Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
52
6. 7.
Board of Directors
Direksi
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur President Director
1.
2. 4.
3.
Gunawan Geniusahardja
Direktur Director
Widya Wiryawan
Direktur Director
Djoko Pranoto
Direktur Director
2. 4.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
53
5. 9.
8.
Board of Directors
Direksi
6. 8.
7. 5.
9. Sudirman Maman Rusdi
Direktur Director
Simon Collier Dixon
Direktur Director
Johannes Loman
Direktur Director
Suparno Djasmin
Direktur Director
Bambang Widjanarko Santoso
Direktur Director
3. 1.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
54
Company Profile
Profil Perusahaan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
55
nama Perusahaan Company Name
Pt astra International tbk Bidang usaha
Business Perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan,
pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. General trading, industry, mining services, transportation,
agribusiness, construction, and consultation. Pendirian Perusahaan
Date of Incorporation 20 Februari 1957
Dasar hukum Pendirian Legal Basis
Akta Pendirian oleh: Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957
Akta perubahan terakhir oleh: Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 tanggal 27 April 2012
Deed of incorporation No. 67 dated 20 February 1957, Sie Khwan Djioe, Notary
Last amendment: Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012
modal Dasar Authorized Capital
Rp 3.000.000.000.000, terdiri dari 60.000.000.000 lembar saham dengan nominal Rp 50 per saham
Rp 3,000,000,000,000 consisting of 60,000,000,000 stock with nominal value of Rp 50 per share
modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Issued and Fully-Paid Capital Rp 2.024.177.657.000, terdiri dari 40.483.553.140 lembar saham
dengan nominal Rp 50 per saham Rp 2,024,177,657,000 consisting of 40,483,553,140 stock with
nominal value of Rp 50 per share Pencatatan di Bursa
Share Listing Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 4 April 1990 dengan kode perdagangan ASII. The Company’s stock was listed in Indonesia Stock Exchange on 4
April 1990, ticker code ASII.
Perkembangan Jumlah tenaga Kerja Total Employees Year to Year
total tenaga Kerja Total Employees
2010 2011
2012 2013
2014 Perseroan, Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama
Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Company, Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and
Associated Companies 145,154 168,703 185,580 197,434 225,580
Perseroan dan Anak Perusahaan Company and Subsidiaries
93,544 112,003 123,003 132,570 156,097
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
56
55.95
Shareholding Structure
Struktur Kepemilikan Saham Utama
Pemegang Saham Pengendali tertanggal 31 Desember 2014.
Kantor Pusat Head Office
Astra International Building Jln Gaya Motor Raya No 8
Sunter II, Jakarta, 14330 No Telp : 62-21 652-2555
No Fax : 62-21 6530-4957 Website: www.astra.co.id
Controlling Shareholders as at 31 December 2014.
Jardine matheson holdings Limited Bermuda
Perusahaan Publik yang tercatat standard listing di London Public Company with standard listing in London
44.05 82.49
74.29
50.11 17.51
25.71
49.89
Lainnya semua 10 Other all 10
Lainnya semua 10 Other all 10
Lainnya semua 10 Other all 10
Lainnya semua 5 Other all 5
Jardine strategic holdings Limited Bermuda
Perusahaan Publik yang tercatat standard listing di London Public Company with standard listing in London
Jardine Cycle Carriage Limited singapore
Perusahaan Publik yang tercatat di Singapura Public Company listed in Singapore
Pt astra International tbk Indonesia
Perusahaan Publik yang tercatat di Indonesia Public Company listed in Indonesia
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
57
Astra at a Glance
Sekilas Astra
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
58
Astra at a Glance
Sekilas Astra
Astra mengawali bisnis sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama
Astra International Inc. yang didirikan tahun 1957 di Jakarta. Seiring dengan kemajuan
usaha serta sejalan dengan rencana ekspansi, Perseroan melakukan aksi korporasi menjual
saham ke publik dengan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia di tahun 1990
sekaligus mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Saham Perseroan dicatat
dibursa dengan ticker ASII.
Skala usaha Astra terus berkembang, sehingga saat ini memiliki 225.580 karyawan pada 183
anak perusahaan, pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi yang menjalankan
enam segmen usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan,
Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya, dan Teknologi Informasi. Nilai kapitalisasi
pasar PT Astra International Tbk di penghujung tahun 2014 adalah sebesar Rp 301 triliun posisi
penutupan 30 Desember 2014.
Segmen otomotif sebagai cikal bakal Astra, terus menunjukkan prestasi membanggakan.
Berawal dari distributor Toyota di tahun 1969, segmen ini terus berkembang dan kini mampu
menyediakan beragam pilihan dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan
konsumen, mulai dari sepeda motor Honda, hingga berbagai ukuran mobil dan truk bermerek
Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks. Astra juga memastikan kemudahan
bagi konsumen untuk melakukan pembelian, pemeliharaan dan perawatan kendaraan
melalui penyediaan jaringan distribusi dan layanan terluas di Indonesia, didukung oleh
jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang menawarkan kredit konvensional dan syariah
yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra
Otoparts. Komitmen penyediaan produk dan layanan purna jual yang berkualitas membuat
Astra menjadi pemimpin pasar industri otomotif Indonesia.
Astra started as a general trading company under the name Astra International Inc, established in
1957 in Jakarta. As its business developed and to carry out expansion plans, in 1990 the Company
listed its shares on the Indonesia Stock Exchange and changed its name to PT Astra International
Tbk. The Company’s shares were listed under ticker code ASII.
Astra’s business scale continued to expand. Today, Astra has 225,580 employees working
in 183 subsidiaries, jointly controlled entities and associated companies, and across six
business segments: Automotive, Financial Services, Heavy Equipment and Mining,
Agribusiness, Infrastructure, Logistics and Others and Information Technology. The market
capitalization value of PT Astra International Tbk at the end of 2014 was Rp 301 trillion closing
position as of 30 December 2014.
The automotive segment is the cornerstone of Astra, which unceasingly delivers exceptional
achievements. Beginning as distributor for Toyota in 1969, this segment developed and
today is able to offer a wide range of choices as well as the latest models of vehicles that cater
to consumers’ needs. From Honda motorcycles to cars of various types, Toyota, Daihatsu and
Isuzu trucks, to BMW, Peugeot and UD Trucks. Through its extensive distribution and service
network, the largest in Indonesia, Astra ensures consumers convenience when purchasing or
maintaining their vehicles. Astra’s financing companies, which offer both conventional and
syariah credit schemes, and Astra Otoparts, which produces a wide variety of spare parts
and accessories, also support this segment. With its commitment to quality products and after-
sales services, Astra stands at the forefront of Indonesia’s automotive industry market.
Nilai kapitalisasi pasar Astra di akhir Tahun 2014
sebesar
The market capitalization value of Astra at the end of 2014 was
Rp 301 trillion
Rp
301
triliun
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
59
Astra at a Glance
Sekilas Astra
Segmen jasa keuangan Astra terdiri dari empat pilar bisnis utama dalam rangka memberikan
cakupan layanan yang menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan
dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya. Keempat
pilar bisnis tersebut adalah: pembiayaan otomotif, yang meliputi pembiayaan sepeda
motor Honda dan pembiayaan mobil Astra dan non Astra; pembiayaan alat berat; asuransi yang
terdiri dari asuransi umum dan asuransi jiwa; serta layanan perbankan. Dengan berfokus pada
penerapan dan pengendalian sistem manajemen risiko yang hati-hati, menyeluruh dan disiplin,
membuat setiap bisnis jasa keuangan Astra berhasil menjaga, bahkan memperbaiki kualitas
aset dan tingkat rasio kredit bermasalah dalam batas yang sehat.
Segmen alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan dikelola melalui anak
usaha Perseroan, PT United Tractors Tbk UT. UT yang berdiri sejak tahun 1972 berkomitmen
untuk senantiasa memberikan solusi end- to-end
kepada para pelanggan. UT dikenal sebagai pemain yang disegani di segmen ini dan
melayani pelanggan dari berbagai macam sektor, seperti pertambangan, perkebunan, konstruksi,
kehutanan, material handling dan transportasi. Sementara penyediaan ragam alat berat
berbagai tipe dari Komatsu beserta beberapa jenis produk pendukung dari Todano, Bomag,
Scania hingga UD Trucks, dilengkapi dengan layanan purna jual berkualitas dengan harga
bersaing melalui jaringan yang menjangkau kegiatan pelanggan. Semua itu membuat Astra
tetap mampu mendominasi pasar alat berat.
Segmen agribisnis mulai digeluti tahun 1973 dengan berdirinya PT Multi Agro Corporation,
dan berkembang semakin pesat pasca berdirinya PT Suryaraya Cakrawala yang secara
formal terbentuk tanggal 3 Oktober 1988 dan pada tahun 1989 berubah nama menjadi PT
Astra Agro Niaga, yang menjadi cikal bakal PT Astra Agro Lestari Tbk AAL. Kini, melalui AAL,
Astra memiliki salah satu bisnis kelapa sawit terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Segmen
agribisnis dengan produk utama minyak In the financial services segment, Astra has
four main business pillars that enable the Company to provide comprehensive financial
services and to carry out a strategic function as a provider of financial support, strengthening
the activities of other business chains. The four pillars are automotive financing, including
Honda motorcycle financing, and automobile financing for Astra and non Astra manufactured
products; heavy equipment financing; insurance comprising general insurance, and life insurance;
as well as banking services. With a strong focus on the implementation and control of a rigorous
risk management system, each of Astra’s financial services businesses is able to maintain
and enhance asset quality while keeping the rate of non-performing loans at a healthy limit.
The heavy equipment, mining contracting and mining segment is managed through subsidiary
PT United Tractors Tbk UT. Established in 1972, UT is committed to always providing end-to-end
solutions for customers. UT is a reputable and distinguished player in the segment; it serves
customers from different industry sectors, such as mining, agribusiness, construction, forestry,
material handling and transportation. Offering various types of heavy equipment from Komatsu
brand, and a number of supporting products from Todano, Bornag, Scania and UD Trucks
brands, UT’s services are complemented with competitively priced quality after-sales service
rendered to customers through a large network. This has allowed Astra to become an eminent
player in the heavy equipment market.
The agribusiness segment started in 1973 with the incorporation of PT Multi Agro Corporation,
and grew exponentially following the establishment of PT Suryaraya Cakrawala. The
latter was formally incorporated on 3 October 1988 and changed its name in 1989 to PT Astra
Agro Niaga, which would later become PT Astra Agro Lestari Tbk AAL. Today, through
ALL, Astra has one of the largest and most integrated oil-palm businesses in Indonesia.
The agribusiness segment and its primary product, crude palm oil CPO, are thriving,
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
60
Astra at a Glance
Sekilas Astra
kelapa sawit crude palm oilCPO ini, kini terus berkembang ke arah hilir dengan pendirian
refinery . Komitmen pengelolaan biaya dan
pengembangan produk melalui dukungan riset mandiri membuat kinerja perkebunan yang
dimiliki mencatatkan prestasi yang baik dan diakui pasar.
Segmen infrastruktur, logistik dan lainnya mencakup kegiatan bisnis dalam beberapa
bidang, yaitu: infrastruktur umum, mata rantai logistik, jalan tol, pengelola air bersih,
penampungan bahan bakar minyak, pelabuhan dan properti. Astra menerapkan strategi
pertumbuhan bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya untuk mengukuhkan posisinya sebagai
salah satu pengelola dan investor nasional yang terdepan dengan ragam portofolio aset pada
sektor-sektor yang strategis. Pengembangan portofolio bisnis ini juga berlandaskan misi dan
semangat untuk membangun aset-aset berharga nasional dalam rangka memaksimalkan potensi
pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas dan merata.
Komitmen untuk mendukung pengembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia melalui pemberian layanan berkualitas di segmen ini membuat Astra dikenal sebagai
pemain yang diperhitungkan dan disegani dengan kinerja yang terus meningkat.
Segmen teknologi informasi dikembangkan sejalan dengan kebutuhan bisnis perkantoran
akan solusi teknologi dokumen, informasi dan komunikasi. Segmen usaha Astra ini menawarkan
solusi bisnis berbasis Document, Information Communication Technology DICT, melalui
entitas anak, PT Astra Graphia Tbk. Pada tahun 2014, PT Astra Graphia Tbk memiliki dua anak
usaha, yakni: PT Astragraphia Information
Technology AGIT yang menawarkan jasa solusi ICT mencakup: ICT reseller, professional
services , network solution dan outsourcing;
serta PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI yang menawarkan jasa percetakan dokumen
and are moving into the downstream sector with the construction of a refinery. Backed by
commitment to cost management and product development based on independent research,
this segment’s performance has booked sound results and is recognized by the market.
The infrastructure, logistics and other segment involve business activities in various areas:
general infrastructure, logistics chains, toll roads, clean water management, fuel storage,
ports and property. Astra’s strategy to propel growth in the infrastructure, logistics and others
segment is by reinforcing its position as one of the leading operators and national investors with
a complete asset portfolio in strategic sectors. Business portfolio development is conducted in
line with the mission and spirit to build valuable assets for the nation in order to maximize
economic potential, promoting prosperity for all. The commitment to further economic and
welfare development of Indonesia’s people is realized through the quality services in this
segment, which have made Astra a reputable and respected player in the business with
continually improving performance.
The information technology segment is developed in line with the need for document,
information and communication technology solutions. Astra’s business segment offers
business solutions in document, information communication technology DICT, operated
by subsidiary PT Astra Graphia Tbk. By 2014, PT Astra Graphia Tbk had two subsidiaries: PT
Astragraphia Information Technology AGIT focuses on ICT solutions, including: ICT reselling,
professional services, network solutions and
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
61
digital termasuk jasa pengirimannya, dan jasa
Layan Gerak yang menekankan pada layanan cepat terhadap kebutuhan office supplies dan
office products untuk menjangkau kebutuhan
pelanggan terhadap office supplies yang berkualitas.
Melalui enam segmen usaha tersebut, selama 58 tahun, Astra telah menjadi saksi sekaligus
pelaku yang senantiasa berupaya mengatasi pasang surut ekonomi Indonesia untuk terus
berkembang dengan memanfaatkan peluang bisnis berbasis sinergi yang luas dengan pihak
eksternal maupun internal Grup Astra.
Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah mampu membangun reputasi
yang baik serta bergerak menjadi bagian dari keseharian denyut kehidupan bangsa di
berbagai aspek kehidupan masyarakat di tanah air. Hal ini diwujudkan melalui persembahan
ragam produk dan jasa terbaik yang ditawarkan serta melalui beragam sumbangsih non-
bisnis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan yang luas di bidang pendidikan,
lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah UKM dan kesehatan. Keseluruhan
realisasi program dan capaian tersebut merupakan bagian dari perjalanan Astra
dalam bertransformasi menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang turut berperan serta
mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.
outsourcing; and PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI, which offers digital printing
and document delivery as well as LayanGerak, an express service for office supplies and office
products catering to customers’ daily needs for quality office supplies.
Through the six business segments, for 58 years Astra has witnessed and has taken part
in efforts to overcome Indonesia’s economic challenges – to progress on the back of business
opportunities enabled by its all-round synergy with the external and internal parties of Astra
Group.
As one of the largest company groups in the country today, Astra has been successful in
safeguarding its sound reputation. Astra has always been part of this nation’s ventures and
the various aspects of society through the best products and services it offers, and through its
contributions to the community in education, the environment, small and medium enterprise
SME development and health, through corporate social responsibility programs. The
programs and the outcome they have yielded constitute Astra’s journey, transforming it into a
company that has become the pride of the nation and one that continuously promotes sustainable
betterment of the millions of Indonesians.
Astra terus berkembang, sehingga saat ini memiliki
Astra’s business scale continued to expand. Today, Astra has
225,580 employees
225.580
karyawan
Astra at a Glance
Sekilas Astra
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
62
1957
· Astra memulai usaha sebagai perusahaan dagang
Astra started its business as a trading company
1969
· Astra ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota di Indonesia
Astra was appointed as distributor of Toyota in Indonesia
1970
· Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia
Astra was appointed as sole distributor of Honda motorcycles in Indonesia ·
Astra mendapat lisensi sebagai distributor alat perkantoran Fuji Xerox di Indonesia Astra obtained a license as distributor of Fuji Xerox office supplies in Indonesia
1971
· Astra mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda motor Honda
Astra founded PT Federal Motor as a Honda motorcycle assembly plant Astra bersama dengan Toyota Motor Corporation TMC mendirikan perusahaan patungan PT Toyota-Astra Motor
TAM sebagai Agen Tunggal Toyota Astra and Toyota Motor Corporation TMC established a joint venture - PT Toyota-Astra Motor TAM as Toyota sole
agent
1972
· Astra mendirikan PT United Tractors UT yang mengelola usaha di bidang perdagangan dan penyewaan alat berat
Astra incorporated PT United Tractors UT for heavy equipment trading and rental
1973
· Astra ditunjuk sebagai agen tunggal produk-produk Daihatsu
Astra was appointed as sole agent for Daihatsu products ·
Astra mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis Astra Astra founded PT Multi Agro Corporation to operate its agribusiness division
1976
· Astra mendirikan PT Astra Graphia AG sebagai distributor mesin foto kopi Xerox di Indonesia
Astra established PT Astra Graphia AG as Xerox photocopy machine distributor
1977
· TAM meluncurkan mobil Kijang pertama sebagai cikal bakal mobil keluarga utama yang legendaris
TAM launched the first “Kijang” car, the legendary pioneer of family cars
1978
· Astra mendirikan PT Daihatsu Indonesia
Astra established PT Daihatsu Indonesia
1982
· Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebagai bisnis pertama di Divisi Jasa Keuangan
Astra established PT Raharja Sedaya, its first move into financial services
1988
· Astra mendirikan PT Suryaraya Cakrawala yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT
Astra Agro Lestari AAL Astra incorporated PT Suryaraya Cakrawala, which later changed into PT Astra Agro Niaga, the origin of PT Astra Agro
Lestari AAL
1989
· Astra mendirikan Astra Education Training Centre yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute
AMDI Astra established the Astra Education Training Centre, which then became the Astra Management Development
Institute AMDI
1990
· Astra menerbitkan 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya
Astra issued 30 million stocks and listed its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges
1991
· Astra mendirikan PT Federal Adiwiraserasi yang mengelola bidang usaha komponen dan menjadi cikal bakal Astra
Otoparts AOP Astra established PT Federal Adiwiraserasi in the automotive component business, which then evolved into Astra
Otoparts AOP ·
Mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM Astra established Astra Mitra Ventura, providing capital loan facility for SME
1995
· Astra mendirikan Akademi Teknik Federal sekarang disebut dengan Politeknik Manufaktur Astra yang menyediakan
pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufaktur Astra founded Akademi Teknik Federal now Astra Manufacturing Polytechnic, which organizes formal education at
diploma level on manufacturing
Milestone
Tonggak Sejarah
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
63
2000
· Konsorsium Cycle Carriage Limited melalui proses tender membeli 38,4 saham Astra dari Badan Penyehatan
Perbankan Nasional BPPN The Cycle Carriage Limited consortium, through a tender process, purchased 38.4 percent of Astra’s shares through
the Indonesian Bank Restructuring Agency IBRA ·
Astra bersama BMW AG merestrukturisasi bisnis BMW di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini maka Astra menjadi agen tunggal BMW melalui PT Tjahja Sakti Motor Corp yang 100 sahamnya dimiliki Astra, serta berperan sebagai salah satu
dealer BMW di Indonesia
Astra and BMW AG restructured the BMW business in Indonesia. With this restructuring, Astra became the sole agent of BMW through PT Tjahja Sakti Motor Corp, wholly owned by Astra, which is also one of BMW’s dealers in Indonesia
2001
· Astra merestrukturisasi bisnis sepeda motor dengan melebur Federal Motor dan Honda Federal menjadi Astra Honda
Motor dengan komposisi saham 50:50 antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd. Astra restructured its motorcycle business by merging Federal Motor and Honda Federal into Astra Honda Motor;
shareholding composition between PT Astra International Tbk and Honda Motor Company Ltd. is 50:50
2002
· Astra bersama Daihatsu Motor Corp., Jepang, melakukan restrukturisasi bisnis Daihatsu di Indonesia. Dengan
restrukturisasi ini saham Astra di PT Astra Daihatsu Motor berubah dari 50 menjadi 31,87 Astra and Daihatsu Motor Corp., Japan, restructured Daihatsu’s business in Indonesia. Following restructuring, Astra’s
share in PT Astra Daihatsu Motor dropped from 50 to 31.87 ·
Astra menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas sebanyak 1,404 miliar lembar saham Astra held a rights issue of 1.404 billion stocks
2003
· Astra bersama TMC mereorganisasi bisnis Toyota di Indonesia melalui dua entitas bisnis, yakni: PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia untuk bidang manufaktur Astra:5, TMC:95 dan TAM untuk bidang distribusi Astra:51, TMC:49
Astra and TMC reorganized Toyota’s business in Indonesia through two business entities: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia to focus on manufacturing Astra: 5, TMC: 95 and TAM to focus on distribution Astra:
51, TMC: 49 ·
Toyota berkolaborasi dengan Daihatsu dalam inovasi dengan meluncurkan kendaraan keluarga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang menjadi produk mobil keluarga andalan Indonesia
Toyota and Daihatsu collaborated to produce two innovative family cars: the Toyota Avanza and the Daihatsu Xenia – now the car of choice for Indonesian families
2004
· Astra mencapai release date lebih awal atas restrukturisasi hutangnya
Astra achieved an earlier release date for its debt restructuring ·
Astra bersama Standard Chartered Bank mengambil alih 63 saham PT Bank Permata Tbk dari Perusahaan Pengelola Aset
Astra and Standard Chartered Bank acquired a 63 share of PT Bank Permata Tbk from Perusahaan Pengelola Aset
2006
· Astra bersama Toyota Financial Services Corporation mendirikan PT Toyota Astra Financial Services yang menawarkan
fasilitas pembiayaan mobil Toyota Astra and Toyota Financial Services Corporation established PT Toyota Astra Financial Services for Toyota car financing
2008
· PT Astra Daihatsu Motor ADM memulai ekspor kendaraan komersil jenis Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBU
PT Astra Daihatsu Motor ADM started CBU commercial exports of Gran Max to Japan ·
Astra canangkan program Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon’ untuk menanam 116.867 pohon sepanjang tahun
Astra established the Go Green With Astra: One Employee One Tree’ program to plant 116,867 trees year-round ·
Meresmikan pembukaan Museum dan Perpustakaan Astra Inauguration of Astra Museum and Library
2009
· Astra Group meluncurkan SATU Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia yang menjadi payung program seluruh
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan CSR yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan demi pembangunan bangsa.
Astra Group launched SATU Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia, an umbrella program for sustainable corporate social responsibility CSR programs. The goal is to realize the spirit of nationhood and unity.
· PT Toyofuji Serasi Indonesia - pengendalian bersama entitas PT Serasi Autoraya - meluncurkan kapal yang ketiga, MV
SERASI III. PT Toyofuji Serasi Indonesia - jointly controlled entity of PT Serasi Autoraya - launched its third vessel, MV SERASI III.
· PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha UT, mengoperasikan PT Patria Maritime Lines
PT United Tractors Pandu Engineering, a subsidiary of UT, launched PT Patria Maritime Lines
Milestone
Tonggak Sejarah
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
64
2010
· UT melalui PT Tuah Turangga Agung TTA mengakuisisi 60 saham konsesi tambang PT Agung Bara Prima
UT through PT Tuah Turangga Agung TTA acquired a 60 share of PT Agung Bara Prima mining concession ·
PT Astra Honda Motor AHM umumkan `One Heart` sebagai slogan barunya PT Astra Honda Motor AHM announced its new slogan `One Heart`
· Astra tingkatkan kepemilikan di Astra Sedaya Finance ASF menjadi 100 melalui akuisisi 47 saham General Electric
Services di ASF Astra increased ownership of Astra Sedaya Finance ASF to 100 through acquisition of the 47 share of General
Electric Services in ASF. ·
PermataBank mengakuisisi PT GE Finance, yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis dan pangsa pasar kartu kredit
PermataBank acquired PT GE Finance to expand its business portfolio and capture a share of the credit card market
2011
· Astra Daihatsu Motor membangun pabrik baru di Karawang dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per tahun
Astra Daihatsu Motor built a new facility in Karawang with a production capacity of 100 thousand units per year ·
UT, melalui anak perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara akuisisi tambang PT Asmin Bara Jaan dan PT Asmin Bara Bronang di daerah Sumatera Selatan
UT, through subsidiary PT Pamapersada Nusantara, acquired PT Asmin Bara Jaan and PT Asmin Bara Bronang coal mines in South Sumatra
· Astra Otoparts membentuk usaha patungan baru dengan Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, yang merupakan
produsen komponen electronic instrument cluster Astra Otoparts incorporated a joint venture with Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, producer of electronic
instrument cluster components ·
UT menyelesaikan Right Issue IV dan memperoleh dana sejumlah Rp 6,1 triliun UT held rights issue IV and generated Rp 6.1 trillion
· UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Duta Sejahtera dan Duta Nurcahya yang berlokasi di Barito
Utara, Kalimantan Tengah UT through subsidiary TTA acquired Duta Sejahtera and Duta Nurcahya coal mines in North Barito, Central Kalimantan
· PT Astratel Nusantara akuisisi 95 saham PT Marga Harjaya Infrastruktur, perusahaan yang memegang konsesi Jalan
Tol Kertosono – Mojokerto PT Astratel Nusantara acquired a 95 share of PT Marga Harjaya Infrastruktur, concession holder of the Kertosono-
Mojokerto toll road
2012
· AOP dan Pirelli sepakat membangun usaha patungan 60 Pirelli, 40 Astra Otoparts untuk memproduksi ban sepeda
motor konvensional di Indonesia AOP and Pirelli agreed to establish a joint venture 60 Pirelli, 40 Astra Otoparts to manufacture tires for
conventional motorcycles in Indonesia ·
UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Piranti Jaya Utama UT through subsidiary TTA acquired Piranti Jaya Utama coal mine
· Astra Toyota AGYA Astra Daihatsu AYLA, Kebanggaan untuk Indonesia, Kolaborasi Astra International – Toyota –
Daihatsu diluncurkan di Jakarta Astra Toyota AGYA Astra Daihatsu AYLA, the pride of Indonesia, a collaboration of Astra International – Toyota –
Daihatsu was launched in Jakarta ·
Permatabank menyelesaikan proses Rights Issue V dan memperoleh dana sebesar Rp 2 triliun Permatabank concluded rights issue V and generated Rp 2 trillion
Milestone
Tonggak Sejarah
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
65
2013
· Astra, melalui Astratel, mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, perusahaan yang mengelola Pelabuhan Eastkal
di Penajam, Kalimantan Timur Astra, through Astratel, acquired PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a company that manages Eastkal Port in Penajam,
East Kalimantan ·
AOP akuisisi 51 saham PT Pakoakuina, produsen wheel rim velg untuk kendaraan roda dua dan empat AOP acquired a 51 share in PT Pakoakuina, manufacturer of wheel rims for two- and four-wheel vehicles
· AHM memulai pembangunan pabrik keempat di Karawang, Jawa Barat, berkapasitas 1,1 juta unit per tahun
AHM commenced construction of its fourth plant in Karawang, Central Java, with a capacity of 1.1 million units per year ·
AAL, anak perusahaan Astra, mendirikan usaha patungan Astra-KLK Pte Ltd, bekerja sama dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd untuk memasarkan produk olahan minyak kelapa sawit dan menyediakan jasa logistik
atas produk tersebut AAL, a subsidiary of Astra, founded joint venture company Astra-KLK Pte Ltd with KL-Kepong Plantation Holdings Sdn,
Bhd to market palm oil processed products and provide logistics services for the products ·
PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI mulai membangun pabrik baru berkapasitas 52.000 kendaraan komersial di Karawang
PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI started construction of a new plant in Karawang for commercial vehicles with a capacity of 52,000 units
· Peletakan batu pertama Menara Astra, proyek properti gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta dengan
grade A dan standar Green Building peringkat platinum Groundbreaking of Menara Astra, a grade A office building project located in Jakarta’s business district that implements
platinum-class green building standards
2014
· Astra International dan Aviva menandatangani kesepakatan pembentukan joint venture bernama Astra Aviva Life,
dengan kepemilikan 50:50 Astra International and Aviva signed a joint venture agreement for Astra Aviva Life with a 50:50 ownership composition
· PermataBank menyelesaikan proses Right Issue VI dan memperoleh dana sebesar Rp 1,5 triliun
PermataBank concluded rights issue VI and gained Rp 1.5 trillion ·
PermataBank melakukan penyertaan 25 saham ASF dengan nominal Rp 2,2 triliun PermataBank made an equity participation of 25 share of ASF with a nominal value of Rp 2.2 trillion
· Astragraphia melepas 51 kepemilikan sahamnya di AGIT Monitise Indonesia
Astragraphia released 51 of its ownership in AGIT Monitise Indonesia ·
PAMA dan TTA melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang tergabung dalam grup UT PAMA and TTA restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing coal-mining concessions
· UT menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan dua pemegang saham
PT Acset Indonusa Tbk ACST, yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia, sehubungan dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui anak perusahaan UT, PT Karya Supra Perkasa
UT signed Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement CSPA with shareholders of PT Acset Indonusa Tbk ACST, PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia pertaining to
the plan to take over ACST, through UT’s subsidiary, PT Karya Supra Perkasa
Milestone
Tonggak Sejarah
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
66
Products and Services Business Segments
Produk dan Jasa Segmen Usaha
Produk dan jasa berdasarkan segmen usaha yang dikelola oleh 183 perusahaan, termasuk anak
perusahaan, perusahaan asosiasi dan entitas dibawah pengendalian bersama, meliputi:
The following are Products and Services of each Business Segment provided by 183 subsidiaries,
associated companies, and jointly controlled entities:
Coal Mining
Heavy Equipment Mining
Alat Berat dan Pertambangan
Construction Machines Products Services
Produk Jasa Mesin Konstruksi
PT United Tractors Tbk PT Traktor Nusantara
Pertambangan Batubara
PT Tuah Turangga Agung
Mining Contracting
Kontraktor Penambangan
PT Pamapersada Nusantara
Financial Service
Jasa Keuangan
Car financing
Pembiayaan Mobil
PT Astra Sedaya Finance PT Toyota Astra Financial Services
Heavy equipment financing
Pembiayaan Alat Berat
PT Surya Artha Nusantara Finance PT Komatsu Astra Finance
General Insurance
Asuransi Umum
PT Asuransi Astra Buana
Life Insurance
Asuransi Jiwa
PT Astra Aviva Life
Banking service
Jasa Perbankan
PT Bank Permata Tbk
Motorcycle financing
Pembiayaan Sepeda Motor
PT Federal International Finance
Automotive
Otomotif
Four-wheels
Kendaraan Roda Empat
Toyota Daihatsu
Isuzu UD Trucks
Peugeot BMW
Two-wheels
Kendaraan Roda Dua
Honda
Components
Komponen
PT Astra Otoparts Tbk
Other automotive related products services
Lain-lain produk jasa terkait Otomotif
AstraWorld
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
67
Products and Services Business Segments
Produk dan Jasa Segmen Usaha
Agribusiness
Agribisnis
Palm oil
Minyak Kelapa Sawit
PT Astra Agro Lestari Tbk
Infrastructure, Logistics, and Others
Infrastruktur, Logistik dan
Lainnya
Ports
Property General Infrastructure
Infrastruktur Umum
PT Astratel Nusantara PT Intertel Nusaperdana
Logistics
Logistik
PT Serasi Autoraya
Toll Roads
Jalan Tol
PT Marga Mandalasakti PT Marga Trans Nusantara
PT Marga Harjaya Infrastruktur
Clean Water Management
Pengelola Air Bersih
PT Pam Lyonnaise Jaya
Fuel Storage
Penampungan Bahan Bakar Minyak
PT Gresik Distribution Terminal
Pelabuhan
Properti
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka
PT Menara Astra PT Brahmayasa Bahtera
Anandamaya Residences
Information Technology
Teknologi Informasi
Document Solution
Solusi Dokumen
PT Astra Graphia Tbk PT Astragraphia Xprins Indonesia
Information and Communication Technology Solution
Solusi Teknologi Informasi Komunikasi
PT Astra Graphia Information Technology
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
68
Board of Commissioners’ Profile
Profil Dewan Komisaris
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris President Commissioner
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Komisaris Independen Independent Commissioner
Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung
di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan
lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan 1998-2002, Presiden Direktur 1978-2000 PT Federal
Motor sekarang PT Astra Honda Motor dan General Manager Divisi Honda PT Astra International Tbk 1975-1978. Beliau juga pernah
menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni
2006 sampai sekarang.
Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.
Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat
sebagai Duta BesarWakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa 1991-1995 dan Direktur
Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri 1995-1998. Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar
Indonesia untuk Jepang di Tokyo 1998-2002, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC 2002-2005 dan
tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Economic Partnership Agreement Indonesia - Jepang.
Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic
Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Pertahanan untuk Masalah Internasional, anggota
Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar
Negeri. Dalam kapasitas tersebut beliau juga telah berpartisipasi sebagai pembicara, nara sumber, ataupun peserta di berbagai
seminarsimposium pada tingkat nasional maupun internasional utamanya tentang hubungan ekonomi internasional dan arsitektur
keamanan regional.
Soemadi menyelesaikan pendidikan di Jurusan Hubungan International, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1965 dan Institut International D’Administration Publique – Section Diplomatique, Paris di tahun
1969. Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President
Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and served as President Director of the Company in 2002-2005. He held
other positions, including Vice President Director of the Company 1998-2002, President Director 1978-2000 of PT Federal Motor
now PT Astra Honda Motor and General Manager of Honda Division PT Astra International Tbk 1975-1978. He also served as
Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007-1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006
until now.
Budi Setiadharma graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1970.
Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2006. Previously, he served as Ambassador
Indonesia Permanent Mission to the United Nations and other International Organizations in Geneva 1991-1995 and Director
General of Foreign Economic Relations at the Foreign Affairs Ministry 1995-1998. Soemadi also served as Indonesian Ambassador to
Japan in Tokyo 1998-2002, Indonesian Ambassador to the United States in Washington, D.C. 2002-2005 and as Head of Indonesian
Delegation to the Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia – Japan from 2005 to 2008.
Currently, Soemadi is entrusted to head Indonesian Delegation to the EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership
Agreement negotiation. He also serves as Advisor on International Affairs to the Defense Minister, and is a member of the Asia-Europe
Foundation Board of Governors and a lecturer at the Foreign Affairs Ministry’s Center for Education and Training. In these capacities, he
has participated as speaker and participant in various national and international seminars and symposiums, particularly on topics of
international economic relations and regional security architecture.
Soemadi graduated from Department of International Relations, Faculty of Social Political Sciences, Gajah Mada University
in Yogyakarta in 1965 and from the Institut International d’Administration Publique – Section Diplomatique, Paris - in 1969.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
69
Board of Commissioners’ Profile
Profil Dewan Komisaris
Erry Firmansyah
Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga
sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk dan Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu beliau juga menjabat sebagai
Komisaris Independen PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan
sebagai komisaris di PT Makmur Sejahtera Wisesa. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset
Persero 2009-2012, PT Elnusa sampai 2013. Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek
Indonesia 2007-2009, Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta 2002-2007, Presiden Direktur PT KSEI 1998-2002 dan
Direktur Eksekutif Lippo Group 1997-1998.
Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1981.
Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2010. Currently, he also serves as
Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He also serves as Independent
Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi and Commissioner of PT Makmur Sejahtera Wisesa. He previously served as Commissioner
of PT Perusahaan Pengelolaan Aset Persero 2009-2012 and PT Elnusa until 2013. He served as President Director of PT Bursa Efek
Indonesia 2007-2009, President Director of PT Bursa Efek Indonesia Jakarta 2002-2007, President Director of PT KSEI 1998-2001 and
Executive Director of Lippo Group 1997-1998.
Erry Firmansyah graduated from the School of Economics, University of Indonesia, in 1981.
Hisayuki Inoue
Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Jepang. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2013. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai Senior Managing Officer di Toyota Motor Corporation, Jepang dan sebagai Presiden Toyota Motor Asia
Pacific Pte. Lts di Singapura serta Presiden Toyota Motor Asia Pacific Engineering Manufacturing Co. Ltd di Thailand.
Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer atas wilayah Asia dan Timur Tengah. Beliau telah menjabat pada
beberapa posisi penting, termasuk di Toyota Deutschland GmbH, sebagai General Manager di Oceania Division, Overseas Panning
Division, dan Global Planning Division serta sebagai Chief Officer Grup Operasional untuk wilayah Timur Tengah, Afrika dan Amerika
Latin.
Beliau lulus dari Waseda University dengan gelar Sarjana di bidang Ilmu Politik dan Ekonomi.
Japanese citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2013. Previously, he served as Senior Managing
Officer of Toyota Motor Corporation, Japan, President of Toyota Motor Asia Pacific Pte. Lts in Singapore, and President of Toyota
Motor Asia Pacific Engineering Manufacturing Co. Ltd in Thailand.
Currently, he serves as Chief Executive Officer for Asia and Middle East. He has held several key positions, including in Toyota
Deutschland GmbH as General Manager of Oceania Division, Overseas Planning Division and Global Planning Division; and as
Chief Officer Group Operations for the Middle East, Africa and South America.
He graduated from Waseda University with a Bachelor’s degree in Political Science and Economics.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
70
Board of Commissioners’ Profile
Profil Dewan Komisaris
Sidharta Utama
Komisaris Independen Independent Commissioner
Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris Commissioner
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak April 2014. Beliau juga menjabat
sebagai Komisaris Independen merangkap ketua Komite Audit di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, anggota Komite Audit di PT Indo
Tambangraya Megah Tbk dan PT Vale Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT AXA Mandiri Financial Service,
anggota Komite Audit Astra maupun pada beberapa anak usaha Astra Group, seperti PT Astra Sedaya Finance, PT Serasi Auto Raya,
PT Astra Graphia Tbk, dan PT Federal International Finance.
Di bidang pendidikan, beliau adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia UI dan Sekretaris Majelis Wali Amanat
UI, pernah menjabat sebagai sebagai Wakil Dekan dan Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi UI. Di organisasi profesi
kemasyarakatan beliau adalah anggota International Accounting Education Standard Board, Dewan Pengurus Nasional Ikatan
Akuntan Indonesia, Pembina Indonesian Institute for Corporate Directorship, dan Pengurus Transparency International Indonesia.
Pernah aktif sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional dan Komite Pengawas Perpajakan pada Kementerian Keuangan.
Beliau menyelesaikan pendidikan S-1 dibidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, UI. Kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan
S-2 MBA bidang Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana University serta menyelesaikan jenjang S-3 Doctor of Philosophy di
bidang Akuntansi dari Texas A M University, Amerika Serikat. Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000.
Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental
and Chairman of Jardine Cycle Carriage hingga 2012 serta masih merupakan Direktur dari perusahaan-perusahaan tersebut. Beliau
juga menjabat sebagai Direktur pada China Xintiandi, Prudential Plc dan Schindler.
Beliau tercatat sebagai anggota non-official Commission on Strategic Development, anggota Securities and Futures Commission
Committee pada Real Estate Investment Trust dan perwakilan Hong Kong untuk Asia Pacific Economic Cooperation APEC Business
Advisory Council. Beliau juga sebagai anggota dewan Employers’ Federation of Hong Kong, dan anggota UK ASEAN Business Council
Advisory Panel. Beliau juga seorang Profesor Kehormatan di School of Business, Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace dan
Chairman dari The Sailors Home serta Missions to Seamen di Hong Kong.
Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics dari Peterhouse, Cambridge.
Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2014. He also serves as Independent
Commissioner and concurrently as Audit Committee Chairman of PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Audit Committee member of
PT Indo Tambangraya Megah Tbk and PT Vale Tbk. He served as Independent Commissioner of PT AXA Mandiri Financial Service,
Audit Committee member of Astra and several of Astra Group Subsidiaries, including PT Astra Sedaya Financa, PT Serasi Auto Raya,
PT Astra Graphia Tbk, and PT Federal International Finance.
In the field of education, he is a Professor at the School of Economics, University of Indonesia UI, a member of UI’s Academic
Senate, and previously served as Deputy Dean of UI’s School of Economics. In the professioncommunity organisations, he is a Board
member of the International Accounting Education Standard, Board of Management of the Indonesian Accounting National Institute,
Board of the Indonesian Institute for Corporate Directorship, and Board of Transparency International Indonesia. He was active as
Committee member of the National Economic and Committee of Tax Supervision in the Ministry of Finance.
He graduated with a Bachelor’s degree in Economics from the Faculty of Economics, UI. He then graduated with an MBA degree
in Finance and Information Systems from Indiana University, and a Doctorate of Philosophy in Accounting from Texas A M University,
United States. British citizen, he has served as Commissioner of the Company since
May 2000. He was the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and
Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle Carriage until 2012 and is a Director of said companies. He is also a Director of
China Xintiandi, Prudential Plc and Schindler.
He is a non-official member of the Commission on Strategic Development, a member of the Securities and Futures Commission
Committee on Real Estate Investment Trusts and a Representative to Hong Kong for the Asia Pacific Economic Cooperation APEC
Business Advisory Council. He is a member of the Board of Employers’ Federation of Hong Kong and member of the UK ASEAN Business
Council Advisory Panel. He is a Justice of the Peace, a member of the Hong Kong University of Science and Technology Business School
Advisory Council and Chairman of the Sailors’ Home and Missions to Seamen in Hong Kong.
He holds a Bachelor’s degree in Classics from Peterhouse, Cambridge.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
71
Board of Commissioners’ Profile
Profil Dewan Komisaris
Benjamin William Keswick
Komisaris Commissioner
Mark Spencer Greenberg
Komisaris Commissioner
Warga Negara Inggris, menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau merupakan Managing Director Jardine
Matheson Holdings. Beliau telah menjabat berbagai posisi eksekutif semenjak bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun
1998, diantaranya Finance Director dan Chief Executive Officer Jardine Pacific di antara tahun 2003 sampai 2007, sesudah itu
Beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle Carriage hingga bulan Maret 2012. Beliau adalah Chairman pada
Jardine Matheson Limited dan Jardine Cyle Carriage. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dan Managing Director Dairy Farm,
Hongkong Land, dan Mandarin Oriental, Managing Director Jardine Strategic, serta Direktur Jardine Pacific dan Jardine Motors.
Beliau adalah seorang Sarjana Teknik di bidang Agricultural Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta
meraih gelar Master of Business Administration dari INSEAD. Warga negara Inggris, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak
Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson Holdings dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson
Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk.
Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London.
Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of
Arts di bidang Sejarah Modern.
A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is the Managing Director of Jardine
Matheson Holdings. He has held a number of executive positions since joining the Jardine Matheson Group in 1998, including
Finance Director and then Chief Executive Officer of Jardine Pacific between 2003 and 2007 and, thereafter, Group Managing Director
of Jardine Cycle Carriage until March 2012. He is Chairman of Jardine Matheson Limited and Jardine Cycle Carriage. He is also
Chairman and Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin Oriental, Managing Director of Jardine Strategic and
a Director of Jardine Pacific and Jardine Motors.
He graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained
a Master of Business Administration degree from INSEAD. British citizen, he has served as Commissioner of the Company
since May 2006. He is Group Strategy Director of Jardine Matheson Holdings and Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm,
Hongkong Land, Jardine Cycle Carriage and Mandarin Oriental; and holds a position as Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He
previously spent 16 years experience in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London.
He graduated from Hertford College, Oxford University, in 1990, with a Master of Arts degree in Modern History.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
72
Board of Commissioners’ Profile
Profil Dewan Komisaris
Chiew Sin Cheok
Komisaris Commissioner
Jonathan Chang
Komisaris Commissioner
Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine
Cycle Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai
posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya Beliau bekerja di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London.
Beliau juga menempati posisi Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, anggota Komite
Audit dan Advisory PT Tunas Ridean Tbk dan Direktur Alternate di Cycle Carriage Bintang.
Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar Bachelor of Science Economics
dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini
Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris Wales dan telah menyelesaikan Program Advance
Management di Harvard Business School. Mr Chiew duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal
di Hong Kong. Warga Negara Indonesia, Beliau menjadi Komisaris Perseroan pada
Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai
Country Head Chairman PT UBS Securities Indonesia 2004-2009, Senior Country Officer JP Morgan Chase 1999-2004 dan Indonesian
Country Head Jardine Fleming sampai tahun 1999.
Beliau bersertifikat akuntan publik lulus dari Monash University, Australia pada tahun 1985.
Malaysian citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in May 2007. He has been Group Finance Director of
Jardine Cycle Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior
finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also a Commissioner of PT
Astra Otoparts Tbk, Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, member of the Advisory Committee of PT Tunas Ridean
Tbk and alternate Director of Cycle Carriage Bintang.
He graduated from the London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science Economics degree and obtained
a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London. Currently, he is a fellow of
the Institute of Chartered Accountants in England Wales and has completed the Advance Management Programme at Harvard
Business School. Mr Chiew is on the Board of Governors of Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.
Indonesian citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2010. Since 2009, he serves as Country Chairman of Jardine
Matheson Ltd in Indonesia. Previously he served as Country Head Chairman PT UBS Securities Indonesia 2004-2009, Senior Country
Officer JP Morgan Chase 1999-2004 and Indonesian Country Head Jardine Fleming until 1999.
He is a certified public accountant and graduated from Monash University, Australia, in 1985.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
73
Board of Commissioners’ Profile
Profil Dewan Komisaris
David Alexander Newbigging
Komisaris Commissioner
Warga Negara Inggris. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2012. Pada saat ini beliau menjabat sebagai
Group Managing Director Jardine Cycle Carriage. Beliau juga telah bekerja dengan Jardine Matheson sejak tahun 1995
dalam berbagai posisi, termasuk di bidang business process outsourcing, jasa layanan aviation, ritel dan rekayasa dengan
basis di berbagai negara termasuk Filipina, Australia, Malaysia, Hong Kong dan kini di Singapura. Sebelum jabatannya saat ini,
juga pernah memegang posisi sebagai Chief Executive Jardine Engineering Corporation dan juga General Manager IKEA Hong
Kong. Beliau adalah Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle Carriage Bintang dan Vice Chairman dari
Refrigeration Electrical Engineering.
Beliau lulus dari University of Edinburgh dengan gelar Master of Arts Honours di bidang mental philosophy dan telah
menyelesaikan General Management Program di Harvard Business School.
British citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in April 2012. Currently, he also serves as Group Managing Director
of Jardine Cycle Carriage. He joined Jardine Matheson in 1995 and since then has held various positions including in business
process outsourcing, aviation services, retail and engineering, with overseas office base in the Philippines, Australia, Malaysia, Hong
Kong and now Singapore. Prior to his positions today, he was Chief Executive of Jardine Engineering Corporation and General
Manager IKEA Hong Kong. He is Vice President Commissioner of PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle Carriage Bintang and
Vice Chairman of Refrigeration Electrical Engineering.
He graduated from the University of Edinburgh with a Master of Arts Honours degree in mental philosophy and has completed a
General Management Program at Harvard Business School.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
74
Board of Directors’ Profile
Profil Direksi
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur President Director
Gunawan Geniusahardja
Direktur Director
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab
penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010.
Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro
Lestari Tbk, PT Astra Honda Motor dan PT Menara Astra serta Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu
Motor.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia.
Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-
Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan.
Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT
Federal International Finance dan PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT
Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Graphia Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance 1997-2006 dan sempat menjabat
sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation 1990-1997. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen
Indonesia, Jakarta, jurusan Teknik Mesin pada tahun 1981.
Indonesian citizen, he has served as President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for
all business areas of Astra Group. He previously served as Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra
in 1990 and currently also serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Honda
Motor and PT Menara Astra; and Vice President Commissioner of PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor.
Prior to joining the Company, he was a Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia.
He gained a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany, in 1984 and Dipl.-Wirtschaftsing. in
Business Administration from University of A. Sc. Bochum, Germany, in 1986.
Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since May 2001. He oversees the financial services business. Starting his
career in the Company in 1981, currently he also serves as President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International
Finance and PT Asuransi Astra Buana; Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari
Tbk and PT Astra Graphia Tbk. He served as President Director of PT Astra Sedaya Finance 1997-2006 and Chief Executive of PT Astra
International Tbk – Sales Operation 1990-1997. He graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, Indonesia Christian
University, Jakarta, in 1981.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
75
Board of Directors’ Profile
Profil Direksi
Djoko Pranoto
Direktur Director
Widya Wiryawan
Direktur Director
Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Beliau juga menjabat sebagai Presiden
Direktur PT United Tractors Tbk UT sejak Mei 2007. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry S Pte. Ltd.,
Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering dan PT Surya Artha Nusantara Finance. Beliau
menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Universitas Trisakti Jakarta.
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan saat ini beliau
masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur
sejak tahun 2006. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance 1997-2000. Beliau
kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk 2000-2005 sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada
tahun 2006 di perusahaan yang sama.
Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since May 2008. He also serves as President Director of PT United Tractors
Tbk UT since May 2007. In addition, he also serves as Director of UT Heavy Industry S Pte. Ltd., President Commissioner of PT
Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering and PT Surya Artha Nusantara Finance. He graduated from the Faculty of
Mechanical Engineering, Trisakti University, Jakarta. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in May 2008. He joined Astra in 1994 and currently also serves as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and
previously as Vice President Director since 2006. Previously, he served as Finance Director of PT Federal International Finance 1997-2000.
He served as Finance Director of PT Astra Otoparts Tbk 2000-2005 prior to his appointment as Vice President Director of the same
company in 2006.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
76
Board of Directors’ Profile
Profil Direksi
Sudirman Maman Rusdi
Direktur Director
Simon Collier Dixon
Direktur Director
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra
Daihatsu Motor sejak Februari 2011 dan Direktur Daihatsu Motor Co. Ltd sejak Juni 2011. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu
Motor pada tahun 1978 dan menjabat sebagai General Manager Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor 1991, Direktur PT Gaya
Motor 1996-2010, Direktur Technical, Engineering Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor 1998-2006 dan Wakil Presiden Direktur
PT Astra Daihatsu Motor 2006-2011. Di samping itu, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum Gaikindo periode 2010–2013 dan
terpilih kembali untuk periode 2013–2016. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Astra Bina Ilmu dan Yayasan Amaliah
Astra. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri Indonesia Bidang Perindustrian periode 2013-
2015. Beliau meraih gelar S1 Bachelor Business Administration dari Universitas Terbuka Jakarta.
Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan Akutansi,
Perencanaan korporasi, Pembendaharaan Korporasi Hubungan Investor, dan Sistem Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat
sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance, dan
juga Wakil Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai
Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers.
Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute
of Chartered Accountants di Australia dan anggota dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since March 2010. He also serves as President Director of PT Astra
Daihatsu Motor since February 2011 and Director of Daihatsu Motor Co. Ltd since June 2011. Starting his career in PT Astra Daihatsu
Motor in 1978, he then served as General Manager Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor 1991, Director of PT Gaya Motor 1996-
2010, Director of Technical, Engineering Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor 1998-2006 and Vice President Director of
PT Astra Daihatsu Motor 2006-2011. He also served as Chairman of Gaikindo for the 2010-2013 period and was reelected for the
2013-2016 period. He is also active as a board member of Yayasan Astra Bina Ilmu and Yayasan Amaliah Astra. Currently, he serves as
Deputy Chairman for the Industry Sector in the Indonesian Chamber of Commerce for the 2013-2015 periods. He is a Bachelor of Business
Administration from the Indonesia Open University. An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in May 2010 and is responsible for Finance Accounting, Corporate Planning, Corporate Treasury Investor Relations, and Information
Systems Technology. He also serves as Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT
Federal International Finance and is Vice President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance. Previously, he worked for Jardine Matheson
in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers,
where he was a partner.
He holds a Bachelor of Economics Accounting from Flinders University, Australia, and is an Associate Member of the Institute of
Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
77
Board of Directors’ Profile
Profil Direksi
Johannes Loman
Direktur Director
Suparno Djasmin
Direktur Director
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Beliau juga menjadi Komisaris di PT Musashi Auto
Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing sejak tahun 2009 dan PT Federal International Finance sejak tahun 2007. Selain
itu Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries dan Executive Vice President Direktur PT Astra
Honda Motor. Beliau telah bergabung di Astra sejak tahun 1984 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Honda Sales Operation,
CEO Daihatsu Sales Operation, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Honda Motor. Beliau menyelesaikan studi di
Universitas Katholik Parahyangan, tahun 1984. Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur
Perseroan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Serasi Autoraya, PT Astra Sedaya Finance dan pernah menjabat
sebagai Deputy Director in Charge ASMO 3 non-Toyota dan CEO Daihatsu Sales Operation, CEO Isuzu Sales Operation dan Marketing
Director PT Astra Daihatsu Motor, selain pernah menjabat sebagai Direktur Sales Marketing PT Astra CMG Life. Beliau bergabung
dengan Astra sejak tahun 1987.
Beliau menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 di Fakultas Pertanian Teknologi, Jurusan Nutrisi Teknologi Makanan dari Institut
Pertanian Bogor pada tahun 1986. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in May 2011. He is also a Commissioner of PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing since 2009, and
PT Federal International Finance since 2007. In addition, he also serves as President Commissioner of PT Suryaraya Rubberindo
Industries and Executive Vice President Director of PT Astra Honda Motor. He joined Astra in 1984 and previously held the position
of CEO Honda Sales Operation, CEO Daihatsu Sales Operation, Marketing Director of PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Honda
Motor. He graduated from the Parahyangan Catholic University, in 1984.
Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in April 2014. He also serves as Commissioner of PT Serasi Autoraya,
PT Astra Sedaya Finance and previously served as Deputy Director in Charge of ASMO 3 non-Toyota, CEO of Daihatsu Sales Operation,
CEO Isuzu Sales Operation and Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor. He has also held the position of Director of Sales Marketing
PT Astra CMG Life. He joined Astra in 1987.
He obtained his Bachelor’s degree from Faculty of Agriculture Technology, majoring in Food Technology Nutrition, Bogor
Agriculture Institute in 1986.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
78
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak April 2014. Beliau menjabat sebagai Director in
Charge of Infrastructure and Logistics, Information Technology Business Group selain menjabat sebagai Komisaris Utama pada
beberapa anak usaha grup Astra seperti, PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya TRAC, PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans
Nusantara dan PT Toyofuji Logistics Indonesia. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Marga Harjaya
Infrastruktur, Wakil Komisaris PT Astratel Nusantara dan PT Intertel Nusaperdana. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama
pada PT United Tractors Tbk dan Direktur pada PT Astra Graphia Tbk. Selain itu beliau pernah bertugas di jajaran manajemen pada
berbagai fungsi di PT Astra International Tbk. Mulai bergabung di Astra pada tahun 1982.
Beliau menyelesaikan pendidikan jenjang S-1 dari Institut Pertanian Bogor, Fakultas Mesin Pertanian FATETA pada tahun 1982. Beliau
juga menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Program Ekstension Ekonomi pada tahun 1987, selain mengikuti
program beasiswa dari Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation di Jepang.
Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in April 2014. He serves as Director in Charge of Infrastructure
and Logistics, Information Technology Business Group in addition to his position as President Commissioner of several Astra Group
subsidiaries, such as PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya TRAC, PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans Nusantara, and PT Toyofuji
Logistics Indonesia. Previously he served as President Commissioner of PT Marga Harjaya Infrastruktur, and Vice Commissioner of
PT Astratel Nusantara and PT Intertel Nusaperdana. He has also served as Vice President Director of PT United Tractors Tbk
and Director of PT Astra Graphia Tbk. In addition, he has held management positions in several functions of PT Astra International
Tbk. He joined Astra in 1982.
He graduated with a Bachelor’s degree from Bogor Institute of Agriculture, Faculty of Agriculture Engineering FATETA in 1982.
He also graduated from the University of Indonesia, Faculty of Economics Extension Program in 1987, and went to Japan as a
scholarship recipient from Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation, Japan.
Board of Directors’ Profile
Profil Direksi
Bambang Widjanarko Santoso
Direktur Director
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
81
Capital Market Supporting Institutions
Information Access
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Akses Informasi
aKses InFormasI INFORMATION ACCESS
Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh melalui:
Information for investors, latest news, general information on the Company is accessible through:
alamat Kontak Contact Address
Investor Relations Group Treasury and Investor Relations
Kantor Pusat PT Astra International Tbk Gedung B Lantai 7
Jl. Gaya Motor Raya No 8 Sunter II, Jakarta, 14330
www.astra.co.id emaIL
tira.ardiantiai.astra.co.id christianai.astra.co.id
mariam.mariesanadai.astra.co.id Telp 62-21 652 2555
Fax 62-21 653 04957 akuntan Publik
Public Accountant KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan a member firm of PwC Global Network
Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940
Telp. 62-21 521-2901 Fax. 62-21 5290-5555
Biro administrasi efek Share Registrar
PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Building, Floor 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta - 12930
Tel. 62-21 252 5666 Fax. 62-21 252 5028
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
82
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Petani Garam | Salt Farmer
alamsyah rauf Pemenang Lomba Foto astra 2014
Winner of 2014 astra Photo Contest
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
83
2014 Performance Highlights
Kilas Kinerja 2014
sumber daya manusia merupakan aset utama yang memegang peran bagi pencapaian rencana Perusahaan secara berkelanjutan dan
kinerja yang baik. oleh karena itu, astra merealisasikan investasi pada pengembangan kompetensi sDm selaras dengan program
pengembangan usaha, untuk memastikan bahwa seluruh rencana Perusahaan didukung dengan ketersediaan sDm yang kompeten,
berintegritas dan tepat waktu.
Human capital is the key asset that holds the ultimate role in the Company’s sustainable plan realization and excellent performance. In view of this, Astra’s investment in HC
competence-building is made consistent with business development programs, to ensure that all of the Company’s plans are always supported by competent human capital with
integrity and in a timely manner.
sDsLtP
sLta s-1
s-22-3
Diploma
SDSLTP
SLTA S-1
S-22-3
Diploma
19
59 14
8
Karyawan astra menurut Jenjang Pendidikan
Employees by Education
18-25 36-45
55 46-55
26-35
35 20
6
39
Karyawan astra menurut usia
Employees by Age
Karyawan astra menurut segmen Bisnis
Employees by Business Segment
otomotif teknologi Informasi
Jasa Keuangan alat Berat dan Pertambangan
agribisnis Infrastruktur, Logistik
dan Lainnya
Automotive Information Technology
Financial Services Heavy Equipment and Mining
Agribusiness Infrastructure, Logistic
and Others
43 1
13 13
24 6
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
84
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Astra kini telah tumbuh menjadi salah satu grup perusahaan terkemuka di Indonesia dengan
total anak usaha dan entitas asosiasi pada tahun 2014 mencapai 183 perusahaan dan total
karyawan mencapai 225.580 orang. Sebuah prestasi pertumbuhan usaha yang cepat dan
membanggakan mengingat Astra baru berdiri 57 tahun lalu, yakni bulan Februari 1957.
Astra meyakini prestasi tersebut adalah sumbangsih dari Sumber Daya Manusia, salah
satu aset utama perusahaan yang paling berharga. Tentu menjadi tantangan tersendiri
untuk dapat memacu dan memberdayakan seluruh karyawan agar mampu berperan serta
mendukung pertumbuhan usaha melalui kontribusi yang optimal sesuai kompetensi dan
talenta yang dimiliki. Astra has grown to be one of Indonesia’s most
reputable business groups. In 2014, Astra’s subsidiaries and associated entities reached 183
companies, with a total workforce of 225,580 individuals. This reflected rapid and outstanding
growth, as Astra was established just 57 years ago in February 1957.
Astra believes that such accomplishment comes from the contribution of its human capital,
one of the Company’s fundaments and most valuable assets. Certainly, it is a challenge to
encourage and empower all employees to partake in growing the Company’s business by
showing optimum contribution in accordance with their competence and talents.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
85
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Tahun 2014, Astra khususnya dan Indonesia pada umumnya, harus segera mempersiapkan
diri untuk segera memasuki tatanan ekonomi baru, yakni pemberlakuan Masyarakat Ekonomi
Asean MEA yang akan mulai berlaku pada tahun 2015. Pemberlakuan MEA 2015 akan
membawa Astra kepada lingkungan bisnis yang sangat berbeda, dimana Astra harus siap
berkompetisi di tatanan pasar regional ASEAN dengan total populasi 625 juta jiwa, bukan
lagi sebatas pasar domestik Indonesia dengan populasi 250 juta jiwa BPS, 2013.
Lingkungan bisnis baru tersebut mengandung arti, bahwa Astra harus siap dengan kompetensi
yang dimilikinya saat ini, dan mengembangkan kompetensi tersebut untuk memberikan level
kinerja baru. Astra meyakini akan mampu berperan besar dan tetap tumbuh kuat
dalam pasar ASEAN terintegrasi tersebut. Sejak beberapa tahun terakhir, Astra telah
mengantisipasi tantangan sekaligus peluang tersebut dengan mencanangkan diri untuk
menjadi “Pride of the Nation” di 2020, perusahaan Indonesia yang dikenal sebagai
Triple P-Roadmap
memiliki produk dan layanan yang berkualitas serta mampu bersaing tidak
hanya di pasar domestik, tetapi juga secara regional dan global.
Astra telah dan tengah mengimplementasikan strategi pengembangan korporasi yang dikenal
sebagai Triple P-Roadmap yang pelaksanaannya senantiasa dipandu dan dipantau dengan ketat
mengacu pada Astra Management System AMS yang telah teruji mampu mendukung
pertumbuhan usaha selama ini. Sebagaimana diketahui, ada tiga komponen strategi yang
diterapkan, yakni Portofolio Roadmap sebagai rancangan strategi pengembangan bisnis,
People Roadmap sebagai rancangan strategi sumber daya manusia, dan Public Contribution
Roadmap sebagai rancangan strategi kontribusi tanggung jawab sosial perusahaan.
In 2014, Indonesia in general and Astra in particular had to start the preparation toward
a new economic order – the Asean Economic Community AEC, which will take effect in 2015.
MEA 2015 will take Astra to a new business horizon; Astra has to be ready to compete in
the ASEAN regional market, which comprises a total population of 625 million people, beyond
Indonesia’s market with its population of 250 million BPS, 2013.
The new business environment means that Astra needs to be ready with the competence
that the Company has today, and to build upon that competence to achieve a new level
of performance. Astra is confident that it will continue its leadership and strong growth in an
integrated ASEAN market. For the last several years, Astra has forestalled this challenge, which
also serves as an opportunity, by championing itself as the “Pride of the Nation” by 2020 as
an Indonesian company known for its quality products and service as well as competitiveness
at the domestic, regional and global level.
Astra is implementing its corporate development plan: the Strategic Triple P-Roadmap, execution
of which is guided and monitored rigorously to be consistent with the Astra Management
System AMS that has been proven to be a strong business growth pillar. There are three strategy
components in the roadmap: the Portfolio Roadmap for business development, People
Roadmap for human capital development and Public Contribution Roadmap for the Company’s
corporate social responsibility programs.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
86
Human Resources
Sumber Daya Manusia
strateGI PenGemBanGan sumBer DaYa manusIa
Dengan panduan People Portfolio Roadmap, pengelolaan sumber daya manusia Grup Astra
mengacu pada sistem dan kebijakan tingkat korporasi yang diturunkan dan diaplikasikan
sesuai kebutuhan organisasi di masing-masing perusahaan Astra. Dengan komitmen terhadap
filosofi “Winning Concept, Winning System dan Winning Team”, Astra selalu konsisten
berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Astra bertekad untuk
mewujudkan Winning Team dengan bekerja keras berlandaskan komitmen bersama dan
bekerja bersama-sama.
Untuk mewujudkan Winning Team Astra, pengelolaan sumber daya manusia dilakukan
dengan mengintegrasikan strategi sumber daya manusia dengan rancangan perencanaan
bisnis dan kepemimpinan organisasi. Hal ini didukung dengan langkah-langkah penguatan
brand Astra untuk mendapatkan karyawan bakat terbaik, aplikasi budaya berbasis kinerja,
proses pengembangan kader pemimpin masa depan, menciptakan ikatan afiliasi yang
kuat dengan karyawan engagement, dan membina hubungan industrial yang erat, yang
keseluruhannya dirangkul dengan budaya perusahaan yang kuat.
human CaPItaL DeVeLoPment strateGY
Guided by the People Portfolio Roadmap, Astra Group’s human capital management entails a
system- and corporate-wide policy cascaded and tailored to the respective needs of the different
organizations in the group. Committed to the “Winning Concept, Winning System and
Winning Team” philosophy, Astra consistently strives to improve the quality of its human
capital. Astra is dedicated to having a winning team through hard work founded upon a
common commitment.
In the pursuit of achieving a winning team, human capital management integrates
human capital strategy, business planning and organizational leadership. This is supported
by Astra’s brand-strengthening activities to obtain the best employees and talents, establish
a performance-driven work culture, create future leaders and establish strong employee
engagement as well as close industrial relations – all underpinned by vigorous corporate culture.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
87
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Keseluruhan upaya tersebut didukung oleh proses audit internal yang menjaga efektivitas
dan kesesuaian realisasi implementasinya, serta upaya untuk memacu proses pengembangan
sumber daya manusia yang selaras dengan tuntutan dan pertumbuhan bisnis.
Dalam rangka memastikan ketersediaan dan kecukupan sumberdaya manusia yang unggul
guna mendukung kemampuan bersaing, mengatasi tantangan dan pertumbuhan bisnis,
Astra memberi perhatian pada tiga komponen utama, yakni:
• Education: Pasar yang semakin terintegrasi
secara regional dalam MEA maupun global dalam konteks AFTA dan NAFTA, membuat
consumer-behavior berubah dan menuntut penyesuaian kemampuan dibidang teknologi.
Astra meyakini hanya melalui pendidikan yang sistemik dan sistematis kita dapat
membangun SDM yang mampu berinovasi, menguasai teknologi dan meningkatkan
produktifitasnya.
• Enrichment: Astra bertekad mengedepankan talent management sebagai salah satu
prioritas utama dalam memenuhi kebutuhan SDM yang sejalan dengan pertumbuhan
bisnis. Astra akan konsisten memberikan tugas dan rotasi untuk mengoptimalisasi
potensi para kader, serta membangun kematangan dan pendalaman bidang-bidang
bisnis yang berbeda.
• Empowerment: Astra bertekad untuk mempersiapkan, mengasah, dan melahirkan
pemimpin bisnis yang handal, dengan cara memberi kesempatan kepada eksekutif muda
bertalenta menduduki posisi jabatan bisnis tertentu, agar mereka dapat meningkatkan
kompetensi dan prestasinya.
ImPLementasI strateGI
Strategi pengembangan sumber daya manusia di tahun 2014, disebut juga Human Capital
HC, merupakan kelanjutan pelaksanaan strategi People Roadmap yang telah digulirkan
sejak 2010 dengan sasaran utama menjamin ketersediaan pemimpin yang kapabel di
setiap lini. Untuk maksud tersebut, program dan inisiatif dikembangkan dan dilaksanakan
All endeavors of human capital development are complemented by an internal audit process
that maintains implementation effectiveness and consistency in business growth.
To ensure that Astra has excellent and capable human capital to further the Company’s
competitiveness, to overcome challenges and enable business growth, Astra is particularly
focused on three key components:
• Education: an integrated market, both regionally MEA and globally AFTA and
NAFTA, shifts consumer behavior and requires a new grasp of technology advancement.
Astra believes that it is only through systematic education that it can generate human capital
that is able to innovate, master technology and boost productivity.
• Enrichment: Astra is committed to talent- management as one of the main priorities
in meeting human capital needs in line with business growth. Astra consistently assigns
responsibilities and rotates roles to optimize the potential of individuals as well as build
expertise and experience in different business areas.
• Empowerment: Astra is dedicated to preparing, training and generating reliable
business leaders by entrusting young and talented executives with certain business
responsibilities to further their capacity and achievements.
strateGY ImPLementatIon
The human capital development strategy established in 2014 was built upon the People
Roadmap strategy introduced in 2010. The key objective is to ensure that capable leaders
are available in all business areas. To that end, programs and initiatives are formulated and
implemented in a structured manner and measurable for “specialists” and “generalists”.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
88
Human Capital
Sumber Daya Manusia
secara terstruktur dan terukur, baik untuk jalur generalis maupun spesialis. Posisi dan
peran HC kantor pusat adalah sebagai enabler bagi terselenggaranya strategi, program dan
proses pengembangan HC yang efektif untuk mendukung terlaksananya strategi bisnis untuk
mencapai visi perusahaan.
Untuk mendukung tercapainya visi perusahaan 2020, Astra telah mengembangkan sistem guna
memastikan kemampuan organisasi dan HC- nya untuk menerjemahkan dan mengeksekusi
tahap-tahap menuju visi 2020 tersebut, berjalan efektif dengan tingkat produktifitas yang
mendukung daya saing dan kesinambungan usaha. Program pengembangan tidak hanya
ditujukan kepada para pemimpin yang sedang menjabat, tetapi juga ditujukan untuk para
kader agar mereka bisa dipersiapkan sejak dini untuk memenuhi tuntutan kecukupan
kompetensi, jumlah dan waktu.
astra telah mengembangkan sistem guna memastikan kemampuan organisasi dan sumber daya manusianya untuk
menerjemahkan dan mengeksekusi strategi-strategi menuju visi 2020 secara efektif, dengan tingkat produktiitas yang
mendukung daya saing dan kesinambungan usaha.
Astra has developed a system that ensures its organization and human capital translate and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity levels that boost
competitiveness and business continuity.
Beragam Program penyegaran telah dilaksanakan untuk jajaran para pemimpin
perusahaan, pelatihan teknis juga telah diberikan untuk para penanggung jawab
AMS perusahaan grup Astra, sehingga saat ini nilai-nilai operasional perusahaan grup Astra
telah selaras dengan nilai-nilai Catur Dharma. Tim Astra Management System AMS juga
sudah mengembangkan dan mensosialisasikan panduan pemakaian AMS untuk mendukung
strategi bisnis yang mulai memasuki tahap “Building Up to the Next Level”.
HC division in the head office acts as the enabler for effective strategy, program and
HC development processes to take place and support business strategies for the realization of
the Company’s vision.
In pursuit of its 2020 vision, Astra has developed a system that ensures its organization and
human capital translate and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity
levels that boost business continuity and competitiveness. Development programs are
available not only for executives in office, but also for potential leaders who are trained early
on to ensure they will meet required competence levels, numbers and availability in time.
For Company leaders, various refreshment programs are available as well as technical
training for individuals responsible for AMS. Today, the values of Astra Group’s companies
are fully aligned with the Catur Dharma philosophy. The AMS team has also developed
and disseminated an AMS implementation guide to support the business strategy that has
moved to the phase of “Building Up to the Next Level”.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
89
Human Resources
Sumber Daya Manusia
PenGeLoLaan Dan PenGemBanGan human CaPItaL
Program pengelolaan dan pengembangan HC dilakukan secara komprehensif oleh semua
fungsi Corporate Human Capital Development CHCD, sebagai berikut:
rekrutmen
Secara garis besar, proses rekrutmen Astra diterapkan dengan sistem desentralisasi.
Sehingga, masing-masing perusahaan Astra memiliki keleluasaan untuk memenuhi
kebutuhan karyawan secara internal dari kalangan karyawan Astra ataupun secara
eksternal.
Astra konsisten melakukan rekrutmen untuk calon-calon pimpinan Astra masa depan.
Disamping melakukan rekrutmen reguler, Perseroan juga melakukan pencarian calon-
calon karyawan yang kemudian diikutkan pada program-program penyiapan, seperti: Astra
General Program Management Trainee
AGP – MT; Human Resources Trainee HR Trainee;
Legal Trainee; Internal Audit Trainee dan
lainnya.
human CaPItaL manaGement anD DeVeLoPment
All functions of Corporate Human Capital Development CHDC carry out comprehensive
human capital management and development programs, as follows:
recruitment
In general, Astra decentralizes its recruitment process, providing each company unit with the
flexibility to meet their employee requirement by recruiting Astra’s internal talents or external
individuals.
Astra is consistent in its efforts to recruit future leaders of Astra. Aside from regular recruitment
programs, the Company also looks for potential employees for its special trainee program, such
as Astra General Program Management Trainee AGP – MT; Human Resources Trainee HR
Trainee; Legal Trainee; Internal Audit Trainee, and others.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
90
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Proses rekrutmen Astra tetap mengacu pada standar korporasi berdasarkan kriteria 2C:
Competence Kompetensi yang ditetapkan
dalam Astra Leadership Competencies ALC dan Character KarakterPerilaku yang sejalan
dengan nilai-nilai Catur Dharma. Dengan demikian, diharapkan budaya perusahaan
yang sudah dibangun sejak awal pendirian Astra, dapat tetap langgeng. Kegiatan
rekrutmen Astra juga dilaksanakan melalui jalinan hubungan dengan kalangan akademisi.
Disamping itu Astra juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang sekaligus dinobatkan
sebagai Astra Ambassador, dan kesempatan belajar di universitas terkemuka nasional.
Selain itu, sejak 3 tahun terakhir, Astra mengembangkan IT sebagai sarana dalam
melakukan proses seleksi terhadap karyawan baru, mengembangkan beberapa alat evaluasi
psikologi dan menggunakan pemodelan kuantitatif. Perubahan dalam proses seleksi
seperti ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas hasil dan efisiensi proses. Adapun
jumlah permintaan tenaga kerja baru pada tingkat sarjana, kurang lebih sama dengan
tahun-tahun sebelumnya.
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
Untuk memastikan kemampuan HC dalam menjaga keselarasan perubahan lingkungan,
pertumbuhan usaha dan pengembangan organisasi, Astra memiliki komitmen kuat untuk
meningkatkan kompetensi dan kualitas HC melalui pelaksanaan program pelatihan dan
pengembangan yang berkesinambungan.
Astra merancang program pengembangan kompetensi kepemimpinan dengan terstruktur,
komprehensif dan berjenjang sejak tahap awal. Astra menyasar peringkatan kompetensi
dasar, manajerial dan kepemimpinan dengan ragam sarana pengembangan yang bervariasi,
mencakup program pelatihan, mentoring, rotasi, pengembangan karir, pembinaan
kepemimpinan leadership coaching dan sesi umpan balik, serta diperkuat dengan
Astra’s recruitment process upholds corporate standards founded upon the 2C criteria:
Competence, established in Astra Leadership Competencies ALC, and Character, in line with
Catur Dharma values. Thereby, the corporate culture that has been the thread of Astra since
the Company was established will be preserved. Astra’s recruitment strategy also involves
partnerships with academia. Furthermore, Astra grants scholarships for students who are also
championed as Astra Ambassadors and enrolled in various reputable national universities.
For the last three years, Astra has been developing a new system to support the selection
process for new employees, namely IT systems, psychological evaluation tools and quantitative
modeling. This new selection process is expected to improve result effectiveness and
process efficiency. Meanwhile, demand for new employees at undergraduate level has been
consistent from year to year.
Competence training and enhancement
To ensure that its human capital has the agility to adapt to changes in business environment
and the ability to sustain business growth as well as organizational development, Astra is strongly
committed to building the competence and quality of human capital through continuous
training and development programs.
Astra’s leadership competence development programs are designed in a tiered, structured
and comprehensive manner. Astra aims to build basic, managerial and leadership competence
through a variety of development means, including training, mentoring, assignment
rotation, career development, leadership coaching and feedback sessions, with corporate
culture material embedded in all programs. The goal is to generate leaders that are developed
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
91
Human Capital
Sumber Daya Manusia
konten budaya perusahaan. Tujuannya adalah membentuk sosok pemimpin yang tumbuh
dari dalam groom from within dengan keseimbangan pengetahuan, pengalaman,
kompetensi dan karakter yang tepat dan memadai.
Secara umum pengembangan kompetensi HC dikelola oleh dua pihak, yaitu:
• Pusat AIHO mengelola beberapa program bersama sentralisasi dengan tujuan untuk
membangun kompetensi yang setara, memperkuat jejaring sesama insan Astra, dan
menjaga kelestarian budaya Astra. Program- program itu antara lain terkait dengan
· Budaya atau kultur Catur Dharma · Kepemimpinan Leadership
· Pengelolaan Sumber daya manusia HC · Pengelolaan Sistem manajemen ASTRA
AMS • Anak perusahaan grup Astra mengelola
program mandiri desentralisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing di luar yang dikelola oleh Center
. Dalam pelaksanaannya mereka bisa bekerjasama dengan berbagai pihak
termasuk Center. Adapun program pengembangan kompetensi
yang dilaksanakan meliputi. • Astra Leadership Development Programs
AMDI Menyelenggarakan program pengingkatan
komperensi mulai dari Astra Basic Management Program
ABMP, Astra First- line Management Program
AFMP, Astra Middle Management Program
AMMP, Astra Senior Management Program
AsrMP, Astra General Management Program
AGMP, Astra Executive Program
AEP dan Astra Advance Executive Program
AAEP. • Integrated Talent Development ITD
Sebuah pola pengembangan SDM yang terintegrasi bagi karyawan Astra khususnya
para talent dengan mengkombinasikan unsur pelatihan training, Coachingmentoring dan
Job assignment
rotasi. from within with an all-round quality of
knowledge, experience, competence and character.
Overall, human capital competence development is managed by two entities :
• Center AIHO manages several centralized programs to ensure equal competence,
strengthen the network of individuals in Astra and preserve Astra’s corporate culture.
The programs relate to:
· Corporate culture Catur Dharma · Leadership
· Human resource management · AMS management
• Under the decentralization approach, Astra’s subsidiaries manage their own human capital
programs to meet employee requirements outside programs managed by the AIHO.
Subsidiaries may collaborate with various parties, including AIHO.
Competence development programs include: • Astra Leadership Development Programs
under AMDI Administering competence-building
programs from Astra Basic Management Program ABMP, Astra First-line Management
Program AFMP, Astra Middle Management Program AMMP, Astra Senior Management
Program AsrMP, Astra General Management Program AGMP, Astra Executive Program
AEP and Astra Advanced Executive Program AAEP.
• Integrated Talent Development ITD An integrated human capital development
model for Astra employees, especially talents; the model combines training, coaching
mentoring and job assignmentrotation.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
92
Human Capital
Sumber Daya Manusia
• Expert Management Development Pengembangan SDM Astra untuk para
Specialist yang dikembangkan pada area- area tertentu yang telah disepakati bersama.
• Industrial Relation Development Program Sebuah program pengembangan SDM dalam
bidang hubungan industrial yang terintegrasi dan komprehensif. Program-program
tersebut antara lain IR Talent development program
, IR clinic, IR Strategy enhancement dan IR Certification.
• Industrial Relations Update Sebuah mekanisme yang terstruktur untuk
memberikan update kondisi ketenagakerjaan terkini. Forum-forum yang dipergunakan
antara lain IR Executive forum, IR Society forum dan IR branch forum.
Selama tahun 2014, melalui AMDI, Astra menyelenggarakan berbagai program
pengembangan kompetensi kepemimpinan rutin sebagai berikut:
• ABMP
: 16 batches 570 peserta • AFMP
: 11 batches 376 peserta • AMMP
: 8 batches 256 peserta • ASrMP
: 3 batches 85 peserta • AGMP
: 1 batch 35 peserta • AEP
: 2 peserta • AAEP
: 1 peserta • Expert Management Development
Astra’s human capital program for specialists in certain and agreed areas.
• Industrial Relations Development Program Integrated and comprehensive human capital
program that focuses on industrial relations. The programs are, among others, the IR
Talent development program, IR Clinic, IR Strategy enhancement and IR Certification.
• Industrial Relations Update Structured mechanism providing updates
on the latest employment issues. Forum to facilitate the updates are IR Executive forum,
IR Society forum and IR branch forum.
In 2014, through AMDI, Astra organized the following routine leadership development
programs:
• ABMP : 16 batches 570 participants
• AFMP : 11 batches 376 participants
• AMMP : 8 batches 256 participants
• ASrMP : 3 batches 85 participants
• AGMP : 1 batch 35 participants
• AEP : 2 participants
• AAEP : 1 participant
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
93
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Selain itu, Astra juga melaksanakan berbagai program penunjang, mencakup:
• Human Resources Officer Development Program
HRODP 3 batch diikuti oleh 86 peserta.
• Human Resources Manager Development Program
HRMDP 1 batch diikuti oleh 13 peserta.
Kemudian, beberapa program pengembangan dilakukan secara khusus sesuai kebutuhan
untuk memastikan ketersediaan pemimpin bagi pertumbuhan bisnis Astra, antara lain:
• Program Modular untuk manajer dan senior
manajer Astra 7 batch diikuti oleh 156 peserta.
• Program Benchmarking 2 batch diikuti oleh 33 peserta
• Program Manajemen Trainee 6 batch diikuti oleh 72 peserta.
