Corak Arsitektur Bangunan Penghijauan Pengaturan Pengendalian Khusus

R R T T B B L L P P a a s s a a r r K K o o n n v v e e k k s s i i A A m m u u r r L L a a p p o o r r a a n n R R e e n n c c a a n n a a B B a a b b 6 6 - - 4 4 Nilai KDB ditetapkan dengan mempertimbangkan kebutuhan ruang terbuka untuk kebutuhan penghijauan dan aktifitas parkir. Oleh karena itu persyaratan nilai KDB diatas perlu dilengkapi dengan persyaratan kebutuhan parkir. Untuk berbagai sarana yang mungkin berkembang di kawasan perencanaan ketentuannya adalah : 1. Parkir : 1 parkir mobil setiap 100 m 2 luas lantai bruto 2. Toko : 1 parkir mobil setiap 60 m 2 luas lantai bruto 3. Perkantoran : 1 parkir mobil setiap 100 m 2 luas lantai bruto

6.3.2. Pengaturan Ketinggian Bangunan dan Sempadan Bangunan

Rencana ketinggian bangunan di kawasan perencanaan harus memperhatikan potensi view, karena kawasan perencanaan terutama pada kawasan prioritas Pasar Konveksi Amur merupakan koridor dengan potensi view dan pegunungan yang tinggi. Pengaturan ketinggian bangunan ini ditujukan untuk tetap menjaga view Gunung Merapi dan Gunung Singgalang sebagai potensi daya tarik. Ketentuan pengaturan ketinggian bangunan disesuaikan dengan penggunaan lahan perdagangan dan jasa, perumahan, sarana sosial dan kawasan campuran. Dari potensi view yang ada maka ketinggian bangunan maksimum di kawasan perencanaan yaitu 1 - 2 lantai. Garis sempadan yang direncanakan adalah menyangkut garis sempadan bangunan, garis sempadan belakang bangunan, garis sempadan samping bangunan. Pengaturan yang perlu ditetapkan adalah :  Garis sempadan bangunan untuk bangunan 1 lantai ditetapkan 34 m dari as jalan, dan untuk bangunan 1 lantai ditetapkan 27 m dari as jalan.  Garis sempadan belakang rumah minimal 2 meter dari dinding bangunan.  Garis sempadan samping bangunan berjarak minimal 1,5 meter dari dinding bangunan. Pengaturan garis sempadan untuk kawasan perencanaan terutama pada kawasan koridor yang merupakan jalan arteri jalan negara ditetapkan GSBnya sebesar 27 - 34 meter dari as jalan. Untuk pengaturan GSB di kawasan perencanaan dapat dilihat pada tabel VI.1 . TABEL VI.1 PENGATURAN GARIS SEMPADAN BANGUNAN No KELAS JALAN LEBAR PERKERASAN M GARIS SEMPADAN BANGUNAN 1 Arteri Jalan Negara 12 Minimal 27 m dari as jalan 2 Kolektor 8 Minimal 14 m dari as jalan 6 m dari ROW jalan 3 Lokal 6 7 m dari as jala Sumber : Standar PU Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota Tahun 1987 dan Hasil Analisis

6.3.3. Corak Arsitektur Bangunan

Corak arsitektur bangunan di kawasan perencanaan yaitu : 1. Tampilan utama harus mencerminkan arsitektur tropis dengan bukaan yang dominan 2. Gaya arsitektur modern dengan memasukkan unsur pengembangan bentuk arsitektur minangkabau rumah gadang.

6.3.4. Penghijauan

Penghijauan di kawasan perencanaan berupa pertamanan yaitu taman pembagi jalan, taman persimpangan di depan Pasar Konveksi Amur, taman landmark, taman pendukung jalur hijau dan taman disepanjang pedestrian. Disain pertamanan diusahakan untuk mampu mendukung bagian-bagian kawasan, untuk itu pengolahan taman dan pemeliharaan jenis tanaman ditetapkan berdasarkan blok kawasan.

