Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inangn ya.
Saat pembentukan bunga atau buah serempak
Pengumpulan dan pemusnahan larva yang sudah diambil.
Penyemprotan insektisida bila ditemukan tongkol rusak per 50 tanaman atau pemberian insektisida butiran
pada saat menjelang berbunga.
2. Ostrinia furnacalis Guene
Serangga hama ini dikenal dengan penggerek batang jagung, termasuk ordo Lepidoptera, famili Pyralidae dan mempunyai daerah penyebaran di Indonesia. Serangga hama ini aktif pada malam hari. Ngengat betina
meletakkan telur pada tanaman yang berumur 2 minggu sampai keluarnya bunga jantan. Telur diletakkan pada permukaan bawah daun dekat tulang daun. Produksi telur serangga betina berkisar 300-500 butir. Stadium telur 4-5
hari. Larv yang masih muda memakan jaringan dalam kemudian dilanjutkan masuk ke batang melalui pucuk tanaman. Larva ini menggerek bitan.g jagung dan membuat lubang keluar untuk imagonya. Stadium larva berkisar 5- 10 hari
Gejalanya lubang gerekan pada batang jagung dan di sekitar lubang gerekan ada tepung gerekan berwarna coklat. Serangan larva ini dapat menurunkan hasil panen jagung berkisar 45-54,4. Tanaman inangnya
Sorghum, Panicum sp, Amaranthus sp. Pengendalian serangga hama dilakukan dengan
Pergiliran tanaman dengan bukan tanaman inangnya.Tanam serempak. Pemangkasan sebagian besar
bunga jantan yang baru muncul sampai tersisa sekitar 75. Pemotongan batang jagung tepat diatas permukaan tanah pada saat panen.
Pembakaran sisa-sisa tanaman setelah panen.
Musuh alaminya berupa parasitoid tolur Trichogramma nana Zehntn, Parasitoid larva eriborus
argenteopilosa Carm dan cendawan Metarrhizium anisoplae.
Penggunaan insektisida bila ditemukan satu kelompok lama instar pertama per 30 tanaman, atau pada saat tanaman sebelum berbunga diberikan karbofuran dengan cara memasukkan ke kuncup daun dengan
dosis 0,5 kg bahan aktifha. Selanjutnya hama penting tanaman sorghum antara lain 1
1. Anthrerigona sp.
Serangga hama ini dikenal dengan lalat bibit, termasuk ordo Diptera, famili Muscidae. Telur berbentuk memanjang berukuran 0,34x1,29 mm, berwarna putih mutiara dan menjadi gelap menjelang menetas.
Ujung anterior telur membulat dan berkurva ramping. Telur diletakkan secara tunggal dipermukaan bawah daun. Stadium telur 2-3 hari. Larva berwarna putih krem dan transparan bagi lama instar l. Bentuknya
memanjang dan meruncing pada ujung anterior. Panjang sekitar l,8 mm. Larva instar l merusak pusat batang, kemudian turun ke basal batang. Larva instar terakhir barwarna kuning gelap dengan panjang 2,2
mm. Pupanya terdapat dalam tanah, namun kadang-kadang ditemukan dalam batang tanaman. Kematian
tanaman terjadi akibat kerusakan pada titik tumbuh. Pengendalian hama dilakukan dengan
- Tanam serempak, tidak lebih dart 10 hari perbedaannya. - Lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang.
- Penyemprotan insektisida sistemik misalnya Marshall 25 ST.