Astra menerapkan sesi umpan balik pada setiap akhir proses pembelajaran, dimana terhadap
setiap peserta dilakukan evaluasi mengenai manfaat program serta perubahan positif dalam
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diraih, guna mendapatkan gambaran efektivitas
pelaksanaan program dan pengembangannya.
Beberapa pelatihan khusus yang diselenggarakan dilakukan untuk membantu mempersiapkan
kader pemimpin. Berdasarkan hasil assessment, program dikembangkan secara khusus untuk
mengatasi isu-isu dalam area pengembangan para peserta.
Tahun 2014 Astra fokus pada tiga area dalam dimensi Astra Leadership Competencies ALC,
yaitu Vision Business Sense , Leading
Motivating , dan Interpersonal Skill.
Astra mengembangkan inisiatif expert track
management program sebagai peluang pengembangan dan jenjang karir bagi
karyawan specialist dan generalist. Dalam program ini masing-masing kelompok industri
membentuk
Expert Commission yang secara kolektif bertanggung jawab dalam mengelola
expert di perusahaan masing-masing, dimulai
dengan membangun infrastruktur sampai pengembangan karir para
expert tersebut. In addition, Astra also held supporting programs
including: • Human Resources Officer Development
Program HRODP 3 batches, attended by 86 participants.
• Human Resources Manager Development Program HRMDP 1 batch, attended by 13
participants. There were also special development programs
focused on leadership to support Astra’s business growth, including:
• Modular program for Astra’s managers and senior managers 7 batches, attended by 156
participants. • Benchmarking program 2 batches attended
by 33 participants • Management Trainee Program 6 batches
attended by 72 participants. Feedback sessions are held after each course is
concluded. During this session, each participant evaluates the program’s benefit and measures
the change in terms of knowledge, skills and behavior. Feedback results are used to evaluate
the program’s effectiveness and improvement going forward.
Special training is organized for potential leaders; based on assessment results, programs
are tailored to address issues in participants’ development.
In 2014, Astra focused on three areas of Astra leadership competencies ALC, namely vision
business sense, leading motivating and interpersonal skill.
Astra also carries out the innovative Expert Track Management program. This breakthrough
program translates into equal development and career path opportunities for “specialists” and
“generalists”. Under this program, each industry group established an Expert Commission that
was collectively responsible for managing the experts in their respective companies, from
providing infrastructure to overseeing the experts’ career progress.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
94
Program Persiapan Kepemimpinan
Astra menaruh perhatian khusus pada proses persiapan kepemimpinan perusahaan sebagai
bekal utama untuk menjamin keselarasan visi serta keberlangsungan bisnis dalam jangka
panjang. Dalam proses ini, Corporate Human Capital Development
CHCD membantu manajemen Astra Kantor Pusat untuk merancang
dan melaksanakan program persiapan manajemen succession planning di tingkat
pusat maupun eksekutif puncak seluruh jajaran perusahaan Astra, serta memantau proses yang
berjalan untuk memastikan kemajuan yang akurat dan efektif.
Program peralihan dilakukan secara terstruktur dan komprehensif. Dimulai dengan proses
pemetaan dari para talent yang memiliki potensi untuk menjadi pimpinan dalam setiap
lini organisasi yang kemudian diikuti dengan proses pengembangan yang terintegrasi mulai
dari pelatihan, coachingmentoring sampai pada penugasan assignment dan rotasi.
Proses tersebut dievaluasi secara berkala dan ditampilkan diagram Replacement Table Chart
RTC didalam organisasi perusahaan.
Astra melengkapi dengan program executive coaching
dimana program Astra Leadership Performance Coaching
ALPC difasilitasi oleh Astra Kantor Pusat CHCD dengan melibatkan
para pejabat eksekutif Astra dan pembimbing yang terakreditasi.
Untuk tahun 2014, sesi coaching program ALPC melibatkan sebanyak 30 pasangan coach dan
coachee yang telah ditunjuk sebagai calon-calon
pemimpin masa depan Grup Astra. Sedangkan untuk suksesi di tingkat Direksi, prosesnya lebih
Leadership Program
Astra is especially concerned with the Company’s leadership continuity, which is key to the
sustainability of the Company’s vision and long- term business goals. The Corporate Human
Capital Development CHCD supports Astra’s Head Office in designing and implementing
corporate-wide management succession planning as well as succession of the top
executives of Astra Group companies. CHCD also oversees the ongoing process to ensure accurate
and effective progress.
Succession programs are carried out in a structured and comprehensive manner.
The process begins with talent mapping, identifying talents with leadership potential
across organizations, followed by integrated development programs from training, coaching
and mentoring to assignment and rotation. This process is periodically evaluated and a
Replacement Table Chart RTC diagram is put up in organizations.
Astra complements its leadership programs with executive coaching programs, or Astra
Leadership Performance Coaching ALPC. Facilitated by CHCD, the program engages
Astra’s executives and accredited coaches.
In 2014, ALPC coaching sessions consisted of 30 coach and coachee who have been appointed
as future leaders of Astra Group. Succession at Board of Directors level entails a far more
rigorous and thorough process. It also involves
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
95
Human Capital
Sumber Daya Manusia
ketat dan hati-hati, serta melibatkan Komite Nominasi dan Remunerasi yang secara berkala
bertemu dalam proses Staff Planning untuk membahas pencapaian dari para direksi maupun
kandidat dari Direksi.
manajemen Kinerja, Jenjang Karir dan Inovasi
Astra senantiasa mendorong pencapaian kinerja yang terbaik dari karyawan. Oleh karenanya
Astra berupaya memotivasi peningkatan kinerja karyawan dengan menjadikannya faktor
penting dalam pengembangan jenjang karir dan penerimaan remunerasi, sehingga pada
akhirnya memberi dampak pada peningkatan kinerja perusahaan dan kiprahnya terhadap
pembangunan bangsa.
Sistem Penilaian kinerja pada dasarnya berlandaskan pada pencapaian KPI Key
performance Indicators yang telah disepakati
bersama di awal tahun. Selain yang bersifat target-target yang kuantitatif maka penilaian
kinerja di Astra juga memperhatian aspek proses berdasarkan konsep PDCA Plan-Do-
Check-Action
. Khusus untuk pimpinan yang telah memiliki staf maka penilaian juga dilihat
dari kemampuan yang bersangkutan dalam mengelola timnya man management.
Terkait dengan jenjang karir, pada dasarnya akan ditetapkan pada pencapaian performance yang
bersangkutan. Proses promosi bisa dilakukan 2 kali dalam 1 tahun yaitu di awal tahun dan
the role of the Nomination and Remuneration Committee that convenes regularly, discussing
staff planning and the performance of the existing Board of Directors, as well as candidate
members.
Performance management, Career Path and Innovation
Astra always encourages its employees to deliver their best performance. To motivate the
employees, Astra links performance to career development opportunities and remuneration,
ensuring that employees contribute to the Company’s growth and, in turn, add to the
Company’s contribution to the nation.
Performance is measured against achievement of KPI Key Performance Indicators agreed at
the start of the year. Aside from quantitative targets, performance evaluation in Astra also
observes PDCA Plan-Do-Check-Action-. For leaders, evaluation includes the leader’s man-
management capability.
Career development is determined based on an individual’s performance. Generally, promotion
is offered on two occasions every year – the beginning and middle of the year. However,
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
96
Human Capital
Sumber Daya Manusia
pertengahan tahun. Walaupun pencapaian performance
penting, dalam implementasinya promosi seseorang juga akan dilihat dari
kesiapan kandidat yang bersangkutan menduduki posisi yang lebih tinggi.
Selanjutnya salah satu program andalan Grup Astra yang menonjolkan fokus dan
semangat untuk memberi karya terbaik adalah InnovAstra. Astra Kantor Pusat menggelar
InnovAstra sebagai forum tahunan dimana setiap insan Astra diberi kesempatan yang luas
untuk mengaktualisasikan dan menampilkan kemampuan berinovasi melalui proyek kerja
yang mengusung berbagai gagasan perbaikan pada kegiatan dan proses operasional sehari-
hari.
Berbagai proyek yang telah diperagakan dalam ajang inovasi ini telah berhasil diadaptasi dan
diaplikasikan dalam kegiatan rutin operasional dengan hasil perbaikan yang nyata dan
berkelanjutan.
Untuk tahun 2014, InnovAstra dengan konsisten mampu menjaring semangat kreativitas yang
tinggi dalam lingkup Grup Astra, terbukti dari jumlah proyek yang diikutsertakan, yaitu:
• Suggestion Systems SS – 693.725 proyek
2013: 673.027 proyek • Quality Control Circle QCC – 7.006 2013:
6.477 proyek. • Quality Circle Project QCP – 1.055 2013: 878
proyek • Business Performance Improvement BPI -
104 2013: 54 proyek • Value Chain Improvement VCI – 28 2013: 26
proyek
Paket remunerasi
Konsep renumerasi di Astra pada dasarnya masih sama, yaitu berbasiskan konsep 3P yaitu
“Pay for Position“, “Pay for person“ dan “Pay for performance
“. Bagi setiap karyawan tetap, Astra menyediakan paket remunerasi dan
fasilitas yang komprehensif dan bersaing. Astra menerapkan sistem dan kebijakan remunerasi
yang terstruktur dan jelas untuk menjaga keselarasan tanggung jawab dan imbalan
yang didapatkan sesuai dengan karakteristik industri dan bisnis yang berbeda. Hal ini juga
ditunjang oleh sistem penilaian kinerja yang performance is not the only aspect considered
in career development; evaluation also entails a candidate’s readiness to assume a higher
position or role.
One of Astra Group’s leading programs that promote the spirit of achievement is InnovAstra.
Organized by Astra’s Head Office, InnovAstra is an annual event that provides wide opportunity
for Astra employees to show their innovative ideas through projects that offer improvement
in daily operations and activities.
There have been various projects exhibited at this event that were adapted and applied
in operational activities, bringing real and sustainable improvements.
In 2014, InnovAstra was able to garner the spirit of creativity within Astra Group, evidenced by
the number of projects submitted to the event:
• Suggestion Systems SS – 693,725 projects 2013: 673,027 projects
• Quality Control Circle QCC – 7,006 2013: 6,477 projects.
• Quality Circle Project QCP – 1,055 2013: 878 projects
• Business Performance Improvement BPI - 104 2013: 54 projects
• Value Chain Improvement VCI – 28 2013: 26 projects
remuneration
Astra remuneration system is based on the 3P principles; Pay for Position, Pay for Person and
Pay for Performance. For permanent employees, Astra offers comprehensive and competitive
remuneration as well as facility packages. Astra’s remuneration system and policy is
well structured, clear and consistent with an individual’s responsibilities. Remuneration
packages are also compatible with the different business and industry characteristics. An
objective performance evaluation system is also in place; conducted periodically, the evaluation
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
97
Human Capital
Sumber Daya Manusia
dilakukan secara obyektif dan berkala untuk memastikan kesesuaian antara tingkat jabatan
dan tugas serta tanggung jawab, sedangkan promosi jabatan karyawan disesuaikan dengan
kompetensi yang dimiliki serta pencapaian dan realisasi kinerja sesuai hasil evaluasi kinerja.
Selain imbalan moneter berupa gaji bulanan, karyawan Astra juga berhak atas berbagai
fasilitas dan kemudahan yang membuat hidup lebih sejahtera dan berkembang.
Seluruh karyawan tetap mendapatkan fasilitas kesehatan untuk perawatan mata, rawat inap
di rumah sakit dan rawat jalan, serta manfaat asuransi jiwa. Dalam hal perawatan kesehatan
bagi anggota keluarga, pegawai wanita memiliki hak yang sama seperti halnya pegawai
laki-laki. Selain itu, Astra juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan fasilitas
pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor mobil ataupun sepeda motor,
serta beasiswa pendidikan bagi karyawan dan keluarganya.
Astra juga menaruh perhatian besar untuk memberi apresiasi yang berimbang bagi
karyawan. Dalam lingkungan kantor Grup Astra disediakan berbagai fasilitas kenyamanan
layaknya rumah kedua bagi karyawan, antara lain fasilitas ruang olahraga fitness center,
ruang menyusui bagi para ibu muda yang masih bekerja. Bagi karyawan dengan masa bakti
yang panjang, Astra memberikan penghargaan khusus.
ensures that role and responsibilities are consistent. Employees’ promotions are based
on competence, performance and achievement revealed during evaluation.
Aside from receiving monthly pay as their monetary reward, Astra’s employees are also
entitled to various facilities and conveniences, ensuring that they are prosperous and
continually growing. All employees are entitled to health care including eye care, inpatient
care at hospitals and outpatient care as well as life insurance coverage. In terms of healthcare
extended to family members, female employees are given the same facilities as male employees.
In addition, Astra also offers vehicle financing car and motorcycle and scholarships for
employees and their family members.
Astra makes sure that impartial appreciation of employees is achieved. Astra Group office
areas are designed with a number of facilities to provide a comfortable environment that creates
a sense of second home for employees, such as fitness centers and nursing rooms for young
mothers. Astra also appreciates its long-standing employees with special recognitions.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
98
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Program Pensiun Astra juga telah mengelola dana pensiunnya
secara mandiri dan memberikan bekal life skills
untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa pensiun kelak. Kebijakan
yang mengatur tentang persiapan pensiun dituangkan dalam Peraturan Perusahaan 2014-
2015 pasal 90 ayat 1-4, yakni: • Masa Persiapan Pensiun MPP diberikan
kepada karyawan untuk mempersiapkan diri memasuki masa pensiun.
• Dua tahun menjelang masa pensiun perusahaan menginformasikan mengenai
masa persiapan pensiun MPP. • Masa persiapan Pensiun lamanya 6 enam
bulan dan program persiapan pensiun diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.
• Pelaksanaan Masa Persiapan Pensiun diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.
Program pensiun yang diterapkan kepada karyawan:
• Diikutkan dalam Dana Pensiun Astra DPA dimana perusahaan menanggung iuran
sebesar 6,4 dari upah sebulan, sementara karyawan 3,2 dari upah sebulan.
• Dikutsertakan dalam program Jaminan Hari Tua JHT dimana perusahaan menanggung
iuran 3,7, sementara karyawan 2 dari upah sebulan.
Pension Program Astra manages its pension fund independently.
The Company equips its employees with life skills that are necessary to ensure their living
standards will be maintained after they retire. The policy that regulates retirement preparation
is Company Regulation 2014-2015, article 90, paragraph 1-4, which reads:
• Retirement Preparation Period MPP is given
to employees prior to retirement. • Two years before retirement, the company
shall provide information on Retirement Preparation Period MPP.
• Retirement Preparation Period consists of 6 six months. Programs conducted during the
retirement preparation period are stipulated in separate provisions.
• The implementation of Retirement Preparation Period is stipulated in separate
provisions. Retirement program for employees:
• Employees are registered in Astra Pension Fund DPA, where the Company covers 6.4
of the monthly premium, and employees cover the remaining 3.2 premium from
their monthly salary.
• Employees are registered in Social Security Retirement Benefits JHT; the Company
covers 3.7 of the premium, while employees cover 2 from their monthly salary.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
99
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Program persiapan pensiun dilakukan bersama dengan Dana Pensiun Astra DPA dimana 2
tahun sebelum pensiun karyawan diikutkan dalam program training yang berkelanjutan dan
melalui training tersebut karyawan dipersiapkan dengan materi mengenai pengelolaan
keuangan dan usaha-usaha yang bisa dilakukan setelah pensiun termasuk persiapan secara
mental untuk menghadapi masa pensiun.
Dana Pensiun astra Dana Pensiun Astra dibentuk sebagai wujud
kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa purna bakti di
perusahaan. Astra mengikutsertakan setiap karyawan tetap dalam program yang dikelola
oleh Dana Pensiun Astra DPA, melengkapi program jaminan hari tua, Jamsostek, yang
dikelola Pemerintah.
Selain mengelola dana, DPA juga menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun
bagi karyawan yang dilaksanakan dalam jangka waktu dua tahun sebelum masa efektif purna
bakti karyawan, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing karyawan
dari segi finansial maupun psikologis.
Koperasi astra International KaI Astra mendirikan Koperasi Astra International
KAI untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para anggota karyawan Grup
Astra selama masa bakti kepada Perusahaan. KAI bekerja sama dengan manajemen
perusahaan, memfasilitasi penyelenggaraan The Retirement Preparation Program is
administered by DPA. For a period of two years prior to retirement, employees are to participate
in a sustainable training program. The training program helps employees by providing material
on financial management and entrepreneurial opportunities that they can undertake after
retirement as well as mindset setting before they enter retirement.
astra Pension Fund The Astra Pension Fund was established as
an enactment of the Company’s great care to employees’ welfare after they conclude their
service with the Company. Astra enters all permanent employees to programs managed by
Astra Pension Fund DPA, which complement the government’s social security program,
Jamsostek.
Aside from administering the fund, DPA also organizes Retirement Pension Programs for
employees. The program is held two years prior to retirement and is tailored to the needs
and interests of employees, financially and psychologically.
astra International Cooperative KaI Astra established KAI to help improve the
welfare of Astra Group employees during their service to the Company. Supported by
the Company’s management, KAI facilitates the implementation of various activities and
assistance programs for the benefit of members
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
100
and their families, among others short-term loans for various purposes, loans for house
deposits and scholarship assistance.
Until end of 2014, KAI disbursed loans to the amount of Rp 323.6 billion 2013: Rp 322.9
billion and scholarship funds amounting to Rp 4.7 billion 2013: Rp 4.5 billion covering 3,000
2013: 2,720 employees’ children. In addition, KAI assisted mortgage approval and handover
of a total 1,207 houses 2013: 1,089.
human CaPItaL enGaGement BaseD on roBust InDustrIaL
reLatIons
Human capital is the most important asset for Astra; it is the vital element that determines
a company’s success or failure in realizing its business development plan. Astra fosters a
mutually beneficial long-term relationship that applies a proactive and preventive approach;
this nurtures a bond and sense of belonging between employee and company, to work in
harmony toward ongoing improvement of well being.
Human Capital
Sumber Daya Manusia
berbagai kegiatan dan program bantuan yang bermanfaat bagi anggota berserta keluarganya,
antara lain pinjaman jangka pendek untuk berbagai keperluan, kredit uang muka rumah
dan bantuan beasiswa.
Sampai dengan tahun 2014, KAI berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp 323,6 miliar
2013: Rp 322,9 miliar dan dana beasiswa sejumlah Rp 4,7 miliar 2013: Rp 4,5 miliar bagi
3.000 2013: 2.720 anak karyawan. Selain itu KAI juga berhasil memproses persetujuan KPR
dan melakukan serah terima 1.207 unit rumah 2013: 1.089.
ENGAGEMENT HUMAN CAPITAL BerDasarKan huBunGan
InDustrIaL BerKuaLItas
Bagi Astra, sumber daya manusia merupakan aset paling penting yang dimiliki, sebagai
faktor utama yang menentukan sukses atau tidaknya perusahaan dalam merealisasikan
rencana pengembangan usaha. Astra membina hubungan kerja saling menguntungkan dalam
jangka panjang, bersifat proaktif dan preventif, dengan demikian dapat tumbuh ikatan dan rasa
kebersamaan antara karyawan dan perusahaan untuk bersama-sama mewujudkan peningkatan
kesejahteraan yang berkelanjutan.
Astra juga telah mengelola dana pensiunnya secara mandiri dan
memberikan bekal life skills untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah
memasuki masa pensiun kelak
Astra manages its pension fund independently. The Company equips
its employees with life skills that are necessary to ensure their living standards
will be maintained after they retire
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
101
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh
hati passion melalui penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan
untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi mendukung pencapaian
target kinerja, baik dalam lingkup personal, tim maupun perusahaan tempat mereka bertugas.
Astra juga berupaya untuk terus membina hubungan dua arah yang kondusif dengan
serikat pekerja sebagai perwakilan para karyawan yang membela hak mereka. Secara
umum Astra mendorong setiap perusahaan di grup untuk dapat memiliki:
1. LKS Bipartit, atau Lembaga Kerjasama Bipartit LKS Bipartit adalah forum komunikasi
dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial
di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja
serikat buruh yang sudah tercatat sebagai instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan.
2. Mekanisme komplain Mekanisme ini merupakan sebuah SOP
dalam penanganan komplain karyawan yang mengakomodir penyaluran komplain serta
umpan baliknya, sehingga karyawan memiliki saluran yang jelas terhadap komplainnya.
Dalam membina hubungan dengan karyawan, seluruh Grup Astra berpedoman pada prinsip
kewajaran berlandaskan nilai-nilai luhur Catur Dharma serta norma-norma dan perilaku
bisnis dan sosial yang berlaku umum. Astra juga menerapkan Panduan Kode Etik Astra
yang berfungsi sebagai pedoman utama dalam menjalankan kegiatan bisnis, antara lain,
mengatur kesetaraan karyawan dalam hal rekrutmen serta peningkatan kompetensi, dan
karir, tanpa memandang latar belakang gender, usia, etnik, agama maupun kondisi cacat fisik.
Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by creating
working environments that spur employees to always exercise their best endeavors in realizing
performance targets – whether they be personal, team or Company targets.
Astra also continues to promote a two-way, robust relationship with the trade union that
acts as employee representative and advocate of employee rights. In general, Astra urges all
companies within its Group to have:
1. Bipartite Cooperation Forum Bipartite Cooperation Forum is a forum in a
company that facilitates communication and consultation on issues related to industrial
relations. Members of this forum are business owners and trade unions that have been
registered as the entity responsible for employment issues.
2. Complaint mechanism Complaint mechanisms consist of SOP to
handle employee complaints. The SOP covers complaint delivery and feedback, ensuring
that employees have a clear, dedicated channel through which to lodge complaints.
In its relationship with employees, Astra seeks to establish reasonable interactions based on the
honorable principles of Catur Dharma as well as general business norms and social ethics. Astra
applies the Astra Code of Conduct as the primary guideline in business activity implementation.
The Code of Conduct assures employee equality in terms of recruitment, skills development
and career path, irrespective of gender, age, ethnicity, religion or physical disability.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
102
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Berbagai program karyawan yang menarik juga menjadi salah satu strategi Astra untuk
membina hubungan yang erat dan harmonis dengan karyawan. Semangat kebersamaan,
kerja sama dan sinergi lintas divisi, sektor dan jabatan, serta kesempatan untuk penyaluran
bakat dan minat individu terus dihembuskan dalam ragam aktivitas yang diselenggarakan
seperti Family Day, Pekan Olah Raga dan Seni PORSE dan acara-acara penting lainnya.
Beragam program dalam meningkatkan hubungan industrial yang berkualitas membuat
karyawan memiliki tingkat engagement yang tinggi terhadap perusahaan sebagaimana
ditunjukkan hasil Employee Engagement Survey yang dilakukan secara berkala. Hal tersebut
juga mempengaruhi rendahnya tingkat turn- over
karyawan di seluruh unit bisnis Astra.
DemoGraFI KarYaWan
Selaras dengan pertumbuhan skala usaha dan bertambahnya jumlah perusahaan di Grup
Astra, total karyawan terus bertambah, dari 197.434 orang di tahun 2013 menjadi 225.580
orang di tahun 2014, naik 14. Untuk tahun 2014, mayoritas status kepegawaian adalah
pegawai tetap 158.079 orang 70, pegawai kontrak 67.168 orang 29,7 dan ekspatriat
333 orang 0,3. Sedangkan menurut jenis kelamin, 74 laki-laki, sisanya 26 perempuan.
Gambaran demografi karyawan Grup Astra adalah sebagai berikut.
Having a variety of unique employee programs in place is one of Astra’s strategies to build solid
and harmonious relationships with employees. Esprit de corps, collaboration and synergy that
transcends divisions, sectors and titles, as well as opportunities for personal expression of
talents and hobbies are always promoted and encouraged through a series of activities, e.g.
Family Day, Sports and Arts Week and other important events.
The wide range of programs that further quality industrial relations ensures that employees have
a high engagement level with the Company, as reflected by Employee Engagement Survey
results conducted periodically. It is also reflected in the low turnover of employees across all
business units of Astra.
emPLoYee DemoGraPhY
Following the growth of business scale and business units under Astra Group, the total
number of employees also increased from 197,434 people in 2013 to 225,580 in 2014, or up
by 14. In 2014, the composition of employees by status was made up of 158,079 permanent
employees 70, 67,168 contract employees 29.7 and 333 expatriates 0.3. By gender,
74 employees are male and 26 are female. Astra Group’s employee demography is
presented as follows.
astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh hati
work with passion melalui penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan
untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi mendukung pencapaian target kinerja, baik secara personal
maupun teamwork.
Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by creating working environments that spur employees to always exercise their best
endeavors in realizing performance targets, both personal and team targets.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
103
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Karyawan Grup astra menurut Jenjang Pendidikan
Astra Group Employees by Education
SDSLTP SLTA
Diploma S-1
S-2S-32
2014
2013 2012
197,434 866
30,478 19,446
124,337 185,850
818 28,518
18,947 116,682
225,580 921
32,350 17,128
132,995
22,307 20,615
42,186
Karyawan Grup astra menurut usia
Astra Group Employees by Age
18-25 26-35
36-45 46-55
55
2014
2013 2012
197,434 360
11,525 36,434
76,428 185,850
301 10,541
34,698 70,237
225,580 439
14,155 44,307
88,826
72,867 69,803
77,853
Karyawan Grup astra Berdasarkan segmen Bisnis
Astra Group Employees by Business Line
Otomotif Automotive
Jasa Keuangan Financial Services
Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining
Agribisnis Agribusiness
Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Infrastructure, Logistic and Others
Teknologi Informasi Information Technology
2014
2013 2012
197,434 13.381
1,521 32,346
28,054 27,970
185,850 13,500
1,439 28,931
27,690 27,736
225,580 1,555
53,989 29,608
29,108 94,162
86,284 97,919
13,401
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
104
Human Capital
Sumber Daya Manusia
CorPorate CuLture InternaLIZatIon
Astra is a company with a notable history and strong corporate culture. Its Catur Dharma
philosophy was inherited by the Company’s founders and has guided the Company since
its inception. With time, and as the Company has grown, Astra has emerged as one of the
largest national corporations in the country and the noble values continue to be the very fabric
of the 183 2013: 179 companies under Astra Group. Its unique Astra Management System
also enables Astra’s future sustainable growth.
The corporate cultures founded upon Catur Dharma principles in essence are an articulation
of the required commitment, integrity, dedication and superior competence. By meeting
these qualities, all individuals in Astra are able to offer the best service for customers, to work
together with respect for every individual and to achieve optimum performance. The socialization
and internalization of corporate culture starts from the beginning when employees join
Astra, delivered through employee orientation programs, while its dissemination across
organizations is continually evaluated and improved. By practicing equality and behavior
that are consistent with Catur Dharma principles, the individuals and Astra as a company can be a
credit to this nation.
InternaLIsasI BuDaYa Perusahaan
Astra memiliki sejarah dan budaya Perusahaan yang kuat dengan filosofi Catur Dharma yang
telah diwariskan oleh para pendiri sejak pertama pendirian Perusahaan. Dengan berjalannya
waktu dan perkembangan Perusahaan menjadi salah satu grup usaha nasional terbesar di tanah
air, nilai-nilai luhur tersebut terus berfungsi sebagai perekat ikatan pada 183 2013: 179
perusahaan yang tergabung dalam Grup Astra, dengan didukung Sistem Manajemen Astra
yang unik untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa mendatang.
Budaya korporasi berdasarkan nilai-nilai Catur Dharma, pada dasarnya menuntut
komitmen, integritas, dedikasi dan kompetensi yang unggul. Dengan demikian, setiap insan
Astra akan mampu menciptakan pelayanan terbaik bagi konsumen, kerja sama yang erat
dan sikap menghargai setiap individu serta pencapaian kinerja terbaik. Sosialisasi dan
internalisasi budaya perusahaan dimulai sejak pertama kali karyawan bergabung dengan
Astra melalui program orientasi karyawan, sedangkan implementasinya di seluruh jenjang
organisasi terus dievaluasi dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Melalui kesetaraan
sikap dan perilaku berdasarkan Catur Dharma, diharapkan akan mewujudkan masing-masing
individu dan Astra untuk menjadi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
105
Human Capital
Sumber Daya Manusia
Untuk menjaga efektivitas pemahaman dan implementasi budaya perusahaan dalam
lingkup Grup Astra yang terus bertumbuh besar dan luas, Astra menilai penting untuk
melakukan penguatan budaya perusahaan. Program penguatan terhadap sikap-sikap dasar
dan pengembangan nilai-nilai perusahaan dilakukan secara berkala dilanjutkan dengan
internalisasi dan sosialisasi secara bertahap kepada seluruh insan dalam Grup Astra serta
merancang mekanisme yang memfasilitasi kelancaran pelaksanaan serta perbaikannya.
Untuk tahun 2014, kegiatan utamanya adalah pelatihan bagi para instruktur yang memegang
jabatan sebagai Catur Dharma change agents agar mampu melaksanakan peran sebagai
katalis budaya Perusahaan pada masing-masing lini bisnis.
To broaden the effectiveness of understanding and corporate culture implementation in Astra
Group, it is always important to strengthen efforts. Periodically, basic attitudes and
corporate values are reinforced, followed by gradual internalization and socialization to
all individuals in Astra Group. A mechanism is designed to facilitate smooth implementation
and improve processes.
In 2014, the key activity is training for trainers who are Catur Dharma change agents to better
their role as corporate culture catalysts in their respective business units.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
106
Management Discussion and Analysis
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Menenun Songket | Songket Weaving
Isra triansyah Pemenang Lomba Foto astra 2014
Winner of 2014 astra Photo Contest
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
107
2014 Performance Highlights
Kilas Kinerja 2014
untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin besar. selain persoalan nilai tukar, beberapa persoalan
mendasar yang harus diatasi adalah pengendalian tingkat inlasi, perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi.
As we move into 2015, the challenges that Indonesia faces will be even greater. Aside from currency issues, there are other fundamental problems that the country needs to
address such as inflation, the trade balance and investment.
5
secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun
konsolidasi bagi perekonomian Indonesia, yang hasilnya
bertumbuh
In general, 2014 was a year of consolidation for Indonesia’s
economy, growing at 5
2014
2013 2012
2011 2010
Rp miliar Rp bilion
193,880 188,053
162,564
129,038 201,701
Pendapatan Bersih
Net Revenue
2014
2013 2012
2011 2010
Rp miliar Rp bilion
19,417 19,421
17,785 14,366
19,181
Laba yang Diatribusikan kepada
Pemilik entitas Induk
Profit Attributable to Owners of the Parent
2014
2013 2012
2011 2010
Rp 216
Final
Interim 152
216 150
198 138
160 113
216 152
Dividen per saham
Dividend per Share
64 66
60 47
64 Tergantung persetujuan Pemegang Saham
pada RUPS bulan April 2015. Subject to approval of Shareholders at AGMS
in April 2015.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
108
tInJauan Dan ProsPeK eKonomI InDonesIa
Di tahun 2014 secara keseluruhan perekonomian global masih dalam proses pemulihan, namun
belum dapat mencapai tingkat pertumbuhan seperti sebelum krisis tahun 2008. Pemulihan
ekonomi global pun berjalan tidak seimbang; di satu sisi, perekonomian Amerika Serikat terus
membaik, dilihat dari indikator produksi yang meningkat dan tingkat pengangguran yang
menurun. Perbaikan fundamental tersebut membuat Amerika Serikat memutuskan
untuk mengakhiri kebijakan Quantitative Easing
, menarik kembali dana-dana dari program stimulus ekonomi pada tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini pada gilirannya memberi tekanan terhadap nilai tukar mata uang kuat
dunia, termasuk Yen Jepang, Euro dan tentunya Rupiah.
InDonesIa eConomY reVIeW anD outLooK
Overall, the global economy in 2014 was still in the recovery stage, and growth has not returned
to the level prior to when the crisis started in 2008. This recovery process went well in some
parts of the world; the United States, for example, has been showing consistent improvement as
evidenced by increasing production volume and declining rates of unemployment. Encouraged
by this development, the United States finally decided to conclude its quantitative easing
policy, pulling funds from economic stimulus programs employed in the earlier years. This in
effect created pressure on foreign currencies including the Japanese yen, the euro and the
Rupiah.
Overview
Tinjauan Umum
Pacu Sampan Leper | Sampan Leper Race
Fadli suwandi Pemenang Lomba Foto astra 2014
Winner of 2014 astra Photo Contest
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
109
Overview
Tinjauan Umum
Disisi lain, perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan negara berkembang lainnya masih
mengalami perlambatan. Untuk kawasan Asia, perekonomian Tiongkok untuk tahun ketiga
secara berturut-turut, menunjukan penurunan dan hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar
7,4 di tahun 2014. Demikian juga Jepang yang masih belum sepenuhnya lepas dari bayang-
bayang resesi, sekalipun beberapa kebijakan stimulus ekonomi telah dilaksanakan. India
dilain pihak mulai menunjukan perbaikan dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi
lebih besar dari tahun sebelumnya.
Kondisi perekonomian yang masih lemah dari beberapa negara tersebut membuat
permintaan produk komoditas primer Indonesia melemah, mengakibatkan defisit perdagangan
melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM,
yang menyebabkan subsidi membengkak. Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga
BBM di bulan November dengan konsekuensi meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank
Indonesia mempertahankan kebijakan uang ketat.
Tingkat inflasi pada akhir tahun 2014 berada pada level 8,36, hanya sedikit lebih rendah
dari 8,38 pada tahun 2013. Penyesuaian harga BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi
penyebab utama terhadap naiknya inflasi tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya
menunjukan trend berikut; tingkat bunga acuan berada pada level 7,75, naik dari posisi 7,50
diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir Desember 2014 sebesar US 111,9 miliar serta
kurs rupiah berada pada level Rp 12.440US, melemah 2,06 dari Rp 12.189US pada akhir
tahun 2013.
Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi
perekonomian Indonesia. Dengan ekonomi yang tumbuh 5,02, Indonesia masih lebih baik dari
Singapura 2,83 dan Korea Selatan 3,30. Selain itu, tingginya permintaan domestik
tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
In other parts of the world, the economies of countries in the Eurozone, Japan, China and
others were decelerating. In Asia, for the third consecutive time, China’s economy slowed
and grew by only 7.4 in 2014. In Japan, the threat of recession remained imminent despite
the country’s economic stimulus policies. In the meantime, India was one of the countries that
showed improved growth and recorded higher growth levels than the preceding year.
Affected by the less favorable situation in some of these countries, demand for Indonesia’s
primary commodities slumped, which caused deficit in Indonesia’s trade balance. This was
attributed to, among other things, the energy sector, where fuel imports jumped and subsidies
escalated. In November, the Government of Indonesia adjusted fuel prices and consequently
inflation rose. Bank Indonesia exerted control over the situation by applying a stringent money
policy.
Inflation at the end of the year stood at 8.36, only slightly lower than 8.38 when 2013
closed. Changes in fuel prices as well as in electricity tariffs were the main and underlying
causes that drove the inflation hike. Meanwhile, macro-economic indicators showed the
following trend: the benchmark interest rate stood at 7.75, up from 7.50 at the end of
2013; foreign exchange reserves as of the end of December 2014 stood at US 111.9 billion;
and the rupiah against the US dollar was at
Rp 12,440 per dollar, weakening by 2.06 from Rp 12,189 per dollar at the end 2013.
In general, 2014 was a year of consolidation for Indonesia’s economy. Growing at 5.02,
Indonesia still outperformed Singapore 2.83 and South Korea 3.30. In addition,
domestic demand remained as the backbone of Indonesia’s economy.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
110
Pelemahan pertumbuhan tersebut juga menunjukan masih lemahnya kondisi fiskal
nasional, ditandai dengan masih tingginya defisit neraca perdagangan dengan penyebab
utama adalah besarnya subsidi energi yang totalnya mencapai angka di atas Rp 400 triliun.
Di sisi moneter, langkah BI mempertahankan kebijakan uang ketat secara terukur, membuat
perbankan Indonesia memiliki fundamental yang kuat, dengan rata-rata CAR perbankan
sekitar 18, jauh di atas ketentuan minimal sebesar 8. Jumlah kredit bermasalah juga
berada dikisaran 2, dibawah ketentuan maksimal 5.
Untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin besar. Selain persoalan
nilai tukar, beberapa persoalan mendasar yang harus dipecahkan adalah pengendalian
tingkat inflasi, perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi. Sebagai upaya
menekan deficit trade balance, menekan inflasi, dan menjaga stabilitas nilai kurs Rupiah Bank
Indonesia diperkirakan akan tetap menerapkan kebijakan tight money policy yang telah
dijalankan selama tahun 2014. Kebijakan ini ditempuh sebagai langkah antisipasi tekanan
dari faktor eksternal, seperti potensi kenaikan suku bunga The Fed, yang tampak dari
peningkatan US Treasury Yield dan penguatan mata uang Dollar, yang dapat mendorong
investor untuk memindahkan investasinya dari emerging market termasuk Indonesia ke
Amerika Serikat.
Hal yang membesarkan hati adalah tingginya indeks kepercayaan konsumen terhadap
pemerintah baru. Beberapa program utama yang telah direalisasikan di akhir tahun,
diantaranya program pengalihan subsidi BBM untuk membiayai kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan kapasitas produksi, termasuk sarana transportasi, ketenagalistrikan dan
telekomunikasi, dan kebijakan yang jelas untuk merealisasikan peningkatan produksi.
However, what Indonesia’s lower growth reflected was in fact the weak state of national
fiscal conditions, marked by the large deficit in the trade balance mainly caused by energy
subsidies that amounted to over Rp 400 trillion. On the monetary side, Bank Indonesia’s decision
to apply a rigorous and measurable monetary policy helped to bolster the base of Indonesian
banks, as shown by an average CAR of 18, far above the 8 minimum requirement. Further,
non-performing loans stood at around 2, lower than the maximum 5.
As we move into 2015, the challenges will be even greater for Indonesia. Aside from currency
issues, there are other fundamental problems that the country needs to address such as
inflation, the trade balance and investment. To reduce the trade balance deficit, control inflation
and maintain currency rates at a favorable level, Bank Indonesia is expected to continue
its tight monetary policy that it started in 2014. The policy was necessary to anticipate external
pressure such as higher interest rates from the Federal Reserve, as signalled by an increase in US
Treasury yields and the strengthening of the US dollar – conditions that may encourage investors
to move their investments from the emerging markets that include Indonesia to the United
States.
However, the level of consumers’ trust in the new government of Indonesia indicates a new
hope. An important step was realized toward the end of last year, which was converting
the allocation for fuel subsidies to productive sectors in order to spur production capacity,
including improving transportation, electricity and telecommunications infrastructure. There
are also clear policies in place that address production enhancement.
Overview
Tinjauan Umum
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
111
Tekad Pemerintah baru untuk membenahi dan memastikan ketersediaan infrastruktur dasar
tersebut diyakini akan membuat kegiatan ekonomi dapat berlangsung semakin lebih efisien
dan dapat mendukung peningkatan kegiatan produksi di seluruh wilayah Indonesia. Langkah
tersebut akan lebih memastikan berkembangnya status Indonesia, yang sebelumnya telah masuk
ke dalam negara berpendapatan menengah, dengan pendapatan per kapita 2012 sekitar
US 4.154 Human Development Index 2012, World Population Data Sheet, data.worldbank.
org, menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita diatas US 10.000 di masa mendatang.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pengamat perekonomian memperkirakan,
kendati di tahun 2015 masih akan menghadapi tantangan yang berhubungan dengan defisit
neraca berjalan dan nilai tukar, perekonomian Indonesia akan tumbuh pada kisaran yang
tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan tahun 2014. Keseluruhan tinjauan kondisi ekonomi
dan data-data kajian lembaga kredibel tersebut menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan
ekonomi Indonesia di masa mendatang sangat baik. Hal tersebut akan membuka peluang
investasi pada berbagai sektor-sektor ekonomi di seluruh Indonesia.
Kondisi dan prospek ekonomi tersebut memberi dampak dan prospek yang berbeda terhadap
setiap segmen bisnis yang dijalani oleh Astra. Uraian prospek dari masing-masing segmen
usaha sebagai dampak perubahan kondisi usaha dan kondisi ekonomi selanjutnya dijelaskan
pada pembahasan masing-masing segmen bisnis terkait.
The determination of the new government to reform and to ensure the availability of basic
infrastructure is a positive signal to the economy, sending optimism on efficient economic activities
and improved production activities across Indonesia. These steps will certainly provide a
strong base for Indonesia to elevate its status; after being recognized as a middle-income
country with per capita income of around US 4,154 in 2012 Human Development Index 2012,
World Population Data Sheet, data.worldbank. org, Indonesia is now ready to become a
developed country with per capita income of over 10,000 in the future.
In view of the above, economic observers project that, despite challenges with regard to
the trade balance deficit and currency exchange rate, Indonesia’s economy will grow at levels
at least similar to 2014. The overall economic review, supported by data published by credible
institutions shows that Indonesia’s economic opportunities going forward will stay sound
and lucrative with investment opportunities in various economic sectors throughout the
country.
The economic conditions and outlook set the context for all of Astra’s business segments and
render different impacts to the businesses. The following section discusses how each business
segment operates within the above economic setting and its link to their performance.
Overview
Tinjauan Umum
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
112
Business Structure
Struktur Bisnis
Automotive
Otomotif
Financial Service
Jasa Keuangan
Heavy Equipment and Mining
Alat Berat dan Pertambangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
113
Agribusiness
Agribisnis
Information Technology
Teknologi Informasi
Infrastructure, Logistics, and Others
Infrastruktur, Logistik dan
Lainnya
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
114
Otomotif
Automotive
astra konsisten mengembangkan portofolio otomotif di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan sarana transportasi
yang handal dan terjangkau, baik berupa kendaraan roda empat maupun roda dua, yang memungkinkan para pelanggan untuk melakukan beragam
aktivitas dengan nyaman, didukung ketersediaan jaringan layanan purna jual yang mengerti akan kebutuhannya.
Astra consistently develops its automotive portfolio in Indonesia to meet the needs of Indonesians for reliable and accessible means of transportation, whether four-wheel or two-wheel. We aim to enable our
customers to carry out their day-to-day activities by providing after sales services dedicated to catering to their needs.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
115
Segmen otomotif Astra mengacu pada kegiatan beberapa anak usaha dan afiliasi dibidang
produksi, distribusi, dan jasa terkait industri otomotif dengan tiga produk utama, yakni
mobil, motor dan suku cadang. Jaminan kualitas produk dan layanan membuat bisnis otomotif
Astra dikenal dan dipercaya sebagai sahabat dan mitra yang handal dalam memenuhi kebutuhan
alat transportasi bagi keluarga, korporasi dan masyarakat umum di seluruh Indonesia.
Astra menawarkan ragam pilihan dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan
konsumen, mulai dari sepeda motor Honda hingga berbagai ukuran mobil dan truk
bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks. Berbagai merk tersebut
diproduksi atau dikelola oleh perusahaan Grup Astra dengan persentase kepemilikan bervariasi.
Astra juga memastikan kemudahan jangkauan bagi konsumen untuk pembelian, pemeliharaan
dan perawatan kendaraan dengan jaringan distribusi dan layanan terluas di Indonesia,
didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang menawarkan kredit konvensional
dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil
produksi Astra Otoparts.
Melalui AstraWorld, Astra menunjukkan komitmen untuk memaksimalkan kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Setiap tahap pembelian dan kepemilikan kendaraan dibantu dengan
berbagai layanan, mulai dari bantuan konsultasi, penawaran fasilitas pembiayaan, perlindungan
asuransi serta akses layanan darurat dan penyelesaian keluhan pelanggan.
Astra senantiasa memotori berbagai inisiatif pengembangan bisnis dengan semangat inovasi
yang bertujuan untuk meraih prestasi lebih baik serta mempertahankan daya saing dan posisi
kepemimpinan dengan reputasi kendaraan Astra sebagai pilihan favorit masyarakat
Indonesia. Astra memantapkan jejak inovasinya dalam industri otomotif nasional dengan
diluncurkannya dua model kendaraan perdana karya cipta anak bangsa yang dikembangkan
Astra’s automotive segment entails a variety of activities carried out by subsidiaries and affiliates
that focus on manufacturing, distribution and other automotive-related services, with three
main products: cars, motorcycles and spare parts. Guaranteed product and service quality has
made Astra’s automotive business a renowned, trusted and reliable partner in providing means
of transportation to families, corporations and the Indonesian public in general.
Astra offers a comprehensive range of options of the latest motor vehicle models that appeal
to customers’ needs – from Honda motorcycles to various types and sizes of car and truck from
Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot and UD Trucks. These various models and types are
manufactured or managed by Astra Group company under different stock ownership. Astra
also ensures that customers can easily access the point of sales and maintenance outlets
by setting up the largest and most extensive distribution and service network in Indonesia,
complemented by Astra’s financing companies that offer both conventional and sharia financing
schemes as well as a wide range of spare parts and automotive accessories manufactured by
Astra Otoparts.
Through AstraWorld, Astra shows its commitment to always enhancing customer
satisfaction and loyalty. Astra seeks to create an end-to-end service experience from consultation
assistance to helping customers make buying decisions, offering financing and insurance
and providing emergency service, to complaint resolution.
Astra aims to always be at the frontier of innovation, pioneering business development
initiatives with the spirit to excel, to be competitive and to attain market leadership by
making sure Astra vehicle products are the first choice of Indonesian consumers. Astra marked
an innovative achievement in the national automotive industry by launching two cars, the
first of their kind created by this nation’s talents within Astra’s internal team and in collaboration
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
116
oleh tim internal Astra, bekerjasama dengan Toyota dan Daihatsu, yaitu Astra Toyota Agya
dan Astra Daihatsu Ayla.
Komitmen pada kualitas layanan dan inovasi yang diterapkan membuat unit otomotif
tetap mampu menunjukan kinerja yang cukup membesarkan hati di tahun 2014 yang penuh
tantangan. Total volume penjualan mobil Astra di tahun 2014 mencapai 614 ribu unit, turun 6
dari 654 ribu unit di tahun sebelumnya, dengan pangsa pasar sedikit menurun dari 53 menjadi
51. Sementara penjualan sepeda motor Honda kembali mencatatkan kenaikan hingga sebesar
7,5, dari 4,7 juta unit ditahun 2013 menjadi 5,1 juta unit pada tahun 2014 diiringi kenaikan
pangsa pasar dari 61 menjadi 64. Penjualan produk komponen otomotif juga mengalami
kenaikan selaras dengan pertumbuhan volume penjualan mobil maupun motor.
Pada tahun 2014, segmen bisnis otomotif Astra secara keseluruhan membukukan penurunan
pendapatan bersih sebesar 1 dari Rp 108,0 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 107,0
triliun. Tingginya tingkat persaingan dan naiknya berbagai komponen biaya, seperti
biaya bahan baku dan tenaga kerja, membuat laba bersih segmen otomotif mengalami
penurunan menjadi Rp 8,5 triliun, turun 14 dari Rp 9,8 triliun pada tahun sebelumnya.
Kontribusi pendapatan bersih di sektor otomotif terhadap total pendapatan bersih Astra, juga
terpengaruh, menurun dari 56 pada tahun 2013 menjadi 53.
Pada pos laba bersih, grup otomotif di tahun 2014 memberi kontribusi sebesar 44 terhadap
laba bersih Grup senilai Rp 19,2 triliun. with Toyota and Daihatsu – Astra Toyota Agya
and Astra Daihatsu Ayla.
The commitment to service quality and innovation enabled the automotive unit
to record satisfactory results during the challenging 2014. The total sales volume of
Astra cars in 2014 reached 614 thousand units, down by 6 from 654 thousand units in the
earlier year, while market share drop from 53 to 51. Meanwhile, sales of Honda motorcycle
showed strong growth of 7.5, rising from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units in 2014,
while market share increased from 61 to 64. Sales of automotive components also tracked
the growth of sales volumes of both cars and motorcycles.
In 2014, net revenue from Astra automotive businesses amounted to Rp 107.0 trillion in
2014, declined by 1 from Rp 108.0 trillion in 2013. Tough competition and increases across
several cost components, including raw material and labor, affected net income performance of
automotive segment, which decreased to Rp 8.5 trillion, down by 14 from Rp 9.8 trillion in the
previous year. Thus, the automotive segment net revenue contribution to Astra’s consolidated
net revenue was also affected and decreased from 56 in 2013 to 53.
In terms of net income, the automotive group in 2014 accounted for 44 of the Group’s Rp 19.2
trillion in net profit.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
117
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
117
tabel Kepemilikan saham astra di Perusahaan-perusahaan manufaktur otomotif, 2014
Astra Share Ownership in Automotive Manufacturing Companies, 2014 nama
Name singkatan
Abreviation Persentase Kepemilikan saham
Shareholding Percentage PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
TMMIN 5
PT Astra Daihatsu Motor ADM
32 PT Isuzu Astra Motor Indonesia
IAMI 45
PT Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia
75 PT Tjahja Sakti Motor
TSM 100
PT Astra Honda Motor AHM
50 PT Astra Otoparts Tbk
AOP 80
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
118
tinjauan Industri otomotif 2014
Tahun 2014 merupakan salah satu periode yang penuh tantangan dalam industri otomotif.
Seperti disinggung pada uraian tinjauan ekonomi makro, ada empat sebab utama
yang membuat permintaan mobil melambat di tahun 2014, dan disaat bersamaan, terjadi
peningkatan persaingan antar produsen otomotif nasional. Pertama, menurunnya daya
beli konsumen sebagai akibat melemahnya kegiatan perekonomian nasional sebagai
dampak belum pulihnya perekonomian global yang dibarengi naiknya harga BBM dan biaya
energi lain listrik dan gas. Pelemahan kondisi ekonomi global juga membuat lemahnya
permintaan akan komoditas primer indonesia, seperti hasil perkebunan dan produk mineral
primer.
Kedua, melemahnya nilai tukar rupiah dan ketiga naiknya tingkat suku bunga, yang
membuat daya beli konsumen melemah, yang memicu penundaan pembelian barang-barang
diluar kebutuhan pokok, termasuk kendaraan. Yang keempat adalah agenda Pemilu
nasional yang sempat menciptakan kondisi ketidakpastian dibidang sosial politik yang
juga membuat konsumen menunda keputusan pembelian kendaraan.
Seluruh kondisi tersebut membuat realisasi penjualan mobil di Indonesia relatif sama, tidak
berubah dari jumlah penjualan di tahun 2013 yang sebesar 1,2 juta unit sumber: Gaikindo.
Pasar mobil nasional masih dimotori oleh pasar kendaraan penumpang passenger car yang
berkontribusi sekitar 73 dari total penjualan mobil, kemudian diikuti oleh pasar kendaraan
komersial sebesar 27. Salah satu dari produk mobil penumpang yang meramaikan pasar
pada tahun 2014 adalah kendaraan ramah lingkungan Low Cost Green Car LCGC dan
mobil jenis MPV, seperti Toyota Innova, Toyota
automotive Industry review 2014
The year 2014 was regarded as an extremely challenging period by the automotive industry.
As illustrated in the macro-economic review section, there were four underlying factors
that impeded growth of automotive demands in 2014 and at the same time heightened
competition in the industry. First, buying power was affected by the sluggish national economy,
which was caused by slow recovery in the global economy. At the same time, household costs
increased following changes in fuel price and other energy needs electricity and gas. Global
economic condition also affected demand for Indonesian primary commodities such as from
the plantation sector and primary mineral products.
The second and third factors were the weakening rupiah exchange rate and increase in the interest
rate; with restricted buying power, consumers tended to focus on purchases of primary goods
and delay other purchases, including vehicles. The fourth factor was the national elections,
which, for a period of time in 2014, created uncertainty in the socio-political sphere and also
affected consumers’ buying decisions.
Under the above circumstances, car sales in Indonesia were relatively flat, with insignificant
change of volume from 2013, when total sales achieved 1.2 million units source: Gaikindo.
The leading products in the national car market were still passenger cars, which contributed to
around 73 of the total car sales volume, while commercial cars contributed 27. Among the
notable passenger car products in the market in 2014 were low cost green car LCGC automobiles
and MPV types such as the Toyota Innova, Toyota Avanza and Daihatsu Xenia. Commercial-car
sales in the meantime were affected by sluggish
Automotive Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
119
Avanza, dan Daihatsu Xenia. Pelemahan kegiatan perekonomian juga membuat
lemahnya permintaan kendaraan komersial seperti truck ringan, truck sedang, pick up dan
sebagainya. Secara keseluruhan hanya mobil jenis LCGC saja yang permintaannya di tahun
2014 lalu mengalami peningkatan.
Ditengah melemahnya permintaan, realisasi investasi berupa penambahan kapasitas
produksi dan perluasan jaringan pemasaran yang dilakukan para produsen otomotif dan
Agen Tunggal Pemegang Merek ATPM terus berlangsung. Dengan penambahan kapasitas
produksi tersebut terjadilah excess supply yang menyebabkan kerasnya persaingan bisnis mobil
Indonesia sepanjang tahun 2014.
Pasar sepeda motor domestik juga cukup terpengaruh oleh kurang kondusifnya kondisi
perekonomian nasional di tahun 2014 lalu, seperti tercermin pada tingkat pertumbuhan
volume penjualan yang lebih rendah. Setelah sebelumnya, di tahun 2013 volume penjualan
sepeda motor tumbuh 10 mencapai 7,7 juta unit, pada tahun 2014 volume penjualan hanya
tumbuh sekitar 2 mencapai 7,9 juta unit.
Prospek Industri otomotif
Kondisi industri otomotif di tahun 2014 tersebut diperkirakan masih akan berlangsung di tahun
2015. Realisasi angka penjualan di tahun mendatang diproyeksikan bergerak lambat
dalam jangka pendek, sampai dengan terjadinya perubahan makro ekonomi secara fundamental.
Realisasi pembangunan infrastruktur dari pengalihan subsidi BBM dan perbaikan
kondisi usaha diharapkan dapat membuat perekonomian domestik tumbuh lebih baik.
Dilain pihak perbaikan perekonomian global yang sebelumnya berjalan tidak seimbang,
diharapkan berlangsung lebih baik, didorong oleh turunnya harga minyak di pasar global, dan
didukung oleh keberhasilan program intensif ekonomi di beberapa negara kawasan Asia
seperti Cina dan Jepang. economic activities whereby demand for light
trucks, medium trucks and pick-ups, to mention a few, decreased. Overall, across all categories,
it was only demand for LCGC cars that showed growth.
Amid low demand, from the supply side initiatives such as production capacity enhancement and
expansion of marketing networks carried out by car manufacturers and sole agents entered their
commercial stage in 2014. With automakers utilizing their increased production capacity,
excess supply was inevitable and predictably drove tight competition in Indonesia’s
automobile business throughout 2014.
The motorcycle market was also affected by the adverse economic conditions in 2014, as
reflected in lower growth of sales volume. After growing by 10 in 2013 and selling 7.7 million
units, in 2014 the sales volume rose by only 2 to 7.9 million units.
automotive Industry outlook
Automotive industry conditions in 2014 are projected to continue into 2015. Realization
of sales volume in the coming year is forecast to be flat, at least in the short term, until
fundamental changes at the macro-economic level take place. At the national level,
infrastructure development as a result of fuel subsidy conversion and an improved domestic
situation overall are expected to spur economic growth. Globally, progress is expected to occur
across different countries, especially now that global oil prices have decreased and a number
of countries in Asia, such as China and Japan, have started to gain success from their intensive
economic programs.
Automotive Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
120
Kondisi tersebut diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kembali pasar otomotif, sehingga
mendorong maraknya investasi oleh pemegang merek otomotif internasional di Indonesia yang
merefleksikan prospek jangka panjang yang dinilai sangat menjanjikan, dan dapat menjadi
kenyataan. Prospek ekonomi Indonesia dalam jangka panjang yang semakin baik serta jumlah
populasi penduduk berpenghasilan menengah ke atas yang terus berkembang akan mendorong
peningkatan mobilitas yang pada akhirnya membutuhkan dukungan alat transportasi yang
memadai.
Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih mencatat tingkat kepemilikan
mobil yang relatif rendah saat ini, yaitu 1 mobil untuk setiap 25 orang, atau baru 4 dari
populasi penduduk. Di negara lain di kawasan ASEAN, angka ini sudah mencapai 30.
Suatu indikasi bahwa masih tingginya potensi pertumbuhan permintaan otomotif di tahun-
tahun mendatang.
Dengan kondisi keterbatasan sarana transportasi umum, kepemilikan mobil di Indonesia bukan
hanya bagian dari gaya hidup, melainkan kebutuhan untuk mendukung mobilitas,
mendukung kegiatan usaha dan aktivitas lainya. Sehingga permintaan mobil penumpang,
utamanya jenis MPV 7 penumpang di masa mendatang tampaknya akan pulih lebih cepat.
Mobil-mobil kompak yang termasuk kelompok LCGC tampaknya juga akan tetap diminati di
masa mendatang. Sementara pertumbuhan permintaan mobil komersial akan berkorelasi
dengan kecepatan pulihnya perekonomian global dan nasional di masa-masa mendatang.
The conditions are also expected to propel the growth of the automotive market and
will therefore attract more investment from international automotive companies in
Indonesia. This will enable the country to realize its long-term and sizeable potential.
Indonesia’s economy in the future is projected to grow, and the middle-income population will
also continue to expand, which means greater mobility will be required and convenient means
of transportation will become part of the everyday necessity.
Compared with other countries, Indonesia’s car ownership ratio is in fact relatively low, at
one car for every 25 people, or only 4 of the country’s population. In other ASEAN countries,
the ratio has reached 30. This indicates that the automotive sector still has ample room for
growth in the coming years.
Considering the situation of public transportation, car ownership in Indonesia is not only part of
a lifestyle; there is genuine need for cars to support users’ mobility in carrying out their
business or other daily activities. Therefore, demand for passenger cars, especially MPVs that
can carry up to seven passengers, is projected to recover at a rapid pace. City cars in the LCGC
category will also continue to perform notably, while demand for commercial cars will correlate
with the speed of global and national economy recovery.
Automotive Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
121
Pada sisi lain, tingginya biaya bahan bakar minyak, kondisi lalu lintas yang padat dan
terbatasnya transportasi publik yang nyaman serta infrastruktur perhubungan yang memadai
membuat sepeda motor menjadi andalan masyarakat Indonesia untuk mendukung
mobilitasnya sehari-hari berkat kemudahan bermanuver di jalan-jalan sempit untuk menuju
tujuan dengan lebih cepat dan efisien.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat penghasilan yang masih termasuk
golongan menengah, menjadikan sepeda motor sebagai pilihan sarana transportasi yang paling
ekonomis. Potensi permintaan sepeda motor juga akan berasal dari habisnya masa pakai yang
diperkirakan berulang setiap 3-5 tahun sekali, menunjukkan tetap tingginya prospek industri
sepeda motor di tahun-tahun mendatang.
Mengingat strategisnya peran alat transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Astra mengalokasikan dana investasi yang memadai
untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya di sektor otomotif, dalam bentuk
pembangunan fasilitas produksi mobil maupun sepeda motor guna memenuhi kebutuhan
konsumen akan produk pendukung transportasi yang berkualitas sebagaimana diuraikan pada
penjelasan berikut. On the other hand, high fuel costs, traffic
congestion and the lack of convenient public transportation and adequate transportation
infrastructure will drive Indonesian consumers also to rely on motorcycles for their day-to-day
activities. Motorcycles are undeniably agile and easily maneuvered in narrow spaces, enabling
users to arrive at their destinations quickly and efficiently.
The vast Indonesian population and its middle- income status make motorcycles the most
economical means of transportation. Demand for motorcycles will also be driven by a utilization
cycle that is estimated to occur every three to five years, which signals a promising outlook for
the motorcycle market in the future.
Considering the strategic role of transportation in boosting the economic growth and the
wellbeing of the people, Astra allocates sufficient investment funds to enhance its competence
and capability in the automotive sector by establishing car and motorcycle manufacturing
facilities. Astra aims to meet customers’ needs for quality transportation apparatus, as will be
elaborated in the following section.
Automotive Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
Total volume penjualan mobil Astra di tahun 2014
mencapai
The total sales volume of Astra cars in 2014 reached 614,000
units
614.000
unit
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
122
Group Automobile
Grup Mobil
astra memandang Indonesia memiliki potensi pasar yang akan bertumbuh semakin baik, mengingat besarnya potensi
pertambahan penduduk berpenghasilan menengah dan tinggi di masa mendatang dari total jumlah penduduk yang saat ini
berkisar 253 juta jiwa. Bagi masyarakat Indonesia, kepemilikan kendaraan adalah suatu kebutuhan untuk mendukung mobilitas
dalam melaksanakan beragam aktivitas, baik dalam rangka pelaksanaan tugas maupun untuk berekreasi bersama keluarga.
oleh karena itu, pelemahan permintaan yang membuat persaingan semakin ketat saat ini, tidak mempengaruhi
komitmen astra untuk merealisasikan beragam program investasinya.
astra konsisten memperkenalkan produk-produk baru, menambah kapasitas produksi, menginisiasi penerapan
beragam inovasi untuk meningkatkan kinerja produknya, memperluas jaringan dan menyempurnakan kualitas layanan
purna jual agar semakin dekat dengan para pelanggan setia toyota di Indonesia, memenuhi harapan mereka terhadap
produk-produk kendaraan penumpang maupun kendaraan komersial berkualitas, stylish dan andal sesuai dengan
kebutuhan, sekaligus mengiringi perjalanan Indonesia membangun masyarakat yang semakin maju dan sejahtera.
With the sizeable growth potential of the middle and high-income population in Indonesia, which at present reaching 253 million people,
Astra believes that Indonesia’s market potential will only grow. For many Indonesians, a private vehicle is a necessity for mobility, enabling
them to carry out any kind of activities for work or leisure purposes. To that end, despite the declining demand that heightened
competition, Astra’s commitment to its investment programs did not waver.
Astra consistently introduces new products, enhances production capacity, initiates a variety of innovation programs to improve product
performance, expands its network and enhances its after sales service quality. All these efforts are made to strengthen Toyota’s relationship
with its loyal customers across Indonesia, fulfilling their expectations of passenger and commercial cars that are of excellent quality, stylish and
apt for their needs. We are dedicated to walking alongside Indonesia, building the welfare of the people.
Suparno Djasmin
Direktur Director
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
123
toyota
PT Toyota-Astra Motor TAM adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Perseroan
dan Toyota Motor Corporation TMC, dengan komposisi kepemilikan saham masing- masing
sebesar 51 dan 49. TAM merupakan agen pemegang merek Toyota di Indonesia.
Pemasaran
Toyota kini semakin berkembang sebagai salah satu merek mobil favorit masyarakat Indonesia
dengan berbagai keunggulan yang dapat memenuhi ekspektasi pelanggan setianya di
tanah air. Berbagai keunggulan yang dimiliki Toyota dalam hal kemudahan perawatan,
luasnya jaringan layanan yang dilengkapi dengan kemampuannya dalam menawarkan
beragam variasi kendaraan untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen dalam kategori
pasar yang berbeda, serta kemampuan berinovasi untuk terus memperbaharui penawaran produk
selaras dengan perkembangan teknologi dan tren di dunia otomotif.
toyota
PT Toyota-Astra Motor TAM is an entity jointly controlled by the Company and Toyota Motor
Corporation TMC, with ownership composition of 51 and 49, respectively. TAM is Toyota’s
brand-holding agent in Indonesia.
marKetInG
Toyota continues to grow as one of Indonesia’s leading car brands, offering abundant features
of excellence that justly meet the expectations of its loyal customers in the country. Toyota’s
outstanding features include easy maintenance, vast service network and availability of a wide
selection of car types for all kinds of consumers’ needs and market categories. Toyota also has
the unique ability to continuously innovate and reinvigorate its product propositions in line with
technological development and trends in the automotive industry.
Kendaraan Penumpang Komersial
Passenger Commercial Vehicles
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
124
Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen akan mobil yang berkualitas yang juga selaras
dengan perubahan lifestyle, pada tahun 2014, Toyota kembali meluncurkan sebanyak 5 model
mobil Toyota dan Lexus baru dan 2 model facelift
pada berbagai kelas kendaraan sebagai salah satu inisiatif strategi untuk menjaga posisi
kepemimpinan pasar. Dalam rangka mengatasi kerasnya tingkat
persaingan, Toyota berupaya meningkatkan kualitas produk layanan yang terbaik bagi
pelanggan, di seluruh wilayah dan di seluruh segmen pasar – Provide Best Total Customer
Ownership Experience
– untuk memenangkan loyalitas konsumen.
Secara keseluruhan, Toyota berhasil mempertahankan urutan teratas berdasarkan
porsi penjualan mobil nasional. Namun demikian, kerasnya persaingan pasar terutama
pada segmen mobil low MPV, menghasilkan realisasi pangsa pasar yang lebih rendah, yaitu
33 dari posisi 35 di tahun sebelumnya. To meet consumers’ demands for quality cars
that are aligned with changes in lifestyle, Toyota and Lexus introduced 5 new models
and 2 facelift models in 2014 across various car types as part of Toyota’s strategic initiatives to
maintain market leadership.
To stand out amid the rigorous competition, Toyota strives to improve the quality of its
products and services, committed to providing the best to customers anywhere in the country
and in all market segments – Provide Best Total Customer Ownership Experience - in order to
win customer loyalty.
Overall, Toyota was able to maintain its nationwide position of car sales, although
stringent market competition did affect some segments, especially low MPV. Low MPV booked
a lower market share of 33 from 35 the previous year.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
125
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
125
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
126
Ditengah kondisi usaha yang menantang tersebut TAM konsisten merealisasikan
investasinya dalam rangka meningkatkan infrastruktur jaringan distribusi nasional
yang tangguh guna memastikan kesempurnaan layanan dan membangun
loyalitas serta hubungan berkelanjutan dengan pelanggan dan pemilik kendaraan.
Penjualan Toyota dilakukan melalui Toyota Sales Operation TSO, atau lebih dikenal
dengan nama Auto2000, dan 4 dealer utama lainnya untuk memaksimalkan cakupan wilayah
operasi di tanah air.
Jaringan distribusi dan layanan service diperluas dengan membuka masing-masing 12
sales outlet dan 12 service outlet baru sehingga
total menjadi 276 outlet pada akhir tahun 2014.
FasILItas ProDuKsI toYota
Dalam rangka mengantisipasi peningkatan permintaan konsumen dan menunjukkan
komitmen investasi yang berkelanjutan di masa mendatang, pada tahun 2012 lalu, Toyota
telah mengumumkan rencana penambahan investasinya di Indonesia yang disampaikan
langsung oleh Presiden Toyota Manufacturing Corporation Jepang, Akio Toyoda bersama
lima perusahaan Toyota Grup lainnya. Pada tahun 2014, Astra, melalui Toyota Motor
Manufacturing Indonesia TMMIN tengah merealisasikan rencana investasi tersebut.
Beberapa dari rencana invetasi tersebut telah diselesaikan pada awal tahun tahun 2014,
meliputi beroperasinya pabrik Karawang II yang memproduksi kendaraan penumpang
passenger car Etios Valco, Yaris, Vios dan Limo. Selain itu, Astra tengah membangun
pabrik mesin di Karawang yang direncanakan akan mulai beroperasi di tahun 2016 dengan
kapasitas produksi 216.000 unit per tahun. In a challenging business climate, TAM
consistently realized its investment plans of enhancing national distribution network
infrastructure to ensure service excellence, bolster customer loyalty and strengthen
relationships with customers and car owners. Toyota Sales Operation TSO, popularly known
as Auto2000, conducts sales of Toyota cars as well as through another four main dealers to
maximize market reach throughout the country.
The distribution and service network is expanded with the opening of 12 new sales outlets and 12
new service outlets, totaling 276 outlets by the end of 2014.
manuFaCturInG FaCILItY - toYota
To anticipate future needs and as evidence of its commitment to sustainable investments, in
2012 Toyota announced its investment plans in Indonesia. The announcement was made by
Toyota Manufacturing Corporation President Akio Toyoda, accompanied by representatives
of five other companies within Toyota Group. In 2014, Astra through Toyota Motor
Manufacturing Indonesia TMMIN was in the process of realizing the investment plan.
Some parts of the plan were concluded in the beginning of 2014, Karawang II facility
has commenced operation to manufacture passenger car models Etios Valco, Yaris, Vios
and Limo. In addition, Astra is constructing an engine-manufacturing facility in Karawang.
Projected to start operations in 2016, the facility will have a production capacity of 216,000 units
per year. Astra is also preparing programs for
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
127
Astra juga sedang mempersiapkan aktivitas pengembangan supplier baik lapis pertama
maupun lapis kedua dan ketiga untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi
yang ada.
Dengan adanya fasilitas produksi yang baru, total kapasitas produksi Toyota di akhir tahun
2014 adalah sebesar 250.000 unit, tidak termasuk produk Toyota yang juga diproduksi di pabrik
PT Astra Daihatsu Motor.
Kapasitas Produksi terpasang astra – mobil Astra Production Capacity – Cars
nama Perusahaan Company
2013 2014
merek Produk Brands
PT Astra Daihatsu Motor 460,000
530,000 Toyota Daihatsu
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia 200,000
250,000 Toyota Kijang Innova, Fortuner,
Vios, Limo, Yaris Etios Valco PT Isuzu Astra Motor Indonesia
31,000 31,000
Isuzu Elf
KInerJa toYota DI tahun 2014
Sepanjang 2014, TAM meluncurkan 5 model mobil Toyota dan Lexus baru serta 2 model
facelift , untuk menjawab keinginan konsumen
akan emotional design dari sebuah produk serta melengkapi varian Toyota di kelas MPV SUV.
Inovasi-inovasi tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga penjualan beberapa
varian mobil tetap meningkat dan Toyota tetap memimpin pangsa pasar mobil Indonesia.
Pada tahun 2014, total penjualan mobil Toyota termasuk merek Lexus mencapai 399.746
unit, turun 8 dari 434.869 unit pada tahun sebelumnya. Komposisi penjualan didominasi
oleh Avanza dengan 41 dari total unit penjualan pada tahun 2014, kemudian Toyota
Agya dari segmen LCGC dengan 17 disusul oleh Toyota Innova yang mengambil porsi
sebesar 14 dan Rush sebesar 7. supplier development for first, second and third
tier suppliers to be aligned with production capacity enhancement initiatives.
With the addition of the new facility, Toyota’s production capacity at the end of 2014 stood
at 250,000 units, exclusive of Toyota products produced at PT Astra Daihatsu Motor facilities.
toYota PerFormanCe In 2014
In 2014, TAM launched 5 new Toyota and Lexus models and two facelift models to fulfill
consumers’ expectation of products with emotional design and to complement Toyota’s
variants in the MPV and SUV segments. The innovations were well received by the market;
sales of a number of variants increased and Toyota remained the leader of Indonesia’s car
market.
In 2014, the overall sales of Toyota cars, including Lexus brand reached 399,746 units, or decreased
8 from 434,869 units in the previous year. Sales composition consisted of Avanza accounting for
41 of total sales in 2014; Toyota Agya from the LCGC segment with 17; Toyota Innova with
14; and Rush with 7.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
128
Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, Toyota juga berhasil mencatatkan pertumbuhan
volume ekspor kendaraan bermerek Toyota dari berbagai jenis, dengan volume ekspor per bulan
mencapai 160.000 unit.
renCana toYota tahun 2015
Menghadapi iklim persaingan yang terus meningkat serta kondisi perekonomian yang
masih dibayangi krisis ekonomi global, Toyota akan terus mengedepankan keunggulan
operasional sebagai strategi pengembangan bisnis yang berkesinambungan. TAM juga
berupaya mempertajam kemampuan beradaptasi dan merespon perkembangan bisnis
yang dinamis, termasuk pengenalan model- model mobil baru, penyempurnaan layanan
purna jual, penggunaan sistem informasi yang memfasilitasi integrasi data, sistem dan
infrastruktur dalam kegiatan operasional, serta menjaga daya saing yang optimal
melalui efisiensi biaya dan memaksimalkan kepuasan pelanggan. Seluruh upaya tersebut
dielaborasikan kedalam 4 pilar strategi pengembangan, sebagai berikut:
In addition to successfully meeting the needs of the domestic market, Toyota also recorded
volume growth in exports of Toyota cars of different types; monthly export volume reached
160,000 units.
toYota PLans For 2015
Operational excellence as the backbone of continuous business development strategy is a
fundamental element for Toyota to withstand growing competition and endure unfavorable
economic conditions stemming from the global economic crisis. TAM will also strengthen its ability
to adapt and respond to the dynamic changes in the business environment by introducing new
models, refining after sales service networks, utilizing information systems that enable data,
system and infrastructure integration within operational activities, maintaining optimum
competitiveness through cost efficiency and maximizing customer satisfaction levels. These
efforts are encapsulated into four pillars of development strategy:
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
129
1. Strengthen Leadership in All Segments Area Memperkuat kepemimpinan di seluruh
segmen dan area terutama dalam mendorong image
produk Toyota dan memperluas jaringan di seluruh Indonesia.
2. Realize Best Total Customer Ownership Experience
Berusaha memberikan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk dan servis yang
terbaik.
3. Strengthen Product Strategy Memperkuat strategi produk yang berfokus
pada keunggulan produk-produk Toyota serta mendorong inovasi dalam produk baru
yang dibutuhkan pelanggan
4. Reinforce Resources Business Operation, People, Organization Good Corporate
Governance Menggunakan sumber daya terutama dalam
hal SDM, modal, operasi proses bisnis yang efektif dan infrastruktur IT yang ada sebaik-
baiknya untuk melancarkan proses bisnis serta berusaha mengimplementasikan Good
Corporate Governance 1. Strengthen Leadership in All Segments
Areas Leadership in all segments and areas is
strengthened in particular to bolster the brand image of Toyota products and expand
the network across all parts of Indonesia.
2. Realize Best Total Customer Ownership Experience
Striving to provide customer satisfaction through the best products and services.
3. Strengthen Product Strategy Product strategy focuses on Toyota’s product
excellence and innovating new products to meet customers’ needs.
4. Reinforce Resources Business Operation, People, Organization Good Corporate
Governance To optimize resources, especially human
resources, capital, effective operations business process and IT infrastructure
to enable seamless business operations and implementation of Good Corporate
Governance.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
130
Penurunan permintaan baik untuk kendaraan penumpang maupun untuk kendaraan komersial
membuat persaingan semakin ketat. astra meyakini bahwa kondisi tersebut terutama
disebabkan oleh melemahnya kondisi perekonomian yang suatu saat akan membaik seiring dengan semakin
pulihnya perekonomian global dan semakin stabilnya kondisi sosial politik di dalam negeri mengiringi
terbentuknya Pemerintahan baru yang membawa harapan bagi terjadinya perbaikan perekonomian
domestik. oleh karena itu, kami berupaya mengatasi kondisi saat
ini, sekaligus mengantisipasi pulihnya pasar di masa mendatang dengan merealisasikan beragam program,
meliputi: inovasi produk, perbaikan sistem operasi agar semakin eisien, peningkatan kompetensi SDM guna
memperbaiki produktiitasnya dan penguatan jaringan pemasaran maupun jaringan layanan purna jual.
Lower demand for commercial and passenger vehicles has resulted in tougher competition.
Astra is certain that these conditions, largely driven by the sluggish economy, will improve in line with global
economic growth and stable domestic social as well as political conditions, while the newly established
government brings new hope for economic betterment. To that end, we have continued our efforts to overcome
challenges while making sure we are ready for a better market environment by realizing a variety of programs,
covering: product innovation, operational system improvement to achieve higher efficiency, human capital
competency enhancement to boost productivity and strengthening marketing and after sales network.
Sudirman Maman Rusdi
Direktur Director
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
131
Kendaraan Penumpang Komersial
Pemasaran
Daihatsu
PT Astra Daihatsu Motor ADM adalah agen tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia.
Saat ini ADM bertanggung jawab untuk memproduksi kendaraan Daihatsu dan Toyota
seperti Xenia dan Avanza, Terios dan Rush, Gran Max, Luxio, Ayla dan Agya. ADM bekerjasama
dengan PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation DSO yang memiliki jaringan
sekaligus menyediakan layanan penjualan dan purna jual Daihatsu di Indonesia. Selain
memasarkan kelima jenis Daihatsu produksi ADM, DSO juga memasarkan Dahatsu Sirion
yang diimpor dari Malaysia. Selaras dengan tagline
“Daihatsu Sahabatku” seluruh Outlet Daihatsu siap melayani kebutuhan pelanggan
dengan kualitas pelayanan layaknya seorang Sahabat.
Sepanjang tahun 2014 Daihatsu menambah lima jaringan Outlet baru, sehingga pada akhir tahun
2014, Daihatsu di Indonesia ditopang oleh 216 Outlet
yang terdiri dari 130 jaringan Outlet berstatus VSP vehicle, service, parts lengkap
melayani penjualan, pelayanan bengkel dan suku cadang, serta 86 jaringan Outlet berstatus
V vehicle yang hanya melayani penjualan.
marKetInG
Daihatsu
PT Astra Daihatsu Motor ADM is the sole brand-holding agent of Daihatsu brand in
Indonesia. Today, ADM is responsible for the manufacturing of Daihatsu and Toyota
automobiles, such as Xenia and Avanza, Terios and Rush, Gran Max, Luxio, Ayla and Agya. ADM
collaborates with PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation DSO, which manages
the network as well as providing Daihatsu sales and after sales services in Indonesia. In addition
to distributing Daihatsu vehicles manufactured by ADM, DSO also markets Daihatsu Sirion,
imported from Malaysia. With the tagline “Daihatsu Sahabatku” Daihatsu, My Best
Friend, all Daihatsu outlets are ready to meet customers’ needs and welcome them with a
warm and friendly service.
In 2014, Daihatsu expanded its network by opening five new outlets. In total, by the end of
2014, Daihatsu managed 216 outlets consisting of 130 VSP vehicle, service, parts outlets that
provide a complete range of service from sales and auto workshops to spare parts; and 86 V
vehicle outlets that focus on sales.
Passenger Commercial Vehicles
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
132
Hingga akhir tahun 2014, penjualan Daihatsu 185.226 unit dengan pangsa pasar sebesar
15,3. Daihatsu menempati posisi kedua terbesar setelah Toyota di pasar mobil Indonesia.
Isuzu
Produksi dan pendistribusian mobil Isuzu beserta komponennya ditangani oleh PT Isuzu Astra
Motor Indonesia IAMI sebagai agen tunggal pemegang merek dengan didukung oleh Isuzu
Sales Operation ISO sebagai distributor tunggal di tanah air khusus kategori Light Commercial
Vehicle
LCV. IAMI berkomitmen untuk menyediakan dan
melayani segmen konsumen komersial dengan kualitas dan pilihan kendaraan komersil multi
fungsi terbaik, melalui dua jenis kendaraan. Jenis yang pertama adalah Light Commercial
Vehicle
LCV yang termasuk di dalamnya adalah Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max, dan
By the end of 2014, Daihatsu car sales reached 185,226 units, with a 15.3 market share.
Daihatsu is the second-largest brand in the Indonesian automobile market after Toyota.
Isuzu
PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI as the sole brand-holding agent handles the production
and distribution of Isuzu cars and spare parts. IAMI is supported by Isuzu Sales Operation ISO
as the authorized sole distributor in Indonesia of Light Commercial VehicleLCV category.
IAMI is committed to providing and serving consumers in the commercial segment with
quality and the best selection of multi-function commercial vehicle products. IAMI offers two
types of vehicles – LCV, which includes Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max and MU-X;
and commercial vehicleCV, which include Bison
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
133
MU-X. Jenis yang kedua adalah Commercial Vehicle
CV yang terdiri dari Bison Pick- up
, N-series Light Truckkategori 2, F-series Medium Truckkategori 3.
Dengan mempertimbangkan potensi pasar SUV- High di Indonesia yang diprediksi mencapai
50.000 unit di tahun 2014, tanggal 18 Agustus 2014 Isuzu meluncurkan produk baru yang
dinamai dengan MU-X. Target yang hendak dicapai adalah peringkat penjualan ketiga
tertinggi untuk pasar SUV-High di tahun 2018.
Menghadapi ketatnya persaingan dan melemahnya sektor pertambangan sebagai
salah satu sektor usaha konsumen Isuzu, ISO menginisiasi strategi melalui program-program
yang bersinergi dengan jasa pembiayaan Astra dan customer relationship management.
Selain program-program tersebut, ISO juga menambah jaringan operasionalnya dari 102
outlet pada tahun 2013 menjadi 107 outlet
pada tahun 2014. Penambahan outlet ini juga dilengkapi dengan penambahan jaringan gerai
suku cadang dari 2.057 lokasi yang melayani pelanggan di 326 kota pada tahun 2013 menjadi
2.228 part shops tersebar di 345 kota di seluruh tanah air.
