7. 4. 4. 9. 8. 5. Sudirman Maman Rusdi 1. annual report astra 2014

Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 52

6. 7.

Board of Directors Direksi Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director 1.

2. 4.

3. Gunawan Geniusahardja Direktur Director Widya Wiryawan Direktur Director Djoko Pranoto Direktur Director

2. 4.

Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 53

5. 9.

8. Board of Directors Direksi

6. 8.

7. 5.

9. Sudirman Maman Rusdi

Direktur Director Simon Collier Dixon Direktur Director Johannes Loman Direktur Director Suparno Djasmin Direktur Director Bambang Widjanarko Santoso Direktur Director

3. 1.

Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 54 Company Profile Profil Perusahaan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 55 nama Perusahaan Company Name Pt astra International tbk Bidang usaha Business Perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. General trading, industry, mining services, transportation, agribusiness, construction, and consultation. Pendirian Perusahaan Date of Incorporation 20 Februari 1957 Dasar hukum Pendirian Legal Basis Akta Pendirian oleh: Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 Akta perubahan terakhir oleh: Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 tanggal 27 April 2012 Deed of incorporation No. 67 dated 20 February 1957, Sie Khwan Djioe, Notary Last amendment: Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012 modal Dasar Authorized Capital Rp 3.000.000.000.000, terdiri dari 60.000.000.000 lembar saham dengan nominal Rp 50 per saham Rp 3,000,000,000,000 consisting of 60,000,000,000 stock with nominal value of Rp 50 per share modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully-Paid Capital Rp 2.024.177.657.000, terdiri dari 40.483.553.140 lembar saham dengan nominal Rp 50 per saham Rp 2,024,177,657,000 consisting of 40,483,553,140 stock with nominal value of Rp 50 per share Pencatatan di Bursa Share Listing Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 April 1990 dengan kode perdagangan ASII. The Company’s stock was listed in Indonesia Stock Exchange on 4 April 1990, ticker code ASII. Perkembangan Jumlah tenaga Kerja Total Employees Year to Year total tenaga Kerja Total Employees 2010 2011 2012 2013 2014 Perseroan, Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Company, Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associated Companies 145,154 168,703 185,580 197,434 225,580 Perseroan dan Anak Perusahaan Company and Subsidiaries 93,544 112,003 123,003 132,570 156,097 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 56 55.95 Shareholding Structure Struktur Kepemilikan Saham Utama Pemegang Saham Pengendali tertanggal 31 Desember 2014. Kantor Pusat Head Office Astra International Building Jln Gaya Motor Raya No 8 Sunter II, Jakarta, 14330 No Telp : 62-21 652-2555 No Fax : 62-21 6530-4957 Website: www.astra.co.id Controlling Shareholders as at 31 December 2014. Jardine matheson holdings Limited Bermuda Perusahaan Publik yang tercatat standard listing di London Public Company with standard listing in London 44.05 82.49 74.29 50.11 17.51 25.71 49.89 Lainnya semua 10 Other all 10 Lainnya semua 10 Other all 10 Lainnya semua 10 Other all 10 Lainnya semua 5 Other all 5 Jardine strategic holdings Limited Bermuda Perusahaan Publik yang tercatat standard listing di London Public Company with standard listing in London Jardine Cycle Carriage Limited singapore Perusahaan Publik yang tercatat di Singapura Public Company listed in Singapore Pt astra International tbk Indonesia Perusahaan Publik yang tercatat di Indonesia Public Company listed in Indonesia Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 57 Astra at a Glance Sekilas Astra Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 58 Astra at a Glance Sekilas Astra Astra mengawali bisnis sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. yang didirikan tahun 1957 di Jakarta. Seiring dengan kemajuan usaha serta sejalan dengan rencana ekspansi, Perseroan melakukan aksi korporasi menjual saham ke publik dengan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia di tahun 1990 sekaligus mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Saham Perseroan dicatat dibursa dengan ticker ASII. Skala usaha Astra terus berkembang, sehingga saat ini memiliki 225.580 karyawan pada 183 anak perusahaan, pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi yang menjalankan enam segmen usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya, dan Teknologi Informasi. Nilai kapitalisasi pasar PT Astra International Tbk di penghujung tahun 2014 adalah sebesar Rp 301 triliun posisi penutupan 30 Desember 2014. Segmen otomotif sebagai cikal bakal Astra, terus menunjukkan prestasi membanggakan. Berawal dari distributor Toyota di tahun 1969, segmen ini terus berkembang dan kini mampu menyediakan beragam pilihan dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan konsumen, mulai dari sepeda motor Honda, hingga berbagai ukuran mobil dan truk bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks. Astra juga memastikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan pembelian, pemeliharaan dan perawatan kendaraan melalui penyediaan jaringan distribusi dan layanan terluas di Indonesia, didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang menawarkan kredit konvensional dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra Otoparts. Komitmen penyediaan produk dan layanan purna jual yang berkualitas membuat Astra menjadi pemimpin pasar industri otomotif Indonesia. Astra started as a general trading company under the name Astra International Inc, established in 1957 in Jakarta. As its business developed and to carry out expansion plans, in 1990 the Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange and changed its name to PT Astra International Tbk. The Company’s shares were listed under ticker code ASII. Astra’s business scale continued to expand. Today, Astra has 225,580 employees working in 183 subsidiaries, jointly controlled entities and associated companies, and across six business segments: Automotive, Financial Services, Heavy Equipment and Mining, Agribusiness, Infrastructure, Logistics and Others and Information Technology. The market capitalization value of PT Astra International Tbk at the end of 2014 was Rp 301 trillion closing position as of 30 December 2014. The automotive segment is the cornerstone of Astra, which unceasingly delivers exceptional achievements. Beginning as distributor for Toyota in 1969, this segment developed and today is able to offer a wide range of choices as well as the latest models of vehicles that cater to consumers’ needs. From Honda motorcycles to cars of various types, Toyota, Daihatsu and Isuzu trucks, to BMW, Peugeot and UD Trucks. Through its extensive distribution and service network, the largest in Indonesia, Astra ensures consumers convenience when purchasing or maintaining their vehicles. Astra’s financing companies, which offer both conventional and syariah credit schemes, and Astra Otoparts, which produces a wide variety of spare parts and accessories, also support this segment. With its commitment to quality products and after- sales services, Astra stands at the forefront of Indonesia’s automotive industry market. Nilai kapitalisasi pasar Astra di akhir Tahun 2014 sebesar The market capitalization value of Astra at the end of 2014 was Rp 301 trillion Rp 301 triliun Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 59 Astra at a Glance Sekilas Astra Segmen jasa keuangan Astra terdiri dari empat pilar bisnis utama dalam rangka memberikan cakupan layanan yang menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya. Keempat pilar bisnis tersebut adalah: pembiayaan otomotif, yang meliputi pembiayaan sepeda motor Honda dan pembiayaan mobil Astra dan non Astra; pembiayaan alat berat; asuransi yang terdiri dari asuransi umum dan asuransi jiwa; serta layanan perbankan. Dengan berfokus pada penerapan dan pengendalian sistem manajemen risiko yang hati-hati, menyeluruh dan disiplin, membuat setiap bisnis jasa keuangan Astra berhasil menjaga, bahkan memperbaiki kualitas aset dan tingkat rasio kredit bermasalah dalam batas yang sehat. Segmen alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan dikelola melalui anak usaha Perseroan, PT United Tractors Tbk UT. UT yang berdiri sejak tahun 1972 berkomitmen untuk senantiasa memberikan solusi end- to-end kepada para pelanggan. UT dikenal sebagai pemain yang disegani di segmen ini dan melayani pelanggan dari berbagai macam sektor, seperti pertambangan, perkebunan, konstruksi, kehutanan, material handling dan transportasi. Sementara penyediaan ragam alat berat berbagai tipe dari Komatsu beserta beberapa jenis produk pendukung dari Todano, Bomag, Scania hingga UD Trucks, dilengkapi dengan layanan purna jual berkualitas dengan harga bersaing melalui jaringan yang menjangkau kegiatan pelanggan. Semua itu membuat Astra tetap mampu mendominasi pasar alat berat. Segmen agribisnis mulai digeluti tahun 1973 dengan berdirinya PT Multi Agro Corporation, dan berkembang semakin pesat pasca berdirinya PT Suryaraya Cakrawala yang secara formal terbentuk tanggal 3 Oktober 1988 dan pada tahun 1989 berubah nama menjadi PT Astra Agro Niaga, yang menjadi cikal bakal PT Astra Agro Lestari Tbk AAL. Kini, melalui AAL, Astra memiliki salah satu bisnis kelapa sawit terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Segmen agribisnis dengan produk utama minyak In the financial services segment, Astra has four main business pillars that enable the Company to provide comprehensive financial services and to carry out a strategic function as a provider of financial support, strengthening the activities of other business chains. The four pillars are automotive financing, including Honda motorcycle financing, and automobile financing for Astra and non Astra manufactured products; heavy equipment financing; insurance comprising general insurance, and life insurance; as well as banking services. With a strong focus on the implementation and control of a rigorous risk management system, each of Astra’s financial services businesses is able to maintain and enhance asset quality while keeping the rate of non-performing loans at a healthy limit. The heavy equipment, mining contracting and mining segment is managed through subsidiary PT United Tractors Tbk UT. Established in 1972, UT is committed to always providing end-to-end solutions for customers. UT is a reputable and distinguished player in the segment; it serves customers from different industry sectors, such as mining, agribusiness, construction, forestry, material handling and transportation. Offering various types of heavy equipment from Komatsu brand, and a number of supporting products from Todano, Bornag, Scania and UD Trucks brands, UT’s services are complemented with competitively priced quality after-sales service rendered to customers through a large network. This has allowed Astra to become an eminent player in the heavy equipment market. The agribusiness segment started in 1973 with the incorporation of PT Multi Agro Corporation, and grew exponentially following the establishment of PT Suryaraya Cakrawala. The latter was formally incorporated on 3 October 1988 and changed its name in 1989 to PT Astra Agro Niaga, which would later become PT Astra Agro Lestari Tbk AAL. Today, through ALL, Astra has one of the largest and most integrated oil-palm businesses in Indonesia. The agribusiness segment and its primary product, crude palm oil CPO, are thriving, Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 60 Astra at a Glance Sekilas Astra kelapa sawit crude palm oilCPO ini, kini terus berkembang ke arah hilir dengan pendirian refinery . Komitmen pengelolaan biaya dan pengembangan produk melalui dukungan riset mandiri membuat kinerja perkebunan yang dimiliki mencatatkan prestasi yang baik dan diakui pasar. Segmen infrastruktur, logistik dan lainnya mencakup kegiatan bisnis dalam beberapa bidang, yaitu: infrastruktur umum, mata rantai logistik, jalan tol, pengelola air bersih, penampungan bahan bakar minyak, pelabuhan dan properti. Astra menerapkan strategi pertumbuhan bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pengelola dan investor nasional yang terdepan dengan ragam portofolio aset pada sektor-sektor yang strategis. Pengembangan portofolio bisnis ini juga berlandaskan misi dan semangat untuk membangun aset-aset berharga nasional dalam rangka memaksimalkan potensi pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas dan merata. Komitmen untuk mendukung pengembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pemberian layanan berkualitas di segmen ini membuat Astra dikenal sebagai pemain yang diperhitungkan dan disegani dengan kinerja yang terus meningkat. Segmen teknologi informasi dikembangkan sejalan dengan kebutuhan bisnis perkantoran akan solusi teknologi dokumen, informasi dan komunikasi. Segmen usaha Astra ini menawarkan solusi bisnis berbasis Document, Information Communication Technology DICT, melalui entitas anak, PT Astra Graphia Tbk. Pada tahun 2014, PT Astra Graphia Tbk memiliki dua anak usaha, yakni: PT Astragraphia Information Technology AGIT yang menawarkan jasa solusi ICT mencakup: ICT reseller, professional services , network solution dan outsourcing; serta PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI yang menawarkan jasa percetakan dokumen and are moving into the downstream sector with the construction of a refinery. Backed by commitment to cost management and product development based on independent research, this segment’s performance has booked sound results and is recognized by the market. The infrastructure, logistics and other segment involve business activities in various areas: general infrastructure, logistics chains, toll roads, clean water management, fuel storage, ports and property. Astra’s strategy to propel growth in the infrastructure, logistics and others segment is by reinforcing its position as one of the leading operators and national investors with a complete asset portfolio in strategic sectors. Business portfolio development is conducted in line with the mission and spirit to build valuable assets for the nation in order to maximize economic potential, promoting prosperity for all. The commitment to further economic and welfare development of Indonesia’s people is realized through the quality services in this segment, which have made Astra a reputable and respected player in the business with continually improving performance. The information technology segment is developed in line with the need for document, information and communication technology solutions. Astra’s business segment offers business solutions in document, information communication technology DICT, operated by subsidiary PT Astra Graphia Tbk. By 2014, PT Astra Graphia Tbk had two subsidiaries: PT Astragraphia Information Technology AGIT focuses on ICT solutions, including: ICT reselling, professional services, network solutions and Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 61 digital termasuk jasa pengirimannya, dan jasa Layan Gerak yang menekankan pada layanan cepat terhadap kebutuhan office supplies dan office products untuk menjangkau kebutuhan pelanggan terhadap office supplies yang berkualitas. Melalui enam segmen usaha tersebut, selama 58 tahun, Astra telah menjadi saksi sekaligus pelaku yang senantiasa berupaya mengatasi pasang surut ekonomi Indonesia untuk terus berkembang dengan memanfaatkan peluang bisnis berbasis sinergi yang luas dengan pihak eksternal maupun internal Grup Astra. Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah mampu membangun reputasi yang baik serta bergerak menjadi bagian dari keseharian denyut kehidupan bangsa di berbagai aspek kehidupan masyarakat di tanah air. Hal ini diwujudkan melalui persembahan ragam produk dan jasa terbaik yang ditawarkan serta melalui beragam sumbangsih non- bisnis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan yang luas di bidang pendidikan, lingkungan, pengembangan usaha kecil dan menengah UKM dan kesehatan. Keseluruhan realisasi program dan capaian tersebut merupakan bagian dari perjalanan Astra dalam bertransformasi menjadi perusahaan kebanggaan bangsa yang turut berperan serta mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan. outsourcing; and PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI, which offers digital printing and document delivery as well as LayanGerak, an express service for office supplies and office products catering to customers’ daily needs for quality office supplies. Through the six business segments, for 58 years Astra has witnessed and has taken part in efforts to overcome Indonesia’s economic challenges – to progress on the back of business opportunities enabled by its all-round synergy with the external and internal parties of Astra Group. As one of the largest company groups in the country today, Astra has been successful in safeguarding its sound reputation. Astra has always been part of this nation’s ventures and the various aspects of society through the best products and services it offers, and through its contributions to the community in education, the environment, small and medium enterprise SME development and health, through corporate social responsibility programs. The programs and the outcome they have yielded constitute Astra’s journey, transforming it into a company that has become the pride of the nation and one that continuously promotes sustainable betterment of the millions of Indonesians. Astra terus berkembang, sehingga saat ini memiliki Astra’s business scale continued to expand. Today, Astra has 225,580 employees 225.580 karyawan Astra at a Glance Sekilas Astra Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 62 1957 · Astra memulai usaha sebagai perusahaan dagang Astra started its business as a trading company 1969 · Astra ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota di Indonesia Astra was appointed as distributor of Toyota in Indonesia 1970 · Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia Astra was appointed as sole distributor of Honda motorcycles in Indonesia · Astra mendapat lisensi sebagai distributor alat perkantoran Fuji Xerox di Indonesia Astra obtained a license as distributor of Fuji Xerox office supplies in Indonesia 1971 · Astra mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda motor Honda Astra founded PT Federal Motor as a Honda motorcycle assembly plant Astra bersama dengan Toyota Motor Corporation TMC mendirikan perusahaan patungan PT Toyota-Astra Motor TAM sebagai Agen Tunggal Toyota Astra and Toyota Motor Corporation TMC established a joint venture - PT Toyota-Astra Motor TAM as Toyota sole agent 1972 · Astra mendirikan PT United Tractors UT yang mengelola usaha di bidang perdagangan dan penyewaan alat berat Astra incorporated PT United Tractors UT for heavy equipment trading and rental 1973 · Astra ditunjuk sebagai agen tunggal produk-produk Daihatsu Astra was appointed as sole agent for Daihatsu products · Astra mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis Astra Astra founded PT Multi Agro Corporation to operate its agribusiness division 1976 · Astra mendirikan PT Astra Graphia AG sebagai distributor mesin foto kopi Xerox di Indonesia Astra established PT Astra Graphia AG as Xerox photocopy machine distributor 1977 · TAM meluncurkan mobil Kijang pertama sebagai cikal bakal mobil keluarga utama yang legendaris TAM launched the first “Kijang” car, the legendary pioneer of family cars 1978 · Astra mendirikan PT Daihatsu Indonesia Astra established PT Daihatsu Indonesia 1982 · Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebagai bisnis pertama di Divisi Jasa Keuangan Astra established PT Raharja Sedaya, its first move into financial services 1988 · Astra mendirikan PT Suryaraya Cakrawala yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT Astra Agro Lestari AAL Astra incorporated PT Suryaraya Cakrawala, which later changed into PT Astra Agro Niaga, the origin of PT Astra Agro Lestari AAL 1989 · Astra mendirikan Astra Education Training Centre yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute AMDI Astra established the Astra Education Training Centre, which then became the Astra Management Development Institute AMDI

1990

· Astra menerbitkan 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya Astra issued 30 million stocks and listed its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges

1991

· Astra mendirikan PT Federal Adiwiraserasi yang mengelola bidang usaha komponen dan menjadi cikal bakal Astra Otoparts AOP Astra established PT Federal Adiwiraserasi in the automotive component business, which then evolved into Astra Otoparts AOP · Mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM Astra established Astra Mitra Ventura, providing capital loan facility for SME

