1. Ceramah yang dikombinasikan dengan Tanya jawab
2. Diskusi Kelompok untuk menganalisis permasalahan dan mengkritisi
fenomena secara jernih yang berkaitan dengan materi Diklat melalui tahapan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mencari faktor-faktor penyebab
c. Merumuskan alternatif solusi
Sasaran diskusi kelompok antara lain untuk mengembangkan kemampuan menganalisis masalah, tukar menukar informasi, memperkaya gagasan, dan
membangun kemampuan berkomunikasi yang saling menghargai dan demokratis.
3. Pendalaman materi melalui :
a. Komunikasi antar peserta secara terorganisasi dan berfikir secara dinamis
b. Belajar secara mandiri di luar jam pelatihan baik secara individual maupun
kelompok.
1.5.1.6 Proses Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang akan menghasilkan suatu perubahan perilaku sasaran pendidikan dan pelatihan. Secara nyata
perubahan perilaku itu berbentuk peningkatan mutu kemampuan dari sasaran pendidikan dan pelatihan.
Teori pendidikan dan pelatihan faktor yang mempengaruhi proses pendidikan dan pelatihan dibedakan menjadi dua yaitu perangkat lunak software
dan perangkat keras hardware Notoatmodjo, 2003 : 31.
Universitas Sumatera Utara
Perangkat lunak dalam proses pendidikan dan pelatihan ini mencangkup kurikulum, organisasi pendidikan dan pelatihan, peraturan-peraturan, metode
belajar mengajar dan tenaga pengajar atau pelatih itu sendiri. Sedangkan perangkat keras yang juga besar pengaruhnya terhadap proses pendidikan dan
pelatihan adalah fasilitas-fasilitas yang mencangkup gedung, buku-buku referensi, alat bantu pendidikan, dan sebagainya.
Pendekatan lain mengatakan bahwa faktor fasilitas, tenaga pengajar atau pelatih, alat bantu pendidikan dan pelatihan atau peraga, metode belajar mengajar
itu digolongkan menjadi sumber daya yang terdiri dari 4M man, maney, materiil, dan methods.
Sedangkan kurikulum itu merupakan faktor tersendiri yang sangat besar pengaruhnya terhadap proses pendidikan dan pelatihan. Di dalam manajemen
sumber daya 4Mdimaksukkan dalam input, sehingga hanya ada 3 unsur, yakni input, proses dan output.
Menurut Notoatmodjo 2003:32, secara skematis proses pendidikan dan pelatihan yang telah diuraikan di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Proses Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya
Input Peserta Diklat
Output
Kurikulum
Universitas Sumatera Utara
1.5.1.7 Penilaian Pendidikan dan Pelatihan
Untuk mengetahui keberhasilan pendidikan dan pelatihan perlu adanya evaluasi atau penilaian. Kegiatan-kegiatan dalam mengevaluasi pendidikan dan
pelatihan ini berupa pengumpulan keterangan-keterangan tentang perubahan- perubahan sebagai akibat atau pengaruh dari pendidikan dan pelatihan.
Kirpatrick dalam Moekijat, 1993: 47 membagi wilayah penilaian pendidikan dan pelatihan ini menjadi empat tingkat yaitu “tingkat reaksi, tingkat
belajar, tingkat prilaku dalam pekerjaan dan tingkat hasil”. Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan sebagai berikut:
1. Tingkat reaksi Pada tingkat ini yang ingin diketahui pengaruh reaksi terhadap
penyusunan program latihan seperti sasaran, kebijaksanaan, prosedur, metode, kurikulum, instruktur atau widyaswara, peserta dan waktu pelaksanaan. Dengan
kata lain tujuan evaluasi tingkat reaksi adalah perbaikan program. 2. Tingkat belajar
Pada tingkat ini ingin diketahui bagaimana pengaruh program pelatihan terhadap hasil belajar para peserta, dengan kata lain tujuan evaluasi pada tingkat
belajar adalah peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perbaikan sikap peserta dalam kelas.