Di tengah kondisi penurunan pasar kendaraan komersial, pangsa pasar Isuzu terhadap penjualan
truk di tingkat nasional relatif bertahan, yaitu untuk kategori Light Truck pangsa pasar sedikit
meningkat menjadi 18 dari 17 di tahun 2013, sedangkan untuk segmen truk berukuran
sedang pangsa pasar naik menjadi 16 dari 12 di tahun sebelumnya.
Pick-Up, N-series Light Truckcategory 2 and F-series Medium Truckcategory 3.
Taking into account the market potential of SUV-High in Indonesia, which was projected to
reach 50,000 units in 2014, on 18 August 2014 Isuzu launched a new product called MU-X. The
target is to be the third-highest selling product in the SUV-High market by 2018.
To overcome rigorous competition and the declining performance of the mining sector, the
industry sector of some of Isuzu’s customers, ISO implemented programs in synergy with Astra’s
financing services and customer relationship management.
In addition to the programs, ISO also expanded its operational network from 102 outlets in
2013 to 107 outlets in 2014. The addition of outlets was complemented by the opening of
new spare parts shops from 2,057 outlets in 326 cities in 2013 to 2,228 part shops in 345 cities in
Indonesia.
Despite a contraction in the commercial car market, Isuzu’s market share of national truck
sales was fairly stable; the market share in the light-truck category slightly improved, reaching
18 from 17 in 2013, while market share in the medium-trucks category grew to 16 from
12 in the preceding year.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
134
uD trucks
PT Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia merupakan produsen dan agen tunggal nasional
untuk produk UD Trucks, dengan didukung oleh UD Trucks Sales Operation UDSO sebagai
distributor resmi di Indonesia. Untuk menambah jangkauan pemasarannya, UDSO menambah 2
cabang baru pada tahun 2014, sehingga jaringan operasional UDSO mencakup 17 cabang dan 11
dealer
lainnya. Untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah
penurunan volume pasar kendaraan komersial, UD Trucks menerapkan beberapa strategi
pemasaran, meliputi: • Meningkatkan penjualan dan profitabilitas
dengan mengutamakan penjualan secara langsung direct sales
• Penjualan fokus kepada pelanggan B2B business to business
• Meningkatkan penjualan after sales service dengan pelayanan bermutu
Pelemahan beberapa sektor ekonomi pengguna produk-produk UD Trucks di tahun 2014
membuat total penjualan truk domestik turun 57. Pangsa pasar UD Trucks pada segmen
kendaraan komersial heavy duty truck juga terpengaruh, mengalami sedikit perubahan
menjadi 4 dari 6 di tahun 2013.
uD trucks
UD Trucks Sales Operation UDSO as the authorized distributor in Indonesia supports PT
Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia, a sole national manufacturer and agent of UD
Trucks. To expand its marketing reach, UDSO opened two new branch offices in 2014, reaching
a total of 17 branch offices and 11 dealers.
To retain market share amid the declining sales volume of commercial vehicles, UD Trucks
applied a number of marketing strategies, including:
• Increasing sales and profitability by
emphasizing direct sales • Focusing sales on B2B business-to-business
customers • Increasing after sales service and offering
quality services The drop in several economic sectors of UD
Trucks product users in 2014 resulted in a 57 decrease in truck sales. UD Trucks’ market share
for the heavy-duty truck segment was also affected; market share declined to 4 from 6
in 2013.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
135
Peugeot
Berbagai model mobil bermerek Peugeot disediakan oleh PT Tjahja Sakti Motor TSM
sebagai importir tunggal dengan didukung kemampuan distribusi Peugeot Sales Operation
PSO.
Menghadapi tahun 2014 yang penuh tantangan, TSM lebih mengedepankan intensifikasi dan
efisiensi operasional jaringan, sehingga jaringan operasional Peugeot dioptimalkan menjadi
10 outlet dari 12 outlet di tahun sebelumnya. Dalam rangka optimalisasi jaringan tersebut,
TSM merancang rangkaian program pemasaran dan promosi yang efisien, mencakup:
• Bekerja sama dengan perusahaan leasing
menawarkan paket-paket menarik • Kegiatan pameran, test drive event dan
moving exhibition di beberapa lokasi
potensial mall, perkantoran, dll • Meningkatkan program CRM kepada
pelanggan • Mengoptimalkan database
• Mengoptimalkan saluran komunikasi yang dimiliki website, social media untuk
mempromosikan program penjualan
BmW
BMW Sales Operation BSO merupakan divisi usaha dalam Grup Astra, yang berperan
sebagai salah satu dealer resmi merek BMW di Indonesia, dan memiliki hak atas penjualan dan
layanan purna jual mobil BMW di Indonesia, bekerja sama dengan BMW Indonesia sebagai
distributor tunggal di Indonesia.
BSO menyediakan layanan purna jual yang lengkap dan bernilai tambah bagi pelanggan,
terdiri dari jasa pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kendaraan di pusat perawatan
BMW yang dikelola oleh BSO maupun melalui jasa perawatan kendaraan di rumah home
service, layanan darurat 24-jam di jalan raya, dan penyediaan suku cadang, aksesoris dan
merchandise.
Peugeot
A variety of Peugeot cars are available under the management of PT Tjahja Sakti Motor TSM as
the sole importer, supported by the distribution network of Peugeot Sales Operation PSO.
Addressing challenges in 2014, TSM focused on network intensification and efficiency.
Peugeot’s operational network was optimized to 10 outlets from 12 outlets the previous year.
To optimize the network, TSM has designed a series of efficient marketing and promotional
programs, including:
• Partnership with leasing companies, offering attractive packages
• Exhibitions, test drive events and moving exhibitions at several strategic locations
shopping malls, office areas etc. • Enhancing CRM program for customers
• Optimizing database • Optimizing existing communication channels
website, social media to promote sales programs
BmW
BMW Sales Operation BSO is a business division of Astra Group and an official BMW dealer in
Indonesia. BSO holds dealership rights to sell and provide after sales service for BMW automobiles
in Indonesia in cooperation with BMW Indonesia as the country’s sole distributor.
BSO provides a comprehensive range of after sales services that ensures added value for
customers, from maintenance and repairs at BMW service centers operated by BSO to home
service, 24-hour emergency roadside assistance and supply of spare parts, accessories and
merchandise.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
135
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
136
BSO mengelola jaringan yang terdiri dari kantor pusat dan 8 kantor cabang. Ekspansi layanan
mulai dilaksanakan ke luar pulau Jawa dengan dibukanya kantor cabang dan pusat perawatan
di Makassar. Berbagai program pengembangan tersebut menghasilkan penguasaan pangsa
pasar dibandingkan dealer lain sehingga BSO mampu mempertahankan posisi pertama
untuk ketiga kalinya di kalangan dealer BMW yakni dengan angka dealer share sebesar
39,3 terhadap total penjualan mobil BMW di Indonesia, meningkat dibanding tahun 2013
sebesar 36,6.
FasILItas ProDuKsI KInerJa GruP moBIL tahun 2014
Daihatsu
Daihatsu di Indonesia memiliki dua pabrik perakitan kendaraan di Sunter dan Karawang
Timur. Hingga akhir tahun 2014, tidak ada penambahan kapasitas baru paska peresmian
pembangunan pabrik perakitan di Karawang Timur pada bulan April 2013. Kapasitas produksi
terpasang pabrik ADM saat ini adalah sebesar BSO manages a network comprising a head
office and eight branch offices. The opening of a branch office and service center in Makassar
marked service expansion outside Java. Various development programs have resulted in a strong
market position; for the third time, BSO was the market leader, excelling other BMW dealers
with a dealer share of 39.3 of total BMW sales in Indonesia. The market share was increased
from 36.6 in 2013.
Car GrouP manuFaCturInG FaCILItY PerFormanCe 2014
Daihatsu
In Indonesia, Daihatsu operates two assembly facilities in Sunter and Karawang Timur. Daihatsu
has not enhanced its production capacity since the inauguration of the Karawang Timur plant
in April 2013. ADM’s assembling capacity today is 530,000 units per year and is the largest in
Indonesia. The Karawang Timur assembly plant
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
137
530.000 unit per tahun, merupakan yang terbesar di Indonesia. Fasilitas produksi di Karawang
Timur dilengkapi dengan Pusat Penelitian Pengembangan Research Development
Center
Daihatsu yang berdiri diatas lahan seluas 25 hektar, termasuk studio desain beserta
test course untuk uji coba kendaraan pada lebih dari 20 jenis simulasi kondisi jalan ekstrim yang
terdapat di tanah air.
Daihatsu telah memanfaatkan seluruh fasilitas rancang bangun di lokasi pabrik tersebut dalam
proses pengembangan mobil-mobil baru, baik untuk tujuan pasar domestik maupun ekspor.
Fase terakhir pembangunan fasilitas RD di Karawang Timur tersebut adalah Engineering
Center yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2015. Seluruh infrastruktur Pusat
Penelitian Pengembangan ditujukan untuk memelopori inovasi pengembangan produk-
produk baru secara mandiri di masa yang akan datang.
Astra Daihatsu Ayla bersama Astra Toyota Agya adalah produk terbaru yang diluncurkan pabrik
ADM. Ayla dan Agya adalah generasi pertama dari LCGC dan menjadi pelopor realisasi
program pemerintah terkait LCGC. Pada akhir tahun 2014, Ayla dan Agya memiliki tingkat
kandungan lokal 87 dan menjadi andalan baru dalam mempertahankan pangsa pasar.
Kedua produk LCGC ini mendapat sambutan positif dari konsumen Indonesia yang memang
mendambakan kendaraan dengan harga terjangkau, irit, ramah lingkungan namun tetap
stylish. Total penjualan untuk Daihatsu Ayla di tahun 2014 mencapai 40.775 unit.
Sesuai kondisi pasar domestik 2014 dimana volume penjualan relatif menurun 2013:
1.229.916 unit dan 2014: 1.208.019 unit volume penjualan Daihatsu 2014 pun tidak banyak
berubah, yakni mencapai 185.226 unit 2013: sebesar 185.942 unit namun pangsa pasar
Daihatsu mengalami kenaikan dari 15,1 pada tahun 2013 menjadi 15,3 pada tahun 2014.
Hal ini merupakan pencapaian Daihatsu karena dapat tetap bertahan pada posisi kedua selama 6
tahun terakhir 2009-2014 ditengah persaingan yang semakin ketat.
is equipped with a research and development center. Occupying 25 hectares of land, the RD
center includes design studios and test courses for vehicles with over 20 simulation scenarios of
extreme road conditions that exist in Indonesia.
Daihatsu has been utilizing all facilities in the plant in the process of manufacturing new
vehicles for the domestic and export markets. The last phase of the RD facility development in
East Karawang is the engineering center, which is expected to begin operating in 2015. The
research development center is expected to independently pioneer production innovations
in the future.
Astra Daihatsu Ayla, launched together with Astra Toyota Agya, is Daihatsu’s latest model.
Ayla and Agya are the first generation of low cost green car LCGC and a realization of the
government’s LCGC program. By the end of 2014, the local content of Ayla and Agya reached
87 and the cars have become the new leading products to retain market share.
Indonesian consumers, who had been expecting an affordable, efficient, eco-friendly car with
a stylish design, received LCGC products very positively. As of 2014, there have been 40,775
units of Daihatsu Ayla sold.
The condition of the domestic market in 2014 was reflected in the declining sales volume 2013:
1,229,916 units and 2014: 1,208,019 units, while Daihatsu’s sales volume in 2014 was relatively
stable at 185,226 units 2013: 185,942 unit. However, Daihatsu’s market share increased
from 15.1 in 2013 to 15.3 in 2014. This signified an achievement, as despite rigorous
competition, Daihatsu was able to maintain its market position for the sixth consecutive year
2009-2014.
Automotive Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
138
Isuzu
IAMI memiliki pabrik perakitan dengan kapasitas produksi per tahun sebesar 31.000 unit. Selain
itu, IAMI juga bertindak sebagai distributor untuk produk Isuzu Commercial Vehicle CV.
Kondisi usaha yang kurang kondusif mempengaruhi realisasi penjualan Isuzu yang
banyak menyediakan mobil komersial. Pada tahun 2014, realisasi penjualan mobil Isuzu turun
10 dari 31.527 unit di tahun 2013 menjadi 28.278 unit. Omzet penjualan suku cadang
dan komponen ekspor juga mengalami sedikit penurunan yang disebabkan oleh penurunan
penjualan pada produk Isuzu Panther dan Isuzu Pick Up di pasar dalam dan luar negeri.
uD trucks
UD Trucks berfokus pada penyediaan kendaraan niaga truk yang sesuai dengan kebutuhan
di segmen “on road” dan “off road” untuk mengatasi berbagai macam kondisi jalan
dengan mesin berkapasitas medium dan mesin berkapasitas heavy duty, melingkupi segmen
4x2R, 4x2TH, 6x2R, 6x4R dan 6x4TH.
Isuzu
IAMI has an assembly facility with annual production capacity of 31,000 units. In addition,
IAMI is also the distributor of Isuzu CV.
Adverse business conditions affected the realization of Isuzu’s sales, which focused
on commercial cars. In 2014, Isuzu’s sales dropped by 10 from 31,527 units in 2013 to
28,278 units. The turnover of spare parts and component export were also affected, as sales
of Isuzu Panther and Isuzu Pick Up products in the domestic and international market declined.
uD trucks
UD Trucks focuses on commercial trucks to meet the needs of customers in the on-road and off-
road segments, offering a wide range of vehicles for various road conditions from medium to
heavy-duty capacity, including 4x2R, 4x2TH, 6x2R, 6x4R and 6x4TH.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
139
Menghadapi pelemahan sektor pengguna produk-produk utamanya, UD Trucks berupaya
meningkatkan kompetensinya dalam bidang rekayasa, produksi dan pelayanan pelanggan
untuk memberikan solusi transportasi yang handal bagi pelanggan. Dari proses tersebut,
pada tahun 2014, UD Trucks meluncurkan produk baru bernama Quester.
UD Quester merupakan truk jenis heavy duty yang mulai dipasarkan pada kuartal keempat
tahun 2014. Truk jenis ini diproduksi oleh Volvo UD Trucks Volvo yang terkenal dengan
produksi mobil-mobil berkualitas tinggi.
Pelemahan sektor pengguna produknya tetap mempengaruhi kinerja penjualan UD Trucks.
Sehingga total penjualan UD Trucks di tahun 2014 adalah 854 unit, turun 56,5 dari 1.965
unit di tahun 2013.
Peugeot
Untuk tahun 2014, Peugeot tidak mengeluarkan produk baru, tetapi lebih fokus pada penetrasi
pasar atas produk-produk yang sudah ada. Persaingan yang semakin ketat dan pelemahan
To tackle the decline in sector performance of its main users, UD Trucks strived to improve
its competence in engineering, production and customer service to provide reliable
transportation solutions. The endeavors resulted in Quester, a new product of UD Trucks launched
in 2014.
The marketing of UD Quester, a heavy-duty truck, started in the fourth quarter of 2014.
This truck is manufactured by Volvo UD Trucks Volvo, a reputable manufacturer of high-
quality automobiles.
The performance of UD Trucks was affected by the economic contraction of a number of
industry sectors. In 2014, sales of UD Trucks reached 854 units, a decrease of 56.5 from
1,965 units in 2013.
Peugeot
In 2014, Peugeot did not release new models, as it focused on the market penetration of
existing products. Stringent competition and the weakening exchange rate of the rupiah led to
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
140
nilai tukar membuat total penjualan nasional pada tahun 2014 mencapai 65 unit, turun 76
dibandingkan penjualan sebanyak 270 unit pada tahun 2013.
BmW
Kondisi ekonomi kurang kondusif yang umumnya memengaruhi permintaan mobil-
mobil niaga maupun mobil penumpang lain, tampaknya tidak berpengaruh signifikan
terhadap permintaan mobil-mobil sedan premium. Oleh karenanya dalam rangka
merespon kebutuhan konsumen setianya akan produk mobil premium berkualitas prima, pada
tahun 2014 BMW memperkenalkan 10 model mobil premium baru dan 6 model facelift.
Sejauh ini pasar merespon dengan cukup positif terhadap penambahan model baru ini, terutama
di seri-seri yang baru pertama kali diluncurkan seperti seri 4 dan M4, seri-seri backbone
seperti seri 5 dan seri segmen SUV seperti X5. Hal ini terlihat dengan tingginya animo pasar
khususnya selama periode launching.
Selaras dengan tumbuhnya pasar mobil premium yang mencapai kisaran 7,4, pada tahun 2014,
BSO berhasil menjual 1.000 unit mobil, atau naik 11.1 dibandingkan 900 unit di tahun 2013.
total national sales of 65 units in 2014, a drop of 76 from 270 units sold in 2013.
BmW
The unfavorable economic situation impacted overall demand for commercial and passenger
vehicles, although demand for premium sedans was not significantly affected. Addressing its
loyal customers’ expectations of luxury premium cars, in 2014 BMW introduced 10 new designs
and 6 facelift models.
Market response, especially during the launching period, has been encouraging, particularly for
newly launched series such as the 4-series and the M4, the backbone 5-series and SUVs, such as
the X5.
In line with the growth of the premium car market that reached around 7.4, in 2014 BSO
sold 1,000 units of cars, or up by 11.1 from 900 units in 2013.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Kapasitas produksi terpasang pabrik ADM saat ini adalah
sebesar
530.000
ADM’s assembling capacity today is 530,000 units per year and is the
largest in Indonesia
unit per tahun
merupakan yang terbesar di Indonesia
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
141
Automotive Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
renCana tahun 2015
Daihatsu
Pada tahun 2015, DSO berencana menambah 5 Outlet
baru sehingga total Outlet akan menjadi 221 Outlet di akhir tahun agar dapat lebih
melayani lebih baik pelanggan Daihatsu di seluruh Indonesia. Dengan semangat excellence
innovation , DSO akan terus meningkatkan
kualitas produk dan layanan sesuai kebutuhan pelanggan yang terus berubah secara dinamis,
sehingga Daihatsu dapat menjadi sahabat bagi bangsa Indonesia selaras dengan tagline
“Daihatsu Sahabatku”.
Isuzu
Astra menargetkan peningkatan volume penjualan Isuzu dengan telah keluarnya produk
baru di segmen High SUV, MU-X. Selain itu, peningkatan kualitas layanan purna jual serta
sinergi bersama jasa pembiayaan akan semakin intens dilakukan, sekaligus memperkuat nilai-
nilai filosofi perusahaan yang mengutamakan pemberian pelayanan terbaik kepada pelanggan
di seluruh jajaran karyawan untuk mencapai keunggulan operasional yang lebih baik.
PLans For 2015
Daihatsu
In 2015, DSO plans to open 5 new outlets, amounting to 221 outlets by year’s end. With
new outlets, Daihatsu will be able to better serve customers throughout Indonesia. With a spirit
of excellence innovation, DSO is committed to product and service quality improvement and to
meeting the dynamic needs of customers in its efforts to become the friend of Indonesia and
realize its tagline, “Daihatsu Sahabatku”.
Isuzu
With its new product in the SUV-High segment, MU-X, Astra aims to increase Isuzu sales volume.
After sales service quality and synergy with financing services will be strengthened and
the values of the company’s philosophy will be reinforced, especially with respect to providing
service excellence to customers. All employees will be driven to achieve a better operational
performance.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
142
uD trucks
Untuk tahun 2015, selain berkomitmen meningkatkan pelayanan dan memberikan
solusi transportasi yang handal untuk para pelanggannya, UD Trukcs akan berfokus
untuk memasarkan produk baru “Quester”, truk dengan mesin kapasitas 8 liter medium
untuk memenuhi kebutuhan pasar yang besar di segment “on-road”. UD Trucks akan
mulai memasarkan Quester pada kuartal pertama tahun 2015. Truk ini dilengkapi fitur
terkomputerisasi yang bisa mengontrol cara pengemudi mengendalikan truk di jalan dan
hemat bahan bakar.
Peugeot
Untuk dapat terus bersaing di pasar otomotif, Peugeot melalui Astra di tahun 2015 akan
berfokus untuk meningkatkan kinerja pada tiga area operasional, yakni pada aspek pemasaran,
melakukan program-program penjualan dan meluncurkan produk facelift Peugeot 3008. Pada
aspek layanan purna jual, akan meningkatkan kualitas mekanik dan layanan purna jual
lainnya seperti proses penerimaan service, paket perawatan berkala dengan harga khusus dan
pelayanan body repair. Sementara pada aspek jaringan, berupaya meningkatkan fasilitas dan
kualitas layanan selain melakukan relokasi dari outlet yang ada sekarang ke tempat yang lebih
strategis dalam menjangkau pelanggan.
uD trucks
In 2015, aside from committing to improving services and providing reliable transportation
solutions for its customers, UD Trucks will focus on the marketing of the new Quester trucks,
which have an 8-liter engine capacity medium to meet the demand of the on-road segment. UD
Trucks will start the marketing of Quester trucks in the first quarter of 2015. Quester is equipped
with computerized features that can control driving behavior and ensure fuel efficiency.
Peugeot
To continue competing in the automotive market in 2015, Peugeot through Astra will focus
on boosting performance in three operations areas, namely marketing, after sales service and
networks. In marketing, Peugeot will implement sales programs and launch the Peugeot 3008
facelift product. For after sales service, the quality of mechanics and other services, such
as service receipts, regular maintenance with special prices and body repair service, will be
improved. In terms of networks, Peugeot will enhance facilities and service quality as well as
relocate outlets to more strategic locations.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
143
BmW
BSO akan melanjutkan transformasi proses bisnis yang telah dimulai pada tahun 2014,
yaitu perubahan culture, perubahan strategi marketing
, sales dan after sales ke arah customer
intimacy. Selain itu BSO juga berencana memperkuat jaringan layanan
dengan melakukan renovasi terhadap beberapa infrastruktur pendukung kegiatan penjualan
dan layanan purna jual. Sedangkan dari sisi strategi pemasaran, BSO akan merealisasikan
pembuatan sistem Customer Relation Management
dan Customer Loyalty Program beserta sistem membership untuk setiap
customer sales dan after sales BSO.
BMW
BSO will continue its business transformation journey initiated in 2014, directing the company
culture as well as marketing, sales and after sales strategies toward customer intimacy.
BSO will also strengthen its service network by renovating much of its supporting sales and
after sales infrastructure. In terms of marketing strategy, BSO plans to set up the CRM and CLP
systems, as well as create a membership system for BSO’s sales and after sales customers.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
144
aoP dikenal sebagai produsen suku cadang dengan standar kualitas yang tinggi berkelas
global. aoP telah mengekspor berbagai produknya ke luar negeri dan berusaha
bertransformasi menjadi perusahaan perdagangan komponen terbesar di asia
tenggara. Dari sisi pangsa pasar, aoP kini menguasai pangsa pasar komponen otomotif,
khususnya di segmen oem, di mana aoP memasok hampir semua pabrikan otomotif
di Indonesia. adapun volume penjualan suku cadang terus mengalami peningkatan.
aoP bertekad meningkatkan kompetensi dalam bersaing melalui quality, cost and delivery
QCD dan kemampuan engineering yang handal sehingga mampu memposisikan diri
sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi pelanggannya dalam mendapatkan beragam
produk suku cadang terbaik.
AOP is the leading spare parts manufacturer, producing high quality, international standard
products. AOP exports its products and aims to become the largest component manufacturer and supplier in
Southeast Asia. In terms of market share, AOP is now the leading company in the automotive component
market, especially in the OEM segment, where AOP supplies to almost all automotive manufacturers
in Indonesia. The volume of spare part sales also continually increases.
AOP is determined to enhance its competitiveness through quality, cost and delivery QCD and superior
engineering capacity to enable itself as a manufacturer and chosen partner for customers to obtain only the
best range of spare parts products.
Sudirman Maman Rusdi
Direktur Director
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
145
Komponen Otomotif
Automotive Components
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan poduk-produk suku cadang kendaraan mobil
maupun sepeda motor yang berkualitas, Astra memiliki anak usaha, PT Astra Otoparts Tbk
AOP, yang bergerak di bidang produksi komponen otomotif untuk mobil maupun
sepeda motor. AOP telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kepemilikan saham 80 oleh
Perseroan dan nilai kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 20,2 triliun.
Pemasaran
AOP dikenal sebagai produsen suku cadang dengan standar kualitas yang tinggi berkelas
global. Produk komponen yang diproduksi AOP telah digunakan oleh produk-produk sepeda
motor ternama seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan produk-produk mobil, seperti
Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi dan Isuzu. Selain memasok komponen untuk
To meet the needs of customers for quality spare parts for cars and motorcycles, Astra
has set up a subsidiary, PT Astra Otoparts Tbk AOP, which focuses on automotive component
manufacturing for cars and motorcycles. AOP’s stock is registered on the Indonesia Stock
Exchange. Astra has 80 share ownership and AOP’s market capitalization value at the end of
2014 stood at Rp 20.2 trillion.
marKetInG
AOP is the leading spare parts manufacturer, producing high quality, international standard
products. Components manufactured by AOP are widely used by reputable motorcycle brands
such as Honda, Yamaha, Suzuki and Kawasaki as well as car brands such as Toyota, Daihatsu,
Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu. Aside from supplying components for the original
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
146
pasar Original Equipment for Manufacturers OEM, AOP juga menjual variasi produk yang
lengkap untuk mengisi segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market
REM. Ragam jenis produk mencakup seluruh kelompok suku cadang yang dibutuhkan, yakni:
Electrical, Engine, Body Chassis, Power Train dan lain-lain. AOP memasarkan produknya
melalui jaringan distribusi yang terdiri dari 73 distributor per akhir 2014 50 dealer di area luar
Jawa-Bali dan 23 kantor penjualan di area Jawa- Bali, berkembang dari 71 distributor di tahun
2013.
Hingga akhir tahun 2014, AOP juga telah mengelola 336 gerai Shop Drive sebagai
jaringan distribusi ritel modern yang secara khusus melayani kebutuhan berbagai produk
komponen otomotif, seperti: aki, pelumas dan shock absorber
, di seluruh wilayah Indonesia. Outlet
ritel suku cadang modern tersebut juga telah dilengkapi layanan 24 jam melalui Call
Shop Drive 5000-15 dan chat online, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
menawarkan konsep belanja yang cepat, praktis, terjangkau dan dekat dengan konsumen.
equipment for manufacturers OEM market, AOP also offers a complete range of products
for the replacement market. Its variety of products covers all categories of components,
including: electrical, engine, body chassis, power train and ohers. AOP markets its products
through a distribution network made up of 73 distributors as of 2014 50 dealers outside Java-
Bali and 23 sales offices within Java-Bali, from 71 distributors in 2013.
By the end of 2014, AOP managed 336 Shop Drive outlets, a modern retail network that
specifically provides comprehensive automotive component products, such as batteries, lubricants
and shock absorbers. The retail network covers all parts of Indonesia and has a 24-hour service
-- Call Shop Drive 5000-15 -- and online chat to address all customer needs. It offers an easy,
practical, affordable and accessible experience to customers.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
147
AOP juga giat merealisasikan program promosi dan pemasaran yang komprehensif baik melalui
media promosi above the line ATL maupun below the line
BTL, untuk memperkuat posisi dan daya saing di pasar serta branding produk
merek orisinil AOP seperti produk aki GS Astra dan produk suku cadang pengganti merek
Aspira di pasar domestik. Untuk media promosi BTL, AOP merealisasikan beragam program
eksibisi maupun customer loyalty program, seperti: Aspira Mega Rewards, incentive, dan
special program
diskon dan price. Seluruh upaya pemasaran terintegrasi tersebut membuat
AOP mampu mengukuhkan reputasi sebagai distributor komponen otomotif terbesar di
tanah air.
Selain berkiprah di pasar domestik, AOP juga telah mengekspor berbagai produknya ke luar
negeri dan berusaha bertransformasi menjadi perusahaan perdagangan komponen terbesar
di Asia Tenggara. Komponen otomotif produksi AOP didistribusikan ke lebih dari 30 negara di
kawasan Asia Oceania, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan melalui kantor
perwakilan yang terletak di Dubai.
Dari sisi pangsa pasar, AOP kini menguasai pangsa pasar komponen otomotif, khususnya
di segmen OEM, di mana AOP memasok hampir semua pabrikan otomotif di Indonesia. Adapun
volume penjualan suku cadang terus mengalami peningkatan.
KInerJa 2014
Pertumbuhan jumlah kendaraan membuat volume dan nilai penjualan AOP meningkat.
Nilai penjualan AOP naik 15 dari Rp 10,7 triliun menjadi sebesar Rp 12,3 triliun. Sebesar
52 dari penjualan AOP tersebut dikontribusi oleh pasar OEM, 38 oleh pasar REM, dan 10
dari pasar ekspor. AOP also consistently carries out a comprehensive
line of promotional and marketing programs, using both above the line ATL and below
the line BTL media, aiming to strengthen its market position, competitiveness and brands of
AOP original products such as GS Astra battery and Aspira replacement spare parts within the
domestic market. In terms of BTL promotions, AOP organizes exhibitions and creates customer
loyalty programs, such as: Aspira Mega Rewards, incentives and special programs discounts
and price. Backed by the integrated and comprehensive marketing programs, AOP is
able to maintain its reputation as the biggest automotive component distributor in the
country.
Aside from focusing on the domestic market, AOP also exports its products and aims to become the
largest component manufacturer and supplier in Southeast Asia. AOP distributes its products
to over 30 countries in the Asia-Oceania, Middle East, Africa, Europe and Latin America regions
through its representative office in Dubai, which serves as the hub.
In terms of market share, AOP is now the leading company in the automotive component market,
especially in the OEM segment, where AOP supplies to almost all automotive manufacturers
in Indonesia. The volume of spare part sales also continually increases.
PerFormanCe In 2014
The rising number of vehicles drove the growth of AOP sales volume and value. AOP sales value
rose 15 from Rp 10.7 trillion to Rp 12.3 trillion. As much as 52 of AOP sales came from the
OEM market, 38 from the REM market and 10 from the export market.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
148
Namun, kenaikan biaya tenaga kerja, penyesuaian biaya energi listrik dan gas,
pelemahan nilai rupiah dan beberapa komponen biaya lainnya membuat tingkat profitabilitas
tertekan, sehingga laba bersih AOP menurun 8 menjadi sebesar Rp 872 miliar pada tahun
2014.
AOP telah berupaya merespon kondisi tersebut dengan merealisasikan berbagai
inisiatif pengendalian biaya serta berupaya mengembangkan produk dengan tepat sasaran
untuk menjamin peningkatan kinerja keuangan berkelanjutan di masa mendatang.
AOP konsisten mengembangkan skala bisnis melalui dua pendekatan utama, yakni secara
organik dan anorganik. Untuk pertumbuhan organik, fokus diarahkan untuk memperkuat
kepemimpinan di pasar domestik maupun internasional yang dicapai melalui penguatan
hubungan dengan jaringan prinsipal, mitra kerja usaha yang telah berjalan, mitra OEM
dan value chain Astra, serta memperluas basis pelanggan. Selain itu, dilakukan penguatan
kompetensi produksi dengan mengedepankan optimalisasi dalam bidang pengendalian biaya
yang efisien dengan tetap menjaga quality, cost, delivery
QCD produk kepada para pelanggan. Sementara untuk pengembangan bisnis secara
anorganik, AOP konsisten merealisasikan berbagai kerjasama maupun akuisisi. Berbagai
inisiatif pengembangan bisnis di tahun 2014 tersebut membuat AOP berhasil meningkatkan
nilai penjualan, selain mendapatkan berbagai penghargaan lokal dan mancanegara.
However, the increase of the minimum wage, energy costs electricity and gas, the depreciated
rupiah and changes in other cost components affected the company’s profitability. AOP’s net
profit dropped 8 to Rp 872 billion in 2014.
AOP responded to the conditions by applying various cost control initiatives and carrying out
appropriate product development efforts to ensure that its financial performance would
grow sustainably in the future.
AOP’s business development is based on two main approaches – organic and non-organic. In
terms of organic growth, the focus is to bolster leadership in the domestic and international
market by strengthening relationships with principals, existing business counterparts, OEM
partners and Astra value chain, and expanding the customer base. In addition, AOP enhanced
its production capacity by optimizing efficient cost control while maintaining product quality,
cost and delivery QCD for customers.
In terms of non-organic growth, AOP’s focus was to realize a number of collaborations and
acquisitions. The different business development initiatives carried out in 2014 enabled AOP
to boost sales volume. Its efforts were widely recognized through local and international
awards that AOP received.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
149
renCana 2015
AOP bertekad meningkatkan kompetensi dalam bersaing melalui quality, cost and delivery
QCD dan kemampuan engineering yang handal sehingga mampu memposisikan diri
sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi pelanggannya dalam mendapatkan beragam
produk suku cadang terbaik. AOP juga bertekad menjadi pemasok utama di pasar regional untuk
produk-produk OEM regional, mengukuhkan diri sebagai pemimpin pasar bagi produk suku
cadang penggantiREM di pasar domestik dan memastikan langkah yang semakin kuat di
pasar ekspor.
AOP akan konsisten memaksimalkan peran AOP Engineering Development Center
dan Winteq untuk mendukung pengembangan bisnis baik
dari sisi efisiensi maupun dalam keunggulan produk yang berkualitas.
PLans For 2015
AOP is determined to enhance its competitiveness through quality, cost and delivery QCD and
superior engineering capacity to enable itself as a manufacturer and chosen partner for
customers to obtain only the best range of spare parts products. AOP also aims to become
the main supplier in the regional market for regional OEM products, excel as market leader
for REM products in the domestic market and take significant steps in the export market.
AOP will continuously maximize the role of the AOP Engineering Development Center and
Winteq to further business development in order to achieve efficiency and superior product
quality.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
150
sepeda motor kini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia, mendukung
mobilitas konsumen dalam rangka melakukan kegiatan rutin sehari-hari, berekreasi,
menjalankan tugas, maupun merintis jalan untuk meraih cita-cita akan masa depan yang lebih
baik.
astra honda motor memahami kebutuhan tersebut, membantu mewujudkan mimpi
dan cita-cita pelanggan setianya dengan menyediakan produk berkualitas, perawatan
yang mudah, didukung jaringan layanan yang mudah dijangkau yang membuatnya menjadi
sepeda motor pilihan utama bagi seluruh kalangan, tua maupun muda, baik di pedesaan
maupun diperkotaan, sesuai slogan “one heart” yang menggambarkan eratnya hubungan
produk dan seluruh jaringan astra dengan para pelanggan setianya.
Motorcycles have become part of the primary needs of Indonesian people, as motorbikes fulfill consumers’
every day mobility needs, to work, for leisure purposes, or to enable them to pave the way toward a better
and brighter future.
Astra Honda Motor understands these needs. We are here to see the dreams and aspirations of our loyal
customers realized by offering quality products, easy maintenance and an accessible service network –
ensuring Honda is the leading choice for motorcycle for everyone from all backgrounds, old and young,
in villages and cities alike, as embodied in our “One Heart” slogan that denotes the closeness between our
products and the Astra network with all customers who have been with us all the way.
Johannes Loman
Direktur Director
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
151
Astra memproduksi, mendistribusikan dan memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia
melalui PT Astra Honda Motor AHM, perusahaan patungan yang didirikan oleh
Perseroan 50 dan Honda Motor Company Ltd. 50. AHM didukung oleh Honda Sales
Operation HSO sebagai main dealer yang bertanggung jawab atas operasional penjualan
sepeda motor Honda, berikut suku cadang dan layanan purna jual Honda di Indonesia.
Pemasaran
Konsistensi AHM dalam melaksanakan terobosan dengan mengeksekusi strategi unggul yang
diantaranya mengembangkan dan memasarkan produk skuter matik sebagai produk unggulan
menghasilkan posisi kepemimpinan pasar yang semakin kuat, mencapai 64 diakhir
tahun 2014. Pengembangan produk sesuai kebutuhan pelanggan, peningkatan kapasitas
produksi, serta peningkatan kualitas layanan dan pengembangan jaringan pemasok yang
berkualitas merupakan beberapa strategi operasional yang diterapkan secara terintegrasi.
Astra manufactures, distributes and markets Honda motorcycles in Indonesia through PT
Astra Honda Motor AHM, a joint venture established by the Company 50 and Honda
Motor Company Ltd. 50. AHM is supported by Honda Sales Operation HSO as the main
dealer responsible for the sales operations of Honda motorcycles, including Honda spare parts
and after sales service in Indonesia.
marKetInG
AHM consistently creates breakthroughs through the implementation of its superior
strategies, including the development and marketing of automatic scooters as a leading
product. This results in stronger market leadership, which reached 64 market share at
the end of 2014. Product development, capacity enhancement, service quality improvement
and supplier network expansion are among operational strategies that are implemented in
an integrated manner. The overall operational strategies are supported with reliable marketing
Sepeda Motor Honda
Honda Motorcycle
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
152
Business Review
Tinjauan Bisnis
programs, realizing the dreams of Honda’s loyal consumers with a ”One Heart” spirit that makes
Honda products so well accepted in the market
AHM offers three motorcycle categories for Indonesian consumers: underbone, AT scooter
and sport. Each category comes with a wide variety of choices. To market the products, AHM
today operates a reliable network of 29 main dealers throughout Indonesia, 1,818 outlets,
over 3,658 AHASS auto workshops and over 7,713 spare parts outlets. Of the 29 main dealers,
11 dealers are part of Honda Sales Operations HSO within the Astra Group business network,
which contributes 29 of total sales.
Addressing the challenging business conditions in 2014, AHM focused efforts to increase
productivity and boost network service quality. This was done through continuous training
programs for branch office personnel and technicians as well as emphasizing building
service culture by applying service quality standards as a performance indicator.
These programs illustrated the commitment of AHM and Honda to the best after sales services.
To boost service standards, AHM strengthened its Honda Customer Care Center network, a unit
Keseluruhan strategi operasional tersebut didukung dengan program pemasaran yang
tepat sasaran, yakni mewujudkan mimpi konsumen setia Honda dengan semangat ‘One
Heart”, membuat Honda semakin diterima di pasar.
AHM menyediakan tiga kategori sepeda motor untuk pelanggan di Indonesia, yakni: bebek
cubunderbone, skuter matik AT scooter, dan sport
dengan tipe motor yang beragam. Untuk memasarkan produk-produk tersebut AHM saat
ini memiliki jaringan handal yang terdiri dari 29 main dealer
di seluruh Indonesia, 1.818 outlet, lebih dari 3.658 bengkel AHASS dan lebih dari
7.713 gerai suku cadang. Sejumlah 11 dari 29 main dealer
tersebut adalah bagian dari Honda Sales Operations HSO dalam jaringan bisnis
Grup Astra, yang berkontribusi sebesar 29 dari total penjualan.
Menghadapi kondisi usaha yang menantang pada tahun 2014, AHM memfokuskan upaya
meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan jaringan. Hal ini dilakukan melalui
penyelenggaraan pelatihan berkelanjutan bagi personel cabang dan teknisi, termasuk
penekanan pada tumbuh dan berkembangnya budaya layanan dengan menetapkan kualitas
layanan sebagai salah satu butir penilaian kinerja.
Realisasi program tersebut merupakan wujud komitmen AHM dan jaringan Honda terhadap
ketersediaan layanan purna jual yang terbaik. Peningkatan standar layanan tersebut
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
153
didukung dengan penguatan jaringan Honda Customer Care Center, unit kerja khusus pada
jaringan operasional Honda yang bertugas mempererat hubungan dengan pelanggan di
seluruh tanah air. Honda Customer Care Center mengelola contact center sebagai media yang
memfasilitasi tersedianya akses bagi pelanggan untuk menyampaikan pertanyaan, keluhan
dan permasalahan lainnya untuk kemudian mengkoordinasikan langkah penanganan.
FasILItas ProDuKsI
Pada tahun 2014, sebagai respon atas terus meningkatnya permintaan pasar,
AHM melanjutkan strategi penambahan dan pembaharuan sejumlah produk yang
ditawarkan. Sepanjang tahun 2014, AHM meluncurkan total 16 model baru termasuk 13
perubahan model. Salah satu model baru yang diluncurkan adalah model strategis CBR-150 R,
motor sport premium yang diproduksi secara lokal dan menjadi kebanggaan nasional. Disamping
itu, AHM semakin intens memperkenalkan inovasi baru pada produk-produknya, seperti
penggunaan mesin berteknologi eSP enhanced Smart Power
yang irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, sistem full injection FI,
idling stop system ISS, memasang berbagai
fitur keselamatan, termasuk combi brake system CBS, combined antilock braking system Combi
ABS, side stand switch dan parking brake lock serta menggunakan lampu-lampu LED yang
lebih hemat listrik.
Untuk mengantisipasi bertambahnya permintaan, AHM menambah kapasitas
produksi dan telah menyelesaikan pembangunan unit pabrik keempat dengan
kapasitas 1,1 juta unit per tahun, khusus untuk motor tipe scooter matic, sehingga total
kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit per within Honda operations that is dedicated to
closely engaging Honda’s customers throughout the country. Honda Customer Care Center
manages a contact center as a conduit for customers to deliver questions, complaints or
any other enquiries, and also coordinate follow- up steps.
manuFaCturInG FaCILItY
In 2014, responding to the growing market demand, AHM continued to add and enhance
its products. Throughout 2014, AHM launched a total of 16 new models, including 13 revamped
models. One of the new models, launched as the anchor product, is CBR-150 R, a premium
sports motorcycle produced locally and a national pride. In addition, AHM also actively
promotes a wide range of product innovations, such as eSP enhanced Smart Power technology
in engines that saves fuel consumption and is environmentally friendly; full injection FI
system, idling stop system ISS and a variety of safety features including combi brake system
CBS, combined antilock braking system Combi ABS, side stand switch and parking brake lock,
as well as the use of efficient LED lights.
In order to anticipate the demand, AHM has increased production capacity and has
completed the construction of its fourth facility. The new plant has a capacity of 1.1 million units
per year and is a dedicated facility for AT scooter motorcycles. In total, AHM’s production capacity
now stands at 5.3 million units per annum. This
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
154
Automotive Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
tahun. Pabrik baru tersebut dilengkapi dengan teknologi terdepan dan paling efisien. AHM
juga tengah mempertimbangkan untuk segera merealisasikan unit pabrik kelima khusus untuk
memproduksi tipe sport.
Kapasitas Produksi terpasang astra motor Astra Production Capacity Motorcycles
Perusahaan Company
2013 2014
Produk Products
PT Astra Honda Motor 4,200,000 5,300,000
Honda Scooter, Cub, Sport
KInerJa 2014
Penjualan sepeda motor di tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 1,6 dari 7,7
juta unit menjadi 7,9 juta unit, sementara pertumbuhan penjualan Honda adalah 7,5,
lebih tinggi dari pertumbuhan pasar sepeda motor nasional. Penjualan AHM meningkat dari
4,7 juta unit di tahun 2013 menjadi 5,1 juta unit di tahun 2014.
AHM mengintegrasikan empat komponen pemasaran untuk meningkatkan kemampuan
daya saing bisnis, yakni: produk yang berkualitas, inovatif dan kompetitif; filosofi pendekatan
terhadap kebutuhan pelanggan; penguatan branding
dan yang terakhir, ketersediaan jaringan dengan layanan yang berkualitas.
Hasilnya adalah AHM berhasil meningkatkan pangsa pasar sepeda motor nasional.
new facility is built with the most advanced and efficient technology. AHM considers realizing its
fifth manufacturing facility for the production of sports motorbikes.
2014 PerFormanCe
Sales of motorcycles in 2014 grew 1.6 from 7.7 million units to 7.9 million units, while sales of
Honda motorcycles increased by 7.5, higher than the national growth. AHM sales were up
from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units in 2014.
AHM integrated four marketing elements to improve its business competitiveness: quality,
innovative and competitive products; customer- needs philosophy; branding reinforcement; and
quality network and services. As a result, AHM was able to enhance its motorcycle market share
nationwide.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
155
Peningkatan volume penjualan tersebut membuat kinerja keuangan divisi sepeda motor
juga meningkat. Selain kinerja operasional dan keuangan, AHM juga mendapatkan berbagai
penghargaan, di tingkat lokal dan internasional untuk aspek organisasi, operasional maupun
produk, antara lain: ICSA 2014, Excellent Service, Most Admired Company - Corporate Image, Asia-
Oceania Technology Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup
Racing Champion
dan “Satu HATI” di MotoGP.
renCana 2015
AHM akan konsisten berupaya memanfaatkan pertumbuhan kelas menengah yang
berkelanjutan secara optimal, mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dengan
mengimplementasikan strategi cost leadership dan meningkatkan produktifitas untuk mencapai
keunggulan daya saing competitiveness. AHM juga akan konsisten berupaya memenuhi
kebutuhan konsumen dengan merealisasikan inovasi produk dan membangun kapasitas
produksi dengan berinvestasi untuk menambah lini produksi secara terarah dan dengan
perhitungan yang tepat. The increase of sales volume also boosted
the financial performance of the motorcycle division. In addition to exceptional operational
and financial performance, AHM also received a number of local and international awards
that recognized its organizational, operational and product excellence, among others: ICSA
2014, Excellent Service, Most Admired Company - Corporate Image, Asia-Oceania Technology
Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup Racing Champion and “Satu
HATI” branding at MotoGP.
PLans For 2015
AHM will continue efforts to sustainably and optimally capture opportunities from the
growth of the middle class, maintain its market position through cost leadership strategy
implementation and improve productivity to achieve competitiveness. AHM will consistently
endeavor to meet consumers’ demands by realizing product innovation and growing
its production capacity by making focused investment in production lines based on accurate
calculation.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
156
AstraWorld berperan sebagai mitra berkendara bagi pemilik mobil Astra sekaligus mitra program
Customer Relationship Management CRM
bagi grup Astra. Sebagai mitra berkendara, AstraWorld berfungsi memberikan nilai tambah
bagi pelanggan otomotif roda empat produksi Astra, dalam bentuk layanan-layanan yang
mempermudah pemilik dan pengguna mobil- mobil produksi Astra. AstraWorld juga menjadi
partner dalam program-program CRM yang dijalankan grup Astra, dalam memberikan
layanan yang bersifat personal sesuai kebutuhan klien dan pelanggan.
LaYanan Dan JarInGan LaYanan
Astraworld memiliki tiga kegiatan utama, yakni: Emergency Road Assistance
ERA, Customer Relationship Management
CRM dan Contact Center.
AstraWorld is the partner of Astra car owners and a partner in the Customer Relationship
Management CRM program of Astra Group. As the preferred partner for automotive customers,
AstraWorld provides added value for owners of automobiles manufactured by Astra through
convenient services for owners and users of Astra cars. AstraWorld is also a partner in CRM
programs administered by Astra Group, bringing personalized and tailored services to clients and
customers.
serVICes anD netWorK
AstraWorld has three key focus areas: Emergency Roadside Assistance ERA, Customer
Relationship Management CRM and the Contact Center.
AstraWorld
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
157
Layanan bantuan darurat di jalan atau Emergency Roadside Assistance
ERA merupakan salah satu layanan yang memberikan memberikan
bantuan 24 jam nonstop bagi pelanggan mobil- mobil produksi Astra yang mengalami situasi
darurat di jalan. ERA AstraWorld diperkuat armada dan mekanik ahli yang tersebar di 28
kota-kota utama di seluruh Indonesia.
KInerJa 2014
Secara keseluruhan, berbagai perbaikan yang dilakukan membuat kinerja penanganan
keluhan pelanggan semakin baik. Hal ini terlihat dari penurunan jumlah kasus keluhan pelanggan
yang diterima, peningkatan kecepatan response time
layanan serta penyelesaian keluhan yang tepat waktu. Peningkatan kinerja tersebut juga
di apresiasi oleh pihak eksternal, ditunjukan oleh raihan berbagai penghargaan bergengsi.
Selama sepuluh tahun berturut-turut, sejak tahun 2005, CALL AstraWorld meraih
penghargaan Contact Center Service Excellence Award
untuk kategori Automotive 4 Wheels. Di tingkat regional Asia-Pasifik, CALL AstraWorld
sebagai salah satu contact center terbaik pada ajang Asia Pacific Top Ranking Performer in
the Contact Center World Award 2014 yang
berlangsung di Singapura dengan meraih tiga belas medali untuk berbagai kategori.
renCana 2015
Untuk tahun 2015, AstraWorld akan terus mengembangkan jumlah titik layanan baru
sebagai langkah ekspansi jangkauan layanan ERA pada lokasi-lokasi pembukaan cabang baru
oleh bisnis otomotif Astra, selain memperkuat sinergi dengan Grup Astra, di bidang otomotif
maupun sektor bisnis lainnya. AstraWorld juga akan memperluas layanan ERA di beberapa kota
di Indonesia sehingga pelanggan lebih mudah mendapatkan bantuan.
Emergency Roadside Assistance ERA is a service providing 24-hour assistance for Astra car
owners who experience an emergency situation on the road. ERA from AstraWorld is delivered
by fleets and expert mechanics in 28 main cities across Indonesia.
2014 PerFormanCe
Overall, comprehensive improvements that have been taken have been effective in enhancing
the quality of complaint handling. This is reflected in the declining number of complaints,
increased response time of service and complaint resolutions that were successfully provided
within the expected timeframe. The improved performance brought acknowledgements from
external parties, evidenced by a number of prestigious awards.
For the tenth consecutive year since 2005, CALL AstraWorld again won the Contact Center
Service Excellence Award in the Automotive 4 Wheels category. At Asia-Pacific level, CALL
AstraWorld is recognized as one of the best contact centers by the Asia Pacific Top Ranking
Performer in the Contact Center World Award 2014 event held in Singapore, winning thirteen
medals across different categories.
PLans For 2015
In 2015, AstraWorld will continue to expand ERA service coverage by developing new service
points in alignment with the locations of new branch offices of Astra’s automotive business.
AstraWorld will also strengthen synergy with Astra Group in automotive and other business
sectors as well as extend ERA services to other cities in Indonesia so that more customers will be
able to access the assistance.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
158
Financial Service
Portofolio jasa keuangan astra dikembangkan dengan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan inansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai
usaha bisnis lainnya.
oleh karena itu dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana kegiatan pengembangannya, seluruh unit dalam segmen jasa keuangan
senantiasa mempertimbangkan sinergisme value chain dari kegiatan usaha Grup astra.
Astra’s financial services portfolio is built upon its strategic functions that are to provide financial support and strengthen the business chains of other segments.
With that in mind, all subsets in the financial services segment formulate and implement their business development initiatives by consistently aligning synergy value chain of Astra Group’s range of business
activities.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
159
seluruh unit bisnis portofolio jasa keuangan senantiasa memperhitungkan
dengan cermat tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat
diraih dari situasi usaha yang kurang kondusif sebagai dampak pelemahan
perekonomian global dan nasional, serta berhasil mengantisipasi kondisi tersebut
dengan tetap mampu menunjukkan kinerja sangat baik.
selain itu, beberapa unit dengan kemampuannya dalam mengelola
dan memitigasi risiko bahkan mampu mengidentiikasi peluang usaha yang
tercipta dan mengembangkan usaha demi menjamin pertumbuhan yang
berkelanjutan.
The companies within the financial services segment always uphold prudence, making thorough
considerations of the challenges faced and identifying potential opportunities amid unfavorable business
conditions arising from the global and national economic downturn. This segment was able to anticipate all
obstacles, as evidenced by its exceptional performance.
Moreover, through strong risk management and mitigation, several business units successfully recognized
and developed business opportunities, ensuring sustainable growth in the future.
Gunawan Geniusahardja
Direktur Director
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
160
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
160
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
161
Segmen bisnis jasa keuangan Astra mengacu pada kepemilikan beberapa perusahaan
di bidang keuangan dengan kegiatan spesifik sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki. Portofolio bisnis bidang keuangan terdiversifikasi pada beberapa pilar dalam
rangka memberikan cakupan layanan yang menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis,
yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha
bisnis lainnya.
Komitmen untuk senantiasa mengedepankan manajemen risiko yang merupakan kompetensi
inti bisnis jasa keuangan Grup Astra, membuat segmen bisnis ini tetap mencatatkan capaian
kinerja yang baik di tahun 2014 yang penuh tantangan, seperti tampak dari peningkatan
profitabilitas dan kontribusi terhadap kinerja keuangan Grup Astra secara keseluruhan. Tahun
2014, segmen jasa keuangan Astra mencatatkan kenaikan total pendapatan bersih sebesar 14
dari Rp 13,6 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 15,5 triliun, diiringi dengan peningkatan
kontribusi terhadap laba bersih Astra sebesar 11 dari Rp 4,3 triliun menjadi sebesar Rp 4,7
triliun, mencerminkan kontribusi laba terhadap Grup Astra sebesar 25, naik dari 22 di tahun
2013.
Sampai akhir tahun 2014 tarcatat ada 5 aktivitas di bidang keuangan yang menjadi andalan
pengembangan usaha Astra, dengan penjelasan sebagai berikut:
Astra provides financial services through its ownership of several financial companies that
offer specific financial services according to their expertise. The financial segment portfolio
is diversified and consists of a number of pillars that provide all-round services to meet the
segment’s strategic functions of providing financial support and strengthening business
chains in other segments.
The commitment to sound risk management underpins Astra Group’s financial services
business. As such, the segment performed exceptionally well in 2014 despite the many
challenges. This is evident from the growth of profitability and contribution to the overall
financial performance of Astra Group. In 2014, Astra’s financial services segment recorded an
increase of 14 of net revenue, from Rp 13.6 trillion in 2013 to Rp 15.5 trillion. In the total net
profit of Astra, the segment accounted for Rp 4.7 trillion, growing by 11 from Rp 4.3 trillion,
while its contribution to Astra Group’s profit rose to 25 from 22 in 2013.
As of the end of 2014, Astra is involved in 5 activities within the financial segment, which
are also the leading segments with respect to Astra’s business development, as discussed in the
following section.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Segmen Jasa Keuangan Astra mencatat kenaikan
total pendapatan bersih sebesar 14 menjadi
Astra’s financial services segment recorded an increase
of 14 of net revenue to Rp 15.5 trillion
15,5
triliun Rp
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
162
PemBIaYaan moBIL
Astra memberi kemudahan kepada konsumen pembeli mobil dengan menawarkan ragam
paket pembiayaan kepemilikan mobil yang terjangkau melalui Astra Credit Companies
ACC dan Toyota Astra Financial Services TAFS.
astra Credit Companies
ACC merupakan gabungan dari lima perusahaan pembiayaan yang terdiri dari PT Astra Sedaya
Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya
Finance dan PT Pratama Sedaya Finance. ACC merupakan salah satu mitra penyedia jasa
pembiayaan mobil bagi pelanggan.
automoBILe FInanCInG
Astra provides convenience for automobile buyers through various affordable automobile
financing packages from Astra Credit Companies ACC and Toyota Astra Financial Services TAFS.
astra Credit Companies
ACC is a combination of five financing companies, namely PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma
Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama
Sedaya Finance. ACC is one of the car-financing partners for customers.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
163
toyota astra Financial services
TAFS is a company controlled by Astra and Toyota Financial Services Corporation, each with
a 50 share ownership. TAFS offers the Toyota’s automobile financing in Indonesia.
motorCYCLe FInanCInG
PT Federal International Finance FIFGroup started its business by offering conventional
and sharia financing to support the retail sales of Honda motorcycles, FIFGroup has extended
its products to used-motorcycle financing and consumer financing, including for electronics
and household goods, through SPEKTRA.
heaVY eQuIPment FInanCInG
Surya Artha Nusantara Finance SANF and Komatsu Astra Finance KAF offer the heavy
equipment financing services.
surya artha nusantara Finance
SANF is a financial services company founded by Astra ownership: 60 and Marubeni
Corporation 40. The company focuses on heavy equipment and supporting facility
financing. The strategic role of SANF within Astra Group’s business structure is to support
the operations of PT United Tractors as the sole distributor of heavy equipment products from
Komatsu.
Komatsu astra Finance
KAF is a company that is jointly controlled by Astra Group through PT Sedaya Multi Investama
and Komatsu Group through PT Komatsu Indonesia, with a 50 share ownership for
each company. KAF’s strategic role in Komatsu’s business in Indonesia is to provide financial
support for Komatsu’s customers in Indonesia, specifically by providing financing solutions for
investment needs in Komatsu heavy equipment.
toyota astra Financial services
TAFS adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Astra dan Toyota Financial Services
Corporation dengan kepemilikan masing- masing 50, yang menawarkan pembiayaan
mobil Toyota di Indonesia.
PemBIaYaan sePeDa motor
PT Federal Internasional Finance FIFGroup mengawali usaha dengan menyediakan
bisnis pembiayaaan konvensional dan syariah untuk mendukung penjualan ritel sepeda
motor Honda, selanjutnya FIFGroup telah mengembangkan produk pembiayaan sepeda
motor bekas dan SPEKTRA sebagai kredit barang konsumsi umum, termasuk elektronik
dan peralatan rumah tangga.
PemBIaYaan aLat Berat
Surya Artha Nusantara Finance SANF dan Komatsu Astra Finance KAF menawarkan jasa
pembiayaan untuk investasi alat berat para pelanggan Astra.
surya artha nusantara Finance
SANF adalah perusahaan jasa keuangan yang dibentuk oleh Astra 60 dan Marubeni
Corporation 40 dengan fokus usaha pada pembiayaan alat berat dan fasilitas pendukung.
Peran strategis SANF dalam struktur bisnis Grup Astra adalah mendukung pembiayaan alat
berat PT United Tractors Tbk sebagai distributor tunggal produk alat berat Komatsu.
Komatsu astra Finance
KAF adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Grup Astra melalui PT Sedaya
Multi Investama dan Grup Komatsu melalui PT Komatsu Indonesia dengan kepemilikan
masing-masing 50. Peran strategis KAF dalam bisnis Komatsu di Indonesia adalah
untuk memberikan dukungan finansial bagi pelanggan pengguna alat berat Komatsu di
Indonesia, khususnya dengan menyediakan alternatif solusi pembiayaan untuk kebutuhan
investasi alat berat Komatsu.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
164
PerBanKan
Kebutuhan pelanggan Astra akan produk dan jasa perbankan yang lengkap dan berkualitas
disediakan melalui PT Permata Bank Tbk PermataBank. PermataBank adalah bank yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan pemegang saham utama Perseroan
dan Standard Chartered Bank, masing-masing sebesar 44,56, dengan nilai kapitalisasi pasar
sebesar Rp 17,9 triliun 2013: Rp 13,5 triliun pada akhir tahun 2014.
PermataBank menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan komprehensif,
dengan fokus bisnis di segmen komersial dan konsumer serta memiliki basis yang kuat di
bidang usaha kecil dan menengah UKM dan middle market. PermataBank melayani nasabah
retailindividual melalui “keluarga” sebagai proposisi penjualan yang unik. PermataBank
juga melayani nasabah korporasi maupun institusi melalui model bisnis value chain
dan kemampuan transaction banking yang terintegrasi.
BanKInG
Through PT Permata Bank Tbk PermataBank, Astra meets the needs of its customers for
end-to-end and sound financial products and services. PermataBank is a banking entity with
shares listed on the Indonesia Stock Exchange. The Company and Standard Chartered Bank are
PermataBank’s majority shareholders, with equal ownership of 44.56. Market capitalization
stood at Rp 17.9 trillion 2013: Rp 13.5 trillion at the end of 2014.
PermataBank offers innovative and comprehensive banking products and services.
It is focused on commercial and consumer segments and has strong small and medium
enterprise SME as well as middle-market basis. PermataBank serves retail and individual
customers through a “family” approach as a unique selling proposition. PermataBank also
caters to corporate and institutional customers empowered by its value chain business model
combined with the Bank’s capability for integrated transaction banking.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
165
Business Review
Tinjauan Bisnis
GeneraL InsuranCe LIFe InsuranCe
Astra provides services to meet the insurance needs of motor vehicle owners through
PT Asuransi Astra Buana, a wholly owned subsidiary by Astra. Asuransi Astra offers a
large selection of insurance products, from motor vehicle insurance from Garda Oto, Toyota
Insurance and Garda Motor, to health insurance from Garda Medika, as well as commercial and
sharia insurance products that are able to give optimum protection for heavy equipment,
property, personal accident, transportation, oil and gas, engineering and other commercial
protection requirements.
To develop the synergy with other business units and to anticipate future growth opportunities,
Astra decided to engage in the life insurance business. The joint venture of PT Astra Aviva
Life was established with Aviva International Holdings Limited, a British company with years
of experience in the life insurance industry, as part of Astra’s business expansion and an
implementation of the Roadmap Portfolio.
Following the establishment, PT Astra Aviva Life, has launched several life insurance products.
asuransI umum asuransI JIWa
Astra memberi layanan untuk memenuhi kebutuhan asuransi bagi pelanggan produk-
produk kendaraan bermotor dan masyarakat umum secara luas melalui PT Asuransi Astra
Buana, entitas anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra. Asuransi Astra
menyediakan beragam produk asuransi yang komprehensif, terdiri dari produk asuransi
kendaraan bermotor, yaitu Garda Oto, Toyota Insurance dan Garda Motor, asuransi kesehatan
Garda Medika, serta asuransi komersial dan syariah yang memberikan perlindungan yang
maksimal untuk alat berat, properti dan kecelakaan diri, pengangkutan, migas, rekayasa
dan kebutuhan proteksi usaha komersil lainnya.
Dalam rangka mengembangkan sinergi dengan unit bisnis yang ada dan mengantisipasi
peluang pertumbuhan di masa mendatang, Astra memutuskan untuk mulai memasuki bisnis
asuransi jiwa. Perusahaan patungan PT Astra Aviva Life didirikan bersama dengan Aviva
International Holdings Limited, perusahaan asal Inggris yang telah lama bergerak di bidang
industri asuransi Jiwa.
Pasca pembentukan JV tersebut, PT Astra Aviva Life telah meluncurkan beberapa produk
asuransi jiwa.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
166
Financial Services Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan
Perkembangan di tahun 2014
Kondisi industri jasa keuangan di tahun 2014 masih menghadapi tantangan yang berat,
baik karena kurang kondusifnya kondisi perekonomian global dan nasional serta karena
adanya dampak pengetatan regulasi.
Sebagaimana diketahui, masih belum pulihnya perekonomian global membuat permintaan
dan harga produk-produk komoditas primer Indonesia menurun, sementara kebutuhan
impor BBM masih tinggi, sehingga Indonesia mengalami tekanan neraca pembayaran
yang membuat tersedotnya likuiditas ke luar Indonesia dan sistem perbankan, sementara
nilai tukar rupiah melemah.
Upaya Bank Indonesia mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah melalui peningkatan suku
bunga acuan BI Rate, memberi dampak signifikan terhadap kondisi industri jasa
keuangan. Naiknya suku bunga acuan selain membuat biaya pendanaan meningkat, memacu
masyarakat menyimpan dananya sehingga
Development in 2014
The financial services industry in 2014 faced tough challenges for several main reasons,
the adverse economic conditions globally and nationally, as well as stricter regulations.
As the global economy has not recovered, demand for and prices of Indonesia’s primary
commodities slowed. At the same time, fuel imports remained high. This created pressure on
Indonesia’s balance of payment, which triggered fund outflow from Indonesia and the banking
system, while the rupiah weakened.
Bank Indonesia strived to overcome the exchange-rate drop by increasing its benchmark
interest rate BI rate, which impacted the financial industry significantly. The increase in
the BI rate not only raised costs of funds, but also became an incentive for people to save
funds and in effect lowered consumption. As
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
166
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
167
tingkat konsumsi menurun. Hal ini pada akhirnya membuat pertumbuhan permintaan barang-
barang konsumsi cenderung turun, termasuk permintaan akan barang-barang sekunder
seperti peralatan elektronik dan kendaraan bermotor, sehingga secara agregat menurunkan
laju pertumbuhan ekonomi dan menurunkan permintaan akan kredit.
Di lain pihak, masih kurang kondusifnya perekonomian global yang berdampak pada
tetap rendahnya permintaan dan harga komoditas primer, membuat pelaku industri
di sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan, cenderung menunda rencana
investasi barang-modal yakni pembelian alat- alat berat.
Dari sisi regulasi, secara umum pelaku industri jasa keuangan, khususnya pembiayaan retail
consumer , masih dalam masa penyesuaian
dengan ketentuan LTV loan to value yang ditujukan untuk pembiayaan konsumen,
khususnya transaksi pembelian aset properti, mobil dan sepeda motor, termasuk pada
pembiayaan syariah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas aset dan kesehatan
sektor keuangan secara luas.
Sesuai aturan tersebut, ketentuan minimum uang muka kredit yang disalurkan oleh
perbankan Indonesia adalah 30 untuk mobil dan aset properti, serta 25 untuk sepeda motor.
Sedangkan untuk pembiayaan oleh lembaga keuangan non-bank mewajibkan uang muka
minimum sebesar 25 untuk mobil dan 20 untuk sepeda motor. Pemberlakuan ketentuan
tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan permintaan pasar pembiayaan konsumen.
Kondisi-kondisi tersebut membuat pelaku industri jasa keuangan, terutama jasa
pembiayaan dan perbankan menghadapi risiko- risiko pelemahan margin, peningkatan NPL dan
pelemahan pertumbuhan aset produktif. a result, demand for consumer goods declined,
including for secondary goods such as electronics and motor vehicles. Overall, this condition led to
lower economic growth and credit demand.
Furthermore, the unpropitious global economy prolonged the low demand for and prices of
primary commodities. Players in the mining, plantation and forestry industries tended
to postpone investment in capital goods, specifically the purchase of heavy equipment.
In terms of regulations, in general, players in the financial services industry, especially
retail consumer financing, were still adapting to LTV loan to value policy, which had been
effectuated for consumer financing, especially property, cars and motorcycles as well as sharia
financing, with the purpose of improving asset quality and maintaining a healthy financial
sector in general.
Pursuant to the regulation, the minimum down payment for car and property purchase is set
at 30 of the loan obtained from Indonesian banks, and 25 for motorcycles. For non-bank
financial institutions that provide financing services, the minimum down payment is set
at 25 for cars and 20 for motorcycles. This regulation impeded the growth of demand for
consumer financing.
With regards to these conditions, players in the financial services industry, especially financing
and banking services, experienced margin contraction, increase of NPL and lower growth
of productive assets.
Financial Services Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
168
Sementara untuk industri asuransi umum kondisinya lebih baik, dimana sebagian besar
pasarnya berkorelasi dengan pertumbuhan kredit pembiayaan konsumsi tersebut.
Penyesuaian oleh pelaku industri jasa keuangan terhadap ketentuan LTV membuat
pertumbuhan kredit pembiayaan kendaraan bermotor lebih berkualitas, sehingga hal
tersebut ikut mendukung kinerja bisnis asuransi di tahun 2014.
Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator telah memberlakukan rangkaian regulasi baru yang
mendorong perbaikan struktural industri jasa keuangan, termasuk bisnis asuransi. Kebijakan
baru tersebut salah satunya menyangkut ketentuan besaran tarif premi minimum
yang harus diterapkan termasuk ketentuan persaingan dalam bidang layanan yang
ditujukan untuk mencegah terjadinya perang premi. Kebijakan lainnya adalah ketentuan
yang mengatur pembukaan izin penyediaan jasa pembiayaan dibidang-bidang lain. Regulasi
baru tersebut memberi dampak positif terhadap struktur industri jasa asuransi.
Prospek Industri Jasa Keuangan
Sejalan dengan masih belum kondusifnya perekonomian dalam jangka pendek, maka
fundamental dan prospek industri pembiayaan, termasuk perbankan masih belum berubah dari
kondisi di tahun 2014 tersebut di atas. Tiga jenis industri pembiayaan yang dijalani Astra
tampaknya masih tetap baik, yakni industri pembiayaan kepemilikan mobil, motor dan
asuransi, sementara dua jenis lainnya masih menghadapi tantangan, yakni pembiayaan alat
berat dan perbankan, dengan intensitas yang berlainan.
Prospek Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Tetap tingginya kebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang andal membuat
permintaan pembiayaan mobil tetap cerah. Meskipun permintaan pembiayaan mobil
baru terpengaruh dengan belum kondusifnya perekonomian, hal ini akan terkompensasi
Meanwhile, the general insurance industry, although closely related to the growth of
consumer financing, experienced a better situation. Adjustments carried out by financial
industry players with respect to LTV stipulations have improved the quality of motor vehicle
financing, also boosting the performance of the insurance industry in 2014.
The Financial Services Authority as regulator has enforced a series of new regulations that
drive structural improvement of the financial services industry, including insurance. The new
policies cover mandatory minimum premium tariffs and stipulations on market competition,
which aim to prevent tariff wars. There is also a policy concerning financing companies, now
allowed to cover other areas of financing. These new regulations brought a positive effect to the
structure of the insurance industry.
Financial services Industry outlook
Considering that the unfavorable economic conditions are projected to stay within the short
term, the progress and outlook of the financing and banking sector are estimated to be similar
with that of 2014. The financing businesses under Astra, i.e. car financing, motorcycle
financing, and insurance, will remain strong, while other financial businesses i.e. heavy
equipment financing and banking services will face challenges albeit with different intensity.
motor Vehicle Financing outlook
The automobile financing market is still lucrative, as the need for reliable means of
transportation remains high. Even though demand for new-car financing has been affected
by the adverse economic conditions, demand for used-car financing has set off the decline and
Financial Services Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
169
Financial Services Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan
dengan naiknya permintaan pembiayaan mobil bekas, sehingga secara agregat pembiayaan
mobil akan tetap baik. Tingginya animo masyarakat untuk memiliki mobil sendiri sebagai
sarana transportasi terutama didorong oleh kebutuhan mobilitas dan naiknya pendapatan
perkapita masyarakat Indonesia, yang kini telah tergolong sebagai negara berpendapatan
menengah.
Pertumbuhan industri pembiayaan pada umumnya dan khususnya pembiayaan
kepemilikan sepeda motor pada tahun 2015 diprakirakan akan stabil sekalipun ada kenaikan
suku bunga dan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak BBM. Penyesuaian harga BBM
bersubsidi mengakibatkan inflasi yang pada akhirnya akan dapat memengaruhi kemampuan
pembayaran masyarakat. Namun demikian, dampaknya terhadap permintaan pembiayaan
sepeda motor tidaklah signifikan, karena masih tingginya kebutuhan masyarakat akan sarana
transportasi.
Selain itu, sehubungan dengan peraturan baru dari OJK, POJK Nomor 29POJK.052014 tanggal
19 November 2014 mengenai Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, maka perusahaan
pembiayaan memiliki peluang yang besar untuk melakukan ekspansi usaha, tidak hanya berfokus
pada kegiatan usaha pembiayaan konsumen, leasing
, anjak piutang maupun kartu kredit saja. Sesuai aturan baru tersebut, perusahaan
pembiayaan dapat melakukan ekspansi untuk pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja
dan pembiayaan multiguna. overall automobile financing will still deliver a
strong performance. Private vehicle ownership is highly attractive for consumers, as the need for
mobility increases and per capita income grows in Indonesia, which now has been recognized as
a middle-income country.
In 2015, the growth of the financing industry in general, and specifically motorcycle financing,
is projected to be stable despite the increase in the interest rate and fuel-price adjustment.
Adjustment of subsidized-fuel prices leads to inflation, which could affect the market’s
payment ability. However, this would not significantly impact motorcycle financing
because of the high demand for means of transportation.
In addition, a new regulation from the Financial Services Authority OJK, POJK No. 292014
dated 19 November 2014 concerning financing companies, gives ample flexibility for financing
companies to carry out business expansion beyond consumer financing, leasing, factoring
and credit card services. In accordance with the new regulation, financing companies are
allowed to undertake investment financing, working capital financing and multi-financing.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
170
Prospek Pembiayaan alat Berat
Prospek pembiayaan alat berat dalam jangka pendek tampaknya masih akan menghadapi
tantangan, sejalan belum kondusifnya permintaan produk-produk komoditas primer,
khususnya pertambangan batubara, kelapa sawit dan kehutanan. Kondisi tersebut akan
membuat pemilik konsesi cenderung tetap menunda investasi kepemilikan barang
modal dan berupaya memperpanjang masa pakai barang modal yang telah ada. Peluang
peningkatan justru berasal dari sektor infrastruktur, sejalan dengan tekad pemerintah
untuk mulai membenahi kondisi infrastruktur dasar di Indonesia, meliputi sarana jalan,
pelabuhan, irigasi dan ketenagalistrikan.
Prospek Perbankan
Proyeksi pelemahan tingkat pertumbuhan perekonomian regional maupun domestik yang
dibarengi tingginya suku bunga acuan membuat industri perbankan masih akan menghadapi
persoalan likuiditas dan masalah kualitas kredit yang berimplikasi kepada semakin menipisnya
margin
bunga bersih yang dapat diraih. Risiko likuiditas mengemuka, karena pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga DPK dalam beberapa tahun terakhir ini lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan kredit yang menyebabkan rasio fungsi intermediasi Loan to Deposit RatioLDR
perbankan mencapai 89.
Dilain pihak upaya meredam pelemahan nilai tukar dan inflasi melalui kebijakan
suku bunga tinggi dan penyerapan likuiditas melalui penerbitan obligasi membuat laju
pertumbuhan ekonomi melambat dan pada akhirnya membuat kemampuan penyaluran
dana semakin berkurang. Sehingga hal ini pada gilirannya akan meningkatkan persaingan
dalam penyaluran danakredit yang bisa berimpilikasi pada naiknya Non Performing Loan
NPL perbankan nasional di tahun mendatang.
Namun demikian, sejalan dengan visi misi Kabinet Kerja Pemerintahan Baru untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi di level 6- 7 dalam 3-5 tahun mendatang, diharapkan
pembiayaan perbankan dapat mendukung program-program kerja seperti pembangunan
heavy equipment Financing outlook
In the short-term, heavy equipment financing will still need to address a number of challenges,
as demand levels for primary commodities, especially coal, palm oil and forestry products,
have not recovered. With respect to this situation, concession owners are expected
to delay investment in capital goods and continue the utilization of existing facilities.
However, growth opportunities are eminent in the infrastructure sector, as the government is
committed to improving and developing basic infrastructure in Indonesia, which includes
roads, ports, irrigation systems and electricity.
Banking outlook
The slowdown of the regional and national economy is projected to continue, while the
benchmark interest rate is expected to remain high. Under these circumstances, the banking
industry will still face challenges in terms of liquidity and credit quality, which will impact
income from net interest margin. Liquidity risks are rising, as growth of third-party funds TPF
in the last several years has been lower than growth of lending, which accounted for 89 of
the bank’s intermediary function ratio Loan to Deposit RatioLDR.
Efforts to improve the exchange rate and address inflation through a high benchmark
interest rate and bonds issuance to absorb liquidity impeded economic growth – eventually
reducing funding disbursement capability. This could lead to heightened competition in
lendingcredit, which could drive an increase in national banking Non Performing Loans NPL in
the coming year.
However, observing the vision and mission of the new government’s Cabinet to achieve economic
growth at 6-7 in the next three to five years, the banking sector is expected to support
development programs in, among other sectors, infrastructure, agriculture and the maritime
Financial Services Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
171
Financial Services Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan
infrastruktur, perluasan ekonomi agraris dan kelautan, peningkatan industri manufaktur.
Kegiatan pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan juga mampu mendukung perbaikan
perekonomian, sehingga persaingan dalam penyaluran dana berlangsung pada tingkat
wajar.
Prospek asuransi
Semakin tumbuhnya kesadaran untuk melakukan mitigasi risiko terhadap aset yang
dimiliki, baik oleh korporasi maupun individual membuat prospek industri asuransi tetap tinggi
baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Untuk mendukung hal itu,
Otoritas Jasa Keuangan OJK memberlakukan tarif premi yang bertujuan untuk membuat
struktur industri asuransi yang lebih sehat dan perlindungan terhadap konsumen.
Selain asuransi umum, industri asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga terus
berkembang dengan prospek yang semakin baik. Penyebabnya adalah semakin tumbuhnya
kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan, sejalan dengan meningkatnya taraf
hidup, dan kebutuhan untuk memitigasi risiko biaya pengobatan yang tinggi.
economy, as well as the manufacturing industry. Infrastructure development is expected to bring
economic betterment, and lending competition could occur at a reasonable level.
Insurance outlook
Corporations and individual consumers today are more aware of the importance of risk mitigation
to protect their assets. This ensures a favorable future for the insurance business, both in the
short and long terms. To drive this development, the Financial Services Authority OJK enforces a
premium tariff to promote a healthier insurance industry and consumer protection.
Aside from general insurance, health insurance and life insurance are also growing and continue
to be promising. With higher incomes, members of society are becoming more aware of their
health and the need to be well prepared to address the eventuality of costly medical care.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
172
Pembiayaan mobil
astra Credit Companies
Di tahun 2014 ACC menambah jaringan operasional sebanyak 4 kantor operasional
yaitu di wilayah Cibinong, Bandar Jaya, Plaju dan Cibiru menjadi 721 jaringan untuk melayani
lebih dari 470.000 pelanggan.
Dalam rangka optimalisasi potensi usaha sekaligus mitigasi kondisi usaha, ACC
meluncurkan program sinergi berupa kerja sama dengan FIFGroup dalam hal pembiayaan mobil
di area-area yang belum ada kantor perwakilan ACC.
Kerjasama strategis juga dilakukan dalam bentuk penyertaan kepemilikan Bank Permata
di PT Astra Sedaya Finance sebesar 25, yang memberikan sinergi positif bagi kedua
perusahaan dalam bentuk pendanaan dan cross selling product
. Di tahun 2014, untuk memperkuat
eksistensinya, ACC juga melakukan peremajaan logo perusahaan menjadi lebih dinamis.
Sejalan dengan peluncuran logo baru ini juga diperkenalkan 10 Alasan Baiknya di ACC
sebagai nilai yang ditawarkan ACC. 10 Alasan Baiknya di ACC tersebut adalah Perusahaan
Pembiayaan Terpercaya, BPKB Aman, Produk Lengkap, Proses Kredit Cepat, Dukungan Ribuan
Dealer
, Jaringan Luas dan Pembayaran Mudah, Sistem Online Terintegrasi, Mudah dihubungi,
Jaminan Asuransi Kendaraan Terpercaya dan Fasilitas Perlindungan Asuransi Jiwa.
Hingga akhir tahun 2014, sekitar 69 dari total portofolio pembiayaan ACC merupakan mobil
baru, sedangkan pembiayaan mobil bekas dan alat berat mengambil porsi masing-masing
sebesar 27 dan 4.
automobile Financing
astra Credit Companies
In 2014, ACC enlarged its operational network by establishing 4 offices in Cibinong, Bandar Jaya,
Plaju, and Cibiru to the total of 721 networks in Medan Binjai to cater to its over 470,000
customers.
In its efforts to optimize business potential and to mitigate the adverse business climate,
ACC synergized with FIFGroup and launched a car-financing program for areas that were not
covered by ACC’s office network.
Another strategic partnership was made through the acquisition by Bank Permata, of 25 shares
in PT Astra Sedaya Finance. This partnership brought benefits for both companies in terms of
financing and product cross selling.
In 2014, to bolster its presence, ACC renewed its company logo. Occasioned by the logo relaunch,
ACC also introduced its 10 Alasan Baiknya di ACC 10 Reasons for Choosing ACC campaign,
promoting the benefits that ACC offers. 10 Alasan Baiknya di ACC comprises the following
points: Trusted Financing Company, Secured BPKB, Complete Range of Products, Quick Loan
Processing, Support from Thousands of Dealers, Extensive Network and Easy Payment, Integrated
Online System, Accessible, Trusted Car Insurance and Life Insurance Facility.
At the end of 2014, approximately 69 of ACC’s total financing portfolio was occupied by new
cars, while used cars and heavy equipment accounted for 27 and 4.
Marketing
Pemasaran
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
173
Marketing
Pemasaran
toyota astra Financial services
TAFS melayani pelanggan pembeli kendaraan Toyota dengan menyediakan kebutuhan
pembiayaan melalui produk-produk pembiayaan bisnis ritel, pembiayaan armada
dan pembiayaan syariah.
Untuk memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan, strategi pengembangan jaringan
TAFS dilakukan berkaitan dengan pertumbuhan area distribusi mobil Toyota di Indonesia.
Saat ini TAFS memiliki 27 Kantor Cabang, 2 sub Kantor Cabang dan 1 Kantor Representasi
yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Pada tahun 2014, TAFS melakukan
penambahan 2 sub Kantor Cabang di daerah Pontianak dan Makassar.
Berbagai strategi pemasaran dan operasional yang dilaksanakan di bidang pembiayaan
mobil tersebut bertujuan memenangkan hati pelanggan dengan terus mengedepankan
layanan yang prima sebagai salah satu pilihan utama kredit Toyota.
