C. Hipotesis
1.  Ada hubungan antara faktor risiko pekerjaan dengan MSDs pada pengrajin sepatu daerah Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung.
2.  Ada  hubungan  antara  faktor  usia  dengan  MSDs  pada  pengrajin  sepatu  daerah Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung.
3.  Ada  hubungan  antara  faktor  lama  kerja  dengan  MSDs  pada  pengrajin  sepatu daerah Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung.
4.  Ada  hubungan  antara  faktor  banyaknya  konsumsi  jumlah  rokok  dengan  MSDs pada  pengrajin  sepatu  daerah  Perkampungan  Industri  Kecil  PIK  Penggilingan
Kecamatan Cakung. 5.  Ada  hubungan  antara  faktor  IMT  dengan  MSDs  pada  pengrajin  sepatu  daerah
Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung. 6.  Ada  hubungan  antara  faktor    suhu  dengan  MSDs  pada  pengrajin  sepatu  daerah
Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung. 7.  Ada  hubungan  antara  faktor    pencahayaan  dengan  MSDs  pada  pengrajin  sepatu
daerah  Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung.
50
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  kuantitatif  dengan  menggunakan desain  Cross  Sectional  Study,  dimana  proses  pengumpulan  data  variabel  dependen
dan independen dilakukan pada waktu yang bersamaan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  penilaian  untuk  mengetahui  faktor-faktor  yang berhubungan  dengan  Musculoskeletal  Disorders  MSDs  yang  dilakukan  pada
pengrajin  informal  pembuatan  sepatu  di  Perkampungan  Industri  Kecil  PIK Penggilingan Kecamatan Cakung. Penelitian dilakukan pada bulan Mei
– Juli 2013.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1.  Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh pengrajin sepatu  sebanyak 63 orang yang  aktif  bekerja  di  daerah  Perkampungan  Industri  Kecil  PIK  Penggilingan
Kecamatan Cakung.
2.  Sampel
Pengambilan  sampel  dilakukan  dengan  menggunakan  rumus  uji  beda  dua
proporsi berikut ini:
⁄
√ √
Keterangan : n
: Besar sampel P
: Rata-rata proporsi pada populasi {P1 + P22} P1             : Proporsi usia pekerja  35 tahun terhadap MSDs 5,67
Rajnarayan. 2003 P2             : Proporsi usia pekerja ≥ 35 tahun terhadap MSDs 36,26
Rajnarayan. 2003 Z
2 1-
α2
: Derajat kemaknaan α pada uji dua sisi two tail, α = 5 Z
1- β
: Kekuatan uji 90 Berdasarkan rumus di atas maka besar sampel yang dibutuhkan sebesar :
√                          √
n = 36 x 2 n = 72
Merujuk  pada  hasil  perhitungan  sampel  di  atas  yaitu  72  sampel, disimpulkan bahwa, jumlah sampel melebihi populasi yang ada yaitu sebesar 63
pengrajin,  sehingga  dalam  penelitian  ini  peneliti  menggunakan  teknik  total sampling dengan jumlah sempel 63 orang.
D. Metode dan Tehnik Pengumpulan Data
Data  yang  dikumpulkan  pada  penelitian  ini  berupa  data  primer  dan  sekunder. Data primer diperoleh melalui metode :
1.  Observasi  lapangan,  bertujuan  untuk  mendapatkan  gambaran  lingkungan  kerja suhu dan pencahayaan . Adapun langkah-langkah pengukuran lingkungan yang
dilakukan sebagai berikut
a  Pengukuran Suhu 1  Pastikan alat dalam kondisi baik dan berfungsi dengan benar serta masih
dalam masa kalibrasi. 2  Periksa apakah daya baterai pada alat masih memadai.
3  Lakukan  kalibrasi  internal  dengan  alat  kalibrasi  yang  tersedia.  Pastikan bahwa  perbedaan  pembacaan  dengan  ukuran  pada  kalibrasi  tidak  lebih
dari 0,5. 4  Kemudian lakukan pengaturan pada alat dengan mengikuti petunjuk pada
buku manual. Beberapa aspek yang diatur adalah: tanggal, waktu, bahasa, satuan  pengukuran,  logging  rate,  heat  index.  Pastikan  bahwa  semua
pengaturan sesuai dengan ketentuan. 5  Pasang  alat  pada  tripod  kamera  dan  bawa  alat  ke  lokasi  atau  titik
pengukuran. 6  Letakkan  alat  pada  titik  pengukuran  dan  sesuaikan  ketinggian  sensor
dengan kondisi pekerja. 7  Buka  tutup  termometer  suhu  basah  alami  dan  tutup  ujung  termometer
dengan  kain  katun  yang  sudah  disediakan.  Basahi  kain  katun  dengan aquadest  secukupnya  sampai  pada  wadah  tersedia  cukup  aquadest  untuk
menjamin agar termometer tetap basah selama pengukuran. 8  Nyalakan  alat  dan  biarkan  alat  selama  10  menit  untuk  proses  adaptasi
dengan  kondisi  titik  pengukuran.  Waktu  untuk  adaptasi  terdapat  pada manual.
9  Setelah  melewati  masa  adaptasi,  aktifkan  tombol  untuk  logging  atau proses penyimpanan data dan data temperatur lingkungan akan disimpan
di  dalam    memori  alat  berdasarkan  kelipatan  waktu  yang  digunakan logging rate.
10 Biarkan  alat  di  titik  pengukuran  sesuai  dengan  waktu  pengukuran  yang diinginkan.
11 Bila  telah  selesai,  non  aktifkan  fungsi  logging  dan  kemudian  alat  bisa pindah  ke  titik  pengukuran  yang  lain  atau  data  yang  ada  sudah  bisa
dipindahkan ke komputer atau di cetakprint. 12 Bila  pengukuran  dilanjutkan  ke  titik  pengukuran  yang  lain  tanpa  harus
melakukan  pemindahan  data,  maka  langkah  pengukuran  diulang  dari langkah ketiga.
b  Pengukuran Pencahayaan 1  Tentukan titik pengukuran penerangan setempat meja pekerja.
2  Pastikan  alat  ukur  yang  digunakan  Luksmeter  costom  Luks  -204 berfungsi dengan baik.
3  Pada  saat  pengukuran,  pastikan  luksmeter  sensor  sejajar  dengan  posisi permukaan titik sampling dan mengarah pada sumber cahaya.
4  Sensor diletakkan sedekat mungkin dengan titik sampling. 5  Pastikan  operator  tidak  menimbulkan  bayangan  yang  menghalangi
cahaya. 6  Catat hasil pengukuran yang ditampilkan pada alat.
2.   Observasi lapangan, bertujuan untuk mendapatkan gambaran tahapan pekerjaan, postur  yang  digunakan  pekerja,  durasi,  serta  frekuensi  menggunakan  kamera
digital  kemudian  dilakukan  analisis  tingkat  risiko  Ergonomi  dengan menggunakan form penilaian  REBA terkait postur yang digunakan.
3.  Wawancara,  dilakukan  menggunakan  kuesioner  untuk  mendapatkan  data karakteristik  individu  Usia,  masa  kerja,  Indeks  Masa  Tubuh,  dan  status
merokok. 4.   Wawancara,  dilakukan  menggunakan  kuesioner  Nordic  Body  Map  digunakan
untuk mendapatkan data bagian tubuh yang mengalami keluhan dan menentukan tingkat MSDs perbagian tubuh yang dirasakan responden.
E. Instrumen Penelitian