Anthrerigona sp. Pengendalian Secara Kimiawi

1. Agrotis s p.

Serangga hama ini dikenal dengan ulat tanah, tenmasuk ordo Lepidoptera, famili Noctuidae. Ulat berada dibawah atau dekat permukaan tanah. Ulat memotong batang tanaman yank baru berdaun 2-3 hari. Serangannya terjadi pada malam hari, siang hari berada di bawah tanah. Telur berbentuk bulat pipih, berwarna putih atau transparan. Stadium telur 6 hari. Larvanya berwarna hitam, kelabu suram atau coklat. Larva panjangnya 33-35 mm dengan stadium larva berkisar 18 hari. Pupa berwarna coklat terang atau coklat gelap, berada beberapa cm dibawah permukaan tanah. Stadium pupa 5 hari. Pengendalian hama dilakukan dengan :  Tanam serempak, tidak lebih dart 10 hari perbedaannya.  Lakukan pergiliran tanam dengan tanaman bukan inang.  Taburkan insektisida sistemik seperti Furadan 3G atau Curater 3G.

6.2. Hama Penting Tanaman Ubi-ubian

Hama penting tanaman ubi jalar:

1. Agrius convoluredi L.

Serangga hama ini dikenal dengan ulat tanduk, termasuk ordo Lepidoptera, famili Sphingidae dan mempunyai daerah penyebaran di Jawa. Telurnya berwarna bijau diletakkan pada daun, larva berwarna coklat gelap dengan warm kehijauhijauan atau saris kuning padaa sisi tubuhnya. Panjang larva sekitar 9 cm dengan tanduk benwarna kuning berada di ujung belakang. Ngengatnya berwarna keabu-ahuan, bagian ventral berwarna ungu dengan warm hitam melintang serta bagian dorsal berwarna keabu-abuan. Ulat tanduk ini memakan daun ubi jalan sehingga daun tampang rawing. Fotosintesa akan terganggu yang berakibat ubinya kecil-kecil dan waktu panen agak terhambat. Tanaman inangnya kacang hijau, kacang tunggak, kecipir dan leguminosa lainnya. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan - Memangkas ngengat dengan lampu perangkap. - Konservasi musuh alaminya berupa parasitoid telur Trichogrumma minuturn Ril dan parasitoid larva Zygobothria ciliata. - Penyemprotan insecticide diazinon dengan membalikkan daun ubi jalar lebih dahulu.

2. Cylas formicarius F.

Serangga hama ini dikenal dengan lanas, tprrliasuk ordo Coleoptera, famili Curculionidae dan mempunyai daerah penyebaran di Indonesia. Telur diletakkan pada lekukan batang atau langsung pada ubi nya. Stadium telur berkisar 6-9 hari. Larva berwarna keputihan dengan stadium larva 15-24 hari. Pupanya diletakkan di tanah atau dekat ubi jalar. Stadium pupa 4-10 hari. Kumbangnya bewarna biru metalik dengan ciri khas yairu moncongnva Siklus hidup hama boleng ini sekitar 6-7 minggu. Gejala luhang gerek pada ubi yang diserang dan memberikan bau khas. luhang itu berkelok-kelok dan bila ubinya dibelah akan tampak lorong-lorong itu dan hekas gerekan yang membusuk. Tanaman inangnya species lain dari Ipomaea. Pengendalian hama dapat di lakukan dengan  Pergiliran tanaman dengan bukan inang.  Perbaikan cara bercocok tanam dengan pembumbun tanaman agar ubi tidak menonjol keluar atau terlihat.  Penggunaan bibit sehat.  Sanitasi lahan sebelum ditanami ubi jalar. Kemudian harna penting tanaman ubi k.ayu antara lain .

1. Leucophalis rorida F.

Serangga hama dikenal denngan uret, termasuk ordo Coleoptera, famili Melolontida . dan mempunyai daerah pen yebaran di Jawa dan Sumatera. Kumbang ini berukuraan panjang 20-27 mm, beenvarna cokiat gelap. Biasanya kumbang muncul dari dalam tanah setelah turun hujan pertama. Kumbang jantan lebih aktif dan lebih banyak ditemui dari pada kumbang betina. Beberapa saat kemudian kumbang mengadakan perkawinan. Setelah 5 hari kumbang betina betina bertelur sebanyak 35 butir. Stadium telur 3-4 minggu. Larva men yukai atau men yerang perakaran yang mengandung karbohidrat. Pra pupa berlangsung 10-30 hari dan pupa selama 4-5 minggu. Selan jutn ya Hama atau ur etn ya mer usak akar dan ubi tanaman sehin gga tanaman mati. Pada mulanya tanaman ubi kayu menguning dan akhirnya tanaman mati. Pengendalian serangga hama dapat dilakukan dengan - Penggunaan musuh alami Metarrhizium sp. Dan Campomeris sp - Pengolahan tanah yang baik

2. Tetranychus cinnabarius Boisd

Hewan hama ini dikenal dengan tanah merah, tcrmasuk ordo Acarina, putih .Tetranvchidae, dan mempunyai daerah penyebaran dl Indonesia. Tungau merah ini ditemukan padaa permukaan bawah daun ubi kayu, sepanjang tulang daun. Telurnva ber warna keputihan dengan diameter 0,l mm. Tungau betina men gh asilkan telur seban yak 100 butir . Stadium telur 4-7 hari, larvanya mcmpun yai en am kaki den gan stadium 3-5 h ar i sedan gkan n imfan ya t er dir i pr oton ymph dan deut on ymph . Nim fa ter s ebu t mempun yai kaki 4 pasan g. Tungau merah ini mengisap cairan daun. Daun menjadi kemerah-merahan. Gejala serangan tersebut mudah telihat sepanjang tulang dan ubi kayu. Tanaman inangnya pepaya, karat, tomat, jarak, dadap, Leguminosae. Pengendalian serangga hama di lakukan dengan - Pen yempr otan akarisida metamidofos Tamar on 200 LC dengan dosis 0,2 kg bahan aktif per ha. 6 . 3 H a ma Pe nt i ng T a na ma n K a c a ng - k a c a ng a n a. Hama pen tin g tan aman kedelai

1. Chy so deLixi s c halc ita s Esper

Ser angga hama ini dikenal den gan ulat jen gkal, ter masuk ordo Lepidoptera, famili Noctuidae dan mempunyai daerah penyebaran di Indonesia. Telurnya diletakkan di permukaan bawah daun kedelai. Telurnya benwarna keputihan kemudian berubah kekuningan sebelum menetas. Stadium telur 3-4 hari. Larvanya berwarna hijau dengan stadium larva 14-19 hari. Pupanya di daun, ditutup den gan ben an g suter a yan g ber war n a putih kotor . Stadium pupa 6-11 hari. Ngengatnya berwarna coklat tua. Daun yang terserang tampak bercak-bercak keputihan karena tinggal epidermis dan tulang daunnya. Larva instar terakhir men yebabkan daun yang ter serang tinggal tulang daunn ya raja. Serangannya terjadi pada Fase vegetatif dann generatif Tanaman inangnya kentang, jagung, sayur-sayuran, ram, tembakau, apel, kacang hijau. Pengendalian hama dapat di lakukan dengan : Pengertian tanaman dengan tanaman bukan inang.  Tanam serempak.