3. Tingkat perilaku dalam pekerjaan Pada tingkat ini ingin diketahui bagaimana pengaruh pelajaran terhadap
perilaku dalam pekerjaan, dengan kata lain tujuanevaluasi pada tingkat ini adalah perbaikan perilaku dalam pekerjaan sehingga diketahui perubahan perilaku
peserta sebelum dan sesudah Diklat.
Universitas Sumatera Utara
4. Tingkat hasil Pada tingkat ini ingin diketahui pengaruh penerapan di tempat kerja
terhadap aktivitas organisasi, dengan kata lain tujuan evaluasi pelayanan yang meningkat, meningkatnya produktivitas, kualitas kerja dan disiplin kerja.
Sementara itu Goldstein dan Buxton dalam Mangkunegara, 2006: 59, berpendapat bahwa “evaluasi diklat dapat didasarkan pada kriteria pedoman dari
ukuran kesuksesan dan rancangan percobaan”. 1. Kriteria dalam Evaluasi Diklat
Ada empat kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman dari ukuran kesuksesan Diklat, yaitu:
a. Kriteria pendapat
b. Kriteria belajar
c. Kriteria perilaku
d. Kriteria hasil.
2. Rancangan Percobaan dalam Evaluasi Diklat Mengevaluasi Diklat dapat dilakukan dengan membuat rancangan
percobaan. Peserta diberikan tes sebelum Diklat pretest dan kemudian setelah Diklat diberikan kembali tes penempatan posttest. Rancangan percobaan dapat
didasarkan pada empat kelompok subjek, yang ditujukan secara random pada empat kelompok tersebut. Pelaksanaan suatu program Diklat dapat dikatakan
berhasil apabila dalam diri para peserta Diklat tersebut terjadi suatu proses transformasi.
Berdasarlan Bab VIII Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4 Tahun 2007 tentang pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Universitas Sumatera Utara
Pelatihan Prajabatan Golongan III Evaluasi atau penilaian yang dilakukan pada Diklat Prajabatan Golongan III meliputi evaluasi terhadap Peserta,Widyaiswara,
dan Penyelenggara. Maka ketiga hal tersebut dapat dijadikan indikator Pendidikan dan Pelatihan.
1. Peserta Aspek-aspek yang diukur terhadap peserta adalah :
a. Sikap dan perilaku
b. Penguasaan terhadap materi Diklat
2. Widyaswara Aspek yang diukur dari kinerja widyaiswara antara lain sebagai berikut :
a. Penguasaan materi
b. Sistematika penyajian
c. Kemampuan menyajikan
d. Ketepatan waktu, kehadiran dan menyajikan
e. Penggunaan metode dan sarana Diklat
f. Sikap dan Perilaku
g. Cara menjawab pertanyaan dari peserta
h. Penggunaan Bahasa
i. Pemberian motivasi kepada peserta
j. Pencapaian tujuan pembelajaran
k. Kerapian berpakaian
l. Kerjasama antara widyaiswara, peserta, dan penyelenggara.
Universitas Sumatera Utara
3. Penyelenggara Aspek yang diukur dalam penyelenggaraan Diklat adalah :
a. Efektivitas penyelenggaraan
b. Ketersediaan bahan Diklat
c. Kesiapan sarana Diklat
d. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana
e. Ketersediaan dan kelengkapan sarana dan prasarana Diklat
f. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, kamar mandi, dan lain-lain.
g. Ketersediaan fasilitas olahraga dan kesehatan.
1.5.2 Kinerja 1.5.2.1 Pengertian Kinerja
Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang sedang diharapkan.
Sedangkan kinerja menurut Prawirosentono dalam Widodo 2005 : 78 kinerja yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hokum dan sesuai dengan moral etika. Sedharmayanti 2004:147 menjelaskan kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai tujuan
orgnasisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara