kantong. Ngengat jantan bersayap dan sesudah keluar, segera mencari ngengat betina. Perkawinan terjadi melalui ujung kantong yang terbuka dan ngengat betina kemudian bertelur di dalam kantong. Siklus hidup
Clania sp. Berkisar 3-5 bulan. Tipe kantong merupakan ciri khas bagi setiap spesies seperti C. cramerii menutupi kantongnya dengan potongan ranting dan tangkai daun. C. wallacei biasanya kantong
diselubungi dengan daun yang lebar, hampir sama dengan C. variegara. Pagodiella hekmeyeri membentuk kantong berbentuk pagoda dengan garis tengah 2 cm. Kantong Cremastopsyche pendula ukurannya lebih
kecil dengan atau tanpa dilekati potongan daun. Kantong Mahacena nlenliiiki bermacam-macaml ukuran dan bentuk dengan potongan helai daun yang dilekatkannya.
Pengendalian serangga hama dapat dilakukan - Konservasi musuh alami seperti parasitoid Exorista quadrimaculata dan Exorista psychidarum Bar.
- Penggunaan insektisida sistemik seperti karbofuran dan insektisida lainnya.
5. Hyposidra talaca Wlk.
Serangga hama ini dikenal dengan ulat jengkal atau polyphagous caterpillar, termasuk ordo Lepidoptera, famili Geometridae dan illempunyai penyebaran di Jawa dan Sumatera. Ngengat Hyposidra
berwarna kehitam-hitaman dengan daya terbang yang lemah; aktif pada malam hari dan tertarik pada cahaya sedangkan siang hari biasanya beristirahat di tempat yang teduh. Serangga dewasa yang betina
meletakkan telur tersembunyi dan agak sukar ditemukan seperti serasah daun, di sela-seta atau kulit yang pecah atau mengelupas pada batang pohon pelindung. Kadang-kadang ditemukan di alang-alang. Telur
Hyposidra diletakkan dalam beberapa kelompok umumnya terdiri 50-200 butir dan ditutupi dengan bulu- bulu seperti kapas. Stadium telur berkisar 8-9 hari. Ulat instar pertama akan merayap menuju tanaman
inang. Warna ulat coklat buram dengan bintik-bintik putih dan garis berwarna gelap di samping badannya dengan panjang kurang lebih 2-4 cm. Pada saat akan mcnjadi pupa kemudian ulat turun ke bawah.
Stadium ulat ini berkisar 28-35 hari. Pupa ulat jengkal ditemukan di dalanl tanah dengan kedalaman sekitar 2-4 cm di bawah perdu atau serasah. Stadium pupa 17,5-21 hari. Siklus hidupnya berkisar 2,5-3,5
bulan. Selanjutnya ulat jengkal akan memakan daun kakao baik yang masih muda dan bahkan daun yang telah tua. Serangan yang berat menyebabkan habisnya helaian daun sehingga yang tertinggal hanya tulang
daunnya saja. Tanaman yang masih muda akan lebih menderita kerusakan yang lebih berat. Tanaman inangnya kopi, teh, kina, rosela, rambutan, Albizzia dan lain-lainnya. Pengendalian ulat
jengkal dapat dilakukan dengan ; -
Konservasi musuh alarm seperti parasitoid larva Apanteles sp. -
Penyemprotan insektisida permetrin 100 gl Korsae 100EC dan insektisida lainnya.