Pembiayaan sepeda motor
FIFGroup memberikan layanan kepada pelanggan pembiayaan sepeda motor Honda
melalui 169 cabang dan 390 unit layanan di seluruh Indonesia. Dengan dukungan jaringan
yang luas FIFGroup terus memperkuat sinergi dengan seluruh jaringan bisnis Astra terkait.
Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan selama tahun 2014 adalah melalui kerja sama
pembiayaan bersama atas kendaraan roda empat dengan Astra Sedaya Finance dan Toyota
Astra Finance di beberapa wilayah di Indonesia.
Dalam rangka mengoptimalkan potensi pertumbuhan pembiayaan motor, sekaligus
menggali potensi bisnis terkait lainnya, FIFGroup menerapkan strategi “cross selling
dan up selling” melalui optimalisasi database pelanggan, dan membentuk FIFGroup untuk
memperluas cakupan pasar pembiayaan, tidak terbatas untuk pembiayaan sepeda motor,
namun juga mengembangkan usaha ke pembiayaan elektronik, mikro financing dan
sebagainya.
toyota astra Financial services
TAFS focuses on serving buyers of Toyota automobiles by meeting financing needs
through retail, commercial and sharia financing products.
To ensure the best service for customers, TAFS’ network development strategy is aligned
with the growth of Toyota car distribution in Indonesia.
Today, TAFS operates 27 branch offices, 2 sub branch offices and 1 representative office in
Sumatra, Java, Bali and Kalimantan. In 2014, TAFS opened 2 new sub branch offices in
Pontianak and Makassar.
The diverse marketing and operational strategies in car financing aimed to win the customers’
heart by providing excellent services as one of main choice in Toyota’s credit scheme.
motorcycle Financing
FIFGroup provides Honda motorcycle financing to its customers through 169 branch offices and
390 points of service throughout Indonesia. Backed by this vast network, FIFGroup continues
to strengthen synergy with other related business networks within Astra. One of the
synergies undertaken in 2014 was four-wheel joint financing with Astra Sedaya Finance and
Toyota Astra Finance. The program was carried out in several regions in Indonesia.
Pursuant to optimizing motorcycle-financing growth potential as well as exploring the
potential for other related businesses, FIFGroup carries out cross-selling and up-selling strategies
by leveraging customer databases. The company has also established FIFGroup to expand the
scope of its market beyond motorcycle financing, extending to electronics, micro financing and so
on.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
174
FIF berupaya meningkatkan efisiensi operasi dengan mengaplikasikan kemajuan teknologi
mobile application, mengembangkan bisnis di perusahaan pembiayaan syariah dan menggali
potensi bisnis baru untuk usaha mikro. Selain itu FIFGroup melakukan perbaikan proses bisnis
untuk meningkatkan efektivitas operasional dan produktivitas perusahaan.
Berbagai strategi operasional dan pemasaran yang diterapkan tersebut membuat FIFGroup
mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pembiayaan sepeda motor Honda
baru di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 47.
Pembiayaan alat Berat
surya artha nusantara Finance
SANF tidak melakukan penambahan jaringan pemasaran di tahun 2014, tetap mengandalkan
12 jaringan kantor pemasaran di lima wilayah operasional di seluruh Indonesia yang telah ada.
Guna meningkatkan jumlah penjualan alat berat dan meningkatkan jumlah pembiayaannya,
SANF menjalin kerjasama dengan PT United Tractors Tbk UT dengan mengadakan joint
program penjualan dengan menawarkan bunga yang menarik bagi pelanggan. Respon
pasar cukup baik, sehingga pangsa pasar alat berat yang dibiayai SANF naik dari sekitar 30
menjadi 47 terhadap total volume penjualan alat berat UT secara kredit selama tahun 2014.
Komatsu astra Finance
KAF melayani pelanggan, khususnya perusahaan sektor pertambangan, dari Kantor Pusat di
Jakarta. Layanan yang ditawarkan oleh KAF adalah financial lease sebagai produk utama
dan pembiayaan suku cadang sebagai layanan pelengkap yang tersedia bagi pelanggan
produk Komatsu yang dijual oleh PT United Tractors Tbk UT. KAF bekerja sama dengan UT
dalam menawarkan rangkaian program untuk mendukung penjualan, diantaranya program
trade in, program operating lease
dan spare part financing
. Lebih dari 90 portofolio nasabah KAF bergerak
di industri pertambangan batubara. FIFGroup strives to refine operational efficiency
by making use of technology advancement in mobile applications. It is also growing its
business in sharia financing and exploring new business potential for micro enterprises. In
addition, FIFGroup improves its business process, aiming to increase operational effectiveness and
the Company’s productivity.
The various operational and marketing strategies have allowed FIFGroup to maintain its
leadership in Honda new-motorcycle financing in Indonesia, with a market share of 47.
heavy equipment Financing
surya artha nusantara Finance
In 2014, SANF maintained the scope of its marketing network by relying on its existing
12 marketing offices located in five operational regions in Indonesia.
To boost sales of heavy equipment and enhance the value of financing, SANF engaged PT United
Tractors UT in a partnership in a joint sales program, offering a lower interest rate. The
market’s response was fairly good. In 2014, SANF was able to increase its heavy equipment market
share from approximately 30 to 47 of the total volume of UT’s heavy equipment sold
under the financing scheme.
Komatsu astra Finance
In providing services to its customers, especially companies in the mining sector, KAF operates
mainly from its head office in Jakarta. KAF’s primary product is financial lease, with spare-
parts financing as a complementary service for buyers of Komatsu products distributed by PT
United Tractors Tbk UT. KAF and UT collaborate in offering a number of programs to boost sales,
among others trade-in, operating lease and spare-part financing programs.
Over 90 of KAF’s customer portfolio consists of businesses in the coal mining industry.
Marketing
Pemasaran
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
175
Marketing
Pemasaran
Perbankan
Saat ini nasabah PermataBank dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan transaksi
perbankan melalui 330 kantor cabang, terdiri dari 314 cabang konvensional dan 16 cabang
syariah, 283 kantor layanan syariah, 22 cabang bergerak mobile branch, 3 payment point dan
1.005 ATM, maupun dengan fasilitas e-channel yang paling mutakhir, termasuk fasilitas mobile
banking dan internet banking. PermataBank melayani sekitar 2,1 juta nasabah perbankan di
63 kota di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari grup usaha Astra yang memiliki peran strategis dalam mendukung
pengembangan usaha, PermataBank menjalin kerjasama langsung dengan perusahaan-
perusahaan dalam grup Astra dalam hal pembiayaan, penghimpunan dana maupun
layanan-layanan transaksi perbankan lainnya.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha bank maupun Grup Astra, PermataBank
mengembangkan berbagai inovasi produk jasa perbankan dan meningkatkan kualitas layanan.
Beberapa dari bentuk inovasi tersebut meliputi penawaran produk tabungan berbasiskan
proteksi untuk nasabah ACC, produk-produk
Banking
Today, PermataBank customers can enjoy easy and convenient transactions via 330 branch
offices comprised of 314 conventional offices and 16 sharia branch offices; 283 sharia service
offices; 22 mobile branches; 3 payment points; and 1,005 ATM units. Customers can also access
the e-channel facility enabled by sophisticated technology systems, including mobile and
Internet banking. PermataBank serves around 2.1 million customers with a presence in 63 cities
across Indonesia.
As part of Astra Group assuming a strategic role to support business development, PermataBank
is the direct counterpart of companies in Astra Group and provides support in financing,
funding and other banking transactions.
To drive business growth for the bank and Astra Group, PermataBank has developed a number
of innovative banking products and services and continuously increases service quality, such as
programs for insurance-based savings products for ACC customers, employee benefits products
for Astra employees, Permata Quick Cash a
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
176
layanan employee benefit untuk karyawan Astra, Permata Quick Cash produk pembiayaan
untuk pembeli, layanan e-commerce dengan PermataBank sebagai payment gateway dan
lain-lain.
Pada tahun 2014 di tengah kondisi perekonomian global yang kurang kondusif, PermataBank tetap
mencatat pertumbuhan yang sehat dalam aset, kredit dan dana pihak ketiga, mencerminkan
kemampuan menjaga pertumbuhan yang solid didukung dengan prinsip kehati-hatian
prudent banking principles, sehingga berhasil menduduki peringkat ke-tujuh bank terbesar di
Indonesia berdasarkan total aset sumber: Bank Indonesia, dengan pangsa aset bank sekitar 3
total aset bank di Indonesia.
asuransi
Untuk mengantisipasi persaingan di industri dan mempertahankan leadership di pasar
industri asuransi umum, Asuransi Astra terus mengedepankan service excellent melalui
berbagai inisiatif inovasi layanan dan kekuatan merek sebagai diferensiasi perusahaan. Asuransi
Astra konsisten mewujudkan value Asuransi Astra, yaitu customer first, layanan yang simple,
reliable
dan memorable sebagai pembeda dengan pelaku lainnya, diantaranya dengan
inovasi layanan yang terbaru yaitu Garda Center yang berada di pusat perbelanjaan
untuk kemudahan klaim, pengembangan Garda Siaga Emergency Roadside Assistance dengan
teknologi terbaru dan Garda Siaga Emergency Medical Assistance
yang didukung paramedis untuk kondisi darurat.
Asuransi Astra berupaya membangun budaya layanan di seluruh jajaran karyawan, baik yang
bertugas di front office maupun back office, sebagai wujud tekad memberikan service
excellence
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. financing product for buyers, e-commerce
service with PermataBank as the payment gateway and many others.
In spite of the unfavorable global economic condition in 2014, PermataBank grew robustly
in terms of assets, credit and third-party funds. These indicated the ability to maintain solid
growth based on prudent banking principles. By assets, PermataBank is now the seventh-largest
bank in Indonesia source: Bank Indonesia and accounts for 3 of total national banking assets.
Insurance
In anticipation of industry competition, and to maintain leadership in the general industry
market, Asuransi Astra maintains service excellence through service innovation initiatives
and through leading brands that distinguish the Company. Consistently, Asuransi Astra delivers its
values of “customer first” with simple, reliable and memorable services that have distinguished
Asuransi Astra from the other industry players. This was manifested through new innovation
services, which include Garda Center located inside the shopping mall for easy claims,
the development of Garda Siaga Emergency Roadside Assistance with the latest technology,
and Garda Siaga Emergency Medial Assistance supported by paramedics for emergencies.
Asuransi Astra promotes a service culture among employees across its organization, among those
assigned both to the front office and the back office, evidencing its commitment to service
excellence and meeting customers’ needs.
Marketing
Pemasaran
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
177
Asuransi Astra senantiasa bersinergi dengan jaringan bisnis Grup Astra lainnya. Sinergi ini
tentunya akan membuat layanan yang lebih baik lagi kepada pelanggan Astra karena adanya
kemudahan dan kenyamanan pelanggan dengan jangkauan layanan yang menyeluruh
serta fleksibiltas pilihan yang terbaik bagi pelanggan. Asuransi Astra melayani pelanggan
melalui 27 kantor cabang serta 32 unit layanan dan Garda Center yang hadir di wilayah Jakarta,
Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Solo dan Surabaya.
Asuransi Astra is consistently in synergy with other business units within Astra Group. This
synergy generates even better services for Astra’s customers by enabling service convenience
through extensive network and flexible, all- encompassing services for customers. Asuransi
Astra serves its customers through 27 branch offices, and 32 service points and Garda Centers
in Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Surakarta and Surabaya.
Marketing
Pemasaran
PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
177
Asuransi Astra melayani pelanggan melalui
32
Asuransi Astra serves its customers through 32 service
units and garda centers
unit layanan garda center
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
178
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Pembiayaan mobil
astra Credit Companies
Sinergi antar usaha di Grup Astra, jaringan yang luas, program pemasaran yang berkualitas
dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, membuat ACC mampu membukukan
kenaikan pembiayaan sekitar 5 dari Rp 26,1 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 27,5
triliun, di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi, dengan kualitas kredit yang tetap
terkelola dengan baik.
Realisasi unit pembiayaan mobil meningkat 9 dari 193.473 unit di tahun 2013 menjadi
210.809 unit di tahun 2014. ACC konsisten menjaga keseimbangan sumber pendanaan,
dimana untuk tahun 2014 komposisinya terdiri dari obligasi 37, pinjaman sindikasi 31,
joint financing 20, pinjaman bilateral 9, bilateral multicurrency
dan lainnya 3. Sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan
sumber pendanaan dan memastikan likuiditas kondisi keuangan, di tahun 2014 ACC
menerbitkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Dengan Tingkat Bunga
Tetap Tahap III Tahun 2014 dengan total emisi sebesar Rp 2,0 triliun dengan suku bunga 9,6
untuk Seri A senilai Rp 1,1 triliun, 10,5 untuk Seri B senilai Rp 740 miliar dan 10,6 untuk seri
C senilai Rp 75 miliar. Ketiga obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch
Rating Indonesia.
ACC juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II dengan bunga tetap Tahap IV dengan total
emisi senilai Rp 2,5 triliun, terdiri dari obligasi seri A senilai Rp 1 triliun dengan bunga 9,6
dan seri B senilai Rp 1,5 triliun dengan bunga 10,5. Kedua obligasi tersebut mendapatkan
peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia.
Kinerja ACC yang terjaga serta komitmennya yang tinggi terhadap seluruh kewajiban
keuangan yang jatuh tempo membuat PEFINDO
automobile Financing
astra Credit Companies
On the back of synergy between business units in Astra Group, its extensive network, strong
marketing programs and services that meet the needs of customers, ACC recorded financing
growth of approximately 5 from Rp 26.1 trillion in 2013 to Rp 27.5 trillion, despite the
sluggish economy and with maintained credit quality.
Car financing units rose by 9 from 193,473 units in 2013 to 210,809 units in 2014. ACC
consistently maintains the balance of funding; in 2014, funding consisted of syndicated loans
37, bonds 31, joint financing 20, and bilateral loans 9 and bilateral multicurrency
and others 3. As part of the funding strategy and to ensure the liquidity level of the
company’s finance, in 2014 ACC issued three series of Phase III Continuous Bonds II Astra
Sedaya Finance with a fixed interest rate. The issue of bonds amounted to Rp 2.0 trillion: 9.6
interest rate for Series A amounted to Rp 1.1 trillion; 10.5 for Series B amounted to Rp 740
billion; and 10.6 for Series C with total value of Rp 75 billion. All series earned an AAAidn
rating from PT Fitch Rating Indonesia.
ACC also held Phase IV Continuous Bonds II with a fixed interest rate and a total amount of Rp
2.5 trillion, which consisted of Series A with a face value of Rp 1 trillion and 9.6 interest rate
and Series B with face value of Rp 1.5 trillion and 10.5 interest rate. Both types of bonds
earned an AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia.
With respect to ACC’s solid performance and its utmost commitment to its financial obligations,
on 3 October 2014 PEFINDO raised the rating of
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
179
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
per tanggal 3 Oktober 2014, menaikkan peringkat kredit korporasi PT Astra Sedaya
Finance ASF dan peringkat obligasi Perusahaan menjadi idAAA dari idAA+ berlaku untuk
Obligasi Berkelanjutan II ASF tahap I dan tahap II, Obligasi Berkelanjutan I ASF dan Obligasi XII.
toyota astra Financial services
Kondisi usaha yang menantang direspon TAFS dengan konsisten melakukan perbaikan
operasional guna mendapatkan efisiensi biaya sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang
berimbang dengan struktur biaya yang optimal. TAFS juga menyempurnakan penerapan
New Core IT System
sebagai respon terhadap kebutuhan pelanggan sekaligus memperlancar
proses operasional. Hasilnya, TAFS mencatat total pembiayaan
atas 68.933 unit kendaraan 2013: 61.640 unit, dengan jumlah pembiayaan disalurkan
mencapai Rp 10,3 triliun 2013: Rp 9,4 triliun.
Dari sisi sumber pendanaan, menghadapi peningkatan suku bunga, TAFS menerapkan
strategi pendanaan yang fleksibel, yakni menggunakan pinjaman bank dan penerbitan
obligasi sehingga dapat menekan kenaikan tingkat suku bunga. TAFS juga menerapkan
100 hedging policy sehingga meminimisasi risiko tingkat bunga dan nilai tukar untuk
hutang dalam mata uang asing.
Pada Februari tahun 2014, TAFS berhasil merealisasikan PUB 1 Tahap 1 Tahun 2014
sebesar Rp 600 miliar dengan seri A untuk tenor 1 tahun sebesar Rp 88 miliar dengan
kupon 9,6 dan seri B untuk tenor 3 tahun sebesar Rp 512 miliar dengan kupon 10,5.
Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. TAFS
juga berhasil menerbitkan dua shogun bond di Jepang masing-masing senilai USD 50 juta
yang sepenuhnya dijamin oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura dengan
kupon 9,89 dan Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD dengan kupon 7,85.
PT Astra Sedaya Finance ASF corporate credit and the company’s bonds to idAAA from idAA+
for Continuous Bonds II ASF phase I and II, Continuous Bonds I ASF and Bonds XII .
toyota astra Financial services
TASF responded to challenging business conditions by carrying out operational
improvement to achieve cost efficiency and boost business growth in all areas on the back
of optimum cost structure. TAFS also enhanced the implementation of its new core IT system to
meet customers’ needs and to refine operational processes.
The strategies resulted in a total TAFS financing of 68,933 units 2013: 61.640 units of vehicles
with a total value of Rp 10.3 trillion 2013: Rp 9.4 trillion.
In terms of funding, to address the interest- rate increase, TAFS applied a flexible funding
strategy, specifically by utilizing bank loans and bond issuance to manage an interest-rate
increase lower than the market’s. TAFS also applied a 100 hedging policy that effectively
minimized interest-rate and exchange-rate risks of debts in foreign currency.
In February 2014, TAFS held Phase I Shelf Offering of 2014 with a total value of Rp 600
billion, consisting of Series A for 1-year tenor and total value of Rp 88 billion with 9.6
coupon rate; and Series B for 3-year tenor and total value of Rp 512 billion with 10.5 coupon
rate. The bonds earned an AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia. TAFS also issued
two shogun bonds in Japan for a total value of US 50 million each, guaranteed in entirety
by Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch with 9,89 coupon rate and
Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD with 7,85 coupon rate.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
180
Pembiayaan motor
Di tahun 2014, sekalipun secara umum industri pembiayaan motor terkena dampak pelemahan
ekonomi, strategi pemasaran yang tepat terpadu dengan operasional yang efektif membuat
FIFGroup mampu tumbuh dengan mantap.
FIFGroup memiliki lebih dari 4 juta nasabah aktif, naik 11 dari 3,6 juta nasabah aktif di
tahun 2013. Transaksi pembelian yang dibiayai pada tahun 2014 adalah 1,5 juta unit sepeda
motor Honda baru, meningkat 7.6 dari 1.3 juta unit pada tahun sebelumnya, dengan
total nilai pembiayaan tahun 2014 sebesar
Rp 18,2 triliun dibandingkan Rp 15,5 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk sepeda
motor bekas FIFGroup berhasil membukukan pembiayaan senilai Rp 4,9 triliun 2013:
Rp 3,3 triliun sejumlah 776.323 unit 2013: 521.924 unit motor. FIFGroup juga berhasil
membukukan pembiayaan multiguna sebesar Rp 1,5 triliun naik 14 dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 1,3 triliun. Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga, membaik menjadi di
kisaran 1,41 dari 1,46 di tahun 2013.
FIFGroup juga berhasil mendiversifikasikan sumber pendanaan yang terdiri dari pinjaman
bilateral 9, pinjaman sindikasi 42, obligasi 6, collection 26 dan joint financing 17.
Sebagai bagian dari upaya diversifikasi sumber pendanaan, tahun 2014 FIFGroup berhasil
menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III senilai Rp 1,6 miliar dengan kupon bunga tetap
serta mendapatkan rating AAAidn dan F1+dn dari Fitch Ratings Indonesia dan idAAA Triple A;
Stable Outlook dari PEFINDO.
Pembiayaan alat Berat
Selama tahun 2014, SANF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 2,8 triliun kepada
512 nasabah. Pembiayaan ini disalurkan untuk membiayai 2.004 unit alat berat dan
pendukungnya. Nilai pembiayaan pada tahun 2014 ini turun sebesar 14 dibandingkan
motorcycle Financing
In 2014, although the motorcycle-financing business in general was impacted by the
economic downturn, FIFGroup’s appropriate marketing strategy combined with effective
operations proved able to maintain the Company’s robust growth.
FIFGroup recorded over 4 million active customers, grew 11 from 3.6 million customers
in 2013. The company financed a total of 1.5 million units of Honda motorcycle, rose by 7.6
from 1.3 million unit in the previous year, with a total financing value of Rp 18.2 trillion in 2014,
compared with Rp 15.5 trillion in the preceding year. For used motorcycles, FIFGroup booked a
total financing of Rp 4.9 trillion 2013: Rp 3.3 trillion for 776,323 total motorcycle units 2013:
521,924 units. FIFGroup also recorded growth in multi-financing, which stood at Rp 1.5 trillion or
rose by 14 from Rp 1.3 trillion in the previous year. Meanwhile, credit quality was maintained
at 1.41 from 1.46 in 2013.
FIFGroup also succeeded in diversifying its funding sources, which consisted of bilateral
loans 9, syndicated loans 42, bonds 6, collection 26 and joint financing 17.
As part of funding diversification efforts, in 2014 FIFGroup issued Phase III Continuous Bonds
I with a total value of Rp 1.6 billion at a fixed interest rate. The bonds earned AAAidn and
F1+dn ratings from Fitch Ratings Indonesia and idAAA Triple A; Stable Outlook from PEFINDO.
heavy equipment Financing
In 2014 SANF disbursed new financing with a total value of Rp 2.8 trillion, extended to 512
customers. The fund was used to finance 2,004 units of heavy equipment and heavy equipment
spare parts. The value of financing dropped by 14 compared with the same period of the
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
181
periode yang sama di tahun sebelumnya seiring dengan masih lemahnya permintaan alat berat
di Indonesia akibat lemahnya industri batubara dan adanya larangan ekspor mineral mentah.
Pelemahan tersebut juga berimbas pada kualitas portofolio perusahaan.
Oleh karenanya, SANF kini lebih memfokuskan perhatiannya dalam hal penanganan aset serta
membidik peluang pembiayaan alat berat untuk sektor konstruksi yang lebih menjanjikan. Untuk
mendukung rencana diversifikasi usaha, SANF menerbitkan obligasi Berkelanjutan tahap II
senilai Rp 1,0 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,5 dan tenor 3 tahun. Rating
obligasi SANF dari PEFINDO di akhir tahun 2014 tetap AA- dan AA dari Fitch Ratings Indonesia.
Belum pulihnya kondisi sektor pertambangan nasional juga tercermin dalam kinerja KAF
sepanjang tahun 2014. Jumlah unit yang dibiayai di tahun 2014 kembali turun dari 338
unit di tahun 2013 menjadi 140 unit di tahun 2014, dengan nilai pembiayaan juga turun
dari US 164,9 juta di tahun 2013 menjadi sebesar US 70,9 juta pada tahun 2014. Masih
terbatasnya ruang pertumbuhan pembiayaan dari industri pertambangan membuat KAF juga
mulai membiayai alat berat bagi industri di luar tambang batu bara yaitu industri agribisnis dan
konstruksi.
Perbankan
PermataBank kembali mencatatkan kinerja keuangan yang baik sepanjang tahun 2014,
dengan total aset naik sebesar 12 menjadi Rp 185,0 triliun dari Rp 166,0 triliun dan portofolio
kredit bersih net off accrued interest receivable and allowance for impairement for losses
yang tumbuh 11 menjadi Rp 131,0 triliun dari
Rp 118,0 triliun. Peningkatan portofolio kredit terutama didukung oleh pertumbuhan yang
baik dalam sektor UKM dan local and middle market corporates
melalui bisnis Trade Finance dan produk-produk pinjaman Bank. Dana Pihak
Ketiga DPK tetap meningkat sebesar 11 menjadi Rp 148,0 triliun dari Rp 133,0 triliun,
preceding year, as a result of weak demand for heavy equipment in Indonesia driven by
a downturn in the coal industry and a ban on the export of raw minerals. This situation also
impacted company’s portfolio.
On account of this situation, SANF is currently focusing on asset management and
opportunities for heavy equipment financing in the construction sector, which has great
potential for growth. To support the business diversification plan, SANF issued continuing
bonds phase II to the amount of Rp 1.0 trillion, with a fixed interest rate at 10.5 and three-
year tenor. At the end of 2014, PEFINDO and Fitch Ratings Indonesia awarded AA- and AA
ratings, respectively for bonds issued by SANF.
Furthermore, the conditions of the national mining sector were also reflected in KAF’s
performance throughout 2014. The number of units financed in 2014 declined from 338 units
in 2013 to 140 units in 2014. In value, total financing dropped from US 164.9 million in
2013 to US 70.9 million in 2014. The limited room for growth in the mining industry drove
KAF to offer heavy equipment financing services to industries outside coal, i.e. agribusiness and
construction.
Banking
PermataBank yet again delivered good progress in 2014. Total assets grew by 12 to Rp 185.0
trillion from Rp 166.0 trillion, while the net loan book net off accrued interest receivable and
allowance for impairement of losses grew by 11 to Rp 131.0 trillion from Rp 118.0 trillion.
The growth of the lending portfolio was mainly driven by SME business and local and middle
market corporates on the back of Trade Finance and lending product. Third-party funds TPF
rose by 11 to Rp 148.0 trillion from Rp 133.0 trillion, largely from term deposits followed by
current accounts and savings. The increase in the benchmark interest rate implemented by Bank
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
182
dengan komposisi sumber dana deposito yang dominan, diikuti giro dan tabungan. Hal
tersebut adalah imbas dari naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia, yang membuat nasabah
cenderung menempatkan dananya dalam bentuk deposito.
Pendapatan operasional PermataBank tetap menunjukan pertumbuhan sebesar 10,
menjadi senilai Rp 7,4 triliun. Tekanan cost of fund
dan naiknya persentasi kredit bermasalah, membuat PermataBank membukukan
penurunan Net Interest Margin NIM, sehingga laba bersih menurun 8 dari Rp 1,7 triliun
menjadi sebesar Rp 1,6 triliun. Di tengah kurang kondusifnya kondisi industri
perbankan, PermataBank tetap mampu mengelola kualitas aset, tercermin dari relatif
terjaganya rasio non performing loan gross dan net
masing-masing pada tingkat 1,7 dan 0,6 pada 2014, dari 1,0 dan 0,3 pada tahun
2013. Di tahun 2014 PermataBank berhasil
meningkatkan modal tier 1 melalui rights issue sebesar Rp 1.5 triliun pada awal tahun, dan
merealisasikan program penyertaan modal sebesar 25 di PT Astra Sedaya Finance pada
semester pertama 2014. PermataBank juga berhasil meningkatkan modal tier 2 melalui
penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp 700 miliar dengan tenor 7 tahun dan tingkat bunga
tetap sebesar 11,75. Keberhasilan tersebut membuat PermataBank
memiliki posisi modal yang sehat dengan rasio kecukupan modal sebesar 13,6 di akhir tahun
2014. Selain torehan kinerja di bidang finansial,
konsistensi dalam meningkatkan kualitas layanan maupun pelaksanaan kegiatan operasional
membuat PermataBank mendapatkan beragam penghargaan dari berbagai pihak, seperti
Peringkat pertama untuk Regular Banking, Priority Banking, Sharia Banking, Regular Credit
Card, Platinum Credit Card
dari Carre-CCSL, 19 penghargaan dalam AsiaMoney Award
2014 dari Asia Money; 13 penghargaan dalam Indonesia contributed to this composition, as it
led customers to place funds as term deposits.
PermataBank’s operating income increased by 10 to Rp 7.4 trillion. Higher cost of funds and
non-performing loans decreased the net interest margin NIM, and net income declined by 8
from Rp 1.7 trillion to Rp 1.6 trillion.
In terms of asset quality, PermataBank was able to maintain the ratio of non-performing loans
amid the adverse banking industry climate. In 2014, gross and net non-performing loans stood
at 1.7 and 0.6, respectively, from 1.0 and 0.3 in 2013.
In 2014, PermataBank increased its tier 1 capital by means of a rights issue to the amount of
Rp 1.5 trillion, held at the beginning of the year. PermataBank also realized 25 equity
participation in PT Astra Sedaya Finance. PermataBank’s tier 2 capital was increased
through the issuance of subordinated bonds to the amount of Rp 700 billion, 7-year tenor and
fixed interest rate at 11.75.
With that, PermataBank achieved a healthy capital level with capital adequacy ratio that
stood at 13.6 at the end of 2014.
Aside from financial achievements, PermataBank’s consistency in improving service
quality and operations earned recognition from multiple parties. PermataBank received first
place for regular banking, priority banking, sharia banking, regular credit card, and
platinum credit card from Carre-CCSL; attained 19 awards at the AsiaMoney Awards 2014 from
AsiaMoney; attained 13 awards at the Banking Service Excellence Awards 2014 from MRI and
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
183
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Banking Service Excellence Award 2014 dari
MRI dan InfoBank; dan Gold Winner sebagai Services Company of the Year
dalam Asia Pacific Stevie Award 2014 programme
serta berbagai penghargaan bergengsi lainnya.
asuransi
Asuransi Astra berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi kotor sebesar
9 dari Rp 3,8 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 4,1 di tahun 2014, sedangkan total
aset yang dikelola naik 18 dari Rp 8,6 triliun menjadi sebesar Rp 10,1 triliun. Prestasi Asuransi
Astra juga terus diakui oleh pihak eksternal melalui berbagai penghargaan nasional dan
internasional yang diberikan, antara lain dalam kategori kualitas pelayanan, digital, dan brand
terbaik.
renCana tahun 2015
Menghadapi kondisi ekonomi nasional yang diperkirakan masih cukup berat akibat
ketidakpastian ekonomi global, segmen bisnis jasa keuangan Astra secara umum akan
berupaya meningkatkan kualitas dan akurasi data base pelanggan, perbaikan kualitas proses
persetujuan kredit, meningkatkan kualitas pengelolaan risiko dan meningkatkan efisiensi
operasional.
Pembiayaan mobil
ACC akan berupaya menjaga pertumbuhan dan penguasaan pangsa pasar. Disamping itu ACC
akan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memasuki segmen pembiayaan mobil bekas
untuk mendukung pertumbuhan laba yang berkesinambungan.
InfoBank; and was the Gold Winner as Services Company of the Year at the Asia Pacific Stevie
Award 2014, as well as other distinguished awards.
Insurance
Asuransi Astra’s gross premiums grew by 9 from Rp 3.8 trillion at the end of 2013 to
Rp 4.1 in 2014, while total assets rose by 18 from Rp 8.6 trillion to Rp 10.1 trillion. The
sound performance of Asuransi Astra was well recognized by other parties through national
and international awards, among others in service quality, digital services and best brand.
PLans For 2015
Taking into account the adverse economic conditions due global economy situation,
Astra’s financial services segment in general will improve the quality and accuracy of customer
database, augment the quality of credit approval process, enhance risk management, and increase
operational efficiency.
automobile Financing
ACC will strive to sustain growth and market leadership. In addition, ACC will implement
prudential principles in entering used-car financing segment to support profit growth.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
184
Mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat, ACC akan
memperkuat manajemen operasi untuk meningkatkan pengelolaan piutang
pembiayaan, mempertahankan produktivitas dan mempersiapkan kemampuan untuk
memanfaatkan terbukanya peluang usaha sejalan dengan OJK yang telah memperluas
cakupan bisnis perusahaan pembiayaan.
Dilain pihak, mengantisipasi pertumbuhan pemintaan pembiayaan mobil LCGC yang semakin
meningkat sebagai dampak penyesuaian harga BBM, TAFS berencana menerapkan Integrated
CRM activities dan mengembangkan jaringan di Indonesia Timur untuk memperluas jangkauan
pasar dan meningkatkan efisiensi operasional disamping terus mendukung penjualan Toyota
Used Car
sebagai antisipasi menurunnya daya beli pelanggan dan meningkatkan kerjasama
dengan distributor dan dealer untuk terus mendukung penjualan Toyota.
Pembiayaan sepeda motor
Untuk tahun 2015, FIFGroup mengacu pada strategi Astra, 3P, dalam pengembangan
bisnisnya. Beberapa program yang dilaksanakan meliputi: Sinergi Honda Value chain, Dealer
Planning Management, Dealer Program Customization
; peningkatan efisiensi dan produktivitas operasional; optimalisasi
profit melalui pengembangan manajemen portofolio; optimalisasi jaringan FIFGroup,
dan pengembangan Customer Relationship Management
dengan mengoptimalkan database
yang ada. Seluruh upaya pengembangan bisnis tersebut
dilakukan dengan mengedepankan manajemen risiko terintegrasi dan sistem manajemen yang
efektif.
Pembiayaan alat Berat
Pertumbuhan permintaan alat berat Indonesia di tahun 2015 diperkirakan masih relatif
sama seperti tahun 2014 ini. Untuk itu, selain memperkuat fokus bisnis SANF dalam
pembiayaan alat berat, SANF juga akan melakukan sejumlah diversifikasi usaha.
Diversifikasi usaha yang saat ini sudah dilakukan adalah pembiayaan anjak piutang.
Anticipating lower economic growth, ACC will strengthen its operations to improve financing
receivable management, maintain productivity and enhance capacity to make use of business
opportunities in line with the OJK’s new policy that enables financing companies to expand
their business scope.
Going forward, financing demand for low-cost green cars LCGC is expected to increase, while
the impact of fuel-price adjustment will be felt. In response to this, TAFS plans to implement
Integrated CRM activities and develop its network in the eastern part of Indonesia in
order to broaden market reach and improve operational efficiency. TAFS will also continue
to support the sales of Toyota used cars to overcome the decline of purchasing power and
strengthen cooperation with distributors and dealers to bolster Toyota sales.
motorcycle Financing
In 2015, FIFGroup will embed Astra’s 3P strategy in its business development. Some
of the programs to be carried out going forward include: Honda value chain synergy,
dealer planning management, dealer program customization, efficiency and operational
productivity improvement, profit optimization through portfolio management enhancement,
optimization of FIFGroup network and customer relationship management development by
maximizing the existing database.
All business development endeavors shall be carried out in congruence with integrated
risk management and effective management systems.
heavy equipment Financing
In 2015, the growth of demand for heavy equipment in Indonesia is projected to mirror
the growth in 2014. For this reason, SANF will diversify its business, aside from reinforcing its
focus on heavy equipment financing. SANF has already diversified to factoring services.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
185
Di tahun 2015 seiring dengan akan diberlakukannya aturan OJK baru tentang
perusahaan pembiayaan, SANF berencana memanfaatkan peluang dengan melakukan
diversifikasi usaha baik secara organik maupun non organik, termasuk pembiayaan multiguna,
working capital, joint financing
dan project financing.
KAF akan tetap fokus pada upaya pengelolaan aset kreditnya, meningkatkan sinergi diantara
Grup Astra, serta berupaya menciptakan inovasi-inovasi produk pembiayaan yang dapat
memberi nilai tambah baik untuk nasabah maupun pemasok. Diversifikasi usaha yang
akan dikembangkan diantaranya adalah program initiatives sales replacement dengan
United Tractors dan program operating lease. Selain itu, di tahun 2015 KAF juga berencana
akan mencoba peluang untuk masuk ke dalam segmen customer medium to lower
dan berupaya mengoptimalkan produk- produk pembiayaan yang sudah berjalan serta
meningkatkan program pengelolaan risiko atas kredit yang diberikan.
Going forward in 2014, with new OJK regulations concerning financing companies, SANF plans to
capture opportunities by diversifying its business through organic and non-organic means,
including multi-financing, working capital, joint financing and project financing.
KAF will maintain its focus on asset management, improving synergy between business units in
Astra Group, and strive for product innovations that maximize value for customers and suppliers.
Among business diversification initiatives that will be carried out are sales replacement
initiatives with United Tractors and an operating lease program. In addition, in 2015, KAF also
plans to engage the medium to lower customer segment, optimize existing financing products
and improve credit risk management activities.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
186
Perbankan
Strategi PermataBank dalam jangka menengah adalah berdasarkan aspirasi yang terdiri dari:
1. Menjadi bank swasta terbesar ke-tiga dengan ROE minimum 15.
2. Index Kepuasan Nasabah terbaik. 3. Menjadi bank pilihan insan perbankan.
Prioritas stratejik Bank di tahun 2015 adalah: 1. Meningkatkan rasio dana murah.
2. Meningkatkan sinergi dengan kedua pemegang saham utama.
3. Memperbaiki rasio efisiensi. Usaha
retail banking akan senantiasa
dikembangkan dengan memfokuskan diri pada peningkatan kapabilitas jaringan cabang
guna meningkatkan transaksional perbankan. Di samping itu retail banking memiliki tujuan
untuk memperkuat branding, yaitu fokus pada keluarga, inovasi dan kualitas layanan.
Usaha wholesale banking akan fokus untuk mengembangkan hubungan dengan industri
komunitas yang “cash rich” yang memiliki dana berlebih sebagai sumber dana deposan,
dan mempromosikan solusi yang befokus pada sektor industri tertentu yang telah ditetapkan.
Di samping itu, Wholesale Banking akan terus mengembangkan sinergi antar unit usaha
dengan mengimplementasikan solusi dan pendekatan yang berbeda antara satu sektor
ekonomi dengan sektor ekonomi lainnya.
Di area operasional, Bank akan terus menerapkan manajemen risiko yang menyeluruh dan
meningkatkan kualitas operasional operational excellence
untuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas.
asuransi
Di tahun-tahun mendatang Asuransi Astra mentargetkan untuk terus mempertahankan
posisi kepemimpinan dalam industri asuransi nasional. Oleh karenanya Asuransi Astra
berupaya meningkatkan pengelolaan pelanggan atau account management agar
mampu mengerti kebutuhan pelanggan dan menjadi mitra pertumbuhan para pelanggan
sehingga bisa menjadi mitra pengelolaan risiko yang terpilih preferred risk management
partner
.
Banking
PermataBank’s strategies in the short and long term are founded upon the aspiration to:
1. Become the third-largest private bank in the country with minimum ROE of 15.
2. Rank highly on the Customer Satisfaction Index.
3. Become the bank of choice for banking talents.
The Bank’s strategic priorities in 2015 are: 1. Increase the ratio of low-cost funds.
2. Improve synergy with both majority shareholders.
3. Improve the efficiency ratio. The retail banking segment will be developed by
focusing on branch-network capability in order to drive banking transactions. In addition, retail
banking also aims to reinforce the Company brand that entails focus on family, innovation
and service quality.
Wholesale banking will focus on developing relationships with “cash rich” industries
and communities that have surplus funds and the potential to become the source of
depositor’s funds, while promoting solutions that concentrate on certain industry sectors.
In addition, wholesale banking will continue developing business unit synergy through the
implementation of business unit solution and a tailored approach to different economic sectors.
In operations area, PermataBank will continue to carry out thorough risk management and
enhance operational excellence to improve efficiency and productivity.
Insurance
Moving forward, Asuransi Astra aims to maintain its leadership in the national insurance industry.
To that end, Asuransi Astra seeks to boost its account management, to better understand
customers’ needs and to grow with its customers and become the preferred risk management
partner.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
187
Asuransi Astra juga akan fokus pada asuransi kesehatan, berupaya untuk menjadi yang
terdepan untuk Group Health insurance yang menyasar pada perusahaan menengah ke atas
yang membutuhkan layanan premium terbaik sehingga Asuransi Astra menjadi pemain
industri Asuransi Kesehatan yang terpandang respected corporate health insurer. Strategi-
strategi tersebut ditujukan untuk menjadikan Asuransi Astra sebagai “the Most Admired
General Insurance in Indonesia” dalam 3 tahun mendatang.
Selain di bidang asuransi umum tersebut, Grup Astra, segera merealisasikan pengembangan
usaha asuransi jiwa, melalui PT Astra Aviva Life, menyusul terbentuknya perusahaan patungan
dengan Aviva International Holdings Limited, salah satu perusahaan asuransi utama di negara
Inggris. Astra menargetkan Astra Aviva Life untuk berkembang menjadi pelaku usaha
asuransi jiwa yang terpandang dalam beberapa tahun mendatang.
Asuransi Astra will also augment focus on health insurance, endeavoring to become the
leading health insurance group for middle to upper enterprises that require premium
services. Asuransi Astra aims to be a respected corporate health insurer, and these strategies
are conducted in harmony with the goal to place Asuransi Astra as the most admired general
insurance company in Indonesia within the next three years.
In addition to general insurance, Astra Group is expanding to life insurance business through
PT Astra Aviva Life Insurance following a joint venture with Aviva International Holdings
Limited, one of the prominent insurance companies in the UK. Astra is aiming for Astra
Aviva Life to grow as reputable life insurer over the next several years.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
188
Heavy Equipment Mining
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
189
Business Review
Tinjauan Bisnis
setiap kondisi usaha yang dinamis selalu menghadirkan tantangan dan
peluang. Loyalitas pelanggan akan sangat membantu pelaku bisnis mengatasi
tantangan dan menjamin kinerja yang berkelanjutan. oleh karenanya,
menghadapi kondisi kurang kondusif yang berkepanjangan, saya mengajak
seluruh jajaran aheme untuk menerapkan semangat back to basic, konsisten
memberi solusi kepada pelanggan dan memanfaatkan peluang yang tercipta.
mari kita manfaatkan kompetensi yang telah dibangun selama ini dengan tetap
mengembangkan value chain bersama seluruh Grup astra, menguatkan sinergi
untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan memastikan pertumbuhan berkualitas
yang berkelanjutan.
A dynamic business condition always presents both challenges and opportunities. The loyalty of the
customers is the remarkable tool for enterprises to overcome challenges and ensure sustainable business
performance. Therefore, in the face of these prolonged adverse conditions, I would like to call for all individuals
in AHEME to apply a back-to-basics spirit, to consistently provide solutions to customers and to make the best
use of available opportunities. We need to leverage the capacity that has been built all these years by persistently
building value across Astra Group, strengthening synergy to conquer challenges and ensuring sustainable and
quality growth.
Djoko Pranoto
Direktur Director
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
190
Pada segmen bisnis alat berat dan pertambangan, Astra memiliki 59,5 saham di PT United
Tractors Tbk UT, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar pada
akhir tahun 2014 sebesar Rp 64,7 triliun 2013: Rp 70,9 triliun. Hingga akhir tahun 2014 UT
mengelola tiga kegiatan usaha yaitu: penjualan alat berat yang dilakukan oleh unit usaha mesin
konstruksi, usaha kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara.
Astra holds 59.5 share ownership of PT United Tractors Tbk UT for its heavy equipment and
mining segment, listed on the Indonesia Stock Exchange with a market capitalization value of
Rp 64.7 trillion 2013: Rp 70.9 trillion at the end of 2014. As of the end of 2014, UT operates three
businesses: heavy equipment sales through the construction machinery unit, mining contracting
and coal mining.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
191
• Construction machinery Heavy equipment sales are managed directly
by UT as the sole distributor of various types of heavy equipment in Indonesia under the
brands of Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag and Tadano. Through its distribution activities,
UT is committed to becoming a reliable business partner for its customers, offering
total end-to-end solutions to cater to needs for capital goods by way of comprehensive
business insight and sustainable and mutual relationships.
• Mining contracting The mining contracting business is under the
stewardship of PT Pamapersada Nusantara Pama, a subsidiary of UT. In the performance
of mining contracts, Pama is responsible for the technical aspect of the operations. Pama
is present in various coal mining concession areas as well as other primary mineral
mining areas in Indonesia. The commitment to service quality and competitive mining
contracting services have allowed Pama to build a reputation as the biggest and
most trusted mining contractor company in Indonesia while enabling the company to
deliver consistently growing business revenue contribution.
• Coal mining PT Tuah Turangga Agung TTA manages the
coal mining business. TTA and its subsidiaries today manage 9 mining concessions with a
total estimation of 405 million metric tons of coal reserves consisting of medium to high-
grade quality combined reserve. • Mesin Konstruksi
Kegiatan penjualan alat berat dikelola secara langsung oleh UT, sebagai distributor
tunggal berbagai produk alat berat ternama bermerek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag,
dan Tadano di Indonesia. Melalui kegiatan distribusi tersebut UT bertekad menjadi
mitra usaha handal bagi para pelanggannya dengan mengusung konsep solusi total dalam
memenuhi kebutuhan barang modal melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan
interaksi timbal balik yang berkelanjutan.
• Kontraktor Penambangan Usaha kontraktor penambangan dijalankan
oleh PT Pamapersada Nusantara Pama, anak perusahaan UT. Dalam menjalankan
kontrak-kontrak penambangan, Pama bertanggung jawab atas teknis operasional di
berbagai wilayah konsesi tambang batu bara maupun area tambang mineral utama lain
di Indonesia. Komitmen terhadap kualitas layanan dan jasa kontraktor penambangan
yang bersaing membuat Pama berhasil membangun reputasi sebagai kontraktor
penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi
pendapatan usaha yang terus meningkat.
• Pertambangan Batu Bara Usaha pertambangan batu bara dikelola oleh
PT Tuah Turangga Agung TTA. TTA bersama anak usahanya kini mengelola 9 wilayah
konsesi tambang dengan total cadangan batu bara berkualitas medium hingga tinggi
yang diperkirakan sebanyak 405 juta ton cadangan gabungan.
Business Review
Tinjauan Bisnis
119.4 is the coal production + hauling
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
192
Business Review
Tinjauan Bisnis
Berlanjutnya pelemahan harga komoditas batu bara di pasar global tahun 2014 membuat
volume penjualan alat berat UT kembali turun. Namun demikian, meningkatnya kinerja usaha
kontraktor penambangan dan naiknya volume penjualan batu bara membuat total pendapatan
bersih UT tetap meningkat 4 menjadi Rp 53,1 triliun dibandingkan Rp 51,0 triliun di tahun
2013. Pelemahan nilai Rupiah juga membuat marjin usaha meningkat, sehingga laba bersih
UT naik 11 menjadi Rp 5,4 triliun dari Rp 4,8 triliun di tahun 2013.
Komposisi pendapatan UT mayoritas berasal dari segmen kontraktor penambangan, mencapai
63 2013: 62, diikuti mesin konstruksi, sebesar 28 2013: 31 dan pertambangan
9 2013: 7.
Sedangkan kontribusi pendapatan bersih segmen alat berat dan pertambangan terhadap
total pendapatan bersih Astra pada tahun 2014 tidak berubah dibandingkan tahun 2013, yaitu
sebesar 26. The continuing downward trend of coal prices
in the global market in 2014 resulted in a decrease in UT heavy equipment sales. However,
in line with the improved performance of the mining contracting business and coal sales
volume, UT’s net revenue increased by 4 to Rp 53.1 trillion compared with Rp 51.0 trillion in
2013. The weakened rupiah exchange rate led to an increase in margin, and UT’s net income
increased by 11 to Rp 5.4 trillion from Rp 4.8 trillion in 2013.
UT’s income composition’s largest contributor is the mining contracting segment, which occupied
63 2013: 62, followed by construction machinery with 28 2013: 31 and mining
with 9 2013: 7.
Meanwhile, the net revenue contribution of the heavy equipment and mining segment to Astra’s
consolidated net revenue in 2014 compared to 2013 was maintained at 26.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
193
Business Review
Tinjauan Bisnis
Volume Penjualan alat Berat Berdasarkan sektor
Heavy Equipment Sales Volume by Sector
Kehutanan Forestry
Konstruksi Construction
Pertambangan Mining
Perkebunan Agro
2014
2011 2013
2010 2012
4,203 8,467
26 17
43 67
23 10
6,202 5,404
24 19
54 61
16 11
3,513 23
35 28
8 6
6 9
14
Volume Pemindahan tanah dan Produksi Batu Bara
Overburden Removal and Coal Production Volume
Coal Production mio ton Overburden Removal mio bcm
2014
2011 2013
2010 2012
844.9 796.0
855.5 652.0
806.4
105.1 86.8
94.4 77.9
119.4
2014
2013 2012
2011 2010
4,176 5,573
4,489 3,053
Coal Sales Volume ‘000 ton 5,938
Volume Penjualan Batu Bara
Coal Sales Volume
Laba bersih UT naik 11 menjadi
Rp
5,4
triliun
UT’s net income increased by 11 to Rp 5.4 trillion
Produksi Batu Bara dan Hauling | Coal Production and Hauling
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
194
Melambatnya ekonomi global beberapa tahun terakhir mempengaruhi permintaan komoditas
primer, terutama batu bara, bahan mineral dan produk perkebunan, yang merupakan produk
andalan pendukung kinerja ekspor Indonesia.
Selain itu, pelemahan harga minyak bumi yang terjadi di kuartal keempat membuat harga batu
bara di pasar global semakin tertekan hingga sempat menyentuh US 61 per ton.
Akibatnya, aktivitas penambangan batu bara mengalami perlambatan dan para pengguna
alat berat di sektor pertambangan dan perkebunan berupaya untuk memperpanjang
usia pakai peralatan yang ada dan menunda pembelian alat baru.
The slow down in the global economy for the past few years affects demand for primary
commodities, especially coal, minerals and agribusiness yields – all are leading export
commodities for Indonesia.
In addition, falling oil prices globally, which occurred in the fourth quarter, also caused coal
prices in the global market to slump, reaching as low as US 61 per ton.
As a result, coal mining activities slowed, and heavy equipment users in the mining
and plantation sectors chose to prolong the operational duration of their existing equipment
rather than purchase new equipment.
Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
195
Hal tersebut membuat permintaan alat berat tertekan, dengan total permintaan di tahun
2014 menjadi 3.513 turun 16 dari angka 4.203 unit di tahun 2013. Akibatnya para produsen
kembali menghadapi tingkat persaingan yang semakin tajam dan tantangan untuk
mengendalikan tingkat persediaan, kompetisi harga dan tuntutan pelanggan yang juga
semakin tinggi.
Kondisi serupa diperkirakan masih berlangsung di tahun 2015. Untuk permintaan energi,
khususnya batu bara masih akan mengalami tantangan. Sementara permintaan alat berat
untuk proyek konstruksi diharapkan semakin membaik sehubungan dengan rencana
pembangunan infrastruktur dasar yang akan digalakkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk
segmen agribisnis, berlanjutnya peningkatan permintaan CPO global memberikan prospek
positif terhadap permintaan alat berat di segmen ini.
Peningkatan permintaan batu bara di pasar global diperkirakan akan berlangsung
dengan lambat, mengingat masih rendahnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara.
Potensi peningkatan permintaan batubara justru diharapkan berasal dari konsumsi domestik,
sejalan dengan tekad pemerintah untuk segera merealisasikan rencana pembangunan
ketenagalistrikan secara masif, baik dalam bentuk PLTU mulut tambang maupun PLTU
ditempat lain serta pembangkit listrik jenis lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa prospek pertumbuhan industri alat berat dan kontraktor penambangan
baru akan membaik dalam jangka menengah hingga panjang, dipengaruhi oleh kecepatan
pulihnya perekonomian global dan terealisasinya berbagai proyek pembangunan infrastruktur
dasar jalan, pelabuhan dan ketenagalistrikan di dalam negeri.
Consequently, heavy equipment demand dropped; in 2014, total demand reached 3,513
units, a decrease of 16 from 4,203 units in 2013. Competition among manufacturers heightened
and the challenge to control supply, address price competition and respond to customer
demand deepened.
This situation is projected to continue in 2015. Energy demand, especially for coal, will remain
challenging. However, heavy equipment demand for construction projects is expected
to improve in line with the government’s plan to accelerate basic infrastructure development.
From the perspective of the agribusiness segment, the continuation of increasing global
demand for CPO will have a positive impact on heavy equipment demand from this segment.
Globally, coal demand is expected to be moderate considering the sluggish economic
growth of a number of countries. Increase in coal demand is projected to derive from
domestic consumption, taking into account the Government’s commitment to drive massive
electricity infrastructure development in the form of mine-mouth steam power plants and
other types of power generation, steam or otherwise.
It can be concluded that the growth prospect for the heavy equipment and mining contracting
segments will improve in the medium to long- term, depending on the rate of global economy
recovery and the progress of various national projects for basic infrastructure development
roads, ports, electricity.
Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
196
Upaya mengedepankan layanan berbasis solusi menyeluruh end-to-end solution secara
konsisten dengan dukungan jaringan distribusi dan purna jual nasional, terdiri dari 19 kantor
cabang, 22 kantor pendukung di lapangan site support
dan 11 kantor perwakilan, membuat UT tetap mampu memimpin pasar dengan
kisaran 40 2013: 41. Pola layanan end- to-end solution
, fasilitas call center 24 jam, dan penyediaan ragam produk beserta suku
cadang yang komprehensif dan terdepan yang terus dikembangkan mampu memelihara dan
mendongkrak loyalitas pelanggan.
UT juga menyediakan layanan konsultasi pra pembelian untuk memastikan investasi
barang modal yang tepat sesuai kebutuhan, jaminan produk dan pemeliharaan untuk
menjaga operasional mesin yang optimal, hingga dukungan UT School, yang telah
meluluskan banyak operator dan mekanik setiap tahunnya untuk keperluan operasional
UT maupun pelanggan. Pelanggan juga dapat The commitment to providing end-to-
end solution services is supported by 19 branch offices, 22 site support offices and
11 representative offices. With its extensive distribution network and after-sales service
points, UT was able to lead the market with a market share of approximately 40 2013:
41. Total solutions, 24-hour call centers, and a wide range of products complemented by
comprehensive availability of spare parts are always enhanced to maintain and reinforce
customer loyalty.
UT also provides a pre-purchase consultation service to ensure its customers make investment
decisions appropriately in line with their needs, as well as product warranty and maintenance
to maintain optimum performance of the machinery. Operators and mechanics that
graduate from the UT School every year also provide support to fulfill UT’s and customers’
operational needs. As part of the end-to-end
Marketing
Pemasaran
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
197
memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga pembiayaan rujukan yang bermitra
dengan UT, sebagai bagian dari layanan end to end solution
. Keseluruhan upaya tersebut memiliki andil besar dalam mempertahankan
pangsa pasar alat berat UT ditengah kondisi usaha yang penuh tantangan.
Pama menawarkan jasa penambangan berkualitas kelas dunia, yang mencakup
rancang tambang, eksplorasi, pembangunan infrastruktur, penambangan, pengangkutan,
barging
dan loading. Dengan dukungan armada alat berat yang sangat memadai berjumlah 3.270
unit alat berat 2013: 3.311, terdiri dari 299 bulldozer
2013: 302, 337 excavator shovel 2013: 331, 2.163 dump truck 2013: 2.275, 169
prime mover 2013: 163 dan 242 wheel loader
dan motor grader 2012: 240, Pama berhasil mempertahankan dominasi pangsa pasar
hingga sebesar 45 di tahun 2014.
Tekad memberikan layanan kontraktor penambangan dengan jaminan hasil terbaik
pada setiap ton produk dengan harga bersaing membuat Pama berhasil mempertahankan 14
pelanggan utama pemilik konsesi tambang batubara terbesar di Indonesia.
Sementara untuk unit usaha pertambangan batu bara, PT Tuah Turangga Agung TTA
sebagai pengelola seluruh 9 wilayah konsesi penambangan pasca restrukturisasi internal,
berhasil merealisasikan rencana produksi sesuai kontrak pembelian dengan biaya yang semakin
efisien. Seluruh hasil produksi TTA, dipasarkan ke Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
solution approach, customers can benefit from a financing facility provided by recommended
financing service providers who are partners of UT. These efforts greatly contribute to UT’s
success in sustaining its market share despite the challenging business climate.
Pama offers a world-class mining service. Its services include mining design, exploration,
infrastructure development, mining, transporting, barging and loading. Pama’s
operations are supported by a fleet of heavy equipment. The total 3,270 units of heavy
equipment 2013: 3,311 consist of 299 bulldozers 2013: 302, 337 excavators shovels 2013:
331, 2.163 dump trucks 2013: 2,275, 169 prime movers 2013: 163 and 242 wheel loaders and
motor graders 2012: 240. In 2014, Pama was able to stay in the lead in the market, with a
45 market share.
The dedication to providing the best and most reliable mining contracting services,
guaranteeing best production results and with competitive pricing have enabled Pama
to continue servicing 14 core customers who are also the owners of Indonesia’s largest coal
concessions.
In the coal mining segment, following internal restructuring, PT Tuah Turangga Agung TTA
now manages nine mining concessions. TTA was able to realize production plans in line with
purchasing contracts with improved efficiency of costs. All coal products of TTA are marketed to
Japan, South Korea and Taiwan.
Marketing
Pemasaran
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
198
mesin Konstruksi
Tantangan berat membuat UT semakin konsisten mengedepankan filosofi layanan
“end to end solution”, guna meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengatasi kerasnya
persaingan. Bagi UT kondisi tersebut disikapi dengan bijak, berupaya mengatasi tantangan
sekaligus memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka. Caranya adalah memperkuat landasan
usaha melalui upaya kembali ke dasar back to basic
, yakni dasar keunggulan dalam berusaha hingga mampu mengembangkan usaha sampai
sebesar saat ini, bahkan mampu melalui kondisi lebih buruk di tahun 1998 lalu.
UT berupaya memperkuat sinergi antar grup dalam Astra dengan panduan kerangka sinergi
AHEME yaitu Cross Competence, Cross Selling dan Cross Solution 3C. Sinergi dan networking
yang dilakukan super team AHEME membantu UT memberi solusi total bagi pelanggan.
UT berkomitmen meneruskan inisiatif “UT Guaranteed Product Support
” agar selangkah lebih maju dalam memberi layanan terbaik
dibandingkan kompetitor. Lini bisnis Mesin Konstruksi UT mencatat
penurunan volume penjualan Komatsu sebesar 16 atau menjadi 3.513 unit, jauh lebih rendah
dibandingkan dengan volume penjualan pada 2013, yaitu 4.203 unit. Penurunan tersebut
terutama masih dipengaruhi oleh perlambatan sektor pertambangan dan perkebunan di
Indonesia yang menyebabkan penurunan total penjualan domestik alat berat, yang pada tahun
ini tercatat sejumlah 8.867 unit dibandingkan 10.252 unit pada 2013. menurut riset internal
Di sisi lain, jumlah penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat
pada 2014 diakibatkan oleh meningkatnya kebutuhan pelanggan dalam menjaga kondisi
alat berat mereka. Pendapatan dari segmen ini meningkat 8 atau sebesar Rp 6,0 triliun.
Namun, peningkatan penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan selama tahun 2014 tidak
mampu mendorong total pendapatan lini bisnis Mesin Konstruksi UT, yang mencatat penurunan
menjadi sebesar Rp 15,0 triliun dibandingkan Rp 15,6 triliun pada 2013.
Construction machinery
Tough challenges forced UT to bolster its end-to-end solution philosophy in order to
enhance customer loyalty and to beat market competitors. UT aptly responded to the
challenges by endeavoring to overcome barriers while capturing opportunities. The company
reinforced its foundation by reverting to the basics, going back to the root of excellence
on which it built the business up to its scale today and on which it overcame even harsher
conditions in 1998.
UT attempted to strengthen synergy in Astra Group, guided by the AHEME synergy framework
of cross competence, cross selling and cross solution 3C. The synergy and networking
efforts of the AHEME super team allowed UT to provide total solutions to customers. UT is
committed to continuing its UT Guaranteed Product Support Initiative to always be one step
ahead of its competitors in offering the best services.
UT’s Construction Machinery business line recorded a decrease in Komatsu sales volume by
16 to 3,513 units, much lower compared to the sales volume in 2013 of 4,203 units. The decrease
was mainly still impacted by the slowing down of the mining and plantation sectors in Indonesia
that caused a decline in the total domestic sales of heavy equipment, which in 2014 recorded a
total number of 8,867 units compared to10,252 units in 2013. source: internal research
On the other hand, the number of spare parts sales and heavy equipment maintenance services
increased in 2014 due to the growing need from the customers to maintain the life cycle of
their heavy equipment. The revenue increased by 8 or reached Rp 6.0 trillion. However, the
increase in spare parts sales and maintenance services during the year was not able to push the
total revenue of UT’s Construction Machinery business line, which recorded a decrease to Rp
15.0 trillion compared to Rp 15.6 trillion in 2013.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
199
Kontraktor Penambangan
Berlanjutnya pelemahan harga batu bara membuat pelanggan utama Pama, para
pemilik konsesi batu bara terbesar di Indonesia merevisi target kontrak pemindahan tanah
dan produksi batu bara, diantaranya dengan mengerjakan area dengan stripping ratio lebih
rendah. Hal tersebut mampu direspon dengan strategi mempertahankan kualitas kinerja jasa
kontraktor penambangan seraya melakukan efisiensi biaya operasional.
Dari lini bisnis Kontraktor Penambangan UT, PT Pamapersada Nusantara PAMA efektif
mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 6, yaitu Rp 33,5 triliun, dibanding Rp 31,6
triliun pada 2013. Hasil ini dicapai di samping adanya penurunan jumlah target pengupasan
tanah, yaitu total 806,4 juta bcm dibandingkan 844,9 juta bcm pada 2013. Sebaliknya,total
produksi batu bara hauling meningkat sebesar 119,4 juta ton atau naik 14 dibandingkan total
produksi tahun lalu sebesar 105,1 juta ton.
Kemampuan PAMA meraih segala pencapaian di tahun 2014 tak lepas dari upaya mengatasi
seluruh tantangan yang ada melalui berbagai inisiatif berupa inovasi pengelolaan dan efisiensi
kegiatan operasional, salah satunya adalah program pengurangan biaya yang membuat
kegiatan operasional menjadi lebih efektif serta pastinya menguntungkan baik bagi pelanggan
maupun kegiatan operasional sendiri.
mining Contracting
Taking into account the downward trend of coal prices, Pama’s customers, owners of the
largest coal concessions in Indonesia, revised their targets for overburden removal and coal
production contracts, among other ways by lowering stripping ratios. Responding to this
change, the quality mining contracting service performance was maintained and operational
cost efficiency was enhanced.
In regards of UT’s Mining Contracting business line, PT Pamapersada Nusantara PAMA
effectively recorded an increase in net revenue by 6, which is Rp 33.5 trillion, compared to
Rp 31.6 trillion in 2013. This performance is made despite a decreasing target number for
overburden removal, which was 806.4 million bcm compared to 844.9 million bcm in 2013.
On the other hand, the total coal production hauling was increased to 119.4 million tons
or grew 14 compared to last year’s total production of 105.1 million tons.
In respect of the accomplishments in 2014, PAMA overcame all the challenges that were present
during the year through various initiatives for innovation in operational management and
efficiencies, including the implementation of cost down program, which resulted in more
effective operational activities that certainly benefited our customers as well as its own
operations.
Performance In 2014
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
200
Pertambangan Batu bara
Kondisi pemasaran batubara yang masih belum kondusif disikapi dengan program konsolidasi
internal, menjadikan PT Tuah Turangga Agung TTA sebagai pengelola seluruh area konsesi
tambang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Dengan beroperasinya
dua tambang baru, TTA mampu meningkatkan produksi dan volume penjualan. TTA juga
berupaya mengurangi biaya produksi dengan menurunkan stripping ratio.
Sehingga, volume penjualan batu bara meningkat sebesar 42 atau sebesar 5,9 juta
dibandingkan 4,2 juta ton pada 2013. Hal ini mendorong peningkatan pendapatan lini bisnis
Pertambangan UT sebesar 22, atau dari Rp 3,8 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,7 triliun.
Selain itu, melihat harga batubara yang terus menurun sejak beberapa tahun belakang ini,
pada tahun 2014 UT melakukan tinjauan atas nilai properti pertambangan dan mencatat
penyisihan atas penurunan nilai properti pertambangan. Biaya penyisihan yang
dibebankan pada laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
mencapai Rp 1,54 triliun.
renCana tahun 2015
Mengantisipasi masih berlanjutnya kondisi usaha yang kurang kondusif di tahun mendatang, UT
menyiapkan beberapa strategi utama, meliputi beberapa program sebagai berikut:
mesin Konstruksi
UT akan tetap mengedepankan layanan jasa berbasis solusi bagi para pelanggan. UT
akan meningkatkan kualitas layanan dengan meningkatkan program UT Guarantee Product
Support
, menyediakan SDM untuk mendukung aktivitas pemeliharaan alat berat melalui
UT School, termasuk meningkatkan kualitas layanan UT Call. Selain itu, mempererat
kerjasama dengan prinsipal.
UT juga bertekad untuk meningkatkan kegiatan di pasar ritel, memanfaatkan peluang
peningkatan kegiatan di sektor konstruksi, termasuk mengembangkan bisnis sewa
peralatan berat bekas maupun baru.
Coal mining
The unfavorable coal mining market necessitated internal consolidation that directed PT Tuah
Turangga Agung TT, as manager of the overall mining concessions, to enhance operational
efficiency and effectiveness. With the operation of two new mine sites, TTA was able to boost
production and sales volume. TTA also reduced production costs by lowering stripping ratios.
As a result, the coal sales volume grew 42 or reaching a total 5.9 million tons, compared to
4.2 million tons in 2013. This has increased the revenue of UT’s Mining business line by 22,
from Rp 3.8 trillion in 2013 to Rp 4.7 trillion.
In addition, considering the price of coal, which have been declining in these past few years, in
2014 UT reviewed its value of mining properties and recorded a provision for impairment of
mining properties. Cost of mining properties impairment was imposed to the UT’s profit after
tax attributable to the parent entity, which amounted to Rp 1.54 trillion.
PLans For 2015
In anticipation of the continued adverse business conditions in the coming year, UT has
prepared a number of key strategies, including the following programs:
Construction machinery
UT will continue to promote solutions-based services to customers. UT shall enhance service
quality by strengthening the UT Guaranteed Product Support Initiative, prepare required
human capital to support heavy equipment maintenance activities through UT School, and
improve the quality of the UT Call service as well as bolster partnerships with principals.
UT is also committed to improving activities in the retail market, to gain opportunities from
the growth in the construction sector, including developing the new and used heavy equipment
rental business.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
201
Kontraktor Penambangan
Pama akan terus berkomitmen memberikan layanan jasa kontrak penambangan yang
berkualitas kepada para pelanggan. Guna mengukuhkan reputasi sebagai kontraktor
penambangan yang handal dan berpengalaman, Pama berupaya mengedepankan inisiatif
peningkatan produktifitas kerja dan efisiensi biaya untuk menghasilkan pencapaian kinerja
yang lebih kompetitif berlandaskan pada budaya kerja yang aman dan bersahabat dengan
lingkungan.
Selain itu, dalam rangka mengembangkan kompetensi dan memanfaatkan peluang
dari tekad Pemerintah untuk membangun ketenagalistrikan yang kuat, Pama berencana
mengembangkan usaha di bidang pemenuhan tenaga listrik dengan menjadi pengelola PLTU
mulut tambang dengan skema Independent Power Producer IPP berkerja sama dengan
mitra strategis yang kompeten.
Salah satu strategi lainnya, UT melakukan diversifikasi dan mencari peluang usaha
komoditas mineral lainnya, seperti tambang emas. Tujuannya adalah untuk mengurangi
ketergantungan pada industri batu bara.
Pertambangan Batu bara
Meskipun tekanan terhadap harga batu bara di 2015 diperkirakan masih akan berlanjut, TTA
akan konsisten melanjutkan proses konsolidasi internal termasuk mengimplementasikan
program efisiensi diseluruh aspek operasional guna mengelola profit margin usaha
penambangan agar berada pada level yang mampu menjamin keberlangsungan usaha
dalam jangka panjang.
Pilar Bisnis Baru
Dalam rangka memanfaatkan kompetensi dibidang konstruksi sipil dan peluang
peningkatan kegiatan konstruksi dimasa mendatang, UT merealisasikan pembentukan
pilar usaha keempat, yaitu bidang jasa konstruksi. Sebagai bagian dari rencana tersebut,
UT melalui anak perusahaannya, yakni PT Karya Supra Perkasa “KSP” telah mengakuisisi 40
kepemilikan saham PT Acset Indonusa Tbk, salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang
berkedudukan di Jakarta, pada bulan Januari 2015.
mining Contracting
Pama is continually committed to delivering quality mining contracting services to customers.
To strengthen its reputation as a reliable and experienced mining contractor, Pama endeavors
to boost initiatives related to work productivity and cost efficiency while promoting safety in the
workplace and for the environment.
In addition, to build competence and leverage the government’s resolution to develop the
electricity network, Pama plans to partake in the electricity business by managing mine-
mouth steam power generation plants under the independent power producer IPP scheme,
in collaboration with a competent and strategic partner.
UT’s other strategic direction is to diversify and explore business opportunities to other mineral
commodities, such as gold mine. The objective of this venture is to reduce dependency on the
coal industry.
Coal mining
Although pressure on coal prices in 2015 is projected to persist, TTA will consistently
continue its internal consolidation process including the implementation of the efficiency
program across its operational aspects. TTA seeks to manage its business profit margin at a
level that will ensure business continuity in the long term.
new Business Pillar
In order to leverage the capacity in civil construction and to benefit from the growth of
construction activities in the future, UT formed a construction services segment as the fourth
business pillar. As part of this plan, UT, through subsidiary PT Karya Supra Perkasa KSP,
acquired 40 ownership of PT Acset Indonusa Tbk, a construction company in Indonesia that
is headquartered in Jakarta, the acquisition was taking place in January 2015.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
202
Agribisnis
Agribusiness
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
203
Business Review
Tinjauan Bisnis
Kunci keberhasilan usaha agribisnis adalah pengendalian biaya yang lebih
baik dibandingkan pelaku usaha lain. oleh karena itu aaL bertekad mengelola
biaya produksi per ton minyak sawit mentah Crude Palm OilCPo melalui
dua pendekatan utama. Pertama, meningkatkan yield perkebunan
dengan menerapkan intensiikasi melalui program mekanisasi, otomasi,
penggunaan bibit unggul hasil proses riset yang berkualitas dan pemeliharaan
area perkebunan yang teratur. Kedua, meningkatkan nilai produk CPo melalui
program hilirisasi industri CPo, yakni mengolahnya menjadi produk Reined,
Bleached and Deodorized Palm Oil RBDPO, olein, stearin dan Palm Fatty
Acid Distillate PFaD yang memiliki nilai lebih tinggi.
The key to managing a successful agribusiness is cost control that excels other players. AAL is therefore
determined to manage Crude Palm Oil CPO production cost per ton through two main approaches. First,
we seek to improve productivity or yield through mechanization, automation, usage of superior
seeds generated from robust research process and maintenance of estates. Second, we seek to elevate
product value by expanding to the downstream side of the CPO sector, processing CPO into Refined, Bleached
and Deodorized Palm Oil RBDPO, olein, stearin, and Palm Fatty Acid Distillate PFAD, which have greater
value.
Widya Wiryawan
Direktur Director
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
204
Astra operates its agribusiness segment through 79.7 share ownership in PT Astra Agro Lestari
Tbk AAL, a listed company on the Indonesia Stock Exchange with market capitalization value
of Rp 38.2 trillion in 2014. AAL manages several oil palm concessions. By the end of 2014, the
combined planted area reached 297,579 hectares 2013: 281,378 hectares, covering Sumatra,
Kalimantan and Sulawesi. To boost plantation productivity, AAL has been consistently carrying
out intensification programs since 2008 that include mechanization, usage of organic
fertilizer, development and usage of superior seeds, water management and comprehensive
infrastructure enhancement.
AAL’s contribution to Astra’s total net profit shows a dynamic trend that tracks the
movement of commodity prices and plantation yields. In 2014, in line with increasing prices and
production volume, AAL’s contribution to Astra’s net revenue increased from 7 in 2013 to 8 in
2014. One of the notable developments from the agribusiness segment in 2014 was the operation
of palm oil refinery in West Sulawesi, with the capacity to process 2,000 tons CPO per day, the
refinery, which commenced operations in early 2014, is a manifestation of Astra’s downstream
initiative in the agribusiness segment.
The refinery uses the Company’s CPO production as its raw material, leading to a decline of 13
in CPO sales volume. However, the total sales value of this segment increased by 29, while
net profit grew by 39. Pada segmen agribisnis, Astra memiliki 79,7
saham di PT Astra Agro Lestari Tbk AAL, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan
nilai kapitalisasi pasar tahun 2014 senilai
Rp 38,2 triliun. AAL mengelola sejumlah areal perkebunan kelapa sawit, dengan total luas
lahan tertanam per akhir tahun 2014 mencapai 297.579 hektar 2013: 281.378 hektar yang
mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk meningkatkan produktivitas
perkebunan yang dimiliki, sejak tahun 2008 AAL konsisten menerapkan program intensifikasi,
terdiri dari mekanisasi, pengolahan pupuk organik, pengembangan dan penggunaan bibit
unggul, menerapkan tata kelola air disertai perbaikan infrastruktur secara komprehensif.
Luas Lahan sawit ha
Palm Oil Planted Area Ha
Lahan Inti Nucleus
Total Lahan Tertanam Total Planted Area
2014
2011 2013
2010 2012
281,378 266,706
272,994 263,281
297,579 220,021
206,579 212,622
206,042 235,311
Kontribusi AAL terhadap total laba bersih Astra bergerak dinamis seiring dengan perkembangan
harga komoditas dan tingkat produktivitas perkebunan. Untuk tahun 2014, sejalan dengan
naiknya harga dan volume produksi, kontribusi AAL terhadap pendapatan bersih Astra
meningkat, dari 7 di tahun 2013 menjadi 8 di tahun 2014. Salah satu perkembangan positif
dari segmen agribisnis di tahun 2014 adalah beroperasinya pabrik pengolahan minyak sawit
Refinery di Sulawesi Barat, dengan kapasitas pengolahan 2.000 ton CPOhari, sejak awal
tahun 2014, sebagai realisasi program hilirisasi segmen agribisnis Astra.
Sekalipun volume penjualan CPO turun sebesar 13 karena sebagian produksi CPO digunakan
sebagai bahan baku refinery, nilai penjualan total segmen agribisnis meningkat hingga 29,
dengan laba bersih naik hingga 39.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
205
Pertumbuhan industri kelapa sawit baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan, industri olahan
berbasis kelapa sawit, maupun kebutuhan energi alternatif, memberikan prospek yang
baik terhadap permintaan CPO. Namun, penurunan harga minyak mentah yang mulai
terjadi sejak Juni 2014 membuat permintaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku energi
alternatif semakin berkurang. Sehingga, tren permintaan juga kembali berkorelasi lebih
erat dengan pertumbuhan penduduk, dengan kisaran pertumbuhan permintaan minyak sawit
antara 2,5-3 per tahun.
Permintaan CPO dunia diyakini tetap memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang,
sekalipun pada tahun 2014 masih tertekan oleh lemahnya permintaan dari pasar utama
CPO seperti India dan Cina sebagai dampak melemahnya kegiatan ekonomi di negara-
negara tersebut. Dalam jangka menengah hingga jangka panjang, permintaan CPO untuk
bahan pangan dari beberapa pasar baru seperti negara-negara di Asia Selatan, Timur Tengah
dan Eropa Timur masih tetap terbuka. Selain itu, keterbatasan lahan untuk pembukaan area
The growth of the palm oil industry today has been driven largely by basic demand for food,
palm oil-based processing industries, as well as alternative energy, thus providing good
prospects on CPO demands. However, a slump in crude palm oil prices started in June 2014 caused
the demand for palm oil as alternative energy continued to drop. Thus the trend of demand
again showed a close link to population growth, and palm oil demand grew at around 2.5-3
per annum.
The projections for global CPO demand in the long run remain positive, although there were
challenges in 2014 as demand from India and China, two of the largest CPO markets, dropped
following sluggish economic conditions in both countries. In the medium to long term, demand
for CPO for food will largely come from several new markets such as countries in South Asia,
the Middle East and Eastern Europe. There is also an issue of limited land expansion for new
plantations, which already signals slow growth of CPO supply. This, coupled with a recovering
Agribusiness Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
206
perkebunan baru, membuat peluang naiknya pasokan CPO dalam jumlah signifikan semakin
terbatas. Sehingga harga CPO dalam jangka panjang diperkirakan akan meningkat seiring
dengan pulihnya kondisi perekonomian global, khususnya kondisi ekonomi di pasar utama CPO.
Dari dalam negeri, dukungan Pemerintah terhadap pengembangan industri juga positif,
mengingat industri kelapa sawit merupakan salah satu penyumbang devisa utama negara
serta memiliki manfaat dan kegunaan yang semakin variatif. Industri kelapa sawit
memegang peran ekonomi yang strategis dalam menjaga keseimbangan neraca perdagangan
nasional.
Industri kelapa sawit juga memberi trickle down effect
bagi perkembangan sektor- sektor industri berbasis perkebunan, seperti
industri pengolahannya dan industri peralatan perkebunan, selain mampu memberikan
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan, terutama para petani plasma
dan skala kecil. Dengan berbagai manfaat tersebut, Pemerintah berupaya mendukung
hilirisasi industri terkait kelapa sawit dengan memberikan insentif pajak ekspor bagi investasi
di kegiatan hilir sejak bulan September 2011.
Indonesia merupakan negara agribisnis dimana secara topography memiliki kondisi tanah
yang cocok sebagai negara pertanian dan ditunjang oleh tenaga kerja yang memadai.
Dengan perkembangan teknologi riset saat ini, dikombinasikan dengan dua komponen diatas
tanah dan tenaga kerja, Indonesia dapat berkembang menjadi negara agribisnis yang
kuat di dunia ini. Terbukti dengan luas lahan area sawit saat ini, dimana Indonesia menjadi
produsen terbesar dengan porsi sebesar 52 dari penghasil CPO di seluruh dunia.
Berdasarkan kondisi-kondisi objektif tersebut, secara umum dapat disimpulkan prospek
pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia masih sangat menjanjikan.
global economy, especially in main CPO markets, will in the long term drive increases in CPO
prices.
From the domestic market side, the Government has been showing consistent support for
industry development. The palm oil industry is in fact one of the country’s main foreign exchange
contributors and can bring multiple extensive benefits. The oil palm industry has a strategic
role in the economy to keep the stability of the national trade balance.
There is also a trickle-down benefit from the oil palm industry to other plantation-based sectors,
such as the processing sector and plantation equipment sector, while promoting better
welfare for communities around concessions, especially plasma farmers and smallholders.
Taking into account the diverse benefits of the industry, the Government is now support the
downstream business of the oil palm sector by offering export tax incentives to downstream
investments since September 2011.
An agricultural country, Indonesia’s topography and the size of its workforce make the country
highly suitable for activities in the agribusiness sector. Technological research combined with
rich soil and significant potential manpower, Indonesia may well be on its way to becoming
the largest agribusiness country in the world. This potential is evident today, with Indonesia
already the largest producer and supplier of 52 of the world’s CPO needs.
Considering the above conditions, it can be concluded that the future prospects of the oil
palm industry in Indonesia are highly promising.
Agribusiness Industry Review and Outlook
Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
207
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
207
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
208
Marketing
Pemasaran
AAL menjual produk kelapa sawit dengan sistem tender. Pada tahun 2014, harga rata-rata
penjualan CPO AAL naik 13,8 dibandingkan harga rata-rata penjualan pada tahun 2013.
Mayoritas hasil produksi CPO AAL diserap oleh pasar domestik.
Sebagai wujud realisasi pengembangan bisnis hilir minyak sawitnya, AAL mulai
mengoperasikan refinery di Mamuju, Sulawesi Barat dengan menghasilkan produk-produk
hilir antara lain RDBPO, olein, stearin dan PFAD. Hasil produksi refinery tersebut, dipasarkan oleh
Astra-KLK Pte. Ltd., perusahaan patungan di Singapura bersama dengan mitra dari Malaysia
yang didirikan pada bulan Agustus 2013. Selama tahun 2014 AAL berhasil merealisasikan ekspor
olein sebesar 255.073 ton.
AAL offers its oil palm products under a tender system. In 2014, the average selling price of AAL’s
CPO rose by 13.8 compared with the average selling price in 2013. AAL’s CPO production is
largely absorbed by the domestic market.
Developing its downstream business, AAL commenced the operations of the refinery in
Mamuju, West Sulawesi. The products, which include RDBPO, olein, stearin and PFAD, are
marketed by Astra-KLK Pte. Ltd., a joint venture company with a Malaysian counterpart that is
headquartered in Singapore and was established in August 2013. In 2014, AAL’s olein export
amounted to 255,073 tons.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
209
PenGemBanGan usaha
Meyakini prospek bisnis kelapa sawit yang cerah, AAL terus merealisasikan rencana peningkatan
kapasitas produksi. Sepanjang tahun 2014, ekspansi dilakukan dengan penambahan fasilitas pada Pabrik
Kelapa Sawit PKS yang telah beroperasi maupun menyelesaikan pembangunan PKS baru. Sehingga
pada akhir tahun 2014, AAL telah memiliki 29 PKS 2013: 26 PKS, dengan kapasitas pengolahan
seluruhnya mencapai 1.435 ton Tandan Buah Segar TBS per jam 2013: 1.280 ton TBS per jam.
Jumlah dan kapasitas PKS akan meningkat di tahun- tahun mendatang. AAL juga memiliki 8 pabrik
pengepresan inti sawit dengan total kapasitas produksi sebanyak 920 ton kernel perhari.
Peningkatan kapasitas produksi juga diupayakan melalui produksi dan perbaikan kualitas bibit.
Untuk maksud tersebut AAL menggalang kerjasama dengan mitra yang kompeten, mengembangkan
fasilitas penelitian dan pengembangan di Kalimantan Tengah. Fokus kegiatan riset AAL adalah Agronomy,
Plant breeding
dan Pest Disease Control.
BusIness DeVeLoPment
Taking into consideration the positive outlook of the oil palm business, AAL continued to implement
its production capacity enhancement plan. In 2014, capacity enhancement was achieved by adding new
facilities to existing CPO mills and completing the construction of new mills. At the end of 2014, AAL
operated 29 mills 2013: 26 mills with a combined processing capacity of 1,435 tons of Fresh Fruit Bunch
FFB per hour 2013: 1,280 ton FFB per hour.
Mill numbers and capacity will certainly be developed in the future. AAL also operates 8 kernel crusher
plants with a total production capacity of 920 tons of kernel per day.
To boost production, AAL also carried out improvements with respect to seed quality and
breeding. To that end, AAL engaged competent parties to develop a research and development
facility in Central Kalimantan. AAL’s research activities focused mainly on Agronomy, Plant breeding and
Pest Disease control.
Marketing
Pemasaran
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
210
AAL’s work plan for 2014 highlighted three main areas, which are expansion, intensification
and diversification. The goal was to increase plantation yield and manpower productivity by
means of mechanization. In effort to address the issue of land limitation, AAL also realized
new planting and replanting in its estates, using superior seeds.
Total new planting and replanting covered an area of 9,590 hectares and 1,830 hectares,
respectively. Meanwhile, intensification continued from previous programs, with a focus
on mechanization and automation.
As a result, in 2014 Nucleus FFB yield in AAL’s estate grew to 21.5 tons per hectare compared
with 20.0 tons per hectare in the previous year. AAL’s CPO production also grew to 1.74 million
tons from 1.54 million tons. Program kerja AAL untuk tahun 2014
memiliki tiga fokus utama, yaitu ekspansi, intensifikasi dan diversifikasi yang tujuannya
adalah meningkatkan yield perkebunan dan meningkatkan produktifitas manusia melalui
mekanisasi. AAL juga merealisasikan penanaman baru dan penanaman kembali lahan-lahan
kelolaan menggunakan bibit unggul dengan tujuan untuk mensiasati keterbatasan lahan.
Total lahan penanaman baru dan penanaman kembali masing-masing adalah 9.590 ha dan
1.830 ha. Sedangkan program intensifikasi dari tahun-tahun sebelumnya dilanjutkan dengan
fokus pada kegiatan mekanisasi dan otomasi.
Hasilnya, di tahun 2014 produktivitas TBS kebun inti AAL naik menjadi 21,50 ton per ha
dibandingkan 20,02 ton per ha pada tahun sebelumnya. Produksi CPO AAL naik menjadi
1,74 juta ton dari 1,54 juta ton.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
211 Penanaman Kelapa sawit ha
Oil Palm Planting Ha
Penanaman Baru New Planting
Penanaman Kembali Replanting
2014
2011 2013
2010 2012
2.4 3.4
2.7 3.7
1.8 10.8
3.5 6.5
3.6 9.6
Produksi
Production
Produksi TBS FFB Production
TBS Inti FFB Nucleus
Produksi CPO CPO Production
‘000 ton
2014
2011 2013
2010 2012
5,124 3,740
1,539 4,798
3,570 1,268
5,498 4,132
1,476 4,235
3,329 1,113
5,562 4,110
1,744
Yield
Yield
Yield TBS Yield CPO
2014
2011 2013
2010 2012
4.62 4.98
5.23 4.67
4.84 20.70
22.08 23.45
20.35 22.04
TonHa
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
212
2014
2013 2012
2011 2010
7,277 7,322
7,576 7,027
RpKg 8,282
rata-rata harga Jual CPo
Average CPO Price
Sementara itu, rata-rata harga CPO di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 8.282kg naik 13,8
dari Rp 7.277kg di tahun 2013, sementara harga kernel naik 47,6 menjadi Rp 5.095kg, dari
posisi Rp 3.452kg di tahun 2013.
Volume penjualan CPO AAL mencapai 1,37 juta ton turun 13 dari 1,58 juta ton, sedangkan
volume penjualan kernel naik 9 mencapai 0,37 juta ton dari 0,34 juta ton di tahun 2013.
Penurunan volume penjualan CPO disebabkan oleh beroperasinya refinery di Sulawesi Barat
yang menggunakan CPO sebagai bahan baku. Keseluruhan hasil pengolahan tersebut yang
berupa produk RBDPO, olein, stearin dan PFAD dengan nilai yang lebih tinggi ditujukan untuk
pasar ekspor.
Dengan perkembangan tersebut, nilai pendapatan bersih AAL naik 29 mencapai
Rp 16,3 triliun pada tahun 2014 dari Rp 12,7 triliun di tahun 2013. Harga CPO yang relatif
lebih tinggi tahun ini dibandingkan dengan tahun 2013 dan pelemahan nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar, berdampak pada kenaikan laba bersih AAL yang cukup signifikan, mencapai
Rp 2,5 triliun, 39 diatas laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 1,8 triliun.
Meanwhile, the average CPO selling price in 2014 stood at Rp 8,282kg, up 13.8 from Rp
7,277kg in 2013, while kernel price rose by 47.6 to Rp 5,095kg in Rp 3,452 kg in 2013.
AAL’s CPO sales volume reached 1.37 million tons or decreased 13 from 1.58 million tons,
while kernel sales volume increased by 9 to 0.37 million tons from 0.34 million tons in
2013. The decrease in CPO sales volume can be attributed to the operations of the refinery
in West Sulawesi, which uses CPO as the raw material. The refinery products – RBDPO, olein,
stearin and PFAD – have greater value and are destined for the export market.
Backed by the above performance, AAL’s net revenue rose by 29 to Rp 16.3 trillion in
2014 from Rp 12.7 trillion in 2013. Rising CPO prices in 2014 and the depreciation of Rupiah
contributed to the significant growth of AAL’s net profit, which amounted to Rp 2.5 trillion,
39 higher than the 2013 net profit of Rp 1.8 trillion.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
213
renCana tahun 2015
Untuk tahun 2015 dan beberapa tahun kedepan AAL akan melanjutkan pengembangan
bisnisnya melalui pengembangan luas lahan dan diversifikasi usaha ke komoditi perkebunan
lainnya dengan didukung pengembangan ke usaha hilirisasi minyak sawit. Berbagai program
yang akan dilaksanakan meliputi:
• Pelaksanaan program mekanisasi dan otomasi seraya memasalkan implementasi program
tersebut di seluruh kebun sesuai dengan kondisi geografis dan lingkungan di masing-
masing kebun.
• Pengembangan sektor hilir sawit untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
• Penguatan bidang Penelitian dan Pengembangan Research and Development
– RD untuk menghasilkan benih unggul yang akan mendukung peningkatan
produktivitas tanaman. Upaya ini diharapkan akan menjadi core competence dari AAL di
masa mendatang.
• Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kompetensi sumber
daya manusia berupa program pelatihan. • Pelaksanaan program tanggung jawab sosial
perusahaan untuk menjamin terjaganya hubungan yang harmonis antara Perseroan
dengan masyarakat dan lingkungan sekitar areal perkebunan.
PLans For 2015
In 2015 and for several years ahead, ALL plans to continue business development by expanding
concession areas and diversify its business to other plantation commodities supported by
palm oil downstream initiatives. The programs going forward include:
• Mechanization and automation and cascading the implementation of both programs to
other estates, with adjustments based on geographical and environmental conditions
in each estate.
• Oil palm downstream development to meet demand from the export markets.
• Strengthening of Research Development in order to generate superior seeds that will
support the Company’s program to boost plant productivity. This effort in particular is
expected to become the core competence of AAL in the future.
• Human resource development through capacity building and training programs.
• Corporate social responsibility programs to maintain amicable relationships between the
Company and the people and environment around estates.
2014 Performance
Kinerja Tahun 2014
Laba bersih AAL naik 39 menjadi
Rp
2,5
triliun
AAL’s net income increased by 39 to Rp 2.5 trillion
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
214
Infrastructure, Logistics, and Others
Infrastruktur, Logistik dan
Lainnya
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
215
Bambang Widjanarko Santoso
Direktur Director
Business Review
Tinjauan Bisnis
Economic growth will also engender the growth of movement of goods and people mobility. In view of this,
Astra is fully committed to supporting the government’s vision of providing sufficient basic infrastructure by the
construction of toll roads with high quality infrastructure that distinguishes the Company.
Astra is committed to developing seaports as a further form of transportation infrastructure to contribute to the
realization of the maritime vision, which is vital for Indonesia as an archipelago.
At the same time, Astra provides quality transportation and logistics services, established as part of Astra Group’s synergy
and a manifestation of Astra’s mission “to prosper with the nation by providing the best value to our stakeholders”.
Pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi positif dengan pertumbuhan pergerakan
barang dan mobilitas manusia. oleh karena itu astra berkomitmen penuh mendukung
visi pemerintah untuk membangun kecukupan infrastruktur dasar dengan
merealisasikan pembangunan jaringan jalan tol dengan kualitas infrastruktur yang prima
sebagai diferensiasi.
astra berkomitmen untuk mengembangkan ketersediaan prasarana transportasi
lainnya, yakni pelabuhan untuk mendukung pengembangan visi kemaritiman sebagai
satu keniscayaan bagi negara kepulauan seperti Indonesia.
Pada saat yang bersamaan astra juga menyediakan layanan transportasi dan
logistik yang berkualitas, dikembangkan sebagai bagian dari sinergi Grup astra,
sekaligus wujud dari misi astra untuk “sejahtera bersama bangsa dengan
memberikan nilai terbaik kepada pemangku kepentingan”.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
216
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
216
Segmen Bisnis Infrastruktur, Logistik dan Lainnya terdiri dari dua sub segmen bisnis, yaitu Bisnis
Infrastruktur dan Logistik serta Bisnis Properti. Di akhir tahun 2014, segmen ini membukukan
laba bersih sebesar Rp 490 miliar menurun 34 dari Rp 748 miliar pada tahun sebelumnya,
dikarenakan one time transaction di sektor properti pada tahun 2013 dan Palyja pada tahun
2014.
InFrastruKtur Dan LoGIstIK
Segmen bisnis infrastruktur dan logistik mengacu pada kegiatan tiga anak usaha
Astra, yakni PT Astratel Nusantara Astratel, PT Intertel Nusaperdana Intertel dan PT Serasi
Autoraya SERA. Portofolio bidang infrastruktur yang mencakup konsesi pembangunan dan
pengelolaan jalan tol, bisnis layanan air bersih, fasilitas penampungan bahan bakar minyak
dan pelabuhan laut ditangani oleh Astratel dan Intertel. Sementara SERA menangani portofolio
jasa transportasi dan logistik, yang terdiri dari empat unit bisnis, yaitu jasa penyewaan
kendaraan TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 dan IBID untuk kegiatan penjualan kendaraan
bekas, jasa pengurusan transportasilogistik SELOG dan jasa transportasi umum O-RENZ taxi.
Pada tahun 2014, segmen ini membukukan total pendapatan sebesar Rp 7,8 triliun, naik
18 dari Rp 6,6 triliun di tahun sebelumnya, dengan kontribusi sebesar 4 terhadap total
pendapatan bersih Astra, meningkat sedikit dari tahun lalu. Laba bersih segmen ini meningkat
sebesar 100 dari Rp 218 miliar pada tahun 2013, menjadi Rp 437 miliar pada tahun 2014.
The infrastructure, logistics and other business segment comprises of two sub business
segments, namely Infrastructure and Logistics, including Property Business. At the end of 2014,
this segment recorded Rp 490 billion of net income, decreased 34 from Rp 748 billion in
the previous year. The decreased was due to one time transaction in property sector in 2013, and
Palyja in 2014.
InFrastruCture anD LoGIstICs
The infrastructure and logistics business segment is operated by three subsidiaries
of Astra: PT Astratel Nusantara Astratel, PT Intertel Nusaperdana Intertel and PT Serasi
Autoraya SERA. Infrastructure portfolios including concessions for toll-road development
and management, clean water services, fuel storage facility and seaports are handled by
Astratel and Intertel. Meanwhile, SERA focuses on transportation and logistics portfolios, which
cover four business units: rental of vehicles under TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 and IBID for
sales of used vehicles, SELOG as logistics service and O-RENZ taxi for general transportation.
In 2014, this segment recorded a total revenue of Rp 7.8 trillion, grew 18 from Rp 6.6 trillion
in the preceding year. The segment accounted for 4 of Astra’s total net revenue, slightly
improved from last year. At the end of 2014, this segment booked a net income of Rp 437 billion,
increased by 100 from Rp 218 billion in the previous year.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
217
tInJauan Dan ProsPeK InDustrI InFrastruKtur Dan LoGIstIK
Terbentuknya pemerintahan baru pasca Pemilu 2014, membawa angin segar bagi
pertumbuhan industri infrastruktur maupun logistik. Pemerintah menunjukkan komitmen
yang semakin tinggi terhadap pembangunan infrastruktur tertentu, meliputi pengembangan
sarana perhubungan yang terdiri dari pembangunan jalan, jaringan jalan kereta
api, pelabuhan, dermaga penyebrangan dan bandara udara; penyediaan ketenagalistrikan
dan sarana irigasi.
InFrastruCture anD LoGIstICs InDustrY reVIeW anD outLooK
A new government was formed following the 2014 elections, signaling hope for the
infrastructure and logistics industry. The government now shows stronger commitment
to infrastructure development, especially transportation that includes roads, railways,
harbors, connecting seaports and airports, as well as electricity and irrigation systems.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
218
Selanjutnya, realisasi pembangunan sarana perhubungan antar pulau dengan mengusung
konsep Tol Laut yang didukung dengan ketersediaan pelabuhan laut dalam, dermaga
penyeberangan dan sarana jalan yang terintegrasi diyakini akan meningkatkan volume
pergerakan barang dan industri logistik secara substansial di masa-masa mendatang.
Pemasaran
Astra bertekad menjadi pemain yang diperhitungkan dan disegani dalam industri
infrastruktur dan logistik, karena senantiasa menunjukkan komitmen terhadap kualitas
layanan yang melebihi standar yang ditetapkan dan menjadikan pemenuhan kebutuhan
pelanggan sebagai standar layanan yang unggul. Dengan komitmen tersebut, setiap unit
bisnis pada segmen ini mampu menjaga kualitas layanan dan memiliki pangsa pasar tersendiri
yang akhirnya dapat mendukung kinerja segmen bisnis tetap baik, untuk saat ini maupun
di masa mendatang.
Sementara untuk bisnis penyewaan kendaraan, Astra merupakan salah satu pemain utama
dengan jumlah armada dan dukungan jaringan kantor layanan yang tersebar luas di Indonesia.
KInerJa unIt 2014 InFrastruKtur umum
Astra memiliki kebijakan dalam mengembangkan segmen bisnis infrastruktur
melalui Three Horizon Strategy.
Target berikutnya di bidang infrastruktur adalah
untuk terus mengembangkan segmen bisnis yang berfokus pada peningkatan keunggulan
operasional dan inisiatif Value Chain. Sedangkan Next Level
di bidang infrastruktur adalah dengan menambahkan unit bisnis baru yang
terkait pada sektor jalan tol dan pelabuhan. Dan Next Landscape
-nya adalah mencari peluang investasi pada sektor baru yang diharapkan
dapat terus memperkuat kinerja Grup Astra secara keseluruhan.
Further, the realization of the maritime highway that will enable inter-island connectivity,
supported by integrated infrastructure of deep-sea ports, crossing harbors and roads,
will substantially boosting the volume of goods moved and the logistics industry.
marKetInG
Astra aimed to be a recognized and respected force in the infrastructure and logistics industry
for its commitment to service quality that exceeds the standard and as the foundation
of customers’ service excellence. Having this commitment, all business units in this segment
are able to maintain service quality and to develop distinct markets, which sustain this
business segment’s performance today and in the future.
Meanwhile, in the vehicle rental, Astra is one of the leading players with its fleets and extensive
office network in Indonesia.
2014 unIt PerFormanCe InFrastruCtures
The Three Horizon Strategy constitutes Astra’s policy in developing its infrastructure business
segment. The Next Target in infrastructure is to grow a segment that emphasizes operational
excellence and value chain initiative. The Next Level entails adding new business units related
to toll roads and seaports, while the Next Landscape covers investment opportunities in
new sectors that can strengthen Astra Group’s overall performance.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
219
Besarnya dampak positif terhadap pembangunan nasional dan terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat, mendorong Astra merealisasikan bermacam
program pengembangan pada sektor ini, seperti dijelaskan pada uraian berikut.
Pt marga mandalasakti mms
Dalam rangka meningkatkan kapasitas jalan, di tahun 2014, MMS telah membangun lajur
ketiga untuk ruas Cikupa - Balaraja Barat di kedua arah sepanjang 7,5 km dan renovasi
gerbang serta penambahan lajur transaksi di Ciujung dan Serang Barat. Selain itu, untuk
peningkatan kualitas pelayanan jalan yang lancar, aman dan nyaman, MMS berkomitmen
untuk mengembalikan fungsi akses jalan tol yang steril melalui aktivitas revitalisasi akses di
Bitung, Cikupa, Balaraja Barat, Serang Timur dan Merak.
Volume lalu lintas di ruas tol Tangerang- Merak yang dikelola MMS terus menunjukkan
pertumbuhan. Setelah peningkatan sekitar 8,7 pada tahun 2013, dengan total kendaraan
melintas sebanyak 40,8 juta atau rata-rata 111.671 kendaraan perhari, pada tahun 2014
pertumbuhan lalu lintas telah meningkat sebesar 6,3 dengan total kendaraan sebanyak
43,3 juta kendaraan, atau rata-rata 118.729 kendaraan per harinya.
Positive impact on national development and welfare improvement encourages Astra to
realize numbers of development programs in this sector, as described in the following section.
Pt marga mandalasakti mms
To increase road capacity, in 2014 MMS has constructed the third lane in both directions of
the Cikupa-West Balaraja section covering 7.5 km. MMS also carried out gate renovation and
added transaction lanes in Ciujung and West Serang. In addition, to ensure smooth, safe
and convenient road service quality, MMS is committed to provide sterile toll road access by
revitalizing access points in Bitung, Cikupa, West Balaraja, East Serang and Merak.
The traffic volume of the Tangerang-Merak toll road managed by MMS grows continually.
After demonstrating 8.7 growth in 2013 with total 40.8 million vehicles, or in average of
111,671 vehicles per day, in 2014 the growth has increased 6.3. Overall, 43.3 million vehicles
have used the toll road during the year, in average of 118,729 vehicles per day.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
219
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
220
Pt Pam Lyonnaise Jaya PaLYJa
PT Pam Lyonnaise Jaya PALYJA, yang dimiliki oleh Astratel 49 dan lini usaha GDF SUEZ
France 51, memiliki kerja sama dalam bentuk konsesi selama 25 tahun hingga 31 Januari 2023
dalam jasa penyaluran air bersih untuk wilayah bagian barat ibukota Jakarta.
Selama tiga tahun terakhir, jumlah pelanggan PALYJA relatif stabil atau sekitar 405.712
pelanggan dengan total penjualan mencapai 159,1 juta m
3
.
Pt Gresik Distribution terminal GDt
GDT dimiliki oleh Astratel 40 dan PT Shell Indonesia 60, mengelola fasilitas
penampungan bahan bakar minyak dengan total kapasitas sebesar 35.000 kilo-liter di
wilayah Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 2014, jumlah throughput mengalami penurunan yang
cukup berpengaruh karena adanya kondisi eksternal yang di luar kendali perusahaan.
Pt Pelabuhan Penajam Banua taka PPBt
Akuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Pelabuhan Eastkal dilakukan di bulan Januari
2013 dan sektor baru dalam portofolio aset infrastruktur milik Astra. Pelabuhan Eastkal
yang terletak di daerah Penajam, Kalimantan Timur diharapkan melayani kebutuhan
komersial bagi sektor minyak dan gas setempat, serta memegang peranan strategis sebagai
basis logistik untuk kepentingan internal rantai usaha Astra, khususnya usaha alat berat dan
pertambangan serta perkebunan kelapa sawit.
PPBT telah melakukan perbaikan prasarana pelabuhan selama tahun 2014, seperti
penambahan alat berat, pembangunan gudang baru, dan penambahan fasilitas pendukung
lainnya. PPBT juga melakukan beberapa studi untuk melakukan peningkatan kualitas
infrastruktur pelabuhan.
Pada tahun 2014 jumlah kargo mengalami penurunan menjadi 32.130 ton, dari posisi 38.707
ton pada tahun 2013, dikarenakan adanya penurunan aktivitas di industri batubara yang
menyebabkan menurunnya aktivitas keluar masuk alat-alat berat industri pertambangan
yang saat ini ditempatkan di open yard milik PPBT.
Pt Pam Lyonnaise Jaya PaLYJa
PT Pam Lyonnaise Jaya PALYJA, owned by Astratel 49 and a business unit of GDF SUEZ
France 51, holds 25-year concession rights until 31 January 2023 as distributor of clean
water in West Jakarta.
Within the last three years, PALYJA has been able to maintain its customer base with
approximately 405.712 customers and total sales that amount to 159.1 million m
3
.
Pt Gresik Distribution terminal GDt
GDT, owned by Astratel 40 and PT Shell Indonesia 60, manages a fuel storage facility
with a total capacity of 35,000 kiloliters in Gresik, East Java. In 2014, its total throughput
significantly declined because of force majeure events.
Pt Pelabuhan Penajam Banua taka PPBt
The acquisition of PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Eastkal Port took place in January 2013
and denoted the start of a new sector in Astra’s infrastructure asset portfolio. Eastkal Port which
located in Penajam, East Kalimantan, is expected to serve commercial needs for the local oil and
gas industry. It also holds a strategic role as the logistic hub for Astra’s value chain business,
especially the heavy equipment business, mining and oil palm plantations.
PPBT has carried out port facility improvement during 2014 by adding heavy equipment, new
storage buildings and other supporting facilities. PPBT has also conducted a number of studies
concerning improvement of port infrastructure quality.
In 2014, cargo volume decreased to 32,130 tons from 38,707 tons in 2013. This was as a result of
coal industry slowdown, which affected the flow of mining heavy equipment currently stationed
at PPBT open yard.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
221
Business Review
Tinjauan Bisnis
Pt marga harjaya Infrastruktur mhI
MHI berada dibawah pengelolaan Astratel dengan kepemilikan 100, bertanggung jawab
atas pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 km di
Jawa Timur, salah satu ruas dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa, dengan masa konsesi hingga
tahun 2045. Total biaya proyek, termasuk pengadaan lahan, pembangunan jalan beserta
fasilitas pendukung bagi pengguna jalan tol, diperkirakan mencapai Rp 3,8 triliun.
Pembangunan dilangsungkan dalam tiga seksi.
Pembangunan seksi satu pada ruas jalan tol ini telah selesai di tahun 2014, dan mulai beroperasi
secara komersil pada bulan Oktober 2014. Untuk ruas 2 dan 3 yang saat ini pembebasan lahannya
sudah mencapai 91 dan ditargetkan mencapai 100 pada tahun 2015, menunggu selesainya
proses pembebasan lahan.
Pt marga trans nusantara mtn
MTN dimiliki oleh Astratel 40 dan PT Jasa Marga Tbk 60. MTN tengah melaksanakan
pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km yang merupakan kelanjutan
dari ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, serta memegang konsesi pengelolaan jalan tol dengan
masa konsesi selama 35 tahun sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pemerintah.
Hingga akhir tahun 2014, kemajuan pembebasan lahan telah mencapai 23,45. Astra berharap
regulasi pembebasan tanah sebagaimana ditetapkan dalam PP 99 tahun 2014, akan
dapat mempercepat proses pengadaan tanah, sehingga masa konstruksi dapat dilaksanakan
segera.
Pt marga harjaya Infrastruktur mhI
MHI was established under the management of Astratel with 100 ownership. MHI is responsible
for the construction and management of the Kertosono-Mojokerto toll road along 40.5 km in
East Java. With concession period until 2045, the toll road is part of the Trans-Java toll network.
It has estimated total project cost Rp 3.8 trillion including land acquisition, construction of road
and supporting facilities.
Construction of first section of the toll road has been completed in 2014 and commenced
operations in October 2014. Land acquisition progress for sections 2 and 3 has reached 91
which targeted to reach 100 in 2015, subject to the timely completion of land acquisition.
Pt marga trans nusantara mtn
MTN is owned by Astratel 40 and PT Jasa Marga Tbk 60. MTN is carrying out the
construction of the Kunciran-Serpong toll road along 11.2 km and connected to the Jakarta
Outer Ring Road. MTN holds concession rights for 35 years of concession period in toll road
management, effective since the issuance date of the work commencement order by the
Government.
At the end of 2014, land acquisition had reached 23.45. With the issuance of new land
acquisition regulation as stated in Government Regulation No. 992014, Astra expects that the
land acquisition process can be expedited and construction can commence immediately.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
222
LoGIstIK
PT Serasi Autoraya SERA sebagai bagian bisnis Astra yang melayani jasa penyewaan kendaran,
penjualan kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasilogistik, dan jasa transportasi
umum, berusaha untuk mengedepankan layanan terbaik demi memenuhi kepuasan
pelanggan.
Pada tahun 2014, SERA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 7,8 dari Rp 6,6 triliun
menjadi Rp 7,1 triliun, dimana masing-masing unit bisnis berkontribusi sebesar 47,9
dari jasa penyewaan kendaraan 38,6 dari penjualan kendaraan bekas, 11,9 dari jasa
pengurusan transportasilogistik dan 1,5 dari jasa transportasi umum. Sementara laba bersih
mengalami penurunan sebesar 22 yaitu dari Rp 202 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 157
miliar di tahun 2014. Kontribusi jasa penyewaan kendaraan terhadap laba bersih adalah sebesar
14,3, penjualan kendaraan bekas 68,5, dan jasa pengurusan transportasilogistik 17,7.
Sesuai dengan tagline perusahaan we move people and goods
, SERA membagi portofolio bisnisnya menjadi:
LoGIstICs
PT Serasi Autoraya SERA, part of Astra business group, oversees rental of vehicles, sales of
used vehicles, integrated logistics solutions and general transportation services. SERA is
committed to providing the best services and ensuring customer satisfaction.
In 2014, SERA booked revenue growth of 7.8 from Rp 6.6 trillion to Rp 7.1 triliun. By business
unit, rental of vehicles contributed 47.9, sales of used vehicles contributed 38.6, logistics
solutions accounted for 11.9, and general transportation contributed 1.5. Meanwhile,
net income dropped by 22 from Rp 202 billion in 2013 to Rp 157 billion in 2014. Sales of used
vehicles accounted for 68.5 of the net income, followed by logistics solution with 17.7, and
rental of vehicles accounted for 14.3.
In line with its tagline we move people and goods, SERA’s business portfolio consists of the
following:
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
223
Jasa Penyewaan Kendaraan
Jasa penyewaan kendaraan dengan merek dagang TRAC-Astra Rent a Car TRAC mengelola
sekitar lebih dari 32 ribu kendaraan, didukung jaringan distribusi yang terbesar dalam industri
penyewaan, terdiri dari 34 kantor cabang, 75 rental outlet, dan lebih dari 500 bengkel rekanan
yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain penyewaan kendaraan, TRAC juga menyediakan
jasa layanan TMS Transportation Management System
. TRAC telah mendapatkan sertifikasi Occupational Health and Safety Management
System OHSMS, menunjukkan bahwa TRAC
melaksanakan kegiatan operasional dengan berorientasi kepada lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja.
Komitmen yang tinggi terhadap kualitas layanan membuat TRAC meraih 9 penghargaan
dibidang penyewaan kendaraan, meliputi: Word of Mouth Marketing Award, Best Brand
Award, Service Quality Award, Jardine Pride in Performance, Top Brand
, dan Superbrand.
rental of Vehicles
Rental of Vehicles under the TRAC-Astra Rent a Car TRAC brand manages over 32 thousand
vehicles. The business is supported by the largest distribution network in the rental sector,
comprising 34 branch offices, 75 rental outlets and over 500 partner automotive workshops located
throughout Indonesia. Aside from car rental, TRAC also provides the TMS Transportation
Management System. TRAC has obtained Occupational Health and Safety Management
System OHSMS certification, which signifies TRAC’s commitment to environmental, health
and work safety in its operations.
This strong dedication to service quality earned TRAC nine awards in vehicle rental, including:
Word of Mouth Marketing Award, Best Brand Award, Service Quality Award, Jardine Pride in
Performance, Top Brand and Superbrand.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
224
Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ
Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit dan 50 armada bus. Sebagai bentuk komitmen
atas keamanan dan kenyamanan pelayanan, Orenz akan melengkapi armadanya dengan
teknologi GPS.
Penjualan Kendaraan Bekas
SERA melalui mobil88 dan IBID menjual kendaraan bekas sebanyak lebih dari 35 ribu
mobil, naik 20,7 dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014 mobil 88 mendapatkan
penghargaan Word of Mouth Marketing Award, sedangkan IBID mendapatkan penghargaan
World Class Quality Achievement
. Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ
Taxi fleet, which has grown to 1,100 units and 50 buses. To enhance safety and convenience,
Orenz plans to install a GPS system across its taxi fleet.
used-Car sales
SERA’s brands mobil88 and IBID have sold more than 35 thousand used cars, increase
20.7 from 2013. In 2014, mobil88 received the Word of Mouth Marketing Award, while
IBID was recognized by the World Class Quality Achievement award.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
225
Business Review
Tinjauan Bisnis
Jasa Pengurusan transportasi Logistik
SELOG sebagai merk dagang dari SERA yang memberikan jasa pengurusan transportasi
logistik yang terintegrasi memiliki 16 cabang di seluruh Indonesia dan mengelola 794 unit
truk, 14 vessel, gudang seluas 7,35 ha dan area penyimpanan seluas 6,75 ha. Untuk
meningkatkan pendapatan, SELOG mulai November 2014 mengembangkan layanan
baru, yakni SELOG Express, yang melayani jasa pengiriman dokumen dan paket.
Jasa transportasi umum
Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ
Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit. Sebagai bentuk komitmen atas keamanan
dan kenyamanan pelayanan, O-RENZ akan melengkapi armadanya dengan teknologi GPS.
Logistics solutions
SELOG, a brand under SERA, provides integrated logistics solutions. SELOG operates 16 branch
offices across Indonesia and manages 794 units of truck, 14 vessels, a 7.35-hectare warehouse
and a 6.75-hectare storage area. To boost revenue, starting from November 2014 SELOG
developed a new service, SELOG Express, which focuses on document and package delivery.
General transportation services
Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ Taxi fleet, which has grown to 1,100 units. To
enhance safety and convenience, O-RENZ plans to install a GPS system across its taxi fleet.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
226
renCana tahun 2015
Astra akan berupaya memperkuat posisinya dalam segmen usaha infrastruktur dengan
meningkatkan kinerja portofolio yang sudah ada, menyelesaikan pembangunan
portofolio infrastruktur yang sedang dalam pengembangan, dan di saat bersamaan mencari
peluang untuk mengembangkan portofolio aset baru di segmen ini, baik melalui akusisi
maupun kerjasama dengan mitra strategis. Dengan demikian, pengembangan segmen
bisnis infrastruktur akan terkonsentrasi pada lini usaha yang berkaitan erat dengan pergerakan
barang dan manusia, seperti pengembangan jalan tol dan pelabuhan.
SERA di tahun 2015 berencana mengembangkan bisnis ke sektor ritel B2C, sementara TRAC
akan menjangkau konsumen di sektor-sektor industri yang berpotensi, dan selanjutnya untuk
lini usaha logistik, pengembangan semakin ditekankan dalam bentuk contract logistik serta
bisnis express.
PLans For 2015
Astra will endeavor to strengthen its position in the infrastructure segment by enhancing the
performance of existing portfolios, completing the ongoing infrastructure projects, and at the
same time identifying possibilities to develop new assets in this segment. Therefore, the
infrastructure segment will be focused on areas that are closely related to the movement
of goods and people, such as toll roads and seaports.
SERA in 2015 plans to develop its retail business B2C, while TRAC plans to tap into consumers
in potential industry sectors. For the logistics business, development will emphasize logistics
contracts and express services.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Total pendapatan segmen Infrastruktur dan Logistik
naik 18 menjadi
Rp
7,8
triliun
Infrastructure and Logistic’s total income increased by 18
to Rp 7.8 trillion
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
227
Property
Properti
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
227
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
228
Property
Properti
ProYeK BIsnIs DaLam PenGemBanGan
Perkantoran menara astra dan apartemen anandamaya residences
Pada tahun 2013, Astra mulai membangun kompleks terintegrasi yang terdiri dari
perkantoran dan apartemen dengan didukung fasilitas ritel kuliner. Kompleks ini terletak di
atas lahan 2,4 hektar di daerah pusat bisnis CBD Jakarta.
Gedung perkantoran Menara direncanakan dibangun dengan ketinggian 260 meter dan
47 lantai dan diproyeksikan akan menjadi salah satu gedung pencakar langit di Jakarta
dan menjadi salah satu signature project Astra. Menara Astra dirancang untuk menjadi
International Grade A Office
dengan standard Green Building
peringkat platinum, tingkat tertinggi dari suatu grade gedung perkantoran.
Menara ini direncanakan akan dilengkapi dengan convention hall berkapasitas 1.000
ProJeCts In DeVeLoPment
Menara Astra Ofice Complex and anandamaya residences apartment
In 2013 Astra commenced the development of an integrated complex consisting of
office buildings and residential apartments, complemented with a food retail area. The
project occupies a 2.4 hectare plot of land in Jakarta’s central business district CBD.
Menara Astra is designed to be a 260-meter, 47-storey office building, projected to be one
of Jakarta’s most iconic skyscrapers and Astra’s signature project. It is built as an International
Grade A Office that incorporates platinum level Green Building standards – the highest level
for an office building. The tower is planned to house a convention hall with a 1,000-visitor
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
229
Property
Properti
orang, dan sarana pendukung retail tiga lantai. Ground breaking pembangunan Menara
Astra telah dilakukan pada bulan Desember 2013, dan ditargetkan selesai pada tahun 2018.
Selain itu, Astra berkolaborasi dengan Hongkong Land Limited, salah satu group
properti terkemuka, membangun apartemen Anandamaya Residences, suatu proyek
residensial eksklusif terdiri atas sebuah Luxury Tower
dan dua Premium Towers. Ketiga tower tersebut akan menjadi satu kesatuan
dengan Menara Astra sebagai pembangunan yang terintegrasi. Anandamaya Residences
merupakan hunian premium berjumlah sekitar 509 unit apartemen yang diharapkan akan
selesai dibangun pada tahun 2018.
Pembangunan gedung perkantoran dan residensial tersebut, sekaligus menandai
langkah Astra untuk mengembangkan bisnis di bidang properti melalui sayap Astra Property.
KInerJa tahun 2014
• Perkantoran Menara Astra Hingga akhir tahun 2014, pembangunan
perkantoran Menara Astra telah mencapai tahap pembangunan basement. Sebagian
dari area perkantoran Menara Astra akan menjadi kantor pusat PT Astra International
Tbk dan unit bisnis Grup Astra lainnya.
• Apartemen Anandamaya Residences Anandamaya Residences mulai ditawarkan
di kuartal ketiga 2014 dengan hasil yang memuaskan dimana 80 dari 509 unit yang
tersedia sudah dapat diserap oleh pasar. Anandamaya Residences menawarkan
standar baru bagi kehidupan eksklusif di Jakarta.
capacity and a three-floor retail area. The groundbreaking of Menara Astra took place
in December 2013, and the project is slated for completion in 2018.
Furthermore, in collaboration with Hongkong Land Limited, a renowned property group,
Astra is also undertaking the construction of Anandamaya Residences, an exclusive residential
project that consists of one Luxury Tower and two Premium Towers. The three towers will be
part of the Menara Astra integrated complex. Anandamaya Residences offers 509 premium
residential units, and construction is expected to be completed in 2018.
These projects mark Astra’s endeavors in the property sector through the Astra Property
business unit.
2014 PerFormanCe
• Menara Astra Office Complex At the end of 2014, Menara Astra construction
project had reached basement-construction phase. Areas within Menara Astra will be
dedicated as the head office of PT Astra International Tbk as well as other business
units within Astra Group.
• Anandamaya Residences The marketing of Anandamaya Residences
started in the third quarter of 2014 with exceptional results, 80 of the available
509 units has been absorbed by the market. Anandamaya Residences offers a new
standard of luxury living in Jakarta.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
230
Information Technology
Kemajuan dan kesejahteraan Bangsa berkorelasi positif dengan perkembangan aplikasi di bidang teknologi Informasi. Indonesia yang
termasuk salah satu negara berpenghasilan menengah kini tengah bergerak pasti menjadi negara berpenghasilan tinggi, menjanjikan peluang besar
bagi berkembangnya volume pasar jasa solusi maupun document handling berbasis teknologi informasi dalam derap pembangunan di setiap sektor
ekonomi.
A nation’s advancement and welfare correlate with the development of its information technology. Indonesia, now a middle-income country, is steadily moving into the high-income category and possesses
substantial potential for solution services and IT-based document handling to grow alongside the economy.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
231
oleh karena itu, astragraphia bertekad mengembangkan segmen bisnis berbasis
Document, Information, Communication Technology agar mampu menjadi pemain
utama dalam memberi layanan solusi dan document handling berbasis teknologi serta
mampu memberi segala jenis jasa yang dibutuhkan pelanggan, dari level korporasi
besar hingga usaha mikro dengan kinerja yang berkualitas. Berbasiskan kualitas
layanan sebagai keunggulan utama, astragraphia berkomitmen untuk turut
mendukung terciptanya pembangunan ekonomi Indonesia melalui solusi-solusi
inovasi di bidang dokumen dan teknologi informasi serta komunikasi dan sekaligus
tetap peduli pada lingkungan yang lestari.
Therefore, Astragraphia is dedicated to building a business segment based on Document, Information, Communication
Technology and to become the leading provider of solution services and technology-based document handling.
Astragraphia aims to offer all services that are required by its customers, big and small, and to deliver quality performance.
With a service quality that defines its excellence, Astragraphia is committed to participating in Indonesia’s
economic development through innovative document and information communication technology solutions
and at the same time striving to achieve environmental sustainability.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Bambang Widjanarko Santoso
Direktur Director
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
232
Segmen bisnis rantai usaha Teknologi Informasi diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk
Astragraphia, anak perusahaan dengan porsi kepemilikan Astra sebesar 76,9 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar
Rp 2.6 triliun. Astragraphia menawarkan jasa solusi bisnis berbasis Document, Information,
Communication Technology DICT yang lengkap.
Solusi dokumen dikelola secara langsung oleh Astragraphia bersama prinsipal utama Fuji Xerox,
dengan menyediakan 4 portofolio produk, yaitu office
, production, printer dan global services. Astragraphia memiliki dua anak perusahaan,
yaitu PT Astra Graphia Information Technology AGIT yang bergerak di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dan PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI yang bergerak dalam
bidang jasa percetakan dokumen digital, perdagangan kebutuhan harian perkantoran
dan jasa titipan barang courier service.
tInJauan Dan ProsPeK InDustrI DoCument, InFormatIon
CommunICatIon teChnoLoGY DICt
Pertumbuhan segmen bisnis DICT berkorelasi erat dengan kondisi ekonomi, tingkat kemajuan
suatu negara, dan situasi politik secara umum. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan suatu
negara maka akan semakin tinggi kebutuhan produk berbasis DICT. Pada tahun 2014,
perekonomian mengalami pertumbuhan lebih rendah dari tahun sebelumnya Bank
Dunia, Januari 2015. Kondisi ini membuat pertumbuhan permintaan produk DICT juga
melambat.
Meski demikian, permintaan produk DICT di masa-masa mendatang akan tetap menjanjikan,
mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk yang
besar dan ekonomi yang terus bertumbuh dan membawa Indonesia masuk didalam kelompok
negara berpendapatan menengah. Ekonomi The IT value chain business segment is managed
by Astra’s subsidiary, PT Astra Graphia Tbk Astragraphia. Astra holds 76.9 ownership in
the company, and it is listed on the Indonesia Stock Exchange, with market capitalization
value of Rp 2.6 trillion by the end of 2014. Astragraphia offers a comprehensive range of
business solutions services based on document, information communication technology DICT.
The document solutions business is operated directly by Astragraphia and main principal
Fuji Xerox. This business manages four product portfolios: office, production, printer and global
services. Astragraphia has two subsidiaries, PT Astra Graphia Information Technology
AGIT, which focuses on information and communications technology and PT Astragraphia
Xprins Indonesia AXI, which focuses on digital printing, office supplies and courier service.
DoCument, InFormatIon CommunICatIon teChnoLoGY
DICt InDustrY reVIeW anD outLooK
The growth of the DICT segment correlates closely with economic conditions, the
development level of a country and the overall political situation. As the country develops,
demand for DICT-based products will also grow. In 2014, the economy grew at a lower level than
the previous year World Bank, January 2015, which also slowed demand for DICT products.
However, the outlook for DICT products is promising. In the context of Indonesia, the
country is rich with natural resources and has a vast population and a continuously growing
economy. Today, Indonesia has become a middle-income country. Indonesia’s economy
is projected to thrive and the country will
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
233
Indonesia diprediksikan terus bergerak menuju ke kelompok negara berpendapatan tinggi,
mengingat dalam beberapa tahun mendatang Indonesia akan memiliki bonus demografi,
suatu kondisi dimana jumlah penduduk dalam usia produktif mendominasi keseluruhan
jumlah penduduk. Indonesia Data Center IDC memperkirakan kenaikan belanja ICT di
tanah air akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Selain itu, daur hidup teknologi
juga semakin pendek, ditandai dengan makin banyaknya produk baru dengan selang waktu
yang semakin singkat. Di sisi lain, kebutuhan kalangan bisnis akan proses operasional yang
semakin efektif dan efisien serta mobilitas yang tinggi akan informasi terkini, mendorong
terjadinya percepatan jumlah informasi yang membutuhkan solusi dokumen, baik dari segi
solusi cetak dokumen, manajemen dokumen maupun penyimpanan dokumen secara
elektronik. enter the high-income category, especially
considering that the country will enjoy a demographic bonus, in which the productive-
age population will be the largest component of the total population. The Indonesia Data
Center IDC estimates that expenses related to information and communications technology
ICT in Indonesia will jump in the coming years. In addition, the life cycle of technology
will be reduced, as new products flow into the market within a shorter span of time. Moreover,
professionals and businesses will require more effective and efficient operational processes as
well as rapid streams of information – which will drive demand for document solutions in terms
of document printing, document management and electronic storage of documents.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
233
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
234
Pemasaran
Sasaran pemasaran produk DICT adalah perkantoran atau korporasi yang membutuhkan
solusi dokumen, informasi, dan komunikasi untuk mendukung proses bisnisnya. Dengan
ruang lingkup DICT, Astragraphia mempunyai dua segmen usaha yaitu solusi dokumen dan
solusi teknologi informasi komunikasi.
Untuk solusi dokumen, Astragraphia bekerja sama dengan Fuji Xerox. Jasa yang ditawarkan
difokuskan pada upaya memberi solusi dalam bidang pengelolaan dokumen-dokumen
perusahaan. Astragraphia juga menyediakan jasa layanan purna jual melalui Full Service
Maintenance Agreement. Solusi pengelolaan
dokumen semakin berkembang dengan adanya produk-produk dokumen yang membutuhkan
teknologi lebih maju, seperti dokumen berwarna. Solusi Dokumen berwarna didukung
aplikasi-aplikasi yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
marKetInG
The target market for DICT products is offices and corporations that seek document, information
and communication solutions to support their business processes. Within the scope of DICT,
Astragraphia operates two business segments, namely document solutions and information
and communications technology solutions.
For document solutions, Astragraphia partners with Fuji Xerox, and services are focused
on solutions for document management. Astragraphia also provides after sales services
through its Full Service Maintenance Agreement. Document management solutions develop
in line with products that require advanced technology, such as color documents. Document
solutions are supported by features that create added value for customers.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
235
Solusi teknologi informasi dan komunikasi dijalankan oleh AGIT yang menawarkan solusi
layanan sistem IT terintegrasi, bekerja sama dengan principal papan atas, seperti IBM,
SAP, ORACLE, dan CISCO. Dalam bisnis IT ini Astraghaphia memberikan solusi-solusi yang
terkait dengan suatu management business process yang diperkuat oleh teknologi informasi
berupa jasa solusi ICT yang terdiri dari ICT reseller
, professional services, network solution dan outsourcing. Melalui anak perusahaan AXI
Astragraphia Xprins Indonesia, kelompok usaha Astragraphia menyediakan jasa layanan
digital printing , yakni Digital Variable Data
Printing , jasa layanan kurir courier services, dan
layanan penjualan peralatan dan perlengkapan kantor.
Dengan ragam jasa tersebut, segmen DICT melayani seluruh segmen pasar ritel, korporasi
dan pemerintahan, dengan konsep penyediaan solusi yang terintegrasi. Pemasaran jasa DICT
dilakukan melalui direct sales yang ditempatkan di seluruh kantor cabang dan untuk produk
printer low-end
, pemasaran dilakukan melalui kerjasama dengan inDirect Channel. Pelayanan
purna jual dilakukan melalui kontrak servis. Untuk Office Business yang berada di kota-
kota besar utama, Astragraphia menyediakan pelayanan 3 Hours Down Time, yaitu pelayanan
perbaikan dengan jaminan mesin di bawah 3 jam. Jaringan distribusi juga ditunjang oleh Customer
Call Center
sebagai pusat layanan pelanggan yang secara efektif memberikan solusi untuk
semua kerusakan atau permasalahan produk di semua lokasi pelanggan di seluruh Indonesia.
Astragraphia juga memantau kepuasan pelanggan melalui mitra survey independen.
Saat ini Astragraphia telah memiliki sertifikasi ISO 9000:2000.
Portofolio office Astragraphia diperkirakan menguasai pangsa pasar sebesar 40, portofolio
production sebesar 39, dan portofolio printer sebesar 15 sumber: IDC.
ICT solutions are operated by AGIT and offer integrated IT solutions in partnership with
reputable principal companies, such as IBM, SAP, ORACLE and CISCO. In the IT business,
Astragraphia provides solutions related to business process management supported by
IT systems. ICT solutions include ICT resellers, professional services, network solutions and
outsourcing. Further, through AXI Astragraphia Xprins Indonesia, Astragraphia business group
provides a digital printing service called Digital Variable Data Printing, courier services and
office supplies and stationery.
With the range of services, the DICT segment caters to all market segments from retail
and corporate to government, with a unique proposition of integrated solutions. DICT
marketing is done through a direct sales channel that is available at all branch offices and
through inDirect Channel for low-end printers, while after sales services is provided through
service agreements. For office businesses located in major cities, Astragraphia offers the 3 Hours
Down Time service – guaranteed repair service in less than three hours. Astragraphia’s distribution
network is supported by its Customer Call Center, which acts as the focal point of engagement
with customers and which can effectively address reports of breakdown or faulty products
from anywhere in Indonesia. Astragraphia takes great care to monitor customer satisfaction
levels using the service of an independent survey agency. Currently, Astragraphia has ISO
9000:2000 certification.
Astragraphia’s office portfolio is estimated to cover a combined 40 of the market, consisting
of 39 production portfolio and 15 printer portfolio source: IDC.
Business Review
Tinjauan Bisnis
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
236
Business Review
Tinjauan Bisnis
PenGemBanGan seGmen BIsnIs DICt
Astragraphia memasarkan produk-produk DICT melalui 29 kantor cabang dan 89 titik
layanan di Indonesia. Di tahun 2014, dilakukan penambahan satu cabang baru dan penambahan
satu titik layanan lagi guna memperkuat daya jual dan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada pelanggan. Sementara untuk pengembangan mitra strategis penjualan,
pada akhir tahun 2014 Astragraphia telah mempunyai 142 inDirect Channel sebagai mitra
bisnis yang menjual produk-produk printer dan low-end office product business. AGIT juga
mulai memanfaatkan cabang Astragraphia di kota-kota yang memiliki potensi besar sebagai
perluasan market coverage.
Sejalan dengan upaya memfokuskan bisnis di bidang layanan DICT, Astragraphia
merealisasikan pelepasan 51 kepemilikan saham di anak usaha AGIT Monitise Indonesia.
DICt BusIness seGment DeVeLoPment
Astragraphia markets DICT products through 29 branch offices and 89 service points in
Indonesia. In 2014, Astragraphia opened one new branch office and one service point to
enhance competitiveness and service quality to customers. In terms of strategic partners
for sales, at the end of 2014 Astragraphia had 142 inDirect Channel as business counterparts,
focusing on printers and the low-end office product business. AGIT has also started to
leverage Astragraphia office networks in cities with sizeable potential in order to expand its
market coverage.
In line with its efforts to strengthen focus on DICT services, Astragraphia divested 51 of its
shares in subsidiary AGIT Monitise Indonesia.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
237
Business Review
Tinjauan Bisnis
2014 PerFormanCe
In 2014, net income from the IT business segment managed by Astragraphia grew by 24
to Rp 200 billion. Meanwhile, Astragraphia’s consolidated revenue has been growing at an
average of 5 over the last couple of years. Income from Astragraphia contributes 1 to
Astra consolidated income.
PLans For 2015
Taking into consideration the economic projections for 2015, where full recovery is yet to
take place, Astra takes a conservative approach in developing this business. In anticipation of
the business climate, Astragraphia will target its income growth on the back of color document
solutions, boost contribution of recurring income across all segments and explore new business
potential, among others are e-commerce for office business and procurement of Astra
Group e-commerce platform in the future. In addition, AGIT in cooperation with SERA is in
the development of application for Taxi Orenz, in Surabaya, and in the solution development
to support the toll management system with PT MHI. Internally, Astragraphia will also drive
operational excellence throughout all areas of the company.
KInerJa tahun 2014
Di tahun 2014, laba bersih dari segmen Bisnis Teknologi Informasi yang dikelola oleh
Astragraphia tumbuh 24 menjadi sebesar Rp 200 miliar. Sementara itu, pertumbuhan rata-
rata pendapatan Astragraphia secara konsolidasi selama dua tahun terakhir bertumbuh sebesar
5. Pendapatan Astragraphia berkontribusi 1 terhadap pendapatan Astra secara
konsolidasian.
renCana tahun 2015
Astra menerapkan pendekatan konservatif dalam mengembangkan lini bisnis ini
dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi tahun 2015 yang diproyeksikan masih
belum pulih seperti sedia kala. Sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi tersebut,
Astragraphia tetap menargetkan pertumbuhan pendapatan yang berasal dari penjualan solusi
dokumen berwarna, meningkatkan kontribusi pendapatan recurring di semua segmen usaha,
dan melakukan eksplorasi potensi bisnis baru, diantaranya e-commerce untuk office business
dan penyediaan platform untuk e-commerce Grup Astra pada masa mendatang. Selain itu,
bekerja sama dengan Grup SERA, AGIT sedang mengembangkan aplikasi untuk Taxi Orenz di
Surabaya dan bersama PT MHI mengembangkan solusi untuk mendukung toll management
system
. Secara internal, Astragraphia juga melakukan operational excellence di semua
lini.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
238
Grup Astra membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 19,2 triliun. Naiknya
kinerja dari segmen agribisnis, kontrak pertambangan dan jasa keuangan terkoreksi
oleh penurunan pendapatan segmen otomotif, seiring dengan menurunnya margin penjualan
kendaraan roda empat, serta segmen alat berat yang pada kuartal keempat mencatat
penurunan nilai aset tambang batu bara.
Ikhtisar Keuangan
Grup Astra memfokuskan kegiatan usahanya pada enam segmen bisnis, yakni otomotif,
jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta
teknologi informasi. Tabel berikut menyajikan laba yang diatribusikan kepada pemegang
saham Astra International untuk dua tahun terakhir berdasarkan segment usaha. Penjelasan
lebih lanjut dapat dilihat dalam Catatan 33 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Angka
disajikan dalam miliar rupiah. The Group recorded consolidated net income
of Rp 19.2 trillion. Improved results from the Group’s agribusiness, contract mining
operations and financial services were offset by lower earnings from the automotive businesses
as margins declined in the car sector, and the heavy equipment business which recorded an
impairment charge in relation to its coal mining properties in the fourth quarter.
Financial highlights
The Group’s activities are focused on six business segments – automotive; financial services;
heavy equipment and mining; agribusiness; infrastructure and logistics; and information
technology. Profit attributable to Astra International’s shareholders by business segment
for the past two years is disaggregated in the table below. Further detail can be found in Note
33 to the Consolidated Financial Statements. Amounts are in rupiah billions.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
239
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik entitas Induk Laba Bersih Profit Attributable to Owners of the Parent Net Income
untuk tahun yang Berakhir 31 Desember For the Years ended 31 December
2014
Rp Miliar Billion
2013
Rp Miliar Billion
Perubahan Change
Otomotif 8,480
9,829 14
Automotive Jasa Keuangan
4,748 4,273
11 Financial Services
Alat Berat dan Pertambangan
3,268 2,971
10 Heavy Equipment and
Mining Agribisnis
1,995 1,435
39 Agribusiness
Infrastruktur, Logistik dan Lainnya
490 748
34 Infrastructure, Logistic
and Other Teknologi Informasi
200 161
24 Information Technology
Laba Bersih 19,181
19,417 1
net Income
Laporan Laba rugi Komprehensif Konsolidasian
Pendapatan bersih konsolidasian yang dibukukan oleh Grup Astra meningkat sebesar
4 menjadi Rp 201,7 triliun. Peningkatan ini terutama didukung oleh peningkatan kinerja
agribisinis dan kontrak pertambangan. Laba bersih turun sebesar 1 menjadi Rp 19,2 triliun
dan mencerminkan peningkatan kontribusi dari segmen agribisinis sebesar 39, peningkatan
kontribusi sebesar 11 dari segmen jasa keuangan, dan peningkatan 10 dari segmen
alat berat dan pertambangan, yang terkoreksi oleh 14 penurunan kontribusi dari segmen
otomotif. Tanpa memperhitungkan dampak penurunan nilai aset tambang batu bara, Grup
Astra membukukan laba bersih senilai Rp 20,1 triliun, atau naik sebesar 4.
Beban pokok pendapatan, beban penjualan, serta beban umum dan administrasi naik sebesar
4 menjadi Rp 181,5 triliun – terutama didorong oleh kenaikan beban pokok pendapatan
sebesar 3 menjadi Rp 162,9 triliun dan beban penjualan sebesar 7 menjadi Rp 8,7 triliun,
khususnya pada divisi penjualan otomotif serta kenaikan beban pegawai sebesar 11
menjadi Rp 14,2 triliun yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah karyawan dan gaji. Pada
tanggal 31 Desember 2014, jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak adalah 156.097,
Consolidated statements of Comprehensive Income
The Group recorded consolidated net revenue up 4 at Rp 201.7 trillion, primarily due to
improved agribusiness and contract mining sales. Net income decreased 1 to Rp 19.2
trillion, reflecting a 39 increase in the contribution from agribusiness, an 11 increase
from financial services, and a 10 increase from heavy equipment and mining, offset by a 14
decline from automotive. Excluding the impact of the impairment charge recorded in relation
to coal mining properties, the Group would have recorded net income of Rp 20.1 trillion, 4
higher.
The total cost of revenue, selling, general and administrative expenses, increased by 4 to Rp
181.5 trillion, primarily due to an increase in cost of revenue by 3 to Rp 162.9 trillion and selling
expenses by 7 to Rp 8.7 trillion, particularly in the automotive sales operations, and an
increase in employee expense by 11 to Rp 14.2 trillion as a consequence of higher employee
headcount and salaries. As at 31 December 2014 the employee headcount of the Company
and subsidiaries was 156,097, an increase of 18 over last year. Including jointly controlled
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
240
atau meningkat 18 dari tahun sebelumnya. Dengan memperhitungkan pengendalian
bersama entitas dan perusahaan asosiasi, maka jumlah karyawan Grup Astra mencapai 225.580,
naik sebesar 14 dari tahun sebelumnya. Penghasilan lain-lain meningkat 3 menjadi Rp
3,9 triliun.
Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi naik sebesar 1
menjadi Rp 6,2 triliun. Pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi di segmen
otomotif menyumbang 77 dari seluruh hasil bersih pengendalian bersama entitas dan
perusahaan asosiasi.
PermataBank, perusahaan patungan dengan Standard Chartered Bank dengan 44,6
kepemilikan saham Grup Astra, memberikan kontribusi Rp 599 miliar kepada bagian atas
hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi, atau turun 22.
Beban pajak penghasilan yang dibukukan dalam laporan laba dan rugi konsolidasian
mencerminkan pajak penghasilan tahun berjalan dan pajak penghasilan tangguhan Perseroan
dan anak perusahaannya. Pajak penghasilan pengendalian bersama entitas dan perusahaan
asosiasi sudah termasuk dalam bagian atas hasil pengendalian bersama entitas dan perusahaan
asosiasi. Besarnya beban pajak penghasilan relatif stabil dibandingkan tahun lalu, yaitu
Rp 5,2 triliun. Perusahaan publik yang telah memenuhi persyaratan tertentu, salah satunya
ekuitas free-float minimal sebesar 40, berhak mendapatkan pengurangan pajak sebesar 5
dari pajak penghasilan badan yang berlaku. Sejak tahun fiskal 2009, Perseroan dan PT United
Tractors Tbk telah memenuhi persyaratan tersebut dan karenanya menerapkan tarif pajak
yang lebih rendah.
Pembahasan lebih terperinci mengenai kinerja keuangan Perseroan berdasarkan segmen usaha
disajikan dalam bagian berikut. Pendapatan bersih per segmen adalah pendapatan bersih
setelah eliminasi. entities and associates, the Group’s headcount
was 225,580, an increase of 14 over last year. Other income increased by 3 to Rp 3.9 trillion.
The Group’s share of results of jointly controlled entities and associates increased by 1 to
Rp 6.2 trillion. The Group’s automotive jointly controlled entities and associates comprise
77 of the share of results of jointly controlled entities and associates.
PermataBank, the Group’s 44.6 held joint venture with Standard Chartered Bank,
contributed Rp 599 billion to the share of results of jointly controlled entities and associates, a
decrease of 22.
Income tax expense recorded in the consolidated profit and loss account represents the current
and deferred income tax for the Company and its subsidiaries. Income tax in relation to the
Group’s jointly controlled entities and associates is presented within the share of results of jointly
controlled entities and associates. Income tax expense was relatively stable compared to last
year’s balance and amounted to Rp 5.2 trillion. Publicly listed entities that comply with certain
requirements, one of which is the maintenance of a minimum 40 equity free-float, are entitled
to a 5 tax rate reduction from the applicable corporate income tax rate. Since the fiscal year
2009 the Company and PT United Tractors Tbk have complied with these requirements and
have therefore applied the lower tax rates.
A more detailed discussion of the Group’s financial performance by business activity
follows. Net revenue by business activity represents a post-elimination figure.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
241
otomotif
Pendapatan bersih dari segmen otomotif Grup Astra pada tahun 2014 mencapai nilai Rp
107,0 triliun, turun sebesar 1 dari Rp 108,0 triliun pada tahun 2013. Pendapatan bersih
dari segmen usaha ini memberikan kontribusi sebesar 53 terhadap total pendapatan bersih
Grup Astra pada tahun 2014.
Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra turun sebesar 14 ke Rp 8,5 triliun, yang
terdiri dari Rp 3,7 triliun berasal dari Perseroan dan anak perusahaan serta Rp 4,8 triliun dari
pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang otomotif.
Pelemahan pasar mobil memberikan dampak negatif terhadap margin divisi penjualan.
Kontribusi dari Astra Otoparts, segmen usaha komponen otomotif Grup Astra, juga
mencerminkan penurunan kepemilikan Grup Astra dari 95,7 menjadi 80 pada kuartal
kedua 2013.
Secara nasional, total penjualan mobil turun sebesar 2 menjadi 1,2 juta unit. Penjualan
mobil Astra turun sebesar 6 ke 614.000 unit, sementara pangsa pasar bergeser dari 53 ke
51. Grup Astra meluncurkan 19 model baru dan 9 model revamped sepanjang tahun 2014.
Total penjualan nasional sepeda motor naik sebesar 2 menjadi 7,9 juta unit. Penjualan Astra
Honda Motor tumbuh 8 ke 5,1 juta unit dan pangsa pasar meningkat dari 61 ke 64. Pada
tahun 2014, Astra Honda Motor meluncurkan 2 model baru dan 15 model revamped.
Penjualan Astra Otoparts tumbuh 15, meskipun laba bersih turun menjadi Rp 872
miliar karena margin produksi mengecil akibat lemahnya nilai tukar rupiah dan biaya tenaga
kerja yang lebih tinggi.
automotive
Net revenue from the Group’s automotive businesses amounted to Rp 107.0 trillion in 2014,
declining by 1 from Rp 108.0 trillion in 2013. The Group’s automotive businesses net revenue
contributed 53 to total Group net revenue in 2014.
Net income from the Group’s automotive businesses declined by 14 to Rp 8.5 trillion,
comprising Rp 3.7 trillion from the Company and subsidiaries and Rp 4.8 trillion from its
automotive jointly controlled entities and associates.
Discounting in the car market continues to have a negative impact on margins in the sales
operations. The contribution from the Group’s component business, Astra Otoparts, also
reflected the reduction in the Group’s interest from 95.7 to 80 in the second quarter of
2013.
The wholesale market for cars decreased by 2 to 1.2 million units. Astra’s car sales fell by 6 to
614,000 units, with its market share decreasing from 53 to 51. The Group launched 19 new
models and 9 revamped models during the year.
The wholesale market for motorcycles increased by 2 to 7.9 million units. Astra Honda Motor’s
sales increased by 8 to 5.1 million units, with its market share increasing from 61 to 64.
Astra Honda Motor launched 2 new models and 15 revamped models during the year.
Astra Otoparts saw 15 higher sales, although net income decreased to Rp 872 billion on lower
manufacturing margins due to the weakening of the rupiah and higher labour costs.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Penjualan Astra Honda Motor tumbuh 8 ke
5,1
juta unit
Astra Honda Motor’s sales increased by 8 to 5.1 million
units
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
242
Jasa Keuangan
Segmen usaha jasa keuangan Grup Astra membukukan pendapatan bersih sebesar
Rp 15,5 triliun. Nilai tersebut mencerminkan tingkat pertumbuhan sebesar 14. Segmen
usaha ini memberikan kontribusi 8 terhadap total pendapatan bersih Grup Astra di tahun
2014.
Porsi laba bersih dari segmen usaha jasa keuangan meningkat sebesar 11 ke Rp 4,7 triliun. Tanpa
memperhitungkan keuntungan Rp 440 miliar yang dibukukan pada kuartal kedua dan berasal
dari akuisisi kepemilikan 50 atas Astra Aviva Life, laba bersih dari segmen jasa keuangan
tumbuh sebesar 1. Pertumbuhan yang kuat di hampir semua portofolio jasa pembiayaan
konsumen terkoreksi oleh penurunan kontribusi dari Astra Sedaya Finance, menyusul penjualan
14 kepemilikan efektif Perseroan di kuartal kedua dan keempat serta penurunan kontribusi
dari PermataBank.
Total nilai pembiayaan dari divisi pembiayaan otomotif Astra meningkat sebesar 13 menjadi
Rp 64,6 triliun, termasuk di dalamnya adalah jumlah yang didanai melalui pembiayaan
bersama tanpa tanggung renteng. Total nilai pembiayaan dari divisi alat berat turun sebesar
27 menjadi Rp 3,6 triliun akibat penurunan penjualan.
Astra Sedaya Finance, perusahaan pembiayaan mobil, membukukan laba bersih senilai
Rp 1,2 triliun, naik sebesar 15 yang didorong oleh meningkatnya porsi pembiayaan untuk
penjualan mobil baru Astra.
Federal International Finance, perusahaan pembiayaan sepeda motor, melaporkan laba
bersih dengan jumlah Rp 1,3 triliun, tumbuh sebesar 8 yang didorong oleh peningkatan
volume pembiayaan sepeda motor baru maupun bekas.
PermataBank, perusahaan patungan Astra dengan kepemilikan Perseroan sebesar 44,6,
mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,6 triliun, atau turun 8 akibat kenaikan biaya dana dan
tingkat kredit bermasalah.
Financial services
The Group’s financial services businesses recorded net revenue of Rp 15.5 trillion, reflecting a
growth rate of 14. The Group’s financial services businesses net revenue contributed 8
to the total Group’s net revenue in 2014.
Net income from the Group’s financial services businesses increased by 11 to Rp 4.7 trillion.
Excluding the Rp 440 billion gain recorded in the second quarter from the acquisition of a 50
stake in Astra Aviva Life, net income from the financial services businesses increased by 1.
Strong growth across most of the consumer financial services portfolio was largely offset
by a decline in contribution from Astra Sedaya Finance, following the sale of an effective 14
interest in the second and fourth quarter, and lower contribution from PermataBank.
The aggregate amount financed through Astra’s automotive-focused consumer finance
operations grew by 13 to Rp 64.6 trillion, including balances financed through joint bank
financing without recourse. The aggregate amount financed through the heavy equipment-
focused finance operations declined by 27 to Rp 3.6 trillion due to a reduction in sales.
Astra Sedaya Finance, the Group’s car-focused consumer finance company, recorded net income
of Rp 1.2 trillion, an increase of 15, driven by financing a higher proportion of Astra’s new car
sales.
Federal International Finance, the Group’s motorcycle-focused consumer finance company,
reported net income of Rp 1.3 trillion, an increase of 8, due to higher new and used
motorcycle financing.
Astra’s 44.6-held joint venture, PermataBank, reported net income of Rp 1.6 trillion, a decrease
of 8, due to an increase in funding costs and non performing loans.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
243
Perusahaan asuransi Astra, Asuransi Astra Buana, membukukan pertumbuhan laba bersih
16 menjadi Rp 1,0 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan premi bruto dan
kontribusi dari pendapatan investasi.
Perusahaan asuransi jiwa baru Grup Astra, perusahaan patungan antara Perseroan
dengan Aviva International Holdings Limited yang memasarkan produk dan layanannya
dengan nama “Astra Life Powered by Aviva”, diluncurkan secara resmi pada bulan November
2014.
alat Berat dan Pertambangan
Pada tahun 2014, segmen usaha alat berat dan pertambangan Grup Astra membukukan
pendapatan bersih senilai Rp 53,1 triliun, tumbuh sebesar 4 dari Rp 50,9 triliun di tahun 2013.
Kontribusi segmen ini kepada total pendapatan bersih Astra di tahun 2014 adalah sebesar 26.
Laba bersih dari bidang usaha alat berat dan pertambangan naik 10 menjadi Rp 3,3 triliun.
United Tractors, yang 59,5 sahamnya dimiliki oleh Astra, membukukan kenaikan pendapatan
bersih sebesar 4 dan pertumbuhan laba bersih sebesar 11 menjadi Rp 5,4 triliun.
Tanpa memperhitungkan pencatatan atas penurunan nilai aset tambang batu bara sebesar
Rp 1.5 triliun, United Tractors membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 43.
Di bidang usaha mesin konstruksi, pendapatan bersih turun 4, yang mencerminkan penurunan
16 dari volume penjualan alat berat Komatsu menjadi 3.513 unit. Penurunan ini diimbangi
sebagian oleh pendapatan dari suku cadang dan purna jual yang meningkat.
Kegiatan kontraktor penambangan dari anak usaha Pamapersada Nusantara menikmati
peningkatan volume batu bara dengan stripping ratio
yang lebih rendah. Kegiatan usaha ini melaporkan peningkatan pendapatan
bersih sebesar 6 sejalan dengan kenaikan kontrak produksi dan pengangkutan batu bara
sebesar 14 menjadi 119 juta ton; sementara itu, volume kontrak pemindahan tanah turun
sebesar 5 menjadi 806 juta bank cubic metre. Group insurance company, Asuransi Astra Buana,
recorded 16 higher net income of Rp 1.0 trillion due to growth in gross written premiums
and an increased contribution from investment earnings.
The Group’s new life insurance joint venture with Aviva International Holdings Limited,
which markets its products and services as “Astra Life powered by Aviva”, officially launched in
November 2014.
heavy equipment and mining
The Group’s heavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1
trillion in 2014, representing a 4 increase from Rp 50.9 trillion in 2013. The contribution to
the Group’s net revenue in 2014 from its heavy equipment and mining businesses was 26.
The Group’s net income from its heavy equipment and mining businesses increased by
10 to Rp 3.3 trillion. United Tractors, which is 59.5-owned, reported a 4 increase in net
revenue and a 11 improvement in net income at Rp 5.4 trillion. Excluding the impact of the
Rp 1.5 trillion impairment charge booked in relation to coal mining properties, United
Tractors would have recorded a 43 increase in net income.
In the construction machinery business, net revenue decreased by 4, reflecting a 16
decline in Komatsu heavy equipment sales to 3,513 units, partly offset by higher parts and
service revenue.
The contract mining operations of subsidiary Pamapersada Nusantara benefited from
improved coal volumes on lower stripping ratios. It reported a 6 increase in net revenue as
contract coal production and hauling increased 14 to 119 million tonnes; meanwhile contract
overburden removal decreased 5 to 806 million bank cubic metres.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
244
Anak-anak usaha United Tractors yang bergerak di bidang pertambangan membukukan
kenaikan pendapatan bersih sebesar 22 volume penjualan batu bara tumbuh 42
menjadi 6 juta ton, meskipun harga jual rata-rata turun sebesar 10. United Tractors dan anak-
anak perusahaannya memiliki kepemilikan di sembilan tambang batu bara dengan perkiraan
total cadangan sebesar 405 juta ton.
United Tractors telah menyelesaikan pengkajian atas nilai tercatat dari properti tambang batu
bara menyusul turunnya harga batu bara, dan sebagai akibatnya mengalami penyusutan nilai
properti tambang pada akhir tahun. Dampak bersih penyusutan terhadap laba United
Tractors yang dapat diatribusikan setelah pajak dan kepentingan non-pengendali adalah
senilai Rp 1,5 triliun. Meskipun United Tractors masih melihat usaha pertambangan batu
bara sebagai bidang usaha yang menjanjikan dalam jangka panjang, keputusan penyusutan
ini mencerminkan kondisi pasar yang lemah sekaligus ketidakpastikan mengenai kapan
pasar akan pulih, dan sampai sejauh mana apa pemilihan tersebut akan terjadi.
Pada kuartal keempat, United Tractors melalui entitas anaknya, PT Karya Supra Perkasa
mengumumkan telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi saham mayoritas
atas perusahaan publik yang bergerak di bidang konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk.
Meski akuisisi ini tidak diharapkan membawa dampak signifikan pada kinerja keuangan
2015, namun langkah tersebut sejalan dengan strategi Grup Astra untuk terus berkembang
ke bidang-bidang usaha baru. Ditopang oleh filosofi pengelolaan usaha Grup Astra,
perusahaan-perusahaan terdepan di bidangnya akan dapat dipacu pengembangannya dengan
memanfatkan rantai nilai Grup Astra. United Tractors’ mining subsidiaries reported
an increase in net revenue of 22, with coal sales 42 higher at 6 million tonnes, although
average coal sale prices declined by 10. United Tractors and its subsidiaries own interests in nine
coal mines with combined reserves estimated at 405 million tonnes.
United Tractors has completed a review of the carrying value of its coal mining properties due
to the fall in coal prices, and has consequently impaired its coal mining properties at year end.
The net impact of the impairment on United Tractor’s attributable profit after minorities and
taxes is Rp 1.5 trillion. While United Tractors still sees coal mining as an attractive business longer-
term, this impairment decision reflects the combination of current weak market conditions
and uncertainty over the timing and extent of any recovery.
During the fourth quarter United Tractors through its subsidiary, PT Karya Supra
Perkasa, announced that it had entered into an agreement to acquire a majority share in
listed construction company PT Acset Indonusa Tbk. While this acquisition is not expected to
have a material impact on 2015 results, it is consistent with the Group’s strategy to expand
into new business areas in which market leading businesses underpinned by the Group’s
management philosophy, can be enhanced by leveraging the Group’s value chain.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Segmen alat berat dan pertambangan membukukan
pendapatan bersih senilai
Rp
53,1
triliun
Heavy equipment and mining businesses recorded net
revenue of Rp 53.1 trillion
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
245
agribisnis
Pendapatan bersih Grup Astra dari segmen agribisnis naik sebesar by 29 menjadi Rp 16,3
triliun. Kontribusi divisi agribisnis terhadap pendapatan bersih Grup pada tahun 2014 adalah
sebesar 8. Laba bersih dari divisi agribisnis adalah Rp 2,0 triliun, naik sebesar 39.
Astra Agro Lestari, dengan kepemilikan Perseroan sebesar 79,7, membukukan laba
bersih senilai Rp 2,5 triliun atau meningkat sebesar 39. Harga rata-rata minyak sawit
mentah menguat 14 ke Rp 8.282 per kilogram, meskipun volume penjualan minyak sawit
mentah turun 13 menjadi 1,4 juta ton sejalan dengan mulai beroperasinya pabrik pengolahan
Astra Agro di Sulawesi Barat. Sepanjang tahun 2014, pabrik pengolahan tersebut menjual
255.000 ton olein.
Infrastruktur, Logistik, dan Lainnya
Pendapatan bersih dari kegiatan usaha bidang infrastruktur, logistik, dan lainnya mencapai
nilai Rp 7,8 triliun, tumbuh sebesar 18, dan memberikan kontribusi 4 kepada pendapatan
bersih Grup Astra tahun 2014. Laba bersih dari infrastruktur, logistik, dan lainnya turun 34
menjadi Rp 490 miliar.
Jalan tol Tangerang-Merak, yang membentang sepanjang 72,5 kilometer dan dioperasikan
oleh Marga Mandalasakti, anak perusahaan dengan kepemilikan sebesar 79,3 oleh Grup
Astra, melaporkan peningkatan 6 dari volume kendaraan menjadi 43 juta dan kenaikan
9 dari tarif rata-rata. Proses pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang
40,5 kilometer di dekat Surabaya, yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Astra, terus
berlangsung. Ruas pertama, sepanjang 14,7 kilometer, telah beroperasi pada bulan Oktober
2014, sementara tahap-tahap selanjutnya yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada
tahun 2015 akan bergantung pada kelancaran proses pembebasan lahan. Bersama dengan
kepemilikan Astratel sebesar 40 pada jalan tol lingkar luar Jakarta rute Kunciran-Serpong
sepanjang 11,2 kilometer, maka Astra Grup secara keseluruhan memiliki konsesi atas 124,2
kilometer jalan tol.
agribusiness
The Group’s net revenue from agribusiness increased by 29 to Rp 16.3 trillion. The
contribution from the agribusiness division to the Group’s net revenue in 2014 was 8. Net
income from the Group’s agribusiness division was Rp 2.0 trillion, an increase of 39.
Astra Agro Lestari, which is 79.7-held, reported net income of Rp 2.5 trillion, up 39. Average
crude palm oil prices achieved were 14 higher at Rp 8,282 per kg, although crude palm oil
sales decreased by 13 to 1.4 million tonnes in response to the opening of Astra Agro Lestari’s
refinery in West Sulawesi, which sold 255,000 tonnes of olein during the year.
Infrastructure, Logistics and other
Net revenue from infrastructure, logistics and other amounted to Rp 7.8 trillion, increasing
by 18, and contributed 4 to the Group’s net revenue in 2014. Net income from infrastructure,
logistics and others fell by 34 to Rp 490 billion.
The 72.5 km Tangerang-Merak toll road, operated by 79.3-owned Marga Mandalasakti,
reported a 6 increase in traffic volumes to 43 million vehicles and a 9 increase in average
tariffs. Construction continues at the wholly owned greenfield 40.5 km Kertosono-Mojokerto
toll road near Surabaya. Section 1, being 14.7 km, began operation in October 2014 and
further stages are expected to be operational during 2015, subject to the timely completion of
land acquisitions. Taken together with Astratel’s 40 interest in the greenfield 11.2 km Kunciran-
Serpong toll road on Jakarta’s outer ring-road, the Group has an interest in 124.2 km of toll
road.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
246
Pendapatan Serasi Autoraya meningkat, meskipun jumlah kontrak sewa kendaraan
di segmen usaha TRAC turun sebesar 7 menjadi 29.000 unit. Penurunan ini didorong
oleh peningkatan kinerja penjualan mobil bekas, yang dikoreksi oleh turunnya margin
penyewaan oleh perusahaan tambang. Laba bersih turun sebesar 22 menjadi Rp 157 miliar.
PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan sistem air bersih untuk kawasan Jakarta Barat,
mengalami sedikit kenaikan volume penjualan dan mencapai 159 juta meter kubik.
Anandamaya Residences adalah proyek pembangunan apartemen hunian mewah
di Pusat Kawasan Bisnis Jakarta. Dengan kepemilikan oleh Grup Astra sebesar 60,
tahap pemasaran proyek ini pada kuartal ketiga berlangsung dengan sukses, dan menarik
animo besar dari pembeli. Selain apartemen hunian, Grup Astra juga tengah melaksanakan
pembangunan menara perkantoran grade-A yang terletak bersebelahan dengan
Anandamaya Residences. Pembangunan kedua proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2018.
teknologi Informasi
Pendapatan bersih dari divisi informasi teknologi mencapai nilai Rp 2,0 triliun, turun sebesar 2,
dan memberikan kontribusi 1 kepada total pendapatan bersih Grup Astra. Laba bersih
dari segmen teknologi informasi tumbuh 24 menjadi Rp 200 miliar.
Astragraphia, dengan kepemilikan 76,9 oleh Grup Astra, memiliki fokus kuat di bidang
solusi dokumen dan teknologi informasi dan komunikasi. Astragraphia juga merupakan
distributor tunggal alat kantor Fuji Xerox di Indonesia. Perusahaan ini melaporkan
pertumbuhan laba bersih 24 menjadi
Rp 260 miliar, didorong oleh hasil pelepasan 51 kepemilikan atas AGIT Monitise Indonesia
senilai Rp 44 miliar. Serasi Autoraya’s revenue improved despite the
number of vehicles under contract at its TRAC car rental business being 7 lower at 29,000,
driven by higher used car sales. The benefit was, however, offset by lower margins associated
with leases to mining companies. The net income decreased by 22 to Rp 157 billion.
PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western Jakarta water utility system, experienced
marginally higher sales volume of 159 million cubic metres.
Anandamaya Residences, the Group’s 60-held luxury residential development project located
in Jakarta’s Central Business District, successfully commenced marketing during the third quarter,
with strong buyer interest. In addition the Group commenced construction of a grade-A office
tower adjacent to Anandamaya Residences. Completion of both developments is expected
in 2018.
Information technology
Net revenue from the information technology division amounted to Rp 2.0 trillion, decreasing
by 2, contributing 1 to the Group’s total net revenue. Net income from information
technology grew by 24 to Rp 200 billion.
Astragraphia, 76.9-owned, is active in the area of document information and communication
technology solutions and is the sole distributor of Fuji Xerox office equipment in Indonesia. It
reported net income up 24 to Rp 260 billion, benefiting from a gain of Rp 44 billion recorded
on its disposal of its 51 interest in AGIT Monitise Indonesia.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
247
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Pada tahun 2014, Perseroan membukukan laba bersih konsolidasian senilai Rp 19,2 triliun.
Perseroan membayar dividen sebesar Rp 8,7 triliun dan mencatatkan keuntungan pada pos
ekuitas sebesar Rp 1,6 triliun atas penjualan 25 Astra Sedaya Finance kepada PermataBank,
sehingga pemegang saham mendapatkan nilai aset bersih per lembar saham sebesar Rp 2.362
pada tanggal 31 Desember 2014, meningkat sebesar 14 dari posisi pada akhir tahun 2013.
Per tanggal 31 Desember 2014, total aset mencapai nilai Rp 236,1 triliun, naik 10
dari 2013. Total liabilitas adalah sebesar Rp 115,7 triliun, naik 7 dari posisi 2013,
yang mencerminkan laba tahun berjalan, peningkatan kegiatan usaha, dan belanja
modal. Grup Astra tetap berada dalam posisi kuat untuk memenuhi semua liabilitas jangka
pendeknya. Aset lancar berada pada posisi
Rp 97,2 triliun, 32 lebih tinggi ketimbang jumlah liabilitas jangka pendek.
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan naik sebesar 9 menjadi Rp 41,3
trilun pada 31 December 2014. Kenaikan ini utamanya disebabkan adanya investasi tanah
dan bangunan sebesar Rp 4,5 triliun, terutama untuk penambahan dealer baru dalam divisi
penjualan otomotif Astra. Perakhir tahun 2014, Perseroan memiliki 275 dealer mobil 2013: 263
dan 143 dealer sepeda motor 2013: 138
Properti pertambangan terutama terdiri dari konsesi tambang batu bara yang dimiliki oleh
anak usaha United Tractors serta cadangan batu bara yang terdapat di sejumlah wilayah konsesi,
yang akan berakhir pada waktu yang berbeda- beda sampai dengan tahun 2032. Nilai properti
pertambangan setelah dikurangi akumulasi amortisasi turun sebesar by 24 menjadi
Rp 9,1 triliun pada 31 Desember 2014, terutama diakibatkan oleh penurunan nilai sebesar Rp 2,7
triliun, sebelum pajak dan kepentingan non - pengendali.
Consolidated statements of Financial Position
In 2014 the Company earned consolidated net income of Rp 19.2 trillion, paid dividends of
Rp 8.7 trillion, and recorded directly to equity a gain of Rp 1.6 trillion on selling 25 of
Astra Sedaya Finance to PermataBank, leaving shareholders with a net asset value per share of
Rp 2,362 at 31 December 2014, 14 higher than at the end of 2013.
As at 31 December 2014 total assets were Rp 236.1 trillion, a 10 increase from 2013 and
total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7 increase from 2013, reflective of current year
earnings, increased business activity and capital expenditure. The Group remains in a strong
position to cover current liabilities. Current assets stand at Rp 97.2 trillion, 32 above
current liabilities.
Fixed assets net of accumulated depreciation increased by 9 to Rp 41.3 trillion at 31
December 2014. The increase is mainly due to investments in land and buildings of Rp 4.5
trillion mainly attributable to new dealerships within Astra’s sales operations. At year end, the
Company has 275 car dealerships 2013: 263 and 143 motorcycle dealerships 2013: 138.
Mining properties mainly represent contractual rights held by subsidiaries of United Tractors
to mine coal reserves in specific concession areas which will expire at various points until
2032. Mining properties net of accumulated amortisation decreased by 24 to Rp 9.1 trillion
at 31 December 2014, mainly due to a gross impairment charge of Rp 2.7 trillion
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
248
Hak konsesi adalah hak pengusahaan jalan tol yang memberikan hak kepada pemegang
konsesi untuk menerima pembayaran tol dari pengguna jalan dengan mempertimbangkan
pendanaan dan pembangunan infrastruktur jalan. Hak konsesi terkait dengan nilai wajar
aset tersebut ditambah dengan biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama masa pembangunan.
Konsesi jalan tol dimiliki oleh anak perusahaan Marga Harjaya Infrastruktur pemegang konsesi
atas jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer dan Marga Mandalasakti
pemegang konsesi atas jalan tol Tangerang- Merak sepanjang 72,5 kilometer dengan masa
konsesi yang masing-masing berlaku sampai dengan 2045 dan 2047. Hak konsesi setelah
dikurangi akumulasi amortisasi meningkat sebesar 24 menjadi Rp 4,9 triliun, terutama
disebabkan oleh proses pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto yang masih berlangsung.
Piutang pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang merupakan kelompok aset terbesar Grup
Astra saat ini. Portofolio piutang pembiayaan Grup Astra terdiri dari piutang pembiayaan
konsumen sebesar 86 dan sewa pembiayaan sebesar 14, meningkat 11 menjadi Rp 60,7
triliun pada 31 Desember 2014. Portofolio pembiayaan konsumen mencakup pembiayaan
Astra, antara lain untuk merek-merek Toyota, Daihatsu, dan Isuzu untuk pasar mobil dan
Honda untuk pasar sepeda motor. Portofolio sewa pembiayaan terdiri dari pembiayaan
leasing untuk mendukung penjualan alat berat Komatsu. Seluruh pembiayaan memiliki
jaminan berupa kendaraan maupun alat berat yang dibiayai. Tingkat suku bunga efektif untuk
piutang sewa pembiayaan baru pada tahun 2014 berkisar antara 7,5 sampai dengan
21,1 untuk pembiayaan berdenominasi Rupiah dan antara 7,0 sampai dengan 11,0
untuk pembiayaan berdenominasi Dolar AS.
Kerugian piutang pembiayaan diakui pada saat terjadinya, yang mengharuskan manajemen
memperkiraan nilai kerugian yang terkandung dalam portofolio. Untuk itu, estimasi dibuat
dengan mempertimbangkan riwayat kerugian, Concession rights are toll road concession rights
that grant the holder the right to receive tolls from users in consideration for the financing
and construction of the infrastructure. This right corresponds to the fair value of the asset
under concession plus the borrowing costs capitalised during the construction phase. Toll
road concession rights held by subsidiaries Marga Harjaya Infrastruktur holds the 40.5 km
Kertosono – Mojokerto toll road concession and Marga Mandalasakti holds the 72.5 km
Tangerang - Merak toll road concession are valid until 2045 and 2047, respectively. Concession
rights net of accumulated amortisation increased by 24 to Rp 4.9 trillion, largely as a
consequence of the ongoing construction of the Kertosono-Mojokerto toll road.
Current and non-current financing receivables are the Group’s largest category of asset. The
Group’s portfolio of financing receivables is 86 consumer financing receivables and 14
finance lease receivables, and increased by 11 to Rp 60.7 trillion at 31 December 2014.
The consumer portfolio primarily relates to auto loans, supporting the brands that Astra
distributes, including Toyota, Daihatsu and Isuzu in the car market and Honda in the motorcycle
market. The finance lease portfolio primarily comprises equipment leased to support the
sale of Komatsu heavy equipment. All loans are collateralized against the vehicle or heavy
equipment. The effective annual interest rate for the new financing lease receivables in 2014
ranges from 7.5 to 21.1 for Rupiah financing and 7.0 to 11.0 for US Dollar financing.
Losses on financing receivables are recognized when they are incurred, which require
management to estimate probable losses inherent in the portfolio. Such estimate requires
consideration of historical loss experience,
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
249
penyesuaian dengan kondisi sekarang, dan penilaian atas dampak yang mungkin terjadi
berdasarkan sejumlah data yang dapat dicermati, termasuk aspek-aspek kondisi ekonomi yang
sedang berlangsung seperti tingkat tunggakan, kondisi keuangan konsumen dan segmen pasar
tertentu, nilai jaminan serta tingkat suku bunga baik saat ini maupun ke depan. Penyisihan untuk
piutang ragu-ragu pada 31 Desember 2014 mencapai nilai total Rp 2,9 triliun dibandingkan
dengan Rp 2,6 triliun pada 31 Desember 2013, atau mengalami kenaikan sebesar 9. Secara
persentase dari total piutang pembiayaan, total penyisihan tersebut sedikit turun dari 4,8
menjadi 4,7. Penurunan ini mengindasikan adanya perbaikan pada kualitas portofolio
kredit sepanjang tahun, proses persetujuan kredit yang cermat, dan struktur pembiayaan
yang lebih baik dengan profil amortisasi yang tepat.
Modal kerja bersih, yang mencerminkan piutang usaha dan persediaan dikurangi utang usaha,
adalah senilai Rp 19,5 triliun pada 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Rp 17,0 triliun pada
31 Desember 2013.
Piutang usaha terutama terdiri dari piutang United Tractors dari pelanggannya, piutang
Perseroan dari dealer pihak ketiga untuk mobil dan sepeda motor, dan piutang usaha dari Astra
Otoparts. Kenaikan piutang usaha sebesar 8 menjadi Rp 21,3 triliun menunjukkan adanya
peningkatan piutang usaha dari segmen alat berat dan pertambangan Grup Astra sepanjang
tahun 2014. Perputaran piutang usaha konsolidasian adalah 37 hari pada tahun 2014,
dibandingkan dengan 34 hari pada tahun 2013.
Persediaan terutama terdiri dari alat berat dan suku cadang milik United Tractors, kendaraan
dan suku cadang dari Grup Otomotif, dan minyak sawit mentah dari Astra Agro Lestari.
Persediaan naik sebesar 18 menjadi Rp 17,0 triliun pada 31 Desember 2014.
adjusted for current conditions, and judgments about the probable effects of relevant observable
data, including present economic conditions such as delinquency rates, financial health
of specific customers and market segments, collateral values and the present and expected
future levels of interest rates. The provision for doubtful receivables at 31 December 2014
totaled Rp 2.9 trillion, compared with Rp 2.6 trillion at 31 December 2013, an increase of 9.
As a percentage of total financing receivables, the overall provision has slightly fallen from
4.8 to 4.7, which is indicative of improved portfolio quality during the year, prudent credit
approval processes and the structuring of loans with an appropriate amortization profile.
Net working capital, representing trade receivables and inventories, less trade payables,
was Rp 19.5 trillion at 31 December 2014, compared to Rp 17.0 trillion at 31 December
2013.
Trade receivables predominantly comprise of amounts owing to United Tractors from
customers, amounts owing to the Company from third party automotive and motorcycle dealers,
and amounts owing to Astra Otoparts. The increase in trade receivables by 8 to Rp 21.3
trillion is indicative of the increase in the Group’s heavy equipment and mining trade receivables
during 2014. The Group’s consolidated trade receivables turnover was 37 days in 2014,
compared with 34 days in 2013.
Inventories are mainly comprised of heavy equipment and spare parts held by United
Tractors, vehicles and spare parts held by the Automotive Group and crude palm oil held by
Astra Agro Lestari. Inventories increased by 18 to Rp 17.0 trillion at 31 December 2014.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
250
Liabilitas
Pada akhir tahun 2014, total liabilitas adalah Rp 115,7 triliun, naik sebesar 7 dari tahun 2013.
Sekitar 64 atau Rp 73,5 triliun dari jumlah tersebut merupakan liabilitas jangka pendek,
sedangkan liabilitas jangka panjang tercatat sejumlah Rp 42,2 triliun atau 36 dari total
liabilitas.
Utang usaha sebagian besar merupakan utang usaha United Tractors kepada pemasok,
termasuk Grup Komatsu; utang usaha divisi penjualan otomotif Astra atas pembelian mobil
dan sepeda motor, serta utang Astra Otoparts atas pembelian bahan baku dan barang jadi.
Utang usaha kepada pihak ketiga per 31 Desember 2014 termasuk utang kepada Grup
Komatsu senilai Rp 7,0 triliun 2013: Rp 5,6 triliun yang dijamin dengan letter of credit.
Utang usaha naik sebesar 9 ke Rp 18,8 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan utang
United Tractors.
Saldo keseluruhan utang bersih, di luar anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra,
mencapai Rp 3,3 triliun, dibandingkan utang bersih sebesar Rp 3,7 triliun pada akhir tahun
2013, turun sebesar 10.
Anak-anak usaha Grup Astra di segmen jasa keuangan memiliki utang bersih sebesar
Rp 45,9 triliun dibandingkan Rp 42,3 triliun di akhir tahun 2013, akibat kenaikan volume
pembiayaan kendaraan bermotor. Segmen jasa keuangan Grup Astra didanai oleh berbagai
sumber pendanaan, termasuk utang bank, obligasi, dan ekuitas.
Utang jangka panjang utamanya berkaitan dengan usaha jasa keuangan Grup Astra.
Utang jangka panjang, termasuk yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun, naik 15
menjadi Rp 59,5 triliun pada 31 Desember 2014. Dari nilai tersebut, sebanyak 18 merupakan
pinjaman bilateral dari bank, 45 pinjaman sindikasi bank, 2 pinjaman non-bank dan
utang sewa pembiayaan, dan 35 merupakan obligasi.
Liabilities
At the end of 2014, total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7 increase from 2013.
Approximately 64 or Rp 73.5 trillion consists of current liabilities, and total noncurrent liabilities
were Rp 42.2 trillion, 36 of total liabilities.
Trade payables are predominantly comprised of amounts owing by United Tractors to suppliers,
including Komatsu Group, amounts owing by Astra’s sales operations for the purchase of cars
and motorcycles, and amounts owing by Astra Otoparts for the purchase of raw materials and
finished units. Trade payables to third parties as at 31 December 2014 included Rp 7.0 trillion
2013: Rp 5.6 trillion owing to Komatsu Group which are secured by letters of credit. The
increase in trade payables by 9 to Rp 18.8 trillion is largely due to an increase in United
Tractors trade payables balance.
Overall net debt, exclusive of the Group’s financial services subsidiaries, was Rp 3.3 trillion,
compared to net debt of Rp 3.7 trillion at the end of 2013, a 10 decrease.
The Group’s financial services subsidiaries had net debt of Rp 45.9 trillion, compared to Rp 42.3
trillion at 2013 year end, due to an increase in the automotive volumes financed. The Group’s
financial services businesses are funded through a mixture of bank debt, bonds and equity
capital. Long-term debt predominantly relates to the Group’s financial services businesses.
Long-term debt, inclusive of the current portion, increased by 15 to Rp 59.5 trillion at
31 December 2014. Of the total amount, 18 were bilateral loans from banks, 45 were
syndicated bank loans, 2 were non bank loans and obligations under finance lease and 35
were bonds.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
251
Perseroan tidak menjamin pelunasan surat utang yang diterbitkan oleh entitas anak.
Laporan arus Kas Konsolidasian
Arus kas masuk dari aktivitas operasi untuk tahun 2014 adalah Rp 14,9 triliun. Jumlah
ini turun sebanyak Rp 6,4 triliun dari 2013, utamanya disebabkan oleh pengelolaan modal
kerja.
Arus kas keluar untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah Rp 9,5 triliun, atau
mengalami peningkatan sebesar Rp 1,2 triliun. Belanja modal bersih naik 8 menjadi Rp 10,8
triliun. Dividen tunai yang diterima mencapai Rp 4,1 triliun, naik 22, yang terutama berasal dari
Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor, dan Astra Daihatsu Motor.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp 4,0 triliun, turun
39, termasuk di dalamnya penerimaan bersih utang jangka panjang dan pinjaman jangka
pendek sebesar Rp 4,9 triliun. Dividen tunai yang dibayarkan mencapai Rp 10,2 triliun,
atau naik sebesar 2. Dana yang didapatkan dari pelepasan 25 kepemilikan Astra Sedaya
Finance dicatatkan sebagai bagian dari aktivitas pendanaan.
Pendanaan dan struktur modal
Pada akhir tahun, fasilitas pinjaman yang mengikat yang belum digunakan adalah sebesar
Rp 22,6 triliun 2013: Rp 31,4 triliun. Selain itu, Grup Astra memiliki kas dan setara kas senilai
Rp 20,9 triliun 2013: Rp 18,6 triliun. Grup Astra memiliki posisi kuat untuk memenuhi seluruh
liabilitas jangka pendeknya, yang mencapai 76 dari nilai aset lancar pada akhir tahun 2014
2013: 81.
Pada 31 Desember 2014, sekitar 67 2013: 61 dari pinjaman Grup Astra, di luar pinjaman
segmen usaha jasa keuangan, dikenakan tingkat bunga mengambang sementara sisanya, sebesar
33 2013: 39 dikenakan tingkat bunga tetap atau menggunakan lindung nilai suku
The Company does not guarantee the repayment of debt issued by any of its subsidiaries.
Consolidated statements of Cash Flow
The cash inflow from operating activities for the year was Rp 14.9 trillion. This represented a
decrease of Rp 6.4 trillion from 2013, principally due to the Group’s working capital management.
The cash outflow from investing activities for the year was Rp 9.5 trillion, an increase of Rp 1.2
trillion. Net capital expenditure increased by 8 to Rp 10.8 trillion. Cash dividends received were
Rp 4.1 trillion, an increase of 22, predominantly from Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor
and Astra Daihatsu Motor.
Net cash flow used from financing activities was Rp 4.0 trillion, a decrease of 39, and
included the net proceeds of long-term debt and short-term borrowings of Rp 4.9 trillion.
Cash dividends paid were Rp 10.2 trillion, a 2 increase. Proceeds received from disposal of an
effective 25 interest in Astra Sedaya Finance has been classified under financing activities.
Funding and Capital structure
At the year end, undrawn committed facilities totalled Rp 22.6 trillion 2013: Rp 31.4 trillion.
In addition, the Group had available cash and cash equivalents of Rp 20.9 trillion 2013: Rp 18.6
trillion. The Group remains in a strong position to cover current liabilities, which represent 76
of current assets at year end 2013: 81.
As at 31 December 2014 approximately 67 2013: 61 of the Group’s borrowings, exclusive
of financial services companies, were at floating rates and the remaining 33 2013: 39 were
either at fixed rates or covered by interest rate hedges. Inclusive of financial services companies
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
252
bunga. Dengan memperhitungkan perusahaan jasa keuangan, maka sekitar 21 2013: 25
dari pinjaman Grup Astra menggunakan tingkat bunga mengambang dan sisa sebesar
79 2013: 75 menggunakan suku bunga tetap atau lindung nilai suku bunga pada 31
Desember 2014. Seluruh lindung nilai suku bunga dilakukan melalui lembaga keuangan
yang terpercaya.
Secara keseluruhan, pengaturan pendanaan Grup Astra dirancang untuk memastikan
keseimbangan ekuitas dan utang tercapai dengan baik, dalam jangka pendek maupun
panjang, agar tercipta ruang yang memadai untuk pengembangan usaha. Astra Grup secara
aktif dan teratur mengkaji serta mengelola struktur modalnya untuk memastikan struktur
modal dan imbal hasil bagi pemegang saham senantiasa berada pada tingkat optimal. Upaya
ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal di masa mendatang dan
efisiensi modal Grup Astra, profitabilitas saat ini dan proyeksi ke depan, proyeksi arus kas
operasional, proyeksi belanja modal, dan proyeksi peluang investasi strategis. Dalam
rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup Astra dapat menyesuaikan
jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru,
atau menjual aset untuk mengurangi utang.
Grup Astra memonitor tingkat modal berdasarkan
gearing ratio konsolidasian.
Gearing ratio dihitung sebagai perbandingan
antara jumlah utang bersih terhadap total ekuitas. Grup Astra secara terpisah memonitor
utang bersih konsolidasian perusahaan jasa non-keuangan dan perusahaan jasa keuangan,
dengan pertimbangan perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan mengandalkan
utang dalam jumlah yang lebih besar. Per akhir tahun 2014, rasio utang bersih terhadap
ekuitas Grup Astra, di luar anak usaha jasa keuangan, adalah sebesar 2,8 2013: 3,5.
Rasio utang bersih terhadap ekuitas termasuk approximately 21 2013: 25 of the Group’s
borrowings were at floating rates and the remaining 79 2013: 75 were either at fixed
rates or covered by interest rate hedges as at 31 December 2014. All interest rate hedges are
with major creditworthy financial institutions.
Overall, the Group’s funding arrangements are designed to keep an appropriate balance
between equity and debt, both short and long term, to give flexibility to develop the business.
The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal
capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital
requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability,
projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment
opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the
amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing
ratio is calculated as net debt divided by total equity. The Group also separately monitors the
consolidated net debt of non-financial services companies and consolidated net debt of financial
services companies given the Group’s financial services companies operate with higher levels of
leverage than the Group’s non-financial services companies. As at year end the Group’s net debt
to equity ratio, exclusive of its financial services subsidiaries, was 2.8 2013: 3.5. Inclusive of
the Group’s financial services subsidiaries, the net debt to equity ratio as at year end was 41
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
253
anak perusahaan jasa keuangan pada akhir tahun 2014 adalah 41 2013: 43. Grup
Astra tidak memiliki kebijakan tertentu yang mengatur jumlah utang bersih terhadap ekuitas
konsolidasian.
Sepanjang tahun 2014, perusahaan Grup Astra menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp
7,9 triliun 2013: Rp 7,9 triliun, sehingga total keseluruhan surat berharga yang diterbitkan
Grup Astra pada 31 Desember 2014 mencapai Rp 21,0 triliun 2013: Rp 22,5 triliun. Rincian
mengenai obligasi yang diterbitkan sepanjang tahun 2014 diungkapkan pada Catatan 24 atas
Laporan Keuangan Konsolidasian.
Kebijakan Keuangan
Grup Astra mengelola risiko keuangannya menggunakan berbagai teknik dan instrumen.
Tujuan utamanya adalah membatasi risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang
dan tingkat suku bunga agar dapat memberikan tingkat kepastian biaya. Dana yang dimiliki
Grup Astra dikelola sedemikian rupa untuk meminimalkan risiko serta meningkatkan imbal
hasil.
Dividen
Dividen final senilai Rp 152 per lembar saham 2013: Rp 152 per lembar saham akan diajukan
pada Rapat Umum Pemegang Saham pada bulan April 2015. Dengan demikian, total dari
dividen final yang diajukan dan dividen interim senilai Rp 64 per lembar saham 2013: Rp 64
per lembar saham, adalah sebesar Rp 216 per lembar saham 2013: Rp 216 per lembar saham
dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 46 2013: 45. Kebijakan dividen
Perseroran diuraikan secara lengkap pada halaman 27 Laporan Tahunan ini.
2013: 43. The Group does not have a defined consolidated net debt to equity policy.
During 2014, Group subsidiaries issued bonds with total value of Rp 7.9 trillion 2013: Rp
7.9 trillion, consequently the Group’s total debt securities issued as at 31 December 2014
amounted to Rp 21.0 trillion 2013: Rp 22.5 trillion. Details of the bonds issued during 2014
are disclosed in Note 24 to the Consolidated Financial Statements.
treasury Policy
The Group manages its exposure to financial risk using a variety of techniques and instruments.
The main objectives are to limit exchange and interest rate risks and to provide a degree of
certainty about costs. The investment of the Group’s cash resources is managed so as to
minimize risk while seeking to enhance yield.
Dividends
A final dividend of Rp 152 per share 2013: Rp 152 per share will be proposed at the Annual
General Meeting to be held in April 2015. The proposed final dividend together with the
interim dividend of Rp 64 per share 2013: Rp 64 per share will bring the total dividend for
the year to Rp 216 per share 2013: Rp 216 per share, representing a dividend payout ratio of
46 2013: 45. The Company’s dividend policy is disclosed on page 27 of this Annual Report.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Total keseluruhan surat berharga yang diterbitkan
Grup Astra per akhir tahun 2014 mencapai
Rp
21,0
triliun
The Group’s total debt securities issued as of the end of 2014
amounted to Rp 21.0 trillion
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
254
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Investasi dan Divestasi
Pada bulan Maret dan Oktober 2014, Astra Sedaya Finance ASF menerbitkan saham
baru yang seluruhnya diambil bagian oleh PermataBank senilai Rp 2,2 triliun. Transaksi ini
menyebabkan kepemilikan efektif Grup Astra di ASF turun menjadi 86,14. Laba yang diperoleh
dari penurunan kepemilikan sebesar Rp 1,6 triliun telah dicatat ke ekuitas.
Pada bulan Mei 2014, Perseroan menyelesaikan proses akuisisi 50 kepemilikan saham di
PT Astra Aviva Life, sebuah perusahaan joint venture
dengan Aviva International Holdings Limited - perusahaan asuransi terbesar di
Inggris, yang bergerak di bidang asuransi jiwa di Indonesia. Keuntungan sebesar Rp 440 miliar,
yang merepresentasikan negative goodwill, telah dicatatkan pada tanggal akuisisi.
aksi Korporasi
Aksi Korporasi Grup Astra dapat dilihat pada sub bab Peristiwa Penting 2014 di halaman 14-18.
standar akuntansi Baru
Grup Astra menerapkan standar akuntansi baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2014.
Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dilakukan sesuai dengan persyaratan dan sejalan
dengan ketentuan transisi yang diterapkan oleh masing-masing standar.
- ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan - ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas - ISAK 29 : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka
Penerapan standar akuntansi baru tersebut, yang efektif berlaku pada tahun 2014, tidak
menimbulkan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
Keterangan lebih lanjut mengenai standar akuntansi baru diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Investment and Divestment
In March and October 2014, Astra Sedaya Finance ASF issued new shares, all of which
were subscribed by PermataBank amounting to Rp 2.2 trillion. As a result of this transaction, the
Group’s effective ownership in ASF decreased to 86.14. The gain resulting from the dilution
amounting to Rp 1.6 trillion has been recorded to equity.
In May 2014, the Company completed the acquisition of a 50 interest in PT Astra Aviva
Life, a company engaged in the life insurance business in Indonesia, thereby entering into a
joint venture with Aviva International Holdings Limited, the United Kingdom’s largest insurer.
A gain of Rp 440 billion, representing negative goodwill, was recorded on acquisition date.
Corporate actions
Please refer Astra Group Corporate Actions in sub chapter Event Highlights of 2014 in page
14-18.
new accounting standards
The Group adopted new and revised accounting standards that are effective in 2014. Changes to
the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional
provisions in the respective standards and interpretations.
- ISAK 27 : Transfer Assets from Customer - ISAK 28 : Extinguishing Financial Liabilities
with Equity Instrument - ISAK 29 : Stripping Cost in the Production
Phase of Surface Mine The adoption of the new and revised accounting
standards that are effective in 2014 did not have a material impact on the Group’s consolidated
financial statements. Further information on new accounting standards is contained
within the Notes to the Consolidated Financial Statements.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
255
transaksi Pihak Berelasi dan transaksi dengan Benturan
Kepentingan
Keenam segmen usaha utama Grup Astra merupakan bagian dari struktur rantai usaha
dan dengan demikian, saling terkait serta saling mendukung dalam kegiatan operasionalnya
dengan tetap memperhatikan dan mentaati semua ketentuan yang berlaku. Dalam kegiatan
operasional sehari-hari, Grup Astra melakukan transaksi dengan pihak berelasi, terutama
untuk kegiatan penjualan, pembelian, dan transaksi keuangan lainnya. Untuk itu, Grup
Astra memiliki kebijakan bahwa transaksi tersebut haruslah dilakukan berdasarkan
prinsip kewajaran dan tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku.
Uraian lebih jauh mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 34
atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Perubahan Peraturan Perundangan yang Berdampak Signiikan
terhadap Perusahaan
Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundangan yang berdampak
signifikan terhadap Perusahaan.
Prospek 2015
Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat dan fokus untuk meraih posisi utama dalam
berbagai bidang usaha yang dijalankannya. Perseroan berada pada posisi yang tepat untuk
memanfaatkan potensi dari pertumbuhan perekonomian Indonesia, kekayaan sumber
daya alam, dan kebutuhan atas pembangunan infrastruktur. Dalam jangka pendek, kami masih
berhati-hati dengan adanya ketidakpastian kondisi makro eksternal, kompetisi di pasar
penjualan mobil, dan kemungkinan penurunan harga batubara. Namun demikian, Grup Astra
memiliki fundamental keuangan yang solid dan kualitas bisnis yang baik, yang menjadi dasar
untuk prospek yang sangat baik dalam jangka panjang.
related Party transactions and Transactions with Conlict of
Interest
Astra Group’s six main businesses are designed on a value chain structurebusiness model and
are, therefore, linked and mutually supportive in their operations with due regard to the
applicable regulations. In the normal course of business the Group enters into transactions with
related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is
the policy of the Group that such transactions are entered into on an arm’s length basis and in
compliance with applicable regulations.
Further information on related party transactions is contained within the Notes to the
Consolidated Financial Statements under Note 34.
Changes in Laws and regulations Having Signiicant Impact on the
Company
During 2014 there were no changes in laws and regulations having significant impact on the
Company.
outlook For 2015
The Group is financially strong, focused on leadership in its various markets and well placed
to benefit from Indonesia’s economic growth, natural resources and need for infrastructure
development. While we remain cautious about the immediate outlook for 2015 given
the uncertain external macro environment, competition in the car market and the likelihood
of lower coal prices, we note that the Group is well financed and the quality of our businesses
provides the basis for excellent prospects over the longer term.
Financial Performance Overview
Tinjauan Kinerja Keuangan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
256
Corporate Governance Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Me-Ayunan | Me-Ayunan
herman Pemenang Lomba Foto astra 2014
Winner of 2014 astra Photo Contest
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
257
GCG Highlights
Ikhtisar GCG
Penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan integritas memberikan kepercayaan para pemangku
kepentingan kepada perusahaan. astra menjalankan Triple-P Roadmap Strategy berlandaskan kepada penerapan praktek tata
kelola perusahaan yang baik dengan integritas untuk menjadi aset bangsa yang dapat dibanggakan.
Sound practices of good corporate governance is key for the Company to garner trust from its stakeholders. Astra implements the Triple-P Roadmap Strategy based on good
corporate governance practices implemented with integrity in the pursuit of becoming the pride of this nation.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik astra dilandaskan pada Catur Dharma, yang merupakan ilosoi perusahaan,
serta Pedoman Good Corporate Governance Indonesia dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan praktik
umum, baik yang berlaku di Indonesia maupun di tatanan Internasional.
Good Corporate Governance implementation in Astra is founded upon Catur Dharma, the Company’s philosophy, as well as Indonesian Good Corporate
Governance guidelines in accordance with prevailing laws and regulations as well as the general practices in Indonesia and internationally.
sejak beberapa tahun terakhir astra menerapkan “triple-P roadmap strategy” menuju Long term Vision astra 2020, “Pride of the nation”
yang dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan GCG
Astra has been applying the Triple P Roadmap Strategy in the last several years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra 2020, “Pride of the Nation”,
which conforms with the GCG implementation
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
258
Corporate Governance Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Astra memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan GCG di seluruh jajaran dan lini
usaha Perusahaan dengan integritas secara konsisten. Perusahaan meyakini bahwa
implementasi GCG yang konsisten dan berintegritas oleh manajemen dan karyawan
Astra akan menciptakan proses dan struktur yang baik dalam mengambil keputusan guna
meningkatkan kinerja Perusahaan dan nilai perusahaan, meningkatkan kepercayaan
investor dan menciptakan hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan para
pemangku kepentingan. Astra is highly committed to consistently
implementing GCG with integrity across the organization and throughout all business
segments of the Company. We believe consistentcy and integrity in the implementation
of GCG by Astra’s management and all employees will lead to sound decision-making processes
and structure, which in turn will enhance the Company’s performance and corporate value,
elevate investors’ trust and create a harmonious relationship between the Company and all
stakeholders.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
259
Corporate Governance Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Seiring dengan semakin beratnya tantangan yang mengiringi peluang pertumbuhan usaha
di masa mendatang, Astra sejak beberapa tahun terakhir menerapkan “Triple-P Roadmap
Strategy
” menuju Long Term Vision Astra 2020, “Pride of the Nation”. Triple-P Roadmap
Strategy tersebut dilaksanakan dengan
berpedoman pada penerapan GCG agar Astra mampu merealisasikan seluruh program yang
dicanangkan sehingga dapat menjadi aset bangsa yang membanggakan, yang mampu
turut berpartisipasi dalam mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa.
PenILaIan PraKteK GCG
Penerapan GCG ditinjau dan diperbaiki secara berkala oleh manajemen Astra. Perusahaan
mengamati dengan seksama masukan dan pandangan dari para pemangku kepentingan
mengenai kualitas penerapan praktek GCG. Astra juga memperhatikan dengan seksama
perkembangan terkini dari praktek GCG yang diaplikasikan oleh korporasi-korporasi skala
global dan dampak positif yang diraih oleh perusahaan skala global tersebut.
Dari pengamatan manajemen Astra, manajemen cukup puas bahwa GCG, termasuk pengendalian
internal, yang diterapkan saat ini sudah cukup memadai.Pengendalian keuangan, operasional
dan kepatuhan serta sistem manajemen risiko, telah berjalan dengan baik. Namun demikian
manajemen bertekad untuk terus berupaya meningkatkan kualitas penerapan praktek GCG
pada seluruh aspek operasional Perusahaan. With increasingly intense challenges within the
business environment that pose a potential risk to future growth, Astra has been applying the
Triple P Roadmap Strategy in the last several years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra
2020, “Pride of the Nation”. The implementation of the Triple P Roadmap Strategy conforms with
GCG implementation, to enable Astra to realize all of its established programs in the pursuit of
becoming the pride of the nation, continuously contributing to the nation’s growth and
prosperity.
assessment oF GCG ImPLementatIon
GCG implementation is regularly reviewed and improved by Astra’s management. The Company
carefully reviews all inputs and insights from stakeholders concerning the quality of its
GCG practices. Astra also monitors the latest developments in GCG practices applied by
global corporations and the positive results the global-scale companies have garnered.
Based on management’s observations, GCG, including internal control, currently in place
has been sufficiently implemented. Financial, operational and compliance control and risk
management have been carried out adequately. However, the management is committed to
always striving for better GCG implementation across all aspects of the Company’s operations.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
260
struKtur tata KeLoLa Perusahaan
Sebagaimana lazimnya perusahaan di Indonesia dan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
No. 402007 tentang Perseroan Terbatas, Astra memiliki organ perusahaan yang terdiri dari:
• Rapat Umum Pemegang Saham • Dewan Komisaris
• Direksi
Setiap organ Perusahaan memiliki tugas dan wewenang masing-masing dan memiliki
independensi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Rapat Umum Pemegang Saham pada dasarnya merupakan wadah para pemegang saham
untuk menentukan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, menyetujui Laporan
Keuangan Tahunan, Laporan Tahunan dan penggunaan laba bersih Perusahaan, serta
menyetujui perubahan yang signifikan atas struktur Perusahaan.
Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan, sementara Direksi berperan
mengelola Perusahaan, keduanya sesuai dengan Anggaran Dasar maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Jika diperlukan, Dewan Komisaris maupun Direksi dapat membentuk
komite atau unit yang berfungsi membantu pelaksanaan tugas dan wewenang mereka
masing-masing agar lebih efektif dan efisien.
struCture oF CorPorate GoVernanCe
Operating as an Indonesian company in accordance with the stipulations in Law No.
402007 on limited liability companies, the Company’s organs consist of:
• The General Meeting of Shareholders • The Board of Commissioners
• The Board of Directors
Each organ of the Company has its respective duties and authority with independence to carry
out its duties and functions.
The General Meeting of Shareholders in principle is the forum for shareholders to
appoint members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners as well as
to approve Annual Financial Statements, Annual Reports and appropriation of the Company’s net
income and significant changes to the structure of the Company.
The Board of Commissioners carries out an oversight function, while the Board of Directors
manages the Company, both in accordance with Articles of Association and prevailing laws and
regulations. If deemed necessary, the Board of Commissioners and Board Directors may form
a committee or unit to assist the effective and efficient implementation of their respective
tasks and authority.
Corporate Governance Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
261
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan danatau Anggaran Dasar Perseroan. Wewenang tersebut antara
lain membuat keputusan atas hal-hal sebagai berikut:
• Persetujuan atas laporan tahunan dan
pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perusahaan;
• Penggunaaan laba bersih Perusahaan; • Pengangkatan dan pemberhentian anggota
Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;
• Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perusahaan;
• Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan; dan • Rencana Perusahaan melakukan transaksi
yang melebihi nilai tertentu dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan
setiap tahun paling lambat 6 enam bulan setelah ditutupnya tahun buku Perusahaan,
sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Perusahaan.
General Meetings of Shareholders GMS has the authority not granted to the Board of
Commissioners and Board of Directors, within the limits prescribed in the laws and regulations
andor the Company’s Articles of Association. The power includes decisions making regarding
the following matters:
• Approval of the annual report and ratification of the report of the Board of Commissioners
as well as the Company’s financial statement; • Approval of the use of the Company’s net
profit; • Appointment and termination of the
members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the
determination of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors;
• Mergers, consolidations and spin off of the Company;
• Changes in the Company’s Articles of Association;
• Company plans to execute transactions that exceed a certain value and conflict of interest
transactions. GMS consist of Annual GMS and Extraordinary
GMS. Annual GMS must be held every year no later than 6 six months after the closing of the
Company’s fiscal year. Meanwhile, Extraordinary GMS may be held at any time considered
necessary by the Company.
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
262
Pursuant to the Otoritas Jasa Keuangan OJK regulations, the Board of Commissioners or
a single shareholder or shareholders jointly holding at least 120 of the total shares of the
Company may request the Board of Directors to call and convene an Extraordinary GMS. The
request, among other, must be made in writing and set out details of the matters to be discussed
and the reasons thereof.
The GMS can be held if attended by shareholders that represent over half of the total shares
issued by the Company. The GMS seeks to arrive at a decision based on a consensus. In the event
that a decision cannot be reached through a consensus, decisions will be taken based on
affirmative vote of more than 50 of the shares with voting rights represented at the GMS.
A different and more rigorous quorum and voting requirement applies in the event that
the GMS aims to make decisions on certain important matters, such as approving a merger
andor consolidation of the Company. Provisions regarding this particular matter and regarding
the GMS are set out in the Company’s Articles of Association.
In 2014, Astra held 1 one GMS, the Annual GMS, on 29 April 2014, with a level of attendance
at 84.34. Resolutions of the meeting were published in full in newspapers Bisnis Indonesia
and The Jakarta Post on 30 April 2014 as stipulated by applicable regulations. The Annual
GMS mainly decided the following matters: Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
OJK, Dewan Komisaris atau pemegang saham secara sendiri atau bersama-sama yang mewakili
sekurang-kurangnya 120 dari jumlah seluruh saham Perusahaan dapat meminta Direksi
untuk memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. Permintaan tersebut, antara
lain, harus disampaikan secara tertulis dengan menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan
disertai alasannya.
RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari
setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Semua
keputusan RUPS diusahakan untuk diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan
diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50 bagian dari seluruh saham dengan hak suara
yang hadir dalam RUPS.
Persyaratan kuorum dan pemungutan suara RUPS yang berbeda dan lebih ketat berlaku dalam
hal RUPS menentukan hal-hal penting tertentu, seperti untuk menyetujui penggabungan,
danatau peleburan Perusahaan. Ketentuan mengenai hal ini dan mengenai RUPS diatur
dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
Pada tahun 2014 Astra menyelenggarakan 1 satu kali RUPS, yakni RUPS Tahunan, pada
tanggal 29 April 2014 dengan tingkat kehadiran 84,34. Hasil-hasil keputusan rapat secara
lengkap kemudian dipublikasikan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia dan The Jakarta
Post pada tanggal 30 April 2014 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. RUPS Tahunan tersebut
pada prinsipnya menyetujui hal-hal sebagai berikut.
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
263
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham
Keputusan Resolutions
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk tahun buku 2013 termasuk mengesahkan
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan, serta mengesahkan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku 2013 1. Approved the Annual Report for fiscal year 2013,
including to ratify the Board of Commissioners’ oversight report and to ratify the Company’s Consolidated
Financial Statements for fiscal year 2013.
2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember
2013 sebesar Rp 19.416.567.798.902 sebagai berikut:
a. Sebesar Rp 8.744.447.478.240 dibagikan sebagai
dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen
interim sebesar Rp 64 setiap saham yang telah dibayarkan pada 31 Oktober 2013, sehingga
sisanya sebesar Rp 152,- setiap saham yang akan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014;
b. Sisanya sebesar Rp 10.672.120.320.662 dibukukan sebagai laba ditahan Perusahaan
2. Approved the following appropriation of the company’s net profit of fiscal year ended at 31 December 2013
amounting to Rp 19,416,567,798,902: a. A total of Rp 8,744,447,478,240 to be distributed
as cash dividend or Rp 216 per share, taking into account interim dividend in the amount of Rp 64 per
share paid on 31 October 2013 and therefore the remaining of Rp 152 per share will be paid on 12
June 2014;
b. The remaining amount of Rp 10,672,120,320,662 is recorded as retained earnings.
3. a. Mengangkat dan menyetujui susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut:
Presiden Komisaris - Budi Setiadharma
Komisaris Independen - Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
- Erry Firmansyah - Hisayuki Inoue
- Sidharta Utama Komisaris
- Anthony John Liddell Nightingale - Benjamin William Keswick
- Mark Spencer Greenberg - Chiew Sin Cheok
- Jonathan Chang - David Alexander Newbigging
Presiden Direktur - Prijono Sugiarto
Direktur - Gunawan Geniusahardja
- Djoko Pranoto - Widya Wiryawan
- Sudirman Maman Rusdi - Simon Collier Dixon
- Johannes Loman - Suparno Djasmin
- Bambang Widjanarko Santoso 3. a.
Appointed and approved the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners as
follows: President Commissioner
- Budi Setiadharma Independent Commissioner
- Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat - Erry Firmansyah
- Hisayuki Inoue - Sidharta Utama
Commissioner - Anthony John Liddell Nightingale
- Benjamin William Keswick - Mark Spencer Greenberg
- Chiew Sin Cheok - Jonathan Chang
- David Alexander Newbigging President Director
- Prijono Sugiarto Director
- Gunawan Geniusahardja - Djoko Pranoto
- Widya Wiryawan - Sudirman M. Rusdi
- Simon Collier Dixon - Johannes Loman
- Suparno Djasmin - Bambang Widjanarko Santoso
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
264
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham
b. i. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan gaji
dan tunjangan anggota Direksi Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari
Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan
ii. Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan, pemberian honorarium
maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar gross per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 kali dalam
satu tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 satu Mei 2014 dua ribu empat belas hingga
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015 dua ribu lima belas
dan memberikan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian
jumlah honorarium tersebut diantara para anggota Dewan Komisaris Perusahaan, dengan
memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan.
b. i Authorized the Company’s Board of Commissioners to determine the salary and benefits of the
Company’s Board of Directors by taking into account the view of from the Company’s
Remuneration and Nomination Committee.
ii. Stipulated the total maximum amount of
honorarium for members of the Board of Commissioners, which set at Rp 1.1 billion gross
per month and to be paid 13 times over the course of one year. This decision is effective as of
1 one May 2014 two thousand and fourteen until the closing of Annual General Meeting of
Shareholders in 2015 two thousand and fifteen. Further, to authorize the President Commissioner
to determine the distribution of said honorarium among members of the Company’s Board of
Commissioners with due observance to the view of the Company’s Remuneration and Nomination
Committee.
4. Memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk:
a. Menunjuk salah satu kantor akuntan publik di Indonesia, yang terafiliasi dengan salah satu dari
empat besar kantor akuntan publik internasional dan terdaftar di OJK, untuk melakukan audit
Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2014
b. Menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor
akuntan publik tersebut. 4. Authorized the Company’s Board of Directors to:
a. Appoint one of the public accountant firms in Indonesia that is affiliated with one of big four
international public accountant firms and registered with OJK to conduct financial audit on the Company’s
financial statements for fiscal year 2014.
b. Stipulate the amount of honorarium and other terms related to the appointment of the public accountant
firm.
Keputusan RUPS yang perlu ditindaklanjuti telah dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan,
termasuk pembagian dividen saham yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2014.
The Company’s management has taken measures on resolutions of the GMS that require follow-up steps,
including distribution of dividends on 12 June 2014.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
265
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas mengawasi Direksi dalam menetapkan kebijakan pengurusan
Perusahaan, dan mengelola Perusahaan. Dewan Komisaris juga bertugas memberikan
nasehat dan rekomendasi kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan.
tugas dan tanggung Jawab
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perusahaan antara lain adalah:
• Melakukan pengawasan atas pengelolaan risiko usaha Perusahaan;
• Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usaha;
dan • Memberikan tanggapan, rekomendasi dan
juga persetujuan, jika diperlukan, terhadap usulan dan rencana yang diajukan Direksi
untuk melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perusahaan.
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan didasari itikad baik, kehati-hatian dan tanggung
jawab serta sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan,
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
Dewan Komisaris merupakan suatu majelis, dimana setiap anggota Dewan Komisaris
tidak dapat bertindak sendiri-sendiri. Presiden Komisaris bertugas mengkoordinasikan
berbagai kegiatan Dewan Komisaris. The Board of Commissioners’ duty covers
the supervision of the Board of Directors in determining the Company’s management
policies, and in managing the Company. The Board of Commissioners also provides
advice and recommendations to the Board of Directors in matters concerning the Company’s
management.
Duties and responsibilities
In general, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners are, inter alia:
• Monitoring the Company’s risk management; • Monitoring the implementation of GCG
principles in the business activities; • Providing feedback, recommendations and
approval, if needed, on the Board of Directors’ proposals pertaining to the Company’s
business development strategy and plans.
The Board of Commissioners carries out its duties in good faith, with care and responsibility, and
within the scope of its authority as stipulated in the Company’s Articles of Association, applicable
laws and regulations, and the principles of good governance.
The Board of Commissioners acts as a council where each member cannot act individually. The
President Commissioner has the responsibility of coordinating the various activities of the Board
of Commissioners.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
266
Ketentuan Komisaris Independen
Peraturan OJK mensyaratkan jumlah minimal Komisaris Independen perusahaan publik
sebesar 30 dari seluruh anggota Dewan Komisaris.
Keberadaaan Komisaris Independen di Perusahaan dimaksudkan untuk mendorong
terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran
fairness dengan memperhatikan berbagai kepentingan para pemangku kepentingan.
struktur dan Komposisi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 11 sebelas anggota, dimana 4 empat diantaranya
adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perusahaan telah
memenuhi ketentuan independensi sebagaimana diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan
OJK, sebagai berikut: • Berasal dari luar Perusahaan;
• Tidak mempunyai saham Perusahaan, baik
langsung maupun tidak langsung; • Tidak mempunyai hubungan afiliasi
dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan; dan
• Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Dalam RUPS Tahunan 2014 terdapat agenda perubahan susunan Dewan Komisaris. Sehingga,
komposisi Dewan Komisaris berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2014 sebagaimana
dimuat dalam Akta Notaris No. 86, tanggal 29 April 2014, yakni:
requirements for the Independent Commissioner
The OJK Regulation requires that the number of Independent Commissioners of a public listed
company must at least be 30 from the total members of the Board of Commissioners.
The presence of Independent Commissioners in the Company is expected to promote a fair
and objective work environment with due observance to the interests of the various
stakeholders
structure and Composition of the Board of Commissioners
The Company’s Board of Commissioners consists of 11 members, including four Independent
Commissioners. The Company’s Independent Commissioners
have satisfied the following requirements concerning their independence as stipulated by
the Financial Services Authority OJK: • Appointed from person outside of the
Company; • Do not own any of the Company’s shares,
directly or indirectly; • Have no affiliation with the Company,
the Board of Commissioners, the Board of Directors or the Company’s main shareholder;
• Are not engaged in a business that is directly or indirectly related to the Company’s
business activities. One of the agenda items of the Annual GMS
2014 was the change in the composition of the Board of Commissioners. Pursuant to the
resolutions of Annual GMS 2014 and stated in Notarial Deed No. 86 dated 25 April 2014, the
composition of the Board of Commissioners is as follows:
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
267
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
nama Name
Jabatan Position
Position Ailiasi dengan Pemegang
saham utama Affiliated with Controlling
Shareholders Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
President Commissioner
- Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat Komisaris
Independen Independent
Commissioner -
Erry Firmansyah Komisaris
Independen Independent
Commissioner -
Hisayuki Inoue Komisaris
Independen Independent
Commissioner -
Sidharta Utama Komisaris
Independen Independent
Commissioner -
Anthony John Liddell Nightingale Komisaris Commissioner
Director of Jardine Cycle Carriage Benjamin William Keswick
Komisaris Commissioner
Director of Jardine Cycle Carriage Mark Spencer Greenberg
Komisaris Commissioner
Director of Jardine Cycle Carriage Chiew Sin Cheok
Komisaris Commissioner
Director of Jardine Cycle Carriage Jonathan Chang
Komisaris Commissioner
- David Alexander Newbigging
Komisaris Commissioner
Managing Director of Jardine Cycle Carriage
Masing-masing anggota Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris
lainnya dan atau Direktur Perusahaan. Profil lengkap anggota Dewan Komisaris dapat dilihat
pada uraian “Data Perusahaan”, sub-bab Profil Dewan Komisaris, halaman 68-73.
rapat Dewan Komisaris
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala
sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 3 tiga bulan. Bergantung pada agenda rapat, Direksi
dapat diundang untuk hadir dalam Rapat Dewan Komisaris.
Sesuai dengan kebijakan tersebut, sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah
menyelenggarakan 4 empat kali Rapat Dewan Komisaris dan menerbitkan 8 keputusan Dewan
Komisaris melalui sirkuler. Members of the Board of Commissioners do
not have familial relationship with any other Commissioners andor Directors of the Company.
The Profile of the members of the Board of Commissioners is presented in the Corporate
Data section in the Board of Commissioners Profile subchapter, page 68-73.
Board of Commissioners meeting
In accordance with the Company’s policy, the Board of Commissioners meets regularly at
least once every three months. Depending on the meeting agenda, if necessary the Board of
Commissioners may invite the Board of Directors to attend the meeting.
Pursuant to the policy, in 2014 the Board of Commissioners held four meetings and issued
eight circular resolutions.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
268
Anggota Direksi hadir dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut sehubungan dengan agenda
Performance Review .
Tingkat kehadiran rata-rata rapat Dewan Komisaris di tahun 2014 adalah sekitar 82.
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
Di tahun 2014, Dewan Komisaris telah: 1. Melakukan penelaahan dan memberikan
persetujuan atas rencana kerja Perusahaan tahun 2014 yang telah disampaikan Direksi.
2. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat
kepada Direksi atas kinerja Perusahaan. 3. Melakukan penelaahan secara berkala dan
memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang
disampaikan oleh komite-komite tersebut. 4. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai
isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi Perusahaan.
Selain itu, Dewan Komisaris telah mengeluarkan keputusan Dewan Komisaris yang dilakukan
melalui sirkuler antara lain sebagai berikut:
1. Memberi persetujuan atas pembagian dividen interim Perusahaan tahun 2014;
2. Memberi persetujuan atas rancangan pengambilalihan saham PT Asuransi Astra
Buana di PT Samadista Karya; 3. Memberi persetujuan atas penerimaan
fasilitas kredit revolving dari Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd.
Pelatihan Dewan Komisaris
Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Dewan Komisaris, para anggota
Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam
maupun luar negeri. The Board of Directors attended the Board of
Commissioners meetings for matters concerning performance review.
The average level of attendance of the Board of Commissioners throughout 2014 was 82.
Board of Commissioners Duty Implementation
In 2014, the Board of Commissioners has: 1. Reviewed and approved the Company’s work
plans for 2014 submitted by the Board of Directors.
2. Periodically reviewed, recommended and provided advice to the Board of Directors
regarding the Company performance. 3. Periodically reviewed and provided
recommendations to committees under the Board of Commissioners in response to
reports submitted by the committees. 4. Provided advice to the Board of Directors on
significant issues that affect or potentially affect the Company.
In addition, the circular resolutions that the Board of Commissioners has issued are, among
others:
1. Approved the Company’s 2014 interim dividend payout;
2. Approved the plan to acquire shares of PT Asuransi Astra Buana in PT Samadista Karya;
3. Approved the revolving credit facility from Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
Board of Commissioners training
To support the performance of duties and responsibilities by the Board of Commissioners,
members of the Board of Commissioners attended seminars and training programs held
both in the country and overseas.
Board of Commissioners
Dewan Komisaris
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
269
Board of Directors
Direksi
tugas dan tanggung Jawab
Direksi bertanggung jawab untuk memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan
Perusahaan. Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik, hati-hati dan
penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
Tugas Direksi secara kolektif antara lain: • Menyusun visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan,
serta rencana strategis Perusahaan dalam bentuk rencana korporasi corporate plan
dan rencana bisnis business plan; • Menetapkan struktur organisasi Perusahaan
lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usaha;
• Mengelola sumber daya yang dimiliki Perusahaan secara efektif dan efisien;
• Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perusahaan; dan
• Memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan Perusahaan.
Komposisi Direksi
Sebagaimana diputuskan dalam RUPS Tahunan tanggal 29 April 2014 dan ditetapkan dalam
Akta Notaris No. No. 86, tanggal 29 April 2014, Direksi terdiri dari 9 sembilan orang Direktur,
dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut:
nama Name
Jabatan Position
Prijono Sugiarto Presiden Direktur
President Director Gunawan Geniusahardja
Direktur Director
Djoko Pranoto Direktur
Director Widya Wiryawan
Direktur Director
Sudirman Maman Rusdi Direktur
Director Simon Collier Dixon
Direktur Director
Johannes Loman Direktur
Director Suparno Djasmin
Direktur Director
Bambang Widjanarko Santoso Direktur
Director
Duties and responsibilities
The Board of Directors has the responsibility to lead and manage the Company in the interest
of the Company. The Board of Directors must perform its duties in good faith, with care
and responsibility, with due observance to the Company’s Articles of Association, prevailing
laws and regulations, and GCG principles.
Collectively, the Board of Directors is among others responsible for:
• Formulating the vision, mission and values of the Company as well as the Company’s
strategic plan in the form of corporate and business plans;
• Establishing the Company’s organizational structure complete with job description of
each division and business unit; • Effectively and efficiently managing the
Company’s human resources; • Establishing the Company’s internal control
and risk management system; • Observing the interests of the Company’s
stakeholders.
Composition of the Board of Directors
As stipulated in the Annual GMS held on 29 April 2014 and stated in the Notarial Deed No.
86 dated 29 April 2014, the Board of Directors consists of nine Directors with the following
composition:
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
270
Sesuai dengan praktek-praktek GCG dan untuk memastikan independensi pengambilan
keputusan, masing-masing anggota Direksi Perusahaan tidak memiliki hubungan keluarga
dengan anggota Direksi lainnya danatau Komisaris.
Selanjutnya profil para anggota Direksi dapat dilihat di uraian Data Perusahaan pada sub-
bagian Profil Direksi di halaman 74-78 Laporan Tahunan ini.
rapat dan Kehadiran rapat Direksi
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat Direksi diadakan rata-rata 4 empat kali sebulan
dan dapat diselenggarakan rapat tambahan bila dirasakan perlu oleh anggota Direksi. Sepanjang
tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat 30 kali dan menerbitkan 2 keputusan Direksi
melalui sirkuler.
Adapun tingkat kehadiran rata-rata rapat Direksi di tahun 2014 adalah 87.
Pelatihan Direksi
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kompetensi para anggota
Direksi guna mendukung pelaksanaan tugas pengelolaan Perusahaan yang menjadi tanggung
jawab utamanya, Direksi mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show
baik di dalam maupun luar negeri. Para Direktur juga menyelenggarakan kegiatan ceramah atau
diskusi sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan pengetahuan dengan masyarakat.
Kegiatan peningkatan kompetensi yang diikuti Direktur Perusahaan sepanjang tahun 2014,
antara lain: In accordance with GCG practices and to ensure
independent decision-making, members of the Board of Directors do not have familial
relationships with other members of the Board of Directors andor the Board of Commissioners.
Profiles of the members of the Board of Directors is presented in the Corporate Data section in
Board of Directors profile subchapter in page 74-78 of this Annual Report.
Board of Directors meeting and attendance
Pursuant to the Company’s policies, the meeting of the Board of Directors are held on average
four times every month. Additional meetings can be held if deemed necessary by the Board
of Directors. In 2014, the Board of Directors held 30 meetings and issued two circular resolutions.
The average level of attendance at Board of Directors meetings throughout 2014 was 87.
Board of Directors training
To enhance the capacity and develop the competencies of the Board of Directors in
performing their main duties to manage the Company, members of the Board of Directors
attend various seminars, workshops, conferences and talk shows organized in the country and
overseas. The Board of Directors also delivers lectures and attends discussions to share their
knowledge with others.
Programs participated by the Company’s Directors in 2014 among others were:
Board of Directors
Direksi
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
271
Board of Directors
Direksi
BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF DIreCtors
PerFormanCe assessment
The Company assesses the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors
periodically every year through a structured assessment process.
Board of Commissioners Performance Indicator
The criteria to assess the performance of the Board of Commissioners is the exercise of duties
of the Board of Commissioners in monitoring management policies and management
practices of the Company and in providing advice to the Board of Directors in the interest
of achieving the Company’s goals. Assessment also includes evaluation of the performance
of specific duties mandated by the Company’s Articles of Association andor GMS resolutions.
Board of Directors Performance Indicator
The Board of Directors assessment criteria include:
• The performance of duties and responsibilities of the Board of Directors in accordance with
the Articles of Association; • The implementation of the Annual GMS 2014
resolutions; • Realization of work plans.
tanggal Date
topik Topics
tempat Location
21-25 Januari 2014 World Economic Forum - Switzerland
Switzerland 1 April 2014
CEO Roundtable by Fortune Most Admired Companies 2014 - Jakarta “Welcoming the New Leadership with a Strong Pilot”
Indonesia 23 April 2014
Astra being The World Class Company by Tunas Group Speaker- Jakarta
Indonesia 18 Juli 2014
Seminar Ekonomi Makro - Astra International Indonesia
8 Oktober 2014 Kuliah Umum MPKP UI – Universitas Indonesia
22 Oktober 2014 Leadership Summit by Indika Energy Group speaker - Jakarta
Indonesia 28-30 Oktober 2014
Forbes CEO Conference Singapore
PenILaIan KInerJa DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI
Perusahaan melakukan pengukuran pencapaian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi secara periodik setiap tahunnya melalui proses penilaian terstruktur.
Indikator Kinerja Dewan Komisaris
Kriteria untuk proses penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan
tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan
jalannya Perusahaan serta pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan pencapaian
tujuan Perusahaan. Penilaian juga mencakup evaluasi terhadap pelaksanaan tugas khusus
yang telah diberikan sesuai Anggaran Dasar danatau berdasarkan keputusan RUPS.
Indikator Kinerja Direksi
Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup: • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
masing-masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar Perusahaan;
• Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan 2014; dan
• Pencapaian realisasi dari rencana kerja.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
272
Pihak Pelaksana Penilaian Kinerja
Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan melalui RUPS, sedangkan penilaian
terhadap kinerja Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan
penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator kinerja
Direksi yang telah ditetapkan sebelumnya dan disetujui bersama.
Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas dan pencapaian kinerja untuk periode 2014 dalam RUPS Tahunan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2015.
remunerasI DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI
Prosedur Penetapan remunerasi
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan
lingkup dan tanggung jawab pekerjaan serta standar domestik dan regional yang berlaku saat
ini. Secara garis besar, proses diawali dengan penyusunan rekomendasi serta usulan kepada
Dewan Komisaris terkait remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi oleh Komite Remunerasi
dan Nominasi. Setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris, usulan remunerasi tersebut diajukan
ke RUPS untuk dimintakan persetujuan.
RUPS Tahunan dapat juga memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
menentukan remunerasi Direksi dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi.
Selanjutnya penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada hasil
keputusan RUPS Tahunan.
assessor
Assessment of the performance of the Board of Commissioners is done through GMS, while
the performance of the Board of Directors is assessed by the Board of Commissioners and
GMS. In evaluating the performance of the Board of Directors, the Board of Commissioners
refers to the Board of Directors’ performance indicators that have been previously established
and agreed.
The Board of Commissioners and the Board of Directors will collectively be accountable for the
implementation of duties and achievements in 2014 during the Annual GMS that will be held
in 2015.
remuneratIon oF the BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF
DIreCtors
Procedure to Determine the remuneration
Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors is determined based
on the scope and responsibilities of their tasks as well as the prevailing domestic and
regional standards. Broadly, the procedure begins with recommendations and suggestions
administered by the Remuneration and Nomination Committee to the Board of
Commissioners concerning the remuneration for both the Board of Commissioners and Board
of Directors. Following review by the Board of Commissioners, the recommendations are then
submitted to the AGMS for approval.
The Annual GMS may also authorize the Board of Commissioners to determine the amount of
remuneration for the Board of Directors, by taking into account recommendations from the
Remuneration and Nomination Committee.
The decision on remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors refers to
the resolution of the Annual GMS.
Board of Directors
Direksi
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
273
Board of Directors
Direksi
Penetapan remunerasi di setiap level dalam organisasi Perusahaan dirancang untuk
memberikan penghargaan sesuai dengan jabatannya dan mendorong mereka mencapai
kinerja yang terbaik.
struktur remunerasi Dewan Komisaris
Struktur remunerasi untuk periode tahun buku 20142015 bagi Dewan Komisaris mengacu pada
hasil keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 April 2014 yaitu pemberian kepada semua anggota
Dewan Komisaris honorarium yang keseluruhan maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar bruto per
bulan yang dibayarkan sebanyak 13 tiga belas kali dalam 1 satu tahun, mulai berlaku
terhitung sejak 1 Mei 2014. RUPS melimpahkan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk
menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut di antara para anggota Dewan
Komisaris Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi
Perusahaan.
Komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari honorarium dan tunjangan lainnya.
struktur remunerasi Direksi
Untuk tahun 2014, jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Astra dan 136
anak perusahaan yang terkonsolidasi 2014: 258 orang, 2013: 245 orang adalah sebesar Rp 1.100
miliar 2013: Rp 983 miliar yang terdiri dari imbalan kerja jangka pendek, pasca-kerja dan
imbalan jangka panjang lainnya.
Komponen penghasilan Direksi, terdiri dari gaji, tunjangan, fasilitas dan tantieminsentif kinerja.
oPsI saham
Pada tahun pelaporan, Perusahaan tidak menyelenggarakan program opsi saham bagi
manajemen Perseroan. At every level of the Company’s organization,
remuneration is designed as a reward in accordance with each individual’s position and
as motivation for each individual to achieve the best level of performance.
Board of Commissioners remuneration structure
The remuneration structure for fiscal year 20142015 of the Board of Commissioners
refers to the resolution of Annual GMS on 29 April 2014, in which all members of the Board
of Commissioners received an honorarium of a total maximum amount of Rp 1.1 billion
gross per month, paid 13 times in one year, starting 1 May 2014. The GMS authorized
the President Commissioner to determine the distribution of the honorarium among members
of the Company’s Board of Commissioners with consideration to the view of the Company’s
Remuneration and Nomination Committee.
The income of the Board of Commissioners consists of honorarium, and other allowances.
Board of Directors remuneration structure
In 2014, the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors
of Astra and 136 consolidated subsidiaries 2014: 258 people, 2013: 245 people was Rp 1,100
billion 2013: Rp 983 billion. The remuneration consisted of short-term remuneration, post-
employment benefits and other long-term benefits.
The income of the Board of Directors consists of salary, allowances, facilities and performance
bonuses and incentives.
stoCK oPtIon
The Company did not hold a stock option program for the Company’s management in
2014.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
274
KePemILIKan saham DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI
Hingga akhir tahun 2014, terdapat 2 dua Komisaris Perusahaan, yaitu Budi Setiadharma
Presiden Komisaris dan Anthony J.L. Nightingale yang memiliki saham PT Astra
International Tbk yaitu masing-masing sebesar 0,01 dan 0,02. Sedangkan anggota Direksi
yang memiliki saham PT Astra International Tbk adalah Suparno Djasmin sebesar kurang
dari 0,0001. Kepemilikan dalam jumlah ini dianggap tidak menimbulkan benturan
kepentingan dalam pelaksanaan tugas pengawasan demi kepentingan Perusahaan.
KeBIJaKan DIVIDen
Dalam RUPS Tahunan Perusahaan, Direksi merekomendasikan jumlah dividen yang
akan dibagikan dengan mempertimbangkan kinerja Perusahaan tahun berjalan, pergerakan
pertumbuhan Perusahaan dan imbal hasil menarik yang sewajarnya diterima para
pemegang saham Perusahaan, serta saldo laba Perusahaan yang positif.
Distribusi dividen dapat dilakukan melalui pembayaran dividen interim kepada pemegang
saham sesuai usulan Direksi yang telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris,
disusul dengan pembayaran dividen final setelah memperoleh persetujuan RUPS Tahunan.
Dalam RUPS Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 29 April 2014
telah diputuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp 8,7 triliun dibagikan sebagai dividen
tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim
sebesar Rp 64 setiap saham, sehingga sisanya sebesar Rp 152 setiap saham; dengan rasio
pembayaran dividen sebesar 45. Pada tahun 2013, Perusahaan telah membagikan dividen
sebesar Rp 8,7 triliun atau Rp 216 per saham dan rasio pembayaran dividen sebesar 45.
BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF DIreCtors share
oWnershIP
As of the end of 2014, there are two members of the Board of Commissioners, namely Budi
Setiadharma President Commissioner and Anthony J.L. Nightingale, with ownership of
PT Astra International Tbk shares at 0.01 and 0.02, respectively. Among the members of
Board of Directors with ownership of PT Astra International Tbk shares is Suparno Djasmin
less than 0.0001. The amount of ownerships is within the limit so as not to lead to conflict
of interest in the performance of duties for the Company.
DIVIDenD PoLICY
In Annual GMS, the Board of Directors proposes the amount of dividend payout based on the
Company’s performance during the year, the Company growth trend, the level of return that
will be attractive and is appropriate for the shareholders of the Company, as well as positive
earnings of the Company.
The dividend payout may consist of interim dividend paid to the shareholders in accordance
with the proposal submitted by the Board of Directors and approved by the Board of
Commissioners, followed by final dividend payout upon approval by the Annual GMS.
The Company’s Annual GMS held on 29 April 2014 resolved cash dividends of Rp 8.7 trillion,
or Rp 216 per share, which was paid as interim dividends at Rp 64 per share and the remaining
Rp 152 per share with a payout ratio of 45. In 2013, the Company paid dividends of Rp 8.7
trillion or Rp 216 per share, reflecting a dividend payout ratio of 45.
Board of Directors
Direksi
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
275
Board of Commissioners Committees
Komite-Komite Dewan Komisaris
KomIte auDIt
Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris. Fungsi utama Komite Audit ialah membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan fungsi pengawasannya terhadap proses penyampaian laporan keuangan, audit,
manajemen risiko dan kepatuhan terhadap hukum serta peraturan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, Komite Audit berpedoman
kepada Piagam Charter Komite Audit yang mengacu kepada peraturan OJK yang berlaku
dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
Peran dan tanggung Jawab
Sesuai dengan Piagam Komite Audit, peran dan tanggung jawab Komite Audit antara lain
meliputi:
Peran Komite Audit memberikan pengawasan atas
hal-hal berikut: • Keuangan – kredibilitas dan obyektivitas
laporan keuangan Perusahan yang akan diterbitkan untuk pihak eksternal dan
regulator, termasuk penindaklanjutan keluhan danatau catatan ketidakwajaran
terhadap laporan selama periode pengkajian Komite Audit;
• Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal – kecukupan proses untuk mengidentifikasi
dan memitigasi risiko keuangan dan bisnis; • Kegiatan Pengendalian – rencana dan hasil
kegiatan yang dilaksanakan oleh Group Risk Advisory, Group Internal Audit, dan Auditor
Eksternal untuk menilai apakah risiko utama telah dicakup dan dievaluasi secara memadai
didalam pelaksanaan tugas mereka;
• Objektivitas dan Independensi – objektivitas dan independnsi Auditor Internal dan
Eksternal; • Aspek hukum – proses dan pelaporan kasus
hukum signifikan yang ada di lingkungan Grup Astra; dan
• Kepatuhan terhadap peraturan perundangan terkait serta Kode Etik Perusahaan.
auDIt CommIttee
The Audit Committee is established by and responsible to the Board of Commissioners. The
committee’s main task is to assist the Board of Commissioners in carrying out its oversight
function in terms of financial reporting, audit, risk management and compliance with
prevailing laws and regulations.
The Audit Committee’s duties, authority and responsibilities refer to the Audit Committee
Charter, which was based on the applicable OJK regulations and has been approved by the
Board of Commissioners.
roles and responsibilities
The roles and responsibilities of the Audit Committee are in compliance with the Audit
Committee Charter, they are:
roles The Audit Committee will provide oversight
over the following matters: • Financial – credibility and objectivity of the
Company’s financial statement that will be issued to external parties and regulatory
bodies, including follow-up of any complaints andor impropriety noted against said reports
during the normal course of the Audit Committee’s review;
• Risk Management and Internal Control – adequacy of processes to identify and
mitigate financial and business risks; • Assurance Activities – plans and results
of activities conducted by the Group Risk Advisory, Group Internal Audit and External
Auditor to assess whether key risks are appropriately covered and evaluated in the
performance of their work;
• Objectivity and Independence – objectivity and independence of the Internal and
External Auditor; • Legal – progress and reporting of significant
legal cases within the Astra Group; and • Compliance with relevant laws and
regulations and the Company’s Code of Conduct and Ethics.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
276
tanggung Jawab Komite Audit memiliki tanggung jawab
pelaporan yang mencakup: • Laporan tertulis kepada Dewan Komisaris
sedikitnya satu kali setiap kuartal yang berisi rincian kegiatan Komite Audit, menyediakan
rekomendasi untuk tindak lanjut, dan memaparkan hal-hal signifikan yang perlu
diketahui oleh Dewan Komisaris;
• Memberikan rekomendasi untuk Dewan Komisaris mengenai penunjukan terkait
Audit Eksternal dengan mempertimbangkan cakupan pekerjaan dan independensi.
Komite Audit juga akan mengkaji honor audit yang diajukan oleh manajemen dan
mengemukakan temuan ketidakwajaran apapun kepada Dewan Komisaris;
• Menentukan apakah Direksi telah mengambil langkah-langkah yang tepat
terkait isu-isu yang dijabarkan dalam laporan Komite Audit sebelumnya, dan melaporkan
kegagalan signifikan dari pihak terkait untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut kepada
Dewan Komisaris; dan
• Menyiapkan laporan untuk disertakan ke dalam Laporan Tahunan berisi rincian
kegiatan Komite Audit yang, jika diperlukan, mengungkap antara lain mengenai:
· Pelanggaran signifikan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku; · Kesalahan berat atau pengungkapan yang
tidak wajar dari pernyataan keuangan; · Ketidakcukupan sistem manajemen risiko
atau pengendalian internal; · Kurang memadai independensi Auditor
Eksternal atau Internal; · Perbedaan pendapat yang signifikan
antara Manajemen dan Audit Eksternal; · Hal-hal terkait potensi signifikan
konflik kepentingan yang diidentifikasi oleh Komite Audit selama periode
pengkajiannya; dan · Penyediaan Laporan Khusus kepada
Dewan Komisaris sebagaimana diminta. responsibilities
Reporting responsibilities of the Audit Committee will comprise of:
• Providing the Board of Commissioners with a
written report a least once a quarter setting out details of the activities of the Audit
Committee, providing recommendations for follow up, and detailing significant matters
that need to be brought to the attention of the Board of Commissioners;
• Provide recommendation to the Board of Commissioners on the External Audit
appointment with regard to related scope of work and independency. The Audit
Committee will also review the external audit fees proposed by management and highlight
any anomalies to the Board of Commissioners;
• Determine if appropriate actions have been taken by the Board of Directors regarding
matters raised in previous reports of the Audit Committee, and reporting any significant
failure by relevant parties’ to follow up on such actions to the Board of Commissioners;
and
• Preparing a report for inclusion in the Annual Report detailing the activities of the Audit
Committee, which, amongst other things, should include where applicable:
· Significant violations against applicable
laws and regulations; · Material mistakes or inappropriate
disclosures in the financial statements; · Inadequacies in the system of risk
management or internal controls; · Lack of independence from the External or
Internal Auditors; · Significant disagreement noted between
Management and External Audit; · Any potentially significant conflict
of interest issues noted by the Audit Committee during the normal course of its
review; and · Provision of Special Reports to the Board
of Commissioners as required.
Board of Commissioners Committees
Komite-Komite Dewan Komisaris
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
277
Board of Commissioners Committees
Komite-Komite Dewan Komisaris
masa Jabatan Komite audit
Pengangkatan anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan
Sirkuler Dewan Komisaris tahun 2014. Masa jabatan Komite Audit berlaku efektif sejak 29
April 2014 sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2016.
Independensi Komite audit
Seluruh Anggota Komite Audit merupakan para profesional dibidangnya dan dipilih
antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang
keuangan.
Keanggotaan Komite Audit wajib memenuhi persyaratan independensi yang diatur oleh OJK.
untuk memastikan independensi pelaksanaan tugas dan rekomendasi, anggota Komite audit Perseroan merupakan para
profesional dibidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang
keuangan serta wajib memenuhi peraturan yang diatur oleh oJK.
To ensure independence in the performance of its duties and in providing recommendations, members of the Company’s Audit Committee are professionals. They
are selected based on, among others things, integrity, competence, experience, financial expertise and OJK requirements.
Komposisi Komite audit
Pada tahun 2014, keanggotaan Komite Audit mencakup empat 4 orang anggota, yaitu
satu 1 Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua dan dua 2 anggota independen,
serta ditambah satu 1 anggota khusus yang tidak memiliki hak suara.
Audit Committee Term of Ofice
The Board of Commissioners appoints members of the Audit Committee based on the Board of
Commissioners Circular Resolution 2014. The Audit Committee’s term of office is effective
from 29 April 2014 until the closing of the Annual GMS 2016.
audit Committee Independence
All members of the Audit Committee are professionals in their respective fields. They are
selected based on, among other things, their integrity, competence, experience and financial
expertise.
Members of the Audit Committee must meet the requirement of independence as regulated
by OJK.
audit Committee Composition
In 2014, the Audit Committee comprises four members: one Independent Commissioner as
Head of Committee, two independent members and one special member without voting rights.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
278
Komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut: nama
Name Jabatan
Position Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Ketua Chairman
Inget Sembiring Anggota
Member Harry Wiguna
Anggota Member
Chiew Sin Cheok Anggota
Member
Anggota yang tidak memiliki suara member without voting rights
Adapun profil para anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan, di
halaman 76 Laporan Tahunan ini.
rapat dan Kehadiran rapat Komite audit
Sesuai ketentuan dalam Piagam Komite Audit, Komite wajib melaksanakan rapat rutin
sebanyak satu kali dalam setiap kuartal dan rapat tambahan jika diperlukan. Komite juga
dapat menyelenggarakan rapat khusus guna melaksanakan pembahasan masalah tertentu.
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit Perseroan telah melaksanakan 7 kali rapat. Tingkat
kehadiran rata-rata anggota dalam rapat Komite Audit sepanjang tahun 2014 adalah
97.
Program dan Pelaksanaan Program Kerja
Selama tahun 2014 Komite Audit telah melaksanakan berbagai program kerja, meliputi:
• Pengawasan atas laporan keuangan konsolidasian interim dan laporan keuangan
konsolidasian tahunan 2014; • Pengawasan atas rencana kerja serta hasil
temuan dari auditor eksternal; • Pengawasan atas rencana kerja dan hasil
pelaporan Grup Internal Audit dan Risk Advisory
; dan • Pengawasan atas pelaporan Divisi Legal atas
kasus-kasus hukum. • Pengkajian terhadap Piagam Komite Audit.
• Pengkajian terhadap laporan Konsultan Independen terkait dengan penilaian
terhadap kegiatan Quality Assurance. The Audit Committee composition is as follows:
Profiles of Audit Committee members can be perused in the Corporate Data section on page
76 of this Annual Report.
audit Committee meetings and meeting attendance
Pursuant to the Audit Committee Charter, the Committee is required to convene at least once
every quarter, and to hold additional meetings as needed. The Audit Committee may also hold
special meetings to discuss certain matters.
In 2014, the Audit Committee held seven meetings. The average meeting attendance rate
of Audit Committee members in 2014 was 97.
Work Program and Implementation
In 2014, the Audit Committee completed a number of work programs, including:
• Supervision of interim consolidated financial statements and 2014 consolidated financial
statements; • Supervision of work plans and resultsfindings
of the external auditor; • Supervision of work plans and report from
the Group Internal Audit and Risk Advisory; and
• Supervision of reports from the Legal Division concerning legal cases.
• Reviewed the Audit Committee Charter. • Reviewed a report from the Independent
Consultant regarding the assessment of Quality Assurance activities.
Board of Commissioners Committees
Komite-Komite Dewan Komisaris
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
279
Audit Committee Report
Laporan Komite Audit
Guna menunjang penerapan GCG, sesuai mandatnya Komite Audit membantu Dewan
Komisaris dengan melakukan pengawasan yang independen terhadap aspek laporan kondisi
keuangan, audit internal, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang material, kasus hukum yang signifikan serta audit eksternal.
Fungsi pengendalian internal dan pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan merupakan
tanggung jawab manajemen. Pihak audit eksternal bertanggung jawab atas proses
audit terhadap laporan keuangan tahunan konsolidasi Perusahaan sesuai dengan standar
akuntasi yang berlaku umum dan memastikan bahwa laporan keuangan telah menyajikan
hasil kinerja operasional dan posisi keuangan Perusahaan secara wajar. Komite Audit
melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proses-proses tersebut sesuai dengan
Piagam Komite Audit.
Dalam rangka melakukan pengawasan, Komite Audit telah mengadakan tujuh kali pertemuan
selama tahun 2014 dan melakukan kegiatan- kegiatan berikut:
1. Mengkaji dan membahas dengan pihak
manajemen laporan keuangan konsolidasi Perusahaan secara triwulan.
2. Mengkaji dan membahas dengan unit audit internal terkait rencana dan kegiatan audit
yang akan dilakukan. 3. Mengkaji temuan hasil audit yang signifikan
dengan pihak audit internal dan eksternal; dan memantau proses pelaksanaan
rekomendasi hasil audit. 4. Mengkaji dan membahas dengan pihak
auditor eksternal terhadap Audit Service Plan dan hasil pemeriksaan audit akhir.
5. Mengkaji dan membahas rencana dan kegiatan serta memberikan pandangan
tentang manajemen risiko Perusahaan. 6. Mengkaji dan membahas hal-hal terkait
kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan hukum dan regulasi material yang berlaku.
7. Mengkaji dan membahas kasus-kasus hukum dan litigasi signifikan yang dihadapi
Perusahaan. To support the implementation of GCG pursuant
to its mandate, the Audit Committee assists the Board of Commissioners by carrying out
independent oversight of financial reporting, internal audit, risk management, compliance
with material laws and regulations, significant legal cases and external audit.
Internal control and the Company’s consolidated financial statements are the responsibility of
the management, while the external auditor is responsible for the audit of the Company’s
annual consolidated financial statements, presented in accordance with prevailing
accounting standards, and to ensure that the statements include operational performance
and the Company’s financial position are fairly presented. As mandated in the Audit Committee
Charter, the Audit Committee oversees and supervises these processes.
In carrying out its oversight duties, the Audit Committee in 2014 held seven meetings and the
following activities:
1. Reviewed and discussed the Company’s consolidated financial statements with the
management every quarter. 2. Reviewed and discussed the audit plan and
activities with the internal audit unit. 3. Reviewed significant audit findings with
internal and external audits as well as monitored the implementation of audit
recommendations. 4. Reviewed and discussed the Audit Service
Plan as well as final audit outcome with the external auditor.
5. Reviewed and discussed the plans and activities of the Company’s risk management,
and provided insight views. 6. Reviewed and discussed matters concerning
the Company’s compliance with prevailing material laws and regulations.
7. Reviewed and discussed significant legal cases and litigations involving the Company.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
280
Selain kegiatan-kegiatan di atas Komite Audit melakukan pertemuan informal dengan Kepala
Grup Audit Internal untuk melakukan tindak lanjut dan pembahasan sesuai kebutuhan.
Pada tahun 2014, sebanyak 1.181 proyek audit internal telah dilakukan diseluruh lingkungan
Grup dengan sekitar 70 mendapatkan hasil penilaian efektif. Tindak lanjut atas hasil audit
telah dijalankan dengan hasil memuaskan untuk keseluruhannya.
Selain itu Komite Audit telah mengkaji laporan hasil penilaian dari Deloitte Konsultan Indonesia
sebagai konsultan independen terkait dengan penilaian terhadap kegiatan Quality Assurance,
dimana hasil dari penilaian menunjukkan bahwa kegiatan Quality Assurance telah memenuhi
pedoman dari Institute of Internal Auditors IIA.
Komite Audit telah mengkaji Piagam Komite Audit dan berpandangan bahw Piagam Komite
Audit yang ada masih sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Komite Audit telah mengkaji serta memberikan pandangan tentang laporan keuangan
konsolidasi tahun 2014 beserta laporan audit eksternal. Komite Audit menyatakan apresiasi
atas seluruh penjelasan dan tanggapan yang diberikan oleh pihak manajemen selama proses
pengkajian tersebut. Aside from the above activities, the Audit
Committee also held informal meetings with the Head of the Group Internal Audit for follow-up
and discussion as needed.
In 2014, 1,181 internal audit projects were completed at Group level and around 70 were
found to be effective. All follow-up actions on audit findings have been implemented and
were deemed satisfying.
The Audit Committee also reviewed a report from Deloitte Konsultan Indonesia as the Company’s
independent consultant regarding assessment of Quality Assurance activities. The assessment
concluded that existing Quality Assurance activities had complied with guidelines from the
Institute of Internal Auditors IIA.
