4. Gerakan Repetitifberulang
Pengulangan gerakan kerja dengan pola yang sama, hal ini bisa terlihat pada dimana frekuensi pekerjaan yang harus dikerjakan tinggi,
sehingga pekerja harus terus menerus bekerja agar dapat menyesuaikan diri dengan sistem.
Kekuatan beban dapat menyebabkan peregangan otot dan ligamen serta tekanan pada tulang dan sendi
– sendi sehingga terjadi kerusakan mekanik badan vertebrata, diskus invertebrate, ligamen, dan
bagian belakang vertebrata. Kerusakan karena beban berat secara tiba – tiba atau kelelahan akibat mengangkat beban berat yang ilakakn
secara berulang – ulang. Mikrotrauma yang berulang dapat
menyebabkan degenerasi tulang punggung daerah lumbal. Riihiimaki, 1988
5. Genggaman
Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak. Sebagai contoh, pada saat tangan harus memegang alat, maka jaringan
otot tangan yang lunak akan menerima tekanan langsung dari pegangan alat, dan apabila hal ini sering terjadi, dapat menyebabkan
rasa nyeri otot yang menetap Tarwaka et al, 2004. Menurut Suma‟mur 1989 memegang diusahakan dengan tangan penuh dan
memegang dengan hanya beberapa jari yang dapat menyebabkan ketegangan statis lokal pada jari tersebut harus dihindarkan.
b. Faktor Pekerja
1. Usia
Gangguan muskuloskeletal adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum dan dialami oleh usia menengah ke atas
Buckwalter et al. 1993. Beberapa studi menemukan usia menjadi faktor penting terkait dengan MSDS Guo al. 1995, Biering-Sorensen
1983 Prevalensi MSDs meningkat ketika orang memasuki masa kerja mereka. Pada usia 35, kebanyakan orang mulai merasakan peristiwa
atau pengalaman pertama mereka dari sakit punggung tersebut. Guo et al. 1995, Chaffin 1979 Meskipun demikian, kelompok usia dengan
tingkat tertinggi dari nyeri punggung adalah kelompok usia 20-24 untuk pria, dan 30-34 kelompok usia bagi perempuan.
Penelitian rowe 1969 dan snook 1978, memperlihatkan kelompok yang rentan terhadap nyeri punggung bawah adalah
kolompok dengan usia 31-40 tahun stover H, 2000.Berdasarkan penelitian yang dilakukan Winda 2012 pada pekerja angkat-angkut
industri pemecahan batu di kecamatan karangnongko kabupaten klaten, menyatakan bahwa
Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan keluhan muskuloskeletal. Usia merupakan faktor risiko keluhan
muskuloskeletal. Pekerja dengan usia = 30 memiliki risiko 4,4 kali mengalami keluhan muskuloskeletal tingkat tinggi dibanding pekerja dengan
usia 30 tahun.
2. Masa Kerja
Penentuan waktu dapat diartikan sebagai teknik pengukuran kerja untuk mencatat jangka waktu dan perbandingan kerja mengenai
suatu unsur pekerjaan tertentu yang dilaksanakan dalam keadaan tertentu pula serta untuk menganalisa keterangan itu hingga ditemukan
waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan itu pada tingkat prestasi tertentu. Berdasarkan penelitian Taufik 2010, dituliskan
bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan MSDs yang dialami oleh pekerja welder di bagian Fabrikasi.
3. Kebiasaan Merokok