Sejarah Taman Nasional Gunung Halimun-Salak dan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati

dimensi yang berkaitan dengan interaksi masyarakat terhadap hutan, dimana stakeholders dapat ditempatkan berdasarkan beberapa faktor, yaitu: 1. Kedekatan dengan hutan, merupakan jarak tinggal masyarakat yangberhubungan dengan kemudahan akses terhadap hutan. 2. Hak masyarakat, hak-hak yang sudah ada pada kawasan hendaknya diakui dandihormati. 3. Ketergantungan, merupakan kondisi yang menyebabkan masyarakat tidak mempunyai pilihan yang realistis untuk kelangsungan hidupnya sehingga mereka sangat bergantung dengan keberadaan hutan. 4. Kemiskinan, mengandung implikasi serius terhadap kesejahteraan manusia sehingga masyarakat yang miskin menjadi prioritas tujuan pengelolaan. 5. Pengetahuan lokal, kearifan lokal dan pengetahuan tradisional masyarakatdalam menjaga kelestarian hutan. 6. Integrasi hutanbudaya, berkaitan dengan tempat-tempat keramat dalam hutan, sistem-sistem simbolis yang memberi arti bagi kehidupan dan sangat erat dengan perasaan masyarakat tentang dirinya. Selama cara hidup masyarakat terintegrasi dengan hutan, kelangsungan budaya mereka terancam oleh kehilangan hutan, sehingga mempunyai dampak kemerosotan moral yang berakibat pada kerusakan hutan itu sendiri. 7. Defisit kekuasaan, berhubungan dengan hilangnya kemampuan masyarakat lokal dalam melindungi sumberdaya atau sumber penghidupan mereka dari tekanan luar sehingga mereka terpaksa melakukan praktik-praktik yang merusak.

2.8 Valuasi Ekonomi

Valuasi ekonomi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menilai secara riil harga dari suatu barang dan jasa dengan menggunakan pendekatan penilaian kegunaan langsung dan tidak langsung Adrianto dan Wahyudin, 2007. Valuasi ekonomi biasanya menggunakan nilai uang dimaksudkan untuk mengindikasi penerimaan dan kehilangan manfaat atau kesejahteraan dikarenakan kerusakan lingkungan Pearce dan Turner 1993 dalam Yunus 2005.

2.8.1 Jenis Nilai Ekonomi

Krutila dalam Fauzi 2006 memperkenalkan konsep Total Economic Value TEV. Dimana konsep ini dapat membantu peneliti untuk mengetahui harga dari barang atau jasa lingkungan baik yang memiliki pasar ataupun tidak. Nilai yang dimasukkan dalam perhitungan Total Economic Value TEV adalah: 1. Nilai kegunaan use value adalah nilai yang dihasilkan dari pemanfaatan aktual dari barang dan jasa. a. Nilai manfaat langsung Direct Value contohnya: kayu, buah, getah. b. Nilai manfaat tidak langsung Indirect Value contohnya: fungsi ekologi dan hidrologis hutan. 2. Nilai bukan kegunaan non-use value adalah nilai yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan aktual dari barang dan jasa tersebut. a. Nilai Pilihan Option Value adalah nilai yang diberikan masyakat atas adanya pilihan untuk menikmati barang dan jasa dari sumberdaya alam dan lingkungan Fauzi, 2002 contohnya manfaat keanekaragaman hayati. b. Nilai Keberadaan Existence Value adalah nilai yang diperoleh dari persepsi bahwa keberadaaan ekosistem itu penting terlepas dari bermanfaat atau tidak ekosistem atau sumberdaya tersebut, misalnya: keberadaan hutan, hewa-hewan endemik. c. Nilai warisan Bequest value adalah nilai yang diperoleh dari peestariaan sumberdaya atau ekosistem agar bisa dimanfaatkan dan dirasakan oleh generasi mendatang.

2.8.2 Contingent Valuation Methods CVM

Contingent Valuation Methods CVM adalah metode yang dianggap dapat digunakan untu menghitung jasa-jasa lingkunganfungsi ekosistem yang dianggap tidak memiliki nilai guna dan sulit diukur dari sudut pandang pasar. Menurut Yakin 1997, CVM adalah metode teknik survey untuk menanyakan penduduk tentang nilai atau harga yang mau mereka berikan terhadap komoditi yang tidak memiliki pasar seperti barang lingkungan, jika pasarnya betul-betul tersedia atau jika ada cara-cara pembayaran lain seperti pajak diterapkan. Prinsipnya, metode ini mampu diterapkan dalam menilai keuntungan dari penyedia barang atau jasa lingkungan yang ada dan mampu menentukan pilihan