6.3.5. Pengaturan Pengendalian Khusus

Penganturan pengendalian pembangunan lain yang perlu ditetapkan untuk Kawasan Amur adalah :  Pada lahan sawah irigasi teknis sepanjang jalur jalan diperbolehkan untuk dibangun satu lapis bangunan dengan lebar maximum 35 m dari ROW jalan dengan orientasi bangunan menghadap jalan yang ada.  Kantong lahan sawah irigasi teknis yang terdapat di Kawasan Amur perlu tetap dipertahankan. Pada lahan sawah irigasi teknis tidak diperbolehkan terjadi alih fungsi lahan kecuali selapis bangunan pada jalur lintasan bangunan. Untuk pengaturan pengendalian khusus dan sempadan bangunan dapat dilihat pada gambar 6.2. R R T T B B L L P P a a s s a a r r K K o o n n v v e e k k s s i i A A m m u u r r L L a a p p o o r r a a n n R R e e n n c c a a n n a a B B a a b b 6 6 - - 5 5 GAMBAR 6.2 Gambar pengaturan pengendalian khusus dan sempadan bangunan 6.4. RENCANA PENATAAN BLOK-BLOK KAWASAN R R T T B B L L P P a a s s a a r r K K o o n n v v e e k k s s i i A A m m u u r r L L a a p p o o r r a a n n R R e e n n c c a a n n a a B B a a b b 6 6 - - 6 6 Rencana penataan blok-blok pada kawasan perencanaan terdiri dari zona A, B dan C yang dibagi berdasarkan karakteristik kawasan, jenis kegiatan serta daya dukung kawasan. Kawasan perencanaan terdapat bermacam-macam kegiatan yaitu kegiatan perdagangan, jasa, perumahan, rekreasi dan kawasan campuran serta kawasan pengembangan terbatas. 1. Zona koridor A merupakan zona pegembangan Kawasan Pasar Amur yang terdiri dari 9 blok pengembangan. Kawasan perdagangan di Blok Pengembangan A secara umum angka KDB ditetapkan tidak lebih dari 60 karena kawasan perdagangan membutuhkan lahan terbuka untuk parkir kendaraan pribadi, terminal pembantu angkutan pedesaan dan kota, kaki lima, sirkulasi dan penghijauan. a. Blok A1 : pemanfaatan lahan sebagai perdagangan, jasa dan fasilitas pendukung. Pada blok ini dilakukan pengembangan fasilitas perdagangan di Kawasan Pasar konveksi Amur seperti pengembagan terminal angkutan kota menjadi terminal regional tipe C, pembangunan kios sayur dan kios buah yang dilengkapi dengan pembangunan emplasement parkir, pengembangan kawasan campuran dekat terminal. Selain pengembangan fasilitas juga dilakukan rencana pembangunan jaringan jalan akses internal untuk terminal, rencana pelebaran jalan akses ke Sungai Pua dan pelebaran jaringan jalan arteri primer. b. Blok A2 : dimanfaatkan sebagai kawasan rekreasi dan perumahan. Blok ini merupakan blok pengembagan kawasan rekreasi telaga Pasar Amur yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti pembangunan taman burung, area parkir, area taman bunga, fasilitas wisata air, area restoran, pembangunan jalan akses internal kawasan wisata telaga. c. Blok A3 merupakan kawasan konservasi terbuka hijau. d. Blok A4 yang dimanfaatkan sebagai kawasan perumahan terbatas dengan KDB sebesar 20 dan ketinggian bangunan maksimal 1 - 2 lantai. Pada blok ini dilakukan pelebaran jaringan jalan arteri dengan GSB sebesar 27 - 34 m dari as jalan e. Blok A5 pemanfaatan lahan sebagai jasa dan rekreasi. Pada blok A5 terdapat landmark kawasan, taman bunga, halte dan pelebaran jalan arteri. f. Blok A6 merupakan kawasan perumahan dan sarana sosial. Blok ini merupakan kawasan pengembangan SPBU yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti bangunan SPBU, rest area, bangunan pameran serta bangunan cottage. Pada blok ini juga terdapat pelebaran jalan arteri dan pembangunan jaringan jalan internal. g. Blok A7 yang dimanfaatkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa, dengan ketentuan pembangunan GSB sebesar 27 - 34 m, KDB sebesar 40 dengan ketiggian bangunan maksimum 1 - 2 lantai. h. Blok A8 sebagai kawasan perumahan dan sarana sosial. Perumahan yang ada saat ini dapat