jalan.
6.7.3. Telepon
Kawasan perencanaan saat ini secara umum telah mendapat pelayanan jaringan telepon, yang dilengkapi dengan sarana seperti telepon umum dan wartel warung telekomunikasi.
Dengan adanya Pasar Konveksi Amur diperkirakan akan terdapat peningkatan permintaan akan sambungan telepon terutama pedagang yang memiliki toko, dan untuk menunjang
kegiatan pasar tersebut perlu penyediaan telepon umum terutama bagi pengunjung pasar dan di kawasan wisata serta pada pusat-pusat permukiman.
Rencana sistem pendistribusian jaringan telepon difokuskan pada kawasan prioritas yaitu pada kawasan rekreasi dan kawasan SPBU Pasar Amur serta pada kawasan perumahan
baru. Rencana pola jaringan telepon mengikuti pola jaringan jalan baik pada jaringan jalan yang ada maupun pada jaringan jalan yang baru direncanakan.
6.7.4. Drainase dan Air Kotor
Rencana pembangunan drainase dan air kotor yang dibuat mengikuti pola jaringan jalan sesuai dengan hirarki besaran jaringannya dan arah pengalirannya disesuaikan dengan
kondisi fisik kawasan perencanaan keadaan topografi. Dalam hal ini menyangkut debit curah air hujan yang dapat ditampung oleh jaringan drainase dan berkaitan dengan
topografi kawasan perencanaan. Rencana jaringan drainase di kawasan perencanaan dibagia atas 3 bagian :
1. Saluran induk saluran primer yaitu saluran yang ada disepanjang jalan arteri. Pada jalan arteri ini sistem drainase direncanakan dengan sistem terbuka, untuk
memudahkan dalam pembersihannya, kecuali untuk daerah pasar digunakan dengan sistem drainase tertutup. Hal ini untuk menghindari orang-orang membuang sampah ke
dalam jaringan drainase. Jaringan ini ditutup dengan sistem petak-petak balok yang dapat dibuka untuk operasi pemeliharaan saluran pada waktu-waktu tertentu.
2. Saluran sekunder berada pada jaringan jalan kolektor dengan sistem terbuka. 3. Saluran tersier merupakan saluran-saluran pada kawasan perumahan yang berada
pada jalan lokallingkungan dengan menggunakan sistem jaringan terbuka dan juga berfungsi sebagai jaringan air kotor.
Ketiga saluran ini sangat berhubungan, saluran drainase tersier berorientasi ke saluran sekunder, dan saluran sekunder berorientasi ke saluran primer. Arahan rencana jaringan
drainase antara lain : Pengembangan saluran berupa penataan dan perluasan saluran yang telah ada
terutama pada kawasan koridor. Perbaikan saluran, terutama bagi saluran tersier yang masih berupa saluran alami yang
direncanakan menjadi saluran berdinding beton untuk melancarkan aliran air. Saluran berupa sistem tertutup untuk kawasan tertentu seperti pasar dan sistem terbuka
untuk kawasan permukiman dan kawasan lainnya. Konstruksi teknis saluran sesuai dengan kapasitas yang mampu untuk mengalirkan air
hujan di kawasan pengembangan berdasarkan frekuensi dan intensitas rata-rata curah hujan.
Pemeliharaan kebersihan saluran diprioritaskan pada sistem tertutup dan sistem terbuka dilakukan sendiri oleh masyarakat.
Sistem saluran drainase direncanakan tetap 2 fungsi dengan pembuangan air kotor. Ini berarti pembuangan drainase seiring dengan pembuangan air kotor dan pola jaringan
mengikuti pola jaringan jalan. Sedangkan untuk pengelolaan air kotor berupa limbah rumah tangga direncanakan menggunakan sistem on site system merupakan sistem sederhana
yang dapat disediakan sendiri oleh masing-masing rumah tangga berupa tangki septik dan off site system merupakan fasilitas penyedotan lumpur tinja dengan penyediaan layanan
truk tinja oleh pihak pemerintah atau swasta.
6.7.5. Persampahan