Strategi Meningkatkan Kinerja Pegawai

untuk berusaha mencapai kinerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik siap secara mental, fisik, tujuan dan situasi. Artinya, seorang pegawai harus memiliki sikap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi kerja. Menurut McClelland dalam Mangkunegara, 2006:168 berpendapat bahwa ada hubungan positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai kinerja yang maksimal. Adapun unsur-unsur penggerak motivasi antara lain keinginan, penghargaan, tantangan, tanggung jawab, pengembangan, keterlibatan dan kesempatan Sastrohadiwiryo, 2003 : 269 Menurut Timple dalam Mangkunegara, 2006 : 15 faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal disposisional yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang, misalnya kinerja seseorang baik disebabkan kemampuan tinggi dan pekerja keras atau sebaliknya. faktor eksternal yaitu faktor-faktor seseorang berasal dari lingkungan. seperti perilaku, sikap, tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.

1.5.2.5 Strategi Meningkatkan Kinerja Pegawai

Adanya faktor yang mempengaruhi dalam peningkatan kinerja seorang pegawai. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dari perilaku seorang Universitas Sumatera Utara pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai agar tidak sirna. Menurut Widodo 2005 : 80 ada dua strategi dalam meningkatkan kinerja pegawai yaitu : 1. Menjaga dan Mendorong Motivasi Anak Buah Strategi pertama adalah menjaga dan mendorong motivasi para aparatur pemerintah daerah, baik pada tataran pimpinan maupun staf dalam menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Ada beberapa strategi yang diungkapkan Sloma dalam Widodo, 2005 : 81 yakni : a. Sets Goal and Performance, yaitu seorang pemimpin birokrasi harus menentukan apa yang menjadi tujuan yang dicapai oleh organisasi pemerintah daerah dan tentukan kinerjanya juga. b. Provide Incentives, So That Subordinate Want To Reach Goals And Meet Performance Criteria, Pemimpin birokrasi harus mampu menyediakan insentif pendorong kerja baik berupa gaji, uang, penghargaan. c. Give Regular Objective Feedback so that People Know Where the Stand in the Work, pemimpin birokrasi harus memberikan umpan balik secara rutin agar para pegawai dapat mengetahui bagaimana peran dan posisi dalam pelaksanaan pencapaian tujuan organisasi. d. Use Techniques of Participative Management Where by Employes Participate When It is Appropriate in Decision Which Affect Them and Their Work, seorang pemimpin harus menerapkan manajemen partisipatif, yakni para pegawai diikutsertakan dalam pengambilan keputusan tertentu agar mereka dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Universitas Sumatera Utara e. Hold Regulary, Two Way Communicative Meeting with Subordinate, seorang pemimpin birokrasi harus menyelenggarakan komunikasi dua arah secara rutin dalam setiap pertemuan dengan bawahan. 2. Peningkatan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Strategi atau perilaku pemimpin pemerintah dalam meningkatkan kinerja individu dan organisasi dengan mempunyai kemampuan atau kualitas dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan serta mempunyai bekal pendidikan, latihan dan pengalaman yang cukup dan memadai. Pemberian kemampuan terhadap kualitas pegawai pemerintah dapat dilakukan dengan cara : a. Melalui Pendidikan, pemberian kemampuan ini dapat dilakukan dengan dua jenjang. pertama, pendidikan formal ke jenjang lebih lanjut S1, S2, S3. Kedua, melalui pendidikan perjenjangan sejenis ADUM, ADUMLA, SEPAMEN, SEPATI untuk aparatur pemerintah daerah. b. Melalui Pelatihan, mengikutsertakan para aparatur pemerintah dalam setiap kesempatan kegiatan pelatihan, kursus, seminar, diskusi dan sejenisnya, baik diselenggarakan sendiri ataupun lembaga publik. c. Melalui pengalaman, yaitu melakukan tour of duty para aparatur pemerintah dalam menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab sehingga para pegawai akan termotivasi dengan suasana kerjaan baru. d. Revitalisasi Aparatur Pemerintah Daerah, pemimpin haruslah mampu mengubah posisi dan peran revitalisasi para pegawainya sehingga pelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dapat dilakukan secara profesional. Universitas Sumatera Utara

1.5.3 Pelayanan Publik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gayo Lues

1 33 95

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

4 60 134

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (BKN) Medan

5 40 129

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Kasus di Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kabupaten Aceh Selatan)

4 63 134

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Promosi Jabatan Pegawai Negeri Sipil ( Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah)

2 53 77

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Promosi Jabatan Pegawai Negeri Sipil ( Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah)

0 0 9

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Promosi Jabatan Pegawai Negeri Sipil ( Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah)

0 0 2

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Promosi Jabatan Pegawai Negeri Sipil ( Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Tengah)

0 0 11

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten Dairi

0 0 15

ABSTRAK PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENDIDIKAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN DAIRI

0 0 15