Sumber: Data Primer diolah
Gambar 10. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Tinggal Responden pada penelitian ini mayoritas adalah penduduk asli yang tinggal
di desa tersebut sejak lahir dan bekerja di desa tersebut. Jarang ditemukan pendatang yang tinggal di daerah tersebut karena sulitnya akses dan minimnya
lapangan pekerjaan di kedua desa tersebut.
5 10
15 20
25
1-20 21-40
41-60 diatas 61
ju m
lah o
rg
Lama Tinggal tahun
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan TNGHS dan Keberlanjutan
Biodiversitas TNGHS
Hasil pengumpulan data dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap keberadaan hutan TNGHS dan keberlanjutan hidup
flora dan fauna di TNGHS sudah baik. Seluruh responden menganggap bahwa hutan TNGHS itu indah, perlu dilestarikan, dan dijaga keberlanjutan flora dan
fauna yang ada di dalamnya. Namun terjadi perbedaan paradigma antara responden yang berasal dari Desa Malasari dan Desa Puraseda dalam menjaga
keindahan dan keberlanjutan flora dan fauna. Responden di Desa Malasari sudah menyadari bahwa keindahan dan
keberlanjutan perlu dijaga dan perlu andil masyarakat untuk menjaga hutan tersebut, sehingga masyarakat Malasari sering mengadakan kegiatan yang
bertujuan untuk menjaga keberadaan hutan agar tetap lestari. Hal ini berbeda dengan responden yang berasal dari Desa Puraseda dimana mereka menganggap
bahwa menjaga keindahan dan keberlanjutan flora dan fauna itu hanya dilakukan oleh pihak TN dan pemerintah saja, masyarakat hanya menggunakan dan
mengolah lahan saja. Hal tersebut mempengaruhi keinginan masyarakat untuk membayar proxy WTP karena tidak sesuai dengan prinsip mereka.
6.2. Identifikasi Stakeholders PKKH
Dalam melakukan analisis stakeholder yang harus pertama kali dilakukan adalah melakukan identifikasi stakeholder.Hasil identifikasi stakeholder ini
didapatkan berdasarkan snowballing sampling dengan narasumber, dengan yang menjadi narasumber acuan adalah Balai TNGHS. Stakeholder yang menjadi
narasumber pun hanya dipilih berdasarkan keterlibatannya dalam Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati. Hal ini mengakibatkan tidak semua
stakeholder yang memiliki kepentingan dengan TNGHS menjadi narasumber. Berdasarkan hasil wawancara terdapat 9 stakeholders yang terkait langsung
dengan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati ini, yaitu Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, PT. Aneka Tambang, Tbk, Desa Malasari,