1995

· Astra mendirikan Akademi Teknik Federal sekarang disebut dengan Politeknik Manufaktur Astra yang menyediakan pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufaktur Astra founded Akademi Teknik Federal now Astra Manufacturing Polytechnic, which organizes formal education at diploma level on manufacturing Milestone Tonggak Sejarah Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 63 2000 · Konsorsium Cycle Carriage Limited melalui proses tender membeli 38,4 saham Astra dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN The Cycle Carriage Limited consortium, through a tender process, purchased 38.4 percent of Astra’s shares through the Indonesian Bank Restructuring Agency IBRA · Astra bersama BMW AG merestrukturisasi bisnis BMW di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini maka Astra menjadi agen tunggal BMW melalui PT Tjahja Sakti Motor Corp yang 100 sahamnya dimiliki Astra, serta berperan sebagai salah satu dealer BMW di Indonesia Astra and BMW AG restructured the BMW business in Indonesia. With this restructuring, Astra became the sole agent of BMW through PT Tjahja Sakti Motor Corp, wholly owned by Astra, which is also one of BMW’s dealers in Indonesia 2001 · Astra merestrukturisasi bisnis sepeda motor dengan melebur Federal Motor dan Honda Federal menjadi Astra Honda Motor dengan komposisi saham 50:50 antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd. Astra restructured its motorcycle business by merging Federal Motor and Honda Federal into Astra Honda Motor; shareholding composition between PT Astra International Tbk and Honda Motor Company Ltd. is 50:50 2002 · Astra bersama Daihatsu Motor Corp., Jepang, melakukan restrukturisasi bisnis Daihatsu di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini saham Astra di PT Astra Daihatsu Motor berubah dari 50 menjadi 31,87 Astra and Daihatsu Motor Corp., Japan, restructured Daihatsu’s business in Indonesia. Following restructuring, Astra’s share in PT Astra Daihatsu Motor dropped from 50 to 31.87 · Astra menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas sebanyak 1,404 miliar lembar saham Astra held a rights issue of 1.404 billion stocks 2003 · Astra bersama TMC mereorganisasi bisnis Toyota di Indonesia melalui dua entitas bisnis, yakni: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk bidang manufaktur Astra:5, TMC:95 dan TAM untuk bidang distribusi Astra:51, TMC:49 Astra and TMC reorganized Toyota’s business in Indonesia through two business entities: PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia to focus on manufacturing Astra: 5, TMC: 95 and TAM to focus on distribution Astra: 51, TMC: 49 · Toyota berkolaborasi dengan Daihatsu dalam inovasi dengan meluncurkan kendaraan keluarga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang menjadi produk mobil keluarga andalan Indonesia Toyota and Daihatsu collaborated to produce two innovative family cars: the Toyota Avanza and the Daihatsu Xenia – now the car of choice for Indonesian families 2004 · Astra mencapai release date lebih awal atas restrukturisasi hutangnya Astra achieved an earlier release date for its debt restructuring · Astra bersama Standard Chartered Bank mengambil alih 63 saham PT Bank Permata Tbk dari Perusahaan Pengelola Aset Astra and Standard Chartered Bank acquired a 63 share of PT Bank Permata Tbk from Perusahaan Pengelola Aset 2006 · Astra bersama Toyota Financial Services Corporation mendirikan PT Toyota Astra Financial Services yang menawarkan fasilitas pembiayaan mobil Toyota Astra and Toyota Financial Services Corporation established PT Toyota Astra Financial Services for Toyota car financing 2008 · PT Astra Daihatsu Motor ADM memulai ekspor kendaraan komersil jenis Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBU PT Astra Daihatsu Motor ADM started CBU commercial exports of Gran Max to Japan · Astra canangkan program Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon’ untuk menanam 116.867 pohon sepanjang tahun Astra established the Go Green With Astra: One Employee One Tree’ program to plant 116,867 trees year-round · Meresmikan pembukaan Museum dan Perpustakaan Astra Inauguration of Astra Museum and Library 2009 · Astra Group meluncurkan SATU Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia yang menjadi payung program seluruh kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan CSR yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan demi pembangunan bangsa. Astra Group launched SATU Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia, an umbrella program for sustainable corporate social responsibility CSR programs. The goal is to realize the spirit of nationhood and unity. · PT Toyofuji Serasi Indonesia - pengendalian bersama entitas PT Serasi Autoraya - meluncurkan kapal yang ketiga, MV SERASI III. PT Toyofuji Serasi Indonesia - jointly controlled entity of PT Serasi Autoraya - launched its third vessel, MV SERASI III. · PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha UT, mengoperasikan PT Patria Maritime Lines PT United Tractors Pandu Engineering, a subsidiary of UT, launched PT Patria Maritime Lines Milestone Tonggak Sejarah Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 64 2010 · UT melalui PT Tuah Turangga Agung TTA mengakuisisi 60 saham konsesi tambang PT Agung Bara Prima UT through PT Tuah Turangga Agung TTA acquired a 60 share of PT Agung Bara Prima mining concession · PT Astra Honda Motor AHM umumkan `One Heart` sebagai slogan barunya PT Astra Honda Motor AHM announced its new slogan `One Heart` · Astra tingkatkan kepemilikan di Astra Sedaya Finance ASF menjadi 100 melalui akuisisi 47 saham General Electric Services di ASF Astra increased ownership of Astra Sedaya Finance ASF to 100 through acquisition of the 47 share of General Electric Services in ASF. · PermataBank mengakuisisi PT GE Finance, yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis dan pangsa pasar kartu kredit PermataBank acquired PT GE Finance to expand its business portfolio and capture a share of the credit card market 2011 · Astra Daihatsu Motor membangun pabrik baru di Karawang dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per tahun Astra Daihatsu Motor built a new facility in Karawang with a production capacity of 100 thousand units per year · UT, melalui anak perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara akuisisi tambang PT Asmin Bara Jaan dan PT Asmin Bara Bronang di daerah Sumatera Selatan UT, through subsidiary PT Pamapersada Nusantara, acquired PT Asmin Bara Jaan and PT Asmin Bara Bronang coal mines in South Sumatra · Astra Otoparts membentuk usaha patungan baru dengan Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, yang merupakan produsen komponen electronic instrument cluster Astra Otoparts incorporated a joint venture with Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, producer of electronic instrument cluster components · UT menyelesaikan Right Issue IV dan memperoleh dana sejumlah Rp 6,1 triliun UT held rights issue IV and generated Rp 6.1 trillion · UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Duta Sejahtera dan Duta Nurcahya yang berlokasi di Barito Utara, Kalimantan Tengah UT through subsidiary TTA acquired Duta Sejahtera and Duta Nurcahya coal mines in North Barito, Central Kalimantan · PT Astratel Nusantara akuisisi 95 saham PT Marga Harjaya Infrastruktur, perusahaan yang memegang konsesi Jalan Tol Kertosono – Mojokerto PT Astratel Nusantara acquired a 95 share of PT Marga Harjaya Infrastruktur, concession holder of the Kertosono- Mojokerto toll road 2012 · AOP dan Pirelli sepakat membangun usaha patungan 60 Pirelli, 40 Astra Otoparts untuk memproduksi ban sepeda motor konvensional di Indonesia AOP and Pirelli agreed to establish a joint venture 60 Pirelli, 40 Astra Otoparts to manufacture tires for conventional motorcycles in Indonesia · UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Piranti Jaya Utama UT through subsidiary TTA acquired Piranti Jaya Utama coal mine · Astra Toyota AGYA Astra Daihatsu AYLA, Kebanggaan untuk Indonesia, Kolaborasi Astra International – Toyota – Daihatsu diluncurkan di Jakarta Astra Toyota AGYA Astra Daihatsu AYLA, the pride of Indonesia, a collaboration of Astra International – Toyota – Daihatsu was launched in Jakarta · Permatabank menyelesaikan proses Rights Issue V dan memperoleh dana sebesar Rp 2 triliun Permatabank concluded rights issue V and generated Rp 2 trillion Milestone Tonggak Sejarah Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 65 2013 · Astra, melalui Astratel, mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, perusahaan yang mengelola Pelabuhan Eastkal di Penajam, Kalimantan Timur Astra, through Astratel, acquired PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a company that manages Eastkal Port in Penajam, East Kalimantan · AOP akuisisi 51 saham PT Pakoakuina, produsen wheel rim velg untuk kendaraan roda dua dan empat AOP acquired a 51 share in PT Pakoakuina, manufacturer of wheel rims for two- and four-wheel vehicles · AHM memulai pembangunan pabrik keempat di Karawang, Jawa Barat, berkapasitas 1,1 juta unit per tahun AHM commenced construction of its fourth plant in Karawang, Central Java, with a capacity of 1.1 million units per year · AAL, anak perusahaan Astra, mendirikan usaha patungan Astra-KLK Pte Ltd, bekerja sama dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd untuk memasarkan produk olahan minyak kelapa sawit dan menyediakan jasa logistik atas produk tersebut AAL, a subsidiary of Astra, founded joint venture company Astra-KLK Pte Ltd with KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd to market palm oil processed products and provide logistics services for the products · PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI mulai membangun pabrik baru berkapasitas 52.000 kendaraan komersial di Karawang PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI started construction of a new plant in Karawang for commercial vehicles with a capacity of 52,000 units · Peletakan batu pertama Menara Astra, proyek properti gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta dengan grade A dan standar Green Building peringkat platinum Groundbreaking of Menara Astra, a grade A office building project located in Jakarta’s business district that implements platinum-class green building standards 2014 · Astra International dan Aviva menandatangani kesepakatan pembentukan joint venture bernama Astra Aviva Life, dengan kepemilikan 50:50 Astra International and Aviva signed a joint venture agreement for Astra Aviva Life with a 50:50 ownership composition · PermataBank menyelesaikan proses Right Issue VI dan memperoleh dana sebesar Rp 1,5 triliun PermataBank concluded rights issue VI and gained Rp 1.5 trillion · PermataBank melakukan penyertaan 25 saham ASF dengan nominal Rp 2,2 triliun PermataBank made an equity participation of 25 share of ASF with a nominal value of Rp 2.2 trillion · Astragraphia melepas 51 kepemilikan sahamnya di AGIT Monitise Indonesia Astragraphia released 51 of its ownership in AGIT Monitise Indonesia · PAMA dan TTA melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang tergabung dalam grup UT PAMA and TTA restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing coal-mining concessions · UT menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan dua pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk ACST, yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia, sehubungan dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui anak perusahaan UT, PT Karya Supra Perkasa UT signed Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement CSPA with shareholders of PT Acset Indonusa Tbk ACST, PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia pertaining to the plan to take over ACST, through UT’s subsidiary, PT Karya Supra Perkasa Milestone Tonggak Sejarah Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 66 Products and Services Business Segments Produk dan Jasa Segmen Usaha Produk dan jasa berdasarkan segmen usaha yang dikelola oleh 183 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan entitas dibawah pengendalian bersama, meliputi: The following are Products and Services of each Business Segment provided by 183 subsidiaries, associated companies, and jointly controlled entities: Coal Mining Heavy Equipment Mining Alat Berat dan Pertambangan Construction Machines Products Services Produk Jasa Mesin Konstruksi PT United Tractors Tbk PT Traktor Nusantara Pertambangan Batubara PT Tuah Turangga Agung Mining Contracting Kontraktor Penambangan PT Pamapersada Nusantara Financial Service Jasa Keuangan Car financing Pembiayaan Mobil PT Astra Sedaya Finance PT Toyota Astra Financial Services Heavy equipment financing Pembiayaan Alat Berat PT Surya Artha Nusantara Finance PT Komatsu Astra Finance General Insurance Asuransi Umum PT Asuransi Astra Buana Life Insurance Asuransi Jiwa PT Astra Aviva Life Banking service Jasa Perbankan PT Bank Permata Tbk Motorcycle financing Pembiayaan Sepeda Motor PT Federal International Finance Automotive Otomotif Four-wheels Kendaraan Roda Empat Toyota Daihatsu Isuzu UD Trucks Peugeot BMW Two-wheels Kendaraan Roda Dua Honda Components Komponen PT Astra Otoparts Tbk Other automotive related products services Lain-lain produk jasa terkait Otomotif AstraWorld Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 67 Products and Services Business Segments Produk dan Jasa Segmen Usaha Agribusiness Agribisnis Palm oil Minyak Kelapa Sawit PT Astra Agro Lestari Tbk Infrastructure, Logistics, and Others Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Ports Property General Infrastructure Infrastruktur Umum PT Astratel Nusantara PT Intertel Nusaperdana Logistics Logistik PT Serasi Autoraya Toll Roads Jalan Tol PT Marga Mandalasakti PT Marga Trans Nusantara PT Marga Harjaya Infrastruktur Clean Water Management Pengelola Air Bersih PT Pam Lyonnaise Jaya Fuel Storage Penampungan Bahan Bakar Minyak PT Gresik Distribution Terminal Pelabuhan Properti PT Pelabuhan Penajam Banua Taka PT Menara Astra PT Brahmayasa Bahtera Anandamaya Residences Information Technology Teknologi Informasi Document Solution Solusi Dokumen PT Astra Graphia Tbk PT Astragraphia Xprins Indonesia Information and Communication Technology Solution Solusi Teknologi Informasi Komunikasi PT Astra Graphia Information Technology Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 68 Board of Commissioners’ Profile Profil Dewan Komisaris Budi Setiadharma Presiden Komisaris President Commissioner Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Komisaris Independen Independent Commissioner Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan 1998-2002, Presiden Direktur 1978-2000 PT Federal Motor sekarang PT Astra Honda Motor dan General Manager Divisi Honda PT Astra International Tbk 1975-1978. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni 2006 sampai sekarang. Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970. Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta BesarWakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa 1991-1995 dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri 1995-1998. Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia untuk Jepang di Tokyo 1998-2002, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC 2002-2005 dan tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Economic Partnership Agreement Indonesia - Jepang. Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Pertahanan untuk Masalah Internasional, anggota Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar Negeri. Dalam kapasitas tersebut beliau juga telah berpartisipasi sebagai pembicara, nara sumber, ataupun peserta di berbagai seminarsimposium pada tingkat nasional maupun internasional utamanya tentang hubungan ekonomi internasional dan arsitektur keamanan regional. Soemadi menyelesaikan pendidikan di Jurusan Hubungan International, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1965 dan Institut International D’Administration Publique – Section Diplomatique, Paris di tahun 1969. Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and served as President Director of the Company in 2002-2005. He held other positions, including Vice President Director of the Company 1998-2002, President Director 1978-2000 of PT Federal Motor now PT Astra Honda Motor and General Manager of Honda Division PT Astra International Tbk 1975-1978. He also served as Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007-1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006 until now. Budi Setiadharma graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1970. Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2006. Previously, he served as Ambassador Indonesia Permanent Mission to the United Nations and other International Organizations in Geneva 1991-1995 and Director General of Foreign Economic Relations at the Foreign Affairs Ministry 1995-1998. Soemadi also served as Indonesian Ambassador to Japan in Tokyo 1998-2002, Indonesian Ambassador to the United States in Washington, D.C. 2002-2005 and as Head of Indonesian Delegation to the Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia – Japan from 2005 to 2008. Currently, Soemadi is entrusted to head Indonesian Delegation to the EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement negotiation. He also serves as Advisor on International Affairs to the Defense Minister, and is a member of the Asia-Europe Foundation Board of Governors and a lecturer at the Foreign Affairs Ministry’s Center for Education and Training. In these capacities, he has participated as speaker and participant in various national and international seminars and symposiums, particularly on topics of international economic relations and regional security architecture. Soemadi graduated from Department of International Relations, Faculty of Social Political Sciences, Gajah Mada University in Yogyakarta in 1965 and from the Institut International d’Administration Publique – Section Diplomatique, Paris - in 1969. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 69 Board of Commissioners’ Profile Profil Dewan Komisaris Erry Firmansyah Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk dan Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan sebagai komisaris di PT Makmur Sejahtera Wisesa. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset Persero 2009-2012, PT Elnusa sampai 2013. Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia 2007-2009, Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta 2002-2007, Presiden Direktur PT KSEI 1998-2002 dan Direktur Eksekutif Lippo Group 1997-1998. Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1981. Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in May 2010. Currently, he also serves as Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He also serves as Independent Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi and Commissioner of PT Makmur Sejahtera Wisesa. He previously served as Commissioner of PT Perusahaan Pengelolaan Aset Persero 2009-2012 and PT Elnusa until 2013. He served as President Director of PT Bursa Efek Indonesia 2007-2009, President Director of PT Bursa Efek Indonesia Jakarta 2002-2007, President Director of PT KSEI 1998-2001 and Executive Director of Lippo Group 1997-1998. Erry Firmansyah graduated from the School of Economics, University of Indonesia, in 1981. Hisayuki Inoue Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Jepang. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Senior Managing Officer di Toyota Motor Corporation, Jepang dan sebagai Presiden Toyota Motor Asia Pacific Pte. Lts di Singapura serta Presiden Toyota Motor Asia Pacific Engineering Manufacturing Co. Ltd di Thailand. Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer atas wilayah Asia dan Timur Tengah. Beliau telah menjabat pada beberapa posisi penting, termasuk di Toyota Deutschland GmbH, sebagai General Manager di Oceania Division, Overseas Panning Division, dan Global Planning Division serta sebagai Chief Officer Grup Operasional untuk wilayah Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Beliau lulus dari Waseda University dengan gelar Sarjana di bidang Ilmu Politik dan Ekonomi. Japanese citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2013. Previously, he served as Senior Managing Officer of Toyota Motor Corporation, Japan, President of Toyota Motor Asia Pacific Pte. Lts in Singapore, and President of Toyota Motor Asia Pacific Engineering Manufacturing Co. Ltd in Thailand. Currently, he serves as Chief Executive Officer for Asia and Middle East. He has held several key positions, including in Toyota Deutschland GmbH as General Manager of Oceania Division, Overseas Planning Division and Global Planning Division; and as Chief Officer Group Operations for the Middle East, Africa and South America. He graduated from Waseda University with a Bachelor’s degree in Political Science and Economics. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 70 Board of Commissioners’ Profile Profil Dewan Komisaris Sidharta Utama Komisaris Independen Independent Commissioner Anthony John Liddell Nightingale Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen merangkap ketua Komite Audit di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, anggota Komite Audit di PT Indo Tambangraya Megah Tbk dan PT Vale Tbk. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT AXA Mandiri Financial Service, anggota Komite Audit Astra maupun pada beberapa anak usaha Astra Group, seperti PT Astra Sedaya Finance, PT Serasi Auto Raya, PT Astra Graphia Tbk, dan PT Federal International Finance. Di bidang pendidikan, beliau adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia UI dan Sekretaris Majelis Wali Amanat UI, pernah menjabat sebagai sebagai Wakil Dekan dan Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi UI. Di organisasi profesi kemasyarakatan beliau adalah anggota International Accounting Education Standard Board, Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia, Pembina Indonesian Institute for Corporate Directorship, dan Pengurus Transparency International Indonesia. Pernah aktif sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional dan Komite Pengawas Perpajakan pada Kementerian Keuangan. Beliau menyelesaikan pendidikan S-1 dibidang Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, UI. Kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan S-2 MBA bidang Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana University serta menyelesaikan jenjang S-3 Doctor of Philosophy di bidang Akuntansi dari Texas A M University, Amerika Serikat. Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle Carriage hingga 2012 serta masih merupakan Direktur dari perusahaan-perusahaan tersebut. Beliau juga menjabat sebagai Direktur pada China Xintiandi, Prudential Plc dan Schindler. Beliau tercatat sebagai anggota non-official Commission on Strategic Development, anggota Securities and Futures Commission Committee pada Real Estate Investment Trust dan perwakilan Hong Kong untuk Asia Pacific Economic Cooperation APEC Business Advisory Council. Beliau juga sebagai anggota dewan Employers’ Federation of Hong Kong, dan anggota UK ASEAN Business Council Advisory Panel. Beliau juga seorang Profesor Kehormatan di School of Business, Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace dan Chairman dari The Sailors Home serta Missions to Seamen di Hong Kong. Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics dari Peterhouse, Cambridge. Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner of the Company in April 2014. He also serves as Independent Commissioner and concurrently as Audit Committee Chairman of PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Audit Committee member of PT Indo Tambangraya Megah Tbk and PT Vale Tbk. He served as Independent Commissioner of PT AXA Mandiri Financial Service, Audit Committee member of Astra and several of Astra Group Subsidiaries, including PT Astra Sedaya Financa, PT Serasi Auto Raya, PT Astra Graphia Tbk, and PT Federal International Finance. In the field of education, he is a Professor at the School of Economics, University of Indonesia UI, a member of UI’s Academic Senate, and previously served as Deputy Dean of UI’s School of Economics. In the professioncommunity organisations, he is a Board member of the International Accounting Education Standard, Board of Management of the Indonesian Accounting National Institute, Board of the Indonesian Institute for Corporate Directorship, and Board of Transparency International Indonesia. He was active as Committee member of the National Economic and Committee of Tax Supervision in the Ministry of Finance. He graduated with a Bachelor’s degree in Economics from the Faculty of Economics, UI. He then graduated with an MBA degree in Finance and Information Systems from Indiana University, and a Doctorate of Philosophy in Accounting from Texas A M University, United States. British citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2000. He was the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle Carriage until 2012 and is a Director of said companies. He is also a Director of China Xintiandi, Prudential Plc and Schindler. He is a non-official member of the Commission on Strategic Development, a member of the Securities and Futures Commission Committee on Real Estate Investment Trusts and a Representative to Hong Kong for the Asia Pacific Economic Cooperation APEC Business Advisory Council. He is a member of the Board of Employers’ Federation of Hong Kong and member of the UK ASEAN Business Council Advisory Panel. He is a Justice of the Peace, a member of the Hong Kong University of Science and Technology Business School Advisory Council and Chairman of the Sailors’ Home and Missions to Seamen in Hong Kong. He holds a Bachelor’s degree in Classics from Peterhouse, Cambridge. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 71 Board of Commissioners’ Profile Profil Dewan Komisaris Benjamin William Keswick Komisaris Commissioner Mark Spencer Greenberg Komisaris Commissioner Warga Negara Inggris, menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau merupakan Managing Director Jardine Matheson Holdings. Beliau telah menjabat berbagai posisi eksekutif semenjak bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun 1998, diantaranya Finance Director dan Chief Executive Officer Jardine Pacific di antara tahun 2003 sampai 2007, sesudah itu Beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle Carriage hingga bulan Maret 2012. Beliau adalah Chairman pada Jardine Matheson Limited dan Jardine Cyle Carriage. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dan Managing Director Dairy Farm, Hongkong Land, dan Mandarin Oriental, Managing Director Jardine Strategic, serta Direktur Jardine Pacific dan Jardine Motors. Beliau adalah seorang Sarjana Teknik di bidang Agricultural Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business Administration dari INSEAD. Warga negara Inggris, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson Holdings dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern. A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is the Managing Director of Jardine Matheson Holdings. He has held a number of executive positions since joining the Jardine Matheson Group in 1998, including Finance Director and then Chief Executive Officer of Jardine Pacific between 2003 and 2007 and, thereafter, Group Managing Director of Jardine Cycle Carriage until March 2012. He is Chairman of Jardine Matheson Limited and Jardine Cycle Carriage. He is also Chairman and Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin Oriental, Managing Director of Jardine Strategic and a Director of Jardine Pacific and Jardine Motors. He graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD. British citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2006. He is Group Strategy Director of Jardine Matheson Holdings and Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle Carriage and Mandarin Oriental; and holds a position as Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He previously spent 16 years experience in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. He graduated from Hertford College, Oxford University, in 1990, with a Master of Arts degree in Modern History. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 72 Board of Commissioners’ Profile Profil Dewan Komisaris Chiew Sin Cheok Komisaris Commissioner Jonathan Chang Komisaris Commissioner Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya Beliau bekerja di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London. Beliau juga menempati posisi Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, anggota Komite Audit dan Advisory PT Tunas Ridean Tbk dan Direktur Alternate di Cycle Carriage Bintang. Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar Bachelor of Science Economics dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris Wales dan telah menyelesaikan Program Advance Management di Harvard Business School. Mr Chiew duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal di Hong Kong. Warga Negara Indonesia, Beliau menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country Head Chairman PT UBS Securities Indonesia 2004-2009, Senior Country Officer JP Morgan Chase 1999-2004 dan Indonesian Country Head Jardine Fleming sampai tahun 1999. Beliau bersertifikat akuntan publik lulus dari Monash University, Australia pada tahun 1985. Malaysian citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in May 2007. He has been Group Finance Director of Jardine Cycle Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also a Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, member of the Advisory Committee of PT Tunas Ridean Tbk and alternate Director of Cycle Carriage Bintang. He graduated from the London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science Economics degree and obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London. Currently, he is a fellow of the Institute of Chartered Accountants in England Wales and has completed the Advance Management Programme at Harvard Business School. Mr Chiew is on the Board of Governors of Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong. Indonesian citizen, he has served as Commissioner of the Company since May 2010. Since 2009, he serves as Country Chairman of Jardine Matheson Ltd in Indonesia. Previously he served as Country Head Chairman PT UBS Securities Indonesia 2004-2009, Senior Country Officer JP Morgan Chase 1999-2004 and Indonesian Country Head Jardine Fleming until 1999. He is a certified public accountant and graduated from Monash University, Australia, in 1985. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 73 Board of Commissioners’ Profile Profil Dewan Komisaris David Alexander Newbigging Komisaris Commissioner Warga Negara Inggris. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2012. Pada saat ini beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle Carriage. Beliau juga telah bekerja dengan Jardine Matheson sejak tahun 1995 dalam berbagai posisi, termasuk di bidang business process outsourcing, jasa layanan aviation, ritel dan rekayasa dengan basis di berbagai negara termasuk Filipina, Australia, Malaysia, Hong Kong dan kini di Singapura. Sebelum jabatannya saat ini, juga pernah memegang posisi sebagai Chief Executive Jardine Engineering Corporation dan juga General Manager IKEA Hong Kong. Beliau adalah Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle Carriage Bintang dan Vice Chairman dari Refrigeration Electrical Engineering. Beliau lulus dari University of Edinburgh dengan gelar Master of Arts Honours di bidang mental philosophy dan telah menyelesaikan General Management Program di Harvard Business School. British citizen, he was appointed as Commissioner of the Company in April 2012. Currently, he also serves as Group Managing Director of Jardine Cycle Carriage. He joined Jardine Matheson in 1995 and since then has held various positions including in business process outsourcing, aviation services, retail and engineering, with overseas office base in the Philippines, Australia, Malaysia, Hong Kong and now Singapore. Prior to his positions today, he was Chief Executive of Jardine Engineering Corporation and General Manager IKEA Hong Kong. He is Vice President Commissioner of PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle Carriage Bintang and Vice Chairman of Refrigeration Electrical Engineering. He graduated from the University of Edinburgh with a Master of Arts Honours degree in mental philosophy and has completed a General Management Program at Harvard Business School. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 74 Board of Directors’ Profile Profil Direksi Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director Gunawan Geniusahardja Direktur Director Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Honda Motor dan PT Menara Astra serta Wakil Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.- Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986. Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance dan PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Graphia Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance 1997-2006 dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation 1990-1997. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, jurusan Teknik Mesin pada tahun 1981. Indonesian citizen, he has served as President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for all business areas of Astra Group. He previously served as Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently also serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Honda Motor and PT Menara Astra; and Vice President Commissioner of PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor. Prior to joining the Company, he was a Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He gained a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany, in 1984 and Dipl.-Wirtschaftsing. in Business Administration from University of A. Sc. Bochum, Germany, in 1986. Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since May 2001. He oversees the financial services business. Starting his career in the Company in 1981, currently he also serves as President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance and PT Asuransi Astra Buana; Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Graphia Tbk. He served as President Director of PT Astra Sedaya Finance 1997-2006 and Chief Executive of PT Astra International Tbk – Sales Operation 1990-1997. He graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, Indonesia Christian University, Jakarta, in 1981. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 75 Board of Directors’ Profile Profil Direksi Djoko Pranoto Direktur Director Widya Wiryawan Direktur Director Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk UT sejak Mei 2007. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry S Pte. Ltd., Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering dan PT Surya Artha Nusantara Finance. Beliau menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Universitas Trisakti Jakarta. Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2006. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance 1997-2000. Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk 2000-2005 sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di perusahaan yang sama. Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since May 2008. He also serves as President Director of PT United Tractors Tbk UT since May 2007. In addition, he also serves as Director of UT Heavy Industry S Pte. Ltd., President Commissioner of PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering and PT Surya Artha Nusantara Finance. He graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, Trisakti University, Jakarta. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2008. He joined Astra in 1994 and currently also serves as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and previously as Vice President Director since 2006. Previously, he served as Finance Director of PT Federal International Finance 1997-2000. He served as Finance Director of PT Astra Otoparts Tbk 2000-2005 prior to his appointment as Vice President Director of the same company in 2006. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 76 Board of Directors’ Profile Profil Direksi Sudirman Maman Rusdi Direktur Director Simon Collier Dixon Direktur Director Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Februari 2011 dan Direktur Daihatsu Motor Co. Ltd sejak Juni 2011. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu Motor pada tahun 1978 dan menjabat sebagai General Manager Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor 1991, Direktur PT Gaya Motor 1996-2010, Direktur Technical, Engineering Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor 1998-2006 dan Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor 2006-2011. Di samping itu, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum Gaikindo periode 2010–2013 dan terpilih kembali untuk periode 2013–2016. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Astra Bina Ilmu dan Yayasan Amaliah Astra. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri Indonesia Bidang Perindustrian periode 2013- 2015. Beliau meraih gelar S1 Bachelor Business Administration dari Universitas Terbuka Jakarta. Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan Akutansi, Perencanaan korporasi, Pembendaharaan Korporasi Hubungan Investor, dan Sistem Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance, dan juga Wakil Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan anggota dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants. Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since March 2010. He also serves as President Director of PT Astra Daihatsu Motor since February 2011 and Director of Daihatsu Motor Co. Ltd since June 2011. Starting his career in PT Astra Daihatsu Motor in 1978, he then served as General Manager Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor 1991, Director of PT Gaya Motor 1996- 2010, Director of Technical, Engineering Manufacturing of PT Astra Daihatsu Motor 1998-2006 and Vice President Director of PT Astra Daihatsu Motor 2006-2011. He also served as Chairman of Gaikindo for the 2010-2013 period and was reelected for the 2013-2016 period. He is also active as a board member of Yayasan Astra Bina Ilmu and Yayasan Amaliah Astra. Currently, he serves as Deputy Chairman for the Industry Sector in the Indonesian Chamber of Commerce for the 2013-2015 periods. He is a Bachelor of Business Administration from the Indonesia Open University. An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2010 and is responsible for Finance Accounting, Corporate Planning, Corporate Treasury Investor Relations, and Information Systems Technology. He also serves as Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance and is Vice President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance. Previously, he worked for Jardine Matheson in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers, where he was a partner. He holds a Bachelor of Economics Accounting from Flinders University, Australia, and is an Associate Member of the Institute of Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 77 Board of Directors’ Profile Profil Direksi Johannes Loman Direktur Director Suparno Djasmin Direktur Director Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Beliau juga menjadi Komisaris di PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing sejak tahun 2009 dan PT Federal International Finance sejak tahun 2007. Selain itu Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries dan Executive Vice President Direktur PT Astra Honda Motor. Beliau telah bergabung di Astra sejak tahun 1984 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Honda Sales Operation, CEO Daihatsu Sales Operation, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Honda Motor. Beliau menyelesaikan studi di Universitas Katholik Parahyangan, tahun 1984. Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Serasi Autoraya, PT Astra Sedaya Finance dan pernah menjabat sebagai Deputy Director in Charge ASMO 3 non-Toyota dan CEO Daihatsu Sales Operation, CEO Isuzu Sales Operation dan Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, selain pernah menjabat sebagai Direktur Sales Marketing PT Astra CMG Life. Beliau bergabung dengan Astra sejak tahun 1987. Beliau menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 di Fakultas Pertanian Teknologi, Jurusan Nutrisi Teknologi Makanan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2011. He is also a Commissioner of PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing since 2009, and PT Federal International Finance since 2007. In addition, he also serves as President Commissioner of PT Suryaraya Rubberindo Industries and Executive Vice President Director of PT Astra Honda Motor. He joined Astra in 1984 and previously held the position of CEO Honda Sales Operation, CEO Daihatsu Sales Operation, Marketing Director of PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Honda Motor. He graduated from the Parahyangan Catholic University, in 1984. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in April 2014. He also serves as Commissioner of PT Serasi Autoraya, PT Astra Sedaya Finance and previously served as Deputy Director in Charge of ASMO 3 non-Toyota, CEO of Daihatsu Sales Operation, CEO Isuzu Sales Operation and Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor. He has also held the position of Director of Sales Marketing PT Astra CMG Life. He joined Astra in 1987. He obtained his Bachelor’s degree from Faculty of Agriculture Technology, majoring in Food Technology Nutrition, Bogor Agriculture Institute in 1986. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 78 Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak April 2014. Beliau menjabat sebagai Director in Charge of Infrastructure and Logistics, Information Technology Business Group selain menjabat sebagai Komisaris Utama pada beberapa anak usaha grup Astra seperti, PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya TRAC, PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans Nusantara dan PT Toyofuji Logistics Indonesia. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Marga Harjaya Infrastruktur, Wakil Komisaris PT Astratel Nusantara dan PT Intertel Nusaperdana. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama pada PT United Tractors Tbk dan Direktur pada PT Astra Graphia Tbk. Selain itu beliau pernah bertugas di jajaran manajemen pada berbagai fungsi di PT Astra International Tbk. Mulai bergabung di Astra pada tahun 1982. Beliau menyelesaikan pendidikan jenjang S-1 dari Institut Pertanian Bogor, Fakultas Mesin Pertanian FATETA pada tahun 1982. Beliau juga menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Program Ekstension Ekonomi pada tahun 1987, selain mengikuti program beasiswa dari Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation di Jepang. Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company in April 2014. He serves as Director in Charge of Infrastructure and Logistics, Information Technology Business Group in addition to his position as President Commissioner of several Astra Group subsidiaries, such as PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya TRAC, PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans Nusantara, and PT Toyofuji Logistics Indonesia. Previously he served as President Commissioner of PT Marga Harjaya Infrastruktur, and Vice Commissioner of PT Astratel Nusantara and PT Intertel Nusaperdana. He has also served as Vice President Director of PT United Tractors Tbk and Director of PT Astra Graphia Tbk. In addition, he has held management positions in several functions of PT Astra International Tbk. He joined Astra in 1982. He graduated with a Bachelor’s degree from Bogor Institute of Agriculture, Faculty of Agriculture Engineering FATETA in 1982. He also graduated from the University of Indonesia, Faculty of Economics Extension Program in 1987, and went to Japan as a scholarship recipient from Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation, Japan. Board of Directors’ Profile Profil Direksi Bambang Widjanarko Santoso Direktur Director Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 81 Capital Market Supporting Institutions Information Access Lembaga Penunjang Pasar Modal Akses Informasi aKses InFormasI INFORMATION ACCESS Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh melalui: Information for investors, latest news, general information on the Company is accessible through: alamat Kontak Contact Address Investor Relations Group Treasury and Investor Relations Kantor Pusat PT Astra International Tbk Gedung B Lantai 7 Jl. Gaya Motor Raya No 8 Sunter II, Jakarta, 14330 www.astra.co.id emaIL tira.ardiantiai.astra.co.id christianai.astra.co.id mariam.mariesanadai.astra.co.id Telp 62-21 652 2555 Fax 62-21 653 04957 akuntan Publik Public Accountant KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan a member firm of PwC Global Network Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 Telp. 62-21 521-2901 Fax. 62-21 5290-5555 Biro administrasi efek Share Registrar PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Building, Floor 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta - 12930 Tel. 62-21 252 5666 Fax. 62-21 252 5028 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 82 Human Capital Sumber Daya Manusia Petani Garam | Salt Farmer alamsyah rauf Pemenang Lomba Foto astra 2014 Winner of 2014 astra Photo Contest Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 83 2014 Performance Highlights Kilas Kinerja 2014 sumber daya manusia merupakan aset utama yang memegang peran bagi pencapaian rencana Perusahaan secara berkelanjutan dan kinerja yang baik. oleh karena itu, astra merealisasikan investasi pada pengembangan kompetensi sDm selaras dengan program pengembangan usaha, untuk memastikan bahwa seluruh rencana Perusahaan didukung dengan ketersediaan sDm yang kompeten, berintegritas dan tepat waktu. Human capital is the key asset that holds the ultimate role in the Company’s sustainable plan realization and excellent performance. In view of this, Astra’s investment in HC competence-building is made consistent with business development programs, to ensure that all of the Company’s plans are always supported by competent human capital with integrity and in a timely manner. sDsLtP sLta s-1 s-22-3 Diploma SDSLTP SLTA S-1 S-22-3 Diploma 19 59 14 8 Karyawan astra menurut Jenjang Pendidikan Employees by Education 18-25 36-45 55 46-55 26-35 35 20 6 39 Karyawan astra menurut usia Employees by Age Karyawan astra menurut segmen Bisnis Employees by Business Segment otomotif teknologi Informasi Jasa Keuangan alat Berat dan Pertambangan agribisnis Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Automotive Information Technology Financial Services Heavy Equipment and Mining Agribusiness Infrastructure, Logistic and Others 43 1 13 13 24 6 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 84 Human Capital Sumber Daya Manusia Astra kini telah tumbuh menjadi salah satu grup perusahaan terkemuka di Indonesia dengan total anak usaha dan entitas asosiasi pada tahun 2014 mencapai 183 perusahaan dan total karyawan mencapai 225.580 orang. Sebuah prestasi pertumbuhan usaha yang cepat dan membanggakan mengingat Astra baru berdiri 57 tahun lalu, yakni bulan Februari 1957. Astra meyakini prestasi tersebut adalah sumbangsih dari Sumber Daya Manusia, salah satu aset utama perusahaan yang paling berharga. Tentu menjadi tantangan tersendiri untuk dapat memacu dan memberdayakan seluruh karyawan agar mampu berperan serta mendukung pertumbuhan usaha melalui kontribusi yang optimal sesuai kompetensi dan talenta yang dimiliki. Astra has grown to be one of Indonesia’s most reputable business groups. In 2014, Astra’s subsidiaries and associated entities reached 183 companies, with a total workforce of 225,580 individuals. This reflected rapid and outstanding growth, as Astra was established just 57 years ago in February 1957. Astra believes that such accomplishment comes from the contribution of its human capital, one of the Company’s fundaments and most valuable assets. Certainly, it is a challenge to encourage and empower all employees to partake in growing the Company’s business by showing optimum contribution in accordance with their competence and talents. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 85 Human Capital Sumber Daya Manusia Tahun 2014, Astra khususnya dan Indonesia pada umumnya, harus segera mempersiapkan diri untuk segera memasuki tatanan ekonomi baru, yakni pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean MEA yang akan mulai berlaku pada tahun 2015. Pemberlakuan MEA 2015 akan membawa Astra kepada lingkungan bisnis yang sangat berbeda, dimana Astra harus siap berkompetisi di tatanan pasar regional ASEAN dengan total populasi 625 juta jiwa, bukan lagi sebatas pasar domestik Indonesia dengan populasi 250 juta jiwa BPS, 2013. Lingkungan bisnis baru tersebut mengandung arti, bahwa Astra harus siap dengan kompetensi yang dimilikinya saat ini, dan mengembangkan kompetensi tersebut untuk memberikan level kinerja baru. Astra meyakini akan mampu berperan besar dan tetap tumbuh kuat dalam pasar ASEAN terintegrasi tersebut. Sejak beberapa tahun terakhir, Astra telah mengantisipasi tantangan sekaligus peluang tersebut dengan mencanangkan diri untuk menjadi “Pride of the Nation” di 2020, perusahaan Indonesia yang dikenal sebagai Triple P-Roadmap memiliki produk dan layanan yang berkualitas serta mampu bersaing tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga secara regional dan global. Astra telah dan tengah mengimplementasikan strategi pengembangan korporasi yang dikenal sebagai Triple P-Roadmap yang pelaksanaannya senantiasa dipandu dan dipantau dengan ketat mengacu pada Astra Management System AMS yang telah teruji mampu mendukung pertumbuhan usaha selama ini. Sebagaimana diketahui, ada tiga komponen strategi yang diterapkan, yakni Portofolio Roadmap sebagai rancangan strategi pengembangan bisnis, People Roadmap sebagai rancangan strategi sumber daya manusia, dan Public Contribution Roadmap sebagai rancangan strategi kontribusi tanggung jawab sosial perusahaan. In 2014, Indonesia in general and Astra in particular had to start the preparation toward a new economic order – the Asean Economic Community AEC, which will take effect in 2015. MEA 2015 will take Astra to a new business horizon; Astra has to be ready to compete in the ASEAN regional market, which comprises a total population of 625 million people, beyond Indonesia’s market with its population of 250 million BPS, 2013. The new business environment means that Astra needs to be ready with the competence that the Company has today, and to build upon that competence to achieve a new level of performance. Astra is confident that it will continue its leadership and strong growth in an integrated ASEAN market. For the last several years, Astra has forestalled this challenge, which also serves as an opportunity, by championing itself as the “Pride of the Nation” by 2020 as an Indonesian company known for its quality products and service as well as competitiveness at the domestic, regional and global level. Astra is implementing its corporate development plan: the Strategic Triple P-Roadmap, execution of which is guided and monitored rigorously to be consistent with the Astra Management System AMS that has been proven to be a strong business growth pillar. There are three strategy components in the roadmap: the Portfolio Roadmap for business development, People Roadmap for human capital development and Public Contribution Roadmap for the Company’s corporate social responsibility programs. