Orthaga euadruslis Wlk. Perusak Daun 1.

tersebut dipatahkan terlehih dahulu ditambah beberapa daun mangga maka terbentuklah sarangnya ulatnya berwarna agak ungu dibagian lateral ada strip hitam.kenompongnya juga ditemukan dalam sarang. Serangga dewasa aktif pada malam hari. Serangan ulat ini dapat merusak tanaman mangga sebesar 7,2. Gejala serangannya daun dan kadangkala pucuk mangga menjadi patah, layu dan akhirnya mati. Adanya sarangan tersebut pada mangga merupakan pertanda adanya serangan ulat perusak daun diatas. Tanaman inangnya mangga. Pengendalian serangga hama ini dilakukan dengan :  Membakar jerami atau daun-daub l:ering sehingga kepulan asap dari bawah pohon dapat mengusir kehadiran ngengat tersebut, sebaliknya kepulan asap itu dapat menyebar ke seluruh bagian pohon mangga  Penaburan insektisida sistemik diazinon 10 G sehingga racunnya dapat menyebar dan ulat yang memakannya akan mati

4. Toxoptera aurantii Boyer

Serangga hama ini dikenal dengan kutu daun atau polyphagous aphid tennasuk ordo Homoptera famili Afididae dan mernpunyai daerah penyearan di Jawa dan Sumatra. Kutu daun ini menyerang tunas mangga sehingga tunas tersebut mengering dan coati. Tanaman mangga yang banyak terserang oleh kutu ini terutama tanaman yang belum tinggi kehidupan Serangga ini belum banyak diteliti. Kutu daun ini rnenyebabkan kerusakan sebesar 2,2 gejala serangannya tunas mangga yang terserang akan mengering dan mati, pada bagian tunas yang terserang terlihat kelompok kutu daun Toxsoptera yang berwarna hitam . Serangga kutu daun ini ditemukan pada tanaman mangga yang belum tinggi. Tanaman inangnya teh, jeruk, kopi dan kakao Pengendalian serangga hama dilakukan dengan  Pemetikan tunas-ranting muda yang terserang kemudian dibakar  Penyiangan gulma sekitar tanaman mangga kemudian dikumpulkan dan dibakar  Penaburan insektisida granular Dharmafur 3G yang dibenamkan disekeliling pohon mangga.

C. Perusak Buah 1.

Noorda albizonallia Hps Ulat hama ini dikenal dengan ulat pengerek buah mangga atau a red banded borer of mango, termasuk Ordo Lepidoptera, famili Pyralidae yang ditemukan di Jawa, Kalimantan. Ngegat betina meletakkan telur pada buah mangga yang masih muda setelah 4-5 hari telur menetas dan ulat menggerek buah mangga. Buah yang terserang umumnya buah yang masih muda, buah mangga berlubang-lubang dan disekitarnya terdapat kotoran bercampur bekas gerekan yang meleleh dari dalam. Ulat tinggal dalam buah mangga selama 14 hari sambul terus merusak buah mangga. Apabila ulat sudah siap untuk menjadi pupa, ulat masuk kedalam tanah. Stadium pupa berkisar 13 – 14 hari dan sikus hidup 40 hari. Kerusakan yang disebabkan oleh penggerek hama ini sebesar 1,45. Tanaman inangnya mangga Pengendaian serangga hama ini dilakukan dengan :  Pembungkusan buah muda satu-persatu sebelum serangga betina meletakkan telur  Buah yang berjatuhan dikumpulkann sebelum ulatnya masuk kedalam tanah demikian pula buah yang masih di poh on tetapi telah diserang ulat sebaiknya dipetik toh akhirnya jatuh Buah dikumpulkan dibakar agar ulatnya mati  Penyemprotan insektisida diazinon 60 EC pada buah yang masih muda secara rutin atau satu dua minggu sekali.

2. Dacus dorsalis Hend.

Lalat buah ini dikenal dengan Oriental fruit fly, termasuk Ordo Diptera, famili Tephritidae dan ditemukan diseluruh Indonesia. Inangnya tanaman belimbing, pisang, jeruk, cabai dan lain-lainnya. Lalat betina meletakkan telur didalam jaringan kulit buah mangga dengan jalan menusukkan ovipositornya. Akibatnya pada buah mangga tampak titik hitam. Disekitar titik tersebut menjadi kering, coklat dan akhirnya Buah busuk. Pada buah mangga yang terserang biasanya ditemukan lubang kecil di tengahnya. Apabila dibelah, ditemukan ulat atau belatung kecil dan akan meloncat bila tersentuh. Buah yang terserang kemudia jatuh. larva masuk kedalam tanah, untuk selanjunya berkembang menjadi pupa. Setelah sekitar 10 hari, pupa berkembang menjadi lalat dewasa. Siklus hidupnya 23-26 hari. Tanaman inangnya cabai, mangga, pisang, belimbing. Pengendalian serangga ini dilakukan dengan •  Pembungkusan buah mangga yang masih kecil dengan cara membungkus buah pada tandan pisang itu dengn kantung pembungkus dari plastik. Pembungkusnya dilubangi dibagian pojok kanan, pojok kiri dan tengah. Maksudnya agar air hujan yang masuk atau air siraman yang tertampung bisa keluar dari plastik.  Penggunaan methyl eugenol. Methyl eugenol merupakan senyawa organik mirip feromon yang dikeluarkan oleh lalat betina. Kapas yang sebelumnya ditetesi insektisida monokrotofos sebanyak 2 cc, ditetesi juga dengan methyl eugenol sebanyak 0,1 cckapas. Kemudian kapas tersebut dimasukan ke dalam botol aqua yang sudah dimodifikasi dan digantungkan papa ranting setinggi 2-3 m diatas permukaan tanah. Jumlah perangkap 5-10 buah untuk setiap hektar.  Lalat jantan yang mencium aroma methyl eugenol akan datang masuk ke dalam botol perangkap, kar ena men duga ada lalat betina di dalamn ya. Lalat akan mengerumuni kapas sumber ar oma ter sebut dalam hal ini lalat jantan akan menghisap teromon juga menghisap racun, akhirnya mati.  Pen cangkulan tanah dibawah poh on mangga ter sebut agar lar va yan g akan membentuk pupa atau pupa yang sudah terdapat didalam tanah itu tercangkulterkena sinar matahari dan mati.

8.3 Serangga Hama Tanaman Pisang A. Uraian singkat budidaya tanaman pisang

Musa sp.  Persiapan lahan Lahan yang akan ditanami pisang dibersihkan dari sisa akar dan bahan organik lainnya. Lubang tanam berukuran 40 x 40 x 40 cm disiapkan 3 minggu sebelum bibit ditanam.  Penanaman Jarak tanam 4 m x 4 m, disesuaikan dengan jenisklon yang akan ditanam. Saat tanam yang baik pagi hari atau sore hari.  Pemeliharaan Pemupukan dengan pupuk organik atau anorganik seperti Urea, TSP dan KCL. Penyiangan gulma bila sudah tinggi terutama di sekitar tanaman.  Pemanenan Pemanenan dilakukan bila seeara visual bentuk buahnya telah bulat, berisi dan tangkai putik yang terdapat diujung buah telah gugur.

B. Hama penting tanaman pisang a. Perusak batang

1. Cosmopolitus sordidus Germ

Serangga hama ini dikenal dengan penggerek batang atau Banana weevil, termasuk ordo Coleoptera, famili Curculionidae dan mempunyai daerah penyebaran di Jawa Telurnya berwarna putih kekuningan, berbentuk elips dengan panjang 2 mm. Telur sebanyak 10 – 50 butir diletakkan di celah – celah pelepah batang pisang, terutama pada bagian yang sedang membusuk. Stadium telur 5-8 hari. Larva