1.5.1.5 Metode Pendidikan Dan Pelatihan
Ada beberapa macam metode pendidikan dan pelatihan yang dipergunakan dalam usaha meningkatkan mutu pegawai, baik pengetahuan, keterampilan
maupun sikapnya. Metode pendidikan dan pelatihan disusun sesuai dengan tujuan dan program pendidikan dan pelatihan. Menurut Handoko 1994: 112 terdapat
dua kategori pokok program pelatihan yaitu “on the job training dalam pekerjaan dan off the job training di luar pekerjaan”.
1. On the job training dalam pekerjaan Merupakan metode pelatihan dimana pegawai dilatih tentang pekerjaan
baru dengan pengawasan langsung seorang pelatih yang berpengalaman biasanya pegawai yang lain. Teknik yang biasa dipergunakan dalam praktek adalah Rotasi
Jabatan, Latihan instruksi pekerjaan, Magang, Bimbingan, dan penugasan sementara.
2. Off the job training di luar pekerjaan Merupakan suatu metode pelatihan yang dilaksanakan pada lokasi yang
terpisah dari pekerjaan dan dilaksanakan pada waktu yang terpisah dari waktu kerja reguler. Handoko 1994: 114 menyatakan bahwa “metode di luar pekerjaan
ini terdiri dari metode simulasi dan teknik-teknik presentasi informasi”. Sastrohadiwiryo 2002:214 menjelaskan metode pendidikan dan pelatihan
merupakan suatu cara sistematis yang dapat memberikan deskripsi secara luas serta dapat mengkondisikan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk
mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik tenaga kerja terhadap tugas dan pekerjaannya. Metode pendidikan dan pelatihan merupakan pendekatan
terhadap cara penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum Metode Pendidikan dan Pelatihan Diklat Pegawai Negeri Sipil yang dilakukan adalah terdiri dari :
1. Kuliah atau Ceramah Menurut Mangkunegara 2003:64 merupakan suatu ceramah yang
disampaikan secara lisan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Keuntungan metode ini dapat digunakan untuk kelompok besar sehingga biaya peserta menjadi lebih
rendah, sedangkan kelemahannya peserta bersikap lebih pasif, komunikasi hanya satu arah sehingga tidak menjadi umpan balik dari peserta.
2. Diskusi Kelompok Menurut pendapat Sastrohadiwiryo 2002:218 metode diskusi kelompok
adalah suatu proses interaksi secara lisan mengenai tujuan tertentu yang didalamnya melibatkan beberapa peserta dengan cara tatap muka, melalui tukar
menukar informasi atau pemecahan suatu masalah. 3. Pelatihan di Tempat Kerja atau Praktik
Sastrohadiwiryo 2002:215 menyatakan metode ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk khusus kepada para tenaga kerja guna melaksanakan
tugasnya. Pelatihan ditempat kerja penyelenggaraanya pada tempat kerja dan berupa pelatihan praktik dengan menggunakan situasi pekerjaan sebagai sebagai
saran untuk member instruksipetunjuk. 4. Studi Kasus
Menurut Mangkunegara 2003:65 studi kasus adalah uraian tertulis atau lisan tentang masalah yang ada atau keadaan selama waktu tertentu yang nyata
maupun secara hipotesis. Pada metode ini peserta diminta untuk
Universitas Sumatera Utara
mengidentifikasikan masalah-masalah dan merekomendasi pemecahan masalahnya.
5. Simulasi Simulasi menurut Mangkunegara 2003:63 adalah suatu situasi atau
peristiwa menciptakan bentuk realitas. Simulasi merupakan pelengkap sebagai teknik duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Jadi metode
simulasi adalah suatu metode belajar dalam Diklat yang menciptakan suatu kondisi realitas sehingga dirasakan oleh pesertanya seolah-olah nyata dengan
tujuan agar peserta dapat menangani jika situasi yang sedemikian terjadi dalam pekerjaannya.
6. Permainan Peran Role Playing Sastrohadiwiryo 2002:216 mendefenisikan metode role playing sebagai
suatu metode Diklat dimana terlibat proses iteraksi hubungan individu baik sebenarnya maupun tiruan, yang diperankan secara spontan. Peragaan itu biasanya
disusul oleh suatu diskusi dan analisis untuk menentukan hal-hal yang telah terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana masalah yang diperagakan dapat diadakan
corrective action di masa mendatang. Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 4
Tahun 2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, pada Bab V menjelaskan bahwa metode yang digunakan
dalam program Diklat Prajabatan adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Ceramah yang dikombinasikan dengan Tanya jawab
2. Diskusi Kelompok untuk menganalisis permasalahan dan mengkritisi
fenomena secara jernih yang berkaitan dengan materi Diklat melalui tahapan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mencari faktor-faktor penyebab
c. Merumuskan alternatif solusi
Sasaran diskusi kelompok antara lain untuk mengembangkan kemampuan menganalisis masalah, tukar menukar informasi, memperkaya gagasan, dan
membangun kemampuan berkomunikasi yang saling menghargai dan demokratis.
3. Pendalaman materi melalui :
a. Komunikasi antar peserta secara terorganisasi dan berfikir secara dinamis
b. Belajar secara mandiri di luar jam pelatihan baik secara individual maupun
kelompok.
1.5.1.6 Proses Pendidikan dan Pelatihan