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 86 Human Resources Sumber Daya Manusia strateGI PenGemBanGan sumBer DaYa manusIa Dengan panduan People Portfolio Roadmap, pengelolaan sumber daya manusia Grup Astra mengacu pada sistem dan kebijakan tingkat korporasi yang diturunkan dan diaplikasikan sesuai kebutuhan organisasi di masing-masing perusahaan Astra. Dengan komitmen terhadap filosofi “Winning Concept, Winning System dan Winning Team”, Astra selalu konsisten berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Astra bertekad untuk mewujudkan Winning Team dengan bekerja keras berlandaskan komitmen bersama dan bekerja bersama-sama. Untuk mewujudkan Winning Team Astra, pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan mengintegrasikan strategi sumber daya manusia dengan rancangan perencanaan bisnis dan kepemimpinan organisasi. Hal ini didukung dengan langkah-langkah penguatan brand Astra untuk mendapatkan karyawan bakat terbaik, aplikasi budaya berbasis kinerja, proses pengembangan kader pemimpin masa depan, menciptakan ikatan afiliasi yang kuat dengan karyawan engagement, dan membina hubungan industrial yang erat, yang keseluruhannya dirangkul dengan budaya perusahaan yang kuat. human CaPItaL DeVeLoPment strateGY Guided by the People Portfolio Roadmap, Astra Group’s human capital management entails a system- and corporate-wide policy cascaded and tailored to the respective needs of the different organizations in the group. Committed to the “Winning Concept, Winning System and Winning Team” philosophy, Astra consistently strives to improve the quality of its human capital. Astra is dedicated to having a winning team through hard work founded upon a common commitment. In the pursuit of achieving a winning team, human capital management integrates human capital strategy, business planning and organizational leadership. This is supported by Astra’s brand-strengthening activities to obtain the best employees and talents, establish a performance-driven work culture, create future leaders and establish strong employee engagement as well as close industrial relations – all underpinned by vigorous corporate culture. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 87 Human Capital Sumber Daya Manusia Keseluruhan upaya tersebut didukung oleh proses audit internal yang menjaga efektivitas dan kesesuaian realisasi implementasinya, serta upaya untuk memacu proses pengembangan sumber daya manusia yang selaras dengan tuntutan dan pertumbuhan bisnis. Dalam rangka memastikan ketersediaan dan kecukupan sumberdaya manusia yang unggul guna mendukung kemampuan bersaing, mengatasi tantangan dan pertumbuhan bisnis, Astra memberi perhatian pada tiga komponen utama, yakni: • Education: Pasar yang semakin terintegrasi secara regional dalam MEA maupun global dalam konteks AFTA dan NAFTA, membuat consumer-behavior berubah dan menuntut penyesuaian kemampuan dibidang teknologi. Astra meyakini hanya melalui pendidikan yang sistemik dan sistematis kita dapat membangun SDM yang mampu berinovasi, menguasai teknologi dan meningkatkan produktifitasnya. • Enrichment: Astra bertekad mengedepankan talent management sebagai salah satu prioritas utama dalam memenuhi kebutuhan SDM yang sejalan dengan pertumbuhan bisnis. Astra akan konsisten memberikan tugas dan rotasi untuk mengoptimalisasi potensi para kader, serta membangun kematangan dan pendalaman bidang-bidang bisnis yang berbeda. • Empowerment: Astra bertekad untuk mempersiapkan, mengasah, dan melahirkan pemimpin bisnis yang handal, dengan cara memberi kesempatan kepada eksekutif muda bertalenta menduduki posisi jabatan bisnis tertentu, agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan prestasinya. ImPLementasI strateGI Strategi pengembangan sumber daya manusia di tahun 2014, disebut juga Human Capital HC, merupakan kelanjutan pelaksanaan strategi People Roadmap yang telah digulirkan sejak 2010 dengan sasaran utama menjamin ketersediaan pemimpin yang kapabel di setiap lini. Untuk maksud tersebut, program dan inisiatif dikembangkan dan dilaksanakan All endeavors of human capital development are complemented by an internal audit process that maintains implementation effectiveness and consistency in business growth. To ensure that Astra has excellent and capable human capital to further the Company’s competitiveness, to overcome challenges and enable business growth, Astra is particularly focused on three key components: • Education: an integrated market, both regionally MEA and globally AFTA and NAFTA, shifts consumer behavior and requires a new grasp of technology advancement. Astra believes that it is only through systematic education that it can generate human capital that is able to innovate, master technology and boost productivity. • Enrichment: Astra is committed to talent- management as one of the main priorities in meeting human capital needs in line with business growth. Astra consistently assigns responsibilities and rotates roles to optimize the potential of individuals as well as build expertise and experience in different business areas. • Empowerment: Astra is dedicated to preparing, training and generating reliable business leaders by entrusting young and talented executives with certain business responsibilities to further their capacity and achievements. strateGY ImPLementatIon The human capital development strategy established in 2014 was built upon the People Roadmap strategy introduced in 2010. The key objective is to ensure that capable leaders are available in all business areas. To that end, programs and initiatives are formulated and implemented in a structured manner and measurable for “specialists” and “generalists”. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 88 Human Capital Sumber Daya Manusia secara terstruktur dan terukur, baik untuk jalur generalis maupun spesialis. Posisi dan peran HC kantor pusat adalah sebagai enabler bagi terselenggaranya strategi, program dan proses pengembangan HC yang efektif untuk mendukung terlaksananya strategi bisnis untuk mencapai visi perusahaan. Untuk mendukung tercapainya visi perusahaan 2020, Astra telah mengembangkan sistem guna memastikan kemampuan organisasi dan HC- nya untuk menerjemahkan dan mengeksekusi tahap-tahap menuju visi 2020 tersebut, berjalan efektif dengan tingkat produktifitas yang mendukung daya saing dan kesinambungan usaha. Program pengembangan tidak hanya ditujukan kepada para pemimpin yang sedang menjabat, tetapi juga ditujukan untuk para kader agar mereka bisa dipersiapkan sejak dini untuk memenuhi tuntutan kecukupan kompetensi, jumlah dan waktu. astra telah mengembangkan sistem guna memastikan kemampuan organisasi dan sumber daya manusianya untuk menerjemahkan dan mengeksekusi strategi-strategi menuju visi 2020 secara efektif, dengan tingkat produktiitas yang mendukung daya saing dan kesinambungan usaha. Astra has developed a system that ensures its organization and human capital translate and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity levels that boost competitiveness and business continuity. Beragam Program penyegaran telah dilaksanakan untuk jajaran para pemimpin perusahaan, pelatihan teknis juga telah diberikan untuk para penanggung jawab AMS perusahaan grup Astra, sehingga saat ini nilai-nilai operasional perusahaan grup Astra telah selaras dengan nilai-nilai Catur Dharma. Tim Astra Management System AMS juga sudah mengembangkan dan mensosialisasikan panduan pemakaian AMS untuk mendukung strategi bisnis yang mulai memasuki tahap “Building Up to the Next Level”. HC division in the head office acts as the enabler for effective strategy, program and HC development processes to take place and support business strategies for the realization of the Company’s vision. In pursuit of its 2020 vision, Astra has developed a system that ensures its organization and human capital translate and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity levels that boost business continuity and competitiveness. Development programs are available not only for executives in office, but also for potential leaders who are trained early on to ensure they will meet required competence levels, numbers and availability in time. For Company leaders, various refreshment programs are available as well as technical training for individuals responsible for AMS. Today, the values of Astra Group’s companies are fully aligned with the Catur Dharma philosophy. The AMS team has also developed and disseminated an AMS implementation guide to support the business strategy that has moved to the phase of “Building Up to the Next Level”. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 89 Human Resources Sumber Daya Manusia PenGeLoLaan Dan PenGemBanGan human CaPItaL Program pengelolaan dan pengembangan HC dilakukan secara komprehensif oleh semua fungsi Corporate Human Capital Development CHCD, sebagai berikut: rekrutmen Secara garis besar, proses rekrutmen Astra diterapkan dengan sistem desentralisasi. Sehingga, masing-masing perusahaan Astra memiliki keleluasaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan secara internal dari kalangan karyawan Astra ataupun secara eksternal. Astra konsisten melakukan rekrutmen untuk calon-calon pimpinan Astra masa depan. Disamping melakukan rekrutmen reguler, Perseroan juga melakukan pencarian calon- calon karyawan yang kemudian diikutkan pada program-program penyiapan, seperti: Astra General Program Management Trainee AGP – MT; Human Resources Trainee HR Trainee; Legal Trainee; Internal Audit Trainee dan lainnya. human CaPItaL manaGement anD DeVeLoPment All functions of Corporate Human Capital Development CHDC carry out comprehensive human capital management and development programs, as follows: recruitment In general, Astra decentralizes its recruitment process, providing each company unit with the flexibility to meet their employee requirement by recruiting Astra’s internal talents or external individuals. Astra is consistent in its efforts to recruit future leaders of Astra. Aside from regular recruitment programs, the Company also looks for potential employees for its special trainee program, such as Astra General Program Management Trainee AGP – MT; Human Resources Trainee HR Trainee; Legal Trainee; Internal Audit Trainee, and others. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 90 Human Capital Sumber Daya Manusia Proses rekrutmen Astra tetap mengacu pada standar korporasi berdasarkan kriteria 2C: Competence Kompetensi yang ditetapkan dalam Astra Leadership Competencies ALC dan Character KarakterPerilaku yang sejalan dengan nilai-nilai Catur Dharma. Dengan demikian, diharapkan budaya perusahaan yang sudah dibangun sejak awal pendirian Astra, dapat tetap langgeng. Kegiatan rekrutmen Astra juga dilaksanakan melalui jalinan hubungan dengan kalangan akademisi. Disamping itu Astra juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang sekaligus dinobatkan sebagai Astra Ambassador, dan kesempatan belajar di universitas terkemuka nasional. Selain itu, sejak 3 tahun terakhir, Astra mengembangkan IT sebagai sarana dalam melakukan proses seleksi terhadap karyawan baru, mengembangkan beberapa alat evaluasi psikologi dan menggunakan pemodelan kuantitatif. Perubahan dalam proses seleksi seperti ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas hasil dan efisiensi proses. Adapun jumlah permintaan tenaga kerja baru pada tingkat sarjana, kurang lebih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Untuk memastikan kemampuan HC dalam menjaga keselarasan perubahan lingkungan, pertumbuhan usaha dan pengembangan organisasi, Astra memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas HC melalui pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan yang berkesinambungan. Astra merancang program pengembangan kompetensi kepemimpinan dengan terstruktur, komprehensif dan berjenjang sejak tahap awal. Astra menyasar peringkatan kompetensi dasar, manajerial dan kepemimpinan dengan ragam sarana pengembangan yang bervariasi, mencakup program pelatihan, mentoring, rotasi, pengembangan karir, pembinaan kepemimpinan leadership coaching dan sesi umpan balik, serta diperkuat dengan Astra’s recruitment process upholds corporate standards founded upon the 2C criteria: Competence, established in Astra Leadership Competencies ALC, and Character, in line with Catur Dharma values. Thereby, the corporate culture that has been the thread of Astra since the Company was established will be preserved. Astra’s recruitment strategy also involves partnerships with academia. Furthermore, Astra grants scholarships for students who are also championed as Astra Ambassadors and enrolled in various reputable national universities. For the last three years, Astra has been developing a new system to support the selection process for new employees, namely IT systems, psychological evaluation tools and quantitative modeling. This new selection process is expected to improve result effectiveness and process efficiency. Meanwhile, demand for new employees at undergraduate level has been consistent from year to year. Competence training and enhancement To ensure that its human capital has the agility to adapt to changes in business environment and the ability to sustain business growth as well as organizational development, Astra is strongly committed to building the competence and quality of human capital through continuous training and development programs. Astra’s leadership competence development programs are designed in a tiered, structured and comprehensive manner. Astra aims to build basic, managerial and leadership competence through a variety of development means, including training, mentoring, assignment rotation, career development, leadership coaching and feedback sessions, with corporate culture material embedded in all programs. The goal is to generate leaders that are developed Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 91 Human Capital Sumber Daya Manusia konten budaya perusahaan. Tujuannya adalah membentuk sosok pemimpin yang tumbuh dari dalam groom from within dengan keseimbangan pengetahuan, pengalaman, kompetensi dan karakter yang tepat dan memadai. Secara umum pengembangan kompetensi HC dikelola oleh dua pihak, yaitu: • Pusat AIHO mengelola beberapa program bersama sentralisasi dengan tujuan untuk membangun kompetensi yang setara, memperkuat jejaring sesama insan Astra, dan menjaga kelestarian budaya Astra. Program- program itu antara lain terkait dengan · Budaya atau kultur Catur Dharma · Kepemimpinan Leadership · Pengelolaan Sumber daya manusia HC · Pengelolaan Sistem manajemen ASTRA AMS • Anak perusahaan grup Astra mengelola program mandiri desentralisasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing di luar yang dikelola oleh Center . Dalam pelaksanaannya mereka bisa bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk Center. Adapun program pengembangan kompetensi yang dilaksanakan meliputi. • Astra Leadership Development Programs AMDI Menyelenggarakan program pengingkatan komperensi mulai dari Astra Basic Management Program ABMP, Astra First- line Management Program AFMP, Astra Middle Management Program AMMP, Astra Senior Management Program AsrMP, Astra General Management Program AGMP, Astra Executive Program AEP dan Astra Advance Executive Program AAEP. • Integrated Talent Development ITD Sebuah pola pengembangan SDM yang terintegrasi bagi karyawan Astra khususnya para talent dengan mengkombinasikan unsur pelatihan training, Coachingmentoring dan Job assignment rotasi. from within with an all-round quality of knowledge, experience, competence and character. Overall, human capital competence development is managed by two entities : • Center AIHO manages several centralized programs to ensure equal competence, strengthen the network of individuals in Astra and preserve Astra’s corporate culture. The programs relate to: · Corporate culture Catur Dharma · Leadership · Human resource management · AMS management • Under the decentralization approach, Astra’s subsidiaries manage their own human capital programs to meet employee requirements outside programs managed by the AIHO. Subsidiaries may collaborate with various parties, including AIHO. Competence development programs include: • Astra Leadership Development Programs under AMDI Administering competence-building programs from Astra Basic Management Program ABMP, Astra First-line Management Program AFMP, Astra Middle Management Program AMMP, Astra Senior Management Program AsrMP, Astra General Management Program AGMP, Astra Executive Program AEP and Astra Advanced Executive Program AAEP. • Integrated Talent Development ITD An integrated human capital development model for Astra employees, especially talents; the model combines training, coaching mentoring and job assignmentrotation. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 92 Human Capital Sumber Daya Manusia • Expert Management Development Pengembangan SDM Astra untuk para Specialist yang dikembangkan pada area- area tertentu yang telah disepakati bersama. • Industrial Relation Development Program Sebuah program pengembangan SDM dalam bidang hubungan industrial yang terintegrasi dan komprehensif. Program-program tersebut antara lain IR Talent development program , IR clinic, IR Strategy enhancement dan IR Certification. • Industrial Relations Update Sebuah mekanisme yang terstruktur untuk memberikan update kondisi ketenagakerjaan terkini. Forum-forum yang dipergunakan antara lain IR Executive forum, IR Society forum dan IR branch forum. Selama tahun 2014, melalui AMDI, Astra menyelenggarakan berbagai program pengembangan kompetensi kepemimpinan rutin sebagai berikut: • ABMP : 16 batches 570 peserta • AFMP : 11 batches 376 peserta • AMMP : 8 batches 256 peserta • ASrMP : 3 batches 85 peserta • AGMP : 1 batch 35 peserta • AEP : 2 peserta • AAEP : 1 peserta • Expert Management Development Astra’s human capital program for specialists in certain and agreed areas. • Industrial Relations Development Program Integrated and comprehensive human capital program that focuses on industrial relations. The programs are, among others, the IR Talent development program, IR Clinic, IR Strategy enhancement and IR Certification. • Industrial Relations Update Structured mechanism providing updates on the latest employment issues. Forum to facilitate the updates are IR Executive forum, IR Society forum and IR branch forum. In 2014, through AMDI, Astra organized the following routine leadership development programs: • ABMP : 16 batches 570 participants • AFMP : 11 batches 376 participants • AMMP : 8 batches 256 participants • ASrMP : 3 batches 85 participants • AGMP : 1 batch 35 participants • AEP : 2 participants • AAEP : 1 participant Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 93 Human Capital Sumber Daya Manusia Selain itu, Astra juga melaksanakan berbagai program penunjang, mencakup: • Human Resources Officer Development Program HRODP 3 batch diikuti oleh 86 peserta. • Human Resources Manager Development Program HRMDP 1 batch diikuti oleh 13 peserta. Kemudian, beberapa program pengembangan dilakukan secara khusus sesuai kebutuhan untuk memastikan ketersediaan pemimpin bagi pertumbuhan bisnis Astra, antara lain: • Program Modular untuk manajer dan senior manajer Astra 7 batch diikuti oleh 156 peserta. • Program Benchmarking 2 batch diikuti oleh 33 peserta • Program Manajemen Trainee 6 batch diikuti oleh 72 peserta. Astra menerapkan sesi umpan balik pada setiap akhir proses pembelajaran, dimana terhadap setiap peserta dilakukan evaluasi mengenai manfaat program serta perubahan positif dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diraih, guna mendapatkan gambaran efektivitas pelaksanaan program dan pengembangannya. Beberapa pelatihan khusus yang diselenggarakan dilakukan untuk membantu mempersiapkan kader pemimpin. Berdasarkan hasil assessment, program dikembangkan secara khusus untuk mengatasi isu-isu dalam area pengembangan para peserta. Tahun 2014 Astra fokus pada tiga area dalam dimensi Astra Leadership Competencies ALC, yaitu Vision Business Sense , Leading Motivating , dan Interpersonal Skill. Astra mengembangkan inisiatif expert track management program sebagai peluang pengembangan dan jenjang karir bagi karyawan specialist dan generalist. Dalam program ini masing-masing kelompok industri membentuk Expert Commission yang secara kolektif bertanggung jawab dalam mengelola expert di perusahaan masing-masing, dimulai dengan membangun infrastruktur sampai pengembangan karir para expert tersebut. In addition, Astra also held supporting programs including: • Human Resources Officer Development Program HRODP 3 batches, attended by 86 participants. • Human Resources Manager Development Program HRMDP 1 batch, attended by 13 participants. There were also special development programs focused on leadership to support Astra’s business growth, including: • Modular program for Astra’s managers and senior managers 7 batches, attended by 156 participants. • Benchmarking program 2 batches attended by 33 participants • Management Trainee Program 6 batches attended by 72 participants. Feedback sessions are held after each course is concluded. During this session, each participant evaluates the program’s benefit and measures the change in terms of knowledge, skills and behavior. Feedback results are used to evaluate the program’s effectiveness and improvement going forward. Special training is organized for potential leaders; based on assessment results, programs are tailored to address issues in participants’ development. In 2014, Astra focused on three areas of Astra leadership competencies ALC, namely vision business sense, leading motivating and interpersonal skill. Astra also carries out the innovative Expert Track Management program. This breakthrough program translates into equal development and career path opportunities for “specialists” and “generalists”. Under this program, each industry group established an Expert Commission that was collectively responsible for managing the experts in their respective companies, from providing infrastructure to overseeing the experts’ career progress. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 94 Program Persiapan Kepemimpinan Astra menaruh perhatian khusus pada proses persiapan kepemimpinan perusahaan sebagai bekal utama untuk menjamin keselarasan visi serta keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Dalam proses ini, Corporate Human Capital Development CHCD membantu manajemen Astra Kantor Pusat untuk merancang dan melaksanakan program persiapan manajemen succession planning di tingkat pusat maupun eksekutif puncak seluruh jajaran perusahaan Astra, serta memantau proses yang berjalan untuk memastikan kemajuan yang akurat dan efektif. Program peralihan dilakukan secara terstruktur dan komprehensif. Dimulai dengan proses pemetaan dari para talent yang memiliki potensi untuk menjadi pimpinan dalam setiap lini organisasi yang kemudian diikuti dengan proses pengembangan yang terintegrasi mulai dari pelatihan, coachingmentoring sampai pada penugasan assignment dan rotasi. Proses tersebut dievaluasi secara berkala dan ditampilkan diagram Replacement Table Chart RTC didalam organisasi perusahaan. Astra melengkapi dengan program executive coaching dimana program Astra Leadership Performance Coaching ALPC difasilitasi oleh Astra Kantor Pusat CHCD dengan melibatkan para pejabat eksekutif Astra dan pembimbing yang terakreditasi. Untuk tahun 2014, sesi coaching program ALPC melibatkan sebanyak 30 pasangan coach dan coachee yang telah ditunjuk sebagai calon-calon pemimpin masa depan Grup Astra. Sedangkan untuk suksesi di tingkat Direksi, prosesnya lebih Leadership Program Astra is especially concerned with the Company’s leadership continuity, which is key to the sustainability of the Company’s vision and long- term business goals. The Corporate Human Capital Development CHCD supports Astra’s Head Office in designing and implementing corporate-wide management succession planning as well as succession of the top executives of Astra Group companies. CHCD also oversees the ongoing process to ensure accurate and effective progress. Succession programs are carried out in a structured and comprehensive manner. The process begins with talent mapping, identifying talents with leadership potential across organizations, followed by integrated development programs from training, coaching and mentoring to assignment and rotation. This process is periodically evaluated and a Replacement Table Chart RTC diagram is put up in organizations. Astra complements its leadership programs with executive coaching programs, or Astra Leadership Performance Coaching ALPC. Facilitated by CHCD, the program engages Astra’s executives and accredited coaches. In 2014, ALPC coaching sessions consisted of 30 coach and coachee who have been appointed as future leaders of Astra Group. Succession at Board of Directors level entails a far more rigorous and thorough process. It also involves Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 95 Human Capital Sumber Daya Manusia ketat dan hati-hati, serta melibatkan Komite Nominasi dan Remunerasi yang secara berkala bertemu dalam proses Staff Planning untuk membahas pencapaian dari para direksi maupun kandidat dari Direksi. manajemen Kinerja, Jenjang Karir dan Inovasi Astra senantiasa mendorong pencapaian kinerja yang terbaik dari karyawan. Oleh karenanya Astra berupaya memotivasi peningkatan kinerja karyawan dengan menjadikannya faktor penting dalam pengembangan jenjang karir dan penerimaan remunerasi, sehingga pada akhirnya memberi dampak pada peningkatan kinerja perusahaan dan kiprahnya terhadap pembangunan bangsa. Sistem Penilaian kinerja pada dasarnya berlandaskan pada pencapaian KPI Key performance Indicators yang telah disepakati bersama di awal tahun. Selain yang bersifat target-target yang kuantitatif maka penilaian kinerja di Astra juga memperhatian aspek proses berdasarkan konsep PDCA Plan-Do- Check-Action . Khusus untuk pimpinan yang telah memiliki staf maka penilaian juga dilihat dari kemampuan yang bersangkutan dalam mengelola timnya man management. Terkait dengan jenjang karir, pada dasarnya akan ditetapkan pada pencapaian performance yang bersangkutan. Proses promosi bisa dilakukan 2 kali dalam 1 tahun yaitu di awal tahun dan the role of the Nomination and Remuneration Committee that convenes regularly, discussing staff planning and the performance of the existing Board of Directors, as well as candidate members. Performance management, Career Path and Innovation Astra always encourages its employees to deliver their best performance. To motivate the employees, Astra links performance to career development opportunities and remuneration, ensuring that employees contribute to the Company’s growth and, in turn, add to the Company’s contribution to the nation. Performance is measured against achievement of KPI Key Performance Indicators agreed at the start of the year. Aside from quantitative targets, performance evaluation in Astra also observes PDCA Plan-Do-Check-Action-. For leaders, evaluation includes the leader’s man- management capability. Career development is determined based on an individual’s performance. Generally, promotion is offered on two occasions every year – the beginning and middle of the year. However, Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 96 Human Capital Sumber Daya Manusia pertengahan tahun. Walaupun pencapaian performance penting, dalam implementasinya promosi seseorang juga akan dilihat dari kesiapan kandidat yang bersangkutan menduduki posisi yang lebih tinggi. Selanjutnya salah satu program andalan Grup Astra yang menonjolkan fokus dan semangat untuk memberi karya terbaik adalah InnovAstra. Astra Kantor Pusat menggelar InnovAstra sebagai forum tahunan dimana setiap insan Astra diberi kesempatan yang luas untuk mengaktualisasikan dan menampilkan kemampuan berinovasi melalui proyek kerja yang mengusung berbagai gagasan perbaikan pada kegiatan dan proses operasional sehari- hari. Berbagai proyek yang telah diperagakan dalam ajang inovasi ini telah berhasil diadaptasi dan diaplikasikan dalam kegiatan rutin operasional dengan hasil perbaikan yang nyata dan berkelanjutan. Untuk tahun 2014, InnovAstra dengan konsisten mampu menjaring semangat kreativitas yang tinggi dalam lingkup Grup Astra, terbukti dari jumlah proyek yang diikutsertakan, yaitu: • Suggestion Systems SS – 693.725 proyek 2013: 673.027 proyek • Quality Control Circle QCC – 7.006 2013: 6.477 proyek. • Quality Circle Project QCP – 1.055 2013: 878 proyek • Business Performance Improvement BPI - 104 2013: 54 proyek • Value Chain Improvement VCI – 28 2013: 26 proyek Paket remunerasi Konsep renumerasi di Astra pada dasarnya masih sama, yaitu berbasiskan konsep 3P yaitu “Pay for Position“, “Pay for person“ dan “Pay for performance “. Bagi setiap karyawan tetap, Astra menyediakan paket remunerasi dan fasilitas yang komprehensif dan bersaing. Astra menerapkan sistem dan kebijakan remunerasi yang terstruktur dan jelas untuk menjaga keselarasan tanggung jawab dan imbalan yang didapatkan sesuai dengan karakteristik industri dan bisnis yang berbeda. Hal ini juga ditunjang oleh sistem penilaian kinerja yang performance is not the only aspect considered in career development; evaluation also entails a candidate’s readiness to assume a higher position or role. One of Astra Group’s leading programs that promote the spirit of achievement is InnovAstra. Organized by Astra’s Head Office, InnovAstra is an annual event that provides wide opportunity for Astra employees to show their innovative ideas through projects that offer improvement in daily operations and activities. There have been various projects exhibited at this event that were adapted and applied in operational activities, bringing real and sustainable improvements. In 2014, InnovAstra was able to garner the spirit of creativity within Astra Group, evidenced by the number of projects submitted to the event: • Suggestion Systems SS – 693,725 projects 2013: 673,027 projects • Quality Control Circle QCC – 7,006 2013: 6,477 projects. • Quality Circle Project QCP – 1,055 2013: 878 projects • Business Performance Improvement BPI - 104 2013: 54 projects • Value Chain Improvement VCI – 28 2013: 26 projects remuneration Astra remuneration system is based on the 3P principles; Pay for Position, Pay for Person and Pay for Performance. For permanent employees, Astra offers comprehensive and competitive remuneration as well as facility packages. Astra’s remuneration system and policy is well structured, clear and consistent with an individual’s responsibilities. Remuneration packages are also compatible with the different business and industry characteristics. An objective performance evaluation system is also in place; conducted periodically, the evaluation Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 97 Human Capital Sumber Daya Manusia dilakukan secara obyektif dan berkala untuk memastikan kesesuaian antara tingkat jabatan dan tugas serta tanggung jawab, sedangkan promosi jabatan karyawan disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki serta pencapaian dan realisasi kinerja sesuai hasil evaluasi kinerja. Selain imbalan moneter berupa gaji bulanan, karyawan Astra juga berhak atas berbagai fasilitas dan kemudahan yang membuat hidup lebih sejahtera dan berkembang. Seluruh karyawan tetap mendapatkan fasilitas kesehatan untuk perawatan mata, rawat inap di rumah sakit dan rawat jalan, serta manfaat asuransi jiwa. Dalam hal perawatan kesehatan bagi anggota keluarga, pegawai wanita memiliki hak yang sama seperti halnya pegawai laki-laki. Selain itu, Astra juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor mobil ataupun sepeda motor, serta beasiswa pendidikan bagi karyawan dan keluarganya. Astra juga menaruh perhatian besar untuk memberi apresiasi yang berimbang bagi karyawan. Dalam lingkungan kantor Grup Astra disediakan berbagai fasilitas kenyamanan layaknya rumah kedua bagi karyawan, antara lain fasilitas ruang olahraga fitness center, ruang menyusui bagi para ibu muda yang masih bekerja. Bagi karyawan dengan masa bakti yang panjang, Astra memberikan penghargaan khusus. ensures that role and responsibilities are consistent. Employees’ promotions are based on competence, performance and achievement revealed during evaluation. Aside from receiving monthly pay as their monetary reward, Astra’s employees are also entitled to various facilities and conveniences, ensuring that they are prosperous and continually growing. All employees are entitled to health care including eye care, inpatient care at hospitals and outpatient care as well as life insurance coverage. In terms of healthcare extended to family members, female employees are given the same facilities as male employees. In addition, Astra also offers vehicle financing car and motorcycle and scholarships for employees and their family members. Astra makes sure that impartial appreciation of employees is achieved. Astra Group office areas are designed with a number of facilities to provide a comfortable environment that creates a sense of second home for employees, such as fitness centers and nursing rooms for young mothers. Astra also appreciates its long-standing employees with special recognitions. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 98 Human Capital Sumber Daya Manusia Program Pensiun Astra juga telah mengelola dana pensiunnya secara mandiri dan memberikan bekal life skills untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa pensiun kelak. Kebijakan yang mengatur tentang persiapan pensiun dituangkan dalam Peraturan Perusahaan 2014- 2015 pasal 90 ayat 1-4, yakni: • Masa Persiapan Pensiun MPP diberikan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri memasuki masa pensiun. • Dua tahun menjelang masa pensiun perusahaan menginformasikan mengenai masa persiapan pensiun MPP. • Masa persiapan Pensiun lamanya 6 enam bulan dan program persiapan pensiun diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri. • Pelaksanaan Masa Persiapan Pensiun diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri. Program pensiun yang diterapkan kepada karyawan: • Diikutkan dalam Dana Pensiun Astra DPA dimana perusahaan menanggung iuran sebesar 6,4 dari upah sebulan, sementara karyawan 3,2 dari upah sebulan. • Dikutsertakan dalam program Jaminan Hari Tua JHT dimana perusahaan menanggung iuran 3,7, sementara karyawan 2 dari upah sebulan. Pension Program Astra manages its pension fund independently. The Company equips its employees with life skills that are necessary to ensure their living standards will be maintained after they retire. The policy that regulates retirement preparation is Company Regulation 2014-2015, article 90, paragraph 1-4, which reads: • Retirement Preparation Period MPP is given to employees prior to retirement. • Two years before retirement, the company shall provide information on Retirement Preparation Period MPP. • Retirement Preparation Period consists of 6 six months. Programs conducted during the retirement preparation period are stipulated in separate provisions. • The implementation of Retirement Preparation Period is stipulated in separate provisions. Retirement program for employees: • Employees are registered in Astra Pension Fund DPA, where the Company covers 6.4 of the monthly premium, and employees cover the remaining 3.2 premium from their monthly salary. • Employees are registered in Social Security Retirement Benefits JHT; the Company covers 3.7 of the premium, while employees cover 2 from their monthly salary. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 99 Human Capital Sumber Daya Manusia Program persiapan pensiun dilakukan bersama dengan Dana Pensiun Astra DPA dimana 2 tahun sebelum pensiun karyawan diikutkan dalam program training yang berkelanjutan dan melalui training tersebut karyawan dipersiapkan dengan materi mengenai pengelolaan keuangan dan usaha-usaha yang bisa dilakukan setelah pensiun termasuk persiapan secara mental untuk menghadapi masa pensiun. Dana Pensiun astra Dana Pensiun Astra dibentuk sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa purna bakti di perusahaan. Astra mengikutsertakan setiap karyawan tetap dalam program yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra DPA, melengkapi program jaminan hari tua, Jamsostek, yang dikelola Pemerintah. Selain mengelola dana, DPA juga menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun bagi karyawan yang dilaksanakan dalam jangka waktu dua tahun sebelum masa efektif purna bakti karyawan, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan minat masing-masing karyawan dari segi finansial maupun psikologis. Koperasi astra International KaI Astra mendirikan Koperasi Astra International KAI untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para anggota karyawan Grup Astra selama masa bakti kepada Perusahaan. KAI bekerja sama dengan manajemen perusahaan, memfasilitasi penyelenggaraan The Retirement Preparation Program is administered by DPA. For a period of two years prior to retirement, employees are to participate in a sustainable training program. The training program helps employees by providing material on financial management and entrepreneurial opportunities that they can undertake after retirement as well as mindset setting before they enter retirement. astra Pension Fund The Astra Pension Fund was established as an enactment of the Company’s great care to employees’ welfare after they conclude their service with the Company. Astra enters all permanent employees to programs managed by Astra Pension Fund DPA, which complement the government’s social security program, Jamsostek. Aside from administering the fund, DPA also organizes Retirement Pension Programs for employees. The program is held two years prior to retirement and is tailored to the needs and interests of employees, financially and psychologically. astra International Cooperative KaI Astra established KAI to help improve the welfare of Astra Group employees during their service to the Company. Supported by the Company’s management, KAI facilitates the implementation of various activities and assistance programs for the benefit of members Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 100 and their families, among others short-term loans for various purposes, loans for house deposits and scholarship assistance. Until end of 2014, KAI disbursed loans to the amount of Rp 323.6 billion 2013: Rp 322.9 billion and scholarship funds amounting to Rp 4.7 billion 2013: Rp 4.5 billion covering 3,000 2013: 2,720 employees’ children. In addition, KAI assisted mortgage approval and handover of a total 1,207 houses 2013: 1,089. human CaPItaL enGaGement BaseD on roBust InDustrIaL reLatIons Human capital is the most important asset for Astra; it is the vital element that determines a company’s success or failure in realizing its business development plan. Astra fosters a mutually beneficial long-term relationship that applies a proactive and preventive approach; this nurtures a bond and sense of belonging between employee and company, to work in harmony toward ongoing improvement of well being. Human Capital Sumber Daya Manusia berbagai kegiatan dan program bantuan yang bermanfaat bagi anggota berserta keluarganya, antara lain pinjaman jangka pendek untuk berbagai keperluan, kredit uang muka rumah dan bantuan beasiswa. Sampai dengan tahun 2014, KAI berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp 323,6 miliar 2013: Rp 322,9 miliar dan dana beasiswa sejumlah Rp 4,7 miliar 2013: Rp 4,5 miliar bagi 3.000 2013: 2.720 anak karyawan. Selain itu KAI juga berhasil memproses persetujuan KPR dan melakukan serah terima 1.207 unit rumah 2013: 1.089. ENGAGEMENT HUMAN CAPITAL BerDasarKan huBunGan InDustrIaL BerKuaLItas Bagi Astra, sumber daya manusia merupakan aset paling penting yang dimiliki, sebagai faktor utama yang menentukan sukses atau tidaknya perusahaan dalam merealisasikan rencana pengembangan usaha. Astra membina hubungan kerja saling menguntungkan dalam jangka panjang, bersifat proaktif dan preventif, dengan demikian dapat tumbuh ikatan dan rasa kebersamaan antara karyawan dan perusahaan untuk bersama-sama mewujudkan peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan. Astra juga telah mengelola dana pensiunnya secara mandiri dan memberikan bekal life skills untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa pensiun kelak Astra manages its pension fund independently. The Company equips its employees with life skills that are necessary to ensure their living standards will be maintained after they retire Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 101 Human Capital Sumber Daya Manusia Astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh hati passion melalui penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi mendukung pencapaian target kinerja, baik dalam lingkup personal, tim maupun perusahaan tempat mereka bertugas. Astra juga berupaya untuk terus membina hubungan dua arah yang kondusif dengan serikat pekerja sebagai perwakilan para karyawan yang membela hak mereka. Secara umum Astra mendorong setiap perusahaan di grup untuk dapat memiliki: 1. LKS Bipartit, atau Lembaga Kerjasama Bipartit LKS Bipartit adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja serikat buruh yang sudah tercatat sebagai instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. 2. Mekanisme komplain Mekanisme ini merupakan sebuah SOP dalam penanganan komplain karyawan yang mengakomodir penyaluran komplain serta umpan baliknya, sehingga karyawan memiliki saluran yang jelas terhadap komplainnya. Dalam membina hubungan dengan karyawan, seluruh Grup Astra berpedoman pada prinsip kewajaran berlandaskan nilai-nilai luhur Catur Dharma serta norma-norma dan perilaku bisnis dan sosial yang berlaku umum. Astra juga menerapkan Panduan Kode Etik Astra yang berfungsi sebagai pedoman utama dalam menjalankan kegiatan bisnis, antara lain, mengatur kesetaraan karyawan dalam hal rekrutmen serta peningkatan kompetensi, dan karir, tanpa memandang latar belakang gender, usia, etnik, agama maupun kondisi cacat fisik. Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by creating working environments that spur employees to always exercise their best endeavors in realizing performance targets – whether they be personal, team or Company targets. Astra also continues to promote a two-way, robust relationship with the trade union that acts as employee representative and advocate of employee rights. In general, Astra urges all companies within its Group to have: 1. Bipartite Cooperation Forum Bipartite Cooperation Forum is a forum in a company that facilitates communication and consultation on issues related to industrial relations. Members of this forum are business owners and trade unions that have been registered as the entity responsible for employment issues. 2. Complaint mechanism Complaint mechanisms consist of SOP to handle employee complaints. The SOP covers complaint delivery and feedback, ensuring that employees have a clear, dedicated channel through which to lodge complaints. In its relationship with employees, Astra seeks to establish reasonable interactions based on the honorable principles of Catur Dharma as well as general business norms and social ethics. Astra applies the Astra Code of Conduct as the primary guideline in business activity implementation. The Code of Conduct assures employee equality in terms of recruitment, skills development and career path, irrespective of gender, age, ethnicity, religion or physical disability. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 102 Human Capital Sumber Daya Manusia Berbagai program karyawan yang menarik juga menjadi salah satu strategi Astra untuk membina hubungan yang erat dan harmonis dengan karyawan. Semangat kebersamaan, kerja sama dan sinergi lintas divisi, sektor dan jabatan, serta kesempatan untuk penyaluran bakat dan minat individu terus dihembuskan dalam ragam aktivitas yang diselenggarakan seperti Family Day, Pekan Olah Raga dan Seni PORSE dan acara-acara penting lainnya. Beragam program dalam meningkatkan hubungan industrial yang berkualitas membuat karyawan memiliki tingkat engagement yang tinggi terhadap perusahaan sebagaimana ditunjukkan hasil Employee Engagement Survey yang dilakukan secara berkala. Hal tersebut juga mempengaruhi rendahnya tingkat turn- over karyawan di seluruh unit bisnis Astra. DemoGraFI KarYaWan Selaras dengan pertumbuhan skala usaha dan bertambahnya jumlah perusahaan di Grup Astra, total karyawan terus bertambah, dari 197.434 orang di tahun 2013 menjadi 225.580 orang di tahun 2014, naik 14. Untuk tahun 2014, mayoritas status kepegawaian adalah pegawai tetap 158.079 orang 70, pegawai kontrak 67.168 orang 29,7 dan ekspatriat 333 orang 0,3. Sedangkan menurut jenis kelamin, 74 laki-laki, sisanya 26 perempuan. Gambaran demografi karyawan Grup Astra adalah sebagai berikut. Having a variety of unique employee programs in place is one of Astra’s strategies to build solid and harmonious relationships with employees. Esprit de corps, collaboration and synergy that transcends divisions, sectors and titles, as well as opportunities for personal expression of talents and hobbies are always promoted and encouraged through a series of activities, e.g. Family Day, Sports and Arts Week and other important events. The wide range of programs that further quality industrial relations ensures that employees have a high engagement level with the Company, as reflected by Employee Engagement Survey results conducted periodically. It is also reflected in the low turnover of employees across all business units of Astra. emPLoYee DemoGraPhY Following the growth of business scale and business units under Astra Group, the total number of employees also increased from 197,434 people in 2013 to 225,580 in 2014, or up by 14. In 2014, the composition of employees by status was made up of 158,079 permanent employees 70, 67,168 contract employees 29.7 and 333 expatriates 0.3. By gender, 74 employees are male and 26 are female. Astra Group’s employee demography is presented as follows. astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh hati work with passion melalui penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi mendukung pencapaian target kinerja, baik secara personal maupun teamwork. Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by creating working environments that spur employees to always exercise their best endeavors in realizing performance targets, both personal and team targets. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 103 Human Capital Sumber Daya Manusia Karyawan Grup astra menurut Jenjang Pendidikan Astra Group Employees by Education SDSLTP SLTA Diploma S-1 S-2S-32 2014 2013 2012 197,434 866 30,478 19,446 124,337 185,850 818 28,518 18,947 116,682 225,580 921 32,350 17,128 132,995 22,307 20,615 42,186 Karyawan Grup astra menurut usia Astra Group Employees by Age 18-25 26-35 36-45 46-55 55 2014 2013 2012 197,434 360 11,525 36,434 76,428 185,850 301 10,541 34,698 70,237 225,580 439 14,155 44,307 88,826 72,867 69,803 77,853 Karyawan Grup astra Berdasarkan segmen Bisnis Astra Group Employees by Business Line Otomotif Automotive Jasa Keuangan Financial Services Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining Agribisnis Agribusiness Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Infrastructure, Logistic and Others Teknologi Informasi Information Technology 2014 2013 2012 197,434 13.381 1,521 32,346 28,054 27,970 185,850 13,500 1,439 28,931 27,690 27,736 225,580 1,555 53,989 29,608 29,108 94,162 86,284 97,919 13,401 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 104 Human Capital Sumber Daya Manusia CorPorate CuLture InternaLIZatIon Astra is a company with a notable history and strong corporate culture. Its Catur Dharma philosophy was inherited by the Company’s founders and has guided the Company since its inception. With time, and as the Company has grown, Astra has emerged as one of the largest national corporations in the country and the noble values continue to be the very fabric of the 183 2013: 179 companies under Astra Group. Its unique Astra Management System also enables Astra’s future sustainable growth. The corporate cultures founded upon Catur Dharma principles in essence are an articulation of the required commitment, integrity, dedication and superior competence. By meeting these qualities, all individuals in Astra are able to offer the best service for customers, to work together with respect for every individual and to achieve optimum performance. The socialization and internalization of corporate culture starts from the beginning when employees join Astra, delivered through employee orientation programs, while its dissemination across organizations is continually evaluated and improved. By practicing equality and behavior that are consistent with Catur Dharma principles, the individuals and Astra as a company can be a credit to this nation. InternaLIsasI BuDaYa Perusahaan Astra memiliki sejarah dan budaya Perusahaan yang kuat dengan filosofi Catur Dharma yang telah diwariskan oleh para pendiri sejak pertama pendirian Perusahaan. Dengan berjalannya waktu dan perkembangan Perusahaan menjadi salah satu grup usaha nasional terbesar di tanah air, nilai-nilai luhur tersebut terus berfungsi sebagai perekat ikatan pada 183 2013: 179 perusahaan yang tergabung dalam Grup Astra, dengan didukung Sistem Manajemen Astra yang unik untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa mendatang. Budaya korporasi berdasarkan nilai-nilai Catur Dharma, pada dasarnya menuntut komitmen, integritas, dedikasi dan kompetensi yang unggul. Dengan demikian, setiap insan Astra akan mampu menciptakan pelayanan terbaik bagi konsumen, kerja sama yang erat dan sikap menghargai setiap individu serta pencapaian kinerja terbaik. Sosialisasi dan internalisasi budaya perusahaan dimulai sejak pertama kali karyawan bergabung dengan Astra melalui program orientasi karyawan, sedangkan implementasinya di seluruh jenjang organisasi terus dievaluasi dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Melalui kesetaraan sikap dan perilaku berdasarkan Catur Dharma, diharapkan akan mewujudkan masing-masing individu dan Astra untuk menjadi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 105 Human Capital Sumber Daya Manusia Untuk menjaga efektivitas pemahaman dan implementasi budaya perusahaan dalam lingkup Grup Astra yang terus bertumbuh besar dan luas, Astra menilai penting untuk melakukan penguatan budaya perusahaan. Program penguatan terhadap sikap-sikap dasar dan pengembangan nilai-nilai perusahaan dilakukan secara berkala dilanjutkan dengan internalisasi dan sosialisasi secara bertahap kepada seluruh insan dalam Grup Astra serta merancang mekanisme yang memfasilitasi kelancaran pelaksanaan serta perbaikannya. Untuk tahun 2014, kegiatan utamanya adalah pelatihan bagi para instruktur yang memegang jabatan sebagai Catur Dharma change agents agar mampu melaksanakan peran sebagai katalis budaya Perusahaan pada masing-masing lini bisnis. To broaden the effectiveness of understanding and corporate culture implementation in Astra Group, it is always important to strengthen efforts. Periodically, basic attitudes and corporate values are reinforced, followed by gradual internalization and socialization to all individuals in Astra Group. A mechanism is designed to facilitate smooth implementation and improve processes. In 2014, the key activity is training for trainers who are Catur Dharma change agents to better their role as corporate culture catalysts in their respective business units. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 106 Management Discussion and Analysis Analisis dan Pembahasan Manajemen Menenun Songket | Songket Weaving Isra triansyah Pemenang Lomba Foto astra 2014 Winner of 2014 astra Photo Contest Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 107 2014 Performance Highlights Kilas Kinerja 2014 untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin besar. selain persoalan nilai tukar, beberapa persoalan mendasar yang harus diatasi adalah pengendalian tingkat inlasi, perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi. As we move into 2015, the challenges that Indonesia faces will be even greater. Aside from currency issues, there are other fundamental problems that the country needs to address such as inflation, the trade balance and investment. 5 secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia, yang hasilnya bertumbuh In general, 2014 was a year of consolidation for Indonesia’s economy, growing at 5 2014 2013 2012 2011 2010 Rp miliar Rp bilion 193,880 188,053 162,564 129,038 201,701 Pendapatan Bersih Net Revenue 2014 2013 2012 2011 2010 Rp miliar Rp bilion 19,417 19,421 17,785 14,366 19,181 Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik entitas Induk Profit Attributable to Owners of the Parent 2014 2013 2012 2011 2010 Rp 216 Final Interim 152 216 150 198 138 160 113 216 152 Dividen per saham Dividend per Share 64 66 60 47 64 Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPS bulan April 2015. Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2015. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 108 tInJauan Dan ProsPeK eKonomI InDonesIa Di tahun 2014 secara keseluruhan perekonomian global masih dalam proses pemulihan, namun belum dapat mencapai tingkat pertumbuhan seperti sebelum krisis tahun 2008. Pemulihan ekonomi global pun berjalan tidak seimbang; di satu sisi, perekonomian Amerika Serikat terus membaik, dilihat dari indikator produksi yang meningkat dan tingkat pengangguran yang menurun. Perbaikan fundamental tersebut membuat Amerika Serikat memutuskan untuk mengakhiri kebijakan Quantitative Easing , menarik kembali dana-dana dari program stimulus ekonomi pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini pada gilirannya memberi tekanan terhadap nilai tukar mata uang kuat dunia, termasuk Yen Jepang, Euro dan tentunya Rupiah. InDonesIa eConomY reVIeW anD outLooK Overall, the global economy in 2014 was still in the recovery stage, and growth has not returned to the level prior to when the crisis started in 2008. This recovery process went well in some parts of the world; the United States, for example, has been showing consistent improvement as evidenced by increasing production volume and declining rates of unemployment. Encouraged by this development, the United States finally decided to conclude its quantitative easing policy, pulling funds from economic stimulus programs employed in the earlier years. This in effect created pressure on foreign currencies including the Japanese yen, the euro and the Rupiah. Overview Tinjauan Umum Pacu Sampan Leper | Sampan Leper Race Fadli suwandi Pemenang Lomba Foto astra 2014 Winner of 2014 astra Photo Contest Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 109 Overview Tinjauan Umum Disisi lain, perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan negara berkembang lainnya masih mengalami perlambatan. Untuk kawasan Asia, perekonomian Tiongkok untuk tahun ketiga secara berturut-turut, menunjukan penurunan dan hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,4 di tahun 2014. Demikian juga Jepang yang masih belum sepenuhnya lepas dari bayang- bayang resesi, sekalipun beberapa kebijakan stimulus ekonomi telah dilaksanakan. India dilain pihak mulai menunjukan perbaikan dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi lebih besar dari tahun sebelumnya. Kondisi perekonomian yang masih lemah dari beberapa negara tersebut membuat permintaan produk komoditas primer Indonesia melemah, mengakibatkan defisit perdagangan melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM, yang menyebabkan subsidi membengkak. Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga BBM di bulan November dengan konsekuensi meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank Indonesia mempertahankan kebijakan uang ketat. Tingkat inflasi pada akhir tahun 2014 berada pada level 8,36, hanya sedikit lebih rendah dari 8,38 pada tahun 2013. Penyesuaian harga BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi penyebab utama terhadap naiknya inflasi tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya menunjukan trend berikut; tingkat bunga acuan berada pada level 7,75, naik dari posisi 7,50 diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir Desember 2014 sebesar US 111,9 miliar serta kurs rupiah berada pada level Rp 12.440US, melemah 2,06 dari Rp 12.189US pada akhir tahun 2013. Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia. Dengan ekonomi yang tumbuh 5,02, Indonesia masih lebih baik dari Singapura 2,83 dan Korea Selatan 3,30. Selain itu, tingginya permintaan domestik tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. In other parts of the world, the economies of countries in the Eurozone, Japan, China and others were decelerating. In Asia, for the third consecutive time, China’s economy slowed and grew by only 7.4 in 2014. In Japan, the threat of recession remained imminent despite the country’s economic stimulus policies. In the meantime, India was one of the countries that showed improved growth and recorded higher growth levels than the preceding year. Affected by the less favorable situation in some of these countries, demand for Indonesia’s primary commodities slumped, which caused deficit in Indonesia’s trade balance. This was attributed to, among other things, the energy sector, where fuel imports jumped and subsidies escalated. In November, the Government of Indonesia adjusted fuel prices and consequently inflation rose. Bank Indonesia exerted control over the situation by applying a stringent money policy. Inflation at the end of the year stood at 8.36, only slightly lower than 8.38 when 2013 closed. Changes in fuel prices as well as in electricity tariffs were the main and underlying causes that drove the inflation hike. Meanwhile, macro-economic indicators showed the following trend: the benchmark interest rate stood at 7.75, up from 7.50 at the end of 2013; foreign exchange reserves as of the end of December 2014 stood at US 111.9 billion; and the rupiah against the US dollar was at Rp 12,440 per dollar, weakening by 2.06 from Rp 12,189 per dollar at the end 2013. In general, 2014 was a year of consolidation for Indonesia’s economy. Growing at 5.02, Indonesia still outperformed Singapore 2.83 and South Korea 3.30. In addition, domestic demand remained as the backbone of Indonesia’s economy. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 110 Pelemahan pertumbuhan tersebut juga menunjukan masih lemahnya kondisi fiskal nasional, ditandai dengan masih tingginya defisit neraca perdagangan dengan penyebab utama adalah besarnya subsidi energi yang totalnya mencapai angka di atas Rp 400 triliun. Di sisi moneter, langkah BI mempertahankan kebijakan uang ketat secara terukur, membuat perbankan Indonesia memiliki fundamental yang kuat, dengan rata-rata CAR perbankan sekitar 18, jauh di atas ketentuan minimal sebesar 8. Jumlah kredit bermasalah juga berada dikisaran 2, dibawah ketentuan maksimal 5. Untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan semakin besar. Selain persoalan nilai tukar, beberapa persoalan mendasar yang harus dipecahkan adalah pengendalian tingkat inflasi, perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi. Sebagai upaya menekan deficit trade balance, menekan inflasi, dan menjaga stabilitas nilai kurs Rupiah Bank Indonesia diperkirakan akan tetap menerapkan kebijakan tight money policy yang telah dijalankan selama tahun 2014. Kebijakan ini ditempuh sebagai langkah antisipasi tekanan dari faktor eksternal, seperti potensi kenaikan suku bunga The Fed, yang tampak dari peningkatan US Treasury Yield dan penguatan mata uang Dollar, yang dapat mendorong investor untuk memindahkan investasinya dari emerging market termasuk Indonesia ke Amerika Serikat. Hal yang membesarkan hati adalah tingginya indeks kepercayaan konsumen terhadap pemerintah baru. Beberapa program utama yang telah direalisasikan di akhir tahun, diantaranya program pengalihan subsidi BBM untuk membiayai kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas produksi, termasuk sarana transportasi, ketenagalistrikan dan telekomunikasi, dan kebijakan yang jelas untuk merealisasikan peningkatan produksi. However, what Indonesia’s lower growth reflected was in fact the weak state of national fiscal conditions, marked by the large deficit in the trade balance mainly caused by energy subsidies that amounted to over Rp 400 trillion. On the monetary side, Bank Indonesia’s decision to apply a rigorous and measurable monetary policy helped to bolster the base of Indonesian banks, as shown by an average CAR of 18, far above the 8 minimum requirement. Further, non-performing loans stood at around 2, lower than the maximum 5. As we move into 2015, the challenges will be even greater for Indonesia. Aside from currency issues, there are other fundamental problems that the country needs to address such as inflation, the trade balance and investment. To reduce the trade balance deficit, control inflation and maintain currency rates at a favorable level, Bank Indonesia is expected to continue its tight monetary policy that it started in 2014. The policy was necessary to anticipate external pressure such as higher interest rates from the Federal Reserve, as signalled by an increase in US Treasury yields and the strengthening of the US dollar – conditions that may encourage investors to move their investments from the emerging markets that include Indonesia to the United States. However, the level of consumers’ trust in the new government of Indonesia indicates a new hope. An important step was realized toward the end of last year, which was converting the allocation for fuel subsidies to productive sectors in order to spur production capacity, including improving transportation, electricity and telecommunications infrastructure. There are also clear policies in place that address production enhancement. Overview Tinjauan Umum Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 111 Tekad Pemerintah baru untuk membenahi dan memastikan ketersediaan infrastruktur dasar tersebut diyakini akan membuat kegiatan ekonomi dapat berlangsung semakin lebih efisien dan dapat mendukung peningkatan kegiatan produksi di seluruh wilayah Indonesia. Langkah tersebut akan lebih memastikan berkembangnya status Indonesia, yang sebelumnya telah masuk ke dalam negara berpendapatan menengah, dengan pendapatan per kapita 2012 sekitar US 4.154 Human Development Index 2012, World Population Data Sheet, data.worldbank. org, menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita diatas US 10.000 di masa mendatang. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pengamat perekonomian memperkirakan, kendati di tahun 2015 masih akan menghadapi tantangan yang berhubungan dengan defisit neraca berjalan dan nilai tukar, perekonomian Indonesia akan tumbuh pada kisaran yang tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan tahun 2014. Keseluruhan tinjauan kondisi ekonomi dan data-data kajian lembaga kredibel tersebut menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang sangat baik. Hal tersebut akan membuka peluang investasi pada berbagai sektor-sektor ekonomi di seluruh Indonesia. Kondisi dan prospek ekonomi tersebut memberi dampak dan prospek yang berbeda terhadap setiap segmen bisnis yang dijalani oleh Astra. Uraian prospek dari masing-masing segmen usaha sebagai dampak perubahan kondisi usaha dan kondisi ekonomi selanjutnya dijelaskan pada pembahasan masing-masing segmen bisnis terkait. The determination of the new government to reform and to ensure the availability of basic infrastructure is a positive signal to the economy, sending optimism on efficient economic activities and improved production activities across Indonesia. These steps will certainly provide a strong base for Indonesia to elevate its status; after being recognized as a middle-income country with per capita income of around US 4,154 in 2012 Human Development Index 2012, World Population Data Sheet, data.worldbank. org, Indonesia is now ready to become a developed country with per capita income of over 10,000 in the future. In view of the above, economic observers project that, despite challenges with regard to the trade balance deficit and currency exchange rate, Indonesia’s economy will grow at levels at least similar to 2014. The overall economic review, supported by data published by credible institutions shows that Indonesia’s economic opportunities going forward will stay sound and lucrative with investment opportunities in various economic sectors throughout the country. The economic conditions and outlook set the context for all of Astra’s business segments and render different impacts to the businesses. The following section discusses how each business segment operates within the above economic setting and its link to their performance. Overview Tinjauan Umum Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 112 Business Structure Struktur Bisnis Automotive Otomotif Financial Service Jasa Keuangan Heavy Equipment and Mining Alat Berat dan Pertambangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 113 Agribusiness Agribisnis Information Technology Teknologi Informasi Infrastructure, Logistics, and Others Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 114 Otomotif Automotive astra konsisten mengembangkan portofolio otomotif di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan sarana transportasi yang handal dan terjangkau, baik berupa kendaraan roda empat maupun roda dua, yang memungkinkan para pelanggan untuk melakukan beragam aktivitas dengan nyaman, didukung ketersediaan jaringan layanan purna jual yang mengerti akan kebutuhannya. Astra consistently develops its automotive portfolio in Indonesia to meet the needs of Indonesians for reliable and accessible means of transportation, whether four-wheel or two-wheel. We aim to enable our customers to carry out their day-to-day activities by providing after sales services dedicated to catering to their needs. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 115 Segmen otomotif Astra mengacu pada kegiatan beberapa anak usaha dan afiliasi dibidang produksi, distribusi, dan jasa terkait industri otomotif dengan tiga produk utama, yakni mobil, motor dan suku cadang. Jaminan kualitas produk dan layanan membuat bisnis otomotif Astra dikenal dan dipercaya sebagai sahabat dan mitra yang handal dalam memenuhi kebutuhan alat transportasi bagi keluarga, korporasi dan masyarakat umum di seluruh Indonesia. Astra menawarkan ragam pilihan dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan konsumen, mulai dari sepeda motor Honda hingga berbagai ukuran mobil dan truk bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD Trucks. Berbagai merk tersebut diproduksi atau dikelola oleh perusahaan Grup Astra dengan persentase kepemilikan bervariasi. Astra juga memastikan kemudahan jangkauan bagi konsumen untuk pembelian, pemeliharaan dan perawatan kendaraan dengan jaringan distribusi dan layanan terluas di Indonesia, didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang menawarkan kredit konvensional dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra Otoparts. Melalui AstraWorld, Astra menunjukkan komitmen untuk memaksimalkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Setiap tahap pembelian dan kepemilikan kendaraan dibantu dengan berbagai layanan, mulai dari bantuan konsultasi, penawaran fasilitas pembiayaan, perlindungan asuransi serta akses layanan darurat dan penyelesaian keluhan pelanggan. Astra senantiasa memotori berbagai inisiatif pengembangan bisnis dengan semangat inovasi yang bertujuan untuk meraih prestasi lebih baik serta mempertahankan daya saing dan posisi kepemimpinan dengan reputasi kendaraan Astra sebagai pilihan favorit masyarakat Indonesia. Astra memantapkan jejak inovasinya dalam industri otomotif nasional dengan diluncurkannya dua model kendaraan perdana karya cipta anak bangsa yang dikembangkan Astra’s automotive segment entails a variety of activities carried out by subsidiaries and affiliates that focus on manufacturing, distribution and other automotive-related services, with three main products: cars, motorcycles and spare parts. Guaranteed product and service quality has made Astra’s automotive business a renowned, trusted and reliable partner in providing means of transportation to families, corporations and the Indonesian public in general. Astra offers a comprehensive range of options of the latest motor vehicle models that appeal to customers’ needs – from Honda motorcycles to various types and sizes of car and truck from Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot and UD Trucks. These various models and types are manufactured or managed by Astra Group company under different stock ownership. Astra also ensures that customers can easily access the point of sales and maintenance outlets by setting up the largest and most extensive distribution and service network in Indonesia, complemented by Astra’s financing companies that offer both conventional and sharia financing schemes as well as a wide range of spare parts and automotive accessories manufactured by Astra Otoparts. Through AstraWorld, Astra shows its commitment to always enhancing customer satisfaction and loyalty. Astra seeks to create an end-to-end service experience from consultation assistance to helping customers make buying decisions, offering financing and insurance and providing emergency service, to complaint resolution. Astra aims to always be at the frontier of innovation, pioneering business development initiatives with the spirit to excel, to be competitive and to attain market leadership by making sure Astra vehicle products are the first choice of Indonesian consumers. Astra marked an innovative achievement in the national automotive industry by launching two cars, the first of their kind created by this nation’s talents within Astra’s internal team and in collaboration Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 116 oleh tim internal Astra, bekerjasama dengan Toyota dan Daihatsu, yaitu Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla. Komitmen pada kualitas layanan dan inovasi yang diterapkan membuat unit otomotif tetap mampu menunjukan kinerja yang cukup membesarkan hati di tahun 2014 yang penuh tantangan. Total volume penjualan mobil Astra di tahun 2014 mencapai 614 ribu unit, turun 6 dari 654 ribu unit di tahun sebelumnya, dengan pangsa pasar sedikit menurun dari 53 menjadi 51. Sementara penjualan sepeda motor Honda kembali mencatatkan kenaikan hingga sebesar 7,5, dari 4,7 juta unit ditahun 2013 menjadi 5,1 juta unit pada tahun 2014 diiringi kenaikan pangsa pasar dari 61 menjadi 64. Penjualan produk komponen otomotif juga mengalami kenaikan selaras dengan pertumbuhan volume penjualan mobil maupun motor. Pada tahun 2014, segmen bisnis otomotif Astra secara keseluruhan membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 1 dari Rp 108,0 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 107,0 triliun. Tingginya tingkat persaingan dan naiknya berbagai komponen biaya, seperti biaya bahan baku dan tenaga kerja, membuat laba bersih segmen otomotif mengalami penurunan menjadi Rp 8,5 triliun, turun 14 dari Rp 9,8 triliun pada tahun sebelumnya. Kontribusi pendapatan bersih di sektor otomotif terhadap total pendapatan bersih Astra, juga terpengaruh, menurun dari 56 pada tahun 2013 menjadi 53. Pada pos laba bersih, grup otomotif di tahun 2014 memberi kontribusi sebesar 44 terhadap laba bersih Grup senilai Rp 19,2 triliun. with Toyota and Daihatsu – Astra Toyota Agya and Astra Daihatsu Ayla. The commitment to service quality and innovation enabled the automotive unit to record satisfactory results during the challenging 2014. The total sales volume of Astra cars in 2014 reached 614 thousand units, down by 6 from 654 thousand units in the earlier year, while market share drop from 53 to 51. Meanwhile, sales of Honda motorcycle showed strong growth of 7.5, rising from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units in 2014, while market share increased from 61 to 64. Sales of automotive components also tracked the growth of sales volumes of both cars and motorcycles. In 2014, net revenue from Astra automotive businesses amounted to Rp 107.0 trillion in 2014, declined by 1 from Rp 108.0 trillion in 2013. Tough competition and increases across several cost components, including raw material and labor, affected net income performance of automotive segment, which decreased to Rp 8.5 trillion, down by 14 from Rp 9.8 trillion in the previous year. Thus, the automotive segment net revenue contribution to Astra’s consolidated net revenue was also affected and decreased from 56 in 2013 to 53. In terms of net income, the automotive group in 2014 accounted for 44 of the Group’s Rp 19.2 trillion in net profit. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 117 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 117 tabel Kepemilikan saham astra di Perusahaan-perusahaan manufaktur otomotif, 2014 Astra Share Ownership in Automotive Manufacturing Companies, 2014 nama Name singkatan Abreviation Persentase Kepemilikan saham Shareholding Percentage PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN 5 PT Astra Daihatsu Motor ADM 32 PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI 45 PT Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia 75 PT Tjahja Sakti Motor TSM 100 PT Astra Honda Motor AHM 50 PT Astra Otoparts Tbk AOP 80 Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 118 tinjauan Industri otomotif 2014 Tahun 2014 merupakan salah satu periode yang penuh tantangan dalam industri otomotif. Seperti disinggung pada uraian tinjauan ekonomi makro, ada empat sebab utama yang membuat permintaan mobil melambat di tahun 2014, dan disaat bersamaan, terjadi peningkatan persaingan antar produsen otomotif nasional. Pertama, menurunnya daya beli konsumen sebagai akibat melemahnya kegiatan perekonomian nasional sebagai dampak belum pulihnya perekonomian global yang dibarengi naiknya harga BBM dan biaya energi lain listrik dan gas. Pelemahan kondisi ekonomi global juga membuat lemahnya permintaan akan komoditas primer indonesia, seperti hasil perkebunan dan produk mineral primer. Kedua, melemahnya nilai tukar rupiah dan ketiga naiknya tingkat suku bunga, yang membuat daya beli konsumen melemah, yang memicu penundaan pembelian barang-barang diluar kebutuhan pokok, termasuk kendaraan. Yang keempat adalah agenda Pemilu nasional yang sempat menciptakan kondisi ketidakpastian dibidang sosial politik yang juga membuat konsumen menunda keputusan pembelian kendaraan. Seluruh kondisi tersebut membuat realisasi penjualan mobil di Indonesia relatif sama, tidak berubah dari jumlah penjualan di tahun 2013 yang sebesar 1,2 juta unit sumber: Gaikindo. Pasar mobil nasional masih dimotori oleh pasar kendaraan penumpang passenger car yang berkontribusi sekitar 73 dari total penjualan mobil, kemudian diikuti oleh pasar kendaraan komersial sebesar 27. Salah satu dari produk mobil penumpang yang meramaikan pasar pada tahun 2014 adalah kendaraan ramah lingkungan Low Cost Green Car LCGC dan mobil jenis MPV, seperti Toyota Innova, Toyota automotive Industry review 2014 The year 2014 was regarded as an extremely challenging period by the automotive industry. As illustrated in the macro-economic review section, there were four underlying factors that impeded growth of automotive demands in 2014 and at the same time heightened competition in the industry. First, buying power was affected by the sluggish national economy, which was caused by slow recovery in the global economy. At the same time, household costs increased following changes in fuel price and other energy needs electricity and gas. Global economic condition also affected demand for Indonesian primary commodities such as from the plantation sector and primary mineral products. The second and third factors were the weakening rupiah exchange rate and increase in the interest rate; with restricted buying power, consumers tended to focus on purchases of primary goods and delay other purchases, including vehicles. The fourth factor was the national elections, which, for a period of time in 2014, created uncertainty in the socio-political sphere and also affected consumers’ buying decisions. Under the above circumstances, car sales in Indonesia were relatively flat, with insignificant change of volume from 2013, when total sales achieved 1.2 million units source: Gaikindo. The leading products in the national car market were still passenger cars, which contributed to around 73 of the total car sales volume, while commercial cars contributed 27. Among the notable passenger car products in the market in 2014 were low cost green car LCGC automobiles and MPV types such as the Toyota Innova, Toyota Avanza and Daihatsu Xenia. Commercial-car sales in the meantime were affected by sluggish Automotive Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 119 Avanza, dan Daihatsu Xenia. Pelemahan kegiatan perekonomian juga membuat lemahnya permintaan kendaraan komersial seperti truck ringan, truck sedang, pick up dan sebagainya. Secara keseluruhan hanya mobil jenis LCGC saja yang permintaannya di tahun 2014 lalu mengalami peningkatan. Ditengah melemahnya permintaan, realisasi investasi berupa penambahan kapasitas produksi dan perluasan jaringan pemasaran yang dilakukan para produsen otomotif dan Agen Tunggal Pemegang Merek ATPM terus berlangsung. Dengan penambahan kapasitas produksi tersebut terjadilah excess supply yang menyebabkan kerasnya persaingan bisnis mobil Indonesia sepanjang tahun 2014. Pasar sepeda motor domestik juga cukup terpengaruh oleh kurang kondusifnya kondisi perekonomian nasional di tahun 2014 lalu, seperti tercermin pada tingkat pertumbuhan volume penjualan yang lebih rendah. Setelah sebelumnya, di tahun 2013 volume penjualan sepeda motor tumbuh 10 mencapai 7,7 juta unit, pada tahun 2014 volume penjualan hanya tumbuh sekitar 2 mencapai 7,9 juta unit. Prospek Industri otomotif Kondisi industri otomotif di tahun 2014 tersebut diperkirakan masih akan berlangsung di tahun 2015. Realisasi angka penjualan di tahun mendatang diproyeksikan bergerak lambat dalam jangka pendek, sampai dengan terjadinya perubahan makro ekonomi secara fundamental. Realisasi pembangunan infrastruktur dari pengalihan subsidi BBM dan perbaikan kondisi usaha diharapkan dapat membuat perekonomian domestik tumbuh lebih baik. Dilain pihak perbaikan perekonomian global yang sebelumnya berjalan tidak seimbang, diharapkan berlangsung lebih baik, didorong oleh turunnya harga minyak di pasar global, dan didukung oleh keberhasilan program intensif ekonomi di beberapa negara kawasan Asia seperti Cina dan Jepang. economic activities whereby demand for light trucks, medium trucks and pick-ups, to mention a few, decreased. Overall, across all categories, it was only demand for LCGC cars that showed growth. Amid low demand, from the supply side initiatives such as production capacity enhancement and expansion of marketing networks carried out by car manufacturers and sole agents entered their commercial stage in 2014. With automakers utilizing their increased production capacity, excess supply was inevitable and predictably drove tight competition in Indonesia’s automobile business throughout 2014. The motorcycle market was also affected by the adverse economic conditions in 2014, as reflected in lower growth of sales volume. After growing by 10 in 2013 and selling 7.7 million units, in 2014 the sales volume rose by only 2 to 7.9 million units. automotive Industry outlook Automotive industry conditions in 2014 are projected to continue into 2015. Realization of sales volume in the coming year is forecast to be flat, at least in the short term, until fundamental changes at the macro-economic level take place. At the national level, infrastructure development as a result of fuel subsidy conversion and an improved domestic situation overall are expected to spur economic growth. Globally, progress is expected to occur across different countries, especially now that global oil prices have decreased and a number of countries in Asia, such as China and Japan, have started to gain success from their intensive economic programs. Automotive Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 120 Kondisi tersebut diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kembali pasar otomotif, sehingga mendorong maraknya investasi oleh pemegang merek otomotif internasional di Indonesia yang merefleksikan prospek jangka panjang yang dinilai sangat menjanjikan, dan dapat menjadi kenyataan. Prospek ekonomi Indonesia dalam jangka panjang yang semakin baik serta jumlah populasi penduduk berpenghasilan menengah ke atas yang terus berkembang akan mendorong peningkatan mobilitas yang pada akhirnya membutuhkan dukungan alat transportasi yang memadai. Dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih mencatat tingkat kepemilikan mobil yang relatif rendah saat ini, yaitu 1 mobil untuk setiap 25 orang, atau baru 4 dari populasi penduduk. Di negara lain di kawasan ASEAN, angka ini sudah mencapai 30. Suatu indikasi bahwa masih tingginya potensi pertumbuhan permintaan otomotif di tahun- tahun mendatang. Dengan kondisi keterbatasan sarana transportasi umum, kepemilikan mobil di Indonesia bukan hanya bagian dari gaya hidup, melainkan kebutuhan untuk mendukung mobilitas, mendukung kegiatan usaha dan aktivitas lainya. Sehingga permintaan mobil penumpang, utamanya jenis MPV 7 penumpang di masa mendatang tampaknya akan pulih lebih cepat. Mobil-mobil kompak yang termasuk kelompok LCGC tampaknya juga akan tetap diminati di masa mendatang. Sementara pertumbuhan permintaan mobil komersial akan berkorelasi dengan kecepatan pulihnya perekonomian global dan nasional di masa-masa mendatang. The conditions are also expected to propel the growth of the automotive market and will therefore attract more investment from international automotive companies in Indonesia. This will enable the country to realize its long-term and sizeable potential. Indonesia’s economy in the future is projected to grow, and the middle-income population will also continue to expand, which means greater mobility will be required and convenient means of transportation will become part of the everyday necessity. Compared with other countries, Indonesia’s car ownership ratio is in fact relatively low, at one car for every 25 people, or only 4 of the country’s population. In other ASEAN countries, the ratio has reached 30. This indicates that the automotive sector still has ample room for growth in the coming years. Considering the situation of public transportation, car ownership in Indonesia is not only part of a lifestyle; there is genuine need for cars to support users’ mobility in carrying out their business or other daily activities. Therefore, demand for passenger cars, especially MPVs that can carry up to seven passengers, is projected to recover at a rapid pace. City cars in the LCGC category will also continue to perform notably, while demand for commercial cars will correlate with the speed of global and national economy recovery. Automotive Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 121 Pada sisi lain, tingginya biaya bahan bakar minyak, kondisi lalu lintas yang padat dan terbatasnya transportasi publik yang nyaman serta infrastruktur perhubungan yang memadai membuat sepeda motor menjadi andalan masyarakat Indonesia untuk mendukung mobilitasnya sehari-hari berkat kemudahan bermanuver di jalan-jalan sempit untuk menuju tujuan dengan lebih cepat dan efisien. Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat penghasilan yang masih termasuk golongan menengah, menjadikan sepeda motor sebagai pilihan sarana transportasi yang paling ekonomis. Potensi permintaan sepeda motor juga akan berasal dari habisnya masa pakai yang diperkirakan berulang setiap 3-5 tahun sekali, menunjukkan tetap tingginya prospek industri sepeda motor di tahun-tahun mendatang. Mengingat strategisnya peran alat transportasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Astra mengalokasikan dana investasi yang memadai untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya di sektor otomotif, dalam bentuk pembangunan fasilitas produksi mobil maupun sepeda motor guna memenuhi kebutuhan konsumen akan produk pendukung transportasi yang berkualitas sebagaimana diuraikan pada penjelasan berikut. On the other hand, high fuel costs, traffic congestion and the lack of convenient public transportation and adequate transportation infrastructure will drive Indonesian consumers also to rely on motorcycles for their day-to-day activities. Motorcycles are undeniably agile and easily maneuvered in narrow spaces, enabling users to arrive at their destinations quickly and efficiently. The vast Indonesian population and its middle- income status make motorcycles the most economical means of transportation. Demand for motorcycles will also be driven by a utilization cycle that is estimated to occur every three to five years, which signals a promising outlook for the motorcycle market in the future. Considering the strategic role of transportation in boosting the economic growth and the wellbeing of the people, Astra allocates sufficient investment funds to enhance its competence and capability in the automotive sector by establishing car and motorcycle manufacturing facilities. Astra aims to meet customers’ needs for quality transportation apparatus, as will be elaborated in the following section. Automotive Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Total volume penjualan mobil Astra di tahun 2014 mencapai The total sales volume of Astra cars in 2014 reached 614,000 units 614.000 unit Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 122 Group Automobile Grup Mobil astra memandang Indonesia memiliki potensi pasar yang akan bertumbuh semakin baik, mengingat besarnya potensi pertambahan penduduk berpenghasilan menengah dan tinggi di masa mendatang dari total jumlah penduduk yang saat ini berkisar 253 juta jiwa. Bagi masyarakat Indonesia, kepemilikan kendaraan adalah suatu kebutuhan untuk mendukung mobilitas dalam melaksanakan beragam aktivitas, baik dalam rangka pelaksanaan tugas maupun untuk berekreasi bersama keluarga. oleh karena itu, pelemahan permintaan yang membuat persaingan semakin ketat saat ini, tidak mempengaruhi komitmen astra untuk merealisasikan beragam program investasinya. astra konsisten memperkenalkan produk-produk baru, menambah kapasitas produksi, menginisiasi penerapan beragam inovasi untuk meningkatkan kinerja produknya, memperluas jaringan dan menyempurnakan kualitas layanan purna jual agar semakin dekat dengan para pelanggan setia toyota di Indonesia, memenuhi harapan mereka terhadap produk-produk kendaraan penumpang maupun kendaraan komersial berkualitas, stylish dan andal sesuai dengan kebutuhan, sekaligus mengiringi perjalanan Indonesia membangun masyarakat yang semakin maju dan sejahtera. With the sizeable growth potential of the middle and high-income population in Indonesia, which at present reaching 253 million people, Astra believes that Indonesia’s market potential will only grow. For many Indonesians, a private vehicle is a necessity for mobility, enabling them to carry out any kind of activities for work or leisure purposes. To that end, despite the declining demand that heightened competition, Astra’s commitment to its investment programs did not waver. Astra consistently introduces new products, enhances production capacity, initiates a variety of innovation programs to improve product performance, expands its network and enhances its after sales service quality. All these efforts are made to strengthen Toyota’s relationship with its loyal customers across Indonesia, fulfilling their expectations of passenger and commercial cars that are of excellent quality, stylish and apt for their needs. We are dedicated to walking alongside Indonesia, building the welfare of the people. Suparno Djasmin Direktur Director Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 123 toyota PT Toyota-Astra Motor TAM adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Perseroan dan Toyota Motor Corporation TMC, dengan komposisi kepemilikan saham masing- masing sebesar 51 dan 49. TAM merupakan agen pemegang merek Toyota di Indonesia. Pemasaran Toyota kini semakin berkembang sebagai salah satu merek mobil favorit masyarakat Indonesia dengan berbagai keunggulan yang dapat memenuhi ekspektasi pelanggan setianya di tanah air. Berbagai keunggulan yang dimiliki Toyota dalam hal kemudahan perawatan, luasnya jaringan layanan yang dilengkapi dengan kemampuannya dalam menawarkan beragam variasi kendaraan untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen dalam kategori pasar yang berbeda, serta kemampuan berinovasi untuk terus memperbaharui penawaran produk selaras dengan perkembangan teknologi dan tren di dunia otomotif. toyota PT Toyota-Astra Motor TAM is an entity jointly controlled by the Company and Toyota Motor Corporation TMC, with ownership composition of 51 and 49, respectively. TAM is Toyota’s brand-holding agent in Indonesia. marKetInG Toyota continues to grow as one of Indonesia’s leading car brands, offering abundant features of excellence that justly meet the expectations of its loyal customers in the country. Toyota’s outstanding features include easy maintenance, vast service network and availability of a wide selection of car types for all kinds of consumers’ needs and market categories. Toyota also has the unique ability to continuously innovate and reinvigorate its product propositions in line with technological development and trends in the automotive industry. Kendaraan Penumpang Komersial Passenger Commercial Vehicles Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 124 Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen akan mobil yang berkualitas yang juga selaras dengan perubahan lifestyle, pada tahun 2014, Toyota kembali meluncurkan sebanyak 5 model mobil Toyota dan Lexus baru dan 2 model facelift pada berbagai kelas kendaraan sebagai salah satu inisiatif strategi untuk menjaga posisi kepemimpinan pasar. Dalam rangka mengatasi kerasnya tingkat persaingan, Toyota berupaya meningkatkan kualitas produk layanan yang terbaik bagi pelanggan, di seluruh wilayah dan di seluruh segmen pasar – Provide Best Total Customer Ownership Experience – untuk memenangkan loyalitas konsumen. Secara keseluruhan, Toyota berhasil mempertahankan urutan teratas berdasarkan porsi penjualan mobil nasional. Namun demikian, kerasnya persaingan pasar terutama pada segmen mobil low MPV, menghasilkan realisasi pangsa pasar yang lebih rendah, yaitu 33 dari posisi 35 di tahun sebelumnya. To meet consumers’ demands for quality cars that are aligned with changes in lifestyle, Toyota and Lexus introduced 5 new models and 2 facelift models in 2014 across various car types as part of Toyota’s strategic initiatives to maintain market leadership. To stand out amid the rigorous competition, Toyota strives to improve the quality of its products and services, committed to providing the best to customers anywhere in the country and in all market segments – Provide Best Total Customer Ownership Experience - in order to win customer loyalty. Overall, Toyota was able to maintain its nationwide position of car sales, although stringent market competition did affect some segments, especially low MPV. Low MPV booked a lower market share of 33 from 35 the previous year. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 125 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 125 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 126 Ditengah kondisi usaha yang menantang tersebut TAM konsisten merealisasikan investasinya dalam rangka meningkatkan infrastruktur jaringan distribusi nasional yang tangguh guna memastikan kesempurnaan layanan dan membangun loyalitas serta hubungan berkelanjutan dengan pelanggan dan pemilik kendaraan. Penjualan Toyota dilakukan melalui Toyota Sales Operation TSO, atau lebih dikenal dengan nama Auto2000, dan 4 dealer utama lainnya untuk memaksimalkan cakupan wilayah operasi di tanah air. Jaringan distribusi dan layanan service diperluas dengan membuka masing-masing 12 sales outlet dan 12 service outlet baru sehingga total menjadi 276 outlet pada akhir tahun 2014. FasILItas ProDuKsI toYota Dalam rangka mengantisipasi peningkatan permintaan konsumen dan menunjukkan komitmen investasi yang berkelanjutan di masa mendatang, pada tahun 2012 lalu, Toyota telah mengumumkan rencana penambahan investasinya di Indonesia yang disampaikan langsung oleh Presiden Toyota Manufacturing Corporation Jepang, Akio Toyoda bersama lima perusahaan Toyota Grup lainnya. Pada tahun 2014, Astra, melalui Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN tengah merealisasikan rencana investasi tersebut. Beberapa dari rencana invetasi tersebut telah diselesaikan pada awal tahun tahun 2014, meliputi beroperasinya pabrik Karawang II yang memproduksi kendaraan penumpang passenger car Etios Valco, Yaris, Vios dan Limo. Selain itu, Astra tengah membangun pabrik mesin di Karawang yang direncanakan akan mulai beroperasi di tahun 2016 dengan kapasitas produksi 216.000 unit per tahun. In a challenging business climate, TAM consistently realized its investment plans of enhancing national distribution network infrastructure to ensure service excellence, bolster customer loyalty and strengthen relationships with customers and car owners. Toyota Sales Operation TSO, popularly known as Auto2000, conducts sales of Toyota cars as well as through another four main dealers to maximize market reach throughout the country. The distribution and service network is expanded with the opening of 12 new sales outlets and 12 new service outlets, totaling 276 outlets by the end of 2014. manuFaCturInG FaCILItY - toYota To anticipate future needs and as evidence of its commitment to sustainable investments, in 2012 Toyota announced its investment plans in Indonesia. The announcement was made by Toyota Manufacturing Corporation President Akio Toyoda, accompanied by representatives of five other companies within Toyota Group. In 2014, Astra through Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN was in the process of realizing the investment plan. Some parts of the plan were concluded in the beginning of 2014, Karawang II facility has commenced operation to manufacture passenger car models Etios Valco, Yaris, Vios and Limo. In addition, Astra is constructing an engine-manufacturing facility in Karawang. Projected to start operations in 2016, the facility will have a production capacity of 216,000 units per year. Astra is also preparing programs for Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 127 Astra juga sedang mempersiapkan aktivitas pengembangan supplier baik lapis pertama maupun lapis kedua dan ketiga untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi yang ada. Dengan adanya fasilitas produksi yang baru, total kapasitas produksi Toyota di akhir tahun 2014 adalah sebesar 250.000 unit, tidak termasuk produk Toyota yang juga diproduksi di pabrik PT Astra Daihatsu Motor. Kapasitas Produksi terpasang astra – mobil Astra Production Capacity – Cars nama Perusahaan Company 2013 2014 merek Produk Brands PT Astra Daihatsu Motor 460,000 530,000 Toyota Daihatsu PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia 200,000 250,000 Toyota Kijang Innova, Fortuner, Vios, Limo, Yaris Etios Valco PT Isuzu Astra Motor Indonesia 31,000 31,000 Isuzu Elf KInerJa toYota DI tahun 2014 Sepanjang 2014, TAM meluncurkan 5 model mobil Toyota dan Lexus baru serta 2 model facelift , untuk menjawab keinginan konsumen akan emotional design dari sebuah produk serta melengkapi varian Toyota di kelas MPV SUV. Inovasi-inovasi tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga penjualan beberapa varian mobil tetap meningkat dan Toyota tetap memimpin pangsa pasar mobil Indonesia. Pada tahun 2014, total penjualan mobil Toyota termasuk merek Lexus mencapai 399.746 unit, turun 8 dari 434.869 unit pada tahun sebelumnya. Komposisi penjualan didominasi oleh Avanza dengan 41 dari total unit penjualan pada tahun 2014, kemudian Toyota Agya dari segmen LCGC dengan 17 disusul oleh Toyota Innova yang mengambil porsi sebesar 14 dan Rush sebesar 7. supplier development for first, second and third tier suppliers to be aligned with production capacity enhancement initiatives. With the addition of the new facility, Toyota’s production capacity at the end of 2014 stood at 250,000 units, exclusive of Toyota products produced at PT Astra Daihatsu Motor facilities. toYota PerFormanCe In 2014 In 2014, TAM launched 5 new Toyota and Lexus models and two facelift models to fulfill consumers’ expectation of products with emotional design and to complement Toyota’s variants in the MPV and SUV segments. The innovations were well received by the market; sales of a number of variants increased and Toyota remained the leader of Indonesia’s car market. In 2014, the overall sales of Toyota cars, including Lexus brand reached 399,746 units, or decreased 8 from 434,869 units in the previous year. Sales composition consisted of Avanza accounting for 41 of total sales in 2014; Toyota Agya from the LCGC segment with 17; Toyota Innova with 14; and Rush with 7. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 128 Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, Toyota juga berhasil mencatatkan pertumbuhan volume ekspor kendaraan bermerek Toyota dari berbagai jenis, dengan volume ekspor per bulan mencapai 160.000 unit. renCana toYota tahun 2015 Menghadapi iklim persaingan yang terus meningkat serta kondisi perekonomian yang masih dibayangi krisis ekonomi global, Toyota akan terus mengedepankan keunggulan operasional sebagai strategi pengembangan bisnis yang berkesinambungan. TAM juga berupaya mempertajam kemampuan beradaptasi dan merespon perkembangan bisnis yang dinamis, termasuk pengenalan model- model mobil baru, penyempurnaan layanan purna jual, penggunaan sistem informasi yang memfasilitasi integrasi data, sistem dan infrastruktur dalam kegiatan operasional, serta menjaga daya saing yang optimal melalui efisiensi biaya dan memaksimalkan kepuasan pelanggan. Seluruh upaya tersebut dielaborasikan kedalam 4 pilar strategi pengembangan, sebagai berikut: In addition to successfully meeting the needs of the domestic market, Toyota also recorded volume growth in exports of Toyota cars of different types; monthly export volume reached 160,000 units. toYota PLans For 2015 Operational excellence as the backbone of continuous business development strategy is a fundamental element for Toyota to withstand growing competition and endure unfavorable economic conditions stemming from the global economic crisis. TAM will also strengthen its ability to adapt and respond to the dynamic changes in the business environment by introducing new models, refining after sales service networks, utilizing information systems that enable data, system and infrastructure integration within operational activities, maintaining optimum competitiveness through cost efficiency and maximizing customer satisfaction levels. These efforts are encapsulated into four pillars of development strategy: Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 129 1. Strengthen Leadership in All Segments Area Memperkuat kepemimpinan di seluruh segmen dan area terutama dalam mendorong image produk Toyota dan memperluas jaringan di seluruh Indonesia. 2. Realize Best Total Customer Ownership Experience Berusaha memberikan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk dan servis yang terbaik. 3. Strengthen Product Strategy Memperkuat strategi produk yang berfokus pada keunggulan produk-produk Toyota serta mendorong inovasi dalam produk baru yang dibutuhkan pelanggan 4. Reinforce Resources Business Operation, People, Organization Good Corporate Governance Menggunakan sumber daya terutama dalam hal SDM, modal, operasi proses bisnis yang efektif dan infrastruktur IT yang ada sebaik- baiknya untuk melancarkan proses bisnis serta berusaha mengimplementasikan Good Corporate Governance 1. Strengthen Leadership in All Segments Areas Leadership in all segments and areas is strengthened in particular to bolster the brand image of Toyota products and expand the network across all parts of Indonesia. 2. Realize Best Total Customer Ownership Experience Striving to provide customer satisfaction through the best products and services. 3. Strengthen Product Strategy Product strategy focuses on Toyota’s product excellence and innovating new products to meet customers’ needs. 4. Reinforce Resources Business Operation, People, Organization Good Corporate Governance To optimize resources, especially human resources, capital, effective operations business process and IT infrastructure to enable seamless business operations and implementation of Good Corporate Governance. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 130 Penurunan permintaan baik untuk kendaraan penumpang maupun untuk kendaraan komersial membuat persaingan semakin ketat. astra meyakini bahwa kondisi tersebut terutama disebabkan oleh melemahnya kondisi perekonomian yang suatu saat akan membaik seiring dengan semakin pulihnya perekonomian global dan semakin stabilnya kondisi sosial politik di dalam negeri mengiringi terbentuknya Pemerintahan baru yang membawa harapan bagi terjadinya perbaikan perekonomian domestik. oleh karena itu, kami berupaya mengatasi kondisi saat ini, sekaligus mengantisipasi pulihnya pasar di masa mendatang dengan merealisasikan beragam program, meliputi: inovasi produk, perbaikan sistem operasi agar semakin eisien, peningkatan kompetensi SDM guna memperbaiki produktiitasnya dan penguatan jaringan pemasaran maupun jaringan layanan purna jual. Lower demand for commercial and passenger vehicles has resulted in tougher competition. Astra is certain that these conditions, largely driven by the sluggish economy, will improve in line with global economic growth and stable domestic social as well as political conditions, while the newly established government brings new hope for economic betterment. To that end, we have continued our efforts to overcome challenges while making sure we are ready for a better market environment by realizing a variety of programs, covering: product innovation, operational system improvement to achieve higher efficiency, human capital competency enhancement to boost productivity and strengthening marketing and after sales network. Sudirman Maman Rusdi Direktur Director Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 131 Kendaraan Penumpang Komersial Pemasaran Daihatsu PT Astra Daihatsu Motor ADM adalah agen tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia. Saat ini ADM bertanggung jawab untuk memproduksi kendaraan Daihatsu dan Toyota seperti Xenia dan Avanza, Terios dan Rush, Gran Max, Luxio, Ayla dan Agya. ADM bekerjasama dengan PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation DSO yang memiliki jaringan sekaligus menyediakan layanan penjualan dan purna jual Daihatsu di Indonesia. Selain memasarkan kelima jenis Daihatsu produksi ADM, DSO juga memasarkan Dahatsu Sirion yang diimpor dari Malaysia. Selaras dengan tagline “Daihatsu Sahabatku” seluruh Outlet Daihatsu siap melayani kebutuhan pelanggan dengan kualitas pelayanan layaknya seorang Sahabat. Sepanjang tahun 2014 Daihatsu menambah lima jaringan Outlet baru, sehingga pada akhir tahun 2014, Daihatsu di Indonesia ditopang oleh 216 Outlet yang terdiri dari 130 jaringan Outlet berstatus VSP vehicle, service, parts lengkap melayani penjualan, pelayanan bengkel dan suku cadang, serta 86 jaringan Outlet berstatus V vehicle yang hanya melayani penjualan. marKetInG Daihatsu PT Astra Daihatsu Motor ADM is the sole brand-holding agent of Daihatsu brand in Indonesia. Today, ADM is responsible for the manufacturing of Daihatsu and Toyota automobiles, such as Xenia and Avanza, Terios and Rush, Gran Max, Luxio, Ayla and Agya. ADM collaborates with PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation DSO, which manages the network as well as providing Daihatsu sales and after sales services in Indonesia. In addition to distributing Daihatsu vehicles manufactured by ADM, DSO also markets Daihatsu Sirion, imported from Malaysia. With the tagline “Daihatsu Sahabatku” Daihatsu, My Best Friend, all Daihatsu outlets are ready to meet customers’ needs and welcome them with a warm and friendly service. In 2014, Daihatsu expanded its network by opening five new outlets. In total, by the end of 2014, Daihatsu managed 216 outlets consisting of 130 VSP vehicle, service, parts outlets that provide a complete range of service from sales and auto workshops to spare parts; and 86 V vehicle outlets that focus on sales. Passenger Commercial Vehicles Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 132 Hingga akhir tahun 2014, penjualan Daihatsu 185.226 unit dengan pangsa pasar sebesar 15,3. Daihatsu menempati posisi kedua terbesar setelah Toyota di pasar mobil Indonesia. Isuzu Produksi dan pendistribusian mobil Isuzu beserta komponennya ditangani oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI sebagai agen tunggal pemegang merek dengan didukung oleh Isuzu Sales Operation ISO sebagai distributor tunggal di tanah air khusus kategori Light Commercial Vehicle LCV. IAMI berkomitmen untuk menyediakan dan melayani segmen konsumen komersial dengan kualitas dan pilihan kendaraan komersil multi fungsi terbaik, melalui dua jenis kendaraan. Jenis yang pertama adalah Light Commercial Vehicle LCV yang termasuk di dalamnya adalah Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max, dan By the end of 2014, Daihatsu car sales reached 185,226 units, with a 15.3 market share. Daihatsu is the second-largest brand in the Indonesian automobile market after Toyota. Isuzu PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI as the sole brand-holding agent handles the production and distribution of Isuzu cars and spare parts. IAMI is supported by Isuzu Sales Operation ISO as the authorized sole distributor in Indonesia of Light Commercial VehicleLCV category. IAMI is committed to providing and serving consumers in the commercial segment with quality and the best selection of multi-function commercial vehicle products. IAMI offers two types of vehicles – LCV, which includes Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max and MU-X; and commercial vehicleCV, which include Bison Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 133 MU-X. Jenis yang kedua adalah Commercial Vehicle CV yang terdiri dari Bison Pick- up , N-series Light Truckkategori 2, F-series Medium Truckkategori 3. Dengan mempertimbangkan potensi pasar SUV- High di Indonesia yang diprediksi mencapai 50.000 unit di tahun 2014, tanggal 18 Agustus 2014 Isuzu meluncurkan produk baru yang dinamai dengan MU-X. Target yang hendak dicapai adalah peringkat penjualan ketiga tertinggi untuk pasar SUV-High di tahun 2018. Menghadapi ketatnya persaingan dan melemahnya sektor pertambangan sebagai salah satu sektor usaha konsumen Isuzu, ISO menginisiasi strategi melalui program-program yang bersinergi dengan jasa pembiayaan Astra dan customer relationship management. Selain program-program tersebut, ISO juga menambah jaringan operasionalnya dari 102 outlet pada tahun 2013 menjadi 107 outlet pada tahun 2014. Penambahan outlet ini juga dilengkapi dengan penambahan jaringan gerai suku cadang dari 2.057 lokasi yang melayani pelanggan di 326 kota pada tahun 2013 menjadi 2.228 part shops tersebar di 345 kota di seluruh tanah air. Di tengah kondisi penurunan pasar kendaraan komersial, pangsa pasar Isuzu terhadap penjualan truk di tingkat nasional relatif bertahan, yaitu untuk kategori Light Truck pangsa pasar sedikit meningkat menjadi 18 dari 17 di tahun 2013, sedangkan untuk segmen truk berukuran sedang pangsa pasar naik menjadi 16 dari 12 di tahun sebelumnya. Pick-Up, N-series Light Truckcategory 2 and F-series Medium Truckcategory 3. Taking into account the market potential of SUV-High in Indonesia, which was projected to reach 50,000 units in 2014, on 18 August 2014 Isuzu launched a new product called MU-X. The target is to be the third-highest selling product in the SUV-High market by 2018. To overcome rigorous competition and the declining performance of the mining sector, the industry sector of some of Isuzu’s customers, ISO implemented programs in synergy with Astra’s financing services and customer relationship management. In addition to the programs, ISO also expanded its operational network from 102 outlets in 2013 to 107 outlets in 2014. The addition of outlets was complemented by the opening of new spare parts shops from 2,057 outlets in 326 cities in 2013 to 2,228 part shops in 345 cities in Indonesia. Despite a contraction in the commercial car market, Isuzu’s market share of national truck sales was fairly stable; the market share in the light-truck category slightly improved, reaching 18 from 17 in 2013, while market share in the medium-trucks category grew to 16 from 12 in the preceding year. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 134 uD trucks PT Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia merupakan produsen dan agen tunggal nasional untuk produk UD Trucks, dengan didukung oleh UD Trucks Sales Operation UDSO sebagai distributor resmi di Indonesia. Untuk menambah jangkauan pemasarannya, UDSO menambah 2 cabang baru pada tahun 2014, sehingga jaringan operasional UDSO mencakup 17 cabang dan 11 dealer lainnya. Untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah penurunan volume pasar kendaraan komersial, UD Trucks menerapkan beberapa strategi pemasaran, meliputi: • Meningkatkan penjualan dan profitabilitas dengan mengutamakan penjualan secara langsung direct sales • Penjualan fokus kepada pelanggan B2B business to business • Meningkatkan penjualan after sales service dengan pelayanan bermutu Pelemahan beberapa sektor ekonomi pengguna produk-produk UD Trucks di tahun 2014 membuat total penjualan truk domestik turun 57. Pangsa pasar UD Trucks pada segmen kendaraan komersial heavy duty truck juga terpengaruh, mengalami sedikit perubahan menjadi 4 dari 6 di tahun 2013. uD trucks UD Trucks Sales Operation UDSO as the authorized distributor in Indonesia supports PT Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia, a sole national manufacturer and agent of UD Trucks. To expand its marketing reach, UDSO opened two new branch offices in 2014, reaching a total of 17 branch offices and 11 dealers. To retain market share amid the declining sales volume of commercial vehicles, UD Trucks applied a number of marketing strategies, including: • Increasing sales and profitability by emphasizing direct sales • Focusing sales on B2B business-to-business customers • Increasing after sales service and offering quality services The drop in several economic sectors of UD Trucks product users in 2014 resulted in a 57 decrease in truck sales. UD Trucks’ market share for the heavy-duty truck segment was also affected; market share declined to 4 from 6 in 2013. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 135 Peugeot Berbagai model mobil bermerek Peugeot disediakan oleh PT Tjahja Sakti Motor TSM sebagai importir tunggal dengan didukung kemampuan distribusi Peugeot Sales Operation PSO. Menghadapi tahun 2014 yang penuh tantangan, TSM lebih mengedepankan intensifikasi dan efisiensi operasional jaringan, sehingga jaringan operasional Peugeot dioptimalkan menjadi 10 outlet dari 12 outlet di tahun sebelumnya. Dalam rangka optimalisasi jaringan tersebut, TSM merancang rangkaian program pemasaran dan promosi yang efisien, mencakup: • Bekerja sama dengan perusahaan leasing menawarkan paket-paket menarik • Kegiatan pameran, test drive event dan moving exhibition di beberapa lokasi potensial mall, perkantoran, dll • Meningkatkan program CRM kepada pelanggan • Mengoptimalkan database • Mengoptimalkan saluran komunikasi yang dimiliki website, social media untuk mempromosikan program penjualan BmW BMW Sales Operation BSO merupakan divisi usaha dalam Grup Astra, yang berperan sebagai salah satu dealer resmi merek BMW di Indonesia, dan memiliki hak atas penjualan dan layanan purna jual mobil BMW di Indonesia, bekerja sama dengan BMW Indonesia sebagai distributor tunggal di Indonesia. BSO menyediakan layanan purna jual yang lengkap dan bernilai tambah bagi pelanggan, terdiri dari jasa pemeliharaan, perawatan dan perbaikan kendaraan di pusat perawatan BMW yang dikelola oleh BSO maupun melalui jasa perawatan kendaraan di rumah home service, layanan darurat 24-jam di jalan raya, dan penyediaan suku cadang, aksesoris dan merchandise. Peugeot A variety of Peugeot cars are available under the management of PT Tjahja Sakti Motor TSM as the sole importer, supported by the distribution network of Peugeot Sales Operation PSO. Addressing challenges in 2014, TSM focused on network intensification and efficiency. Peugeot’s operational network was optimized to 10 outlets from 12 outlets the previous year. To optimize the network, TSM has designed a series of efficient marketing and promotional programs, including: • Partnership with leasing companies, offering attractive packages • Exhibitions, test drive events and moving exhibitions at several strategic locations shopping malls, office areas etc. • Enhancing CRM program for customers • Optimizing database • Optimizing existing communication channels website, social media to promote sales programs BmW BMW Sales Operation BSO is a business division of Astra Group and an official BMW dealer in Indonesia. BSO holds dealership rights to sell and provide after sales service for BMW automobiles in Indonesia in cooperation with BMW Indonesia as the country’s sole distributor. BSO provides a comprehensive range of after sales services that ensures added value for customers, from maintenance and repairs at BMW service centers operated by BSO to home service, 24-hour emergency roadside assistance and supply of spare parts, accessories and merchandise. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 135 Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 136 BSO mengelola jaringan yang terdiri dari kantor pusat dan 8 kantor cabang. Ekspansi layanan mulai dilaksanakan ke luar pulau Jawa dengan dibukanya kantor cabang dan pusat perawatan di Makassar. Berbagai program pengembangan tersebut menghasilkan penguasaan pangsa pasar dibandingkan dealer lain sehingga BSO mampu mempertahankan posisi pertama untuk ketiga kalinya di kalangan dealer BMW yakni dengan angka dealer share sebesar 39,3 terhadap total penjualan mobil BMW di Indonesia, meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 36,6. FasILItas ProDuKsI KInerJa GruP moBIL tahun 2014 Daihatsu Daihatsu di Indonesia memiliki dua pabrik perakitan kendaraan di Sunter dan Karawang Timur. Hingga akhir tahun 2014, tidak ada penambahan kapasitas baru paska peresmian pembangunan pabrik perakitan di Karawang Timur pada bulan April 2013. Kapasitas produksi terpasang pabrik ADM saat ini adalah sebesar BSO manages a network comprising a head office and eight branch offices. The opening of a branch office and service center in Makassar marked service expansion outside Java. Various development programs have resulted in a strong market position; for the third time, BSO was the market leader, excelling other BMW dealers with a dealer share of 39.3 of total BMW sales in Indonesia. The market share was increased from 36.6 in 2013. Car GrouP manuFaCturInG FaCILItY PerFormanCe 2014 Daihatsu In Indonesia, Daihatsu operates two assembly facilities in Sunter and Karawang Timur. Daihatsu has not enhanced its production capacity since the inauguration of the Karawang Timur plant in April 2013. ADM’s assembling capacity today is 530,000 units per year and is the largest in Indonesia. The Karawang Timur assembly plant Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 137 530.000 unit per tahun, merupakan yang terbesar di Indonesia. Fasilitas produksi di Karawang Timur dilengkapi dengan Pusat Penelitian Pengembangan Research Development Center Daihatsu yang berdiri diatas lahan seluas 25 hektar, termasuk studio desain beserta test course untuk uji coba kendaraan pada lebih dari 20 jenis simulasi kondisi jalan ekstrim yang terdapat di tanah air. Daihatsu telah memanfaatkan seluruh fasilitas rancang bangun di lokasi pabrik tersebut dalam proses pengembangan mobil-mobil baru, baik untuk tujuan pasar domestik maupun ekspor. Fase terakhir pembangunan fasilitas RD di Karawang Timur tersebut adalah Engineering Center yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2015. Seluruh infrastruktur Pusat Penelitian Pengembangan ditujukan untuk memelopori inovasi pengembangan produk- produk baru secara mandiri di masa yang akan datang. Astra Daihatsu Ayla bersama Astra Toyota Agya adalah produk terbaru yang diluncurkan pabrik ADM. Ayla dan Agya adalah generasi pertama dari LCGC dan menjadi pelopor realisasi program pemerintah terkait LCGC. Pada akhir tahun 2014, Ayla dan Agya memiliki tingkat kandungan lokal 87 dan menjadi andalan baru dalam mempertahankan pangsa pasar. Kedua produk LCGC ini mendapat sambutan positif dari konsumen Indonesia yang memang mendambakan kendaraan dengan harga terjangkau, irit, ramah lingkungan namun tetap stylish. Total penjualan untuk Daihatsu Ayla di tahun 2014 mencapai 40.775 unit. Sesuai kondisi pasar domestik 2014 dimana volume penjualan relatif menurun 2013: 1.229.916 unit dan 2014: 1.208.019 unit volume penjualan Daihatsu 2014 pun tidak banyak berubah, yakni mencapai 185.226 unit 2013: sebesar 185.942 unit namun pangsa pasar Daihatsu mengalami kenaikan dari 15,1 pada tahun 2013 menjadi 15,3 pada tahun 2014. Hal ini merupakan pencapaian Daihatsu karena dapat tetap bertahan pada posisi kedua selama 6 tahun terakhir 2009-2014 ditengah persaingan yang semakin ketat. is equipped with a research and development center. Occupying 25 hectares of land, the RD center includes design studios and test courses for vehicles with over 20 simulation scenarios of extreme road conditions that exist in Indonesia. Daihatsu has been utilizing all facilities in the plant in the process of manufacturing new vehicles for the domestic and export markets. The last phase of the RD facility development in East Karawang is the engineering center, which is expected to begin operating in 2015. The research development center is expected to independently pioneer production innovations in the future. Astra Daihatsu Ayla, launched together with Astra Toyota Agya, is Daihatsu’s latest model. Ayla and Agya are the first generation of low cost green car LCGC and a realization of the government’s LCGC program. By the end of 2014, the local content of Ayla and Agya reached 87 and the cars have become the new leading products to retain market share. Indonesian consumers, who had been expecting an affordable, efficient, eco-friendly car with a stylish design, received LCGC products very positively. As of 2014, there have been 40,775 units of Daihatsu Ayla sold. The condition of the domestic market in 2014 was reflected in the declining sales volume 2013: 1,229,916 units and 2014: 1,208,019 units, while Daihatsu’s sales volume in 2014 was relatively stable at 185,226 units 2013: 185,942 unit. However, Daihatsu’s market share increased from 15.1 in 2013 to 15.3 in 2014. This signified an achievement, as despite rigorous competition, Daihatsu was able to maintain its market position for the sixth consecutive year 2009-2014. Automotive Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 138 Isuzu IAMI memiliki pabrik perakitan dengan kapasitas produksi per tahun sebesar 31.000 unit. Selain itu, IAMI juga bertindak sebagai distributor untuk produk Isuzu Commercial Vehicle CV. Kondisi usaha yang kurang kondusif mempengaruhi realisasi penjualan Isuzu yang banyak menyediakan mobil komersial. Pada tahun 2014, realisasi penjualan mobil Isuzu turun 10 dari 31.527 unit di tahun 2013 menjadi 28.278 unit. Omzet penjualan suku cadang dan komponen ekspor juga mengalami sedikit penurunan yang disebabkan oleh penurunan penjualan pada produk Isuzu Panther dan Isuzu Pick Up di pasar dalam dan luar negeri. uD trucks UD Trucks berfokus pada penyediaan kendaraan niaga truk yang sesuai dengan kebutuhan di segmen “on road” dan “off road” untuk mengatasi berbagai macam kondisi jalan dengan mesin berkapasitas medium dan mesin berkapasitas heavy duty, melingkupi segmen 4x2R, 4x2TH, 6x2R, 6x4R dan 6x4TH. Isuzu IAMI has an assembly facility with annual production capacity of 31,000 units. In addition, IAMI is also the distributor of Isuzu CV. Adverse business conditions affected the realization of Isuzu’s sales, which focused on commercial cars. In 2014, Isuzu’s sales dropped by 10 from 31,527 units in 2013 to 28,278 units. The turnover of spare parts and component export were also affected, as sales of Isuzu Panther and Isuzu Pick Up products in the domestic and international market declined. uD trucks UD Trucks focuses on commercial trucks to meet the needs of customers in the on-road and off- road segments, offering a wide range of vehicles for various road conditions from medium to heavy-duty capacity, including 4x2R, 4x2TH, 6x2R, 6x4R and 6x4TH. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 139 Menghadapi pelemahan sektor pengguna produk-produk utamanya, UD Trucks berupaya meningkatkan kompetensinya dalam bidang rekayasa, produksi dan pelayanan pelanggan untuk memberikan solusi transportasi yang handal bagi pelanggan. Dari proses tersebut, pada tahun 2014, UD Trucks meluncurkan produk baru bernama Quester. UD Quester merupakan truk jenis heavy duty yang mulai dipasarkan pada kuartal keempat tahun 2014. Truk jenis ini diproduksi oleh Volvo UD Trucks Volvo yang terkenal dengan produksi mobil-mobil berkualitas tinggi. Pelemahan sektor pengguna produknya tetap mempengaruhi kinerja penjualan UD Trucks. Sehingga total penjualan UD Trucks di tahun 2014 adalah 854 unit, turun 56,5 dari 1.965 unit di tahun 2013. Peugeot Untuk tahun 2014, Peugeot tidak mengeluarkan produk baru, tetapi lebih fokus pada penetrasi pasar atas produk-produk yang sudah ada. Persaingan yang semakin ketat dan pelemahan To tackle the decline in sector performance of its main users, UD Trucks strived to improve its competence in engineering, production and customer service to provide reliable transportation solutions. The endeavors resulted in Quester, a new product of UD Trucks launched in 2014. The marketing of UD Quester, a heavy-duty truck, started in the fourth quarter of 2014. This truck is manufactured by Volvo UD Trucks Volvo, a reputable manufacturer of high- quality automobiles. The performance of UD Trucks was affected by the economic contraction of a number of industry sectors. In 2014, sales of UD Trucks reached 854 units, a decrease of 56.5 from 1,965 units in 2013. Peugeot In 2014, Peugeot did not release new models, as it focused on the market penetration of existing products. Stringent competition and the weakening exchange rate of the rupiah led to Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 140 nilai tukar membuat total penjualan nasional pada tahun 2014 mencapai 65 unit, turun 76 dibandingkan penjualan sebanyak 270 unit pada tahun 2013. BmW Kondisi ekonomi kurang kondusif yang umumnya memengaruhi permintaan mobil- mobil niaga maupun mobil penumpang lain, tampaknya tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan mobil-mobil sedan premium. Oleh karenanya dalam rangka merespon kebutuhan konsumen setianya akan produk mobil premium berkualitas prima, pada tahun 2014 BMW memperkenalkan 10 model mobil premium baru dan 6 model facelift. Sejauh ini pasar merespon dengan cukup positif terhadap penambahan model baru ini, terutama di seri-seri yang baru pertama kali diluncurkan seperti seri 4 dan M4, seri-seri backbone seperti seri 5 dan seri segmen SUV seperti X5. Hal ini terlihat dengan tingginya animo pasar khususnya selama periode launching. Selaras dengan tumbuhnya pasar mobil premium yang mencapai kisaran 7,4, pada tahun 2014, BSO berhasil menjual 1.000 unit mobil, atau naik 11.1 dibandingkan 900 unit di tahun 2013. total national sales of 65 units in 2014, a drop of 76 from 270 units sold in 2013. BmW The unfavorable economic situation impacted overall demand for commercial and passenger vehicles, although demand for premium sedans was not significantly affected. Addressing its loyal customers’ expectations of luxury premium cars, in 2014 BMW introduced 10 new designs and 6 facelift models. Market response, especially during the launching period, has been encouraging, particularly for newly launched series such as the 4-series and the M4, the backbone 5-series and SUVs, such as the X5. In line with the growth of the premium car market that reached around 7.4, in 2014 BSO sold 1,000 units of cars, or up by 11.1 from 900 units in 2013. Business Review Tinjauan Bisnis Kapasitas produksi terpasang pabrik ADM saat ini adalah sebesar 530.000 ADM’s assembling capacity today is 530,000 units per year and is the largest in Indonesia unit per tahun merupakan yang terbesar di Indonesia Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 141 Automotive Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif renCana tahun 2015 Daihatsu Pada tahun 2015, DSO berencana menambah 5 Outlet baru sehingga total Outlet akan menjadi 221 Outlet di akhir tahun agar dapat lebih melayani lebih baik pelanggan Daihatsu di seluruh Indonesia. Dengan semangat excellence innovation , DSO akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan sesuai kebutuhan pelanggan yang terus berubah secara dinamis, sehingga Daihatsu dapat menjadi sahabat bagi bangsa Indonesia selaras dengan tagline “Daihatsu Sahabatku”. Isuzu Astra menargetkan peningkatan volume penjualan Isuzu dengan telah keluarnya produk baru di segmen High SUV, MU-X. Selain itu, peningkatan kualitas layanan purna jual serta sinergi bersama jasa pembiayaan akan semakin intens dilakukan, sekaligus memperkuat nilai- nilai filosofi perusahaan yang mengutamakan pemberian pelayanan terbaik kepada pelanggan di seluruh jajaran karyawan untuk mencapai keunggulan operasional yang lebih baik. PLans For 2015 Daihatsu In 2015, DSO plans to open 5 new outlets, amounting to 221 outlets by year’s end. With new outlets, Daihatsu will be able to better serve customers throughout Indonesia. With a spirit of excellence innovation, DSO is committed to product and service quality improvement and to meeting the dynamic needs of customers in its efforts to become the friend of Indonesia and realize its tagline, “Daihatsu Sahabatku”. Isuzu With its new product in the SUV-High segment, MU-X, Astra aims to increase Isuzu sales volume. After sales service quality and synergy with financing services will be strengthened and the values of the company’s philosophy will be reinforced, especially with respect to providing service excellence to customers. All employees will be driven to achieve a better operational performance. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 142 uD trucks Untuk tahun 2015, selain berkomitmen meningkatkan pelayanan dan memberikan solusi transportasi yang handal untuk para pelanggannya, UD Trukcs akan berfokus untuk memasarkan produk baru “Quester”, truk dengan mesin kapasitas 8 liter medium untuk memenuhi kebutuhan pasar yang besar di segment “on-road”. UD Trucks akan mulai memasarkan Quester pada kuartal pertama tahun 2015. Truk ini dilengkapi fitur terkomputerisasi yang bisa mengontrol cara pengemudi mengendalikan truk di jalan dan hemat bahan bakar. Peugeot Untuk dapat terus bersaing di pasar otomotif, Peugeot melalui Astra di tahun 2015 akan berfokus untuk meningkatkan kinerja pada tiga area operasional, yakni pada aspek pemasaran, melakukan program-program penjualan dan meluncurkan produk facelift Peugeot 3008. Pada aspek layanan purna jual, akan meningkatkan kualitas mekanik dan layanan purna jual lainnya seperti proses penerimaan service, paket perawatan berkala dengan harga khusus dan pelayanan body repair. Sementara pada aspek jaringan, berupaya meningkatkan fasilitas dan kualitas layanan selain melakukan relokasi dari outlet yang ada sekarang ke tempat yang lebih strategis dalam menjangkau pelanggan. uD trucks In 2015, aside from committing to improving services and providing reliable transportation solutions for its customers, UD Trucks will focus on the marketing of the new Quester trucks, which have an 8-liter engine capacity medium to meet the demand of the on-road segment. UD Trucks will start the marketing of Quester trucks in the first quarter of 2015. Quester is equipped with computerized features that can control driving behavior and ensure fuel efficiency. Peugeot To continue competing in the automotive market in 2015, Peugeot through Astra will focus on boosting performance in three operations areas, namely marketing, after sales service and networks. In marketing, Peugeot will implement sales programs and launch the Peugeot 3008 facelift product. For after sales service, the quality of mechanics and other services, such as service receipts, regular maintenance with special prices and body repair service, will be improved. In terms of networks, Peugeot will enhance facilities and service quality as well as relocate outlets to more strategic locations. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 143 BmW BSO akan melanjutkan transformasi proses bisnis yang telah dimulai pada tahun 2014, yaitu perubahan culture, perubahan strategi marketing , sales dan after sales ke arah customer intimacy. Selain itu BSO juga berencana memperkuat jaringan layanan dengan melakukan renovasi terhadap beberapa infrastruktur pendukung kegiatan penjualan dan layanan purna jual. Sedangkan dari sisi strategi pemasaran, BSO akan merealisasikan pembuatan sistem Customer Relation Management dan Customer Loyalty Program beserta sistem membership untuk setiap customer sales dan after sales BSO. BMW BSO will continue its business transformation journey initiated in 2014, directing the company culture as well as marketing, sales and after sales strategies toward customer intimacy. BSO will also strengthen its service network by renovating much of its supporting sales and after sales infrastructure. In terms of marketing strategy, BSO plans to set up the CRM and CLP systems, as well as create a membership system for BSO’s sales and after sales customers. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 144 aoP dikenal sebagai produsen suku cadang dengan standar kualitas yang tinggi berkelas global. aoP telah mengekspor berbagai produknya ke luar negeri dan berusaha bertransformasi menjadi perusahaan perdagangan komponen terbesar di asia tenggara. Dari sisi pangsa pasar, aoP kini menguasai pangsa pasar komponen otomotif, khususnya di segmen oem, di mana aoP memasok hampir semua pabrikan otomotif di Indonesia. adapun volume penjualan suku cadang terus mengalami peningkatan. aoP bertekad meningkatkan kompetensi dalam bersaing melalui quality, cost and delivery QCD dan kemampuan engineering yang handal sehingga mampu memposisikan diri sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi pelanggannya dalam mendapatkan beragam produk suku cadang terbaik. AOP is the leading spare parts manufacturer, producing high quality, international standard products. AOP exports its products and aims to become the largest component manufacturer and supplier in Southeast Asia. In terms of market share, AOP is now the leading company in the automotive component market, especially in the OEM segment, where AOP supplies to almost all automotive manufacturers in Indonesia. The volume of spare part sales also continually increases. AOP is determined to enhance its competitiveness through quality, cost and delivery QCD and superior engineering capacity to enable itself as a manufacturer and chosen partner for customers to obtain only the best range of spare parts products. Sudirman Maman Rusdi Direktur Director Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 145 Komponen Otomotif Automotive Components Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan poduk-produk suku cadang kendaraan mobil maupun sepeda motor yang berkualitas, Astra memiliki anak usaha, PT Astra Otoparts Tbk AOP, yang bergerak di bidang produksi komponen otomotif untuk mobil maupun sepeda motor. AOP telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kepemilikan saham 80 oleh Perseroan dan nilai kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 20,2 triliun. Pemasaran AOP dikenal sebagai produsen suku cadang dengan standar kualitas yang tinggi berkelas global. Produk komponen yang diproduksi AOP telah digunakan oleh produk-produk sepeda motor ternama seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan produk-produk mobil, seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi dan Isuzu. Selain memasok komponen untuk To meet the needs of customers for quality spare parts for cars and motorcycles, Astra has set up a subsidiary, PT Astra Otoparts Tbk AOP, which focuses on automotive component manufacturing for cars and motorcycles. AOP’s stock is registered on the Indonesia Stock Exchange. Astra has 80 share ownership and AOP’s market capitalization value at the end of 2014 stood at Rp 20.2 trillion. marKetInG AOP is the leading spare parts manufacturer, producing high quality, international standard products. Components manufactured by AOP are widely used by reputable motorcycle brands such as Honda, Yamaha, Suzuki and Kawasaki as well as car brands such as Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu. Aside from supplying components for the original Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 146 pasar Original Equipment for Manufacturers OEM, AOP juga menjual variasi produk yang lengkap untuk mengisi segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement Market REM. Ragam jenis produk mencakup seluruh kelompok suku cadang yang dibutuhkan, yakni: Electrical, Engine, Body Chassis, Power Train dan lain-lain. AOP memasarkan produknya melalui jaringan distribusi yang terdiri dari 73 distributor per akhir 2014 50 dealer di area luar Jawa-Bali dan 23 kantor penjualan di area Jawa- Bali, berkembang dari 71 distributor di tahun 2013. Hingga akhir tahun 2014, AOP juga telah mengelola 336 gerai Shop Drive sebagai jaringan distribusi ritel modern yang secara khusus melayani kebutuhan berbagai produk komponen otomotif, seperti: aki, pelumas dan shock absorber , di seluruh wilayah Indonesia. Outlet ritel suku cadang modern tersebut juga telah dilengkapi layanan 24 jam melalui Call Shop Drive 5000-15 dan chat online, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menawarkan konsep belanja yang cepat, praktis, terjangkau dan dekat dengan konsumen. equipment for manufacturers OEM market, AOP also offers a complete range of products for the replacement market. Its variety of products covers all categories of components, including: electrical, engine, body chassis, power train and ohers. AOP markets its products through a distribution network made up of 73 distributors as of 2014 50 dealers outside Java- Bali and 23 sales offices within Java-Bali, from 71 distributors in 2013. By the end of 2014, AOP managed 336 Shop Drive outlets, a modern retail network that specifically provides comprehensive automotive component products, such as batteries, lubricants and shock absorbers. The retail network covers all parts of Indonesia and has a 24-hour service -- Call Shop Drive 5000-15 -- and online chat to address all customer needs. It offers an easy, practical, affordable and accessible experience to customers. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 147 AOP juga giat merealisasikan program promosi dan pemasaran yang komprehensif baik melalui media promosi above the line ATL maupun below the line BTL, untuk memperkuat posisi dan daya saing di pasar serta branding produk merek orisinil AOP seperti produk aki GS Astra dan produk suku cadang pengganti merek Aspira di pasar domestik. Untuk media promosi BTL, AOP merealisasikan beragam program eksibisi maupun customer loyalty program, seperti: Aspira Mega Rewards, incentive, dan special program diskon dan price. Seluruh upaya pemasaran terintegrasi tersebut membuat AOP mampu mengukuhkan reputasi sebagai distributor komponen otomotif terbesar di tanah air. Selain berkiprah di pasar domestik, AOP juga telah mengekspor berbagai produknya ke luar negeri dan berusaha bertransformasi menjadi perusahaan perdagangan komponen terbesar di Asia Tenggara. Komponen otomotif produksi AOP didistribusikan ke lebih dari 30 negara di kawasan Asia Oceania, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan melalui kantor perwakilan yang terletak di Dubai. Dari sisi pangsa pasar, AOP kini menguasai pangsa pasar komponen otomotif, khususnya di segmen OEM, di mana AOP memasok hampir semua pabrikan otomotif di Indonesia. Adapun volume penjualan suku cadang terus mengalami peningkatan. KInerJa 2014 Pertumbuhan jumlah kendaraan membuat volume dan nilai penjualan AOP meningkat. Nilai penjualan AOP naik 15 dari Rp 10,7 triliun menjadi sebesar Rp 12,3 triliun. Sebesar 52 dari penjualan AOP tersebut dikontribusi oleh pasar OEM, 38 oleh pasar REM, dan 10 dari pasar ekspor. AOP also consistently carries out a comprehensive line of promotional and marketing programs, using both above the line ATL and below the line BTL media, aiming to strengthen its market position, competitiveness and brands of AOP original products such as GS Astra battery and Aspira replacement spare parts within the domestic market. In terms of BTL promotions, AOP organizes exhibitions and creates customer loyalty programs, such as: Aspira Mega Rewards, incentives and special programs discounts and price. Backed by the integrated and comprehensive marketing programs, AOP is able to maintain its reputation as the biggest automotive component distributor in the country. Aside from focusing on the domestic market, AOP also exports its products and aims to become the largest component manufacturer and supplier in Southeast Asia. AOP distributes its products to over 30 countries in the Asia-Oceania, Middle East, Africa, Europe and Latin America regions through its representative office in Dubai, which serves as the hub. In terms of market share, AOP is now the leading company in the automotive component market, especially in the OEM segment, where AOP supplies to almost all automotive manufacturers in Indonesia. The volume of spare part sales also continually increases. PerFormanCe In 2014 The rising number of vehicles drove the growth of AOP sales volume and value. AOP sales value rose 15 from Rp 10.7 trillion to Rp 12.3 trillion. As much as 52 of AOP sales came from the OEM market, 38 from the REM market and 10 from the export market. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 148 Namun, kenaikan biaya tenaga kerja, penyesuaian biaya energi listrik dan gas, pelemahan nilai rupiah dan beberapa komponen biaya lainnya membuat tingkat profitabilitas tertekan, sehingga laba bersih AOP menurun 8 menjadi sebesar Rp 872 miliar pada tahun 2014. AOP telah berupaya merespon kondisi tersebut dengan merealisasikan berbagai inisiatif pengendalian biaya serta berupaya mengembangkan produk dengan tepat sasaran untuk menjamin peningkatan kinerja keuangan berkelanjutan di masa mendatang. AOP konsisten mengembangkan skala bisnis melalui dua pendekatan utama, yakni secara organik dan anorganik. Untuk pertumbuhan organik, fokus diarahkan untuk memperkuat kepemimpinan di pasar domestik maupun internasional yang dicapai melalui penguatan hubungan dengan jaringan prinsipal, mitra kerja usaha yang telah berjalan, mitra OEM dan value chain Astra, serta memperluas basis pelanggan. Selain itu, dilakukan penguatan kompetensi produksi dengan mengedepankan optimalisasi dalam bidang pengendalian biaya yang efisien dengan tetap menjaga quality, cost, delivery QCD produk kepada para pelanggan. Sementara untuk pengembangan bisnis secara anorganik, AOP konsisten merealisasikan berbagai kerjasama maupun akuisisi. Berbagai inisiatif pengembangan bisnis di tahun 2014 tersebut membuat AOP berhasil meningkatkan nilai penjualan, selain mendapatkan berbagai penghargaan lokal dan mancanegara. However, the increase of the minimum wage, energy costs electricity and gas, the depreciated rupiah and changes in other cost components affected the company’s profitability. AOP’s net profit dropped 8 to Rp 872 billion in 2014. AOP responded to the conditions by applying various cost control initiatives and carrying out appropriate product development efforts to ensure that its financial performance would grow sustainably in the future. AOP’s business development is based on two main approaches – organic and non-organic. In terms of organic growth, the focus is to bolster leadership in the domestic and international market by strengthening relationships with principals, existing business counterparts, OEM partners and Astra value chain, and expanding the customer base. In addition, AOP enhanced its production capacity by optimizing efficient cost control while maintaining product quality, cost and delivery QCD for customers. In terms of non-organic growth, AOP’s focus was to realize a number of collaborations and acquisitions. The different business development initiatives carried out in 2014 enabled AOP to boost sales volume. Its efforts were widely recognized through local and international awards that AOP received. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 149 renCana 2015 AOP bertekad meningkatkan kompetensi dalam bersaing melalui quality, cost and delivery QCD dan kemampuan engineering yang handal sehingga mampu memposisikan diri sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi pelanggannya dalam mendapatkan beragam produk suku cadang terbaik. AOP juga bertekad menjadi pemasok utama di pasar regional untuk produk-produk OEM regional, mengukuhkan diri sebagai pemimpin pasar bagi produk suku cadang penggantiREM di pasar domestik dan memastikan langkah yang semakin kuat di pasar ekspor. AOP akan konsisten memaksimalkan peran AOP Engineering Development Center dan Winteq untuk mendukung pengembangan bisnis baik dari sisi efisiensi maupun dalam keunggulan produk yang berkualitas. PLans For 2015 AOP is determined to enhance its competitiveness through quality, cost and delivery QCD and superior engineering capacity to enable itself as a manufacturer and chosen partner for customers to obtain only the best range of spare parts products. AOP also aims to become the main supplier in the regional market for regional OEM products, excel as market leader for REM products in the domestic market and take significant steps in the export market. AOP will continuously maximize the role of the AOP Engineering Development Center and Winteq to further business development in order to achieve efficiency and superior product quality. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 150 sepeda motor kini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia, mendukung mobilitas konsumen dalam rangka melakukan kegiatan rutin sehari-hari, berekreasi, menjalankan tugas, maupun merintis jalan untuk meraih cita-cita akan masa depan yang lebih baik. astra honda motor memahami kebutuhan tersebut, membantu mewujudkan mimpi dan cita-cita pelanggan setianya dengan menyediakan produk berkualitas, perawatan yang mudah, didukung jaringan layanan yang mudah dijangkau yang membuatnya menjadi sepeda motor pilihan utama bagi seluruh kalangan, tua maupun muda, baik di pedesaan maupun diperkotaan, sesuai slogan “one heart” yang menggambarkan eratnya hubungan produk dan seluruh jaringan astra dengan para pelanggan setianya. Motorcycles have become part of the primary needs of Indonesian people, as motorbikes fulfill consumers’ every day mobility needs, to work, for leisure purposes, or to enable them to pave the way toward a better and brighter future. Astra Honda Motor understands these needs. We are here to see the dreams and aspirations of our loyal customers realized by offering quality products, easy maintenance and an accessible service network – ensuring Honda is the leading choice for motorcycle for everyone from all backgrounds, old and young, in villages and cities alike, as embodied in our “One Heart” slogan that denotes the closeness between our products and the Astra network with all customers who have been with us all the way. Johannes Loman Direktur Director Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 151 Astra memproduksi, mendistribusikan dan memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia melalui PT Astra Honda Motor AHM, perusahaan patungan yang didirikan oleh Perseroan 50 dan Honda Motor Company Ltd. 50. AHM didukung oleh Honda Sales Operation HSO sebagai main dealer yang bertanggung jawab atas operasional penjualan sepeda motor Honda, berikut suku cadang dan layanan purna jual Honda di Indonesia. Pemasaran Konsistensi AHM dalam melaksanakan terobosan dengan mengeksekusi strategi unggul yang diantaranya mengembangkan dan memasarkan produk skuter matik sebagai produk unggulan menghasilkan posisi kepemimpinan pasar yang semakin kuat, mencapai 64 diakhir tahun 2014. Pengembangan produk sesuai kebutuhan pelanggan, peningkatan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas layanan dan pengembangan jaringan pemasok yang berkualitas merupakan beberapa strategi operasional yang diterapkan secara terintegrasi. Astra manufactures, distributes and markets Honda motorcycles in Indonesia through PT Astra Honda Motor AHM, a joint venture established by the Company 50 and Honda Motor Company Ltd. 50. AHM is supported by Honda Sales Operation HSO as the main dealer responsible for the sales operations of Honda motorcycles, including Honda spare parts and after sales service in Indonesia. marKetInG AHM consistently creates breakthroughs through the implementation of its superior strategies, including the development and marketing of automatic scooters as a leading product. This results in stronger market leadership, which reached 64 market share at the end of 2014. Product development, capacity enhancement, service quality improvement and supplier network expansion are among operational strategies that are implemented in an integrated manner. The overall operational strategies are supported with reliable marketing Sepeda Motor Honda Honda Motorcycle Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 152 Business Review Tinjauan Bisnis programs, realizing the dreams of Honda’s loyal consumers with a ”One Heart” spirit that makes Honda products so well accepted in the market AHM offers three motorcycle categories for Indonesian consumers: underbone, AT scooter and sport. Each category comes with a wide variety of choices. To market the products, AHM today operates a reliable network of 29 main dealers throughout Indonesia, 1,818 outlets, over 3,658 AHASS auto workshops and over 7,713 spare parts outlets. Of the 29 main dealers, 11 dealers are part of Honda Sales Operations HSO within the Astra Group business network, which contributes 29 of total sales. Addressing the challenging business conditions in 2014, AHM focused efforts to increase productivity and boost network service quality. This was done through continuous training programs for branch office personnel and technicians as well as emphasizing building service culture by applying service quality standards as a performance indicator. These programs illustrated the commitment of AHM and Honda to the best after sales services. To boost service standards, AHM strengthened its Honda Customer Care Center network, a unit Keseluruhan strategi operasional tersebut didukung dengan program pemasaran yang tepat sasaran, yakni mewujudkan mimpi konsumen setia Honda dengan semangat ‘One Heart”, membuat Honda semakin diterima di pasar. AHM menyediakan tiga kategori sepeda motor untuk pelanggan di Indonesia, yakni: bebek cubunderbone, skuter matik AT scooter, dan sport dengan tipe motor yang beragam. Untuk memasarkan produk-produk tersebut AHM saat ini memiliki jaringan handal yang terdiri dari 29 main dealer di seluruh Indonesia, 1.818 outlet, lebih dari 3.658 bengkel AHASS dan lebih dari 7.713 gerai suku cadang. Sejumlah 11 dari 29 main dealer tersebut adalah bagian dari Honda Sales Operations HSO dalam jaringan bisnis Grup Astra, yang berkontribusi sebesar 29 dari total penjualan. Menghadapi kondisi usaha yang menantang pada tahun 2014, AHM memfokuskan upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan jaringan. Hal ini dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan berkelanjutan bagi personel cabang dan teknisi, termasuk penekanan pada tumbuh dan berkembangnya budaya layanan dengan menetapkan kualitas layanan sebagai salah satu butir penilaian kinerja. Realisasi program tersebut merupakan wujud komitmen AHM dan jaringan Honda terhadap ketersediaan layanan purna jual yang terbaik. Peningkatan standar layanan tersebut Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 153 didukung dengan penguatan jaringan Honda Customer Care Center, unit kerja khusus pada jaringan operasional Honda yang bertugas mempererat hubungan dengan pelanggan di seluruh tanah air. Honda Customer Care Center mengelola contact center sebagai media yang memfasilitasi tersedianya akses bagi pelanggan untuk menyampaikan pertanyaan, keluhan dan permasalahan lainnya untuk kemudian mengkoordinasikan langkah penanganan. FasILItas ProDuKsI Pada tahun 2014, sebagai respon atas terus meningkatnya permintaan pasar, AHM melanjutkan strategi penambahan dan pembaharuan sejumlah produk yang ditawarkan. Sepanjang tahun 2014, AHM meluncurkan total 16 model baru termasuk 13 perubahan model. Salah satu model baru yang diluncurkan adalah model strategis CBR-150 R, motor sport premium yang diproduksi secara lokal dan menjadi kebanggaan nasional. Disamping itu, AHM semakin intens memperkenalkan inovasi baru pada produk-produknya, seperti penggunaan mesin berteknologi eSP enhanced Smart Power yang irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, sistem full injection FI, idling stop system ISS, memasang berbagai fitur keselamatan, termasuk combi brake system CBS, combined antilock braking system Combi ABS, side stand switch dan parking brake lock serta menggunakan lampu-lampu LED yang lebih hemat listrik. Untuk mengantisipasi bertambahnya permintaan, AHM menambah kapasitas produksi dan telah menyelesaikan pembangunan unit pabrik keempat dengan kapasitas 1,1 juta unit per tahun, khusus untuk motor tipe scooter matic, sehingga total kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit per within Honda operations that is dedicated to closely engaging Honda’s customers throughout the country. Honda Customer Care Center manages a contact center as a conduit for customers to deliver questions, complaints or any other enquiries, and also coordinate follow- up steps. manuFaCturInG FaCILItY In 2014, responding to the growing market demand, AHM continued to add and enhance its products. Throughout 2014, AHM launched a total of 16 new models, including 13 revamped models. One of the new models, launched as the anchor product, is CBR-150 R, a premium sports motorcycle produced locally and a national pride. In addition, AHM also actively promotes a wide range of product innovations, such as eSP enhanced Smart Power technology in engines that saves fuel consumption and is environmentally friendly; full injection FI system, idling stop system ISS and a variety of safety features including combi brake system CBS, combined antilock braking system Combi ABS, side stand switch and parking brake lock, as well as the use of efficient LED lights. In order to anticipate the demand, AHM has increased production capacity and has completed the construction of its fourth facility. The new plant has a capacity of 1.1 million units per year and is a dedicated facility for AT scooter motorcycles. In total, AHM’s production capacity now stands at 5.3 million units per annum. This Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 154 Automotive Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif tahun. Pabrik baru tersebut dilengkapi dengan teknologi terdepan dan paling efisien. AHM juga tengah mempertimbangkan untuk segera merealisasikan unit pabrik kelima khusus untuk memproduksi tipe sport. Kapasitas Produksi terpasang astra motor Astra Production Capacity Motorcycles Perusahaan Company 2013 2014 Produk Products PT Astra Honda Motor 4,200,000 5,300,000 Honda Scooter, Cub, Sport KInerJa 2014 Penjualan sepeda motor di tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 1,6 dari 7,7 juta unit menjadi 7,9 juta unit, sementara pertumbuhan penjualan Honda adalah 7,5, lebih tinggi dari pertumbuhan pasar sepeda motor nasional. Penjualan AHM meningkat dari 4,7 juta unit di tahun 2013 menjadi 5,1 juta unit di tahun 2014. AHM mengintegrasikan empat komponen pemasaran untuk meningkatkan kemampuan daya saing bisnis, yakni: produk yang berkualitas, inovatif dan kompetitif; filosofi pendekatan terhadap kebutuhan pelanggan; penguatan branding dan yang terakhir, ketersediaan jaringan dengan layanan yang berkualitas. Hasilnya adalah AHM berhasil meningkatkan pangsa pasar sepeda motor nasional. new facility is built with the most advanced and efficient technology. AHM considers realizing its fifth manufacturing facility for the production of sports motorbikes. 2014 PerFormanCe Sales of motorcycles in 2014 grew 1.6 from 7.7 million units to 7.9 million units, while sales of Honda motorcycles increased by 7.5, higher than the national growth. AHM sales were up from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units in 2014. AHM integrated four marketing elements to improve its business competitiveness: quality, innovative and competitive products; customer- needs philosophy; branding reinforcement; and quality network and services. As a result, AHM was able to enhance its motorcycle market share nationwide. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 155 Peningkatan volume penjualan tersebut membuat kinerja keuangan divisi sepeda motor juga meningkat. Selain kinerja operasional dan keuangan, AHM juga mendapatkan berbagai penghargaan, di tingkat lokal dan internasional untuk aspek organisasi, operasional maupun produk, antara lain: ICSA 2014, Excellent Service, Most Admired Company - Corporate Image, Asia- Oceania Technology Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup Racing Champion dan “Satu HATI” di MotoGP. renCana 2015 AHM akan konsisten berupaya memanfaatkan pertumbuhan kelas menengah yang berkelanjutan secara optimal, mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dengan mengimplementasikan strategi cost leadership dan meningkatkan produktifitas untuk mencapai keunggulan daya saing competitiveness. AHM juga akan konsisten berupaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan merealisasikan inovasi produk dan membangun kapasitas produksi dengan berinvestasi untuk menambah lini produksi secara terarah dan dengan perhitungan yang tepat. The increase of sales volume also boosted the financial performance of the motorcycle division. In addition to exceptional operational and financial performance, AHM also received a number of local and international awards that recognized its organizational, operational and product excellence, among others: ICSA 2014, Excellent Service, Most Admired Company - Corporate Image, Asia-Oceania Technology Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup Racing Champion and “Satu HATI” branding at MotoGP. PLans For 2015 AHM will continue efforts to sustainably and optimally capture opportunities from the growth of the middle class, maintain its market position through cost leadership strategy implementation and improve productivity to achieve competitiveness. AHM will consistently endeavor to meet consumers’ demands by realizing product innovation and growing its production capacity by making focused investment in production lines based on accurate calculation. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 156 AstraWorld berperan sebagai mitra berkendara bagi pemilik mobil Astra sekaligus mitra program Customer Relationship Management CRM bagi grup Astra. Sebagai mitra berkendara, AstraWorld berfungsi memberikan nilai tambah bagi pelanggan otomotif roda empat produksi Astra, dalam bentuk layanan-layanan yang mempermudah pemilik dan pengguna mobil- mobil produksi Astra. AstraWorld juga menjadi partner dalam program-program CRM yang dijalankan grup Astra, dalam memberikan layanan yang bersifat personal sesuai kebutuhan klien dan pelanggan. LaYanan Dan JarInGan LaYanan Astraworld memiliki tiga kegiatan utama, yakni: Emergency Road Assistance ERA, Customer Relationship Management CRM dan Contact Center. AstraWorld is the partner of Astra car owners and a partner in the Customer Relationship Management CRM program of Astra Group. As the preferred partner for automotive customers, AstraWorld provides added value for owners of automobiles manufactured by Astra through convenient services for owners and users of Astra cars. AstraWorld is also a partner in CRM programs administered by Astra Group, bringing personalized and tailored services to clients and customers. serVICes anD netWorK AstraWorld has three key focus areas: Emergency Roadside Assistance ERA, Customer Relationship Management CRM and the Contact Center. AstraWorld Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 157 Layanan bantuan darurat di jalan atau Emergency Roadside Assistance ERA merupakan salah satu layanan yang memberikan memberikan bantuan 24 jam nonstop bagi pelanggan mobil- mobil produksi Astra yang mengalami situasi darurat di jalan. ERA AstraWorld diperkuat armada dan mekanik ahli yang tersebar di 28 kota-kota utama di seluruh Indonesia. KInerJa 2014 Secara keseluruhan, berbagai perbaikan yang dilakukan membuat kinerja penanganan keluhan pelanggan semakin baik. Hal ini terlihat dari penurunan jumlah kasus keluhan pelanggan yang diterima, peningkatan kecepatan response time layanan serta penyelesaian keluhan yang tepat waktu. Peningkatan kinerja tersebut juga di apresiasi oleh pihak eksternal, ditunjukan oleh raihan berbagai penghargaan bergengsi. Selama sepuluh tahun berturut-turut, sejak tahun 2005, CALL AstraWorld meraih penghargaan Contact Center Service Excellence Award untuk kategori Automotive 4 Wheels. Di tingkat regional Asia-Pasifik, CALL AstraWorld sebagai salah satu contact center terbaik pada ajang Asia Pacific Top Ranking Performer in the Contact Center World Award 2014 yang berlangsung di Singapura dengan meraih tiga belas medali untuk berbagai kategori. renCana 2015 Untuk tahun 2015, AstraWorld akan terus mengembangkan jumlah titik layanan baru sebagai langkah ekspansi jangkauan layanan ERA pada lokasi-lokasi pembukaan cabang baru oleh bisnis otomotif Astra, selain memperkuat sinergi dengan Grup Astra, di bidang otomotif maupun sektor bisnis lainnya. AstraWorld juga akan memperluas layanan ERA di beberapa kota di Indonesia sehingga pelanggan lebih mudah mendapatkan bantuan. Emergency Roadside Assistance ERA is a service providing 24-hour assistance for Astra car owners who experience an emergency situation on the road. ERA from AstraWorld is delivered by fleets and expert mechanics in 28 main cities across Indonesia. 