5.2.1 Pendidikan dan Pelatihan
Setelah data diuji secara empiris dengan metode statistik, maka hipotesis alternatif yang diajukan dapat diterima. Dari hasil pengujian data dapat dilihat
bahwa pendidikan dan pelatihan prajabatan mempunyai hubungan yang positif terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor BKPP Kabupaten Aceh Tamiang
dan berada pada kategori sedang. Pendidikan dan Pelatihan sebagai variabel X berada pada kategori
sedang, penilaian ini didasarkan atas data yang diperoleh peneliti dari responden melalui kusioner dan penelitian yang dirangkum pada tabel 40 “Distribusi
Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Pendidikan dan Pelatihan” dimana pendidikan dan pelatihan dipengaruhi oleh Peserta Diklat, Materi Diklat, Metode
Pembelajaran, WidyaswaraInstruktur, dan Fasilitas Diklat Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara penulis kepada beberapa
responden. Berdasarkan hasil wawancara penulis degan Kepala BKPP sebagai
atasan langsung yang dapat melihat perubahan pada peserta Diklat tersebut sesudah mengikuti Diklat, secara umum mereka mengatakan bahwa ada
perubahan kearah yang lebih baik pada peserta Diklat dimaksud dalam bekerja dan memberikan pelayanan dibandingkan dengan sebelum mengikuti Diklat, ini
berarti peserta telah menerapkan ilmu yang mereka peroleh dalam kegiatan Diklat Prajabatan ketika mereka telah kembali bertugas, hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Kepala Bidang Perencanaan Dan Pengembangan Karier BKPP
yaitu Bapak Wan Syahrir, SE. tanggal 1 April 2011, bahwa :
“Diklat Prajabatan yang telah dilaksanakan tergolong cukup baik, karena dapat dilihat dari perubahan sikap dan perilaku dan kinerja yang lebih
Universitas Sumatera Utara
baik dari peserta.. Menurut pendapat saya, dengan mengikuti Diklat dapat meningkatkan pengetahuan PNS bersangkutan, karena dalam kegiatan
Diklat mereka memperoleh masukan berupa pengetahuan baik materi pelayanan prima dan konsep Manajemen Sumber Daya Manusia, serta
sebagai petunjuk, peraturan-peraturan yang didapat dari masing-masing narasumber, yang akan diterapkan di tempat tugas masing-masing”
Selanjutnya Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan juga dikatakan cukup baik, karena kualitas pengajar yang baik, dan peserta juga mempunyai komunikasi
yang baik dengan widyaswarainstruktur, diperoleh dari hasil wawancara kepada salah satu alumni peserta Diklat tahun 2010 yaitu ibu Yeni Melinda, SE 2 April
2011 yang menyatakan bahwa : “Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan yang dilaksanakan sudah
dikatakan cukup baik, dan didukung dengan tenaga pengajar yang memiliki kualitas yang baik dalam penyampaian materi, juga Kemampuan
tutor dalam memberikan pelajaran lumayan baik, hal ini juga dapat dilihat dari kemampuan tutor dalam menguasai materi, dan menjawab
pertanyaaan dengan baik yang ditanya oleh para peserta. Selain itu tutor juga rajin dalam memberikan motivasi bagi para peserta Diklat, sekaligus
komunikasi yang lancar dan memiliki hubungan yang baik kepada peserta Diklat sehingga proses belajar mengajar tidak terkesan kaku lagi“
Hal tersebut diatas agak berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh alumni peserta Diklat tahun 2009 yaitu Bapak Saipullah, ST 2 April 2011 yang
menjelaskan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
“Diklat Prajabatan dikatakan cukup baik dan belum memuaskan karena materi yang diberikan pada saat kegiatan Diklat berlangsung kurang
sesuai dan kurang berhubungan dengan bidang tugas pekerjaan. Namun hal ini dapat dimaklumi karena peserta Diklat berasal dari berbagai
organisasiinstansi di seluruh Kabupaten Aceh Tamiang, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengcover kebutuhan semua peserta Diklat dalam
materi yang sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi instansi peserta dimaksud, tidak dapat dilakukan secara menyeluruh”
Pendidikan dan Pelatihan sangat baik, karena metode pembelajaran yang diberikan sudah sesuai standar, berikut adalah hasil wawancara kepada salah satu
staf pegawai yang bekerja di Kantor BKPP Kabupaten Aceh Tamiang tersebut yaitu Bapak Budiman 1 April 2011 yang menyatakan bahwa :
“Pendidikan dan Pelatihan yang diadakan selama ini sudah baik dan sangat bermanfaat bagi saya dan memberikan dampak yang lebih baik,
karena bisa dilihat dari segi metode pembelajarannya sudah dikatakan baik dan cukup sesuai dan berguna untuk mengembangkan kemampuan
dalam mengambil keputusan dengan baik, tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar pun berhubungan penyelesaian pekerjaan saya dikantor ini.
