Uji Non-Parametrik HASIL DAN PEMBAHASAN

proxy WTP akan meningkat sebanyak Rp 626tahun. Jelas terlihat bawa semakin lama warga hidup di tengah kawasan maka semakin tinggi tingkat keinginan mereka menjaga TNGHS agar tetap lestari sehingga dapat dinikmati anak cucu di masa mendatang. 6.7.3 Analisis Rataan Proxy WTP terhadap Manfaat Perlindungan Habitat dan Ekosistem Hasil regresi untuk proxy WTP perlindungan ini telah lulus uji normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan heterokedastistas yang dapat dilihat pada Lampiran 12. Menurut hasil regresi pada Tabel 14, dengan menggunakan selang kepercayaan 99 atau α=0,01 maka variabel pendidikan dan pendapatan berpengaruh signifikan, sedangkan jumlah tanggungan berpengaruh nyata di α=0,05. Tabel 14. Faktor yang Mempengaruhi proxy WTP perlindungan Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant -12733 23288 -0,55 0,589 Umur thn -729,3 445,7 -1,64 0,113 1,641 Jumlah Tanggungan 6739 2671 2,52 0,018 1,163 Pendidikan 2691,5 929,1 2,9 0,007 1,309 Pendapatan 1,017167 0,002398 7,16 0,000 1,292 Lama Tinggal 331,8 272,7 1,22 0,234 1,418 Sumber: hasil analisis 2013 Keterangan : berpengaruh nyata pada α=1 berpengaruh nyata pada α=5 Estimasi proxy WTP perlindungan = -12733 – 729 Umur tahun + 6739 Jumlah tanggungan org + 2692 pendidikan + 0,0172 Pendapatan + 332 Lama tinggal Bila dimasukkan angka dari rataan Excel maka didapt hasil sebagai berikut: Estimasi proxy WTP Perlindungan = -12733 -729 40 + 6739 4 + 2692 6 + 0,0172 1500000 + 332 40 = 40.295 Berdasarkan hasil perhitungan makamodel estimasi dianggap sudah cukup mewakili karena hasil dari model Rp 40.295 dianggap cukup mendekati hasil rata-rata aritmatika Rp 38.940. Hasil perhitungan ini adalah estimasi proxy WTP yang diperoleh dari proxy WTP responden yang berasal dari rataannnya. Hasil regresi menyatakan bahwa koefisien jumlah tanggungan sebesar 6739 mengindikasikan bahwa bertambahnya jumlah tangunggan sebanyak 1 orang per keluarga akan meningkatkan proxy WTP perlindungan sebesar Rp 6.739tahun. Semakin besar sebuah keluarga atau semakin banyak tanggungan sebuah keluarga di desa Puraseda dan Malasari maka semakain tinggi keinginan untuk melindungi TNGHS. Hal ini mengindikasikan ada keinginan dari keluarga agar potensi TNGHS tetap terjaga sehingga dapat dikembangkan demi kepentingan anggota keluarga juga. Koefisien variabel pendidikan yaitu 2691,5 dapat diartikan bahwa peningkatan 1 tahun dalam tingkat pendidikan akan meningkatkan proxy WTP perlindungan sebesar Rp 2.691tahun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berpendidkan seorang warga di Desa Puraseda dan Malasari, maka keinginnnya untuk melindungi potensi ekosistem dan habitat yang terdapat di TNGHS semakin tinggi juga. Dan nilai koefisien variabel pendapatan sebesar 0,017 diinterpretasikan bahwa bertambahnya pendapatan masyarakat sebesar Rp 1.000bulan akan meningkatkan proxy WTP Perlindungan sebesar Rp 17rumah tangga. Hal ini jelas mengindikasikan adanya hubungan selaras antara meningkatnya tingkat kesejahteraan sebuah rumah tangga dan meningkatnya rasa ingin melindungi potensi ekosietem dan habitat di TNGHS. Nilai R-square pada regresi proxy WTP perlindungan adalah sebesar 73,8 yang artinya bahwa sebesar 73,8 faktor yang mempengaruhi proxy WTP perlindungan dapat dijelaskan di dalam model sedangkan sebesar 26,2 faktor lainnya yang mempengaruhi tidak dapat dijelaskan oleh model. Nilai R-square ini dianggap sudah cukup baik danlayak untuk mengestimasi nilai proxy WTP perlindungan. Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa dalam penelitian ini penggunaan WTP kurang menggambarkan WTP non-use value sehingga disebutkan proxy WTP. Proxy WTP yang dimaksud dalam penelitian ini hanya menggambarkan kesediaan nilai moneter masyarakat untuk menilai manfaat pendidikan dan penelitian, manfaat warisan, dan manfaat perlindungan secara hipotetik. Hal ini disebabkan karena untuk mendapatkan