Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan TNGHS dan Keberlanjutan

terhadap keberadaan hutan rakyat dikalikan dengan proporsi populasi yang bersedia membayar dikali jumlah penduduk yaitu 2261,84. Jumlah warga yang ada di Desa Malasari dan Desa Puraseda ialah 16.156 jiwa, sedangkan estimasi proxy WTP yang diperoleh dari 50 orang responden adalah sebesar Rp 76.300tahun. Agar lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 7. Pada penelitian yang dilakukan Widada 2004, nilai keberadaan TNGH adalah Rp 0,64 miliar. Nilai ini cukup rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitin ini, karena Widada melakukan penelitian di 13 desa yang tersebar di Provinsi Jawa Barat dan Banten, sedangkan penelitian ini melakukannya di 2 desa saja.

6.6.2. Manfaat Warisan

Estimasi nilai manfaat warisan TNGHS jika hutan yang ada selama ini dijaga dan diindungi agar dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang adalah sebesar Rp 802.953.200tahun. Hasil ini diperoleh dengan mengalikan nilai rata-rata proxy WTP responden di Desa Puraseda dan Malasari atas manfaat warisan yaitu sebesar Rp 49.700tahun dengan jumlah penduduk di kedua desa tersebut yaitu 16.156 jiwa. Lebih lanjut dapat dilihat di Lampiran 9.

6.6.3. Manfaat Perlindungan

Manfaat perlindungan adalah jasa hutan dalam memberikan perlindungan terhadap potensi flora dan fauna yang belum diketahui dan diketahui manfaatnya. Manfaat tersebut perlu diestimasi nilai ekonominya dengan melihat nilai yang bersedia masyarakat bayarkan untuk menjaga hutan agar tetap bisa berfungsi untuk melindungi. Estimasi nilai manfaat perlindungan dari hutan TNGHS ialah sebesar Rp 113.240.635tahun. Hasil ini diperoleh dengan mengalikan nilai rata- rata proxy WTP responden terhadap manfaat perlindungan yaitu Rp 38.940tahun dengan proporsi populasi yang bersedia membayar dikali jumlah penduduk yaitu 2908,08 dimana jumlah penduduk adalah 16.156 jiwa. Lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 11. Jika dibandingkan dengan penelitian Widada 2004 akan valuasi TNGH yang bernilai Rp 0,67 miliar, nilainya cukup jauh berbeda. Namun hal ini disebabkan karena jumlah responden yang berbeda, dimana Widada menggunakan 13 desa sedangkan penelitian ini hanya 2 desa.