mengeluarkan racun yang dapat menambah kerusakan daun. Daun kentang yang teserang E. Flavesccens menjadi kemerahan dan keriput sehingga mengganggu proses
fotosintesis. Pada serangan berat akin mengurangi hasil panen. Tanaman inang E. flavescens adalah kapas, terung, lombok, kacang tanah, dan Hibiscus.
Pengendalian E. flavescens dapat dilakukan dengan - Penyemprotan insektisida sistemik setclah ditemukan adanya wereng hijau kentang.
6. Planacoccus cirri Risso
Ser an gga h ama in i diken al den gan kutu daun atau citrus mealybug, termasuk ordo Homoptera, famili Pseudococcidae dan mempunyai daerah penyebaran di Indonesia. Telur P. citri berwarna kuning muda
dengan panjang 0,3-0,4 mm. Telur tersebut diletakkan di sisi badan sebelah belakang. Stadium telur 3-9 hari. Nimfa akan meninggalkan in dukn ya untuk men cari tempat tingggalnya. Karena jumlahnya sangat banyak,
kutu ini akan saling bertumpuk sehingga disebut sebagai kutu dompolan. Tempat gang disukainya adalah tempat teduh dan lembap.
Daun yang teserang P. citri berwarna kuning pucat, lama kelamaan daun itu mengering. Pada populasi tinggi, kehadiran kutu ini menghambat pertumbuhan tanaman.
Tanaman inang P. citri adalah jeruk, kopi, teh, kina, jati, kakao, dadap, tembakau, nenas, dan kapas. Pengendalian P. cirri dapat dilakukan dengan
- Konservasi musuh alami predator Scynmus sp., Brumus suturallis F. dan parasitoid Empusa fresenii
- Penyemprotan insektisida pada bagian tanaman yang terdapat kutu itu.
7. Polyphagotarsonemus laotus B anks
Hama ini dikenal dengan tungau kuning teh atau yellow tea mite, termasuk ordo Acarina, famili Tarsonemitidae dan mempunyai daerah penyebaran di Indonesia.
Telur P. latus berukuran pan,jang 0,7 mm dengan stadium telur 2-3 hari. Tungau muda berada di bagian bawah daun kentang. Tungau dewasa berukuran 0,25 mm. Tubuh berwarna hijau kekuningan, tungkainya pipih dan bergerak dengan
cepat. Daur hidup berkisar 7 hari. Daun kentang yang teserang P. latus agak tebal dan terpuntir, berwarna kuning kecoklatan. Pucuk tanaman
mengering dan akhirnya mati. Tanaman inang P. latus adalah tomat, cabe, karet, krna, tembakau, teh, dan kacang panjang. Pengendalian
E.fl avesce n s dapat dilakukan dengan - Penyemprotan insektisida sistemik setelah ditemukan adanya wereng hijau kentang.
7.3 Serangga Hama Tanaman Tomat A. Uraian Singkat Budidaya Tanaman Tomat
Lycopersicon esculentum Mill.
Persiapan lahan, lahan digemburkan dibuat bedengan dengan lebar 100 cm, lebar saluran antar bedengan 20 cm. kemudian ditaburkan secara merata pupuk kandang di atas bedengan sebanyak 20 tonha, pupuk dasar lainnya 250
kg Za+ 12Sg Urea + 300kg TSP +200kg KCI untuk setiap hektarnya. Peranaman, jarak tanam 50 x 40 cm, pemindahan bibit sebaiknya sore hari pemupukan pada umur 20 hst, 250
kg Za + 12S kg Ureaha. Pemeliharaan, penyiangan gulma, rompes tunas-tunas air yang tumbuh sehingga tinggal satu batang utama,
memasang ajir supaya tanaman tidak rebah, pemupukan umur 60 hst dengan 4 g Urea + 4 g TSP + 2 g KCl pertanaman.
Pemanenan, dilakukan soot tanaman bcrucnur 75-80 hst.