Hubungan antara faktor lama Kerja dengan MSDs pada pengrajin sepatu Hubungan antara Faktor Intensitas Cahaya dengan MSDs pada Pengrajin

Dari hasil tersebut diperoleh nilai P Value sebesar 0,811 P 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5 tidak terdapat hubungan yang signifikan antara setatus IMT pengrajin dengan MSDs pada pengrajin sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung.

5. Hubungan antara faktor lama Kerja dengan MSDs pada pengrajin sepatu

di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung. Analisis hubungan antara Lama Kerja dengan MSDs pada pengrajin sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung. Pada tahap awal pengujian dilakukan uji normalitas terlebih dahulu dan didapatkan nilai P = 0,000 sehingga disimpulkan bahwa pada alpha 0,05 distribusi data Lama Kerja adalah tidak normal. Kemudian pada tahap selanjutnya dilakukan uji Mann Whitney, untuk mengetahui hubungan antara Lama Kerja dengan MSDs dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.13 Analisis Hubungan antara Lama Kerja dengan MSDs pada Pengrajin Sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung 2013. Berdasarkan tabel analisis di atas dengan menggunakan uji mann whitney , diperoleh nilai rata-rata rangking Lama Kerja dengan MSDs berat adalah 30,60 dan rata-rata rangking Lama Kerja dengan MSDs ringan adalah 33,19. Adapun Variabel MSDs N Mean Rank P value Lama_kerja2 Berat 29 30.60 0,576 Ringan 34 33.19 nilai probabilitas P value sebesar 0,576 P value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara Lama Kerja dengan MSDs pada pengrajin sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung 2013.

6. Hubungan antara Faktor Intensitas Cahaya dengan MSDs pada Pengrajin

Sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung. Analisis hubungan antara intensitas cahaya dengan MSDs pada pengrajin sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung. Pada tahap awal pengujian dilakukan uji normalitas terlebih dahulu dan didapatkan nilai P = 0,000 sehingga disimpulkan bahwa pada alpha 0,05 distribusi data intensitas cahaya adalah tidak normal. Kemudian pada tahap selanjutnya dilakukan uji Mann Whitney, untuk mengetahui hubungan antara intensitas cahaya dengan MSDs dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.14 Analisis hubungan antara intensitas pencahayaan area kerja dengan MSDs pada pengrajin sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung 2013. Berdasarkan tabel analisis di atas dengan menggunakan uji mann whitney , diperoleh nilai rata-rata rangking antara intensitas pencahayaan area kerja Variabel MSDs N Mean Rank P value Pencahayaan Berat 29 32.34 0,890 Ringan 34 31.71 dengan MSDs berat adalah 32,34 dan rata-rata rangking antara intensitas pencahayaan area kerja dengan MSDs ringan adalah 31,71. Adapun nilai probabilitas P value sebesar 0,890 P value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas pencahayaan area kerja dengan MSDs pada pengrajin sepatu di Perkampungan Industri Kecil PIK Penggilingan Kecamatan Cakung 2013.

7. Hubungan antara Faktor Suhu area kerja dengan MSDs pada Pengrajin

Dokumen yang terkait

Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Sales Promotion Girl (SPG) Pengguna Sepatu Hak Tinggi di Suzuya Medan Plaza pada Tahun 2015

33 205 129

Hubungan Sikap Kerja Dengan Musculoskeletal Disorders Pada Penjahit Di Pusat Industri Kecil Menteng Medan 2015

10 61 112

Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculosletal disorders pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia

2 14 120

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Pekerja di Bagian Polishing PT. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang Tahun 2011

0 15 205

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor usaha kecil (Kasus pada industri konveksi di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulo Gadung, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur)

0 9 124

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 15 199

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 20

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

0 0 10

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Pembuatan Dodol di Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2016

1 1 36