Latar Belakang Masalah Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik (Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tamiang)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dapat meningkatkan kinerja seorang pegawai, baik dalam penanganan pekerjaan yang ada pada saat ini maupun pekerjaan yang ada pada masa yang akan datang sesuai dengan bidang tugas yang di emban dalam organisasi. Disamping itu, harus dibekali dengan pengalaman, yang memiliki peranan besar dalam menyelesaikan masalah maupun kendala yang dialami pegawai dalam menjalankan roda organisasi agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Pormadi Simbolon. 2008. Upaya Meningkatkan Kinerja PNS. Akses 18-01-2011. http:blogspot.com200806.html. Dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik good governance, yaitu pemerintahan yang taat hukum, transparan, akuntabel, dan partisipatif agar mampu menjawab perubahan yang terjadi pada lokal, nasional, regional maupun global, diperlukan penyempurnaan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang didukung oleh aparatur yang didukung oleh aparatur yang profesional. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.31 tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, Maka salah satu upaya untuk mewujudkan aparatur yang profesional dapat dilaksanakan melalui Pendidikan dan Pelatihan Diklat. Kegiatan Diklat merupakan proses peningkatan kompetensi aparatur agar mampu menghasilkan kinerja yang optimal melalui transfer pengetahuan, sikap dan Universitas Sumatera Utara keterampilan tertentu agar memenuhi syarat dan cakap dalam melaksanakan pekerjaannya. Rosidah 2003 : 175 juga menegaskan bahwa salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatan kinerja pegawai adalah dengan melalui pengembangan pegawai yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan. Dan untuk mencapai kinerja yang diharapkan dalam suatu organisasi atau instansi, para pegawai harus mendapatkan program pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk jabatannya sehingga pegawai terampil dalam melaksanakan pekerjaannya Mangkunegara, 2005:67. Pengembangan pegawai juga sangat diperlukan dalam sebuah instansi, karena dengan adanya program tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai. Pengembangan pegawai juga dirancang untuk memperoleh pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam geraknya ke masa depan Notoatmodjo, 2003 : 103 . Berdasarkan Qanun Nomor 5 Tahun 2008 Kabupaten Aceh Tamiang tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah menjelaskan bahwa Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebuah badan yang mengurusi masalah kepegawaian di daerah yang bertanggungjawab langsung kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah harus mampu menampilkan akuntabilitas kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga terjadi sinkronisasi antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan keluaran dan manfaat yang dihasilkan. Untuk menjalankan roda pemerintahan dan untuk melayani kebutuhan publik, maka Kantor BKPP Kabupaten Aceh Tamiang yang terdiri dari 38 orang Universitas Sumatera Utara Pegawai Negeri Sipil dengan pendidikan terakhir SLTA sebanyak 11 orang, 3 orang Diploma, 23 orang sarjana S1, dan 1 orang berpendidikan S2 terus berusaha untuk mengembangkan diri dan bekerja secara optimal demi mewujudkan sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi yang diperlukan untuk peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan Negara Data Pegawai BKPP Kabupaten Aceh Tamiang, 2010 Oleh sebab itu Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan BKPP sebenarnya telah cukup banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi birokrasi khususnya pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah melalui Pendidikan dan Pelatihan Diklat sebagai mana diatur dalam Peraturan Pemerintah PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil Salah satu jenis Diklat PNS yang diselenggarakan di Kantor BKPP Kabupaten Aceh Tamiang adalah Diklat Prajabatan yang merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS menjadi PNS, yaitu untuk Golongan I, Golongan II dan Golongan III Pasal 5 PP No. 1012000. Adapun tujuan Diklat Prajabatan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat Pasal 7 PP No. 101 Tahun 2000. Namun masih terdapat berbagai masalah dalam Diklat Prajabatan, khususnya pada penyelenggaraan diklat Prajabatan, masalah utama yang Universitas Sumatera Utara ditemukan dari aspek karakteristik peserta adalah, bahwa keikutsertaan peserta Diklat Prajabatan secara umum belum disadari oleh keinginan yang mendalam untuk meningkatkan kompetensi dan kurangnya motivasi peserta dalam mengikuti proses pembelajaran. Alasan untuk memenuhi persyaratan formalitas pengangkatan sebagai PNS masih sering terungkap dalam percakapan pegawai sehari-hari. Aktivitas belajar lebih bersifat formalitas sehingga partisipasi belajar dan ketaatan terhadap tata tertib peserta diklat tidak mencapai tingkat kesadaran yang optimal.Firdaus. 2009. Manajemen Sistem Diklat Prajabatan. Akses : 10- 01-2011. http:blogspot.com2009.html Berdasarkan observasi sementara, beberapa permalasahan lain yaitu dari komponen sarana yang tampak antara lain fasilitas-fasilitas belajar yang belum memadai, baik itu sarana maupun prasarana. Saran dan prasarana yang digunakan pada saat kegiatan Diklat berlangsung masih jauh dari kriteria, seperti yang telah dijelaskan oleh Peraturan Kepala Lembaga administrasi Negara No.4 Tahun 2007. Sehingga kegiatan Diklat berjalan kurang efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada intinya penyelenggaraan Diklat masih di Kabupaten Aceh Tamiang masih belum optimal, karena masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, karena bagaimanapun juga Pendidikan dan Pelatihan sangat berpengaruh terhadap kinerja PNS. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian untuk melihat seberapa besarkah pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Diklat Prajabatan terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor BKPP Kabupaten Aceh Tamiang, khususnya pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2010. Universitas Sumatera Utara Alasan penulis lebih fokus pada Diklat Prajabatan karena PNS tersebut dapat dikatakan sebagai kader-kader pimpinan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang perlu dibina secara lebih khusus. Pembinaan tersebut menjadi bagian dari upaya mewujudkan pelaksanaan good governance di setiap unit organisasi pemerintahan, sehingga terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS Golongan III dan tentunya agar mampu mencapai kinerja yang diharapkan. Selanjutnya alasan penulis lebih memilih Alumni Diklat pada tahun 2003- 2010 sebagai responden karena mereka telah mengalami proses pembelajaran Diklat Prajabatan, dan mereka telah dan sedang melaksanakan tugasnya sebagai PNS, dan penulis tidak meneliti Diklat Prajabatan di tahun terkini karena bagaimanapun hasil belajar dalam wujud peningkatan kinerja aparatur paska Diklat tentu tidak mudah atau secara langsung dapat terlihat secara signifikan dalam jangka pendek. Adapun berdasarkan data yang diperoleh pegawai yang telah mengikuti Diklat Prajabatan dari tahun 2003 – 2010 adalah sebanyak 28 orang, tahun 2003 sebanyak 2 orang, tahun 2004 sebanyak 5 orang, tahun 2005 sebanyak 1 orang, tahun 2006 sebanyak 6 orang, tahun 2007 sebanyak 3 orang, tahun 2008 sebanyak 2 orang, tahun 2009 sebanyak 3 orang, dan terakhir tahun 2010 sebanyak 6 orang Data Peserta Diklat BKPP Kabupaten Aceh Tamiang 2010 Guna memperkuat penelitian yang penulis lakukan dan sebagai bahan referensi untuk perbandingan, maka dibawah ini penulis akan memaparkan beberapa jurnal yang relevan dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain yang dilakukan oleh Iskandar 2008, dengan judul “Hubungan Pendidikan dan Universitas Sumatera Utara Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Lhokseumawe”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptip kuantitatif, sedangkan teknik analisa data dengan menggunakan distribusi frekuensi dan analisa korelasi Spearmans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara pendidikan dengan kompetensi, ini artinya bahwa tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kemampuan pegawai untuk dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Angka yang diperoleh menunjukan bahwa pegawai yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan juga telah mengikuti Diklat akan semakin meningkat kompetensinya. Iskandar. 2008. Hubungan Pendiidkan dan Pleatihan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Lhokseumawe. Akses : 02-01-2011. http:www.researchgate.netpublication42325027. Hasil penelitian Yogyasari 2007, dengan judul “Upaya Meningkatkan Kinerja Melalui Pendidikan Pelatihan Jabatan Bagi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Semarang”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang diadakan sangat besar pengaruhnya, karena dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan jabatan bagi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Semarang 68,2 dapat meningkatkan kinerja pegawai yang ada pada Kota Semarang tersebut.Yogyasari. 2007. Upaya Meningkatkan Kinerja Melalui Pendidikan dan Pleatihan Jabatan Bagi PNS Pemerintah Kota Semarang. Akses : 02-01-2011. http:digilib.unnes.ac.idgsdlcollectskripsiHASH929e.dirdoc.pdf. Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian yang sebelumnya adalah masalah utama yang diteliti yaitu mengenai Pendidikan dan Universitas Sumatera Utara Pelatihan. Sedangkan perbedaan penelitian yanh penulis lakukan yakni terutama pada tema, perbedaan lokasi, tahun penelitian, dan alat analisis yang digunakan. Oleh karena itu penulis menetapkan judul penelitian yaitu : Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan Publik Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan BKPP Kabupaten Aceh Tamiang

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues

1 33 95

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

4 60 134

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (BKN) Medan

5 40 129

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Kasus di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kabupaten Aceh Selatan)

4 63 134

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Promosi Jabatan Pegawai Negeri Sipil ( Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah)

2 53 77

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Promosi Jabatan Pegawai Negeri Sipil ( Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah)

0 0 9

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Promosi Jabatan Pegawai Negeri Sipil ( Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah)

0 0 2

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Promosi Jabatan Pegawai Negeri Sipil ( Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah)

0 0 11

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

0 0 15

ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN DAIRI

0 0 15