The Audit Committee has reviewed the Audit Committee Charter and concluded that
the existing Audit Committee Charter still conformed with the prevailing regulations.
The Audit Committee reviewed and provided insights into 2014 consolidated financial
statements as well as reports from the external auditor. The Audit Committee appreciated
all explanations and responses given by the management during the course of the review.
Audit Committee Report
Laporan Komite Audit
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodinigrat
Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committee
Inget Sembiring
Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Harry Wiguna
Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Jakarta, 1 Maret 2015 | 1 March 2015
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
281
Remuneration and Nomination Committees
Komite Remunerasi dan Nominasi
tugas dan tanggung Jawab
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris perihal nominasi dan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Komite
tersebut juga memberi saran terkait calon- calon yang akan ditunjuk sebagai Eksekutif
Senior Perusahaan, serta merekomendasikan pembagian tugas anggota Direksi.
masa Jabatan Komite remunerasi dan nominasi
Masa jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai
dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan 2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan
Komisaris Perusahaan.
Kualiikasi Komite Remunerasi dan nominasi
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi seluruhnya merupakan para profesional
di bidangnya masing-masing, antara lain berdasarkan:
• integritas • kompetensi
• pengalaman • pengetahuan di bidang keuangan
Duties and responsibilities
The duty of the Remuneration and Nomination Committee is to provide recommendations
to the Board of Commissioners regarding the nomination and remuneration of the Board of
Commissioners and the Board of Directors. The Committee also provides recommendations
concerning candidates of the Company’s senior executive positions as well as the distribution of
responsibilities of the Board of Directors.
remuneration and nomination Committee Term of Ofice
Based on the circular decision of the Company’s Board of Commissioners, the tenure of the
Remuneration and Nomination Committee began on 1 May 2014 until the Company’s
Annual GMS in 2016.
remuneration and nomination Committee Qualiications
Members of the Remuneration and Nomination Committee are professionals of their respective
fields and are appointed based on, among others factors:
• integrity • competence
• experience • knowledge in financial matters
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
282
Komposisi Komite remunerasi dan nominasi
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari tiga 3 orang anggota, sebagai
berikut:
nama Name
Jabatan Position
Benjamin William Keswick Ketua
Chairman David Alexander Newbigging
Anggota Member
Prijono Sugiarto Anggota
Member
rapat Komite remunerasi dan nominasi
Sepanjang tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan 5 kali rapat, dengan
persentasi kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 100.
Pelaksanaan tugas Komite remunerasi dan nominasi
Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah secara aktif memberikan
masukan dan evaluasi kepada Dewan Komisaris melalui pelaksanaan kegiatan, antara lain:
• Perencanaan staff • Penetapan remunerasi Direksi
remuneration and nomination Committee Composition
The Remuneration and Nomination Committee consists of three members, as follows:
remuneration and nomination Committee meeting
In 2014, Remuneration and Nomination Committee held five meetings with an average
attendance rate of 100.
remuneration and nomination Committee Duty Implementation
In 2014, the Remuneration and Nomination Committee actively provided suggestions and
evaluation to the Board of Commissioners concerning among others the following matters:
• Staff planning • Remuneration for the Board of Directors
Remuneration and Nomination Committees
Komite Remunerasi dan Nominasi
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
283
Executive Committee
Executive Committee
tugas dan tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab utama Executive Committee
adalah melakukan kajian atas keputusan dan kebijakan bisnis yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, disamping hal-hal penting lainnya yang diajukan
Direksi.
masa Jabatan executive Committee
Masa jabatan Executive Committee berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai
dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan 2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan
Komisaris Perusahaan.
Kualiikasi Executive Committee
Anggota Executive Committee seluruhnya merupakan para profesional di bidangnya
masing-masing, berdasarkan antara lain: • integritas
• kompetensi • pengalaman
• pengetahuan di bidang keuangan.
Duties and responsibilities
The main duty and responsibility of the Executive Committee is to review business decisions and
policies that require the Board of Commissioners’ approval as well as other matters requested by
the Board of Directors.
executive Committee term of Ofice
Pursuant to the circular decision of the Company’s Board of Commissioners, the term of office of
the Executive Committee commenced on 1 May 2014 until the closing of the Company’s Annual
GMS in 2016.
executive Committee Qualiications
All members of the Executive Committee are professionals in their respective fields. They are
appointed with consideration to, among others factors:
• integrity • competence
• experience • knowledge in financial matters.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
284
Komposisi executive Committee
Personalia Executive Committee terdiri dari 7 tujuh orang anggota sebagai berikut.
nama Name
Jabatan Position
Benjamin William Keswick Ketua
Chairman Mark Spencer Greenberg
Anggota Member
David Alexander Newbigging Anggota
Member Chiew Sin Cheok
Anggota Member
Budi Setiadharma Anggota
Member Prijono Sugiarto
Anggota Member
Simon Collier Dixon Anggota
Member
rapat dan Kehadiran rapat executive Committee
Rapat Executive Committee paling tidak diadakan sekali dalam sebulan. Rapat tambahan
dapat diselenggerakan jika dibutuhkan. Selama tahun 2014, Executive Committee telah
melaksanakan 13 kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 99.
Pelaksanaan tugas executive Committee
Selama tahun 2014, Executive Committee telah merealisasikan berbagai program kerja, sebagai
berikut: • Memberikan konsultasi dan saran kepada
Dewan Direksi atas keputusan strategis, arah organisasi untuk Grup serta hal-hal bisnis
seperti perencanaan strategi, kebijakan, investasi serta pengelolaan risiko;
• Mengkaji kinerja Grup serta segmen bisnisnya secara berkala.
executive Committee Composition
The Executive Committee consists of seven members, as follows:
executive Committee meeting and attendance
The Executive Committee meets at least once every month. Additional meetings may be held
as deemed necessary. In 2014, the Executive Committee held 13 meetings with an average
attendance rate of 99.
executive Committee Duty Implementation
During 2014, Executive Committee realized the following work programs:
• Provided consultation and recommendations to the Board of Directors on strategic
decisions, Group organizational directives and business matters, e.g. strategy planning,
policy formulation, investment and risk management;
• Reviewed the Group’s performance and the performance of its business segments
periodically.
Executive Committee
Executive Committee
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
285
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
tugas dan tanggung Jawab
Sesuai ketentuan OJK, Perusahaan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu
Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi dengan otoritas pasar modal, bursa dan
publik secara luas. Sekretaris Perusahaan juga memberikan saran kepada Direksi mengenai
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perusahaan.
Selain menyampaikan laporan ke otoritas pasar modal, Sekretaris Perusahaan
berkoordinasi dengan divisi lain Perusahaan, termasuk legal, dalam memberikan informasi
kepada manajemen tentang perubahan dan perkembangan terkini peraturan pasar modal.
Tugas lainnya adalah memastikan terlaksananya RUPS, Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris
terlaksana dengan baik dan teratur serta memberikan informasi yang tepat waktu
kepada para pemegang saham tentang kinerja Perusahaan.
astra memiliki sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi
dengan otoritas pasar modal, bursa dan publik secara luas serta memberikan saran mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
yang baik.
Astra has a Corporate Secretary function that assists the Board of Directors in its communications with the capital market authority, the stock exchange and the public
at large and provides recommendations to the Board of Directors concerning the implementation of GCG principles.
Duties and responsibilities
Pursuant to OJK regulations, the Company has a Corporate Secretary function that assists the
Board of Directors in its communications with the capital market authority, the stock exchange
and the public at large. The Corporate Secretary also provides recommendations to the Board
of Directors concerning the implementation of GCG principles in the Company.
Aside from administering reports to the capital market authority, the Corporate Secretary
coordinates with other divisions in the Company including the legal division in order to provide
the management with information on the latest changes and developments in capital market
regulations. The Corporate Secretary also oversees the regular and proper implementation
of GMS, the Board of Directors, and the Board of Commissioners meetings, as well as providing
timely information to shareholders regarding the Company’s performance.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
286
Proil Sekretaris Perusahaan
Jabatan Sekretaris Perusahaan Astra dipegang oleh Gita Tiffany Boer yang ditunjuk berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 26 Juni 2011.
Gita tiffany Boer
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya, beliau adalah
partner pada kantor konsultan hukum Mochtar Karuwin Komar dan meraih gelar sarjana hukum
dari Fakultas Hukum, Universitas Indonesia pada tahun 1990 dan gelar LL.M dari Washington
College of Law, American University di tahun 1993.
Kegiatan sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2014
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang 2014, antara
lain: 1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 29
April 2014 2. Menyelenggarakan Rapat-rapat Direksi dan
Dewan Komisaris Perusahaan 3. Mengkoordinasikan dan melaksanakan
program sosialisasi Astra Code of Conduct 4. Melakukan keterbukaan informasi terkait
kegiatan korporasi Perusahaan termasuk pembagian dividen final dan dividen interim
serta beberapa transaksi afiliasi.
Corporate Secretary Proile
The position of Corporate Secretary is held by Gita Tiffany Boer, who was appointed by virtue
of the Board of Director’s decree dated 26 June 2011.
Gita tiffany Boer
Appointed as the Corporate Secretary on 1 July 2011. Formerly a partner at Mochtar Karuwin
Komar law firm, she earned a law degree from the Faculty of Law, University of Indonesia, in
1990 and an LL.M degree from Washington College of Law, American University, in 1993.
Corporate secretary activities in 2012
In 2014, the Corporate Secretary organized a number of activities, including:
1. Annual GMS on 29 April 2014 2. Meetings of the Board of Directors and Board
of Commissioners 3. Coordination and implementation of the
Astra Code of Conduct dissemination program 4. Information disclosure of the Company’s
corporate actions, including the distribution of final and interim dividends and several
affiliated transactions.
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
287
Corporate Communication
Komunikasi Perusahaan
Astra memanfaatkan berbagai media untuk menjalin komunikasi yang efektif dan luas
baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. Informasi penting mengenai
Perusahaan dipublikasikan antara lain dalam website perusahaan, laporan tahunan, laporan
kuartalan, siaran pers, sedangkan informasi internal disebarluaskan melalui majalah
karyawan dan surat edaran manajemen, selain juga melalui situs web perusahaan. Selanjutnya,
Astra juga berupaya menjaring minat para pemangku kepentingan untuk memberikan
pendapat, input dan masukan lainnya yang berguna bagi Perusahaan.
hubungan Investor
Astra berkomitmen untuk menjalin hubungan yang transparan dengan pemegang saham,
investor, serta pihak lain yang terkait dengan memperhatikan peraturan perundangan.
Komunikasi yang terbuka menjadi jalan bagi penyampaian informasi secara wajar dan
konsisten yang membantu investor mengambil keputusan dan mengalokasikan modalnya
secara tepat. Berlandaskan prinsip GCG, Divisi Hubungan Investor Investor RelationsIR Astra
membangun interaksi yang kredibel dengan komunitas pasar modal.
Divisi IR setiap tahun merilis laporan tahunan yang mengupas tinjauan bisnis dan laporan
keuangan Astra pada tahun yang bersangkutan. Selain itu, Astra juga mempublikasikan laporan
keuangan dan siaran pers setiap kuartal. Siaran pers juga dilakukan jika ada tindakan korporasi
tertentu, seperti kegiatan akuisisi atau divestasi yang signifikan atau pembentukan usaha
patungan. Astra juga menggunakan situs web untuk berhubungan dengan pihak eksternal.
Situs web milik Astra memuat berbagai macam informasi yang signifikan bagi investor dan calon
investor, yaitu: siaran pers, laporan tahunan, harga saham, business update kuartalan hingga
informasi bagi pemegang saham. Pada situs web ini, dimuat juga berbagai informasi perusahaan
yang tidak berkaitan dengan keuangan yang menarik untuk diketahui oleh investor,
seperti tanggung jawab sosial dan tata kelola perusahaan.
Astra utilizes various media to establish effective communications for both internal and external
purposes. Important information concerning the Company is published through, among others,
the company website, annual reports, quarterly reports and press releases, while internal
information is disseminated through internal magazines and management circular letters in
addition to company portals. Astra also seeks opinions, input and insight from stakeholders
that might be useful for the Company.
Investor relations
Astra is committed to maintaining transparency with shareholders, investors and other related
parties with due observance to the prevailing regulations. Open communication is the key to
fair and consistent information dissemination, which helps investors to make decisions and
appropriate investment choices. Founded upon good corporate governance GCG principles,
Astra’s Investor Relations IR Division establishes credible relationships with the capital market
community.
The IR Division releases the Company’s annual report, which covers Astra’s business performance
and financial statements for the relevant year. Further, Astra also publishes quarterly financial
statements and press releases. Press release are aslo carried out to announce Astra’s corporate
actions, such as significant acquisition or divestment or establishment of a joint venture.
Astra’s website is provided to communicate with external parties, which contains informations
important for investors and potential investors, including: press releases, annual reports, stock
performance, quarterly business updates and shareholder information. Aside from
financial data, the website also presents other corporate information which may be of interest
to investors, such as on corporate social responsibility and corporate governance.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
288
Untuk menunjang laporan dan pemberitaan tertulis yang ada, Divisi IR juga memiliki sejumlah
aktivitas, seperti rapat dengan investor dan analis, konferensi telepon, konferensi analis,
kunjungan pabrik, anak perusahaan dan dealer, serta berpartisipasi dalam konferensi domestik
dan internasional. Rapat-rapat yang dilakukan oleh Divisi IR tidak membahas informasi
material yang belum terbuka untuk umum. Rapat-rapat ini berkisar mengenai pembahasan
kinerja perusahaan, tindakan korporasi maupun strategi perusahaan sesuai dengan informasi
yang telah dipublikasi. Berikut merupakan catatan kegiatan Divisi IR selama tahun 2014:
aktivitas Activity
Jumlah acara Number of events
Analyst meeting 23
Investor meeting 111
Conference call 45
Visit to factories, subsidiaries, dealers and other locations
35 Benchmarking
1 Domestic and international conference
8 Analyst Gathering Public Expose
1 total events
224 Divisi IR Astra dapat dihubungi melalui situs
web, telepon, email atau surat.
Penanganan Keluhan Pelanggan
Astra selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Upaya tersebut
senantiasa diterapkan Astra dalam menjalankan kegiatan usaha. Komitmen ini merupakan
wujud dari penerapan butir ke-dua Catur Dharma yang menjadi filosofi perusahaan yang
berbunyi “Memberikan Pelayanan yang Terbaik bagi Pelanggan”.
In addition to reports and written announcements, the IR Division also organizes
a number of activities, among others, investor and analyst meetings, conference calls, analyst
conferences, plants visits, subsidiaries and dealers visits as well as participation in domestic and
international conferences. Meetings held by the IR Division address the corporate performance,
actions and strategies, in accordance with the published information. The following are details
of the IR Division’s activities in 2014:
Astra’s IR Division is reachable via website, telephone, email or mail.
Customer Complaint handling
Astra always provides the best services for customers. The endeavor for service excellence
is constantly a part of Astra’s business activities. This commitment is the manifestation of
the second principle of Catur Dharma, the Company’s philosophy, which is “To Provide the
Best Service to Our Customers”.
Corporate Communication
Komunikasi Perusahaan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
289
Agar dapat mewujudkan butir ke-dua Catur Dharma tersebut, Astra membuka jalur
komunikasi seluas-luasnya bagi para pelanggan melalui layanan customer service di gerai-gerai
Grup Astra, telepon hotline service dan melalui email di situs Perusahaan. Astra juga memantau
berbagai keluhan pelanggan yang dimuat surat pembaca di 306 media cetak, 242 media
online
dan yang dikirimkan melalui mailing list Perusahaan secara langsung.
Pada tahun 2014, Perusahaan mencatat sebanyak 91 keluhan pelanggan disampaikan
melalui surat pembaca di media massa dan 64 keluhan pelanggan yang disampaikan melalui
mailing list. Dengan begitu, pada sepanjang tahun 2014, Astra menerima total keluhan
dari pelanggan sebanyak 155 keluhan. Jumlah tersebut berkurang 9,03 dari 169 keluhan
yang disampaikan pada tahun 2013. Pada akhir tahun 2014, seluruh keluhan tersebut
telah ditangani dan diselesaikan dengan baik oleh Perusahaan dalam waktu yang bervariasi,
rata-rata paling cepat dalam satu hari dan dua hingga tiga minggu setelah keluhan pelanggan
diterima.
Melalui sarana komunikasi tersebut, Astra berharap pelanggan tidak hanya mudah
memberikan saran dan masukan kepada Astra, tetapi sekaligus Astra dapat memberikan solusi
terbaik dari setiap keluhan pelanggan. Upaya tersebut menunjukkan komitmen Astra untuk
menjaga kepercayaan pelanggan sebagai modal utama dalam menjalin hubungan emosi yang
erat dengan para pelanggan guna memastikan pertumbuhan usaha yang berkualitas dan
berkesinambungan.
hubungan masyarakat humas
Divisi Hubungan Masyarakat Divisi Humas Perusahaan memiliki tugas mengelola seluruh
fungsi komunikasi antara Perusahaan dan para pemangku kepentingan internal, seperti
karyawan, anak perusahaan, yayasan dan kantor cabang; maupun eksternal, seperti masyarakat,
pemerintah dan media massa. Untuk itu, Divisi Humas mengelola saluran komunikasi
secara efektif agar keterbukaan informasi dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan
para pemangku kepentingan dan peraturan perundangan yang berlaku. Selama 2014,
Divisi Humas Astra menerima 17 kunjungan dari berbagai universitas dan instansi, yang
meningkat 21,43 dibandingkan dengan 14 kunjungan serupa pada tahun 2013.
To realize the second principle of Catur Dharma, Astra maintains open communication with all
customers through its customer service program available at all units of Astra Group, through
hotline number and corporate email. Astra also directly observes any written complaints from
customers by monitoring 306 print media, 242 online media and complaints lodged via the
Company’s mailing list.
In 2014, the Company recorded 91 written complaints published as reader’s letters in mass
media and 64 complaints delivered via mailing lists. In total, throughout 2014, Astra received
155 complaints, or 9.03 fewer than the 169 complaints made in 2013. By the end of 2014,
all complaints were handled and resolved by the Company. The period of time required for
complaint handling and resolution varied, on average ranging from one day to two to three
weeks after the reception of the complaint.
The communication channels are made available and accessible by Astra not only for customers to
easily provide suggestions and feedback, but also for the Company to offer the best solutions for
any complaints from the customers. This effort signifies Astra’s commitment to maintaining
customer trust, which is deemed a key element in building close relationships with customers
in order to ensure meaningful and sustainable business growth.
Public relations Pr
The Company’s Public Relations Division PR Division is responsible for managing
communication between the Company and internal stakeholders, e.g. employees,
subsidiaries, foundations and branch offices; as well as external stakeholders, e.g. communities,
the government and the media. To that end, the PR Division carries out communication
management effectively to ensure the information transparency required by
stakeholders, and in accordance with prevailing laws and regulations. During 2014, PR Division
Astra received 17 visits from universities and institutions, higher by 21.43 from 14 similar
visits in 2013.
Corporate Communication
Komunikasi Perusahaan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
290
Komunikasi dengan Karyawan
Guna menjangkau 225.580 insan Astra yang tersebar luas di seluruh nusantara 2013:
197.434, Divisi Humas perlu mengembangkan suatu sistem komunikasi internal yang kokoh,
handal dan terintegrasi, sehingga dapat mendukung operasional Grup Astra secara baik
tanpa terkendala hambatan komunikasi dan keterbatasan sistem informasi.
Untuk itu, Divisi Humas Astra mengelola berbagai jenis media informasi, antara lain
publikasi internal berupa Majalah Astra yang terbit setiap bulan, Majalah Dinding Astra yang
terbit tiga bulan sekali, Astranet yang dikelola melalui kerja sama dengan Corporate Human
Capital Development
CHCD, merupakan sarana informasi penting yang terkait perkembangan
Perusahaan dan melibatkan partisipasi aktif karyawan dalam menyumbang informasi dan
saran kepada manajemen tentang kebutuhan dan kondisi di lingkungan Perusahaan.
Divisi PR juga bekerja sama dengan Investor Relations
dalam pembuatan Annual Report dan Sustainability Report
, termasuk poster, brosur, banner
, iklan, Museum Astra, Forum Komunikasi Grup Astra dan Koordinator Wilayah Grup Astra.
employee Communication
To reach the 225,580 employees within Astra that are located throughout the archipelago 2013:
197,434, the PR Division needs to have a solid, reliable and integrated internal communication
system. The system has to be able to support Astra Group’s seamless operations, without hindrance
caused by limitation of communication and information systems.
To that purpose, Astra’s PR Division manages various types of information media, among
others the Astra Magazine monthly internal publication, the quarterly Wall Bulletin and
Astranet, which is managed in cooperation with Corporate Human Capital Development CHCD
and is a vital means of information that provides updates on the Company developments. Astranet
invites active participation from employees to contribute information and suggestions to
the management concerning the needs and conditions of the Company’s environment.
Further, the PR Division also collaborate with the Investor Relations in preparing the Annual
Report and Sustainability Report, and oversee posters, brochures, banners, advertisements,
the Astra Museum, Astra Group Communication Forum and Astra Group Regional Coordinator.
Corporate Communication
Komunikasi Perusahaan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
291
Corporate Communication
Komunikasi Perusahaan
Disamping itu, pelibatan langsung jajaran manajemen Astra juga dilaksanakan dalam
forum “Gemba”, suatu bentuk interaksi aktif melalui berbagai pertemuan dan dialog antara
Presiden Direktur, Direksi dan Eksekutif Grup Astra dengan para Kepala Departemen dan
key personnel Grup Astra di berbagai wilayah di Indonesia. Upaya temu muka tersebut
dilakukan minimal dua kali putaran dalam satu tahun satu putaran dilaksanakan dua kali, yang
masing-masing diselenggarakan di dua kota yang berbeda agar terjalin komunikasi dua
arah, serta peninjauan secara langsung kondisi yang terjadi dalam keseharian operasional
Perusahaan.
Meyakini bahwa upaya memperhatikan, mendengarkan dan menanggapi keprihatinan
dan aspirasi para karyawan merupakan hal yang sangat penting, manajemen Astra memberikan
dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Forum Komunikasi Grup Astra. Forum ini
berfungsi untuk mengoordinasikan komunikasi aktif karyawan melalui media komunikasi
yang dilaksanakan secara reguler. Sepanjang tahun 2014, forum komunikasi grup Astra
diselenggarakan sebanyak lima kali. In addition, Astra’s management team is directly
involved through the organization of town hall like meetings and dialogues between
the President Director, Board of Directors and Executives of Astra Group with the Heads of
Departments and Astra Group’s key personnel in various regions in Indonesia, known as the
“Gemba” forum. The Gemba forum is held at least twice a year each round consists of two
events, each organized in a different city and is a way to establish two-way communication.
The events also enable direct supervision at field level and of daily operations within the
Company.
Astra’s management believes in the importance of observing, listening and addressing the
concerns and aspirations of employees, and therefore gives its full support to the Astra Group
Communication Forum. This forum coordinates employee communication and is held regularly.
In 2014, the Astra Group Communication Forum was organized five times.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
292
Forum-forum tersebut memfasilitasi pertukaran informasi yang memberi dua manfaat, yakni:
membantu menciptakan tanggapan positif dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan
gagasan-gagasan bermanfaat bagi kemajuan Perusahaan.
media massa
Astra menyadari pentingnya peranan pers dan media massa dalam mendukung implementasi
praktek terbaik tata kelola perusahaan yang giat dijalankan oleh Perusahaan. Salah satu
acuannya adalah proses penyampaian informasi secara transparan, kontinu dan accountable
kepada para pemangku kepentingan melalui media massa. Oleh sebab itu dalam menjalin
relasi dengan media, selama ini Astra senantiasa membuka saluran komunikasi dan memberikan
keterbukaan informasi sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan dengan
memperhatikan peraturan perundangan.
Berbagai program dalam komunikasi dengan media massa dilakukan Astra di antaranya
program edukasi yang dihadiri oleh jajaran Direksi Astra dan anak perusahaan Astra,
seperti Workshop Wartawan Pasar Modal, Workshop
Wartawan Industri dan Workshop Wartawan Lingkungan yang telah berlangsung
sejak tahun 1999. Di samping itu, secara berkala Direksi Perusahaan juga menyediakan waktu
untuk melakukan wawancara dengan media massa guna memberikan kesempatan dalam
penjelasan mengenai aksi korporasi yang dilakukan.
These forums facilitate the information exchange with two-fold benefits: encouraging
a positive response from participants and elicit meaningful insights for the Company’s
development.
mass media
Astra recognizes the critical role of the press and mass media to the implementation of good
corporate governance GCG best practices in the Company. Part of GCG is the transparent,
continuous, and accountable provision of information to stakeholders using mass media
as the conduit. Therefore, with respect to its relationship with the media, Astra maintains
open communication and provides information in accordance with stakeholders’ needs with due
observance to the prevailing regulations.
Astra organizes a variety of programs for mass media, including educational programs attended
by Astra’s and subsidiary companies’ Boards of Directors, e.g. Capital Market Journalist
Workshop, Industry Journalist Workshop and Environment Journalist Workshop. These
workshops have been on going since 1999. In addition, the Board of Directors periodically
attends media interviews to disseminate the corporate actions undertaken by the Company.
Corporate Communication
Komunikasi Perusahaan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
293
Corporate Communication
Komunikasi Perusahaan
Dalam rangka memberikan informasi yang akurat, setiap bulan Astra mengirimkan update
informasi tentang kinerja Grup Astra melalui siaran pers, berisi informasi meliputi data
realisasi penjualan mobil dan motor, kinerja korporasi lainnya seperti investor buletin,
penyampaian laporan keuangan triwulanan, keterbukaan informasi dan informasi kegiatan
CSR Astra yang disampaikan secara langsung melalui email ke media massa, serta saluran
komunikasi lainnya seperti website Bursa Efek Indonesia.
Sepanjang tahun 2014, Astra telah mengeluarkan 72 siaran pers, meningkat
dibandingkan 57 siaran pers pada tahun 2013. Astra juga merealisasikan empat kali kunjungan
media, sembilan kali wawancara, sembilan kali buka puasa bersama dengan berbagai lapisan
media serta tujuh kali konferensi pers. Tidak hanya itu, Astra juga menyelenggarakan Lomba
Foto Astra untuk kalangan wartawan. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan untuk menjaga
kualitas komunikasi dua arah dengan salah satu stakeholder
Astra, yaitu media massa. Pada tahun 2014, Astra juga turut serta dalam
kegiatan organisasi wartawan di antaranya Hari Pers Nasional yang diselenggarakan Persatuan
Wartawan Indonesia PWI, Aliansi Jurnalistik Indonesia AJI dan Pewarta Foto Indonesia PFI.
To ensure information accuracy, Astra circulates monthly updates on Astra Group performance,
including data on sales of cars and motorcycles via press release; updates on corporate
performance, such as investor bulletins; quarterly financial statements; and information
on Astra’s CSR activities. This information is published directly via email to the media
and other communication channels, e.g. the Indonesia Stock Exchange website.
Throughout 2014, Astra published 72 press releases compared to 57 press releases in 2013.
Astra also organized four media visits, nine interviews, nine breakfasting events with the
media and seven press conferences. Astra also held the Astra Photography Competition for
journalists. The series of activities was conducted to maintain the quality of communication with
the media as one of the Company’s stakeholders.
In 2014, Astra also took part in activities held by journalist organizations, among others the
commemoration of National Press Day held by the Indonesian Journalists Association PWI,
the Alliance of Independent Journalists AJI and the Indonesian Photojournalists Association
PFI.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
294
Astra menganut konsep three lines of defence, dimana manajemen bertanggung jawab
terhadap jalannya sistem pengendalian intern guna memastikan penyimpangan yang terjadi
segera dapat di identifikasikan dan dilakukan tindak lanjut yang tepat.
Fungsi manajemen risiko dan pengendali lain melakukan pemantauan terhadap jalannya
fungsi pengendalian dan Internal Auditor dan Eksternal Auditor melakukan audit
terhadap kerangka sistem pengendalian serta pelaksanaannya.
evaluasi terhadap efektivitas sistem Pengendalian Internal
Grup Internal Audit memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan keyakinan adanya
koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi pengendalian Perusahaan sehingga dapat
berjalan dengan efektif. Unit Quality Assurance juga telah dibentuk dalam struktur Grup Internal
Audit dengan tugas utama melaksanakan pengkajian dan memberikan keyakinan bahwa
pemeriksaan audit yang dilakukan dalam lingkungan Grup sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
Dari penilaian konsultan independen terkait dengan kegiatan Quality Assurance, diperoleh
hasil bahwa kegiatan Quality Assurance telah memenuhi standar dari Institute of Internal
Auditors IIA. Astra applies a three-line defence concept,
where the management is responsible for the internal control system in order to ensure that
any deviation can be immediately identified and aptly rectified.
Risk management and other assurance functions monitor the implementation of the control
function, while the Internal Auditor and External Auditor conduct audits on the framework of the
internal system and its operations.
evaluation of the effectiveness of the Internal Control system
The Group Internal Audit has the primary responsibility of ensuring good coordination of
the various control functions of the Company so that these functions may operate effectively. A
Quality Assurance Unit has also been established within the Group Internal Audit structure,
with the main task of reviewing and ensuring that audits conducted across the Group are in
compliance with established standards.
Based on the assessment of the independent consultant concerning the Quality Assurance
activities, the existing Quality Assurance activities comply with the standards set by the
Institute of Internal Auditors IIA.
Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
295
Fungsi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh jajaran manajemen pada setiap
unit bisnis; dengan tugas mengidentifikasi dan mengelola risiko sesuai dengan wewenang
yang melekat pada masing-masing unit terkait. Dalam hal ini, Risk Management Advisory RMA
berfungsi untuk membantu pihak manajemen dalam menjalankan kerangka kerja Enterprise
Risk Management
ERM sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan masing-masing bisnis.
RMA juga berperan membantu Direksi melalui penyediaan laporan konsolidasi risiko utama
yang diidentifikasi di berbagai unit bisnis.
Kerangka dan mitigasi risiko
Beberapa risiko utama yang berpotensi mengakibatkan dampak yang kurang
menguntungkan bagi kegiatan operasional bisnis adalah sebagai berikut:
1. risiko Keuangan Risiko ini terkait dengan faktor pergerakan
suku bunga, nilai tukar terhadap mata uang asing dan kredit. Oleh karena itu kegiatan
Grup yang terkait dengan aktivitas ekspor impor dan jasa keuangan akan terpengaruh
dengan pergerakan faktor yang disebut diatas.
untuk meningkatkan kemampuan Perusahaan didalam mengelola risiko, astra membangun dan menerapkan kerangka
kerja enterprise risk management dengan difasilitasi oleh risk
management advisory guna membantu Direksi mengelola dan memitigasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan.
To build the capacity of the Company in managing risks, Astra is developing and implementing the Enterprise Risk Management framework, facilitated by Risk
Management Advisory, which assists the Board of Directors in managing and mitigating risks faced by the Company.
Risk management is the responsibility of management personnel in all business units;
they are tasked with identifying and managing risks within their scope of authority. Risk
Management Advisory RMA assists the management in operating the Enterprise Risk
Management ERM framework according to their respective risk profiles and business
needs. RMA also assists the Board of Directors by providing consolidated reports of key risks
identified in various business units.
risk Framework and mitigation steps
A number of key risks that may adversely impact business operations are as follows:
1. Financial risk Financial risk is related to changes in interest
rate, foreign exchange rate and credit. The Group’s activities in exportimport and
financial services are exposed to these risks.
Risk Management
Manajemen Risiko
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
296
2. risiko harga Komoditas Risiko ini terkait dengan pergerakan
harga komoditas dunia dimana dapat mempengaruhi pendapatan Grup secara
langsung maupun tidak langsung. Perubahan harga komoditas minyak kelapa sawit dan
batu bara akan berdampak pada tingkat pendapatan yang dibukukan oleh divisi
agribisnis, alat berat dan pertambangan, sedangkan perubahan harga BBM akan
berdampak pada penjualan divisi otomotif.
Selain itu, pergerakan harga komoditas dapat mempengaruhi biaya produksi pada
kegiatan manufaktur Grup yang mana bahan baku maupun komponennya dipengaruhi
oleh fluktuasi dari harga komoditas.
3. risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan Grup mengandalkan pasokan berbagai
bahan komponen manufaktur, sehingga kendala dalam rantai pasokan berpotensi
mengganggu proses produksi.
4. risiko Bencana alam Secara letak geografis Indonesia adalah
negara kepulauan terletak antara dua lempeng benua yang memiliki banyak
gunung berapi sehingga rentan terhadap gempa bumi, tsunami dan letusan gunung
berapi.
Risiko ini dihadapi oleh Grup mengingat kegiatan usaha Grup banyak tersebar di
wilayah Indonesia.
Perseroan telah menyiapkan kerangka mitigasi untuk risiko-risiko utama tersebut, sebagai
berikut. 2. Commodity Price risk
Commodity price risk is associated with changes in global commodity prices, which
may directly or indirectly affect the Group’s revenues. Changes in commodity prices such
as palm oil or coal impact revenues gained by the agribusiness division and heavy and
mining equipment, while changes in fuel prices may affect sales in the automotive
division.
In addition, changes in commodity prices could affect production costs in the Group’s
manufacturing activities, where prices of raw materials and components are influenced by
fluctuations in commodity prices.
3. risk of supply and services Procurement The Group relies on the supply of various
manufacturing components. Therefore, disruptions to the supply chain may disrupt
the production process.
4. natural Disaster risk Geographically, Indonesia is an archipelago
located between two continental plates with numerous volcanoes. The country is
prone to earthquakes, tsunamis and volcanic eruptions.
The Group is exposed to this risk, as its business activities are located across Indonesia.
The Company has prepared the following mitigation steps for the key risks:
Risk Management
Manajemen Risiko
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
297
1. mitigasi risiko Keuangan Grup Treasury melakukan koordinasi atas
implementasi kebijakan pengelolaan risiko keuangan secara keseluruhan di bawah
arahan Direksi. Perseroan telah merancang kebijakan Grup Treasury untuk mengelola
dampak keuangan dari fluktuasi suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, serta
meminimalkan risiko keuangan Grup.
Berbagai instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate swap, cross-currency
swap, kontrak berjangka valuta asing
danatau foreign currency option dapat digunakan sebagai transaksi lindung nilai
yang tepat dalam upaya pengelolaan aset dan kewajiban Grup sesuai dengan kebijakan
manajemen risiko keuangan yang berlaku.
Risiko kredit dikelola melalui rangkaian kajian rutin atas portofolio kredit, penerapan sistem
penilaian kredit yang baik, dan pemantauan terhadap berbagai indikator sehingga dapat
diambil tindakan awaltepat waktu dalam mengatasi potensi permasalahan kredit yang
mungkin timbul.
2. mitigasi risiko harga Komoditas Secara umum, Grup memberlakukan
kebijakan untuk tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas. Namun
dengan pertimbangan strategis tertentu, dapat dilakukan lindung nilai secara terbatas
dimana Grup akan menggunakan kontrak berjangka terhadap risiko harga.
Grup melakukan kajian secara berkala atas pergerakan harga minyak sawit mentah, batu
bara, bahan bakar, dan komoditas penting lainnya sehingga dapat mengambil langkah-
langkah aktif untuk menekan potensi dampak kejadian risiko yang kurang baik.
1. Financial risk mitigation The Group Treasury coordinates the group-
wide implementation of financial risk management policies under the direction
of the Board of Directors. The Company has designed a Group Treasury policy to
manage the financial impact of interest rate and foreign exchange fluctuation, and to
minimize the Group’s financial risk.
Various derivative financial instruments, especially interest-rate swaps, cross-currency
swaps, forward foreign exchange contracts andor foreign currency options can be utilized
for hedging transactions and to manage the Group’s assets and liabilities in line with
applicable financial risk management policies.
Credit risks are managed through a series of regular credit portfolio reviews,
implementation of a robust credit assessment system and the monitoring of various
indicators in order to take early and timely action to address potential credit issues.
2. Commodity Price risk mitigation The Group’s policy in general is not to hedge
commodity price risk. However, with certain strategic considerations, limited hedging can
be carried out, where the Group uses forward contracts to hedge price risk.
The Group regularly reviews the movement of prices of crude palm oil, coal, fuel and
other key commodities in order to minimize potentially adverse effects.
Risk Management
Manajemen Risiko
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
298
3. mitigasi risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan
Grup secara aktif membangun hubungan kerja sinergis dan menerapkan standar tata
kelola perusahaan yang baik bagi seluruh mitra pemasok bahan produksi dalam rangka
memastikan proses pengiriman pasokan yang efisien dan tepat waktu.
Prosedur manajemen risiko rantai pasokan juga diterapkan untuk mendeteksi area
dengan potensi gangguan yang dinilai tinggi dan menyiapkan langkah pencegahan yang
tepat, termasuk penggunaan beberapa sumber pasokan bahan baku.
4. mitigasi risiko Bencana alam Grup telah menyiapkan Business Continuity
Plans untuk seluruh unit fungsional utama
dan melakukan kajian tahunan atas kecukupan perlindungan asuransi yang
dimiliki. Grup juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan CSR sebagai kesempatan
bekerja sama dengan pihak pemerintah dan masyarakat dalam rangka menerapkan
langkah-langkah untuk menekan dampak negatif yang mungkin timbul dari datangnya
bencana alam di Indonesia.
eVaLuasI atas eFeKtIVItas sIstem manaJemen rIsIKo
Evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko menjadi tanggung jawab Divisi Risk
Management Advisory RMA yang kemudian dilaksanakan melalui penilaian tahunan atas
kecukupan Enterprise Risk Management ERM di semua unit bisnis. Sebagai bagian dari
penilaian ini, dilakukan tinjauan atas efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen risiko
serta dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut ke depan. RMA juga mengkaji dan membuat
rekomendasi atas kecukupan dan efektivitas Business Continuity Plan dan cakupan asuransi
di unit-unit bisnis. 3. supply and services Procurement risk
mitigation The Group actively builds synergistic working
relationships and applies good standards of corporate governance to all production
material suppliers, aiming to ensure the efficient and timely delivery of supplies.
Supply chain risk management procedure is also in place in order to detect areas with
a high risk of disruption and to prepare appropriate preventive steps, including multi-
sourcing for raw material.
4. natural Disaster risk mitigation The Group has prepared business continuity
plans for all key functions and performs an annual review of its insurance sufficiency.
The Group is also actively involved in various CSR programs. The Group works with the
government and communities, with whom it enacts measures to minimize the negative
impact of natural disasters in Indonesia.
rIsK manaGement sYstem eFFeCtIVeness eVaLuatIon
Evaluation of the effectiveness of risk management systems is the responsibility of
the Risk Management Advisory RMA division. The division carries out an annual review of the
adequacy of Enterprise Risk Management ERM in all business units. Review of the effectiveness
and consistency of risk management activities as well as follow-up recommendations are part of
this process. The RMA also reviews and provides recommendations regarding the adequacy and
effectiveness of business continuity plans and insurance coverage.
Risk Management
Manajemen Risiko
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
299
GIA berperan penting dalam memberikan advis secara independen dan obyektif kepada
manajemen Grup Astra dalam hal pelaksanaan sistem pengendalian yang efektif guna
mendukung tujuan Perusahaan dan pengelolaan risiko.
sruktur, Kedudukan dan tanggung Jawab Grup Internal audit
GIA bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan
Komite Audit. Perusahaan menerapkan model audit internal di mana unit audit internal anak
perusahaan memiliki jalur koordinasi kepada Grup Internal Audit.
Kepala GIA diangkat dan dapat diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan
Dewan Komisaris.
Proil Kepala dan Auditor di Grup Internal audit
Efektif mulai bulan April 2014, Cornelius Nangoi menjabat sebagai Kepala Grup Internal Audit,
berdasarkan penunjukkan oleh keputusan Direksi tertanggal 1 April 2014. Profil kepala GIA
adalah sebagai berikut.
Cornelius nangoi
Warga negara Indonesia, sebelumnya Cornelius menjabat sebagai kepala divisi Financial
Planning Analysis di PT Astra Honda Motor.
Cornelius meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Atmajaya Jakarta pada
tahun 1994 dan gelar MBA dari Meinders School of Business, Oklahoma City University tahun
2003. The GIA has a central role in providing
independent and objective advice to Astra Group management with respect to effective
control systems to support the Company’s objectives and risk management efforts.
Group Internal audit structure, Position and responsibilities
The GIA is directly accountable to the President Director and works closely with the Audit
Committee. The Company applies a federated internal audit model, where internal audit units
of subsidiaries maintain the line of coordination with the GIA.
The head of the GIA is appointed and may be dismissed by the President Director with the
approval from the Board of Commissioners.
Proile of Head and Auditors of Group Internal audit
Effective as of April 2014, Cornelius Nangoi serves as the Head of Group Internal Audit by
virtue of Board of Directors decree dated 1 April 2014. The following is the profile of the Head
of the GIA.
Cornelius nangoi
Indonesian citizen; previously Cornelius served as division head of Financial Planning Analysis
of PT Astra Honda Motor. Cornelius attained a Bachelor of Economics from Atmajaya Catholic
University in 1994 and an MBA from Meinders School of Business, Oklahoma City University, in
2003.
Group Internal Audit GIA
Grup Internal Audit GIA
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
300
Personalia Group Internal audit
Per akhir tahun 2014, jumlah karyawan di Grup Internal Audit adalah 63 orang, dengan
perincian sebagai berikut.
Position total employees as per 2014
Managerial Chief, Div., Dept. Head 9
Senior Auditor 10
Middle Auditor 29
Junior Auditor 12
Secretariat Administration 3
total 63
Sertiikasi
Untuk memastikan kualitas pelaksanaan kegiatan audit, GIA didukung dengan tenaga
audit profesional dilengkapi sertifikasi audit yang memadai. Daftar auditor bersertifikasi di
GIA adalah sebagai berikut.
Audit Certiication total employees as per 2014
Pre Managerial Qualified Internal Auditor 33
Certified Fraud Examiner 1
Certified Information System Auditor 3
Certified Ethical Hacker 1
Certified Information System Manager 1
Enterprise Risk Management Certified Professional 3
Certified Risk Management Professional 1
Group Internal audit Personnel
As of the end of 2014, GIA has a total of 63 personnel, with the following composition:
Certiication
To ensure the quality of its audit activities, GIA is supported by professional and properly certified
auditors. The list of certified auditors in GIA is as follows:
Group Internal Audit GIA
Grup Internal Audit GIA
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
301
Selain tenaga auditor bersertifikat, dalam rangka memastikan pelaksanaan audit yang berkualitas
Astra merealisasikan bermacam pelatihan bagi para auditor. Pelaksanaan program pelatihan
yang terstruktur dan berkelanjutan akan memastikan bahwa semua tenaga auditor
memiliki keahlian dan pengalaman yang memadai untuk melaksanakan proses audit
sesuai kebutuhan Perusahaan.
Kegiatan Grup Internal audit di tahun 2014
Tujuan pelaksanaan audit adalah memberikan suatu penilaian yang independen kepada
manajemen terhadap kecukupan dari sistem pengendalian internal perusahaan dalam
mengelola risiko sesuai dengan harapan dari manajemen.
In addition to certified auditors, Astra also ensures quality audit implementation by
organizing various training programs for auditors. Structured and continuous training
programs assure that all auditors are well equipped with appropriate skills and experience
to conduct audit activities as required by the Company.
Group Internal audit activities in 2014
The purpose of audit is to provide independent assurance to the management with respect to
the adequacy of the Company’s internal control system in managing risks as expected by the
management.
Group Internal Audit GIA
Grup Internal Audit GIA
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
302
Group Internal Audit GIA
Grup Internal Audit GIA
Untuk itu, kegiatan audit dilakukan berbasis risiko risk based audit dengan mengikuti
standar internasional dari Institute of Internal Auditors IIA dan the Committe of Sponsoring
Organization of the Treadway Commission
COSO. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi,
selain dijalankannya field audit GIA juga menerapkan Continuous AuditSurveillance.
Guna menjaga kualitas fungsi internal audit, maka kegiatan Quality Assurance diterapkan
untuk memastikan proses audit dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku serta
memberikan potensi pengembangan.
Kegiatan untuk meningkatkan risk and control awareness
dilakukan melalui pemetaan proses bisnis di unit bisnis melalui kerja sama dengan
internal audit di unit bisnis. Untuk menjaga kualitas staf Internal Audit,
maka telah disusun dan diimplementasikan competency matrix
di perusahaan. Selain itu, untuk mendukung efisiensi di unit
usaha, Grup Internal Audit telah memulai inisiatif memfasilitasi kegiatan business process
improvement pada aspek pengendalian internal
di unit usaha. Grup Internal Audit bekerja sama dengan pihak
Internal Audit di setiap unit usaha di Grup Astra dan menyusun rencana kerja berdasarkan
Common Audit Universe . Penyusunan rencana
kerja melibatkan manajemen terkait dan wajib disetujui oleh Direksi dan Komite Audit.
Secara periodik, laporan terkait dengan temuan, tindak lanjut dan rekomendasi di laporkan
secara langsung kepada Direksi dan juga kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
To that end, audit activities are carried out on a basis of risk risk-based audit and follow
the international standards established by the Institute of Internal Auditors IIA and the
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSO.
To improve effectiveness and efficiency, other than field audit, GIA also applies continuous
auditsurveillance.
To maintain internal audit quality, Quality Assurance activities were conducted to
ensure that the audit process is performed in accordance with applicable standards and
provides development opportunities.
Activities to increase risk and control awareness are carried out by mapping out business process
in business units in cooperation with internal audit assigned to respective units.
To maintain the quality of Internal Audit staff, a competency matrix is formulated and
implemented.
Furthermore, to support business unit efficiency, the GIA has put in place an initiative to facilitate
business process improvement activities with regard to internal control.
The GIA cooperates with Internal Audit units throughout Astra Group and formulates a work
plan based on Common Audit Universe. The work plan is developed in consultation with
relevant management and must be approved by the Board of Directors and Audit Committee.
Periodically, through the Audit Committee, reports concerning findings, follow-up and
recommendations are presented directly to the Board of Directors and Board of Commissioners.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
303
External Auditor
Auditor Eksternal
Sesuai prinsip dasar tata kelola perusahaan, yakni transparansi dan akuntabilitas, pada
setiap penyelenggaraan RUPS Tahunan, Perseroan menyajikan laporan keuangan yang
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP yang memiliki kredibilitas tinggi. Penunjukan
KAP dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: independensi,
reputasi dan kompetensi. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor eksternal berkewajiban
menjaga independensinya dengan berpedoman pada standar audit yang diterbitkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia.
Kantor akuntan Publik dan akuntan
Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan
untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2014. Penunjukan
ini merupakan periode ke-5 sebagai auditor eksternal Perseroan. Adapun Akuntan yang
menangani pelaporan tersebut adalah Irhoan Tanudiredja, CPA, yang telah menangani
pekerjaan ini untuk periode ke-3.
ProFesI PenunJanG Pasar moDaL
Selain auditor eksternal, Astra juga menggunakan jasa profesional dari institusi
profesi penunjang pasar modal, yaitu antara lain jasa penilai, aktuaris, dan lembaga pemeringkat.
Jumlah pembayaran keseluruhan untuk jasa dari institusi-institusi tersebut, termasuk auditor
eksternal untuk tahun 2014 adalah sekitar Rp 36 miliar.
Pursuant to the transparency and accountability principles of corporate governance, every year
for the purpose of the Annual General Meeting of Shareholders AGMS, the Company delivers
financial statements audited by a highly credible public accountancy firm KAP. The appointment
of a KAP considers a number of factors, including independence, reputation and competence.
In the performance of its duties, the external auditor must maintain its independence and
observe the audit standards of the Indonesian Institute of Certified Public Accountants.
Public accountant Firm and accountant
The Company has appointed KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan to audit the 2014 consolidated
financial statements. This was the Firm’s 5
th
appointment as the Company’s external auditor. The accountant in charge was Irhoan
Tanudiredja, CPA, who has been assigned this position for the 3
rd
term.
CaPItaL marKet suPPortInG ProFessIonaL InstItutIons
In addition to the external auditor, Astra also engages professional services from the capital
market supporting professional institutions, including appraisers, actuaries and ratings
agencies. The total amount paid for the services of these institutions, including external auditor
in 2014 was Rp 36 billion.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
304
Astra bertekad dan berupaya mencapai cita- cita “Sejahtera Bersama Bangsa”. Perusahaan
bertekad mewujudkan diri menjadi institusi bisnis yang mendatangkan kemaslahatan, baik
kepada pemegang saham maupun bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada di bumi
pertiwi Indonesia.
Tekad Astra mewujudkan cita-cita tersebut akan tercapai bila Perusahaan dapat hidup
dan tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Pertumbuhan bisnis Astra yang berkelanjutan
niscaya akan menjadi motor pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.
Astra meyakini bahwa keberlanjutan perusahaan tersebut sangat dipengaruhi oleh
perilaku Perusahaan sebagai warga korporasi. Oleh karenanya, sejak awal Astra meneguhkan
niatnya untuk menjadi warga korporasi yang baik, yang bersikap dan berperilaku
selaras dengan hukum, peraturan dan etika, mengimplementasikan sistem manajemen
yang efektif, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Perusahaan memilih dan
menjalankan bisnis dengan memperhatikan norma moral dan sosial serta kepentingan
masyarakat umum.
Dalam rangka mewujudkan Astra sebagai good corporate citizen
, Perusahaan telah menyusun GCG Astra sebagai suatu pedoman perilaku
untuk menjadi panduan bagi segenap insan Astra dalam bersikap dan berperilaku secara
pantas dan semestinya dalam mencapai cita-cita “Sejahtera Bersama Bangsa.”
Astra is firmed in its goal to “Prosper with the Nation”. The Company aims to be a business
entity that brings measurable benefit for shareholders and stakeholders in Indonesia.
The endeavors of Astra to realize such a goal will only be possible if the Company can sustain
sound growth in the long term. By achieving sustainable development, Astra will become the
motor of this nation’s development and welfare building.
Astra believes that business sustainability is highly influenced by the behavior of the
Company as a corporate citizen. Therefore, since the beginning, Astra has affirmed its
commitment to becoming an exemplary corporate citizen whose actions and conduct are
consistent with the law, regulations and ethical standards; that implement a management
system effectively, and one that contributes meaningfully to society. The Company chooses
to carry out its business activities by observing moral and social norms as well as the interests
of the general public.
In order to become a good corporate citizen, the Company has formulated Astra GCG that
guides the behavior of all individuals in Astra, promoting proper conduct in order to attain the
aspiration of to “Prosper with the Nation.”
Code of Conduct
Kode Etik
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
305
Code of Conduct
Kode Etik
Astra Code of Conduct yang merupakan bagian dari GCG Astra dikembangkan sejak
tahun 2001, dan ditelaah kembali pada tahun 2012 dengan penyesuaian kebijakan sesuai
peraturan dan praktik-praktik yang berlaku saat ini, untuk kemudian mulai pada tahun 2014
disosialisasikan baik di level pusat maupun lini- lini bisnisnya.
Astra Code of Conduct memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Pedoman etika bisnis dan etika kerja b. Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris
c. Pedoman Sekretaris Perusahaan d. Pedoman audit dan manajemen risiko
e. Pedoman securities dealing rules f. Pedoman transaksi afiliasi dan transaksi
benturan kepentingan g. Pedoman kebijakan donasi
Astra Code of Conduct tersebut berlaku dan wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dewan
Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan serta di setiap lini usaha. Penyimpangan
terhadap Astra Code of Conduct akan dikenakan sanksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
Astra Code of Conduct that makes up an integral part of Astra GCG was established in
2001 and revisited in 2012 to make adjustments to policies in line with the current regulations
and practices. Commencing in 2014, the Code of Conduct was disseminated at central level and
across business units.
The Astra Code of Conduct covers the following: a. Business ethics and work ethics
b. Board of Directors and Board of Commissioners guidelines
c. Corporate Secretary guidelines d. Audit and risk management guidelines
e. Security guidelines f. Affiliated transactions and conflict of interest
transactions guidelines g. Donation policy guidelines
Astra’s Code of Conduct is applicable to and must be adhered to by all members of the
Board of Commissioners, Board of Directors and Company employees in all business units. Non-
compliance with the Astra Code of Conduct is subject to penalties in accordance with the
Company’s policies.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
306
Melalui unit-unit yang aktif terlibat dalam pengawasan, khususnya Grup Internal Audit,
Perusahaan memiliki mekanisme kerja yang menerima laporan pelanggaran kode etik
Perusahaan, antara lain yang berindikasi penyimpangan fraud. Laporan pelanggaran
dapat juga disampaikan kepada Chief Corporate Human Capital Development dan Chief
Corporate Secretary.
Perusahaan akan melakukan penelaahan atas laporan dan mengambil tindakan-tindakan
yang diperlukan. Selain itu, Perusahaan akan melakukan tindakan perbaikan yang dianggap
perlu guna mencegah terjadinya pelanggaran yang sama.
Through the units that are actively carrying out oversight duties, especially Group Internal
Audit, the Company has in place a mechanism to process reports concerning non-compliance
with the Company’s Code of Conduct, among others fraud. Reports of violations can also be
made to the Chief Corporate Human Capital Development and Chief Corporate Secretary.
The Company reviews all reports and takes necessary and appropriate action. In addition,
the Company takes corrective action as necessary to prevent violations from recurring.
Whistleblowing System
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Astra memiliki Divisi Group General Counsel yang berfungsi untuk menangani kepentingan
Grup dari sisi hukum dan menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan
perundangan yang berlaku.
Per tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan beserta segenap anggota Dewan Komisaris
dan Direksi tidak terlibat dalam sengketa hukum di pengadilan dan tidak dikenai sanksi
administratif oleh otoritas pasar modal maupun otoritas lainnya yang memiliki dampak material
terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Astra has a Group General Counsel Division,
whose function is to handle the Group’s legal interests and to safeguard the Company’s
compliance with the prevailing laws and regulations.
As of 31 December 2014, no members of the Company’s Board of Commissioners or Board
of Directors are involved in any litigations or charged by any administrative sanctions
by the capital market authority, or any other authorities, that have had a material impact on
the Company’s financial performance.
Legal Compliance
Kepatuhan Hukum
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
307
Tidak ada isu signifikan yang dihadapi Perusahaan pada tahun 2014, yang memiliki
dampak negatif terhadap kemampuan Astra dalam melanjutkan usahanya sesuai dengan
rencana strategis yang telah ditetapkan. There are no significant issues in 2014 that
negatively impact the ability of Astra to carry out its business activities in accordance with the
established strategic plan.
Significant Issues
Isu-Isu Signifikan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
308
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
309
2014 CSR Highlights
Sekilas CSR 2014
mewujudkan keyakinan bahwa kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan proit semata, tetapi juga tentang
bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi terhadap upaya menjaga serta
memperbaiki kelestarian lingkungan dengan merealisasikan program-program tanggung Jawab sosial Perusahaan
berdasarkan 4 pilar kegiatan dan mengacu pada implementasi Public Contribution Roadmap menuju astra 2020
Enacting our belief that the aim of business activities is not merely profit growth; business activities also seek to contribute to the development of the nation of Indonesia
and to partake in efforts for environmental preservation through the implementation of corporate social responsibilities programs based on our four activity pillars and guided by
the Public Contribution Roadmap toward Astra 2020
Dalam mengarungi Journey to the Next Level, astra berkomitmen pada penguatan jati diri menekankan upaya
untuk lebih memahami dan menghidupkan Catur Dharma sebagai ilosoi perusahaan
In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to deepen its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as
the Company philosophy
‘strengthening the core’
3,3
Juta Pohon
astra telah menanam lebih dari
dalam kurun waktu 4 tahun terakhir
As for the environment, within the last four years, Astra has planted more than 3.3 million trees
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
310
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Bagi Astra, kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang
bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi
terhadap upaya menjaga serta memperbaiki kelestarian lingkungan. Sejak awal berdirinya,
Astra memegang teguh keyakinan tersebut dan mewujudkannya dengan senantiasa berupaya
menjadi inspirasi pembangunan, baik dari sisi peningkatan kehidupan kemasyarakatan
maupun kelestarian lingkungan sekitar.
Komitmen untuk berkontribusi secara bermartabat itulah yang kemudian melandasi
lahirnya Visi Astra 2020, yakni menjadi perusahaan papan atas kebanggaan bangsa
dengan portofolio bisnis dengan kinerja berkualitas dan mencakup banyak segi
kehidupan masyarakat. Untuk mencapainya Astra mengharuskan pertumbuhan yang
berimbang melalui penerapan Strategic Triple Roadmap
secara konsisten, yaitu pertumbuhan portofolio bisnis, sumber daya manusia, dan
kontribusi sosial dan lingkungan. For Astra, profit growth is not the sole objective
of business activities. It is also important to focus on ensuring that business contributes
meaningfully to the development of Indonesia and environmental preservation. This view has
been an integral part of Astra from the day of its inception. Evidencing this belief, Astra
always strives to be a champion of development, helping others improves the quality of their lives
and furthering environmental sustainability.
The Astra 2020 Vision is based on this commitment to always offering serious contributions – to
become a distinguished company and the pride of the nation with a sound business portfolio
that encompasses the many aspects of society. Astra steadfastly pursues balanced growth
through consistent implementation of the Strategic Triple Roadmap that covers business,
human capital and social and environmental roles.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
311
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Astra menekankan partisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia
melalui panduan strategi Public Contribution Roadmap,
yang diterapkan dengan inisiatif SATU Indonesia Semangat Astra Terpadu Untuk
Indonesia sebagai langkah nyata Grup Astra beserta sembilan yayasan nirlaba yang dibentuk
untuk memaksimalkan peran aktif pelaksanaan empat pilar kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan dengan tujuan memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan
kualitas kehidupan kemasyarakatan di Indonesia.
Dengan karsa, cipta dan karya terpadu Grup Astra beserta yayasan nirlaba dimaksud bertekad
memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia di bidang pendidikan,
pelestarian lingkungan, pelayanan kesehatan dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
yang mendukung pendapatan ekonomi bagi masyarakat luas.
Astra’s participation in sustainable development in Indonesia is carried out with guidance from
the Public Contribution Roadmap, established under the flagship SATU Semangat Astra
Terpadu Untuk Indonesia initiative. This evidences the concrete actions of Astra Group
along with nine nonprofit foundations that have been established to enable an optimum and
active role for the Company in implementing the four pillars of corporate social responsibility.
Ultimately, the goal is to offer real contributions to the welfare and wellbeing of Indonesians.
The aspiration, endeavors and actions of Astra Group and its foundations are synergized
toward a common goal of the betterment of Indonesia as a nation through programs that
add value in areas of education, environmental preservation, health care and small and medium
enterprise SME development, which is the key economic pillar for many people.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
312
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Tahun 2014 Astra mulai memasuki Journey ke 2 Going to the Next Level and Next Landscape dari
perjalanan menuju goal “Pride of the Nation” di tahun 2020. Dalam rangka menciptakan landasan
kinerja lebih baik di masa mendatang, di tahun 2014 Astra semakin menggiatkan pelaksanaan
strategi Public Contribution Roadmap, sehingga bersama-sama, mampu memanfaatkan momen-
momen pertumbuhan pembangunan bangsa sejalan dengan terbukanya pasar bebas ASEAN
Masyarakat Ekonomi ASEANMEA dan terealisasinya bonus demografi bagi Indonesia.
Untuk itu, pada tahun 2014 Astra merealisasikan bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah,
menyalurkan 159.245 beasiswa, dan membina 28.199 guru. Astra juga turut serta dalam
pembinaan 915 posyandu dan pemberian pelayanan kesehatan gratis kepada 94.296
pasien serta menyerahkan 126.452 kantong darah. Melalui program Income Generating
Activity IGA, Grup Astra dan Yayasan telah melakukan pembinaan kepada 671 kelompok
Masyarakat, 8.646 UKM dengan total penerima manfaat program sejumlah 32.262 orang. Di
bidang lingkungan, Astra telah menanam lebih dari 3,3 juta pohon dalam kurun waktu 4 tahun
terakhir dan menyelesaikan pembangunan Astra Sentul Eco Edu Tourism Forest seluas
100 ha di Sentul, Jawa Barat dari total 500 ha yang direncanakan disamping menghijaukan
kawasan rawan abrasi di pantai dengan menanam 805.346 pohon mangrove.
In 2014, Astra entered the second phase of its journey Going to the Next Level and Next
Landscape on the path to becoming the “Pride of the Nation” by 2020. To lay stronger
foundations for future growth, Astra also reinforced its Public Contribution Roadmap
implementation in 2014. Together, Astra and millions of Indonesians can capture growth
momentum in the era of the ASEAN Economic Community AEC and leverage the demographic
bonus of Indonesia.
Throughout the year of 2014, Astra assisted over 13,262 schools, granted 159,245 scholarships
and trained 28.199 teachers. Astra mentored 915 integrated healthcare posts Posyandu,
provided free medical treatment to 94.296 patients and donated 126.452 blood bags.
Through the Income Generating Activity IGA program, Astra Group and its foundations
coached 671 community groups and 8,646 SMEs, with total program beneficiaries reaching
32,262 people. As for the environment, within the last four years, Astra has planted more than
3.3 million trees and completed a 100-hectare area of Astra Sentul Eco-Edu Tourism Forest, out
of a planned 500-hectare area, located in Sentul, West Java. Astra also planted 805,346 mangrove
trees in coastal areas that are prone to erosion.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
313
Applying the same sustainable spirit to its operations, Astra Group carried out various
initiatives that promoted a clean operations culture in many aspects, in order to enable
efficient, eco-friendly production activities that produce less waste. Some waste products
are also utilized to reduce the consumption of non-renewable resources. Clean production is
consistent with Astra’s strategy to maintain cost efficiency as well as in line with the government’s
program to cut down greenhouse gas emissions.
In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to deepen
its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as the Company
philosophy. Astra will enhance the Astra Management System implementation, as the
Company’s core strength in conducting business and realizing sustainable growth.
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Selain itu, Grup Astra melaksanakan berbagai inisiatif untuk mewujudkan budaya produksi
bersih di berbagai bidang, dalam rangka menunjang aktivitas produksi yang jauh lebih
efisien, lebih ramah lingkungan, menghasilkan lebih sedikit limbah, mendaur ulang limbah
yang bermanfaat sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam. Produksi bersih
juga terbukti mendukung strategi Astra untuk efisiensi biaya dan sejalan dengan program
pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam mengarungi Journey to the Next Level, Astra berkomitmen pada penguatan jati diri
menekankan upaya ‘strengthening the core’ untuk lebih memahami dan menghidupkan
Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan dan penerapan Astra Management System sebagai
kekuatan Astra dalam berbisnis dan meraih pertumbuhan berkelanjutan.
Data Perkembangan Public Contribution roadmap Data on Public Contribution Roadmap
Pilar Pillar
Program Programs
2014 Keterangan
Description
Pendidikan Education
Beasiswa Scholarship
159,245 Paket Beasiswa
Scholarship Sekolah Binaan
Hardware, Brainware, Software Development of Schools
Hardware, Brainware, Software 13,262
Sekolah Schools
Guru yang dibina Trained teachers
28,199 Guru
Teachers Lingkungan
Environment Penanaman Pohon all
Tree planting total 3,333,456
Pohon Trees
Pohon Mangrove Mangrove trees
805,346 Mangrove
Kesehatan Health
MOKESA 94,296
Pasien Patients
Pembinaan Posyandu Posyandu development
915 Posyandu
Kantong Darah Blood bags
126,452 Kantong Darah
Blood Bags
IGa IGA Grup Astra
IGA Astra Group 671
Kelompok IGA IGA groups
Masyarakat penerima program Beneficiaries
32,262 Orang
Persons Pembinaan UMKM YDBA
YDBA MSME Development 8,646
UMKM MSME
Penyerapan tenaga kerja Employment
57,837 Orang
Persons
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
314
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
LK3 di tahun 2014
Pengelolaan LK3 mencakup penanganan setiap aspek yang terkait dengan kegiatan
produksi dan operasional di setiap instalasi Astra, dengan memperhatikan dampak yang
dihasilkan terhadap karyawan, masyarakat, dan lingkungan hidup sekitar.
Kebijakan LK3
Astra menerapkan kebijakan agar setiap perusahaan Astra mematuhi dan menegakkan
peraturan terkait dengan kelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan
kerja LK3 baik di tatanan nasional maupun internasional. Tujuan dari pelaksanaan kebijakan
LK3 adalah meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang dihasilkan
dari kegiatan bisnis.
Kebijakan LK3 Astra menganut pada rangkaian penilaian terhadap 16 kriteria spesifik sesuai jenis
bisnis dalam Astra Green Company AGC, yang telah berfungsi sebagai sistem panduan dan
pengukur pencapaian kinerja LK3 oleh masing- masing unit bisnis sejak pertama diterapkan
pada tahun 1999. Panduan AGC senantiasa ditinjau dan disempurnakan secara berkala,
sesuai dengan peraturan dan perkembangan
environment, health and safety ehs in 2014
EHS management covers all production and operational activities in all of Astra’s facilities.
EHS considers impacts on employees, the community and the environment.
ehs Policy
Astra requires that all company groups comply with established policies and enforced national
and international regulations concerning environment, health and safety EHS. The
objective of EHS policy enforcement is to minimize adverse impacts while maximizing
the positive effects of the Company business activities.
Astra’s EHS policy includes an evaluation process using 16 specific criteria of Astra Green Company
AGC in accordance with the Company’s business areas. AGC has been the guideline system and
EHS performance indicator, measuring the environmental performance of each business
unit since 1999. AGC guidelines are continually revisited and enhanced to ensure conformity
to the latest regulations and environmental
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
315
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
isu lingkungan terkini. Menyusul peninjauan terhadap 3 kriteria manufaktur, pertambangan
dan perkebunan di tahun 2013, pada tahun 2014, kembali dilakukan peninjauan terhadap
11 kriteria penilaian dalam AGC. Penyesuaian dilakukan karena adanya peraturan baru di
bidang lingkungan K3, panduan Behavior Based Safety
, standar Green Building serta standar Contractor Safety Management System.
Secara garis besar, AGC terdiri dari beberapa kriteria LK3 yang meliputi:
• Green Strategy bagi manajemen puncak dalam memberikan komitmen, menyusun
rencana, menelaah, dan mendokumentasikan sistem;
• Green Process untuk pengembangan proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih
• Green Product untuk pembuatan produk- produk yang aman dan ramah bagi
lingkungan, termasuk juga dalam hal layanan • Green Employees untuk meningkatkan
kepedulian dan kompetensi dalam pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja
dan kesehatan serta inovasi dalam LK3 issues. Following evaluation against three
criteria manufacturing, mining and plantation in 2013, in 2014 evaluation was conducted
against 11 criteria. A number of improvements were made pursuant to new environmental
OHS regulations on behavior-based safety, green building standards and contractor safety
management system standards.
AGC is comprised of a series of EHS criteria that include:
• Green Strategy applies to management commitment, planning, review and system
documentation; • Green Process applies to safe, comfortable
and clean business process development; • Green Product applies to the production of
eco-friendly products and services; • Green Employees applies to increasing
awareness and competence in managing the environment and safe and healthy practices,
as well as EHS innovations.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
316
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Sertiikasi Perusahaan
Kegiatan operasional Astra yang tersebar dalam cakupan wilayah dan industri yang luas
di seluruh tanah air menerapkan sistem kerja serta standar mutu dan operasional berkaliber
internasional yang berlaku di masing-masing industri bisnisnya.
Astra telah memiliki sertifikasi lokal dan internasional untuk seluruh sistem produksi dan
operasional. Informasi terkait sertifikasi yang telah diraih dapat dilihat pada tabel daftar
sertifikasi di Laporan Keberlanjutan.
realisasi Kegiatan di Bidang Pengelolaan Kinerja Lingkungan
Astra menerapkan program pengelolaan kinerja lingkungan dalam setiap kegiatan
operasionalnya, bukan hanya sekedar memenuhi tutuntan regulasi maupun wujud
pertanggungjawaban, namun menunjukkan komitmen tinggi Astra dalam membantu
upaya menjaga keseimbangan alam serta meningkatkan kualitas lingkungan untuk
menunjang pembangunan bangsa dan untuk kehidupan generasi mendatang yang lebih baik.
Pada kegiatan operasional, Astra menekankan pelaksanaan program lingkungan dan
pemantauan baku mutu lingkungan yang
Company Certiication
Astra’s operational activities extend over wide areas and industry lines in the country. All
operations comply with international work systems as well as quality and operational
standards in accordance with their businesses.
Astra has obtained local and international certification for its entire production and
operational system. Information on certification is presented in the table of lists of certificates in
the Sustainability Report.
activities in the management of environmental Performance
Astra’s environmental performance management applies to all operational
activities. The goal is not only to satisfy regulatory requirements, but more importantly
to demonstrate Astra’s responsibility and strong commitment to environmental preservation and
the improvement of environmental quality for the benefit of this nation’s development and for
future generations.
Operational activities in Astra emphasize environmental programs and systematic
monitoring of environmental standards to meet
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
317
regulatory obligations. The programs’ areas of focus are:
1. Natural-resource efficiency programs through cleaner production programs, e.g. water
recycling; 2. Energy efficiency and reduction of
greenhouse gas GHC emissions and use of ozone depleting substances ODS, through
efficient consumption of electricity and fuel and investing in environmentally friendly
production technology;
3. Consistent and firm environmental-regulation enforcement on third parties contractors;
4. Waste reduction programs. Astra is dedicated to implementing and
creating a green production process for the benefit of the environment. Astra is also
committed to implementing environmental management programs that include natural-
resource efficiency programs, waste reduction and energy conservation. These goals are to
be achieved through the 6R principles Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to
Energy that ensure green production processes and operational systems are in place.
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
sistematis agar memenuhi ketentuan regulasi dibidang lingkungan. Fokus program terdiri
dari: 1. Program efisiensi sumber daya alam melalui
penerapan program cleaner production, antara lain langkah-langkah daur ulang air;
2. Program efisiensi energi dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca GRK dan bahan perusak
ozone BPO, antara lain langkah-langkah efisiensi penggunaan listrik, dan bahan
bakar, serta investasi teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan;
3. Penegakan aturan lingkungan untuk pihak ketiga kontraktor, outsource secara tegas
dan konsisten; dan 4. Program pengurangan limbah.
Di bidang llingkungan, Astra berkomitmen menjalankan dan menciptakan proses
produksi yang ramah lingkungan. Astra juga berkomitmen untuk menjalankan program
pengelolaan lingkungan dengan melaksanakan program efisiensi sumber daya alam, program
minimalisasi limbah serta melakukan konservasi energi. Hal tersebut dilakukan melalui
penerapan progam 6R Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to Energy
yang memastikan terciptanya sistem operasional
produksi hijau yang ramah lingkungan.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
317
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
318
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
realisasi Kegiatan di Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi
proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih Green Process
wujud penerapan Green Strategy dengan tujuan melindungi keamanan
dan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Dalam pelaksanaan aspek K3, Astra
menitikberatkan pencapaian zero workplace incident
dengan penekanan pada pencatatan, analisis, dan antisipasi insiden melalui program
Behavior-based Safety Awareness secara konsisten. Penggunaan alat pelindung diri
dan alat pengamanan dalam proses kerja juga diiringi dengan penciptaan budaya kerja yang
aman melalui proses sosialisasi berkelanjutan di lapangan. Astra juga menerapkan penegakan
aturan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap pihak ketiga kontraktoroutsource
dalam kegiatan produksinya.
Dampak Keuangan dari Kegiatan LK3
Astra tidak menargetkan jumlah biaya dalam pemenuhan kinerja terkait K3. Biaya terkait
K3 merupakan kewenangan unit bisnis sesuai dengan karakteristik kegiatan operasional
yang dijalankan. Kinerja pencapaian LK3 diukur dengan rangkaian kriteria penilaian dalam
Astra Green Company AGC. Evaluasi kinerja
activities in occupational health and safety
Programs related to occupational health and safety OHS are part of the safe, comfortable
and clean business process implementation Green Process, and an extension of the Green
Strategy that aims to sustain employee safety and convenience at work.
In terms of OHS, Astra prioritizes zero workplace incidents through thorough documentation,
analysis and incident anticipation supported by a behavior-based safety awareness program that
is regularly conducted. Astra promotes the use of personal protective and safety equipment when
handling operations and consistently advocates safety culture through continuous socialization
activities on field. Astra also enforces OHS rules to its third party counterparts contractors
outsourced staff in their production processes.
Financial Impact of ehs activities
Astra does not stipulate a corporate-wide EHS budget allocation policy. Decisions on costs
related to EHS are at the discretion of business units; budgets are appropriated in accordance
with the characteristics of their operational activities. To measure EHS performance, a
set of evaluation criteria is established in the
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
319
AGC framework. Structured performance evaluation consists of corporate assessment,
group assessment and self-assessment, while achievement ratings, from the highest to the
lowest, are ‘Gold’, ‘Green’, ‘Blue’, ‘Red’ and ‘Black.’
In 2014, EHS performance evaluation using AGC criteria was conducted on 505 2013: 466 of the
total 1187 2013: 1,077 members of Astra Group. The results of the evaluation are as follows:
One positive effect for Astra Group of environmental management programs is the
efficient use of natural resources and energy in relation to growth of production volume and
Company income, as presented in the following chart:
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
dilakukan secara berjenjang melalui Corporate Assessment, Group Assessment,
dan Self- Assessment.
Peringkat pencapaian ditentukan dalam kategori ‘Emas’, ‘Hijau’, ‘Biru’, ‘Merah’
dan ‘Hitam’, berurutan sebagai tingkat tertinggi hingga terendah.
Untuk tahun 2014, Astra melakukan penilaian kinerja K3 sesuai kriteria AGC terhadap 505
2013: 466 dari total 1187 2013: 1.077 instalasi perusahaan di Grup Astra, dengan hasil
penilaian sebagai berikut:
emas hitam
hijau Biru
merah
Gold Black
Green Blue
Red
46 10 5 1
321 64 124 24
9 1
2014
Prosentase Kinerja aGC Grup astra 2014
Astra Group AGC Performance Percentage
Dampak positif lain yang memberi manfaat bagi Grup Astra adalah terkelolanya volume
penggunaan sumber daya alam dan energi dibadingkan pertumbuhan volume produksi
maupun pendapatan perusahaan seperti tergambar pada grafik berikut:
34.50 142.8
113.31
25.41 28.27
125.2 109.02
32.81
Air x10 m
3
Water x10 m
3
Listrik x10
4
Kwh Electricity x10
4
Kwh Solar x10
5
L Diesel Fuel x10
5
L Oli x10
5
L Lubricants x10
5
L
Data Penggunaan energi dan sumber Daya alam
Efficiency of Energy Natural Resources
2013 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
320
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Pengelolaan Csr di tahun 2014
Komitmen terhadap pembangunan kehidupan kemasyarakatan sebagai wujud realisasi Public
Contribution Roadmap dilaksanakan oleh
Grup Astra bersama dengan sembilan Yayasan Astra dengan bekerja sama bahu membahu
memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan nasional. Melalui koordinasi
dan sinergi yang menyeluruh mulai tingkat korporasi hingga di tingkat lokasi instalasi Astra,
pengembangan dan implementasi program- program kemasyarakatan yang inovatif
menjadi sarana bagi terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Koordinasi
menyeluruh tersebut adalah strategi Astra dalam mewujudkan tekad ‘bertumbuh bersama
masyarakat’ guna memastikan terjadinya distribusi manfaat pengembangan bisnis yang
merata yang pada akhirnya menjamin terjadinya pembangunan yang berkelanjutan.
Program dan Kebijakan Csr
Program CSR Astra meliputi empat pilar utama yaitu:
• Pendidikan: program yang difokuskan pada wilayah miskin disekeliling lokasi Grup Astra,
khususnya di tingkat pendidikan dasar dan menengah
• SMEIGA: Fokus pada sub-kontraktor Astra dan komunitas lokal disetiap wilayah operasi
Grup Astra • Lingkungan: Fokus pada program konservasi
dan pencegahan polusi.
Csr management in 2014
Commitment to community betterment is the basis of Astra’s Public Contribution Roadmap
and is enacted by Astra Group and nine Astra foundations. The entities work together to bring
about a meaningful contribution to national development. Through coordination and
synergy that encompass the entire group, from corporate level to Astra’s facilities, community
programs are developed and implemented. The innovative programs have enabled welfare
improvement among the Indonesian people. Comprehensive coordination is Astra’s strategy
that embodies the Company’s commitment to growing with the nation, ensuring equal
distribution of development benefits that will in turn assure that sustainable development will
take place.
Csr Program and Policy
Astra’s CSR programs consist of four key pillars, namely:
• Education: education programs focus on impoverished areas around Astra Group
locations and prioritize elementary and secondary education.
• SMEIGA: focuses on Astra’s subcontractors and local communities in each Astra Group
operational area. • Environment: focuses largely on conservation
and pollution-prevention programs.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
321
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
• Kesehatan: fokus pada masalah kesehatan ibu dan anak, bekerja sama dengan pemerintah
dan masyarakat setempat. Astra mengawali penetapan program pada
masing-masing pilar CSR, dengan melakukan pemetaan sosial guna mendapatkan gambaran
kondisi masyarakat di sekitar daerah tujuan program. Selanjutnya dilakukan dialog
partisipatif dengan kelompok dan tokoh masyarakat setempat untuk memahami
berbagai harapan, kepentingan juga sumber daya yang tersedia. Pada tahap akhir dilakukan
proses perencanaan dan implementasinya, dengan tetap melibatkan para pihak terkait,
agar lebih menjamin pengertian dan rasa memiliki dari seluruh pemangku kepentingan
terhadap program yang dijalankan tersebut.
Untuk tahun 2014, Astra menetapkan kebijakan pencapaian Implementasi Astra Friendly
Company minimal dengan peringkat “bintang
4” dan melakukan pemetaan peringkat pencapaian AFC untuk setiap instalasinya,
sebagai bagian dari upaya menuju visi Astra 2020.
realisasi Kegiatan Csr
Astra merealisasikan kegiatan CSR yang terfokus pada empat pilar utama, yakni Pendidikan,
SMEIGA, Lingkungan, dan Kesehatan. Program CSR direaliasaikan pada berbagai tingkatan,
meliputi program korporat yang diturunkan dari Kantor Pusat Astra International, individu
perusahaan Astra hingga jaringan value chain.
Informasi lebih detil atas program dan kegiatan CSR Astra dapat dilihat pada Laporan
Keberlanjutan Astra tahun 2014. • Health: focusing on maternal and child
health, the programs cooperate with the government and local communities.
The programs of each CSR pillar are designed by phases; the first is conducting social mapping
to garner insights on the conditions in target communities. The second phase is participatory
dialog with members and leaders of the community to learn of their aspirations, interests
and resources. The third phase is planning and implementation, where the involvement of local
stakeholders is maintained for the benefit of knowledge sharing and sense of ownership of
the programs among stakeholders.
In 2014, Astra established a policy of minimum “4-Star” rating of Astra Friendly Company
achievement. The AFC performance of each facility was also assessed and benchmarked.
These steps are part of the journey toward the Astra 2020 vision.
Csr activities
Astra’s CSR pillars consist of four primary pillars: Education, SMEIGA, Environment and Health.
CSR programs are realized at various levels of the Company, from corporate programs
initiated by Astra International Head Office, to Group initiatives, to value chain networks.
A detailed disclosure of Astra’s CSR programs and activities are presented in Astra’s 2014
Sustainability Report.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
322
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Dampak Keuangan dari Kegiatan Csr
Astra tidak menentukan kebijakan jumlah biaya dalam pemenuhan kinerja terkait kegiatan
CSR unit-unit usaha. Biaya pelaksanaan CSR merupakan kewenangan unit bisnis sesuai
dengan kondisi lingkungan setempat. Sementara pencapaian program CSR diukur dengan
menggunakan rangkaian kriteria dalam Astra Friendly Company
AFC, yang dikembangkan pada tahun 2005 sebagai mekanisme penilaian
terhadap kualitas hubungan sosial perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan
internal maupun eksternal, termasuk dalam mengantisipasi dampak sosial guna membangun
hubungan yang semakin baik dalam jangka panjang.
Penilaian bagi instalasi Astra diberikan dengan kategori bintang 5, 4, 3, 2, 1 berurutan
dari pencapaian peringkat tertinggi hingga terendah, melalui proses Corporate Assessment,
Group Assessment,
dan Self-Assessment yang dilakukan secara berkala.
