Sarana dan Prasarana KONDISI UMUM PENELITIAN

Ketiga stakeholders lain yaitu Balai TNGHS, ANTAM, dan SMG adalah stakeholders yang merupakan pemrakarsa PKKH ini dimana kegiatan ini merupakan kegiatan pasca tambang ANTAM sehingga ANTAM merupakan penyandang dana utama bekerja sama dengan Balai TNGHS. Untuk pengelolaan di masa depan maka ANTAM pun bekerja sama dengan SMG yang berperan untuk merancang bagaimana kawasan wisata yang melestarikan lingkungan dan berdampak pada masyarakat khususnya di bidang ekonomi. Stakeholders yang relevansinya rendah terhadap PKKH ini adalah Satuan Pengamanan Hutan dan Suaka Elang.

6.3.2 Pengaruh stakeholders

Tingkat pengaruh stakeholders ini terkait dengan kekuatan yang mampu mempengaruhi stakeholders lain dan sumber kekuatan dari stakeholders tersebut sehingga mampu mempengaruhi. Hal ini bisa dikarenakan kepemimpinan, massa, uang.kekayaan, peraturansanksi, opini, atau informasi. Oleh karena itu dilakukan interpretasi terhadap pengaruh stakeholders menurut instrumen kekuatan meliputi condign power, compensatory power, conditioning power, dan sumber kekuatan yaitu personality power dan organisation power. Pada Tabel 9 menunjukkan BTNGHS, Desa Malasari, ANTAM, dan Chevron sangat berpengaruh dalam kegiatan PKKH ini. BTNGHS memperoleh pengaruh tersebut karena kewenangang dan tanggung jawab yang tinggi akan pengelolaan hutan tersebut, selain itu kemampuan mempengaruhi stakeholders lain dan anggota yang berkualitas merupakan sumber kekuatan BTNGHS. Tabel 10. Pengaruh Stakeholders Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati PKKH TNGHS No Stakeholders Instrumen Kekuatan Sumber Kekuatan Jumlah Condign Compensa- tory Conditio- ning Person- ality Organi- sation 1 Balai TNGHS 3 3 3 3 5 17 2 Suaka Elang 1 3 4 1 2 11 3 Chevron 2 4 4 1 5 16 4 SMG 1 2 2 2 3 10 5 Desa Malasari 2 3 4 4 4 17 6 MKK Citugu 1 3 2 2 3 11 7 Kec. Nanggung 1 3 2 2 3 11 8 Satpamhut 2 2 3 3 4 14 9 ANTAM 1 3 3 5 5 17 Sumber: hasil analisis 2013 Desa Malasari yang merupakan bagian enclave dari kawasan TNGHS menjadi semakin berpengaruh karena besarnya kekuatan yang berlaku pada desa ini yang diberlakukan demi menjaga hutan ini. Perusahaan seperti Chevron dan ANTAM menjadi berpengaruh karena adanya areal yang mereka pakai untuk dimanfaatkan hasil energi dan tambangnya sehingga keamanan harus diperketat untuk kepentingan mereka sendiri. SMG adalah stakeholder yang paling rendah pengaruhnya. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan SMG dalam memberikan sanksi padahal sebagai salah satu penggagas PKKH mereka membutuhkan otoritas tersebut.

6.4. Klasifikasi Stakeholders

Klasifikasi ini dilakukan dengan penafsiran matriks nilai penting dan tingkat pengaruh stakeholders. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dipetakan ke dalam empat kategori stakeholders seperti pada Gambar 12.

a. Subjects

Kategori I Subjects adalah stakeholders yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun memiliki pengaruh yang rendah. Pada kategori ini terdapat tiga stakeholders yang terpetakan yaitu Sustainable Management Group, Kecamatan Nanggung, dan Model Kampung Konservasi Citugu. Tingginya kepentingan stakeholders ini tidak ditunjang dengan pelibatan dalam mengambil keputusan sehingga stakeholders kurang terlibat dalam proses pengambilan