Hubungan antara Faktor Usia dengan MSDs

Gambar 6.4 Kondisi ruang kerja pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Selain itu penururnan kapasitas paru-paru kemungkinan juga dipengaruhi oleh paparan zat iritan yang terkandung dalam lem yang digunakan pengrajin sebagai perekat bahan sepatu, dimana zat perekat yang digunakan kemungkinan besar mengandung benzen, keton dan senyawa lainnya yang apabila terpapar secara terus menerus akan berakibat pada penurunan kapasitas paru-paru, batuk-batuk dan lain sebagainya. Batuk yang terus menerus kemungkinan akan menyebabkan tekanan di tulang belakang meningkat, sehingga terjadi kelelahan otot punggung yang mungkin akan berakibat pada keluahan MSDs.

3. Hubungan antara Faktor Usia dengan MSDs

Pada umumnya MSDs dirasakan pada usia antara 35 - 65 tahun Chaffin, 1979. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada usia 25 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Hal ini terjadi karena pada usia setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot manusia mulai menurun sehingga risiko terjadinya keluhan otot meningkat Tarwaka, 2013. Penelitian lain juga mengatakan bahwa pada saat usia mencapai 60 tahun, kekuatan otot menurun hingga 20 , pada saat penurunan kekuatan otot inilah risiko kejadian MSDs meningkat Bettiā€Ÿe, et al, 1989 dalam Tarwaka, 2013. Riihimaki et. Al 1989 menjelaskan bahwa usia mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan keluhan otot, terutama untuk otot leher dan bahu, bahkan ada beberapa ahli lainnya menyatakan bahwa usia merupakan penyebab utama terjadinya keluhan otot. Pada penelitian ini, berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh nilai rata-rata usia pada responden keluhan berat adalah 32.34 tahun dengan standar deviasi 11.216 serta rata-rata responden dengan keluhan ringan adalah 35.03 dengan standar deviasi 11.027. Dari data tersebut diperoleh p value 0.343 p value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5 tidak terdapat hubungan antara rata-rata usia pengrajin dengan MSDs berat dan rata-rata usia pekerja dengan MSDs ringan pada pada pengrajin sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil tersebut tidak sejalan dengan pendapat Bernard 1997 yang mengatakan bahwa usia merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian gangguan degeneratif, hilangnya kekuatan jaringan dengan bertambahnya usia mungkin meningkatkan peluang atau keparahan kerusakan jaringan otot, sehingga dapat menimbulakan gangguan pada sistem Musculoskeletal. pada penelitian Munir 2012, juga mengatakan bahwa pada P value 0,012 terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian MSDs. Tidak sesuainya antara teori dan hasil penelitian yang dilakukan kemungkinan dikarenakan faktor usia bukanlah faktor utama yang menyebabkan keluahan MSDs, hal ini sesuai yang dikatakan oleh Tarwaka 2004, bahwasanya usia merupakan faktor kombinasi yang menyebabkan terjadinya MSDs seperti LBP, CTS dan sebagainya. Artinya usia tidak bisa berdiri sendiri untuk mengakibatkan terjadinya gangguan MSDs tersebut, namun ada faktor-faktor lain yang mungkin lebih dominan. Bridger 2003 menyatakan bahwa suatu kemungkinan karyawan atau pekerja senior mempunyai ambang batas nyeri yang lebih tinggi. Pengalaman kerja yang lama dengan kemungkinan sakit punggung yang berulang membuat karyawan seniorpun mengabaikan keluhan punggung yang ringan dan menganggap keluhan tersebut sebagian dari pekerjaannya yang wajar sehingga tidak melaporkan keluhan nyeri punggung yang ringan tersebut.

4. Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan MSDs

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Hubungan Sikap Kerja Dengan Musculoskeletal Disorders Pada Penjahit Di Pusat Industri Kecil Menteng Medan 2015

10 61 112

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor usaha kecil (Kasus pada industri konveksi di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulo Gadung, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur)

0 9 124

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 15 199

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 10

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 36