Jadi dengan Diklat Prajabatan ini sangat berguna, apalagi bagi pegawai yang berada pada golongan II seperti saya ini”
Selanjutnya sesuai dengan hasil kuesioner dari para responden yang sebagian besar beranggapan bahwa Pendidikan dan Pelatihan jika dilihat dari segi
sarana dan prasarana belum dikatakan baik dan belum maksimal. Pernyataan ini
Universitas Sumatera Utara
juga dikutip dari hasil wawancara oleh salah seorang panitia pengelola Diklat yaitu Bapak Agustiar, SH yang menyatakan bahwa :
“Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tamiang belum berjalan lancer karena ada kendala pada sarana dan
prasarana yang digunakan. karena masih banyak kekurangan antara lain tidak ada video wajib dan teknologi multimedia. Untuk fasilitas video bisa
saja digantikan dengan laptop, tetapi untuk buku wajib dan tekonologi multimedia belum terpenuhi. Padahal adanya perpustakaan akan sangat
berpengaruh pada kelancaran kegiatan belajar mengajar, karena dapat menyediakan buku-buku yang akan sangat bermanfaat sebagai bahan
referensi bagi peserta Diklat. Pendapat yang sama juga dikemukakan Kasubid Pendidikan dan Pelatihan
di Kantor BKPP sekaligus sebagai widyaswarainstruktur Diklat Prajabatan Golongan I dan II yaitu Bapak Sudarisman S.Pd 3 April 2011 :
“Adapun Kendala dari Pendidikan dan Pelatihan yang masih terjadi sapai saat ini adalah Prasarana Diklat belum memadai , sekaligus
anggaran yang masih minim. Hal ini terjadi karena Kabupaten Aceh Tamiang belum ada prasarana gedung dan pendukungnya untuk kegiatan
Diklat, sehingga masih melakukan pinjam pakai gedunng, seperti rumah sekolah untuk Diklat Prajabatan Golongan I dan II, dan untuk peserta
Diklat Prajabatan Golongan III yaitu di gedung Islamic Centre yang biasa digunakan untuk kegiatan manasik haji bagi peserta calon haji, dan
gedung tersebut dipinjam pakai oleh panitia Diklat pada saat gedung tersebut sedang tidak digunakan”
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa Pendidikan dan Pleatihan Prajabatan di Kantor BKPP Kabupaten Aceh Tamiang tergolong cukup baik,
bisa dilihat dari perubahan sikap dan perilaku peserta ke arah yang lebih baik. Adapun kendala yang membuat Pendidikan dan Pelatihan kurang optima dan berjalan lancar
adalah pada materi Diklat yang belum sesuai dengan kebutuhan peserta, namun hal ini dikatakan wajar karena
karena peserta Diklat berasal dari berbagai organisasiinstansi di seluruh Kabupaten Aceh Tamiang, sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk merangkum kebutuhan semua peserta Diklat dalam materi yang sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi instansi peserta dimaksud, tidak dapat
dilakukan secara menyeluruh, selanjutnya adalah masalah Diklat pada sarana dan prasarana yang belum memadai dan tidak lengkap. Seperti belum tersedianya
perpustakaan, teknologi multimedia dan belum adanya gedung tersendiri bagi peserta Diklat Kabupaten Aceh Tamiang, sehingga mempengaruhi kelancaran
proses kegiatan Diklat.
5.2.2 Kinerja Pegawai