12
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Ergonomi
1. Definisi Ergonomi
Kata Ergonomi berasal dari bahasa yunani: ergon kerja dan nomos
peraturan, hukum. Pada berbagai negara digunakan istilah yang berbeda seperti Arbeitswissenchaft
di Jerman, Human Factors Engineering atau personal Research
di Amerika Utara. Ergonomi adalah penerapan ilmu biologis tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai
penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya, yang manfaat dari padanya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja
Suma‟mur, 2009. Menurut OSHA 2000 Ergonomi didefinisikan sebagai suatu ilmu dalam
merancang peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan postur dan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah dan menimalisir cidera pada pekerja.
Selain itu, International Ergonomic Association IEA menyebutkan bahwa Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari anatomi dan aspek psikologi dari
manusia dalam lingkungan kerja, dimana hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan untuk orang,
baik saat bekerja, di rumah, ataupun saat bermain. Intinya, ilmu ini mempelajari interaksi manusia dengan elemen lainnya di dalam sebuah sistem, dan profesi
yang mengaplikasikan prinsip-prinsip teori, data dan metode untuk mendesain kerja yang mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan kinerja sistem secara
keseluruhan. ilmu ini mempelajari tentang interaksi antara manusia, mesin dan lingkungan serta efek yang diakibatkan oleh interaksi tersebut.
2. Manfaat Ergonomi
Tujuan atau manfaat dari ilmu Ergonomik adalah membuat pekerjaan menjadi aman bagi pekerjamanusia dan meningkatkan efisiensi kerja untuk
mencapai kesejahteraan manusia. Keberhasilan aplikasi ilmu Ergonomik dilihat dari adanya perbaikan produktivitas, efisiensi, keselamatan dan dapat
diterimanya sistem disain yang dihasilkan mudah, nyaman, dan sebagainya Pheasant, 2003. Keuntungan yang dapat diperoleh jika memanfaatkan ilmu
Ergonomi adalah Pheasant, 2003: a. Menurunnya probabilitas terjadinya kecelakaan, yang berarti:
1 Dapat mengurangi biaya pengobatan yang tinggi. Hal ini cukup berarti karena biaya untuk pengobatan lebih besar daripada biaya untuk
pencegahan. 2 Dapat mengurangi penyediaan kapasitas untuk keadaan gawat darurat
b. Dengan menggunakan antropometri dapat direncanakan didesain: 1 Pakaian kerja
2 Workspace 3 Lingkungan kerja
4 Peralatan mesin
5 Consumer product c. Peningkatan hasil produksi, yang berarti menguntungkan secara ekonomi.
Hal ini antara lain disebabkan oleh: 1 Efisiensi waktu kerja yang meningkat
2 Meningkatnya kualitas kerja 3 Kecepatan pergantian pegawai labour turnover yang relatif rendah
Di sisi lain, jika kita mengabaikan faktor Ergonomik, maka akan timbul beberapa masalah dan kerugian, antara lain Pulat 1997:
a. Tingginya biaya material b. Peningkatan angka absensi
c. Kualitas kerja yang rendah d. Meningkatnya probabilitas terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan injury
to personal e. Penurunan hasil produksi
f. Meningkatnya kecepatan pergantian pegawai labour turnover g. Dibutuhkan kapasitas waktu, tempat, tenaga medis, dll yang lebih banyak
untuk menanggulangi masalah emergency gawat darurat. h. Banyaknya waktu kerja yang terbuang
i. Tingginya biaya pengobatan medis
j. Meningkatnya kecepatan pergantian pegawai labour turnover
k. Dibutuhkan kapasitas waktu, tempat, tenaga medis, dll yang lebih banyak untuk menanggulangi masalah emergency gawat darurat.
B. Metode Pengukuran Ergonomi