Adapun hasil pencapaian penilaian kriteria AFC pada tahun 2014 terhadap 258 2013:
214 instalasi perusahaan di Grup Astra, adalah sebagai berikut:
Financial Impact of Csr activities
Astra does not stipulate a corporate-wide CSR budget allocation policy. Decisions on
costs related to CSR are the responsibility of business units and budgets are appropriated
in accordance with the characteristics of their operational activities. To measure CSR
performance, Astra uses a set of criteria detailed in Astra Friendly Company AFC. Developed in
2005, AFC is an evaluation tool to measure the quality of a company’s social relationship with
its stakeholders – both internal and external – including anticipation of social impacts,
with the purpose of ensuring solid long-term relationships.
Performance rating for Astra’s facilities, from the highest to the lowest rating, is 5, 4, 3,
2, 1-star category. Evaluation is conducted periodically through corporate assessment,
group assessment and self-assessment processes.
The result of AFC evaluation in 2014, carried out on 258 2013:214 Astra Group’s facilities, is as
follows:
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
323
responsibility to Consumers in 2014
One of the principles of Catur Dharma reads, “To provide the best service to customers.” For
Astra, realizing the message contained in this principle is paramount to ensure long-term
business continuity irrespective of business environment. Therefore, management teams
and all employees in Astra are always highly committed to producing the best products
and services in all of their industry lines, and dedicated to resolving customers’ issues related
to the utilization of Astra Group’s products and services.
Consumer Policy
With respect to consumer protection, Astra always enforces internal policies and procedures
that observe the prevailing laws and regulations. Astra consistently implements service standards
based on the principles of quality, cost, delivery, safety, morals and Environment QCDSME.
Therefore, all companies in Astra always offer the best and most comprehensive services to
customers, ensuring that the rights and interests of consumers and Astra, ultimately, are fulfilled.
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Peringkat Pencapaian astra Friendly Company
Astra Friendly Company Performance Results
Bintang 5 Bintang 1
Bintang 4 Bintang 3
Bintang 2
5 Star 1 Star
4 Star 3 Star
2 Star
37 59 0 0
38 100 22 98
0 1
2014
Pengelolaan tanggung Jawab kepada Konsumen di tahun 2014
Salah satu butir dari filosofi Catur Dharma, berbunyi “Memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pelanggan”. Bagi Astra makna yang terkandung dalam filosofi tersebut harus
dilaksanakan sepenuh hati untuk menjamin keberlangsungan usaha dalam jangka panjang,
apapun kondisi yang dihadapi. Oleh karenanya seluruh jajaran perusahaan dan karyawan
Astra senantiasa memiliki semangat yang kuat dalam menghadirkan produk dan layanan yang
terbaik pada seluruh industri yang dijalani, serta memiliki semangat memberikan solusi kepada
pelanggan atas permasalahan yang dihadapi sehubungan dengan penggunaan produk dan
jasa Grup Astra.
Kebijakan Konsumen
Astra senantiasa menerapkan kebijakan prosedur dan proses internal yang selaras
dengan peraturan perundang-undangan dalam hal perlindungan konsumen. Astra konsisten
menerapkan standar pelayanan kepada konsumen menggunakan prinsip Quality,
Cost, Delivery, Safety, Moral
dan Environment QCDSME. Oleh karenanya, setiap perusahaan
Astra berupaya memberikan pelayan terbaik yang menyeluruh sehingga perlindungan
akan hak dan kepentingan pelanggan, juga perlindungan terhadap bisnis Astra senantiasa
terjaga.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
324
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
realisasi Kegiatan tanggung Jawab Konsumen
Astra menerapkan beberapa aspek-aspek penting sehubungan tanggung jawab terhadap
konsumen, sebagai berikut:
1. Kualitas dan Inovasi Produk Untuk menjadi kebanggan bangsa, Astra tidak
hanya menjalankan bisnis untuk mengejar profit semata. Astra mengembangkan
bisnis dalam rangka memberi kesempatan pertumbuhan dan penguasaan teknologi
yang lebih luas bagi Indonesia, untuk itu Astra melakukan berbagai inovasi dalam
pengembangan bisnisnya. Dengan inovasi, Astra dapat mengembangkan produk
dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, memberikan kesempatan untuk
penguasaan dan pengembangan teknologi, serta memperluas nilai tambah Astra kepada
pelanggan.
2. Kepuasan Pelanggan Kecintaan pelanggan pada produk Astra
menjadikan tumbuhnya komunitas- komunitas otomotif di seluruh Indonesia.
Grup otomotif Astra berinteraksi dengan komunitas-komunitas ini dalam bentuk
dukungan kegiatan hingga seluk beluk produk, termasuk pelibatan komunitas
otomotif dalam pengembangan dan sosialisasi cara berkendara yang aman sehingga
mereka dapat berperan sebagai agen-agen perubahan berkendara yang aman. Sosialisasi
dan pelatihan cara berkendara yang aman adalah salah satu bentuk perluasan tanggung
jawab Astra terhadap produknya.
3. Komunikasi dan Layanan Pelanggan Astra membuka saluran komunikasi bagi para
pelanggan melalui layanan customer service di outlet Astra, telepon hotline service, media
cetak, media elektronik online, atau melalui email di website Perusahaan. Pelanggan
dapat dengan mudah memberikan masukan, kritik keluhan dan saran kepada Astra.
activities in responsibility to Consumers
Astra takes great care of the following aspects in respect of its responsibilities to consumers:
1. Product Quality and Innovation To be the pride of the nation, the objectives
of Astra’s business undertakings are not limited to profit. Astra develops its business
to also create ample opportunities for growth and technology mastery for Indonesia, which
prompts Astra to carry out various innovations in its business development activities.
Innovation enables Astra to develop products and services that meet customers’ needs,
create opportunity for technology mastery and advancement and enhance the added
value that Astra offers to customers.
2. Customer Satisfaction Customers’ loyalty to Astra products has
inspired the establishment of automotive communities across Indonesia. Astra
automotive group interacts with the communities, provides support for their
activities, imparts product knowledge and engages them in campaigns such as safe
driving, which is a way to leverage them as agents of change with respect to driving
behavior. Safe-driving socialization and training is part of Astra’s responsibilities to its
products.
3. Communication and Customer Service Astra operates communication channels
for customers through customer service at Astra outlets, a hotline service, print
media, electronic media and the Company’s website. Customers can conveniently deliver
feedback, complaints and input to Astra. All feedback from customers is monitored,
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
325
Seluruh masukan yang diterima, selanjutnya akan dipantau, dipelajari, ditindaklanjuti,
dan kemudian diberikan solusi yang memadai sesuai keinginan pelanggan.
4. Extended Producer Responsibility Atau disebut juga tanggung jawab
produsen terhadap dampak proses produksi dan produk yang dihasilkan, merupakan
kebijakan baru Astra. Dalam hal ini Astra meyakini bahwa sebagai produsen jasa
maupun barang dengan jumlah pelanggan yang substansial, perilaku pelanggan dapat
dipengaruhi oleh kualitas atau dipengaruhi oleh cara penggunaan produk dan jasa
yang benar. Perilaku tersebut pada akhirnya dapat membentuk karakter bangsa secara
keseluruhan.
Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi etika dan martabat, Astra merasa
bertanggung jawab untuk memberikan edukasi bagaimana menggunakan produk
dan jasa yang ditawarkan dengan benar, dan dengan demikian telah berpartisipasi pada
pembentukan karakter bangsa Indonesia menjadi semakin bermartabat di dalam
pergaulan masyarakat maupun antar bangsa. assessed, followed up and resolved to meet
the expectations of customers.
4. Extended Producer Responsibility Extended producer responsibility means the
producer’s responsibility to the impact of the production process as well as the products,
and is a new Astra policy. As a service and goods producer with a large customer base,
Astra believes that proper utilization of products and services can influence customer
behavior, which will ultimately contribute to the overall character of the nation.
As a company that observes ethics and dignity, Astra believes that it is responsible
for educating customers on the proper usage of its products and services, and thereby
participates in developing a respectable Indonesian society as part of the global
community.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
326
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Salah satu program yang dilaksanakan dalam kaitan ini adalah program Indonesia, Ayo Aman
Berlalu Lintas, program ini merupakan bentuk program tanggung jawab sosial Astra bagi
stakeholder
dimana Astra sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di Indonesia turut
berpartisipasi aktif dalam mengkampanyekan program tertib berlalu lintas. Adapun beberapa
bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi: Talkshow keselamatan berlalu lintas di
radio; pembangunan taman lalu lintas Astra; pendidikan mengenai etika berlalu lintas; safety
riding dan safety driving training bagi customer dan masyarakat; dan pembagian booklet
mengenai cara Aman Berlalu Lintas kepada pengendara di jalanan.
YaYasan
Astra kini memiliki sembilan yayasan di bawah naungan Grup Astra. Tujuan pendirian
yayasan tersebut adalah menyatukan dan mengembangkan potensi seluruh pemangku
kepentingan Grup Astra baik dari dalam kalangan internal maupun eksternal sebagai
penerima manfaat. Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan, Astra dan yayasan-
yayasan tersebut senantiasa berkoordinasi erat dalam melakukan proses perencanaan
dan pelaksanaan hingga evaluasi program agar memberikan manfaat nyata bagi seluruh
penerima manfaat maupun para pemangku kepentingan.
Berikut adalah profil Yayasan Astra serta fokus kegiatan yang dilaksanakan.
Yayasan toyota astra Yta
Yayasan Toyota Astra YTA didirikan pada tahun 1974 oleh PT Astra International Tbk
dan PT Toyota Astra Motor, dengan visi dan misi untuk turut serta dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui program penyediaan bantuan dana dan pembiayaan untuk kegiatan
pendidikan, riset dan pengembangan ilmu sains dan teknologi, bantuan alat peraga pendidikan
dan buku-buku, terutama teknologi otomotif. One of the programs enacted from this
commitment is Indonesia, Ayo Aman Berlalu Lintas Indonesia, Let’s Practice Road Safety
campaign, a realization of Astra’s social responsibility to its stakeholders. As one of the
largest automotive manufacturers in Indonesia, Astra seeks to actively participate in campaigning
for road safety. Activities under this campaign include: road safety radio talkshows; Astra
traffic-park development; driving behavior education; safe-driving training for customers
and communities; and the distribution of safe- driving booklets to motorists.
FounDatIon
Today, Astra Group has nine foundations established to synergize and develop the
potential of all stakeholders of Astra Group, both internal and external stakeholders, as program
beneficiaries. To optimize their activities, Astra and the foundations have optimized
close coordination relationships for program planning, implementation and evaluation to
ensure that all beneficiaries and stakeholders always receive real benefits.
The following section presents the profiles and focus of the activities of Astra’s foundations.
Yayasan toyota astra Yta
Toyota Astra Foundation YTA was established in 1974 by PT Astra International Tbk and PT
Toyota Astra Motor. YTA’s vision and mission is to participate in educating the nation
through grants and funding for educational activities, research and science and technology
development, teaching aids and text books, especially automotive-related. YTA focuses on
improving education quality for elementary
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
327
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Fokus program YTA yaitu pada program peningkatan kualitas pendidikan bagi pelajar-
pelajar Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, serta kepada staf pengajar perguruan
tinggi negeri yang melakukan penelitian sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Master atau Doktor.
Untuk tahun 2014, YTA memberikan dana beasiswa kepada 3.080 siswa, sehingga total
akumulasi penerima beasiswa YTA menjadi 92.697 siswa, terdiri dari: 74.628 penerima siswa
SDSMPSMA, 17.571 penerima mahasiswa S-1 dan 498 penerima program S-2S-3. Disamping
itu YTA juga memberikan alat peraga pendidikan teknik berupa 30 unit mesin 1TR2TR Innova
Fortuner, termasuk 460 buku dan 23 wallchart serta 53 pcs DVD Manual Book 1TR2TR.
Yayasan Dharma Bhakti astra YDBa
Yayasan Dharma Bhakti Astra YDBA didirikan oleh Om William Soeryadjaya pada tanggal 2
Mei 1980 sebagai perwujudan cita-cita Astra untuk “Sejahtera Bersama Bangsa.” YDBA
memiliki visi untuk menjadi institusi terbaik di bidang pembinaan dan pengembangan UMKM
to high school students and lecturers in public universities who are undertaking research
projects for their Master’s or Doctorate degree.
In 2014, YTA provided scholarships to 3,080 students, increasing the total YTA scholarship
recipients to 92.697 students consisting of: 74.628 elementary and secondary school
students, 17.571 undergraduate students and 498 Master’s and Doctorate degree candidates.
YTA also donated 30 units of 1TR2TR Innova Fortuner engines, 460 books, 23 wallcharts and
53 pcs. of 1TR2TR manual DVD.
Dharma Bhakti astra Foundation YDBa
Dharma Bhakti Astra Foundation YDBA was established on 2 May 1980 by William
Soeryadjaya to realize Astra’s vision to “Grow with the Nation”. YDBA aims to be the best
institution that fosters and develops MSME in Indonesia. Its programs are focused on MSME
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
328
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
di tanah air melalui program yang terfokus pada UMKM dari jajaran subkontraktor, vendor
dan bengkel yang terkait dengan bisnis-bisnis value chain Grup Astra serta pemberdayaan
usaha ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar Grup Astra. Program pembinaan YDBA
diberikan melalui peningkatan ketrampilan teknik, manajemen, pemasaran, pembiayaan
dan teknologi informasi kepada pelaku UKM.
Hingga tahun 2014, YDBA telah mendampingi sekitar 8.646 UMKM, 552 training mekanik,
10 pendirian LPB, 12 pendirian LKM, 81 UKM Mandiri, dan 1.083 UKM subkon Astra.
Sementara jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 57.387 orang.
Yayasan astra Bina Ilmu YaBI – Politeknik manufaktur astra Polman
astra
Yayasan Astra Bina Ilmu YABI didirikan pada tahun 1995 dengan nama Yayasan Federal Bina
Ilmu YFBI yang membawahi Akademi Teknik Federal ATF oleh PT Federal Motor sekarang
menjadi PT Astra Honda Motor. Seiring dengan perkembangan bisnis, pada tahun 2001 YFBI
berubah menjadi Yayasan Astra Bina Ilmu YABI dan Akademi Teknik Federal menjadi Politeknik
Manufaktur Astra Polman Astra.
YABI melalui Polman Astra, mempunyai visi menjadi politeknik terbaik di Indonesia dan
misi menghasilkan lulusan Diploma III D3 yang profesional dalam bidang teknologi,
khususnya yang terkait otomotif dan sumber daya alam, dengan dukungan 7 program yang
diselenggarakan. Agar siap pakai dalam industri dan mampu menghadapi tantangan global,
para mahasiswa dibekali dengan kompetensi teknikal serta pola pikir dan perilaku QCDI
Quality, Cost, Delivery dan Innovation. Seluruh kurikulum yang diajarkan dikembangkan dan
diakreditasi bersama oleh industri di lingkungan Astra.
YABI melalui Polman Astra sejak tahun 2009 menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi
yang direkrut dari seluruh Indonesia, mencakup subcontractors, vendors and workshops that
are part of Astra Group’s value chain as well as on the economic development of communities
around Astra Group’s environment. YDBA development programs for MSMEs target
technical, management and marketing skills as well as financing and information technology.
Throughout 2014, YDBA worked with approximately 8,646 MSMEs, trained 552
mechanics and established 10 LPBs, 12 LKMs and 81 Independent SMEs, as well as assisting 1.083
Astra SME subcontractors. Meanwhile, the total employment reached 56,770 employees.
astra Bina Ilmu Foundation YaBI – astra manufacturing Polytechnique
Polman astra
Astra Bina Ilmu Foundation YABI was founded in 1995 as Federal Bina Ilmu Foundation YFBI to
oversee the Federal Engineering Academy ATF under PT Federal Motor now PT Astra Honda
Motor. In line with business development, in 2001 YFBI changed its name to Astra Bina Ilmu
Foundation YFBI and Federal Engineering Academy became Astra Manufacturing
Polytechnique Polman Astra.
Through Polman Astra, YABI aims to realize its vision to be the best polytechnic academy in
Indonesia. Its mission is to educate professional Diploma III D3 graduates in engineering,
especially automotive and natural resources, through its 7 courses. To produce graduates that
are immediately ready to join the workforce and able to withstand global competition,
Polman Astra develops the students’ technical competence, mindset and QCDI Quality,
Cost, Delivery and Innovation behavior. The curriculum used by Polman Astra is developed
and accredited by industries throughout Astra.
Since 2009, YABI, through Polman Astra, provides scholarships for high-performing students
recruited from across Indonesia. Students on
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
329
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
35 dari kapasitas daya tampung politeknik. Hingga tahun 2014, Polman Astra telah mendidik
2.505 termasuk 446 penerima beasiswa. Pada tahun 2014, Polman Astra mewisuda 220
mahasiswa termasuk 75 mahasiswa penerima beasiswa dari 21 provinsi di Indonesia.
Selain program beasiswa, Polman Astra juga menyelenggarakan kegiatan pengembangan
UKM dengan nama program Center for Small Medium Enterprise Development
CFSMED untuk mendukung Astra Pride of the Nation
2020. Untuk tahun 2014 Polman Astra membina 4 UKM binaan.
Yayasan astra honda motor Yahm
Yayasan Astra Honda Motor YAHM didirikan pada tahun 1995 sebagai organisasi sosial yang
mandiri dengan misi mendukung kehidupan masyarakat di bidang pendidikan dan sosial
melalui program pemberian beasiswa bagi siswa prasejahtera dan pembangunan fasilitas
pendukung untuk institusi pendidikan, program edukasi masyarakat tentang keselamatan di
jalan, program pelestarian lingkungan hidup, serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas
sosial dan budaya, termasuk bencana alam.
Untuk tahun 2014, YAHM memberikan 1.708 beasiswa dan 4 program safety riding,
membangun toilet komunal di sekitar ring 1 plant Sunter dan Karawang serta menyumbang
hewan ternak sapi kepada peternak sapi di Tabanan, Bali.
scholarship programs account for 35 of the school’s capacity. As of 2014, Polman Astra has
educated a total of 2,505 students, including 446 scholarship recipients. In 2014, Polman
Astra inaugurated 220 graduates including 75 scholarship recipients from 21 provinces in
Indonesia.
Aside from scholarships, Polman Astra also undertakes SME development activities by
administering the Center for Small and Medium Enterprise Development CFSMED in support
of the Astra Pride of the Nation 2020 vision. In 2014, Polman Astra assisted four SMEs.
astra honda motor Foundation Yahm
Astra Honda Motor Foundation YAHM was established in 1995 as independent social
organization. Its mission is to support the community in education and other social
programs. YAHM provides scholarships for underprivileged students and supporting
facilities for education institutions, organizes public education programs on road safety,
holds environmental preservation programs and administers donations for various social and
cultural purposes, including the mitigation of natural disasters.
In 2014, YAHM granted 1,708 scholarships and organized four safety riding programs, built
communal toilets in the ring-1 area of the Sunter and Karawang facilities and donated cattle to
farmers in Tabanan, Bali.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
330
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Yayasan Karya Bakti united tractors YKB ut
Yayasan Karya Bakti United Tractors didirikan pada tahun 2008, memiliki visi “Menjadi
Lembaga Pendidikan Keterampilan Mekanik dan Operator Alat-alat Berat Terbaik di
dunia.” Melalui UT School, Yayasan Karya Bakti United Tractors menjadi wadah pelaksanaan
program pendidikan yang secara intensif mempersiapkan operator dan mekanik alat
berat yang profesional dan terampil sesuai persyaratan internasional. Tersebar di seluruh
Indonesia, YKBUT dalam bentuk UT School tidak hanya memnyelenggarakan berbagai program
pendidikan jangka panjang dan program pelatihan jangka pendek sesuai kebutuhan
perusahaan Grup Astra dan pelanggan secara khusus tapi juga mendukung pengembangan
sekolah kejuruan dalam rangka mendorong peningkatan mutu dan standar industri nasional.
Sampai tahun 2014, jumlah siswa telah mencapai 9239 Alumni +Training Participant Para alumni
UT School yang secara akumulatif berjumlah 7.242 orang sejak 2009, saat ini telah bekerja
bersama para pelanggan UT, Grup Astra Heavy Equipment Mining, atau untuk kebutuhan UT
sendiri.
Karya Bakti united tractors Foundation YKB ut
Karya Bakti United Tractors Foundation was established in 2008, with the vision
of “Becoming a World Leading Education Institution for Heavy Equipment Operators and
Mechanics.” Through UT School, Karya Bakti United Tractors Foundation provides intensive
education programs to produce professional and skilled heavy equipment operators and
mechanics according to international standards. Located across Indonesia, UT School campuses
provide not only long-term education programs and short-term training courses to fulfill the
needs of Astra Group companies and customers, but also support the development of vocational
schools in Indonesia, encouraging the schools’ quality improvement to meet national industry
standards.
In 2014, UT School has a total of 9239 alumnis +training participant students. Alumni of UT
School, who cumulatively have reached 7.242 people since 2009, now work to support the
customers of UT and Astra Heavy Equipment Mining.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
331
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Yayasan Pendidikan astra – michael D. ruslim YPa-mDr
Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim YPA-MDR didirikan pada tahun 2009 dengan
nama Yayasan Astra Bina Pendidikan dengan fokus program pengelolaan bantuan untuk
pendidikan di daerah prasejahtera. Pada tahun 2010, Yayasan Astra Bina Pendidikan berganti
nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim untuk menghormati Presiden
Direktur Astra, Bapak Michael D. Ruslim sebagai pencetus program ini. YPA-MDR memiliki visi
untuk membantu sekolah-sekolah yang berada di daerah prasejahtera agar siswa-siswinya
mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan kompetensi kecakapan hidup life skill serta
memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur Bangsa Indonesia.
YPA-MDR berperan aktif sebagai agen perubahan agent of change dan agen
pengembangan agent of development dalam peningkatan mutu sekolah-sekolah,
pengembangan sumber daya manusia yang terarah, serta pengembangan kurikulum dan
manajemen sekolah yang profesional. Jenjang sekolah yang mendapatkan bantuan adalah
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh
Indonesia. Program YPA-MDR didasarkan pada 4 pilar pembinaan, yakni: akademik, pendidikan
karakter, kecakapan hidup dan seni budaya.
Pendidikan astra Foundation– michael D. ruslim YPa-mDr
Pendidikan Astra Foundation - Michael D Ruslim YPA-MDR was established in 2009 as Astra Bina
Pendidikan Foundation. The focus was to manage educational assistance in underprivileged areas.
In 2010, the foundation changed its name to Pendidikan Astra Foundation – Michael D. Ruslim
in honor of the late Mr. Michael D. Ruslim, Astra’s then President Director, who initiated
the foundation. YPA-MDR’s mission is to help schools in underprivileged areas and enrich the
students, build their intellectual and life skills as well as characters based on the noble values of
Indonesia.
YPA-MDR takes an active role as an agent of change and of development in augmenting
the quality of schools, focused human-resource development and the development of curricula
and professional school management. YPA-MDR assists elementary, junior and vocational schools
throughout Indonesia. Its programs observe four development pillars: academic, character
building, life skills and arts and culture.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
332
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Pada tahun 2014, YPA-MDR membina 50 sekolah binaan dengan total 11.467 siswa dan 720 guru.
Yayasan amaliah astra Yaa
YAA memiliki misi untuk membangun Intellectual Quotient
IQ, Emotional Quotient EQ dan Spiritual Quotient SQ melalui
kegiatan di bidang sosial-keagamaan, tujuannya agar karyawan Muslim Astra menjadi
Muslim yang profesional dan masyarakat di sekitarnya memiliki ketaatan beragama. Melalui
Masjid Astra, YAA menyelenggarakan aktivitas perayaan keagamaan dan Cerdas Cermat Islami
Astra CCIA dalam Astra Gema Islami AGI, fungsinya mempererat solidaritas sesama umat
Muslim dan meningkatkan pengetahuan agama Islam. Masjid Astra juga mengembangkan
dan membina calon pemimpin agama melalui Astra Mubaligh Development Program. Melalui
Lazis Amaliah Astra, YAA juga memfasilitasi pemberian zakat, infaq dan sedekah ZIS yang
disalurkan untuk beasiswa dan modal wirausaha masyarakat.
Sampai Tahun 2014, YAA telah memberikan 9.216 beasiswa, pembinaan 175 teknisi HP dan
pembinaan 70 teknisi AC.
Yayasan astra agro Lestari YaaL
Yayasan Astra Agro Lestari YAAL didirikan pada tahun 2010, dengan visi untuk menjadi
salah satu sekolah terbaik di wilayah operasional perkebunan. YAAL berkomitmen
memberikan pendidikan yang lebih baik bagi keluarga karyawan dan masyarakat sekitar serta
menghasilkan siswa-siswi lulusan dengan prestasi akademik yang baik, inovatif, berkarakter,
peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan. YAAL membangun sekolah mulai
TK hingga SMP berikut manajemen sekolah dan menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas
serta membangun rumah bagi para tenaga pengajar dan memberikan training bagi mereka.
In 2014, YPA-MDR assisted 50 schools with a total of 11,467 students and 720 teachers.
amaliah astra Foundation Yaa
The mission of YAA is to build Intelligence Quotient IQ, Emotional Quotient EQ and
Spiritual Quotient SQ through socio-religious activities, promoting professionalism and
religious spirituality to Astra’s Muslim employees and to the surrounding community. YAA
activities are organized at Astra Mosque and include Islamic celebrations and the Islamic Quiz
Astra CCIA within Astra Gema Islami AGI. The events aim to strengthen solidarity among
Muslims and to enhance Islamic knowledge. Astra Mosque also develops and nurtures future
religious leaders through the Astra Religious Preachers Development Program. YAA also
facilitates the distribution of charity, alms and donations ZIS through Lazis Amaliah Astra.
ZIS funds are used for scholarships and working capital for small entrepreneurs.
Until 2014, YAA provided 9.216 scholarships and assisted 175 mobile technicians and 70 air
conditioner technicians.
astra agro Lestari Foundation YaaL
Astra Agro Lestari Foundation YAAL was established in 2010 with the vision of becoming
one of the best schools within plantation areas. YAAL is committed to providing better
education for the families of employees and surrounding communities, ensuring that its
graduates are students with sound academic performance, who are innovative, possess
strong characters and have awareness of health, safety and the environment. YAAL builds
schools from kindergarten to junior-high level, assists the schools’ management and provides
quality teachers. YAAL also provides housing and training facilities for teachers.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
333
Corporate Social Responsibility
Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Sampai tahun 2014, YAAL telah membina 65 sekolah yang terdiri dari 36 taman kanak-kanak,
22 Sekolah Dasar SD, 7 Sekolah Menengah Pertama SMP, dan didukung oleh 515 guru.
Selain itu YAAL melakukan program rehabilitasi dan membantu pembangunan ruang kelas
terhadap 4 SD di Kalimantan Selatan Riau.
Yayasan Insan mulia Pama YImP
Yayasan Insan Mulia Pama YIMP dibentuk pada tahun 2014 dengan visi untuk
memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan perusahaan dan masyarakat
melalui pembentukan karakter karyawan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
Fokus program Yayasan Insan Mulia Pama yaitu melakukan pengelolaan terhadap infak,
zakat, shadaqah, penyelengkaraan dakwah dan kajian serta penyelenggaraan program sosial
kemasyarakatan.
Program kegiatan yang dilaksanakan saat ini meliputi: Pengumpulan dana umat Zakat, infaq
Shadaqoh, DakwahSyiah dan Donasi Bidang Sosial.
In 2014, YAAL assisted 65 schools, consisting of 36 kindergartens, 22 elementary schools and
seven junior high schools and had support from 515 teachers. In addition, YAAL rehabilitated
and helped the construction of classrooms at 4 elementary schools in South Kalimantan and
Riau.
Insan mulia Pama Foundation YImP
Insan Mulia Pama Foundation YIMP was founded in 2014 with the vision of giving
positive contributions for company growth and the community through employee character
building, emphasizing spiritual belief, religiosity and virtue. Insan Mulia Pama Foundation
focuses on the management of charity, alms and donations, Islamic preaching, Islamic study and
social programs.
Its activities include collection of communal funds charity, alms and donations, Islamic
preaching and social donations.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
334
Corporate Data
Data Perusahaan
Ondel-Ondel
Wahyu Wening Pemenang Lomba Foto astra 2014
Winner of 2014 astra Photo Contest
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
335
Corporate Data
Data Perusahaan
Board of Commissioners Board of Directors
Susunan Dewan Komisaris Susunan Direksi
Presiden Komisaris President Commissioner
• Budi Setiadharma Komisaris Independen
Independent Commissioner • Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
• Erry Firmansyah • Hisayuki Inoue
• Sidharta Utama
Komisaris Commissioner
• Anthony John Liddell Nightingale • Benjamin William Keswick
• Mark Spencer Greenberg • Chiew Sin Cheok
• Jonathan Chang • David Alexander Newbigging
Profil masing-masing anggota Komisaris tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Board of Commissioners’ profile is presented in Corporate Profile section.
Presiden Direktur President Director
• Prijono Sugiarto Direktur
Director • Gunawan Geniusahardja
• Djoko Pranoto • Widya Wiryawan
• Sudirman Maman Rusdi • Simon Collier Dixon
• Johannes Loman • Suparno Djasmin
• Bambang Widjanarko Santoso
Profil masing-masing anggota Direksi tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Board of Directors’ profile is presented in Corporate Profile section.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
336
Committees Profiles
Audit Committee
Profil Komite-Komite
Komite Audit
Ketua Chairman
• Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat anggota
Member • Inget Sembiring
• Harry Wiguna
Inget Sembiring
Anggota Member
Harry Wiguna
Anggota Member
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga
menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Astra Graphia Tbk, Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Surya Artha
Nusantara Finance SANF. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Bank Permata Tbk
2006-2010, Komisaris dan Ketua Komite Audit PT United Tractors Tbk 2001- 2006, Anggota KPKPN 2001-2004. Beliau juga aktif
saat ini dalam berbagai organisasi sosial, termasuk sebagai Ketua Yayasan BPK Gunung Mulia, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan
Pendidikan dan Pembinaan Manajemen PPM.
Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Manajemen LPPM Jakarta pada tahun 1970 dan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1967. Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite
Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Toyota
Astra Financial Services, Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Direktur Utama PT Eagle Capital, Komisaris
Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan Komisaris Independen PT Eatertainment International Tbk. Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Indonesia Central Counterparty PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 2007-2010,
Direktur Utama PT Danareksa Persero 2005-2009, Komisaris PT Danareksa Sekuritas 2008-2009, Komisaris PT Danareksa Investment
Management 2005-2008, Komisaris PT Danareksa Finance 2005- 2009, Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta 2002-2005,
Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta 1999- 2002, Presiden Direktur PT Sinarmas Sekuritas 1995- 1999.
Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia.
Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. Currently, he also serves as
Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Astra Graphia Tbk and Commissioner and Chairman of Audit Committee PT
Surya Artha Nusantara Finance SANF. Previously, he served as Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Bank Permata
Tbk 2006-2010, Commissioner and Chairman of Audit Committee PT United Tractors Tbk 2001- 2006, and Member of the Commission
for Wealth Investigation of Government Officials 2001-2004. Presently, he is also active in a number of social organizations,
including as Chairman of BPK Gunung Mulia Foundation, Vice Chairman of the Board of Trustee of PPM School of Management.
He completed his study in the LPPM School of Management Jakarta in 1970 and Faculty of Economics, Gadjah Mada University in
Yogyakarta, Indonesia, in 1967. Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Company’s
Audit Committee in June 2012. He is concurrently serving as Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee PT
Toyota Astra Financial Services, President Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, President Director of PT Eagle capital,
Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, and Independent Commissioner of PT Eatertainment International
Tbk. Previously, he served as Independent Commissioner of Indonesia Central Counterparty, PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia 2007-2010, President Director of PT Danareksa Persero 2005-2009, Commissioner of PT Danareksa Sekuritas 2008-2009,
Commissioner of PT Danareksa Investment Management 2005- 2008, Commissioner of PT Danareksa Finance 2005-2009, Listing
Director of PT Bursa Efek Jakarta 2002-2005, Trade Director and Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta 1999- 2002, and President
Director of PT Sinarmas Sekuritas 1995- 1999.
He completed his study in Accounting at the Faculty of Economics, University of Indonesia.
anggota Khusus Special Member
• Chiew Sin Cheok Profil masing-masing Ketua Komite
Audit dan Aggota Komite Audit Khusus tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Profile of Chairman and Special Member of Audit Committee are presented in
Corporate Profile section.
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
337 Remuneration and Nomination Committee
Executive Committee
Komite Eksekutif
Ketua Chairman
• Benjamin William Keswick anggota
Member • David Alexander Newbigging
• Prijono Sugiarto Profil masing-masing anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi tercantum di uraian Profil Perusahaan.
The Remuneration and Nomination Committee profile is presented in Corporate Profile section.
Ketua Chairman
• Benjamin William Keswick anggota
Member • Mark Spencer Greenberg
• David Alexander Newbigging • Chiew Sin Cheok
• Budi Setiadharma • Prijono Sugiarto
• Simon Collier Dixon
Profil masing-masing anggota Komite Eksekutif tercantum di uraian Profil Perusahaan.
The Executive Committee profile is presented in Corporate Profile section.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Committees Profiles
Profil Komite-Komite
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
338
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi
astra motor I motorCYCLe
Pt astra honda motor Jl. Yos Sudarso Sunter I,
Jakarta Utara Pt suryaraya rubberindo
Industries Kawasan Industri Menara
Permai Jl. Narogong Raya Km 23,8,
Cileungsi, Bogor
astra motor II toYota
Pt toyota - astra motor Jl. Yos Sudarso - Sunter II,
Jakarta Utara
astra motor III automotIVe-non
toYota
Pt astra Daihatsu motor Jl. Gaya Motor III5, Sunter II,
Jakarta Utara Pt astra multi trucks
Indonesia dh PT Astra Nissan Diesel
Indonesia Danau Sunter Selatan Blok
O5, Sunter II, Jakarta Utara
Pt Fuji technica Indonesia KIIC Lot A-7, Tol Jakarta -
Cikampek Km. 47 Pt Gaya motor
Jl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara
Pt Inti Pantja Press Industry
Jl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi
Pt Isuzu astra motor Indonesia
Gd. Isuzu Lt. 7, Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30,
Sunter II, Jakarta Utara
Pt Pulogadung Pawitra Laksana
Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta
Pt tjahja sakti motor Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter
II, Jakarta Pt astra auto Prima
Jl. Gaya Motor Selatan No. 1, Sunter II, Jakarta 14330
astra motor IV - ComPonent
Pt aisin Indonesia East Jakarta Industrial Park
EJIP Plot 5J Cikarang Selatan, Bekasi,
Jawa Barat 17550
Pt aisin Indonesia automotive
Jl. Harapan VII Lot LL 9 10, Kawasan Industri KIIC,
Desa Parungmulya, Kec. Ciampel, Karawang, Jawa
Barat
Pt ardendi Jaya sentosa Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2,
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Pt astra Daido steel Indonesia
Plant I : Jl. Kasir I Ds. Pasir Jaya Kec. Jatiuwung,
Tangerang 15135 Plant II : Kawasan Industri
Green Land Cluster Batavia Blok AG12,
Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat
17530
Pt astra Komponen Indonesia
Jl. Raya Mayor Oking Jayaatmaja Km. 2.2 No. 1
Karangasem Barat, Citereup, Jawa Barat 16810
Pt astra nippon Gasket Indonesia
Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIIC
Karawang Barat, Jawa Barat 41361
Pt astra otoparts tbk:
Pt astra otoparts tbk - Head Ofice
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
Pt astra otoparts tbk Divisi Domestik
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
Pt astra otoparts tbk Divisi International
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
Pt astra otoparts tbk Divisi retail
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
Pt astra otoparts tbk Divisi nusametal
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.1, Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
Pt astra otoparts tbk Divisi adiwira Plastik
Plant I : Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 51.3,
Ciluar, Bogor, Jawa Barat 16710
Plant II : Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat
16912
Pt astra otoparts tbk Divisi Winteq
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912
Pt at Indonesia Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan
Industri KIIC Tol Jakarta Cikampek Km. 47,
Karawang, Jawa Barat 41361
Pt Century Batteries Indonesia
Jl. Raya Bekasi Km. 25, Cakung, Jakarta Timur 13910
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
339
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi
Pt Denso Indonesia Plant I : Jl. Gaya Motor I No.
6, Sunter II, Jakarta Utara 14330
Plant II : Jl. Kalimantan Blok E 1-2, Kawasan Industri
MM2100, Cibitung, Jawa Barat 17520
Plant III : Jl. Selayar III Blok K No. 2, Kawasan
Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat
17845
Pt DIC astra Chemicals Jl. Pulobuaran Raya Blok-III
DD 5-10 Kawasan Industri Pulo
Gadung, Jakarta Timur 13930
Pt Federal Izumi manufacturing
Komplek Industri Menara Permai, Jl. Narogong Raya
Km. 23.8, Cileungsi, Jawa Barat 16820
Pt Federal nittan Industries
Jl. Halmahera Blok DD-9, Kawasan Industri MM2100
Cibitung, Jawa Barat 17520
Pt FsCm manufacturing Indonesia
Plant I II : Jl. Raya Pulogadung No.
30, Kawasan Industri Pulo
Gadung, Jakarta Timur 13930
Plant III : Jl. Raya Narogong Km. 15 Pangkalan
6, Cileungsi, Jawa Barat 16820
Plant IV : Jl. By Pass Krian Km. 26 No. 8, Krian,
Sidoarjo, Jawa Timur 61262
Pt Gemala Kempa Daya Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
1.6 Blok A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Pt Gs Battery Plant I : Jl. Laksamana Muda
Yos Sudarso, Sunter I, Jakarta Utara 14330
Plant II : Kawasan Industri Surya Cipta Swadaya
Jl. Surya Utama, Kav. 13 - 14, Teluk Jambe,
Karawang, Jawa Barat 41361
Pt Indokarlo Perkasa Jl. Raya Jakarta Bogor Km.
47, Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912
Pt Inti Ganda Perdana Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
1.6 Blok A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Pt Kayaba Indonesia Jl. Jawa Blok ii No. 4, Kawasan
Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520
Pt menara terus makmur Jl. Jababeka XI Blok H3
No. 12, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa
Barat 17530
Pt nusa Keihin Indonesia Jl. Selayar II Blok D7 No. 1,
Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520
Pt senantiasa makmur Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Pt toyoda Gosei safety systems Indonesia
Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 47.5
Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912
Pt akebono Brake astra Indonesia
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A4
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Pt Wahana eka Paramitra Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
1.6 Blok A4 Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
Pt Denso sales Indonesia Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter
II, Jakarta Utara 14330 Pt astra Visteon Indonesia
Jl. Lanbau Kel. Karangasem Barat, Citereup, Jawa Barat
16810
Pt tD automotive Compressor Indonesia
Jl. Selayar IV Blok L-3 Kawasan Industri Bekasi Matra
Bekasi, Jawa Barat 17530
akebono Brake astra Vietnam Co., Ltd
Plot D-10 RF-1a Thang Long Industrial Park II Yen My
District, Hung Yen Province, Vietnam
Pt astra nippon nhK Precision
Jl. Maligi III Lot N-1 Kawasan Industri KIIC
Karawang Barat, Jawa Barat 41361
superior Chain hangzhou Co., Ltd.
Hangzhou Yuhang District, Cangqian Town, Gaoqiao
Village, China
Pt evoluzione tyres Jl. Raya Purwadadi - Kalijati,
Dusun Kaliangbawang, Desa Wanakerta, Kec. Purwadadi,
Kab. Subang, Jawa Barat 41261
Pt astra Juoku Indonesia Jl. Mitra Timur II Blok D No.
4-6, 51-53 Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang,
Jawa Barat 17520
Pt autoplastik Indonesia Jl. Mitra Barat I Blok GB
Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang, Jawa
Barat 41361
Pt Velasto Indonesia Kp. Nagrog No. 5 Kertamukti,
Kec. Campaka Purwakarta, Jawa Barat 41181
Pt Pakoakuina Jl. Gaya Motor Sunter II,
Jakarta Utara 14250 Pt Inkoasku
Jl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
340
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi
Pt Palingda nasional Jl. Gaya Motor Sunter II,
Jakarta Utara 14250 Pt topy Palingda
manufacturing Indonesia Jl. Surya Utama Kav. I-65A1
Kawasan Industri Suryacipta Karawang, Jawa Barat 41361
Pt metalart Indonesia Jl. Harapan III Lot JJ-21
Kawasan Industri KIIC Karawang, Jawa Barat 41361
astra heaVY eQuIPment
Pt energia Prima nusantara
Jl. Rawagelam I No. 9, kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Timur 13930
Pt Karya supra Perkasa Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, jakarta 13910 Pt united tractors tbk
Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
Pt Bina Pertiwi BP Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910 Pt united tractors Pandu
engineering utPe Jl. Jababeka XI Blok H 30 – 40,
Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530
ut heavy Industry s Pte. Ltd.
11 Tuas View Crescent, Multico Building, Singapore
637643
Pt Komatsu remanufacturing asia
JI. Pulau Balang no 99 RT 36, Kelurahan Karang Joang
Kecamatan, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur
76127
Pt Patria maritime Lines Jl. Jababeka XI Blok H 30-40,
Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530
Pt Patria maritim Perkasa Kav. 20, Sungai Lekop, RT. 05
RW. 07, Sagulung, Batam Pt Patria maritime
Industry Jl. Jababeka XI Blok H 30-40,
Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530
Pt Komatsu Patria attachment
Jl. Irian Blok JJ-4-1, MM2100 Industrial Estate Cikarang
1752
Pt andalan multi Kencana amK
Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910
Allmakes Asia Paciic Pte. Ltd.
11 Tuas View Crescent, Multico Building, Singapore
637643
Pt swadaya harapan nusantara
Ged. Traktor Nusantara, Jl. Pulo Gadung No. 32, KIP,
Jakarta Timur
Pt universal tekno reksajaya
Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910
Pt Pamapersada nusantara Pama
Jl. Rawa Gelam 1 No. 9, Jakarta Industrial Estate
Pulogadung Jakarta Timur 13930
Pt united tractors semen Gresik Persero
Desa Sumberarum, Kec. Kerek, Kabupaten Tuban,
Jawa Timur 62356
Pt Pama Indo mining Jl. Rawa Gelam I No. 9,
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930
Pt Kalimantan Prima Persada
Jl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Timur 13930 Pt multi Prima universal
Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910
Pt Prima multi mineral Jl. Rawa Gelam I No. 9,
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930
Pt tuah turangga agung tta
Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910
Pt telen orbit Prima Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910 Pt nusantara Citra Jaya
abadi Menara Global Lt. 9, Suite
9A, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27
Kuningan Timur, Setiabudi, Jak-Sel
Pt Kadya Caraka mulia Jl. A. Yani Km. 93, Desa Pulau
Pinang Kecamatan Bunuang,
Kabupaten Patin
Pt agung Bara Prima Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910 Pt anugerah Gunung mas
Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910
Pt Duta sejahtera Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910 Pt Duta nurcahya
Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910
Pt Piranti Jaya utama Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910 Pt Borneo Berkat makmur
Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910
Pt asmin Bara Jaan Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2,
Jakarta Pusat
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
341
Pt asmin Bara Bronang Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2,
Jakarta Pusat Pt Bukit enim energi
Jl. Basuki Rahmat No. 02, Kecamatan Kemuning
Palembang, Sumatera Selatan
Pt traktor nusantara Jl. Pulogadung No. 32,
Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur 13930
PT Tambang Supra Perkasa
Pt tambang supra Perkasa
astra resourCes – aGrIBusIness
Pt astra agro Lestari tbk Jl. Pulo Ayang I, Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta Timur
Pt agro menara rachmat Kalimantan Tengah
Pt agro nusa abadi Sulawesi Tengah
Pt Bhadra Cemerlang Kalimantan Tengah
Pt Bhadra sukses Sulawesi Barat
Pt Borneo Indah marjaya Kalimantan Timur
Pt Cakradenta agung Pertiwi
Kalimantan Selatan Pt Cakung Permata nusa
Kalimantan Selatan Pt Cipta agro nusantara
Sulawesi Tengah Pt Cipta narada Lestari
Kalimantan Timur Pt eka Dura Perdana
Riau Pt eka Dura Indonesia
Riau Pt Gunung sejahtera Dua
Indah Kalimantan Tengah
Pt Gunung sejahtera Ibu Pertiwi
Kalimantan Tengah Pt Gunung sejahtera Puti
Pesona Kalimantan Tengah
Pt Gunung sejahtera raman Permai
Kalimantan Tengah Pt Gunung sejahtera Yoli
makmur Kalimantan Tengah
Pt Karya tanah subur Aceh
Pt Karyanusa ekadaya Kalimantan Timur
Pt Kimia tirta utama Riau
Pt Lestari tani teladan Sulawesi Tengah
Pt Letawa Sulawesi Barat
Pt mamuang Sulawesi Barat
Pt nirmala agro Lestari Kalimantan Tengah
Pt Palma Plantasindo Kalimantan Timur
Pt Pandji Waringin Banten
Pt Pasang Kayu Sulawesi Barat
Pt Perkebunan Lembah Bhakti
Aceh Pt Persada Bina nusantara
abadi Kalimantan Tengah
Pt Persada Dinamika Lestari
Kalimantan Selatan Pt rimbunan alam sentosa
Sulawesi Tengah Pt sari aditya Loka
Jambi Pt sari Lembah subur
Riau Pt sawit asahan Indah
Riau Pt sawit Jaya abadi
Sulawesi Tengah Pt subur abadi Plantations
Kalimantan Timur Pt subur agro makmur
Kalimantan Selatan Pt sukses tani nusa subur
Kalimantan Timur Pt sumber Kharisma
Persada Kalimantan Timur
Pt surya Indah nusantara Pagi
Kalimantan Tengah Pt suryaraya Lestari
Sulawesi Barat Pt tunggal Perkasa
Plantations Riau
Pt Waru Kaltim Plantation Kalimantan Timur
Pt tribuana mas Kalimantan Selatan
Pt tanjung sarana Lestari astra-KLK Pte Ltd
Singapura Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
342
astra sYstem I-InFormatIon
teChnoLoGY
Pt astra Graphia tbk Jl. Kramat Raya no. 43,
Jakarta Pusat 10220 Pt astra Graphia
Information technology ANZ Tower Lt. 22, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220
Pt astragraphia Xprins Indonesia
Jl. Kramat Raya No. 43 Senen, Jakarta Pusat 10450
astra sYstem II- InFrastruCture
Pt astratel nusantara Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
Pt Gresik Distribution terminal
Talavera Office Park 22nd- 27th Floor
Jl. Letjen Simatupang Kav. 22- 26, Jakarta Selatan – 12430
Pt Indonesia network Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
Pt Intertel nusaperdana Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
Pt marga mandala sakti Karawaci Office Park Blok H
No. 66-68 Lippo Karawaci - Tangerang
15811 Pt marga trans nusantara
Ruko Bidex Blok H No. 07 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City,
Tangerang 15321
Pt Pam Lyonnaise Jaya Sentral Senayan I Office
Tower, Lt. 7 Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta
Pusat 10270
Pt sedaya multi Investama Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
Pt toyofuji Logistics Indonesia tFLI
Grha Sera 7th Floor, Jl. Mitra Sunter Boulevard C-290
Sunter Jaya, Tanjung Priok Jakarta Utara 14350
Pt transutama arya sejahtera
Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920
Pt marga harjaya Infrastructure
Setiabudi Atrium Building 7th floor, Suite 701B
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920
Pt Pelabuhan Penajam Banua taka
Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 305
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920
sar GrouP
Pt Balai Lelang serasi Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
Pt Daya mitra serasi Jl. Raya Condet No.15, Jakarta
Timur Pt harmoni mitra utama
KBN Marunda, Jl. Pontianak Blok C2-01, Jakarta 14120
Pt serasi autoraya traC Gedung TRAC – Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
Pt serasi transportasi nusantara
Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
Pt serasi Logistics Indonesia Jl. Pontianak Blok C201 KBN
Marunda, Jakarta Utara 14120 Pt toyofuji serasi Indonesia
Gedung TRAC – Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2
Kav. 90, Jakarta Utara
Pt united automobil 90 utama
Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
Pt serasi mitra mobil Pt serasi shipping Indonesia
astra FInanCe
Pt astra auto Finance Gedung ACC, Jl. T.B.
Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530
Pt astra aviva Life Pondok Indah Office Tower
3, Lt. 10 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah,
Jakarta Selatan 12310
Pt astra mitra Ventura Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II
Jakarta Utara Pt astra multi Finance
Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340
Pt astra sedaya Finance Gedung ACC, Jl. T.B.
Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
343
Pt asuransi astra Buana Grha Asuransi Astra
Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat
Jakarta Selatan 12430
Pt Bank Permata tbk Permata Tower I
Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta Pusat 12920
Pt Federal International Finance
Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat Jakarta 12340
Pt Komatsu astra Finance Jl. TB. Simatupang Kav. 15,
Cilandak Barat Jakarta 12340 Pt Pratama sedaya Finance
Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
Pt sedaya Pratama Gedung ACC, Jl. T.B.
Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
Pt staco estika sedaya Finance
Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
Pt stacomitra Graha Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530
Pt surya artha nusantara Finance
Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11
Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan
Pt swadharma Bhakti sedaya Finance
Graha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha Gading
Kav A1 Center Business Jakarta Utara 14240
Pt toyota astra Financial services
Gd. Mega Plaza Lt. 8, Jl. Rasuna Said Kav C3
Jakarta Selatan
Pt Garda era sedaya Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II Jakarta 14330
Pt Jardine Lloyd thompson Gedung World Trade Center
10th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta Selatan
Pt matra Graha sarana Menara FIF
Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Lebak Bulus
Cilandak Jakarta Selatan 12440
mIsCeLLaneous
Pt arya Kharisma Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II - Jakarta Utara Pt Brahmayasa Bahtera
Wisma Nugra Santana, Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8
Jakarta 10220
Pt menara astra Wisma Nugra Santana - Lt.
Mezzanine Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8
Jakarta 10220
Pt samadista Karya Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Lebak Bulus Cilandak
Jakarta Selatan 12440 Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
344
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
345
Consolidated Financial Statements 2014
Laporan Keuangan Konsolidasian 2014
Tradisi Melepas Lampion Perdamaian | The Tradition of Releasing Lanterns for Peace
Anis Eizudin Pemenang Lomba Foto astra 2014
Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk
2014
Laporan Tahunan Annual Report
346
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBERDECEMBER 2014 DANAND 2013
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 1 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Catatan Notes
2014 2013
ASET ASSETS
Aset lancar Current assets
Kas dan setara kas
4
20,902 18,557
Cash and cash equivalents Investasi lain-lain
5
277 262
Other investments Piutang usaha, setelah dikurangi
Trade receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
for doubtful receivables of 464 464 2013: 253:
2013: 253: - Pihak berelasi
6,34g
909 876
- Related parties - Pihak ketiga
6
20,423 18,967
- Third parties Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
7
30,297 28,814
Financing receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu
for doubtful receivables sebesar 1.388 2013: 1.301
of 1,388 2013: 1,301 Piutang lain-lain, setelah dikurangi
Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu
for doubtful receivables of 14 sebesar 14 2013: 8:
2013: 8: - Pihak berelasi
8,34h
261 195
- Related parties - Pihak ketiga
8
2,869 2,793
- Third parties Persediaan
9
16,986 14,433
Inventories Pajak dibayar dimuka
10a
3,168 2,283
Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya
1,149 1,172
Other prepayments
Jumlah aset lancar 97,241
88,352 Total current assets
Aset tidak lancar Non-current assets
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
7
30,408 25,863
Financing receivables, net of penyisihan piutang ragu-ragu
provision for doubtful receivables sebesar 1.488 2013: 1.340
of 1,488 2013: 1,340 Piutang lain-lain, setelah dikurangi
Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
for doubtful receivables of nil nihil 2013: nihil:
2013: nil: - Pihak berelasi
8,34h
819 702
- Related parties - Pihak ketiga
8
1,724 2,687
- Third parties Investasi pada pengendalian bersama
11
21,997 18,951
Investments in jointly controlled entitas
entities Investasi pada entitas asosiasi
12
5,253 4,919
Investments in associates Investasi lain-lain
5
5,455 4,177
Other investments Aset pajak tangguhan
10d
2,891 2,488
Deferred tax assets Properti investasi
2,534 1,372
Investment properties Tanaman perkebunan, setelah dikurangi
13
6,007 4,973
Plantations, net of accumulated akumulasi penyusutan sebesar 1.300
depreciation of 1,300 2013: 1.102
2013: 1,102 Aset tetap, setelah dikurangi
14
41,250 37,862
Fixed assets, net of akumulasi penyusutan sebesar
accumulated depreciation 33.645 2013: 29.494
of 33,645 2013: 29,494 Properti pertambangan, setelah
15
9,149 12,027
Mining properties, net of dikurangi akumulasi penyusutan dan
accumulated depreciation and kerugian penurunan nilai sebesar
impairment losses of 4,235 4.235 2013: 1.224
2013: 1,224 Hak konsesi, setelah
16
4,930 3,982
Concession rights, net of dikurangi akumulasi amortisasi
accumulated amortisation of sebesar 263 2013: 198
263 2013:198 Goodwill
1,534 1,534
Goodwill Aset takberwujud lainnya
1,968 1,615
Other intangible assets Aset lain-lain
2,869 2,490
Other assets
Jumlah aset tidak lancar 138,788
125,642 Total non-current assets
JUMLAH ASET 236,029
213,994 TOTAL ASSETS
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 2 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Catatan Notes
2014 2013
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas jangka pendek Current liabilities
Pinjaman jangka pendek
17
10,586 12,854
Short-term borrowings Utang usaha:
Trade payables: - Pihak berelasi
18,34i
2,801 2,698
- Related parties - Pihak ketiga
18
16,038 14,577
- Third parties Liabilitas lain-lain:
Other liabilities: - Pihak berelasi
19,34j
81 129
- Related parties - Pihak ketiga
19
5,567 5,006
- Third parties Utang pajak
10b
2,132 1,600
Taxes payable Akrual
20
5,450 6,013
Accruals Liabilitas imbalan kerja
21
430 252
Employee benefit obligations Pendapatan ditangguhkan
22
3,603 3,461
Unearned income Bagian jangka pendek dari
Current portion of long-term debt: utang jangka panjang:
- Pinjaman bank dan pinjaman
23
17,898 14,832
- Bank loans and other loans lain-lain
- Surat berharga yang diterbitkan
24
8,487 9,198
- Debt securities in issue - Utang sewa pembiayaan
450 519
- Obligations under finance leases
Jumlah liabilitas jangka pendek 73,523
71,139 Total current liabilities
Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities
Liabilitas lain-lain - pihak ketiga
19
947 822
Other liabilities - third parties Pendapatan ditangguhkan
22
2,537 2,364
Unearned income Liabilitas pajak tangguhan
10d
2,645 3,268
Deferred tax liabilities Provisi
192 116
Provisions Liabilitas imbalan kerja
21
3,210 2,977
Employee benefit obligations Utang jangka panjang, setelah
Long-term debt, net of current dikurangi bagian jangka pendek:
portion: - Pinjaman bank dan pinjaman
23
19,587 12,885
- Bank loans and other loans lain-lain
- Surat berharga yang diterbitkan
24
12,465 13,261
- Debt securities in issue - Utang sewa pembiayaan
599 974
- Obligations under finance leases
Jumlah liabilitas jangka panjang 42,182
36,667 Total non-current liabilities
Jumlah liabilitas 115,705
107,806 Total liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham: Share capital:
- Modal dasar - 60.000.000.000 - Authorised - 60,000,000,000
saham dengan nilai nominal Rp 50 shares with par value of Rp 50
dalam satuan Rupiah per saham full Rupiah per share
- Modal ditempatkan dan disetor
25
2,024 2,024
- Issued and fully paid - penuh - 40.483.553.140 saham biasa
40,483,553,140 ordinary shares Tambahan modal disetor
26
1,139 1,139
Additional paid-in capital Saldo laba:
Retained earnings: - Dicadangkan
28
425 425
- Appropriated - Belum dicadangkan
87,034 76,651
- Unappropriated Komponen ekuitas lainnya
4,989 3,699
Other reserves
Ekuitas yang diatribusikan 95,611
83,938 Equity attributable to
kepada pemilik entitas induk owners of the parent
Kepentingan nonpengendali
29
24,713 22,250
Non-controlling interests Jumlah ekuitas
120,324 106,188
Total equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
236,029 213,994
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 3 - Page
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Catatan Notes
2014 2013
Pendapatan bersih
30
201,701 193,880
Net revenue Beban pokok pendapatan
31
162,892 158,569
Cost of revenue Laba bruto
38,809 35,311
Gross profit
Beban penjualan
31
8,734 8,163
Selling expenses Beban umum dan administrasi
31
9,912 8,545
General and administrative expenses Penghasilan bunga
1,526 1,134
Interest income Biaya keuangan
1,375 1,109
Finance costs Kerugian selisih kurs, bersih
126 751
Foreign exchange losses, net Penghasilan lain-lain
32
3,861 3,758
Other income Kerugian penurunan nilai
15
2,744 -
Impairment losses on properti pertambangan
mining properties Beban lain-lain
192 409
Other expenses Bagian atas hasil bersih pengendalian
11
5,020 4,994
Share of results of jointly controlled bersama entitas
entities Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi
12
1,219 1,303
Share of results of associates
Laba sebelum pajak penghasilan 27,352
27,523 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan
10c
5,227 5,226
Income tax expenses Laba tahun berjalan
22,125 22,297
Profit for the year Pendapatan komprehensif lain:
Other comprehensive income:
Selisih kurs karena penjabaran laporan 76
1,468 Exchange difference on translation
keuangan dalam valuta asing of financial statements in foreign
currencies Aset keuangan tersedia untuk dijual:
Available-for-sale financial assets: - Keuntungankerugian bersih yang
286 401
- Net gainslosses arising timbul selama tahun berjalan
during the year - Transfer ke laba rugi
228 121
- Transfer to profit or loss Lindung nilai arus kas:
Cash flow hedges: - Kerugian bersih yang timbul
1,529 589
- Net losses arising selama tahun berjalan
during the year - Transfer ke laba rugi
1,226 790
- Transfer to profit or loss Kerugiankeuntungan aktuarial liabilitas
21
59 114
Actuarial lossesgains from post- imbalan pascakerja
employment benefit obligations Bagian pendapatan komprehensif
11
- 158
Share of other comprehensive lain dari pengendalian bersama
income of jointly controlled entitas, setelah pajak
entities, net of tax Bagian pendapatan komprehensif
12
3 5
Share of other comprehensive lain dari entitas asosiasi, setelah pajak
income of associates, net of tax Keuntungan revaluasi aset tetap
14
156 82
Gains on revaluation of fixed assets Pajak penghasilan terkait
10d
95 85
Related income tax
Pendapatan komprehensif lain 26
1,411 Other comprehensive income
tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 4 - Page
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Catatan Notes
2014 2013
Laba tahun berjalan saldo dipindahkan 22,125
22,297 Profit for the year balance
dari halaman sebelumnya carry forward from previous
page Pendapatan komprehensif lain
26 1,411
Other comprehensive income tahun berjalan, setelah pajak
for the year, net of tax saldo dipindahkan dari halaman
balance carry forward from sebelumnya
previous page Jumlah laba komprehensif
22,151 23,708
Total comprehensive income tahun berjalan
for the year Laba yang diatribusikan kepada:
Profit attributable to:
Pemilik entitas induk 19,181
19,417 Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali
29
2,944 2,880
Non-controlling interests 22,125
22,297
Laba komprehensif yang Comprehensive income
diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 18,867
20,137 Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali
29
3,284 3,571
Non-controlling interests 22,151
23,708
Laba per saham - dasar dan dilusian
35
474 480
Earnings per share - basic and
dalam satuan Rupiah diluted full Rupiah
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 5 - Page
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah
Catatan Notes
Diatribusikan kepada pemilik entitas indukAttributable to owners of the parent Diatribusikan
kepada kepentingan
nonpengendali Attributable to
non-controlling interests
Jumlah ekuitas
Total equity Modal
saham Share
capital Tambahan
modal disetor
Additional paid-in
capital Saldo laba
Retained earnings Revaluasi
aset tetap Revaluation of
fixed assets Selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan dalam
valuta asing Exchange difference
on translation of financial statements
in foreign currencies
Aset keuangan tersedia
untuk dijual Available-for-
sale financial
assets Lindung nilai
arus kas Cash flow
hedges Lain-lain
Others Jumlah
Total Dicadangkan
Appropriated Belum
dicadangkan Unappropriated
Saldo 1 Januari 2013 2,024
1,106 425
65,864 416
233 493
162 802
71,201 18,613
89,814 Balance at 1 January 2013
Laba komprehensif tahun berjalan -
- -
19,451 98
875 503
216 -
20,137 3,571
23,708 Comprehensive income for the year
Dividen 27
- -
- 8,664
- -
- -
- 8,664
1,362 10,026
Dividend Entitas anak baru
- -
- -
- -
- -
- -
554 554
New subsidiaries Penerbitan saham kepada kepentingan
- -
- -
- -
- -
- -
188 188
Issuance of shares to non-controlling nonpengendali
interests Akuisisi kepentingan nonpengendali
3b -
- -
- -
- -
- 208
208 567
775 Acquisition of non-controlling interests
di entitas anak in subsidiaries
Penjualan kepemilikan di entitas anak 3b
- -
- -
- -
- -
1,494 1,494
1,260 2,754
Sale of interest in subsidiary kepada kepentingan nonpengendali
to non-controlling interests Lain-lain
- 33
- -
- -
- -
55 22
7 29
Others Saldo 1 Januari 2014
2,024 1,139
425 76,651
514 1,108
10 54
2,033 83,938
22,250 106,188
Balance at 1 January 2014 Laba komprehensif tahun berjalan
- -
- 19,127
178 212
89 315
- 18,867
3,284 22,151
Comprehensive income for the year Dividen
27 -
- -
8,744 -
- -
- -
8,744 1,462
10,206 Dividend
Penjualan kepemilikan di entitas anak 3b
- -
- -
- -
- -
1,552 1,552
642 2,194
Sale of interest in subsidiary kepada kepentingan nonpengendali
to non-controlling interests Lain-lain
- -
- -
- -
- -
2 2
1 3
Others Saldo 31 Desember 2014
2,024 1,139
425 87,034
692 896
79 261
3,583 95,611
24,713 120,324
Balance at 31 December 2014
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 6 - Page 2014
2013 Arus kas dari aktivitas operasi:
Cash flows from operating activities:
Penerimaan dari pelanggan 232,576
217,430 Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok 189,598
170,186 Payments to suppliers
Pembayaran kepada karyawan 13,849
12,541 Payments to employees
Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 835
1,099 Receipts from other operating activities
Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya 10,684
9,112 Payments for other operating activities
Kas yang dihasilkan dari operasi 19,280
26,690 Cash generated from operations
Penghasilan bunga yang diterima 1,271
942 Interest income received
Pembayaran pajak penghasilan badan 5,588
6,382 Payments of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh dari 14,963
21,250 Net cash flows provided from
aktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities:
Dividen kas yang diterima 4,062
3,336 Cash dividends received
Penjualan dan repayment 1,221
1,242 Sale and repayment of other
investasi lain-lain investments
Penjualan aset tetap 398
299 Sale of fixed assets
Penjualan investasi pada pengendalian 69
- Sale of investment in jointly controlled entity
bersama entitas Penjualan entitas anak, setelah dikurangi
8 97
Sale of subsidiaries, net of cash disposed kas yang dikeluarkan
Penjualan properti investasi -
11 Sale of investment properties
Penambahan aset tetap 8,487
8,292 Additions of fixed assets
Penambahan investasi lain-lain 2,242
1,107 Additions to other investments
Penambahan investasi pada pengendalian 1,147
672 Additions to investment in jointly controlled
bersama entitas entities
Penambahan tanaman perkebunan 971
684 Additions to plantations
Penambahan hak konsesi 911
665 Additions to concession rights
Penambahan properti investasi 800
613 Additions to investment properties
Pembelian entitas anak, setelah 314
780 Purchase of subsidiaries, net
dikurangi kas yang diperoleh of cash acquired
Penambahan aset takberwujud lainnya 190
223 Additions of other intangible assets
Penambahan piutang lain-lain 151
23 Additions to other receivables
kepada pihak-pihak berelasi from related parties
Penambahan aset lain-lain 96
77 Additions to other assets
Penambahan investasi pada entitas asosiasi 13
101 Additions to investment in associates
Pembelian properti pertambangan -
54 Acquisition of mining properties
Arus kas bersih yang digunakan 9,564
8,306 Net cash flows used in investing activities
untuk aktivitas investasi
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 7 - Page 2014
2013 Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Cash flows from financing activities:
Penerimaan pinjaman jangka pendek 43,598
32,644 Proceeds from short-term borrowings
Penerimaan utang jangka panjang 33,883
22,584 Proceeds from long-term debts
Penjualan kepemilikan di entitas anak 2,194
2,754 Sale of interest in subsidiaries to
kepada kepentingan nonpengendali non-controlling interests
Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek 45,287
27,871 Repayments of short-term borrowings
Pembayaran kembali utang jangka panjang 27,320
25,277 Repayments of long-term debts
Dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang 8,739
8,659 Cash dividend paid to the Company’s
saham Perseroan shareholders
Dividen kas yang dibayarkan kepada 1,462
1,358 Cash dividend paid to non-controlling interests
kepentingan nonpengendali Pembayaran biaya keuangan
912 1,105
Finance costs paid Akuisisi kepentingan nonpengendali
- 543
Acquisition of non-controlling interests di entitas anak
in subsidiaries Penerbitan saham kepada kepentingan
- 166
Issuance of shares to non-controlling nonpengendali
interests
Arus kas bersih yang digunakan 4,045
6,665 Net cash flows used in financing activities
untuk aktivitas pendanaan Kenaikan bersih kas, setara kas
1,354 6,279
Increase in cash, cash equivalents dan cerukan
and bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan
18,555 10,815
Cash, cash equivalents and bank overdrafts pada awal tahun
at beginning of year Dampak perubahan selisih kurs
819 1,461
Effect of exchange rate differences terhadap kas, setara kas dan
on cash, cash equivalents and cerukan
bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan pada
20,728 18,555
Cash, cash equivalents and bank akhir tahun
overdrafts at end of year Aktivitas signifikan yang tidak
Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas:
cash flows:
Reklasifikasi aset tetap ke persediaan 560
699 Reclassification of fixed assets to inventory
Perolehan aset tetap secara kredit 392
494 Acquisition of fixed assets through payables
dan sewa pembiayaan and finance lease
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise
of the following:
2014 2013
Kas dan setara kas 20,902
18,557 Cash and cash equivalents
Cerukan 174
2 Bank overdrafts
20,728 18,555
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER
2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Halaman - 8 - Page
1. INFORMASI UMUM
1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan informasi lainnya
a. Establishment and other information
PT Astra International Tbk “Perseroan” didirikan pada tahun 1957 dengan nama
PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya
menjadi PT Astra International Tbk. PT Astra International Tbk the “Company”
was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the
Company changed its name to PT Astra International Tbk.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya
No. 8, Sunter II, Jakarta. The Company is domiciled in Jakarta,
Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya
adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa
pertambangan, pengangkutan,
pertanian, pembangunan
dan jasa
konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak, pengendalian bersama entitas
dan entitas asosiasi meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku
cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat,
pertambangan dan
jasa terkait,
pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is to
engage in general trading, industry, mining, transportation,
agriculture, construction
and consultancy
services. The
subsidiaries’, jointly controlled entities’ and associates’
main activities
are the
assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy
equipment sales and rentals, mining and related
services, development
of plantations,
financial services,
infrastructure and information technology.
b. Anggaran dasar
b. Articles of association
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari
1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. J.A.5535 tanggal 1 Juli 1957. The Company was established by Notarial
Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957 and approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5535
dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa
kali perubahan.
Perubahan terakhir dibuat oleh Akta Notaris Kumala
Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 tanggal
27 April
2012 terkait
dengan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500
dalam satuan Rupiah menjadi Rp 50 dalam satuan Rupiah per saham, sehingga
mengubah jumlah
modal dasar
dari 6.000.000.000
saham menjadi
60.000.000.000 saham.
Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-AH 01.10-16756 tanggal 9 Mei
2012. Perubahan Anggaran Dasar tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 29 November 2013 No. 96.
The Companys Articles of Association have been amended several times. The
latest amendment was made by Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H.,
M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012 related to a stock split from Rp 500 full
Rupiah to Rp 50 full Rupiah per share, that changed the authorised share capital
from
6,000,000,000 shares
to 60,000,000,000 shares. The amendment
was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia
based on Decision Letter No. AHU-AH 01.10-16756 dated 9 May 2012. The
amendment of the Articles of Association has been published in State Gazette of the
Republic of Indonesia dated 29 November 2013 No. 96.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER
2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Halaman - 9 - Page
1. INFORMASI UMUM lanjutan
1. GENERAL INFORMATION continued
c. Perubahan struktur permodalan
c. Changes in capital structure
KebijakanTindakan Perusahaan Tahun
Year PolicyCorporate actions
Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp 1.000 dalam satuan
Rupiah per saham, harga penawaran Rp 14.850 dalam satuan Rupiah per saham.
1990 Initial Public Offering 30 million shares,
with a par value of Rp 1,000 full Rupiah per share, offering price of Rp 14,850 full
Rupiah per share.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan
Efek Terlebih
Dahulu atas
48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 dalam satuan Rupiah per saham.
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi
tambahan modal
disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan
871.912.800 saham. 1994
Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of
Rp 13,850 full Rupiah per share.
Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital
amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang
obligasi konversi. Pemecahan
nilai nominal
saham dari
Rp 1.000 dalam satuan Rupiah per saham menjadi Rp 500 dalam satuan Rupiah per
saham, yang
mengakibatkan kenaikan
jumlah saham
yang beredar
menjadi 2.325.662.474.
1997 Conversion of bonds into 280,837 shares
by certain convertible bondholders. Changes in par value from Rp 1,000 full
Rupiah per share to Rp 500 full Rupiah per share, increasing the number of shares
issued to 2,325,662,474.
Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan
dengan restrukturisasi
utang, satu
right berhak
untuk membeli
satu saham
Perseroan dengan harga Rp 500 dalam satuan
Rupiah per
saham. Sejumlah
253.158.665 saham
telah diterbitkan
sehubungan dengan pelaksanaan rights ini. Persetujuan
atas kompensasi
berbasis saham
bagi karyawan
dan eksekutif
Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada
tanggal jatuh
tempo, sejumlah
64.754.000 saham
telah diterbitkan
sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.
1999 The issuance of 258,398,155 rights to
creditors and bondholders in relation to a debt
restructuring, one
share of
the Company for every right held at the price of
Rp 500
full Rupiah
per share.
253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Approval for stock-based compensation for the Companys employees and executives
up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued
as a result of employee stock options exercised.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan
Efek Terlebih
Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp
1.000 dalam satuan Rupiah per saham. 2002
Limited Public Offering in respect of a rights
issue with
pre-emptive rights,
1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 full Rupiah per share.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER
2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Halaman - 10 - Page
1. INFORMASI UMUM lanjutan
1. GENERAL INFORMATION continued
c. Perubahan struktur permodalan lanjutan
c. Changes in capital structure continued
KebijakanTindakan Perusahaan Tahun
Year PolicyCorporate actions
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 dalam satuan Rupiah menjadi Rp 50
dalam satuan Rupiah per saham, yang mengubah
jumlah saham
beredar dari
4.048.355.314 saham
menjadi 40.483.553.140 saham.
2012 Changes in par value from Rp 500 full
Rupiah to Rp 50 full Rupiah per share, changing the number of issued shares
from 4,048,355,314
shares to
40,483,553,140 shares. Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia. All of the Companys issued shares are
listed on the Indonesia Stock Exchange.
d. Struktur Grup
d. The Group Structure
Dimulainya kegiatan
komersial Commence-
ment of commercial
operations Persentase
kepemilikan efektif Effective percentage
of ownership Jumlah aset
sebelum eliminasi Total assets
before elimination 2014
2013 2014
2013 ENTITAS ANAKSUBSIDIARIES
a
: OTOMOTIFAUTOMOTIVE
PT Arya Kharisma 1988
100.00 100.00
1,164 1,100
PT Astra Multi Trucks Indonesia 1984
75.00 75.00
248 491
PT Astra Otoparts Tbk
b
1991 80.00
80.00 14,381
12,618 PT Gaya Motor
1970 100.00
100.00 343
349 PT Inti Pantja Press Industri
1990 89.36
89.36 669
611 PT Pulogadung Pawitra Laksana
1980 100.00
100.00 593
505 PT Tjahja Sakti Motor
1962 100.00
100.00 473
429 PT Fuji Technica Indonesia
1996 59.63
59.63 316
321 PT Astra Autoprima
2013 100.00
100.00 20
21
JASA KEUANGANFINANCIAL SERVICES
PT Astra Mitra Ventura 1992
99.85 99.85
150 138
PT Federal International Finance 1989
100.00 100.00
25,377 21,522
PT Sedaya Multi Investama
b
1989 100.00
100.00 19,109
17,514 PT Astra Multi Finance
1991 100.00
100.00 667
677 PT Astra Sedaya Finance
c
1983 86.14
100.00 33,299
31,002 PT Sedaya Pratama
b
1993 100.00
100.00 366
310 PT Staco Estika Sedaya Finance
c
1990 93.75
100.00 145
191 PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
c
1986 93.75
100.00 732
866 PT Asuransi Astra Buana
1981 95.70
95.70 10,114
8,504 PT Garda Era Sedaya
1998 100.00
100.00 1,417
1,694 PT Matra Graha Sarana
2013 100.00
100.00 273
280
a Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a
Including significant indirect subsidiaries. b Dan entitas anak.
b And subsidiarysubsidiaries.
c Penurunan kepemilikan efektif Grup terkait penerbitan
saham ASF yang seluruhnya diambil bagian oleh BP lihat Catatan 3b.
c Decrease in effective Group’s ownership related to
ASF’s shares
issuance all
of which
were subscribed by BP refer to Note 3b.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER
2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Halaman - 11 - Page
1. INFORMASI UMUM lanjutan
1. GENERAL INFORMATION continued
d. Struktur Grup lanjutan
d. The Group Structure continued
Dimulainya kegiatan
komersial Commence-
ment of commercial
operations Persentase
kepemilikan efektif Effective percentage
of ownership Jumlah aset
sebelum eliminasi Total assets
before elimination 2014
2013 2014
2013 ENTITAS ANAKSUBSIDIARIES
a
: ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING PT United Tractors Tbk
b
1973 59.50
59.50 60,292
57,362 PT Pamapersada Nusantara
b
1993 59.50
59.50 36,432
30,766 AGRIBISNISAGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari Tbk
b
1995 79.68
79.68 18,558
14,963 INFRASTRUKTUR, LOGISTIK DAN
LAINNYA INFRASTRUCTURE, LOGISTIC AND OTHERS
PT Serasi Autoraya
b
1990 100.00
100.00 7,602
7,829 PT Astratel Nusantara
b
1996 100.00
100.00 7,116
5,853 PT Intertel Nusaperdana
1989 100.00
100.00 40
36 PT Marga Mandalasakti
1990 79.31
79.31 2,222
1,901 PT Menara Astra
2014 100.00
100.00 1,670
826 PT Samadista Karya
c
2008 100.00
95.74 262
179 PT Brahmayasa Bahtera - Divisi Komersial
- 100.00
100.00 92
87 Commercial Division
d
TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY
PT Astra Graphia Tbk
b
1975 76.87
76.87 1,633
1,451
a Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a
Including significant indirect subsidiaries. b Dan entitas anak.
b And subsidiarysubsidiaries.
c PT Samadista Karya yang sebelumnya merupakan
entitas anak tidak langsung melalui PT Asuransi Astra Buana,
pada Agustus
2014 menjadi
entitas anak
langsung Perseroan. c
PT Samadista Karya that was indirect subsidiary through PT Asuransi Astra Buana, become direct
subsidiary of the Company in August 2014. d Merupakan divisi dari PT Brahmayasa Bahtera lihat
Catatan 3c yang menangani area komersial lihat Catatan 38g dan sepenuhnya dimiliki Perseroan.
d A division of PT Brahmayasa Bahtera refer to Note
3c that concentrated on commercial area refer to Note 38g was fully owned by the Group.
Seluruh entitas anak langsung dan tidak
langsung yang
signifikan berdomisili
di Indonesia.
All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in
Indonesia.
Pemegang saham terbesar Perseroan adalah Jardine Cycle Carriage Ltd, perusahaan
yang didirikan di Singapura. Jardine Cycle Carriage Ltd merupakan entitas anak dari
Jardine Matheson Holdings Ltd, perusahaan yang didirikan di Bermuda.
The Company’s largest shareholder is Jardine Cycle Carriage Ltd, a company
incorporated in Singapore. Jardine Cycle Carriage Ltd is a subsidiary of Jardine
Matheson
Holdings Ltd, a
company incorporated in Bermuda.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER
2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Halaman - 12 - Page
1. INFORMASI UMUM lanjutan
1. GENERAL INFORMATION continued
e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit
dan Karyawan e.
Board of
Commissioners, Directors,
Audit Committee and Employees
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Audit Komite Perseroan adalah sebagai
berikut: The members of the Companys Boards of
Commissioners, Directors
and Audit
Committee are as follows:
2014 2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris Budi Setiadharma
Budi Setiadharma President Commissioner
Komisaris Independen: Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat Independent
Commissioners: Erry Firmansyah
Hisayuki Inoue Erry Firmansyah
Hisayuki Inoue Sidharta Utama
Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale
Anthony John Liddell Nightingale Commissioners:
Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg
Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok Jonathan Chang
David Alexander Newbigging Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang David Alexander Newbigging
Direksi Directors
Presiden Direktur Prijono Sugiarto
Prijono Sugiarto President Director
Direktur: Gunawan Geniusahardja
Gunawan Geniusahardja Directors:
Djoko Pranoto Widya Wiryawan
Johnny Darmawan Danusasmita
Sudirman Maman Rusdi Djoko Pranoto
Simon Collier Dixon Widya Wiryawan
Johannes Loman Sudirman Maman Rusdi
Suparno Djasmin Simon Collier Dixon
Bambang Widjanarko Santoso Johannes Loman
Komite Audit Audit Committee
Ketua Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat Chairman
Anggota: Inget Sembiring
Inget Sembiring Members:
Harry Wiguna Harry Wiguna
Anggota Khusus Chiew Sin Cheok
Chiew Sin Cheok Special Member
Tidak memiliki hak suara. Does not have voting rights.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan entitas
anak memiliki
156.097 karyawan
2013: 132.570 karyawan - tidak diaudit. As at 31 December 2014, the Company and its
subsidiaries had
156,097 employees
2013: 132,570 employees - unaudited. Jumlah
karyawan termasuk
pengendalian bersama
entitas dan
entitas asosiasi,
pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 225.580
karyawan 2013: 197.434 karyawan - tidak diaudit.
The number of employees including jointly controlled
entities and
associates, as
at 31 December 2014 was 225,580 employees
2013: 197,434 employees - unaudited.
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER
2014 AND 2013
Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated
Halaman - 13 - Page
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan
entitas anak
“Grup” disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan
diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 26 Februari 2015.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries “the Group”
have been
prepared in
accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards and were authorised by the Board of Directors on
26 February 2015.
a. Dasar
penyusunan laporan
keuangan konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated
financial statements Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi
yang signifikan
yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Presented below
are the
significant accounting policies adopted in preparing
the consolidated financial statements. Laporan
keuangan konsolidasian
disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali
dinyatakan khusus pada Catatan 2i, 2j dan 2r dan menggunakan dasar akrual accruals
basis, kecuali
untuk laporan
arus kas
konsolidasian. The consolidated financial statements have
been prepared on the basis of historical cost, except as disclosed in Notes 2i, 2j
and 2r and using the accruals basis, except in the consolidated statements of cash
flows.
Laporan arus
kas konsolidasian
disusun dengan
menggunakan metode
langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan
setelah dikurangi dengan cerukan. The consolidated statements of cash flows
are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of
operating, investing and financing activities. For
these purposes,
cash and
cash equivalents
are shown
net of
bank overdrafts.
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan “ISAK” yang berlaku efektif pada tahun
2014 Interpretation of Financial Accounting
Standards
“ISAK” which
become effective in 2014
Interpretasi standar akuntansi revisi yang relevan terhadap kegiatan operasi Grup, telah
dipublikasikan dan efektif pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The following revised accounting standards interpretation which is relevant to the
Group’s operations, published and effective in 2014 are as follow:
- ISAK 27 : Pengalihan Aset dari PelangganTransfer Assets from Customer
- ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen EkuitasExtinguishing
Financial Liabilities with Equity Instrument - ISAK 29
: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang TerbukaStripping Cost in the Production Phase of Surface Mine
Penerapan ISAK tersebut tidak menimbulkan pengaruh
signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian Grup.
The adoption of ISAK did not result in
significant impact
to the
Group’s consolidated financial statements.