berkembang sebagai ruko karena adanya pengembangan terminla regional tipe C. Pada blok ini ditetapkan GSB sebesar 8 meter, KDB 40 dan ketinggian bangunan 2 lantai. i. Blok A9 sebagai lahan terbuka hijau 2. Zona koridor B merupakan zona pengembangan terbatas yang terdiri dari 7 blok pengembangan. a. Blok B1 merupakan lahan terbuka hijau b. Blok B2 sebagai kawasan perumahan terbatas dengan KDB sebesar 20, ketinggan bangunan maksimum 1 lantai. c. Blok B3 dimanfaatkan sebagai lahan perumahan dengan GSB 8 m, KDB 40 dan ketinggian bangunan 2 lantai. d. Blok B4 dengan fungsi lahan sebagai kawasan pertanian e. Blok B5 sebagai kawasan perumahan dengan GSB 8 m, KDB 40 dan ketinggian 2 lantai. f. Blok B6 dengan fungsi lahan sebagai pertanian dan perumahan terbatas. g. Blok B7 merupakan kawasan campuran perdagangan, jasa dan perumahan. Pada blok ini terdapat pelebaran jaringan jalan arteri sehingga GSB 8 m, KDB 20 dan ketinggian 2 lantai. 3. Zona koridor C merupakan zona pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang terdapat pada bagian utara kawasan perencanaan, yang terdiri dari 9 blok pengembangan. a Blok C1 sebagai kawasan perdagangan, jasa dan perumahan. Blok ini terdapat pelebaran jaringan jalan arteri dengan GSB 27 - 34 m, KDB 40 dan ketinggian bangunan 1 - 2 lantai. b Blok C2 merupakan kawasan perumahan c Blok C3 sebagai kawasan perumahan dan sarana sosial, blok ini terdapat pelebaran jalan dengan GSB 18 - 27 m, KDB 40 dan ketinggian bangunan 1 - 2 lantai. d Blok C4 sebagai kawasan perumahan dan sarana sosial blok ini terdapat pelebaran jalan dengan GSB 18 m, KDB 40 dan ketinggian bangunan 1 – 2 lantai. R R T T B B L L P P a a s s a a r r K K o o n n v v e e k k s s i i A A m m u u r r L L a a p p o o r r a a n n R R e e n n c c a a n n a a B B a a b b 6 6 - - 7 7 e Blok C5 dengan pemanfaatan lahan sebagai perumahan dan sarana sosial serta perdagangan. Dengan GSB 8 m, KDB 60 dan ketinggian bangunan 2 lantai. 4. Blok C6 merupakan kawasan pasar. Pada blok ini terjadi pelebaran jaringan jalan arteri, sehingga GSB ditetapkan sebesar 18 - 27 m, KDB 60 dan ketinggian bangunan 1 - 2 lantai. 5. Blok C7 sebagai kawasan jasa, perumahan dan perdagangan. Pada blok ini terdapat pelebaran jalan arteri sehingga GSB 18 m, KDB 40 dan ketinggian bangunan 2 lantai. 6. Blok C8 sebagai lahan perumahan dengan GSB 8 m, KDB 40 dan ketinggian bangunan 2 lantai. 7. Blok C9 sebagai kawasan pertanian. Untuk lebih jelasnya penataan blok-blok di kawasan perencanaan dapat dilihat pada tabel VI.2 dan gambar 6.3. TABELVI.2 RENCANA TATA LETAK BANGUNAN PADA MASING-MASING BLOK KAWASAN PERENCANAAAN ZONA BLOK PENGGUNAAN LAHAN PENANGANAN GSB KDB KLB KETINGGIAN MAKS A A1 Perdagangan, Jasa dan Fasilitas Pendukung 27-34 60 1,2 1 - 2 A2 Rekreasi, Perumahan 27 20 A3 Lahan Konservasi Terbuka Hijau - - - - A4 Perumahan Terbatas 27 - 34 20 0,4 1 - 2 A5 Perumahan, Perdagangan dan Jasa 27 - 34 20 0,4 1 - 2 A6 Jasa dan Rekreasi 27 - 34 20 0,4 1 - 2 A7 Perdagangan dan Jasa 27 - 34 40 0,8 1 - 2 A8 Perumahan dan Sarana Sosial 8 40 0,8 2 A9 Lahan Terbuka Hijau - - - - B B1 Lahan Terbuka HiJau B2 Perumahan Terbatas 8 20 0,2 1 B3 Perumahan 8 40 0,8 2 B4 Pertanian - - - - B5 Perumahan 8 40 0,8 2 B6 Pertanian dan Perumahan Terbatas - 20 0,2 1 B7 Campuran Perdagangan, Jasa, Perumahan 8 40 0,8 2 C C1 Perdagangan, Jasa dan Perumahan 27 - 34 40 0,8 1 - 2 C2 Perumahan 8 20 0,8 2 C3 Perumahan dan Sarana Sosial 18 - 27 40 0,8 1 - 2 C4 Perumahan dan Sarana Sosial 18 40 0,4 1 - 2 C5 Perumahan, Sarana Sosial dan Perdagangan 8 60 1,2 2 C6 Pasar 18 - 27 60 1,2 1 - 2 C7 Perdagangan, Jasa dan Perumahan 18 - 27 40 0,8 1 - 2 C8 Perumahan 8 40 0,8 2 C9 Pertanian - - - - Sumber : Hasil Analisis 6.5. RENCANA SISTEM PERGERAKAN

6.5.1. Rencana Jaringan Jalan