2014 PerFormanCe Overall, comprehensive improvements that have been taken have been effective in enhancing the quality of complaint handling. This is reflected in the declining number of complaints, increased response time of service and complaint resolutions that were successfully provided within the expected timeframe. The improved performance brought acknowledgements from external parties, evidenced by a number of prestigious awards. For the tenth consecutive year since 2005, CALL AstraWorld again won the Contact Center Service Excellence Award in the Automotive 4 Wheels category. At Asia-Pacific level, CALL AstraWorld is recognized as one of the best contact centers by the Asia Pacific Top Ranking Performer in the Contact Center World Award 2014 event held in Singapore, winning thirteen medals across different categories. PLans For 2015 In 2015, AstraWorld will continue to expand ERA service coverage by developing new service points in alignment with the locations of new branch offices of Astra’s automotive business. AstraWorld will also strengthen synergy with Astra Group in automotive and other business sectors as well as extend ERA services to other cities in Indonesia so that more customers will be able to access the assistance. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 158 Financial Service Portofolio jasa keuangan astra dikembangkan dengan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan inansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya. oleh karena itu dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana kegiatan pengembangannya, seluruh unit dalam segmen jasa keuangan senantiasa mempertimbangkan sinergisme value chain dari kegiatan usaha Grup astra. Astra’s financial services portfolio is built upon its strategic functions that are to provide financial support and strengthen the business chains of other segments. With that in mind, all subsets in the financial services segment formulate and implement their business development initiatives by consistently aligning synergy value chain of Astra Group’s range of business activities. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 159 seluruh unit bisnis portofolio jasa keuangan senantiasa memperhitungkan dengan cermat tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat diraih dari situasi usaha yang kurang kondusif sebagai dampak pelemahan perekonomian global dan nasional, serta berhasil mengantisipasi kondisi tersebut dengan tetap mampu menunjukkan kinerja sangat baik. selain itu, beberapa unit dengan kemampuannya dalam mengelola dan memitigasi risiko bahkan mampu mengidentiikasi peluang usaha yang tercipta dan mengembangkan usaha demi menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan. The companies within the financial services segment always uphold prudence, making thorough considerations of the challenges faced and identifying potential opportunities amid unfavorable business conditions arising from the global and national economic downturn. This segment was able to anticipate all obstacles, as evidenced by its exceptional performance. Moreover, through strong risk management and mitigation, several business units successfully recognized and developed business opportunities, ensuring sustainable growth in the future. Gunawan Geniusahardja Direktur Director Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 160 Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 160 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 161 Segmen bisnis jasa keuangan Astra mengacu pada kepemilikan beberapa perusahaan di bidang keuangan dengan kegiatan spesifik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Portofolio bisnis bidang keuangan terdiversifikasi pada beberapa pilar dalam rangka memberikan cakupan layanan yang menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha bisnis lainnya. Komitmen untuk senantiasa mengedepankan manajemen risiko yang merupakan kompetensi inti bisnis jasa keuangan Grup Astra, membuat segmen bisnis ini tetap mencatatkan capaian kinerja yang baik di tahun 2014 yang penuh tantangan, seperti tampak dari peningkatan profitabilitas dan kontribusi terhadap kinerja keuangan Grup Astra secara keseluruhan. Tahun 2014, segmen jasa keuangan Astra mencatatkan kenaikan total pendapatan bersih sebesar 14 dari Rp 13,6 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 15,5 triliun, diiringi dengan peningkatan kontribusi terhadap laba bersih Astra sebesar 11 dari Rp 4,3 triliun menjadi sebesar Rp 4,7 triliun, mencerminkan kontribusi laba terhadap Grup Astra sebesar 25, naik dari 22 di tahun 2013. Sampai akhir tahun 2014 tarcatat ada 5 aktivitas di bidang keuangan yang menjadi andalan pengembangan usaha Astra, dengan penjelasan sebagai berikut: Astra provides financial services through its ownership of several financial companies that offer specific financial services according to their expertise. The financial segment portfolio is diversified and consists of a number of pillars that provide all-round services to meet the segment’s strategic functions of providing financial support and strengthening business chains in other segments. The commitment to sound risk management underpins Astra Group’s financial services business. As such, the segment performed exceptionally well in 2014 despite the many challenges. This is evident from the growth of profitability and contribution to the overall financial performance of Astra Group. In 2014, Astra’s financial services segment recorded an increase of 14 of net revenue, from Rp 13.6 trillion in 2013 to Rp 15.5 trillion. In the total net profit of Astra, the segment accounted for Rp 4.7 trillion, growing by 11 from Rp 4.3 trillion, while its contribution to Astra Group’s profit rose to 25 from 22 in 2013. As of the end of 2014, Astra is involved in 5 activities within the financial segment, which are also the leading segments with respect to Astra’s business development, as discussed in the following section. Business Review Tinjauan Bisnis Segmen Jasa Keuangan Astra mencatat kenaikan total pendapatan bersih sebesar 14 menjadi Astra’s financial services segment recorded an increase of 14 of net revenue to Rp 15.5 trillion 15,5 triliun Rp Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 162 PemBIaYaan moBIL Astra memberi kemudahan kepada konsumen pembeli mobil dengan menawarkan ragam paket pembiayaan kepemilikan mobil yang terjangkau melalui Astra Credit Companies ACC dan Toyota Astra Financial Services TAFS. astra Credit Companies ACC merupakan gabungan dari lima perusahaan pembiayaan yang terdiri dari PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama Sedaya Finance. ACC merupakan salah satu mitra penyedia jasa pembiayaan mobil bagi pelanggan. automoBILe FInanCInG Astra provides convenience for automobile buyers through various affordable automobile financing packages from Astra Credit Companies ACC and Toyota Astra Financial Services TAFS. astra Credit Companies ACC is a combination of five financing companies, namely PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama Sedaya Finance. ACC is one of the car-financing partners for customers. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 163 toyota astra Financial services TAFS is a company controlled by Astra and Toyota Financial Services Corporation, each with a 50 share ownership. TAFS offers the Toyota’s automobile financing in Indonesia. motorCYCLe FInanCInG PT Federal International Finance FIFGroup started its business by offering conventional and sharia financing to support the retail sales of Honda motorcycles, FIFGroup has extended its products to used-motorcycle financing and consumer financing, including for electronics and household goods, through SPEKTRA. heaVY eQuIPment FInanCInG Surya Artha Nusantara Finance SANF and Komatsu Astra Finance KAF offer the heavy equipment financing services. surya artha nusantara Finance SANF is a financial services company founded by Astra ownership: 60 and Marubeni Corporation 40. The company focuses on heavy equipment and supporting facility financing. The strategic role of SANF within Astra Group’s business structure is to support the operations of PT United Tractors as the sole distributor of heavy equipment products from Komatsu. Komatsu astra Finance KAF is a company that is jointly controlled by Astra Group through PT Sedaya Multi Investama and Komatsu Group through PT Komatsu Indonesia, with a 50 share ownership for each company. KAF’s strategic role in Komatsu’s business in Indonesia is to provide financial support for Komatsu’s customers in Indonesia, specifically by providing financing solutions for investment needs in Komatsu heavy equipment. toyota astra Financial services TAFS adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Astra dan Toyota Financial Services Corporation dengan kepemilikan masing- masing 50, yang menawarkan pembiayaan mobil Toyota di Indonesia. PemBIaYaan sePeDa motor PT Federal Internasional Finance FIFGroup mengawali usaha dengan menyediakan bisnis pembiayaaan konvensional dan syariah untuk mendukung penjualan ritel sepeda motor Honda, selanjutnya FIFGroup telah mengembangkan produk pembiayaan sepeda motor bekas dan SPEKTRA sebagai kredit barang konsumsi umum, termasuk elektronik dan peralatan rumah tangga. PemBIaYaan aLat Berat Surya Artha Nusantara Finance SANF dan Komatsu Astra Finance KAF menawarkan jasa pembiayaan untuk investasi alat berat para pelanggan Astra. surya artha nusantara Finance SANF adalah perusahaan jasa keuangan yang dibentuk oleh Astra 60 dan Marubeni Corporation 40 dengan fokus usaha pada pembiayaan alat berat dan fasilitas pendukung. Peran strategis SANF dalam struktur bisnis Grup Astra adalah mendukung pembiayaan alat berat PT United Tractors Tbk sebagai distributor tunggal produk alat berat Komatsu. Komatsu astra Finance KAF adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Grup Astra melalui PT Sedaya Multi Investama dan Grup Komatsu melalui PT Komatsu Indonesia dengan kepemilikan masing-masing 50. Peran strategis KAF dalam bisnis Komatsu di Indonesia adalah untuk memberikan dukungan finansial bagi pelanggan pengguna alat berat Komatsu di Indonesia, khususnya dengan menyediakan alternatif solusi pembiayaan untuk kebutuhan investasi alat berat Komatsu. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 164 PerBanKan Kebutuhan pelanggan Astra akan produk dan jasa perbankan yang lengkap dan berkualitas disediakan melalui PT Permata Bank Tbk PermataBank. PermataBank adalah bank yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan pemegang saham utama Perseroan dan Standard Chartered Bank, masing-masing sebesar 44,56, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 17,9 triliun 2013: Rp 13,5 triliun pada akhir tahun 2014. PermataBank menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan komprehensif, dengan fokus bisnis di segmen komersial dan konsumer serta memiliki basis yang kuat di bidang usaha kecil dan menengah UKM dan middle market. PermataBank melayani nasabah retailindividual melalui “keluarga” sebagai proposisi penjualan yang unik. PermataBank juga melayani nasabah korporasi maupun institusi melalui model bisnis value chain dan kemampuan transaction banking yang terintegrasi. BanKInG Through PT Permata Bank Tbk PermataBank, Astra meets the needs of its customers for end-to-end and sound financial products and services. PermataBank is a banking entity with shares listed on the Indonesia Stock Exchange. The Company and Standard Chartered Bank are PermataBank’s majority shareholders, with equal ownership of 44.56. Market capitalization stood at Rp 17.9 trillion 2013: Rp 13.5 trillion at the end of 2014. PermataBank offers innovative and comprehensive banking products and services. It is focused on commercial and consumer segments and has strong small and medium enterprise SME as well as middle-market basis. PermataBank serves retail and individual customers through a “family” approach as a unique selling proposition. PermataBank also caters to corporate and institutional customers empowered by its value chain business model combined with the Bank’s capability for integrated transaction banking. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 165 Business Review Tinjauan Bisnis GeneraL InsuranCe LIFe InsuranCe Astra provides services to meet the insurance needs of motor vehicle owners through PT Asuransi Astra Buana, a wholly owned subsidiary by Astra. Asuransi Astra offers a large selection of insurance products, from motor vehicle insurance from Garda Oto, Toyota Insurance and Garda Motor, to health insurance from Garda Medika, as well as commercial and sharia insurance products that are able to give optimum protection for heavy equipment, property, personal accident, transportation, oil and gas, engineering and other commercial protection requirements. To develop the synergy with other business units and to anticipate future growth opportunities, Astra decided to engage in the life insurance business. The joint venture of PT Astra Aviva Life was established with Aviva International Holdings Limited, a British company with years of experience in the life insurance industry, as part of Astra’s business expansion and an implementation of the Roadmap Portfolio. Following the establishment, PT Astra Aviva Life, has launched several life insurance products. asuransI umum asuransI JIWa Astra memberi layanan untuk memenuhi kebutuhan asuransi bagi pelanggan produk- produk kendaraan bermotor dan masyarakat umum secara luas melalui PT Asuransi Astra Buana, entitas anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra. Asuransi Astra menyediakan beragam produk asuransi yang komprehensif, terdiri dari produk asuransi kendaraan bermotor, yaitu Garda Oto, Toyota Insurance dan Garda Motor, asuransi kesehatan Garda Medika, serta asuransi komersial dan syariah yang memberikan perlindungan yang maksimal untuk alat berat, properti dan kecelakaan diri, pengangkutan, migas, rekayasa dan kebutuhan proteksi usaha komersil lainnya. Dalam rangka mengembangkan sinergi dengan unit bisnis yang ada dan mengantisipasi peluang pertumbuhan di masa mendatang, Astra memutuskan untuk mulai memasuki bisnis asuransi jiwa. Perusahaan patungan PT Astra Aviva Life didirikan bersama dengan Aviva International Holdings Limited, perusahaan asal Inggris yang telah lama bergerak di bidang industri asuransi Jiwa. Pasca pembentukan JV tersebut, PT Astra Aviva Life telah meluncurkan beberapa produk asuransi jiwa. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 166 Financial Services Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Perkembangan di tahun 2014 Kondisi industri jasa keuangan di tahun 2014 masih menghadapi tantangan yang berat, baik karena kurang kondusifnya kondisi perekonomian global dan nasional serta karena adanya dampak pengetatan regulasi. Sebagaimana diketahui, masih belum pulihnya perekonomian global membuat permintaan dan harga produk-produk komoditas primer Indonesia menurun, sementara kebutuhan impor BBM masih tinggi, sehingga Indonesia mengalami tekanan neraca pembayaran yang membuat tersedotnya likuiditas ke luar Indonesia dan sistem perbankan, sementara nilai tukar rupiah melemah. Upaya Bank Indonesia mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah melalui peningkatan suku bunga acuan BI Rate, memberi dampak signifikan terhadap kondisi industri jasa keuangan. Naiknya suku bunga acuan selain membuat biaya pendanaan meningkat, memacu masyarakat menyimpan dananya sehingga Development in 2014 The financial services industry in 2014 faced tough challenges for several main reasons, the adverse economic conditions globally and nationally, as well as stricter regulations. As the global economy has not recovered, demand for and prices of Indonesia’s primary commodities slowed. At the same time, fuel imports remained high. This created pressure on Indonesia’s balance of payment, which triggered fund outflow from Indonesia and the banking system, while the rupiah weakened. Bank Indonesia strived to overcome the exchange-rate drop by increasing its benchmark interest rate BI rate, which impacted the financial industry significantly. The increase in the BI rate not only raised costs of funds, but also became an incentive for people to save funds and in effect lowered consumption. As Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 166 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 167 tingkat konsumsi menurun. Hal ini pada akhirnya membuat pertumbuhan permintaan barang- barang konsumsi cenderung turun, termasuk permintaan akan barang-barang sekunder seperti peralatan elektronik dan kendaraan bermotor, sehingga secara agregat menurunkan laju pertumbuhan ekonomi dan menurunkan permintaan akan kredit. Di lain pihak, masih kurang kondusifnya perekonomian global yang berdampak pada tetap rendahnya permintaan dan harga komoditas primer, membuat pelaku industri di sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan, cenderung menunda rencana investasi barang-modal yakni pembelian alat- alat berat. Dari sisi regulasi, secara umum pelaku industri jasa keuangan, khususnya pembiayaan retail consumer , masih dalam masa penyesuaian dengan ketentuan LTV loan to value yang ditujukan untuk pembiayaan konsumen, khususnya transaksi pembelian aset properti, mobil dan sepeda motor, termasuk pada pembiayaan syariah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas aset dan kesehatan sektor keuangan secara luas. Sesuai aturan tersebut, ketentuan minimum uang muka kredit yang disalurkan oleh perbankan Indonesia adalah 30 untuk mobil dan aset properti, serta 25 untuk sepeda motor. Sedangkan untuk pembiayaan oleh lembaga keuangan non-bank mewajibkan uang muka minimum sebesar 25 untuk mobil dan 20 untuk sepeda motor. Pemberlakuan ketentuan tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan permintaan pasar pembiayaan konsumen. Kondisi-kondisi tersebut membuat pelaku industri jasa keuangan, terutama jasa pembiayaan dan perbankan menghadapi risiko- risiko pelemahan margin, peningkatan NPL dan pelemahan pertumbuhan aset produktif. a result, demand for consumer goods declined, including for secondary goods such as electronics and motor vehicles. Overall, this condition led to lower economic growth and credit demand. Furthermore, the unpropitious global economy prolonged the low demand for and prices of primary commodities. Players in the mining, plantation and forestry industries tended to postpone investment in capital goods, specifically the purchase of heavy equipment. In terms of regulations, in general, players in the financial services industry, especially retail consumer financing, were still adapting to LTV loan to value policy, which had been effectuated for consumer financing, especially property, cars and motorcycles as well as sharia financing, with the purpose of improving asset quality and maintaining a healthy financial sector in general. Pursuant to the regulation, the minimum down payment for car and property purchase is set at 30 of the loan obtained from Indonesian banks, and 25 for motorcycles. For non-bank financial institutions that provide financing services, the minimum down payment is set at 25 for cars and 20 for motorcycles. This regulation impeded the growth of demand for consumer financing. With regards to these conditions, players in the financial services industry, especially financing and banking services, experienced margin contraction, increase of NPL and lower growth of productive assets. Financial Services Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 168 Sementara untuk industri asuransi umum kondisinya lebih baik, dimana sebagian besar pasarnya berkorelasi dengan pertumbuhan kredit pembiayaan konsumsi tersebut. Penyesuaian oleh pelaku industri jasa keuangan terhadap ketentuan LTV membuat pertumbuhan kredit pembiayaan kendaraan bermotor lebih berkualitas, sehingga hal tersebut ikut mendukung kinerja bisnis asuransi di tahun 2014. Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator telah memberlakukan rangkaian regulasi baru yang mendorong perbaikan struktural industri jasa keuangan, termasuk bisnis asuransi. Kebijakan baru tersebut salah satunya menyangkut ketentuan besaran tarif premi minimum yang harus diterapkan termasuk ketentuan persaingan dalam bidang layanan yang ditujukan untuk mencegah terjadinya perang premi. Kebijakan lainnya adalah ketentuan yang mengatur pembukaan izin penyediaan jasa pembiayaan dibidang-bidang lain. Regulasi baru tersebut memberi dampak positif terhadap struktur industri jasa asuransi. Prospek Industri Jasa Keuangan Sejalan dengan masih belum kondusifnya perekonomian dalam jangka pendek, maka fundamental dan prospek industri pembiayaan, termasuk perbankan masih belum berubah dari kondisi di tahun 2014 tersebut di atas. Tiga jenis industri pembiayaan yang dijalani Astra tampaknya masih tetap baik, yakni industri pembiayaan kepemilikan mobil, motor dan asuransi, sementara dua jenis lainnya masih menghadapi tantangan, yakni pembiayaan alat berat dan perbankan, dengan intensitas yang berlainan. Prospek Pembiayaan Kendaraan Bermotor Tetap tingginya kebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang andal membuat permintaan pembiayaan mobil tetap cerah. Meskipun permintaan pembiayaan mobil baru terpengaruh dengan belum kondusifnya perekonomian, hal ini akan terkompensasi Meanwhile, the general insurance industry, although closely related to the growth of consumer financing, experienced a better situation. Adjustments carried out by financial industry players with respect to LTV stipulations have improved the quality of motor vehicle financing, also boosting the performance of the insurance industry in 2014. The Financial Services Authority as regulator has enforced a series of new regulations that drive structural improvement of the financial services industry, including insurance. The new policies cover mandatory minimum premium tariffs and stipulations on market competition, which aim to prevent tariff wars. There is also a policy concerning financing companies, now allowed to cover other areas of financing. These new regulations brought a positive effect to the structure of the insurance industry. Financial services Industry outlook Considering that the unfavorable economic conditions are projected to stay within the short term, the progress and outlook of the financing and banking sector are estimated to be similar with that of 2014. The financing businesses under Astra, i.e. car financing, motorcycle financing, and insurance, will remain strong, while other financial businesses i.e. heavy equipment financing and banking services will face challenges albeit with different intensity. motor Vehicle Financing outlook The automobile financing market is still lucrative, as the need for reliable means of transportation remains high. Even though demand for new-car financing has been affected by the adverse economic conditions, demand for used-car financing has set off the decline and Financial Services Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 169 Financial Services Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan dengan naiknya permintaan pembiayaan mobil bekas, sehingga secara agregat pembiayaan mobil akan tetap baik. Tingginya animo masyarakat untuk memiliki mobil sendiri sebagai sarana transportasi terutama didorong oleh kebutuhan mobilitas dan naiknya pendapatan perkapita masyarakat Indonesia, yang kini telah tergolong sebagai negara berpendapatan menengah. Pertumbuhan industri pembiayaan pada umumnya dan khususnya pembiayaan kepemilikan sepeda motor pada tahun 2015 diprakirakan akan stabil sekalipun ada kenaikan suku bunga dan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak BBM. Penyesuaian harga BBM bersubsidi mengakibatkan inflasi yang pada akhirnya akan dapat memengaruhi kemampuan pembayaran masyarakat. Namun demikian, dampaknya terhadap permintaan pembiayaan sepeda motor tidaklah signifikan, karena masih tingginya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi. Selain itu, sehubungan dengan peraturan baru dari OJK, POJK Nomor 29POJK.052014 tanggal 19 November 2014 mengenai Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, maka perusahaan pembiayaan memiliki peluang yang besar untuk melakukan ekspansi usaha, tidak hanya berfokus pada kegiatan usaha pembiayaan konsumen, leasing , anjak piutang maupun kartu kredit saja. Sesuai aturan baru tersebut, perusahaan pembiayaan dapat melakukan ekspansi untuk pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multiguna. overall automobile financing will still deliver a strong performance. Private vehicle ownership is highly attractive for consumers, as the need for mobility increases and per capita income grows in Indonesia, which now has been recognized as a middle-income country. In 2015, the growth of the financing industry in general, and specifically motorcycle financing, is projected to be stable despite the increase in the interest rate and fuel-price adjustment. Adjustment of subsidized-fuel prices leads to inflation, which could affect the market’s payment ability. However, this would not significantly impact motorcycle financing because of the high demand for means of transportation. In addition, a new regulation from the Financial Services Authority OJK, POJK No. 292014 dated 19 November 2014 concerning financing companies, gives ample flexibility for financing companies to carry out business expansion beyond consumer financing, leasing, factoring and credit card services. In accordance with the new regulation, financing companies are allowed to undertake investment financing, working capital financing and multi-financing. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 170 Prospek Pembiayaan alat Berat Prospek pembiayaan alat berat dalam jangka pendek tampaknya masih akan menghadapi tantangan, sejalan belum kondusifnya permintaan produk-produk komoditas primer, khususnya pertambangan batubara, kelapa sawit dan kehutanan. Kondisi tersebut akan membuat pemilik konsesi cenderung tetap menunda investasi kepemilikan barang modal dan berupaya memperpanjang masa pakai barang modal yang telah ada. Peluang peningkatan justru berasal dari sektor infrastruktur, sejalan dengan tekad pemerintah untuk mulai membenahi kondisi infrastruktur dasar di Indonesia, meliputi sarana jalan, pelabuhan, irigasi dan ketenagalistrikan. Prospek Perbankan Proyeksi pelemahan tingkat pertumbuhan perekonomian regional maupun domestik yang dibarengi tingginya suku bunga acuan membuat industri perbankan masih akan menghadapi persoalan likuiditas dan masalah kualitas kredit yang berimplikasi kepada semakin menipisnya margin bunga bersih yang dapat diraih. Risiko likuiditas mengemuka, karena pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK dalam beberapa tahun terakhir ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit yang menyebabkan rasio fungsi intermediasi Loan to Deposit RatioLDR perbankan mencapai 89. Dilain pihak upaya meredam pelemahan nilai tukar dan inflasi melalui kebijakan suku bunga tinggi dan penyerapan likuiditas melalui penerbitan obligasi membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat dan pada akhirnya membuat kemampuan penyaluran dana semakin berkurang. Sehingga hal ini pada gilirannya akan meningkatkan persaingan dalam penyaluran danakredit yang bisa berimpilikasi pada naiknya Non Performing Loan NPL perbankan nasional di tahun mendatang. Namun demikian, sejalan dengan visi misi Kabinet Kerja Pemerintahan Baru untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di level 6- 7 dalam 3-5 tahun mendatang, diharapkan pembiayaan perbankan dapat mendukung program-program kerja seperti pembangunan heavy equipment Financing outlook In the short-term, heavy equipment financing will still need to address a number of challenges, as demand levels for primary commodities, especially coal, palm oil and forestry products, have not recovered. With respect to this situation, concession owners are expected to delay investment in capital goods and continue the utilization of existing facilities. However, growth opportunities are eminent in the infrastructure sector, as the government is committed to improving and developing basic infrastructure in Indonesia, which includes roads, ports, irrigation systems and electricity. Banking outlook The slowdown of the regional and national economy is projected to continue, while the benchmark interest rate is expected to remain high. Under these circumstances, the banking industry will still face challenges in terms of liquidity and credit quality, which will impact income from net interest margin. Liquidity risks are rising, as growth of third-party funds TPF in the last several years has been lower than growth of lending, which accounted for 89 of the bank’s intermediary function ratio Loan to Deposit RatioLDR. Efforts to improve the exchange rate and address inflation through a high benchmark interest rate and bonds issuance to absorb liquidity impeded economic growth – eventually reducing funding disbursement capability. This could lead to heightened competition in lendingcredit, which could drive an increase in national banking Non Performing Loans NPL in the coming year. However, observing the vision and mission of the new government’s Cabinet to achieve economic growth at 6-7 in the next three to five years, the banking sector is expected to support development programs in, among other sectors, infrastructure, agriculture and the maritime Financial Services Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 171 Financial Services Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan infrastruktur, perluasan ekonomi agraris dan kelautan, peningkatan industri manufaktur. Kegiatan pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan juga mampu mendukung perbaikan perekonomian, sehingga persaingan dalam penyaluran dana berlangsung pada tingkat wajar. Prospek asuransi Semakin tumbuhnya kesadaran untuk melakukan mitigasi risiko terhadap aset yang dimiliki, baik oleh korporasi maupun individual membuat prospek industri asuransi tetap tinggi baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Untuk mendukung hal itu, Otoritas Jasa Keuangan OJK memberlakukan tarif premi yang bertujuan untuk membuat struktur industri asuransi yang lebih sehat dan perlindungan terhadap konsumen. Selain asuransi umum, industri asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga terus berkembang dengan prospek yang semakin baik. Penyebabnya adalah semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan, sejalan dengan meningkatnya taraf hidup, dan kebutuhan untuk memitigasi risiko biaya pengobatan yang tinggi. economy, as well as the manufacturing industry. Infrastructure development is expected to bring economic betterment, and lending competition could occur at a reasonable level. Insurance outlook Corporations and individual consumers today are more aware of the importance of risk mitigation to protect their assets. This ensures a favorable future for the insurance business, both in the short and long terms. To drive this development, the Financial Services Authority OJK enforces a premium tariff to promote a healthier insurance industry and consumer protection. Aside from general insurance, health insurance and life insurance are also growing and continue to be promising. With higher incomes, members of society are becoming more aware of their health and the need to be well prepared to address the eventuality of costly medical care. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 172 Pembiayaan mobil astra Credit Companies Di tahun 2014 ACC menambah jaringan operasional sebanyak 4 kantor operasional yaitu di wilayah Cibinong, Bandar Jaya, Plaju dan Cibiru menjadi 721 jaringan untuk melayani lebih dari 470.000 pelanggan. Dalam rangka optimalisasi potensi usaha sekaligus mitigasi kondisi usaha, ACC meluncurkan program sinergi berupa kerja sama dengan FIFGroup dalam hal pembiayaan mobil di area-area yang belum ada kantor perwakilan ACC. Kerjasama strategis juga dilakukan dalam bentuk penyertaan kepemilikan Bank Permata di PT Astra Sedaya Finance sebesar 25, yang memberikan sinergi positif bagi kedua perusahaan dalam bentuk pendanaan dan cross selling product . Di tahun 2014, untuk memperkuat eksistensinya, ACC juga melakukan peremajaan logo perusahaan menjadi lebih dinamis. Sejalan dengan peluncuran logo baru ini juga diperkenalkan 10 Alasan Baiknya di ACC sebagai nilai yang ditawarkan ACC. 10 Alasan Baiknya di ACC tersebut adalah Perusahaan Pembiayaan Terpercaya, BPKB Aman, Produk Lengkap, Proses Kredit Cepat, Dukungan Ribuan Dealer , Jaringan Luas dan Pembayaran Mudah, Sistem Online Terintegrasi, Mudah dihubungi, Jaminan Asuransi Kendaraan Terpercaya dan Fasilitas Perlindungan Asuransi Jiwa. Hingga akhir tahun 2014, sekitar 69 dari total portofolio pembiayaan ACC merupakan mobil baru, sedangkan pembiayaan mobil bekas dan alat berat mengambil porsi masing-masing sebesar 27 dan 4. automobile Financing astra Credit Companies In 2014, ACC enlarged its operational network by establishing 4 offices in Cibinong, Bandar Jaya, Plaju, and Cibiru to the total of 721 networks in Medan Binjai to cater to its over 470,000 customers. In its efforts to optimize business potential and to mitigate the adverse business climate, ACC synergized with FIFGroup and launched a car-financing program for areas that were not covered by ACC’s office network. Another strategic partnership was made through the acquisition by Bank Permata, of 25 shares in PT Astra Sedaya Finance. This partnership brought benefits for both companies in terms of financing and product cross selling. In 2014, to bolster its presence, ACC renewed its company logo. Occasioned by the logo relaunch, ACC also introduced its 10 Alasan Baiknya di ACC 10 Reasons for Choosing ACC campaign, promoting the benefits that ACC offers. 10 Alasan Baiknya di ACC comprises the following points: Trusted Financing Company, Secured BPKB, Complete Range of Products, Quick Loan Processing, Support from Thousands of Dealers, Extensive Network and Easy Payment, Integrated Online System, Accessible, Trusted Car Insurance and Life Insurance Facility. At the end of 2014, approximately 69 of ACC’s total financing portfolio was occupied by new cars, while used cars and heavy equipment accounted for 27 and 4. Marketing Pemasaran Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 173 Marketing Pemasaran toyota astra Financial services TAFS melayani pelanggan pembeli kendaraan Toyota dengan menyediakan kebutuhan pembiayaan melalui produk-produk pembiayaan bisnis ritel, pembiayaan armada dan pembiayaan syariah. Untuk memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan, strategi pengembangan jaringan TAFS dilakukan berkaitan dengan pertumbuhan area distribusi mobil Toyota di Indonesia. Saat ini TAFS memiliki 27 Kantor Cabang, 2 sub Kantor Cabang dan 1 Kantor Representasi yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Pada tahun 2014, TAFS melakukan penambahan 2 sub Kantor Cabang di daerah Pontianak dan Makassar. Berbagai strategi pemasaran dan operasional yang dilaksanakan di bidang pembiayaan mobil tersebut bertujuan memenangkan hati pelanggan dengan terus mengedepankan layanan yang prima sebagai salah satu pilihan utama kredit Toyota. Pembiayaan sepeda motor FIFGroup memberikan layanan kepada pelanggan pembiayaan sepeda motor Honda melalui 169 cabang dan 390 unit layanan di seluruh Indonesia. Dengan dukungan jaringan yang luas FIFGroup terus memperkuat sinergi dengan seluruh jaringan bisnis Astra terkait. Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan selama tahun 2014 adalah melalui kerja sama pembiayaan bersama atas kendaraan roda empat dengan Astra Sedaya Finance dan Toyota Astra Finance di beberapa wilayah di Indonesia. Dalam rangka mengoptimalkan potensi pertumbuhan pembiayaan motor, sekaligus menggali potensi bisnis terkait lainnya, FIFGroup menerapkan strategi “cross selling dan up selling” melalui optimalisasi database pelanggan, dan membentuk FIFGroup untuk memperluas cakupan pasar pembiayaan, tidak terbatas untuk pembiayaan sepeda motor, namun juga mengembangkan usaha ke pembiayaan elektronik, mikro financing dan sebagainya. toyota astra Financial services TAFS focuses on serving buyers of Toyota automobiles by meeting financing needs through retail, commercial and sharia financing products. To ensure the best service for customers, TAFS’ network development strategy is aligned with the growth of Toyota car distribution in Indonesia. Today, TAFS operates 27 branch offices, 2 sub branch offices and 1 representative office in Sumatra, Java, Bali and Kalimantan. In 2014, TAFS opened 2 new sub branch offices in Pontianak and Makassar. The diverse marketing and operational strategies in car financing aimed to win the customers’ heart by providing excellent services as one of main choice in Toyota’s credit scheme. motorcycle Financing FIFGroup provides Honda motorcycle financing to its customers through 169 branch offices and 390 points of service throughout Indonesia. Backed by this vast network, FIFGroup continues to strengthen synergy with other related business networks within Astra. One of the synergies undertaken in 2014 was four-wheel joint financing with Astra Sedaya Finance and Toyota Astra Finance. The program was carried out in several regions in Indonesia. Pursuant to optimizing motorcycle-financing growth potential as well as exploring the potential for other related businesses, FIFGroup carries out cross-selling and up-selling strategies by leveraging customer databases. The company has also established FIFGroup to expand the scope of its market beyond motorcycle financing, extending to electronics, micro financing and so on. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 174 FIF berupaya meningkatkan efisiensi operasi dengan mengaplikasikan kemajuan teknologi mobile application, mengembangkan bisnis di perusahaan pembiayaan syariah dan menggali potensi bisnis baru untuk usaha mikro. Selain itu FIFGroup melakukan perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan efektivitas operasional dan produktivitas perusahaan. Berbagai strategi operasional dan pemasaran yang diterapkan tersebut membuat FIFGroup mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pembiayaan sepeda motor Honda baru di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 47. Pembiayaan alat Berat surya artha nusantara Finance SANF tidak melakukan penambahan jaringan pemasaran di tahun 2014, tetap mengandalkan 12 jaringan kantor pemasaran di lima wilayah operasional di seluruh Indonesia yang telah ada. Guna meningkatkan jumlah penjualan alat berat dan meningkatkan jumlah pembiayaannya, SANF menjalin kerjasama dengan PT United Tractors Tbk UT dengan mengadakan joint program penjualan dengan menawarkan bunga yang menarik bagi pelanggan. Respon pasar cukup baik, sehingga pangsa pasar alat berat yang dibiayai SANF naik dari sekitar 30 menjadi 47 terhadap total volume penjualan alat berat UT secara kredit selama tahun 2014. Komatsu astra Finance KAF melayani pelanggan, khususnya perusahaan sektor pertambangan, dari Kantor Pusat di Jakarta. Layanan yang ditawarkan oleh KAF adalah financial lease sebagai produk utama dan pembiayaan suku cadang sebagai layanan pelengkap yang tersedia bagi pelanggan produk Komatsu yang dijual oleh PT United Tractors Tbk UT. KAF bekerja sama dengan UT dalam menawarkan rangkaian program untuk mendukung penjualan, diantaranya program trade in, program operating lease dan spare part financing . Lebih dari 90 portofolio nasabah KAF bergerak di industri pertambangan batubara. FIFGroup strives to refine operational efficiency by making use of technology advancement in mobile applications. It is also growing its business in sharia financing and exploring new business potential for micro enterprises. In addition, FIFGroup improves its business process, aiming to increase operational effectiveness and the Company’s productivity. The various operational and marketing strategies have allowed FIFGroup to maintain its leadership in Honda new-motorcycle financing in Indonesia, with a market share of 47. heavy equipment Financing surya artha nusantara Finance In 2014, SANF maintained the scope of its marketing network by relying on its existing 12 marketing offices located in five operational regions in Indonesia. To boost sales of heavy equipment and enhance the value of financing, SANF engaged PT United Tractors UT in a partnership in a joint sales program, offering a lower interest rate. The market’s response was fairly good. In 2014, SANF was able to increase its heavy equipment market share from approximately 30 to 47 of the total volume of UT’s heavy equipment sold under the financing scheme. Komatsu astra Finance In providing services to its customers, especially companies in the mining sector, KAF operates mainly from its head office in Jakarta. KAF’s primary product is financial lease, with spare- parts financing as a complementary service for buyers of Komatsu products distributed by PT United Tractors Tbk UT. KAF and UT collaborate in offering a number of programs to boost sales, among others trade-in, operating lease and spare-part financing programs. Over 90 of KAF’s customer portfolio consists of businesses in the coal mining industry. Marketing Pemasaran Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 175 Marketing Pemasaran Perbankan Saat ini nasabah PermataBank dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan transaksi perbankan melalui 330 kantor cabang, terdiri dari 314 cabang konvensional dan 16 cabang syariah, 283 kantor layanan syariah, 22 cabang bergerak mobile branch, 3 payment point dan 1.005 ATM, maupun dengan fasilitas e-channel yang paling mutakhir, termasuk fasilitas mobile banking dan internet banking. PermataBank melayani sekitar 2,1 juta nasabah perbankan di 63 kota di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari grup usaha Astra yang memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan usaha, PermataBank menjalin kerjasama langsung dengan perusahaan- perusahaan dalam grup Astra dalam hal pembiayaan, penghimpunan dana maupun layanan-layanan transaksi perbankan lainnya. Dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha bank maupun Grup Astra, PermataBank mengembangkan berbagai inovasi produk jasa perbankan dan meningkatkan kualitas layanan. Beberapa dari bentuk inovasi tersebut meliputi penawaran produk tabungan berbasiskan proteksi untuk nasabah ACC, produk-produk Banking Today, PermataBank customers can enjoy easy and convenient transactions via 330 branch offices comprised of 314 conventional offices and 16 sharia branch offices; 283 sharia service offices; 22 mobile branches; 3 payment points; and 1,005 ATM units. Customers can also access the e-channel facility enabled by sophisticated technology systems, including mobile and Internet banking. PermataBank serves around 2.1 million customers with a presence in 63 cities across Indonesia. As part of Astra Group assuming a strategic role to support business development, PermataBank is the direct counterpart of companies in Astra Group and provides support in financing, funding and other banking transactions. To drive business growth for the bank and Astra Group, PermataBank has developed a number of innovative banking products and services and continuously increases service quality, such as programs for insurance-based savings products for ACC customers, employee benefits products for Astra employees, Permata Quick Cash a Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 176 layanan employee benefit untuk karyawan Astra, Permata Quick Cash produk pembiayaan untuk pembeli, layanan e-commerce dengan PermataBank sebagai payment gateway dan lain-lain. Pada tahun 2014 di tengah kondisi perekonomian global yang kurang kondusif, PermataBank tetap mencatat pertumbuhan yang sehat dalam aset, kredit dan dana pihak ketiga, mencerminkan kemampuan menjaga pertumbuhan yang solid didukung dengan prinsip kehati-hatian prudent banking principles, sehingga berhasil menduduki peringkat ke-tujuh bank terbesar di Indonesia berdasarkan total aset sumber: Bank Indonesia, dengan pangsa aset bank sekitar 3 total aset bank di Indonesia. asuransi Untuk mengantisipasi persaingan di industri dan mempertahankan leadership di pasar industri asuransi umum, Asuransi Astra terus mengedepankan service excellent melalui berbagai inisiatif inovasi layanan dan kekuatan merek sebagai diferensiasi perusahaan. Asuransi Astra konsisten mewujudkan value Asuransi Astra, yaitu customer first, layanan yang simple, reliable dan memorable sebagai pembeda dengan pelaku lainnya, diantaranya dengan inovasi layanan yang terbaru yaitu Garda Center yang berada di pusat perbelanjaan untuk kemudahan klaim, pengembangan Garda Siaga Emergency Roadside Assistance dengan teknologi terbaru dan Garda Siaga Emergency Medical Assistance yang didukung paramedis untuk kondisi darurat. Asuransi Astra berupaya membangun budaya layanan di seluruh jajaran karyawan, baik yang bertugas di front office maupun back office, sebagai wujud tekad memberikan service excellence sesuai dengan kebutuhan pelanggan. financing product for buyers, e-commerce service with PermataBank as the payment gateway and many others. In spite of the unfavorable global economic condition in 2014, PermataBank grew robustly in terms of assets, credit and third-party funds. These indicated the ability to maintain solid growth based on prudent banking principles. By assets, PermataBank is now the seventh-largest bank in Indonesia source: Bank Indonesia and accounts for 3 of total national banking assets. Insurance In anticipation of industry competition, and to maintain leadership in the general industry market, Asuransi Astra maintains service excellence through service innovation initiatives and through leading brands that distinguish the Company. Consistently, Asuransi Astra delivers its values of “customer first” with simple, reliable and memorable services that have distinguished Asuransi Astra from the other industry players. This was manifested through new innovation services, which include Garda Center located inside the shopping mall for easy claims, the development of Garda Siaga Emergency Roadside Assistance with the latest technology, and Garda Siaga Emergency Medial Assistance supported by paramedics for emergencies. Asuransi Astra promotes a service culture among employees across its organization, among those assigned both to the front office and the back office, evidencing its commitment to service excellence and meeting customers’ needs. Marketing Pemasaran Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 177 Asuransi Astra senantiasa bersinergi dengan jaringan bisnis Grup Astra lainnya. Sinergi ini tentunya akan membuat layanan yang lebih baik lagi kepada pelanggan Astra karena adanya kemudahan dan kenyamanan pelanggan dengan jangkauan layanan yang menyeluruh serta fleksibiltas pilihan yang terbaik bagi pelanggan. Asuransi Astra melayani pelanggan melalui 27 kantor cabang serta 32 unit layanan dan Garda Center yang hadir di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Solo dan Surabaya. Asuransi Astra is consistently in synergy with other business units within Astra Group. This synergy generates even better services for Astra’s customers by enabling service convenience through extensive network and flexible, all- encompassing services for customers. Asuransi Astra serves its customers through 27 branch offices, and 32 service points and Garda Centers in Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Surakarta and Surabaya. Marketing Pemasaran PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 177 Asuransi Astra melayani pelanggan melalui 32 Asuransi Astra serves its customers through 32 service units and garda centers unit layanan garda center Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 178 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Pembiayaan mobil astra Credit Companies Sinergi antar usaha di Grup Astra, jaringan yang luas, program pemasaran yang berkualitas dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, membuat ACC mampu membukukan kenaikan pembiayaan sekitar 5 dari Rp 26,1 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 27,5 triliun, di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi, dengan kualitas kredit yang tetap terkelola dengan baik. Realisasi unit pembiayaan mobil meningkat 9 dari 193.473 unit di tahun 2013 menjadi 210.809 unit di tahun 2014. ACC konsisten menjaga keseimbangan sumber pendanaan, dimana untuk tahun 2014 komposisinya terdiri dari obligasi 37, pinjaman sindikasi 31, joint financing 20, pinjaman bilateral 9, bilateral multicurrency dan lainnya 3. Sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan sumber pendanaan dan memastikan likuiditas kondisi keuangan, di tahun 2014 ACC menerbitkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014 dengan total emisi sebesar Rp 2,0 triliun dengan suku bunga 9,6 untuk Seri A senilai Rp 1,1 triliun, 10,5 untuk Seri B senilai Rp 740 miliar dan 10,6 untuk seri C senilai Rp 75 miliar. Ketiga obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. ACC juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II dengan bunga tetap Tahap IV dengan total emisi senilai Rp 2,5 triliun, terdiri dari obligasi seri A senilai Rp 1 triliun dengan bunga 9,6 dan seri B senilai Rp 1,5 triliun dengan bunga 10,5. Kedua obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. Kinerja ACC yang terjaga serta komitmennya yang tinggi terhadap seluruh kewajiban keuangan yang jatuh tempo membuat PEFINDO automobile Financing astra Credit Companies On the back of synergy between business units in Astra Group, its extensive network, strong marketing programs and services that meet the needs of customers, ACC recorded financing growth of approximately 5 from Rp 26.1 trillion in 2013 to Rp 27.5 trillion, despite the sluggish economy and with maintained credit quality. Car financing units rose by 9 from 193,473 units in 2013 to 210,809 units in 2014. ACC consistently maintains the balance of funding; in 2014, funding consisted of syndicated loans 37, bonds 31, joint financing 20, and bilateral loans 9 and bilateral multicurrency and others 3. As part of the funding strategy and to ensure the liquidity level of the company’s finance, in 2014 ACC issued three series of Phase III Continuous Bonds II Astra Sedaya Finance with a fixed interest rate. The issue of bonds amounted to Rp 2.0 trillion: 9.6 interest rate for Series A amounted to Rp 1.1 trillion; 10.5 for Series B amounted to Rp 740 billion; and 10.6 for Series C with total value of Rp 75 billion. All series earned an AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia. ACC also held Phase IV Continuous Bonds II with a fixed interest rate and a total amount of Rp 2.5 trillion, which consisted of Series A with a face value of Rp 1 trillion and 9.6 interest rate and Series B with face value of Rp 1.5 trillion and 10.5 interest rate. Both types of bonds earned an AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia. With respect to ACC’s solid performance and its utmost commitment to its financial obligations, on 3 October 2014 PEFINDO raised the rating of Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 179 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 per tanggal 3 Oktober 2014, menaikkan peringkat kredit korporasi PT Astra Sedaya Finance ASF dan peringkat obligasi Perusahaan menjadi idAAA dari idAA+ berlaku untuk Obligasi Berkelanjutan II ASF tahap I dan tahap II, Obligasi Berkelanjutan I ASF dan Obligasi XII. toyota astra Financial services Kondisi usaha yang menantang direspon TAFS dengan konsisten melakukan perbaikan operasional guna mendapatkan efisiensi biaya sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berimbang dengan struktur biaya yang optimal. TAFS juga menyempurnakan penerapan New Core IT System sebagai respon terhadap kebutuhan pelanggan sekaligus memperlancar proses operasional. Hasilnya, TAFS mencatat total pembiayaan atas 68.933 unit kendaraan 2013: 61.640 unit, dengan jumlah pembiayaan disalurkan mencapai Rp 10,3 triliun 2013: Rp 9,4 triliun. Dari sisi sumber pendanaan, menghadapi peningkatan suku bunga, TAFS menerapkan strategi pendanaan yang fleksibel, yakni menggunakan pinjaman bank dan penerbitan obligasi sehingga dapat menekan kenaikan tingkat suku bunga. TAFS juga menerapkan 100 hedging policy sehingga meminimisasi risiko tingkat bunga dan nilai tukar untuk hutang dalam mata uang asing. Pada Februari tahun 2014, TAFS berhasil merealisasikan PUB 1 Tahap 1 Tahun 2014 sebesar Rp 600 miliar dengan seri A untuk tenor 1 tahun sebesar Rp 88 miliar dengan kupon 9,6 dan seri B untuk tenor 3 tahun sebesar Rp 512 miliar dengan kupon 10,5. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. TAFS juga berhasil menerbitkan dua shogun bond di Jepang masing-masing senilai USD 50 juta yang sepenuhnya dijamin oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura dengan kupon 9,89 dan Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD dengan kupon 7,85. PT Astra Sedaya Finance ASF corporate credit and the company’s bonds to idAAA from idAA+ for Continuous Bonds II ASF phase I and II, Continuous Bonds I ASF and Bonds XII . toyota astra Financial services TASF responded to challenging business conditions by carrying out operational improvement to achieve cost efficiency and boost business growth in all areas on the back of optimum cost structure. TAFS also enhanced the implementation of its new core IT system to meet customers’ needs and to refine operational processes. The strategies resulted in a total TAFS financing of 68,933 units 2013: 61.640 units of vehicles with a total value of Rp 10.3 trillion 2013: Rp 9.4 trillion. In terms of funding, to address the interest- rate increase, TAFS applied a flexible funding strategy, specifically by utilizing bank loans and bond issuance to manage an interest-rate increase lower than the market’s. TAFS also applied a 100 hedging policy that effectively minimized interest-rate and exchange-rate risks of debts in foreign currency. In February 2014, TAFS held Phase I Shelf Offering of 2014 with a total value of Rp 600 billion, consisting of Series A for 1-year tenor and total value of Rp 88 billion with 9.6 coupon rate; and Series B for 3-year tenor and total value of Rp 512 billion with 10.5 coupon rate. The bonds earned an AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia. TAFS also issued two shogun bonds in Japan for a total value of US 50 million each, guaranteed in entirety by Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch with 9,89 coupon rate and Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD with 7,85 coupon rate. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 180 Pembiayaan motor Di tahun 2014, sekalipun secara umum industri pembiayaan motor terkena dampak pelemahan ekonomi, strategi pemasaran yang tepat terpadu dengan operasional yang efektif membuat FIFGroup mampu tumbuh dengan mantap. FIFGroup memiliki lebih dari 4 juta nasabah aktif, naik 11 dari 3,6 juta nasabah aktif di tahun 2013. Transaksi pembelian yang dibiayai pada tahun 2014 adalah 1,5 juta unit sepeda motor Honda baru, meningkat 7.6 dari 1.3 juta unit pada tahun sebelumnya, dengan total nilai pembiayaan tahun 2014 sebesar Rp 18,2 triliun dibandingkan Rp 15,5 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk sepeda motor bekas FIFGroup berhasil membukukan pembiayaan senilai Rp 4,9 triliun 2013: Rp 3,3 triliun sejumlah 776.323 unit 2013: 521.924 unit motor. FIFGroup juga berhasil membukukan pembiayaan multiguna sebesar Rp 1,5 triliun naik 14 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,3 triliun. Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga, membaik menjadi di kisaran 1,41 dari 1,46 di tahun 2013. FIFGroup juga berhasil mendiversifikasikan sumber pendanaan yang terdiri dari pinjaman bilateral 9, pinjaman sindikasi 42, obligasi 6, collection 26 dan joint financing 17. Sebagai bagian dari upaya diversifikasi sumber pendanaan, tahun 2014 FIFGroup berhasil menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III senilai Rp 1,6 miliar dengan kupon bunga tetap serta mendapatkan rating AAAidn dan F1+dn dari Fitch Ratings Indonesia dan idAAA Triple A; Stable Outlook dari PEFINDO. Pembiayaan alat Berat Selama tahun 2014, SANF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 2,8 triliun kepada 512 nasabah. Pembiayaan ini disalurkan untuk membiayai 2.004 unit alat berat dan pendukungnya. Nilai pembiayaan pada tahun 2014 ini turun sebesar 14 dibandingkan motorcycle Financing In 2014, although the motorcycle-financing business in general was impacted by the economic downturn, FIFGroup’s appropriate marketing strategy combined with effective operations proved able to maintain the Company’s robust growth. FIFGroup recorded over 4 million active customers, grew 11 from 3.6 million customers in 2013. The company financed a total of 1.5 million units of Honda motorcycle, rose by 7.6 from 1.3 million unit in the previous year, with a total financing value of Rp 18.2 trillion in 2014, compared with Rp 15.5 trillion in the preceding year. For used motorcycles, FIFGroup booked a total financing of Rp 4.9 trillion 2013: Rp 3.3 trillion for 776,323 total motorcycle units 2013: 521,924 units. FIFGroup also recorded growth in multi-financing, which stood at Rp 1.5 trillion or rose by 14 from Rp 1.3 trillion in the previous year. Meanwhile, credit quality was maintained at 1.41 from 1.46 in 2013. FIFGroup also succeeded in diversifying its funding sources, which consisted of bilateral loans 9, syndicated loans 42, bonds 6, collection 26 and joint financing 17. As part of funding diversification efforts, in 2014 FIFGroup issued Phase III Continuous Bonds I with a total value of Rp 1.6 billion at a fixed interest rate. The bonds earned AAAidn and F1+dn ratings from Fitch Ratings Indonesia and idAAA Triple A; Stable Outlook from PEFINDO. heavy equipment Financing In 2014 SANF disbursed new financing with a total value of Rp 2.8 trillion, extended to 512 customers. The fund was used to finance 2,004 units of heavy equipment and heavy equipment spare parts. The value of financing dropped by 14 compared with the same period of the 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 181 periode yang sama di tahun sebelumnya seiring dengan masih lemahnya permintaan alat berat di Indonesia akibat lemahnya industri batubara dan adanya larangan ekspor mineral mentah. Pelemahan tersebut juga berimbas pada kualitas portofolio perusahaan. Oleh karenanya, SANF kini lebih memfokuskan perhatiannya dalam hal penanganan aset serta membidik peluang pembiayaan alat berat untuk sektor konstruksi yang lebih menjanjikan. Untuk mendukung rencana diversifikasi usaha, SANF menerbitkan obligasi Berkelanjutan tahap II senilai Rp 1,0 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,5 dan tenor 3 tahun. Rating obligasi SANF dari PEFINDO di akhir tahun 2014 tetap AA- dan AA dari Fitch Ratings Indonesia. Belum pulihnya kondisi sektor pertambangan nasional juga tercermin dalam kinerja KAF sepanjang tahun 2014. Jumlah unit yang dibiayai di tahun 2014 kembali turun dari 338 unit di tahun 2013 menjadi 140 unit di tahun 2014, dengan nilai pembiayaan juga turun dari US 164,9 juta di tahun 2013 menjadi sebesar US 70,9 juta pada tahun 2014. Masih terbatasnya ruang pertumbuhan pembiayaan dari industri pertambangan membuat KAF juga mulai membiayai alat berat bagi industri di luar tambang batu bara yaitu industri agribisnis dan konstruksi. Perbankan PermataBank kembali mencatatkan kinerja keuangan yang baik sepanjang tahun 2014, dengan total aset naik sebesar 12 menjadi Rp 185,0 triliun dari Rp 166,0 triliun dan portofolio kredit bersih net off accrued interest receivable and allowance for impairement for losses yang tumbuh 11 menjadi Rp 131,0 triliun dari Rp 118,0 triliun. Peningkatan portofolio kredit terutama didukung oleh pertumbuhan yang baik dalam sektor UKM dan local and middle market corporates melalui bisnis Trade Finance dan produk-produk pinjaman Bank. Dana Pihak Ketiga DPK tetap meningkat sebesar 11 menjadi Rp 148,0 triliun dari Rp 133,0 triliun, preceding year, as a result of weak demand for heavy equipment in Indonesia driven by a downturn in the coal industry and a ban on the export of raw minerals. This situation also impacted company’s portfolio. On account of this situation, SANF is currently focusing on asset management and opportunities for heavy equipment financing in the construction sector, which has great potential for growth. To support the business diversification plan, SANF issued continuing bonds phase II to the amount of Rp 1.0 trillion, with a fixed interest rate at 10.5 and three- year tenor. At the end of 2014, PEFINDO and Fitch Ratings Indonesia awarded AA- and AA ratings, respectively for bonds issued by SANF. Furthermore, the conditions of the national mining sector were also reflected in KAF’s performance throughout 2014. The number of units financed in 2014 declined from 338 units in 2013 to 140 units in 2014. In value, total financing dropped from US 164.9 million in 2013 to US 70.9 million in 2014. The limited room for growth in the mining industry drove KAF to offer heavy equipment financing services to industries outside coal, i.e. agribusiness and construction. Banking PermataBank yet again delivered good progress in 2014. Total assets grew by 12 to Rp 185.0 trillion from Rp 166.0 trillion, while the net loan book net off accrued interest receivable and allowance for impairement of losses grew by 11 to Rp 131.0 trillion from Rp 118.0 trillion. The growth of the lending portfolio was mainly driven by SME business and local and middle market corporates on the back of Trade Finance and lending product. Third-party funds TPF rose by 11 to Rp 148.0 trillion from Rp 133.0 trillion, largely from term deposits followed by current accounts and savings. The increase in the benchmark interest rate implemented by Bank 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 182 dengan komposisi sumber dana deposito yang dominan, diikuti giro dan tabungan. Hal tersebut adalah imbas dari naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia, yang membuat nasabah cenderung menempatkan dananya dalam bentuk deposito. Pendapatan operasional PermataBank tetap menunjukan pertumbuhan sebesar 10, menjadi senilai Rp 7,4 triliun. Tekanan cost of fund dan naiknya persentasi kredit bermasalah, membuat PermataBank membukukan penurunan Net Interest Margin NIM, sehingga laba bersih menurun 8 dari Rp 1,7 triliun menjadi sebesar Rp 1,6 triliun. Di tengah kurang kondusifnya kondisi industri perbankan, PermataBank tetap mampu mengelola kualitas aset, tercermin dari relatif terjaganya rasio non performing loan gross dan net masing-masing pada tingkat 1,7 dan 0,6 pada 2014, dari 1,0 dan 0,3 pada tahun 2013. Di tahun 2014 PermataBank berhasil meningkatkan modal tier 1 melalui rights issue sebesar Rp 1.5 triliun pada awal tahun, dan merealisasikan program penyertaan modal sebesar 25 di PT Astra Sedaya Finance pada semester pertama 2014. PermataBank juga berhasil meningkatkan modal tier 2 melalui penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp 700 miliar dengan tenor 7 tahun dan tingkat bunga tetap sebesar 11,75. Keberhasilan tersebut membuat PermataBank memiliki posisi modal yang sehat dengan rasio kecukupan modal sebesar 13,6 di akhir tahun 2014. Selain torehan kinerja di bidang finansial, konsistensi dalam meningkatkan kualitas layanan maupun pelaksanaan kegiatan operasional membuat PermataBank mendapatkan beragam penghargaan dari berbagai pihak, seperti Peringkat pertama untuk Regular Banking, Priority Banking, Sharia Banking, Regular Credit Card, Platinum Credit Card dari Carre-CCSL, 19 penghargaan dalam AsiaMoney Award 2014 dari Asia Money; 13 penghargaan dalam Indonesia contributed to this composition, as it led customers to place funds as term deposits. PermataBank’s operating income increased by 10 to Rp 7.4 trillion. Higher cost of funds and non-performing loans decreased the net interest margin NIM, and net income declined by 8 from Rp 1.7 trillion to Rp 1.6 trillion. In terms of asset quality, PermataBank was able to maintain the ratio of non-performing loans amid the adverse banking industry climate. In 2014, gross and net non-performing loans stood at 1.7 and 0.6, respectively, from 1.0 and 0.3 in 2013. In 2014, PermataBank increased its tier 1 capital by means of a rights issue to the amount of Rp 1.5 trillion, held at the beginning of the year. PermataBank also realized 25 equity participation in PT Astra Sedaya Finance. PermataBank’s tier 2 capital was increased through the issuance of subordinated bonds to the amount of Rp 700 billion, 7-year tenor and fixed interest rate at 11.75. With that, PermataBank achieved a healthy capital level with capital adequacy ratio that stood at 13.6 at the end of 2014. Aside from financial achievements, PermataBank’s consistency in improving service quality and operations earned recognition from multiple parties. PermataBank received first place for regular banking, priority banking, sharia banking, regular credit card, and platinum credit card from Carre-CCSL; attained 19 awards at the AsiaMoney Awards 2014 from AsiaMoney; attained 13 awards at the Banking Service Excellence Awards 2014 from MRI and 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 183 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Banking Service Excellence Award 2014 dari MRI dan InfoBank; dan Gold Winner sebagai Services Company of the Year dalam Asia Pacific Stevie Award 2014 programme serta berbagai penghargaan bergengsi lainnya. asuransi Asuransi Astra berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan premi kotor sebesar 9 dari Rp 3,8 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 4,1 di tahun 2014, sedangkan total aset yang dikelola naik 18 dari Rp 8,6 triliun menjadi sebesar Rp 10,1 triliun. Prestasi Asuransi Astra juga terus diakui oleh pihak eksternal melalui berbagai penghargaan nasional dan internasional yang diberikan, antara lain dalam kategori kualitas pelayanan, digital, dan brand terbaik. renCana tahun 2015 Menghadapi kondisi ekonomi nasional yang diperkirakan masih cukup berat akibat ketidakpastian ekonomi global, segmen bisnis jasa keuangan Astra secara umum akan berupaya meningkatkan kualitas dan akurasi data base pelanggan, perbaikan kualitas proses persetujuan kredit, meningkatkan kualitas pengelolaan risiko dan meningkatkan efisiensi operasional. Pembiayaan mobil ACC akan berupaya menjaga pertumbuhan dan penguasaan pangsa pasar. Disamping itu ACC akan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memasuki segmen pembiayaan mobil bekas untuk mendukung pertumbuhan laba yang berkesinambungan. InfoBank; and was the Gold Winner as Services Company of the Year at the Asia Pacific Stevie Award 2014, as well as other distinguished awards. Insurance Asuransi Astra’s gross premiums grew by 9 from Rp 3.8 trillion at the end of 2013 to Rp 4.1 in 2014, while total assets rose by 18 from Rp 8.6 trillion to Rp 10.1 trillion. The sound performance of Asuransi Astra was well recognized by other parties through national and international awards, among others in service quality, digital services and best brand. PLans For 2015 Taking into account the adverse economic conditions due global economy situation, Astra’s financial services segment in general will improve the quality and accuracy of customer database, augment the quality of credit approval process, enhance risk management, and increase operational efficiency. automobile Financing ACC will strive to sustain growth and market leadership. In addition, ACC will implement prudential principles in entering used-car financing segment to support profit growth. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 184 Mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat, ACC akan memperkuat manajemen operasi untuk meningkatkan pengelolaan piutang pembiayaan, mempertahankan produktivitas dan mempersiapkan kemampuan untuk memanfaatkan terbukanya peluang usaha sejalan dengan OJK yang telah memperluas cakupan bisnis perusahaan pembiayaan. Dilain pihak, mengantisipasi pertumbuhan pemintaan pembiayaan mobil LCGC yang semakin meningkat sebagai dampak penyesuaian harga BBM, TAFS berencana menerapkan Integrated CRM activities dan mengembangkan jaringan di Indonesia Timur untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi operasional disamping terus mendukung penjualan Toyota Used Car sebagai antisipasi menurunnya daya beli pelanggan dan meningkatkan kerjasama dengan distributor dan dealer untuk terus mendukung penjualan Toyota. Pembiayaan sepeda motor Untuk tahun 2015, FIFGroup mengacu pada strategi Astra, 3P, dalam pengembangan bisnisnya. Beberapa program yang dilaksanakan meliputi: Sinergi Honda Value chain, Dealer Planning Management, Dealer Program Customization ; peningkatan efisiensi dan produktivitas operasional; optimalisasi profit melalui pengembangan manajemen portofolio; optimalisasi jaringan FIFGroup, dan pengembangan Customer Relationship Management dengan mengoptimalkan database yang ada. Seluruh upaya pengembangan bisnis tersebut dilakukan dengan mengedepankan manajemen risiko terintegrasi dan sistem manajemen yang efektif. Pembiayaan alat Berat Pertumbuhan permintaan alat berat Indonesia di tahun 2015 diperkirakan masih relatif sama seperti tahun 2014 ini. Untuk itu, selain memperkuat fokus bisnis SANF dalam pembiayaan alat berat, SANF juga akan melakukan sejumlah diversifikasi usaha. Diversifikasi usaha yang saat ini sudah dilakukan adalah pembiayaan anjak piutang. Anticipating lower economic growth, ACC will strengthen its operations to improve financing receivable management, maintain productivity and enhance capacity to make use of business opportunities in line with the OJK’s new policy that enables financing companies to expand their business scope. Going forward, financing demand for low-cost green cars LCGC is expected to increase, while the impact of fuel-price adjustment will be felt. In response to this, TAFS plans to implement Integrated CRM activities and develop its network in the eastern part of Indonesia in order to broaden market reach and improve operational efficiency. TAFS will also continue to support the sales of Toyota used cars to overcome the decline of purchasing power and strengthen cooperation with distributors and dealers to bolster Toyota sales. motorcycle Financing In 2015, FIFGroup will embed Astra’s 3P strategy in its business development. Some of the programs to be carried out going forward include: Honda value chain synergy, dealer planning management, dealer program customization, efficiency and operational productivity improvement, profit optimization through portfolio management enhancement, optimization of FIFGroup network and customer relationship management development by maximizing the existing database. All business development endeavors shall be carried out in congruence with integrated risk management and effective management systems. heavy equipment Financing In 2015, the growth of demand for heavy equipment in Indonesia is projected to mirror the growth in 2014. For this reason, SANF will diversify its business, aside from reinforcing its focus on heavy equipment financing. SANF has already diversified to factoring services. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 185 Di tahun 2015 seiring dengan akan diberlakukannya aturan OJK baru tentang perusahaan pembiayaan, SANF berencana memanfaatkan peluang dengan melakukan diversifikasi usaha baik secara organik maupun non organik, termasuk pembiayaan multiguna, working capital, joint financing dan project financing. KAF akan tetap fokus pada upaya pengelolaan aset kreditnya, meningkatkan sinergi diantara Grup Astra, serta berupaya menciptakan inovasi-inovasi produk pembiayaan yang dapat memberi nilai tambah baik untuk nasabah maupun pemasok. Diversifikasi usaha yang akan dikembangkan diantaranya adalah program initiatives sales replacement dengan United Tractors dan program operating lease. Selain itu, di tahun 2015 KAF juga berencana akan mencoba peluang untuk masuk ke dalam segmen customer medium to lower dan berupaya mengoptimalkan produk- produk pembiayaan yang sudah berjalan serta meningkatkan program pengelolaan risiko atas kredit yang diberikan. Going forward in 2014, with new OJK regulations concerning financing companies, SANF plans to capture opportunities by diversifying its business through organic and non-organic means, including multi-financing, working capital, joint financing and project financing. KAF will maintain its focus on asset management, improving synergy between business units in Astra Group, and strive for product innovations that maximize value for customers and suppliers. Among business diversification initiatives that will be carried out are sales replacement initiatives with United Tractors and an operating lease program. In addition, in 2015, KAF also plans to engage the medium to lower customer segment, optimize existing financing products and improve credit risk management activities. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 186 Perbankan Strategi PermataBank dalam jangka menengah adalah berdasarkan aspirasi yang terdiri dari: 1. Menjadi bank swasta terbesar ke-tiga dengan ROE minimum 15. 2. Index Kepuasan Nasabah terbaik. 3. Menjadi bank pilihan insan perbankan. Prioritas stratejik Bank di tahun 2015 adalah: 1. Meningkatkan rasio dana murah. 2. Meningkatkan sinergi dengan kedua pemegang saham utama. 3. Memperbaiki rasio efisiensi. Usaha retail banking akan senantiasa dikembangkan dengan memfokuskan diri pada peningkatan kapabilitas jaringan cabang guna meningkatkan transaksional perbankan. Di samping itu retail banking memiliki tujuan untuk memperkuat branding, yaitu fokus pada keluarga, inovasi dan kualitas layanan. Usaha wholesale banking akan fokus untuk mengembangkan hubungan dengan industri komunitas yang “cash rich” yang memiliki dana berlebih sebagai sumber dana deposan, dan mempromosikan solusi yang befokus pada sektor industri tertentu yang telah ditetapkan. Di samping itu, Wholesale Banking akan terus mengembangkan sinergi antar unit usaha dengan mengimplementasikan solusi dan pendekatan yang berbeda antara satu sektor ekonomi dengan sektor ekonomi lainnya. Di area operasional, Bank akan terus menerapkan manajemen risiko yang menyeluruh dan meningkatkan kualitas operasional operational excellence untuk memperbaiki efisiensi dan produktivitas. asuransi Di tahun-tahun mendatang Asuransi Astra mentargetkan untuk terus mempertahankan posisi kepemimpinan dalam industri asuransi nasional. Oleh karenanya Asuransi Astra berupaya meningkatkan pengelolaan pelanggan atau account management agar mampu mengerti kebutuhan pelanggan dan menjadi mitra pertumbuhan para pelanggan sehingga bisa menjadi mitra pengelolaan risiko yang terpilih preferred risk management partner . Banking PermataBank’s strategies in the short and long term are founded upon the aspiration to: 1. Become the third-largest private bank in the country with minimum ROE of 15. 2. Rank highly on the Customer Satisfaction Index. 3. Become the bank of choice for banking talents. The Bank’s strategic priorities in 2015 are: 1. Increase the ratio of low-cost funds. 2. Improve synergy with both majority shareholders. 3. Improve the efficiency ratio. The retail banking segment will be developed by focusing on branch-network capability in order to drive banking transactions. In addition, retail banking also aims to reinforce the Company brand that entails focus on family, innovation and service quality. Wholesale banking will focus on developing relationships with “cash rich” industries and communities that have surplus funds and the potential to become the source of depositor’s funds, while promoting solutions that concentrate on certain industry sectors. In addition, wholesale banking will continue developing business unit synergy through the implementation of business unit solution and a tailored approach to different economic sectors. In operations area, PermataBank will continue to carry out thorough risk management and enhance operational excellence to improve efficiency and productivity. Insurance Moving forward, Asuransi Astra aims to maintain its leadership in the national insurance industry. To that end, Asuransi Astra seeks to boost its account management, to better understand customers’ needs and to grow with its customers and become the preferred risk management partner. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 187 Asuransi Astra juga akan fokus pada asuransi kesehatan, berupaya untuk menjadi yang terdepan untuk Group Health insurance yang menyasar pada perusahaan menengah ke atas yang membutuhkan layanan premium terbaik sehingga Asuransi Astra menjadi pemain industri Asuransi Kesehatan yang terpandang respected corporate health insurer. Strategi- strategi tersebut ditujukan untuk menjadikan Asuransi Astra sebagai “the Most Admired General Insurance in Indonesia” dalam 3 tahun mendatang. Selain di bidang asuransi umum tersebut, Grup Astra, segera merealisasikan pengembangan usaha asuransi jiwa, melalui PT Astra Aviva Life, menyusul terbentuknya perusahaan patungan dengan Aviva International Holdings Limited, salah satu perusahaan asuransi utama di negara Inggris. Astra menargetkan Astra Aviva Life untuk berkembang menjadi pelaku usaha asuransi jiwa yang terpandang dalam beberapa tahun mendatang. Asuransi Astra will also augment focus on health insurance, endeavoring to become the leading health insurance group for middle to upper enterprises that require premium services. Asuransi Astra aims to be a respected corporate health insurer, and these strategies are conducted in harmony with the goal to place Asuransi Astra as the most admired general insurance company in Indonesia within the next three years. In addition to general insurance, Astra Group is expanding to life insurance business through PT Astra Aviva Life Insurance following a joint venture with Aviva International Holdings Limited, one of the prominent insurance companies in the UK. Astra is aiming for Astra Aviva Life to grow as reputable life insurer over the next several years. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 188 Heavy Equipment Mining Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 189 Business Review Tinjauan Bisnis setiap kondisi usaha yang dinamis selalu menghadirkan tantangan dan peluang. Loyalitas pelanggan akan sangat membantu pelaku bisnis mengatasi tantangan dan menjamin kinerja yang berkelanjutan. oleh karenanya, menghadapi kondisi kurang kondusif yang berkepanjangan, saya mengajak seluruh jajaran aheme untuk menerapkan semangat back to basic, konsisten memberi solusi kepada pelanggan dan memanfaatkan peluang yang tercipta. mari kita manfaatkan kompetensi yang telah dibangun selama ini dengan tetap mengembangkan value chain bersama seluruh Grup astra, menguatkan sinergi untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan memastikan pertumbuhan berkualitas yang berkelanjutan. A dynamic business condition always presents both challenges and opportunities. The loyalty of the customers is the remarkable tool for enterprises to overcome challenges and ensure sustainable business performance. Therefore, in the face of these prolonged adverse conditions, I would like to call for all individuals in AHEME to apply a back-to-basics spirit, to consistently provide solutions to customers and to make the best use of available opportunities. We need to leverage the capacity that has been built all these years by persistently building value across Astra Group, strengthening synergy to conquer challenges and ensuring sustainable and quality growth. Djoko Pranoto Direktur Director Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 190 Pada segmen bisnis alat berat dan pertambangan, Astra memiliki 59,5 saham di PT United Tractors Tbk UT, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 64,7 triliun 2013: Rp 70,9 triliun. Hingga akhir tahun 2014 UT mengelola tiga kegiatan usaha yaitu: penjualan alat berat yang dilakukan oleh unit usaha mesin konstruksi, usaha kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara. Astra holds 59.5 share ownership of PT United Tractors Tbk UT for its heavy equipment and mining segment, listed on the Indonesia Stock Exchange with a market capitalization value of Rp 64.7 trillion 2013: Rp 70.9 trillion at the end of 2014. As of the end of 2014, UT operates three businesses: heavy equipment sales through the construction machinery unit, mining contracting and coal mining. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 191 • Construction machinery Heavy equipment sales are managed directly by UT as the sole distributor of various types of heavy equipment in Indonesia under the brands of Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag and Tadano. Through its distribution activities, UT is committed to becoming a reliable business partner for its customers, offering total end-to-end solutions to cater to needs for capital goods by way of comprehensive business insight and sustainable and mutual relationships. • Mining contracting The mining contracting business is under the stewardship of PT Pamapersada Nusantara Pama, a subsidiary of UT. In the performance of mining contracts, Pama is responsible for the technical aspect of the operations. Pama is present in various coal mining concession areas as well as other primary mineral mining areas in Indonesia. The commitment to service quality and competitive mining contracting services have allowed Pama to build a reputation as the biggest and most trusted mining contractor company in Indonesia while enabling the company to deliver consistently growing business revenue contribution. • Coal mining PT Tuah Turangga Agung TTA manages the coal mining business. TTA and its subsidiaries today manage 9 mining concessions with a total estimation of 405 million metric tons of coal reserves consisting of medium to high- grade quality combined reserve. • Mesin Konstruksi Kegiatan penjualan alat berat dikelola secara langsung oleh UT, sebagai distributor tunggal berbagai produk alat berat ternama bermerek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, dan Tadano di Indonesia. Melalui kegiatan distribusi tersebut UT bertekad menjadi mitra usaha handal bagi para pelanggannya dengan mengusung konsep solusi total dalam memenuhi kebutuhan barang modal melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi timbal balik yang berkelanjutan. • Kontraktor Penambangan Usaha kontraktor penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara Pama, anak perusahaan UT. Dalam menjalankan kontrak-kontrak penambangan, Pama bertanggung jawab atas teknis operasional di berbagai wilayah konsesi tambang batu bara maupun area tambang mineral utama lain di Indonesia. Komitmen terhadap kualitas layanan dan jasa kontraktor penambangan yang bersaing membuat Pama berhasil membangun reputasi sebagai kontraktor penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi pendapatan usaha yang terus meningkat. • Pertambangan Batu Bara Usaha pertambangan batu bara dikelola oleh PT Tuah Turangga Agung TTA. TTA bersama anak usahanya kini mengelola 9 wilayah konsesi tambang dengan total cadangan batu bara berkualitas medium hingga tinggi yang diperkirakan sebanyak 405 juta ton cadangan gabungan. Business Review Tinjauan Bisnis 119.4 is the coal production + hauling Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 192 Business Review Tinjauan Bisnis Berlanjutnya pelemahan harga komoditas batu bara di pasar global tahun 2014 membuat volume penjualan alat berat UT kembali turun. Namun demikian, meningkatnya kinerja usaha kontraktor penambangan dan naiknya volume penjualan batu bara membuat total pendapatan bersih UT tetap meningkat 4 menjadi Rp 53,1 triliun dibandingkan Rp 51,0 triliun di tahun 2013. Pelemahan nilai Rupiah juga membuat marjin usaha meningkat, sehingga laba bersih UT naik 11 menjadi Rp 5,4 triliun dari Rp 4,8 triliun di tahun 2013. Komposisi pendapatan UT mayoritas berasal dari segmen kontraktor penambangan, mencapai 63 2013: 62, diikuti mesin konstruksi, sebesar 28 2013: 31 dan pertambangan 9 2013: 7. Sedangkan kontribusi pendapatan bersih segmen alat berat dan pertambangan terhadap total pendapatan bersih Astra pada tahun 2014 tidak berubah dibandingkan tahun 2013, yaitu sebesar 26. The continuing downward trend of coal prices in the global market in 2014 resulted in a decrease in UT heavy equipment sales. However, in line with the improved performance of the mining contracting business and coal sales volume, UT’s net revenue increased by 4 to Rp 53.1 trillion compared with Rp 51.0 trillion in 2013. The weakened rupiah exchange rate led to an increase in margin, and UT’s net income increased by 11 to Rp 5.4 trillion from Rp 4.8 trillion in 2013. UT’s income composition’s largest contributor is the mining contracting segment, which occupied 63 2013: 62, followed by construction machinery with 28 2013: 31 and mining with 9 2013: 7. Meanwhile, the net revenue contribution of the heavy equipment and mining segment to Astra’s consolidated net revenue in 2014 compared to 2013 was maintained at 26. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 193 Business Review Tinjauan Bisnis Volume Penjualan alat Berat Berdasarkan sektor Heavy Equipment Sales Volume by Sector Kehutanan Forestry Konstruksi Construction Pertambangan Mining Perkebunan Agro 2014 2011 2013 2010 2012 4,203 8,467 26 17 43 67 23 10 6,202 5,404 24 19 54 61 16 11 3,513 23 35 28 8 6 6 9 14 Volume Pemindahan tanah dan Produksi Batu Bara Overburden Removal and Coal Production Volume Coal Production mio ton Overburden Removal mio bcm 2014 2011 2013 2010 2012 844.9 796.0 855.5 652.0 806.4 105.1 86.8 94.4 77.9 119.4 2014 2013 2012 2011 2010 4,176 5,573 4,489 3,053 Coal Sales Volume ‘000 ton 5,938 Volume Penjualan Batu Bara Coal Sales Volume Laba bersih UT naik 11 menjadi Rp 5,4 triliun UT’s net income increased by 11 to Rp 5.4 trillion Produksi Batu Bara dan Hauling | Coal Production and Hauling Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 194 Melambatnya ekonomi global beberapa tahun terakhir mempengaruhi permintaan komoditas primer, terutama batu bara, bahan mineral dan produk perkebunan, yang merupakan produk andalan pendukung kinerja ekspor Indonesia. Selain itu, pelemahan harga minyak bumi yang terjadi di kuartal keempat membuat harga batu bara di pasar global semakin tertekan hingga sempat menyentuh US 61 per ton. Akibatnya, aktivitas penambangan batu bara mengalami perlambatan dan para pengguna alat berat di sektor pertambangan dan perkebunan berupaya untuk memperpanjang usia pakai peralatan yang ada dan menunda pembelian alat baru. The slow down in the global economy for the past few years affects demand for primary commodities, especially coal, minerals and agribusiness yields – all are leading export commodities for Indonesia. In addition, falling oil prices globally, which occurred in the fourth quarter, also caused coal prices in the global market to slump, reaching as low as US 61 per ton. As a result, coal mining activities slowed, and heavy equipment users in the mining and plantation sectors chose to prolong the operational duration of their existing equipment rather than purchase new equipment. Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 195 Hal tersebut membuat permintaan alat berat tertekan, dengan total permintaan di tahun 2014 menjadi 3.513 turun 16 dari angka 4.203 unit di tahun 2013. Akibatnya para produsen kembali menghadapi tingkat persaingan yang semakin tajam dan tantangan untuk mengendalikan tingkat persediaan, kompetisi harga dan tuntutan pelanggan yang juga semakin tinggi. Kondisi serupa diperkirakan masih berlangsung di tahun 2015. Untuk permintaan energi, khususnya batu bara masih akan mengalami tantangan. Sementara permintaan alat berat untuk proyek konstruksi diharapkan semakin membaik sehubungan dengan rencana pembangunan infrastruktur dasar yang akan digalakkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk segmen agribisnis, berlanjutnya peningkatan permintaan CPO global memberikan prospek positif terhadap permintaan alat berat di segmen ini. Peningkatan permintaan batu bara di pasar global diperkirakan akan berlangsung dengan lambat, mengingat masih rendahnya pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara. Potensi peningkatan permintaan batubara justru diharapkan berasal dari konsumsi domestik, sejalan dengan tekad pemerintah untuk segera merealisasikan rencana pembangunan ketenagalistrikan secara masif, baik dalam bentuk PLTU mulut tambang maupun PLTU ditempat lain serta pembangkit listrik jenis lainnya. Dapat disimpulkan bahwa prospek pertumbuhan industri alat berat dan kontraktor penambangan baru akan membaik dalam jangka menengah hingga panjang, dipengaruhi oleh kecepatan pulihnya perekonomian global dan terealisasinya berbagai proyek pembangunan infrastruktur dasar jalan, pelabuhan dan ketenagalistrikan di dalam negeri. Consequently, heavy equipment demand dropped; in 2014, total demand reached 3,513 units, a decrease of 16 from 4,203 units in 2013. Competition among manufacturers heightened and the challenge to control supply, address price competition and respond to customer demand deepened. This situation is projected to continue in 2015. Energy demand, especially for coal, will remain challenging. However, heavy equipment demand for construction projects is expected to improve in line with the government’s plan to accelerate basic infrastructure development. From the perspective of the agribusiness segment, the continuation of increasing global demand for CPO will have a positive impact on heavy equipment demand from this segment. Globally, coal demand is expected to be moderate considering the sluggish economic growth of a number of countries. Increase in coal demand is projected to derive from domestic consumption, taking into account the Government’s commitment to drive massive electricity infrastructure development in the form of mine-mouth steam power plants and other types of power generation, steam or otherwise. It can be concluded that the growth prospect for the heavy equipment and mining contracting segments will improve in the medium to long- term, depending on the rate of global economy recovery and the progress of various national projects for basic infrastructure development roads, ports, electricity. Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 196 Upaya mengedepankan layanan berbasis solusi menyeluruh end-to-end solution secara konsisten dengan dukungan jaringan distribusi dan purna jual nasional, terdiri dari 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung di lapangan site support dan 11 kantor perwakilan, membuat UT tetap mampu memimpin pasar dengan kisaran 40 2013: 41. Pola layanan end- to-end solution , fasilitas call center 24 jam, dan penyediaan ragam produk beserta suku cadang yang komprehensif dan terdepan yang terus dikembangkan mampu memelihara dan mendongkrak loyalitas pelanggan. UT juga menyediakan layanan konsultasi pra pembelian untuk memastikan investasi barang modal yang tepat sesuai kebutuhan, jaminan produk dan pemeliharaan untuk menjaga operasional mesin yang optimal, hingga dukungan UT School, yang telah meluluskan banyak operator dan mekanik setiap tahunnya untuk keperluan operasional UT maupun pelanggan. Pelanggan juga dapat The commitment to providing end-to- end solution services is supported by 19 branch offices, 22 site support offices and 11 representative offices. With its extensive distribution network and after-sales service points, UT was able to lead the market with a market share of approximately 40 2013: 41. Total solutions, 24-hour call centers, and a wide range of products complemented by comprehensive availability of spare parts are always enhanced to maintain and reinforce customer loyalty. UT also provides a pre-purchase consultation service to ensure its customers make investment decisions appropriately in line with their needs, as well as product warranty and maintenance to maintain optimum performance of the machinery. Operators and mechanics that graduate from the UT School every year also provide support to fulfill UT’s and customers’ operational needs. As part of the end-to-end Marketing Pemasaran Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 197 memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga pembiayaan rujukan yang bermitra dengan UT, sebagai bagian dari layanan end to end solution . Keseluruhan upaya tersebut memiliki andil besar dalam mempertahankan pangsa pasar alat berat UT ditengah kondisi usaha yang penuh tantangan. Pama menawarkan jasa penambangan berkualitas kelas dunia, yang mencakup rancang tambang, eksplorasi, pembangunan infrastruktur, penambangan, pengangkutan, barging dan loading. Dengan dukungan armada alat berat yang sangat memadai berjumlah 3.270 unit alat berat 2013: 3.311, terdiri dari 299 bulldozer 2013: 302, 337 excavator shovel 2013: 331, 2.163 dump truck 2013: 2.275, 169 prime mover 2013: 163 dan 242 wheel loader dan motor grader 2012: 240, Pama berhasil mempertahankan dominasi pangsa pasar hingga sebesar 45 di tahun 2014. Tekad memberikan layanan kontraktor penambangan dengan jaminan hasil terbaik pada setiap ton produk dengan harga bersaing membuat Pama berhasil mempertahankan 14 pelanggan utama pemilik konsesi tambang batubara terbesar di Indonesia. Sementara untuk unit usaha pertambangan batu bara, PT Tuah Turangga Agung TTA sebagai pengelola seluruh 9 wilayah konsesi penambangan pasca restrukturisasi internal, berhasil merealisasikan rencana produksi sesuai kontrak pembelian dengan biaya yang semakin efisien. Seluruh hasil produksi TTA, dipasarkan ke Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. solution approach, customers can benefit from a financing facility provided by recommended financing service providers who are partners of UT. These efforts greatly contribute to UT’s success in sustaining its market share despite the challenging business climate. Pama offers a world-class mining service. Its services include mining design, exploration, infrastructure development, mining, transporting, barging and loading. Pama’s operations are supported by a fleet of heavy equipment. The total 3,270 units of heavy equipment 2013: 3,311 consist of 299 bulldozers 2013: 302, 337 excavators shovels 2013: 331, 2.163 dump trucks 2013: 2,275, 169 prime movers 2013: 163 and 242 wheel loaders and motor graders 2012: 240. In 2014, Pama was able to stay in the lead in the market, with a 45 market share. The dedication to providing the best and most reliable mining contracting services, guaranteeing best production results and with competitive pricing have enabled Pama to continue servicing 14 core customers who are also the owners of Indonesia’s largest coal concessions. In the coal mining segment, following internal restructuring, PT Tuah Turangga Agung TTA now manages nine mining concessions. TTA was able to realize production plans in line with purchasing contracts with improved efficiency of costs. All coal products of TTA are marketed to Japan, South Korea and Taiwan. Marketing Pemasaran Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 198 mesin Konstruksi Tantangan berat membuat UT semakin konsisten mengedepankan filosofi layanan “end to end solution”, guna meningkatkan loyalitas pelanggan dan mengatasi kerasnya persaingan. Bagi UT kondisi tersebut disikapi dengan bijak, berupaya mengatasi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang-peluang yang terbuka. Caranya adalah memperkuat landasan usaha melalui upaya kembali ke dasar back to basic , yakni dasar keunggulan dalam berusaha hingga mampu mengembangkan usaha sampai sebesar saat ini, bahkan mampu melalui kondisi lebih buruk di tahun 1998 lalu. UT berupaya memperkuat sinergi antar grup dalam Astra dengan panduan kerangka sinergi AHEME yaitu Cross Competence, Cross Selling dan Cross Solution 3C. Sinergi dan networking yang dilakukan super team AHEME membantu UT memberi solusi total bagi pelanggan. UT berkomitmen meneruskan inisiatif “UT Guaranteed Product Support ” agar selangkah lebih maju dalam memberi layanan terbaik dibandingkan kompetitor. Lini bisnis Mesin Konstruksi UT mencatat penurunan volume penjualan Komatsu sebesar 16 atau menjadi 3.513 unit, jauh lebih rendah dibandingkan dengan volume penjualan pada 2013, yaitu 4.203 unit. Penurunan tersebut terutama masih dipengaruhi oleh perlambatan sektor pertambangan dan perkebunan di Indonesia yang menyebabkan penurunan total penjualan domestik alat berat, yang pada tahun ini tercatat sejumlah 8.867 unit dibandingkan 10.252 unit pada 2013. menurut riset internal Di sisi lain, jumlah penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat pada 2014 diakibatkan oleh meningkatnya kebutuhan pelanggan dalam menjaga kondisi alat berat mereka. Pendapatan dari segmen ini meningkat 8 atau sebesar Rp 6,0 triliun. Namun, peningkatan penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan selama tahun 2014 tidak mampu mendorong total pendapatan lini bisnis Mesin Konstruksi UT, yang mencatat penurunan menjadi sebesar Rp 15,0 triliun dibandingkan Rp 15,6 triliun pada 2013. Construction machinery Tough challenges forced UT to bolster its end-to-end solution philosophy in order to enhance customer loyalty and to beat market competitors. UT aptly responded to the challenges by endeavoring to overcome barriers while capturing opportunities. The company reinforced its foundation by reverting to the basics, going back to the root of excellence on which it built the business up to its scale today and on which it overcame even harsher conditions in 1998. UT attempted to strengthen synergy in Astra Group, guided by the AHEME synergy framework of cross competence, cross selling and cross solution 3C. The synergy and networking efforts of the AHEME super team allowed UT to provide total solutions to customers. UT is committed to continuing its UT Guaranteed Product Support Initiative to always be one step ahead of its competitors in offering the best services. UT’s Construction Machinery business line recorded a decrease in Komatsu sales volume by 16 to 3,513 units, much lower compared to the sales volume in 2013 of 4,203 units. The decrease was mainly still impacted by the slowing down of the mining and plantation sectors in Indonesia that caused a decline in the total domestic sales of heavy equipment, which in 2014 recorded a total number of 8,867 units compared to10,252 units in 2013. source: internal research On the other hand, the number of spare parts sales and heavy equipment maintenance services increased in 2014 due to the growing need from the customers to maintain the life cycle of their heavy equipment. The revenue increased by 8 or reached Rp 6.0 trillion. However, the increase in spare parts sales and maintenance services during the year was not able to push the total revenue of UT’s Construction Machinery business line, which recorded a decrease to Rp 15.0 trillion compared to Rp 15.6 trillion in 2013. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 199 Kontraktor Penambangan Berlanjutnya pelemahan harga batu bara membuat pelanggan utama Pama, para pemilik konsesi batu bara terbesar di Indonesia merevisi target kontrak pemindahan tanah dan produksi batu bara, diantaranya dengan mengerjakan area dengan stripping ratio lebih rendah. Hal tersebut mampu direspon dengan strategi mempertahankan kualitas kinerja jasa kontraktor penambangan seraya melakukan efisiensi biaya operasional. Dari lini bisnis Kontraktor Penambangan UT, PT Pamapersada Nusantara PAMA efektif mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 6, yaitu Rp 33,5 triliun, dibanding Rp 31,6 triliun pada 2013. Hasil ini dicapai di samping adanya penurunan jumlah target pengupasan tanah, yaitu total 806,4 juta bcm dibandingkan 844,9 juta bcm pada 2013. Sebaliknya,total produksi batu bara hauling meningkat sebesar 119,4 juta ton atau naik 14 dibandingkan total produksi tahun lalu sebesar 105,1 juta ton. Kemampuan PAMA meraih segala pencapaian di tahun 2014 tak lepas dari upaya mengatasi seluruh tantangan yang ada melalui berbagai inisiatif berupa inovasi pengelolaan dan efisiensi kegiatan operasional, salah satunya adalah program pengurangan biaya yang membuat kegiatan operasional menjadi lebih efektif serta pastinya menguntungkan baik bagi pelanggan maupun kegiatan operasional sendiri. mining Contracting Taking into account the downward trend of coal prices, Pama’s customers, owners of the largest coal concessions in Indonesia, revised their targets for overburden removal and coal production contracts, among other ways by lowering stripping ratios. Responding to this change, the quality mining contracting service performance was maintained and operational cost efficiency was enhanced. In regards of UT’s Mining Contracting business line, PT Pamapersada Nusantara PAMA effectively recorded an increase in net revenue by 6, which is Rp 33.5 trillion, compared to Rp 31.6 trillion in 2013. This performance is made despite a decreasing target number for overburden removal, which was 806.4 million bcm compared to 844.9 million bcm in 2013. On the other hand, the total coal production hauling was increased to 119.4 million tons or grew 14 compared to last year’s total production of 105.1 million tons. In respect of the accomplishments in 2014, PAMA overcame all the challenges that were present during the year through various initiatives for innovation in operational management and efficiencies, including the implementation of cost down program, which resulted in more effective operational activities that certainly benefited our customers as well as its own operations. Performance In 2014 Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 200 Pertambangan Batu bara Kondisi pemasaran batubara yang masih belum kondusif disikapi dengan program konsolidasi internal, menjadikan PT Tuah Turangga Agung TTA sebagai pengelola seluruh area konsesi tambang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Dengan beroperasinya dua tambang baru, TTA mampu meningkatkan produksi dan volume penjualan. TTA juga berupaya mengurangi biaya produksi dengan menurunkan stripping ratio. Sehingga, volume penjualan batu bara meningkat sebesar 42 atau sebesar 5,9 juta dibandingkan 4,2 juta ton pada 2013. Hal ini mendorong peningkatan pendapatan lini bisnis Pertambangan UT sebesar 22, atau dari Rp 3,8 triliun pada 2013 menjadi Rp 4,7 triliun. Selain itu, melihat harga batubara yang terus menurun sejak beberapa tahun belakang ini, pada tahun 2014 UT melakukan tinjauan atas nilai properti pertambangan dan mencatat penyisihan atas penurunan nilai properti pertambangan. Biaya penyisihan yang dibebankan pada laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1,54 triliun. renCana tahun 2015 Mengantisipasi masih berlanjutnya kondisi usaha yang kurang kondusif di tahun mendatang, UT menyiapkan beberapa strategi utama, meliputi beberapa program sebagai berikut: mesin Konstruksi UT akan tetap mengedepankan layanan jasa berbasis solusi bagi para pelanggan. UT akan meningkatkan kualitas layanan dengan meningkatkan program UT Guarantee Product Support , menyediakan SDM untuk mendukung aktivitas pemeliharaan alat berat melalui UT School, termasuk meningkatkan kualitas layanan UT Call. Selain itu, mempererat kerjasama dengan prinsipal. UT juga bertekad untuk meningkatkan kegiatan di pasar ritel, memanfaatkan peluang peningkatan kegiatan di sektor konstruksi, termasuk mengembangkan bisnis sewa peralatan berat bekas maupun baru. Coal mining The unfavorable coal mining market necessitated internal consolidation that directed PT Tuah Turangga Agung TT, as manager of the overall mining concessions, to enhance operational efficiency and effectiveness. With the operation of two new mine sites, TTA was able to boost production and sales volume. TTA also reduced production costs by lowering stripping ratios. As a result, the coal sales volume grew 42 or reaching a total 5.9 million tons, compared to 4.2 million tons in 2013. This has increased the revenue of UT’s Mining business line by 22, from Rp 3.8 trillion in 2013 to Rp 4.7 trillion. In addition, considering the price of coal, which have been declining in these past few years, in 2014 UT reviewed its value of mining properties and recorded a provision for impairment of mining properties. Cost of mining properties impairment was imposed to the UT’s profit after tax attributable to the parent entity, which amounted to Rp 1.54 trillion. PLans For 2015 In anticipation of the continued adverse business conditions in the coming year, UT has prepared a number of key strategies, including the following programs: Construction machinery UT will continue to promote solutions-based services to customers. UT shall enhance service quality by strengthening the UT Guaranteed Product Support Initiative, prepare required human capital to support heavy equipment maintenance activities through UT School, and improve the quality of the UT Call service as well as bolster partnerships with principals. UT is also committed to improving activities in the retail market, to gain opportunities from the growth in the construction sector, including developing the new and used heavy equipment rental business. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 201 Kontraktor Penambangan Pama akan terus berkomitmen memberikan layanan jasa kontrak penambangan yang berkualitas kepada para pelanggan. Guna mengukuhkan reputasi sebagai kontraktor penambangan yang handal dan berpengalaman, Pama berupaya mengedepankan inisiatif peningkatan produktifitas kerja dan efisiensi biaya untuk menghasilkan pencapaian kinerja yang lebih kompetitif berlandaskan pada budaya kerja yang aman dan bersahabat dengan lingkungan. Selain itu, dalam rangka mengembangkan kompetensi dan memanfaatkan peluang dari tekad Pemerintah untuk membangun ketenagalistrikan yang kuat, Pama berencana mengembangkan usaha di bidang pemenuhan tenaga listrik dengan menjadi pengelola PLTU mulut tambang dengan skema Independent Power Producer IPP berkerja sama dengan mitra strategis yang kompeten. Salah satu strategi lainnya, UT melakukan diversifikasi dan mencari peluang usaha komoditas mineral lainnya, seperti tambang emas. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada industri batu bara. Pertambangan Batu bara Meskipun tekanan terhadap harga batu bara di 2015 diperkirakan masih akan berlanjut, TTA akan konsisten melanjutkan proses konsolidasi internal termasuk mengimplementasikan program efisiensi diseluruh aspek operasional guna mengelola profit margin usaha penambangan agar berada pada level yang mampu menjamin keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. Pilar Bisnis Baru Dalam rangka memanfaatkan kompetensi dibidang konstruksi sipil dan peluang peningkatan kegiatan konstruksi dimasa mendatang, UT merealisasikan pembentukan pilar usaha keempat, yaitu bidang jasa konstruksi. Sebagai bagian dari rencana tersebut, UT melalui anak perusahaannya, yakni PT Karya Supra Perkasa “KSP” telah mengakuisisi 40 kepemilikan saham PT Acset Indonusa Tbk, salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang berkedudukan di Jakarta, pada bulan Januari 2015. mining Contracting Pama is continually committed to delivering quality mining contracting services to customers. To strengthen its reputation as a reliable and experienced mining contractor, Pama endeavors to boost initiatives related to work productivity and cost efficiency while promoting safety in the workplace and for the environment. In addition, to build competence and leverage the government’s resolution to develop the electricity network, Pama plans to partake in the electricity business by managing mine- mouth steam power generation plants under the independent power producer IPP scheme, in collaboration with a competent and strategic partner. UT’s other strategic direction is to diversify and explore business opportunities to other mineral commodities, such as gold mine. The objective of this venture is to reduce dependency on the coal industry. Coal mining Although pressure on coal prices in 2015 is projected to persist, TTA will consistently continue its internal consolidation process including the implementation of the efficiency program across its operational aspects. TTA seeks to manage its business profit margin at a level that will ensure business continuity in the long term. new Business Pillar In order to leverage the capacity in civil construction and to benefit from the growth of construction activities in the future, UT formed a construction services segment as the fourth business pillar. As part of this plan, UT, through subsidiary PT Karya Supra Perkasa KSP, acquired 40 ownership of PT Acset Indonusa Tbk, a construction company in Indonesia that is headquartered in Jakarta, the acquisition was taking place in January 2015. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 202 Agribisnis Agribusiness Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 203 Business Review Tinjauan Bisnis Kunci keberhasilan usaha agribisnis adalah pengendalian biaya yang lebih baik dibandingkan pelaku usaha lain. oleh karena itu aaL bertekad mengelola biaya produksi per ton minyak sawit mentah Crude Palm OilCPo melalui dua pendekatan utama. Pertama, meningkatkan yield perkebunan dengan menerapkan intensiikasi melalui program mekanisasi, otomasi, penggunaan bibit unggul hasil proses riset yang berkualitas dan pemeliharaan area perkebunan yang teratur. Kedua, meningkatkan nilai produk CPo melalui program hilirisasi industri CPo, yakni mengolahnya menjadi produk Reined, Bleached and Deodorized Palm Oil RBDPO, olein, stearin dan Palm Fatty Acid Distillate PFaD yang memiliki nilai lebih tinggi. The key to managing a successful agribusiness is cost control that excels other players. AAL is therefore determined to manage Crude Palm Oil CPO production cost per ton through two main approaches. First, we seek to improve productivity or yield through mechanization, automation, usage of superior seeds generated from robust research process and maintenance of estates. Second, we seek to elevate product value by expanding to the downstream side of the CPO sector, processing CPO into Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil RBDPO, olein, stearin, and Palm Fatty Acid Distillate PFAD, which have greater value. Widya Wiryawan Direktur Director Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 204 Astra operates its agribusiness segment through 79.7 share ownership in PT Astra Agro Lestari Tbk AAL, a listed company on the Indonesia Stock Exchange with market capitalization value of Rp 38.2 trillion in 2014. AAL manages several oil palm concessions. By the end of 2014, the combined planted area reached 297,579 hectares 2013: 281,378 hectares, covering Sumatra, Kalimantan and Sulawesi. To boost plantation productivity, AAL has been consistently carrying out intensification programs since 2008 that include mechanization, usage of organic fertilizer, development and usage of superior seeds, water management and comprehensive infrastructure enhancement. AAL’s contribution to Astra’s total net profit shows a dynamic trend that tracks the movement of commodity prices and plantation yields. In 2014, in line with increasing prices and production volume, AAL’s contribution to Astra’s net revenue increased from 7 in 2013 to 8 in 2014. One of the notable developments from the agribusiness segment in 2014 was the operation of palm oil refinery in West Sulawesi, with the capacity to process 2,000 tons CPO per day, the refinery, which commenced operations in early 2014, is a manifestation of Astra’s downstream initiative in the agribusiness segment. The refinery uses the Company’s CPO production as its raw material, leading to a decline of 13 in CPO sales volume. However, the total sales value of this segment increased by 29, while net profit grew by 39. Pada segmen agribisnis, Astra memiliki 79,7 saham di PT Astra Agro Lestari Tbk AAL, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar tahun 2014 senilai Rp 38,2 triliun. AAL mengelola sejumlah areal perkebunan kelapa sawit, dengan total luas lahan tertanam per akhir tahun 2014 mencapai 297.579 hektar 2013: 281.378 hektar yang mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk meningkatkan produktivitas perkebunan yang dimiliki, sejak tahun 2008 AAL konsisten menerapkan program intensifikasi, terdiri dari mekanisasi, pengolahan pupuk organik, pengembangan dan penggunaan bibit unggul, menerapkan tata kelola air disertai perbaikan infrastruktur secara komprehensif. Luas Lahan sawit ha Palm Oil Planted Area Ha Lahan Inti Nucleus Total Lahan Tertanam Total Planted Area 2014 2011 2013 2010 2012 281,378 266,706 272,994 263,281 297,579 220,021 206,579 212,622 206,042 235,311 Kontribusi AAL terhadap total laba bersih Astra bergerak dinamis seiring dengan perkembangan harga komoditas dan tingkat produktivitas perkebunan. Untuk tahun 2014, sejalan dengan naiknya harga dan volume produksi, kontribusi AAL terhadap pendapatan bersih Astra meningkat, dari 7 di tahun 2013 menjadi 8 di tahun 2014. Salah satu perkembangan positif dari segmen agribisnis di tahun 2014 adalah beroperasinya pabrik pengolahan minyak sawit Refinery di Sulawesi Barat, dengan kapasitas pengolahan 2.000 ton CPOhari, sejak awal tahun 2014, sebagai realisasi program hilirisasi segmen agribisnis Astra. Sekalipun volume penjualan CPO turun sebesar 13 karena sebagian produksi CPO digunakan sebagai bahan baku refinery, nilai penjualan total segmen agribisnis meningkat hingga 29, dengan laba bersih naik hingga 39. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 205 Pertumbuhan industri kelapa sawit baik untuk pemenuhan kebutuhan pangan, industri olahan berbasis kelapa sawit, maupun kebutuhan energi alternatif, memberikan prospek yang baik terhadap permintaan CPO. Namun, penurunan harga minyak mentah yang mulai terjadi sejak Juni 2014 membuat permintaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku energi alternatif semakin berkurang. Sehingga, tren permintaan juga kembali berkorelasi lebih erat dengan pertumbuhan penduduk, dengan kisaran pertumbuhan permintaan minyak sawit antara 2,5-3 per tahun. Permintaan CPO dunia diyakini tetap memiliki prospek yang baik dalam jangka panjang, sekalipun pada tahun 2014 masih tertekan oleh lemahnya permintaan dari pasar utama CPO seperti India dan Cina sebagai dampak melemahnya kegiatan ekonomi di negara- negara tersebut. Dalam jangka menengah hingga jangka panjang, permintaan CPO untuk bahan pangan dari beberapa pasar baru seperti negara-negara di Asia Selatan, Timur Tengah dan Eropa Timur masih tetap terbuka. Selain itu, keterbatasan lahan untuk pembukaan area The growth of the palm oil industry today has been driven largely by basic demand for food, palm oil-based processing industries, as well as alternative energy, thus providing good prospects on CPO demands. However, a slump in crude palm oil prices started in June 2014 caused the demand for palm oil as alternative energy continued to drop. Thus the trend of demand again showed a close link to population growth, and palm oil demand grew at around 2.5-3 per annum. The projections for global CPO demand in the long run remain positive, although there were challenges in 2014 as demand from India and China, two of the largest CPO markets, dropped following sluggish economic conditions in both countries. In the medium to long term, demand for CPO for food will largely come from several new markets such as countries in South Asia, the Middle East and Eastern Europe. There is also an issue of limited land expansion for new plantations, which already signals slow growth of CPO supply. This, coupled with a recovering Agribusiness Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 206 perkebunan baru, membuat peluang naiknya pasokan CPO dalam jumlah signifikan semakin terbatas. Sehingga harga CPO dalam jangka panjang diperkirakan akan meningkat seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian global, khususnya kondisi ekonomi di pasar utama CPO. Dari dalam negeri, dukungan Pemerintah terhadap pengembangan industri juga positif, mengingat industri kelapa sawit merupakan salah satu penyumbang devisa utama negara serta memiliki manfaat dan kegunaan yang semakin variatif. Industri kelapa sawit memegang peran ekonomi yang strategis dalam menjaga keseimbangan neraca perdagangan nasional. Industri kelapa sawit juga memberi trickle down effect bagi perkembangan sektor- sektor industri berbasis perkebunan, seperti industri pengolahannya dan industri peralatan perkebunan, selain mampu memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan, terutama para petani plasma dan skala kecil. Dengan berbagai manfaat tersebut, Pemerintah berupaya mendukung hilirisasi industri terkait kelapa sawit dengan memberikan insentif pajak ekspor bagi investasi di kegiatan hilir sejak bulan September 2011. Indonesia merupakan negara agribisnis dimana secara topography memiliki kondisi tanah yang cocok sebagai negara pertanian dan ditunjang oleh tenaga kerja yang memadai. Dengan perkembangan teknologi riset saat ini, dikombinasikan dengan dua komponen diatas tanah dan tenaga kerja, Indonesia dapat berkembang menjadi negara agribisnis yang kuat di dunia ini. Terbukti dengan luas lahan area sawit saat ini, dimana Indonesia menjadi produsen terbesar dengan porsi sebesar 52 dari penghasil CPO di seluruh dunia. Berdasarkan kondisi-kondisi objektif tersebut, secara umum dapat disimpulkan prospek pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia masih sangat menjanjikan. global economy, especially in main CPO markets, will in the long term drive increases in CPO prices. From the domestic market side, the Government has been showing consistent support for industry development. The palm oil industry is in fact one of the country’s main foreign exchange contributors and can bring multiple extensive benefits. The oil palm industry has a strategic role in the economy to keep the stability of the national trade balance. There is also a trickle-down benefit from the oil palm industry to other plantation-based sectors, such as the processing sector and plantation equipment sector, while promoting better welfare for communities around concessions, especially plasma farmers and smallholders. Taking into account the diverse benefits of the industry, the Government is now support the downstream business of the oil palm sector by offering export tax incentives to downstream investments since September 2011. An agricultural country, Indonesia’s topography and the size of its workforce make the country highly suitable for activities in the agribusiness sector. Technological research combined with rich soil and significant potential manpower, Indonesia may well be on its way to becoming the largest agribusiness country in the world. This potential is evident today, with Indonesia already the largest producer and supplier of 52 of the world’s CPO needs. Considering the above conditions, it can be concluded that the future prospects of the oil palm industry in Indonesia are highly promising. Agribusiness Industry Review and Outlook Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 207 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 207 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 208 Marketing Pemasaran AAL menjual produk kelapa sawit dengan sistem tender. Pada tahun 2014, harga rata-rata penjualan CPO AAL naik 13,8 dibandingkan harga rata-rata penjualan pada tahun 2013. Mayoritas hasil produksi CPO AAL diserap oleh pasar domestik. Sebagai wujud realisasi pengembangan bisnis hilir minyak sawitnya, AAL mulai mengoperasikan refinery di Mamuju, Sulawesi Barat dengan menghasilkan produk-produk hilir antara lain RDBPO, olein, stearin dan PFAD. Hasil produksi refinery tersebut, dipasarkan oleh Astra-KLK Pte. Ltd., perusahaan patungan di Singapura bersama dengan mitra dari Malaysia yang didirikan pada bulan Agustus 2013. Selama tahun 2014 AAL berhasil merealisasikan ekspor olein sebesar 255.073 ton. AAL offers its oil palm products under a tender system. In 2014, the average selling price of AAL’s CPO rose by 13.8 compared with the average selling price in 2013. AAL’s CPO production is largely absorbed by the domestic market. Developing its downstream business, AAL commenced the operations of the refinery in Mamuju, West Sulawesi. The products, which include RDBPO, olein, stearin and PFAD, are marketed by Astra-KLK Pte. Ltd., a joint venture company with a Malaysian counterpart that is headquartered in Singapore and was established in August 2013. In 2014, AAL’s olein export amounted to 255,073 tons. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 209 PenGemBanGan usaha Meyakini prospek bisnis kelapa sawit yang cerah, AAL terus merealisasikan rencana peningkatan kapasitas produksi. Sepanjang tahun 2014, ekspansi dilakukan dengan penambahan fasilitas pada Pabrik Kelapa Sawit PKS yang telah beroperasi maupun menyelesaikan pembangunan PKS baru. Sehingga pada akhir tahun 2014, AAL telah memiliki 29 PKS 2013: 26 PKS, dengan kapasitas pengolahan seluruhnya mencapai 1.435 ton Tandan Buah Segar TBS per jam 2013: 1.280 ton TBS per jam. Jumlah dan kapasitas PKS akan meningkat di tahun- tahun mendatang. AAL juga memiliki 8 pabrik pengepresan inti sawit dengan total kapasitas produksi sebanyak 920 ton kernel perhari. Peningkatan kapasitas produksi juga diupayakan melalui produksi dan perbaikan kualitas bibit. Untuk maksud tersebut AAL menggalang kerjasama dengan mitra yang kompeten, mengembangkan fasilitas penelitian dan pengembangan di Kalimantan Tengah. Fokus kegiatan riset AAL adalah Agronomy, Plant breeding dan Pest Disease Control. BusIness DeVeLoPment Taking into consideration the positive outlook of the oil palm business, AAL continued to implement its production capacity enhancement plan. In 2014, capacity enhancement was achieved by adding new facilities to existing CPO mills and completing the construction of new mills. At the end of 2014, AAL operated 29 mills 2013: 26 mills with a combined processing capacity of 1,435 tons of Fresh Fruit Bunch FFB per hour 2013: 1,280 ton FFB per hour. Mill numbers and capacity will certainly be developed in the future. AAL also operates 8 kernel crusher plants with a total production capacity of 920 tons of kernel per day. To boost production, AAL also carried out improvements with respect to seed quality and breeding. To that end, AAL engaged competent parties to develop a research and development facility in Central Kalimantan. AAL’s research activities focused mainly on Agronomy, Plant breeding and Pest Disease control. Marketing Pemasaran Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 210 AAL’s work plan for 2014 highlighted three main areas, which are expansion, intensification and diversification. The goal was to increase plantation yield and manpower productivity by means of mechanization. In effort to address the issue of land limitation, AAL also realized new planting and replanting in its estates, using superior seeds. Total new planting and replanting covered an area of 9,590 hectares and 1,830 hectares, respectively. Meanwhile, intensification continued from previous programs, with a focus on mechanization and automation. As a result, in 2014 Nucleus FFB yield in AAL’s estate grew to 21.5 tons per hectare compared with 20.0 tons per hectare in the previous year. AAL’s CPO production also grew to 1.74 million tons from 1.54 million tons. Program kerja AAL untuk tahun 2014 memiliki tiga fokus utama, yaitu ekspansi, intensifikasi dan diversifikasi yang tujuannya adalah meningkatkan yield perkebunan dan meningkatkan produktifitas manusia melalui mekanisasi. AAL juga merealisasikan penanaman baru dan penanaman kembali lahan-lahan kelolaan menggunakan bibit unggul dengan tujuan untuk mensiasati keterbatasan lahan. Total lahan penanaman baru dan penanaman kembali masing-masing adalah 9.590 ha dan 1.830 ha. Sedangkan program intensifikasi dari tahun-tahun sebelumnya dilanjutkan dengan fokus pada kegiatan mekanisasi dan otomasi. Hasilnya, di tahun 2014 produktivitas TBS kebun inti AAL naik menjadi 21,50 ton per ha dibandingkan 20,02 ton per ha pada tahun sebelumnya. Produksi CPO AAL naik menjadi 1,74 juta ton dari 1,54 juta ton. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 211 Penanaman Kelapa sawit ha Oil Palm Planting Ha Penanaman Baru New Planting Penanaman Kembali Replanting 2014 2011 2013 2010 2012 2.4 3.4 2.7 3.7 1.8 10.8 3.5 6.5 3.6 9.6 Produksi Production Produksi TBS FFB Production TBS Inti FFB Nucleus Produksi CPO CPO Production ‘000 ton 2014 2011 2013 2010 2012 5,124 3,740 1,539 4,798 3,570 1,268 5,498 4,132 1,476 4,235 3,329 1,113 5,562 4,110 1,744 Yield Yield Yield TBS Yield CPO 2014 2011 2013 2010 2012 4.62 4.98 5.23 4.67 4.84 20.70 22.08 23.45 20.35 22.04 TonHa 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 212 2014 2013 2012 2011 2010 7,277 7,322 7,576 7,027 RpKg 8,282 rata-rata harga Jual CPo Average CPO Price Sementara itu, rata-rata harga CPO di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 8.282kg naik 13,8 dari Rp 7.277kg di tahun 2013, sementara harga kernel naik 47,6 menjadi Rp 5.095kg, dari posisi Rp 3.452kg di tahun 2013. Volume penjualan CPO AAL mencapai 1,37 juta ton turun 13 dari 1,58 juta ton, sedangkan volume penjualan kernel naik 9 mencapai 0,37 juta ton dari 0,34 juta ton di tahun 2013. Penurunan volume penjualan CPO disebabkan oleh beroperasinya refinery di Sulawesi Barat yang menggunakan CPO sebagai bahan baku. Keseluruhan hasil pengolahan tersebut yang berupa produk RBDPO, olein, stearin dan PFAD dengan nilai yang lebih tinggi ditujukan untuk pasar ekspor. Dengan perkembangan tersebut, nilai pendapatan bersih AAL naik 29 mencapai Rp 16,3 triliun pada tahun 2014 dari Rp 12,7 triliun di tahun 2013. Harga CPO yang relatif lebih tinggi tahun ini dibandingkan dengan tahun 2013 dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, berdampak pada kenaikan laba bersih AAL yang cukup signifikan, mencapai Rp 2,5 triliun, 39 diatas laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 1,8 triliun. Meanwhile, the average CPO selling price in 2014 stood at Rp 8,282kg, up 13.8 from Rp 7,277kg in 2013, while kernel price rose by 47.6 to Rp 5,095kg in Rp 3,452 kg in 2013. AAL’s CPO sales volume reached 1.37 million tons or decreased 13 from 1.58 million tons, while kernel sales volume increased by 9 to 0.37 million tons from 0.34 million tons in 2013. The decrease in CPO sales volume can be attributed to the operations of the refinery in West Sulawesi, which uses CPO as the raw material. The refinery products – RBDPO, olein, stearin and PFAD – have greater value and are destined for the export market. Backed by the above performance, AAL’s net revenue rose by 29 to Rp 16.3 trillion in 2014 from Rp 12.7 trillion in 2013. Rising CPO prices in 2014 and the depreciation of Rupiah contributed to the significant growth of AAL’s net profit, which amounted to Rp 2.5 trillion, 39 higher than the 2013 net profit of Rp 1.8 trillion. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 213 renCana tahun 2015 Untuk tahun 2015 dan beberapa tahun kedepan AAL akan melanjutkan pengembangan bisnisnya melalui pengembangan luas lahan dan diversifikasi usaha ke komoditi perkebunan lainnya dengan didukung pengembangan ke usaha hilirisasi minyak sawit. Berbagai program yang akan dilaksanakan meliputi: • Pelaksanaan program mekanisasi dan otomasi seraya memasalkan implementasi program tersebut di seluruh kebun sesuai dengan kondisi geografis dan lingkungan di masing- masing kebun. • Pengembangan sektor hilir sawit untuk memenuhi permintaan pasar ekspor. • Penguatan bidang Penelitian dan Pengembangan Research and Development – RD untuk menghasilkan benih unggul yang akan mendukung peningkatan produktivitas tanaman. Upaya ini diharapkan akan menjadi core competence dari AAL di masa mendatang. • Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia berupa program pelatihan. • Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan untuk menjamin terjaganya hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar areal perkebunan. PLans For 2015 In 2015 and for several years ahead, ALL plans to continue business development by expanding concession areas and diversify its business to other plantation commodities supported by palm oil downstream initiatives. The programs going forward include: • Mechanization and automation and cascading the implementation of both programs to other estates, with adjustments based on geographical and environmental conditions in each estate. • Oil palm downstream development to meet demand from the export markets. • Strengthening of Research Development in order to generate superior seeds that will support the Company’s program to boost plant productivity. This effort in particular is expected to become the core competence of AAL in the future. • Human resource development through capacity building and training programs. • Corporate social responsibility programs to maintain amicable relationships between the Company and the people and environment around estates. 2014 Performance Kinerja Tahun 2014 Laba bersih AAL naik 39 menjadi Rp 2,5 triliun AAL’s net income increased by 39 to Rp 2.5 trillion Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 214 Infrastructure, Logistics, and Others Infrastruktur, Logistik dan Lainnya Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 215 Bambang Widjanarko Santoso Direktur Director Business Review Tinjauan Bisnis Economic growth will also engender the growth of movement of goods and people mobility. In view of this, Astra is fully committed to supporting the government’s vision of providing sufficient basic infrastructure by the construction of toll roads with high quality infrastructure that distinguishes the Company. Astra is committed to developing seaports as a further form of transportation infrastructure to contribute to the realization of the maritime vision, which is vital for Indonesia as an archipelago. At the same time, Astra provides quality transportation and logistics services, established as part of Astra Group’s synergy and a manifestation of Astra’s mission “to prosper with the nation by providing the best value to our stakeholders”. Pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi positif dengan pertumbuhan pergerakan barang dan mobilitas manusia. oleh karena itu astra berkomitmen penuh mendukung visi pemerintah untuk membangun kecukupan infrastruktur dasar dengan merealisasikan pembangunan jaringan jalan tol dengan kualitas infrastruktur yang prima sebagai diferensiasi. astra berkomitmen untuk mengembangkan ketersediaan prasarana transportasi lainnya, yakni pelabuhan untuk mendukung pengembangan visi kemaritiman sebagai satu keniscayaan bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Pada saat yang bersamaan astra juga menyediakan layanan transportasi dan logistik yang berkualitas, dikembangkan sebagai bagian dari sinergi Grup astra, sekaligus wujud dari misi astra untuk “sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada pemangku kepentingan”. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 216 Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 216 Segmen Bisnis Infrastruktur, Logistik dan Lainnya terdiri dari dua sub segmen bisnis, yaitu Bisnis Infrastruktur dan Logistik serta Bisnis Properti. Di akhir tahun 2014, segmen ini membukukan laba bersih sebesar Rp 490 miliar menurun 34 dari Rp 748 miliar pada tahun sebelumnya, dikarenakan one time transaction di sektor properti pada tahun 2013 dan Palyja pada tahun 2014. InFrastruKtur Dan LoGIstIK Segmen bisnis infrastruktur dan logistik mengacu pada kegiatan tiga anak usaha Astra, yakni PT Astratel Nusantara Astratel, PT Intertel Nusaperdana Intertel dan PT Serasi Autoraya SERA. Portofolio bidang infrastruktur yang mencakup konsesi pembangunan dan pengelolaan jalan tol, bisnis layanan air bersih, fasilitas penampungan bahan bakar minyak dan pelabuhan laut ditangani oleh Astratel dan Intertel. Sementara SERA menangani portofolio jasa transportasi dan logistik, yang terdiri dari empat unit bisnis, yaitu jasa penyewaan kendaraan TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 dan IBID untuk kegiatan penjualan kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasilogistik SELOG dan jasa transportasi umum O-RENZ taxi. Pada tahun 2014, segmen ini membukukan total pendapatan sebesar Rp 7,8 triliun, naik 18 dari Rp 6,6 triliun di tahun sebelumnya, dengan kontribusi sebesar 4 terhadap total pendapatan bersih Astra, meningkat sedikit dari tahun lalu. Laba bersih segmen ini meningkat sebesar 100 dari Rp 218 miliar pada tahun 2013, menjadi Rp 437 miliar pada tahun 2014. The infrastructure, logistics and other business segment comprises of two sub business segments, namely Infrastructure and Logistics, including Property Business. At the end of 2014, this segment recorded Rp 490 billion of net income, decreased 34 from Rp 748 billion in the previous year. The decreased was due to one time transaction in property sector in 2013, and Palyja in 2014. InFrastruCture anD LoGIstICs The infrastructure and logistics business segment is operated by three subsidiaries of Astra: PT Astratel Nusantara Astratel, PT Intertel Nusaperdana Intertel and PT Serasi Autoraya SERA. Infrastructure portfolios including concessions for toll-road development and management, clean water services, fuel storage facility and seaports are handled by Astratel and Intertel. Meanwhile, SERA focuses on transportation and logistics portfolios, which cover four business units: rental of vehicles under TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 and IBID for sales of used vehicles, SELOG as logistics service and O-RENZ taxi for general transportation. In 2014, this segment recorded a total revenue of Rp 7.8 trillion, grew 18 from Rp 6.6 trillion in the preceding year. The segment accounted for 4 of Astra’s total net revenue, slightly improved from last year. At the end of 2014, this segment booked a net income of Rp 437 billion, increased by 100 from Rp 218 billion in the previous year. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 217 tInJauan Dan ProsPeK InDustrI InFrastruKtur Dan LoGIstIK Terbentuknya pemerintahan baru pasca Pemilu 2014, membawa angin segar bagi pertumbuhan industri infrastruktur maupun logistik. Pemerintah menunjukkan komitmen yang semakin tinggi terhadap pembangunan infrastruktur tertentu, meliputi pengembangan sarana perhubungan yang terdiri dari pembangunan jalan, jaringan jalan kereta api, pelabuhan, dermaga penyebrangan dan bandara udara; penyediaan ketenagalistrikan dan sarana irigasi. InFrastruCture anD LoGIstICs InDustrY reVIeW anD outLooK A new government was formed following the 2014 elections, signaling hope for the infrastructure and logistics industry. The government now shows stronger commitment to infrastructure development, especially transportation that includes roads, railways, harbors, connecting seaports and airports, as well as electricity and irrigation systems. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 218 Selanjutnya, realisasi pembangunan sarana perhubungan antar pulau dengan mengusung konsep Tol Laut yang didukung dengan ketersediaan pelabuhan laut dalam, dermaga penyeberangan dan sarana jalan yang terintegrasi diyakini akan meningkatkan volume pergerakan barang dan industri logistik secara substansial di masa-masa mendatang. Pemasaran Astra bertekad menjadi pemain yang diperhitungkan dan disegani dalam industri infrastruktur dan logistik, karena senantiasa menunjukkan komitmen terhadap kualitas layanan yang melebihi standar yang ditetapkan dan menjadikan pemenuhan kebutuhan pelanggan sebagai standar layanan yang unggul. Dengan komitmen tersebut, setiap unit bisnis pada segmen ini mampu menjaga kualitas layanan dan memiliki pangsa pasar tersendiri yang akhirnya dapat mendukung kinerja segmen bisnis tetap baik, untuk saat ini maupun di masa mendatang. Sementara untuk bisnis penyewaan kendaraan, Astra merupakan salah satu pemain utama dengan jumlah armada dan dukungan jaringan kantor layanan yang tersebar luas di Indonesia. KInerJa unIt 2014 InFrastruKtur umum Astra memiliki kebijakan dalam mengembangkan segmen bisnis infrastruktur melalui Three Horizon Strategy. Target berikutnya di bidang infrastruktur adalah untuk terus mengembangkan segmen bisnis yang berfokus pada peningkatan keunggulan operasional dan inisiatif Value Chain. Sedangkan Next Level di bidang infrastruktur adalah dengan menambahkan unit bisnis baru yang terkait pada sektor jalan tol dan pelabuhan. Dan Next Landscape -nya adalah mencari peluang investasi pada sektor baru yang diharapkan dapat terus memperkuat kinerja Grup Astra secara keseluruhan. Further, the realization of the maritime highway that will enable inter-island connectivity, supported by integrated infrastructure of deep-sea ports, crossing harbors and roads, will substantially boosting the volume of goods moved and the logistics industry. marKetInG Astra aimed to be a recognized and respected force in the infrastructure and logistics industry for its commitment to service quality that exceeds the standard and as the foundation of customers’ service excellence. Having this commitment, all business units in this segment are able to maintain service quality and to develop distinct markets, which sustain this business segment’s performance today and in the future. Meanwhile, in the vehicle rental, Astra is one of the leading players with its fleets and extensive office network in Indonesia. 2014 unIt PerFormanCe InFrastruCtures The Three Horizon Strategy constitutes Astra’s policy in developing its infrastructure business segment. The Next Target in infrastructure is to grow a segment that emphasizes operational excellence and value chain initiative. The Next Level entails adding new business units related to toll roads and seaports, while the Next Landscape covers investment opportunities in new sectors that can strengthen Astra Group’s overall performance. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 219 Besarnya dampak positif terhadap pembangunan nasional dan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, mendorong Astra merealisasikan bermacam program pengembangan pada sektor ini, seperti dijelaskan pada uraian berikut. Pt marga mandalasakti mms Dalam rangka meningkatkan kapasitas jalan, di tahun 2014, MMS telah membangun lajur ketiga untuk ruas Cikupa - Balaraja Barat di kedua arah sepanjang 7,5 km dan renovasi gerbang serta penambahan lajur transaksi di Ciujung dan Serang Barat. Selain itu, untuk peningkatan kualitas pelayanan jalan yang lancar, aman dan nyaman, MMS berkomitmen untuk mengembalikan fungsi akses jalan tol yang steril melalui aktivitas revitalisasi akses di Bitung, Cikupa, Balaraja Barat, Serang Timur dan Merak. Volume lalu lintas di ruas tol Tangerang- Merak yang dikelola MMS terus menunjukkan pertumbuhan. Setelah peningkatan sekitar 8,7 pada tahun 2013, dengan total kendaraan melintas sebanyak 40,8 juta atau rata-rata 111.671 kendaraan perhari, pada tahun 2014 pertumbuhan lalu lintas telah meningkat sebesar 6,3 dengan total kendaraan sebanyak 43,3 juta kendaraan, atau rata-rata 118.729 kendaraan per harinya. Positive impact on national development and welfare improvement encourages Astra to realize numbers of development programs in this sector, as described in the following section. Pt marga mandalasakti mms To increase road capacity, in 2014 MMS has constructed the third lane in both directions of the Cikupa-West Balaraja section covering 7.5 km. MMS also carried out gate renovation and added transaction lanes in Ciujung and West Serang. In addition, to ensure smooth, safe and convenient road service quality, MMS is committed to provide sterile toll road access by revitalizing access points in Bitung, Cikupa, West Balaraja, East Serang and Merak. The traffic volume of the Tangerang-Merak toll road managed by MMS grows continually. After demonstrating 8.7 growth in 2013 with total 40.8 million vehicles, or in average of 111,671 vehicles per day, in 2014 the growth has increased 6.3. Overall, 43.3 million vehicles have used the toll road during the year, in average of 118,729 vehicles per day. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 219 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 220 Pt Pam Lyonnaise Jaya PaLYJa PT Pam Lyonnaise Jaya PALYJA, yang dimiliki oleh Astratel 49 dan lini usaha GDF SUEZ France 51, memiliki kerja sama dalam bentuk konsesi selama 25 tahun hingga 31 Januari 2023 dalam jasa penyaluran air bersih untuk wilayah bagian barat ibukota Jakarta. Selama tiga tahun terakhir, jumlah pelanggan PALYJA relatif stabil atau sekitar 405.712 pelanggan dengan total penjualan mencapai 159,1 juta m 3 . Pt Gresik Distribution terminal GDt GDT dimiliki oleh Astratel 40 dan PT Shell Indonesia 60, mengelola fasilitas penampungan bahan bakar minyak dengan total kapasitas sebesar 35.000 kilo-liter di wilayah Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 2014, jumlah throughput mengalami penurunan yang cukup berpengaruh karena adanya kondisi eksternal yang di luar kendali perusahaan. Pt Pelabuhan Penajam Banua taka PPBt Akuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Pelabuhan Eastkal dilakukan di bulan Januari 2013 dan sektor baru dalam portofolio aset infrastruktur milik Astra. Pelabuhan Eastkal yang terletak di daerah Penajam, Kalimantan Timur diharapkan melayani kebutuhan komersial bagi sektor minyak dan gas setempat, serta memegang peranan strategis sebagai basis logistik untuk kepentingan internal rantai usaha Astra, khususnya usaha alat berat dan pertambangan serta perkebunan kelapa sawit. PPBT telah melakukan perbaikan prasarana pelabuhan selama tahun 2014, seperti penambahan alat berat, pembangunan gudang baru, dan penambahan fasilitas pendukung lainnya. PPBT juga melakukan beberapa studi untuk melakukan peningkatan kualitas infrastruktur pelabuhan. Pada tahun 2014 jumlah kargo mengalami penurunan menjadi 32.130 ton, dari posisi 38.707 ton pada tahun 2013, dikarenakan adanya penurunan aktivitas di industri batubara yang menyebabkan menurunnya aktivitas keluar masuk alat-alat berat industri pertambangan yang saat ini ditempatkan di open yard milik PPBT. Pt Pam Lyonnaise Jaya PaLYJa PT Pam Lyonnaise Jaya PALYJA, owned by Astratel 49 and a business unit of GDF SUEZ France 51, holds 25-year concession rights until 31 January 2023 as distributor of clean water in West Jakarta. Within the last three years, PALYJA has been able to maintain its customer base with approximately 405.712 customers and total sales that amount to 159.1 million m 3 . Pt Gresik Distribution terminal GDt GDT, owned by Astratel 40 and PT Shell Indonesia 60, manages a fuel storage facility with a total capacity of 35,000 kiloliters in Gresik, East Java. In 2014, its total throughput significantly declined because of force majeure events. Pt Pelabuhan Penajam Banua taka PPBt The acquisition of PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Eastkal Port took place in January 2013 and denoted the start of a new sector in Astra’s infrastructure asset portfolio. Eastkal Port which located in Penajam, East Kalimantan, is expected to serve commercial needs for the local oil and gas industry. It also holds a strategic role as the logistic hub for Astra’s value chain business, especially the heavy equipment business, mining and oil palm plantations. PPBT has carried out port facility improvement during 2014 by adding heavy equipment, new storage buildings and other supporting facilities. PPBT has also conducted a number of studies concerning improvement of port infrastructure quality. In 2014, cargo volume decreased to 32,130 tons from 38,707 tons in 2013. This was as a result of coal industry slowdown, which affected the flow of mining heavy equipment currently stationed at PPBT open yard. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 221 Business Review Tinjauan Bisnis Pt marga harjaya Infrastruktur mhI MHI berada dibawah pengelolaan Astratel dengan kepemilikan 100, bertanggung jawab atas pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 km di Jawa Timur, salah satu ruas dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa, dengan masa konsesi hingga tahun 2045. Total biaya proyek, termasuk pengadaan lahan, pembangunan jalan beserta fasilitas pendukung bagi pengguna jalan tol, diperkirakan mencapai Rp 3,8 triliun. Pembangunan dilangsungkan dalam tiga seksi. Pembangunan seksi satu pada ruas jalan tol ini telah selesai di tahun 2014, dan mulai beroperasi secara komersil pada bulan Oktober 2014. Untuk ruas 2 dan 3 yang saat ini pembebasan lahannya sudah mencapai 91 dan ditargetkan mencapai 100 pada tahun 2015, menunggu selesainya proses pembebasan lahan. Pt marga trans nusantara mtn MTN dimiliki oleh Astratel 40 dan PT Jasa Marga Tbk 60. MTN tengah melaksanakan pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km yang merupakan kelanjutan dari ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, serta memegang konsesi pengelolaan jalan tol dengan masa konsesi selama 35 tahun sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pemerintah. Hingga akhir tahun 2014, kemajuan pembebasan lahan telah mencapai 23,45. Astra berharap regulasi pembebasan tanah sebagaimana ditetapkan dalam PP 99 tahun 2014, akan dapat mempercepat proses pengadaan tanah, sehingga masa konstruksi dapat dilaksanakan segera. Pt marga harjaya Infrastruktur mhI MHI was established under the management of Astratel with 100 ownership. MHI is responsible for the construction and management of the Kertosono-Mojokerto toll road along 40.5 km in East Java. With concession period until 2045, the toll road is part of the Trans-Java toll network. It has estimated total project cost Rp 3.8 trillion including land acquisition, construction of road and supporting facilities. Construction of first section of the toll road has been completed in 2014 and commenced operations in October 2014. Land acquisition progress for sections 2 and 3 has reached 91 which targeted to reach 100 in 2015, subject to the timely completion of land acquisition. Pt marga trans nusantara mtn MTN is owned by Astratel 40 and PT Jasa Marga Tbk 60. MTN is carrying out the construction of the Kunciran-Serpong toll road along 11.2 km and connected to the Jakarta Outer Ring Road. MTN holds concession rights for 35 years of concession period in toll road management, effective since the issuance date of the work commencement order by the Government. At the end of 2014, land acquisition had reached 23.45. With the issuance of new land acquisition regulation as stated in Government Regulation No. 992014, Astra expects that the land acquisition process can be expedited and construction can commence immediately. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 222 LoGIstIK PT Serasi Autoraya SERA sebagai bagian bisnis Astra yang melayani jasa penyewaan kendaran, penjualan kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasilogistik, dan jasa transportasi umum, berusaha untuk mengedepankan layanan terbaik demi memenuhi kepuasan pelanggan. Pada tahun 2014, SERA membukukan kenaikan pendapatan sebesar 7,8 dari Rp 6,6 triliun menjadi Rp 7,1 triliun, dimana masing-masing unit bisnis berkontribusi sebesar 47,9 dari jasa penyewaan kendaraan 38,6 dari penjualan kendaraan bekas, 11,9 dari jasa pengurusan transportasilogistik dan 1,5 dari jasa transportasi umum. Sementara laba bersih mengalami penurunan sebesar 22 yaitu dari Rp 202 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 157 miliar di tahun 2014. Kontribusi jasa penyewaan kendaraan terhadap laba bersih adalah sebesar 14,3, penjualan kendaraan bekas 68,5, dan jasa pengurusan transportasilogistik 17,7. Sesuai dengan tagline perusahaan we move people and goods , SERA membagi portofolio bisnisnya menjadi: LoGIstICs PT Serasi Autoraya SERA, part of Astra business group, oversees rental of vehicles, sales of used vehicles, integrated logistics solutions and general transportation services. SERA is committed to providing the best services and ensuring customer satisfaction. In 2014, SERA booked revenue growth of 7.8 from Rp 6.6 trillion to Rp 7.1 triliun. By business unit, rental of vehicles contributed 47.9, sales of used vehicles contributed 38.6, logistics solutions accounted for 11.9, and general transportation contributed 1.5. Meanwhile, net income dropped by 22 from Rp 202 billion in 2013 to Rp 157 billion in 2014. Sales of used vehicles accounted for 68.5 of the net income, followed by logistics solution with 17.7, and rental of vehicles accounted for 14.3. In line with its tagline we move people and goods, SERA’s business portfolio consists of the following: Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 223 Jasa Penyewaan Kendaraan Jasa penyewaan kendaraan dengan merek dagang TRAC-Astra Rent a Car TRAC mengelola sekitar lebih dari 32 ribu kendaraan, didukung jaringan distribusi yang terbesar dalam industri penyewaan, terdiri dari 34 kantor cabang, 75 rental outlet, dan lebih dari 500 bengkel rekanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain penyewaan kendaraan, TRAC juga menyediakan jasa layanan TMS Transportation Management System . TRAC telah mendapatkan sertifikasi Occupational Health and Safety Management System OHSMS, menunjukkan bahwa TRAC melaksanakan kegiatan operasional dengan berorientasi kepada lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Komitmen yang tinggi terhadap kualitas layanan membuat TRAC meraih 9 penghargaan dibidang penyewaan kendaraan, meliputi: Word of Mouth Marketing Award, Best Brand Award, Service Quality Award, Jardine Pride in Performance, Top Brand , dan Superbrand. rental of Vehicles Rental of Vehicles under the TRAC-Astra Rent a Car TRAC brand manages over 32 thousand vehicles. The business is supported by the largest distribution network in the rental sector, comprising 34 branch offices, 75 rental outlets and over 500 partner automotive workshops located throughout Indonesia. Aside from car rental, TRAC also provides the TMS Transportation Management System. TRAC has obtained Occupational Health and Safety Management System OHSMS certification, which signifies TRAC’s commitment to environmental, health and work safety in its operations. This strong dedication to service quality earned TRAC nine awards in vehicle rental, including: Word of Mouth Marketing Award, Best Brand Award, Service Quality Award, Jardine Pride in Performance, Top Brand and Superbrand. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 224 Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit dan 50 armada bus. Sebagai bentuk komitmen atas keamanan dan kenyamanan pelayanan, Orenz akan melengkapi armadanya dengan teknologi GPS. Penjualan Kendaraan Bekas SERA melalui mobil88 dan IBID menjual kendaraan bekas sebanyak lebih dari 35 ribu mobil, naik 20,7 dibandingkan tahun 2013. Pada tahun 2014 mobil 88 mendapatkan penghargaan Word of Mouth Marketing Award, sedangkan IBID mendapatkan penghargaan World Class Quality Achievement . Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ Taxi fleet, which has grown to 1,100 units and 50 buses. To enhance safety and convenience, Orenz plans to install a GPS system across its taxi fleet. used-Car sales SERA’s brands mobil88 and IBID have sold more than 35 thousand used cars, increase 20.7 from 2013. In 2014, mobil88 received the Word of Mouth Marketing Award, while IBID was recognized by the World Class Quality Achievement award. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 225 Business Review Tinjauan Bisnis Jasa Pengurusan transportasi Logistik SELOG sebagai merk dagang dari SERA yang memberikan jasa pengurusan transportasi logistik yang terintegrasi memiliki 16 cabang di seluruh Indonesia dan mengelola 794 unit truk, 14 vessel, gudang seluas 7,35 ha dan area penyimpanan seluas 6,75 ha. Untuk meningkatkan pendapatan, SELOG mulai November 2014 mengembangkan layanan baru, yakni SELOG Express, yang melayani jasa pengiriman dokumen dan paket. Jasa transportasi umum Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit. Sebagai bentuk komitmen atas keamanan dan kenyamanan pelayanan, O-RENZ akan melengkapi armadanya dengan teknologi GPS. Logistics solutions SELOG, a brand under SERA, provides integrated logistics solutions. SELOG operates 16 branch offices across Indonesia and manages 794 units of truck, 14 vessels, a 7.35-hectare warehouse and a 6.75-hectare storage area. To boost revenue, starting from November 2014 SELOG developed a new service, SELOG Express, which focuses on document and package delivery. General transportation services Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ Taxi fleet, which has grown to 1,100 units. To enhance safety and convenience, O-RENZ plans to install a GPS system across its taxi fleet. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 226 renCana tahun 2015 Astra akan berupaya memperkuat posisinya dalam segmen usaha infrastruktur dengan meningkatkan kinerja portofolio yang sudah ada, menyelesaikan pembangunan portofolio infrastruktur yang sedang dalam pengembangan, dan di saat bersamaan mencari peluang untuk mengembangkan portofolio aset baru di segmen ini, baik melalui akusisi maupun kerjasama dengan mitra strategis. Dengan demikian, pengembangan segmen bisnis infrastruktur akan terkonsentrasi pada lini usaha yang berkaitan erat dengan pergerakan barang dan manusia, seperti pengembangan jalan tol dan pelabuhan. SERA di tahun 2015 berencana mengembangkan bisnis ke sektor ritel B2C, sementara TRAC akan menjangkau konsumen di sektor-sektor industri yang berpotensi, dan selanjutnya untuk lini usaha logistik, pengembangan semakin ditekankan dalam bentuk contract logistik serta bisnis express. PLans For 2015 Astra will endeavor to strengthen its position in the infrastructure segment by enhancing the performance of existing portfolios, completing the ongoing infrastructure projects, and at the same time identifying possibilities to develop new assets in this segment. Therefore, the infrastructure segment will be focused on areas that are closely related to the movement of goods and people, such as toll roads and seaports. SERA in 2015 plans to develop its retail business B2C, while TRAC plans to tap into consumers in potential industry sectors. For the logistics business, development will emphasize logistics contracts and express services. Business Review Tinjauan Bisnis Total pendapatan segmen Infrastruktur dan Logistik naik 18 menjadi Rp 7,8 triliun Infrastructure and Logistic’s total income increased by 18 to Rp 7.8 trillion Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 227 Property Properti Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 227 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 228 Property Properti ProYeK BIsnIs DaLam PenGemBanGan Perkantoran menara astra dan apartemen anandamaya residences Pada tahun 2013, Astra mulai membangun kompleks terintegrasi yang terdiri dari perkantoran dan apartemen dengan didukung fasilitas ritel kuliner. Kompleks ini terletak di atas lahan 2,4 hektar di daerah pusat bisnis CBD Jakarta. Gedung perkantoran Menara direncanakan dibangun dengan ketinggian 260 meter dan 47 lantai dan diproyeksikan akan menjadi salah satu gedung pencakar langit di Jakarta dan menjadi salah satu signature project Astra. Menara Astra dirancang untuk menjadi International Grade A Office dengan standard Green Building peringkat platinum, tingkat tertinggi dari suatu grade gedung perkantoran. Menara ini direncanakan akan dilengkapi dengan convention hall berkapasitas 1.000 ProJeCts In DeVeLoPment Menara Astra Ofice Complex and anandamaya residences apartment In 2013 Astra commenced the development of an integrated complex consisting of office buildings and residential apartments, complemented with a food retail area. The project occupies a 2.4 hectare plot of land in Jakarta’s central business district CBD. Menara Astra is designed to be a 260-meter, 47-storey office building, projected to be one of Jakarta’s most iconic skyscrapers and Astra’s signature project. It is built as an International Grade A Office that incorporates platinum level Green Building standards – the highest level for an office building. The tower is planned to house a convention hall with a 1,000-visitor Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 229 Property Properti orang, dan sarana pendukung retail tiga lantai. Ground breaking pembangunan Menara Astra telah dilakukan pada bulan Desember 2013, dan ditargetkan selesai pada tahun 2018. Selain itu, Astra berkolaborasi dengan Hongkong Land Limited, salah satu group properti terkemuka, membangun apartemen Anandamaya Residences, suatu proyek residensial eksklusif terdiri atas sebuah Luxury Tower dan dua Premium Towers. Ketiga tower tersebut akan menjadi satu kesatuan dengan Menara Astra sebagai pembangunan yang terintegrasi. Anandamaya Residences merupakan hunian premium berjumlah sekitar 509 unit apartemen yang diharapkan akan selesai dibangun pada tahun 2018. Pembangunan gedung perkantoran dan residensial tersebut, sekaligus menandai langkah Astra untuk mengembangkan bisnis di bidang properti melalui sayap Astra Property. KInerJa tahun 2014 • Perkantoran Menara Astra Hingga akhir tahun 2014, pembangunan perkantoran Menara Astra telah mencapai tahap pembangunan basement. Sebagian dari area perkantoran Menara Astra akan menjadi kantor pusat PT Astra International Tbk dan unit bisnis Grup Astra lainnya. • Apartemen Anandamaya Residences Anandamaya Residences mulai ditawarkan di kuartal ketiga 2014 dengan hasil yang memuaskan dimana 80 dari 509 unit yang tersedia sudah dapat diserap oleh pasar. Anandamaya Residences menawarkan standar baru bagi kehidupan eksklusif di Jakarta. capacity and a three-floor retail area. The groundbreaking of Menara Astra took place in December 2013, and the project is slated for completion in 2018. Furthermore, in collaboration with Hongkong Land Limited, a renowned property group, Astra is also undertaking the construction of Anandamaya Residences, an exclusive residential project that consists of one Luxury Tower and two Premium Towers. The three towers will be part of the Menara Astra integrated complex. Anandamaya Residences offers 509 premium residential units, and construction is expected to be completed in 2018. These projects mark Astra’s endeavors in the property sector through the Astra Property business unit. 2014 PerFormanCe • Menara Astra Office Complex At the end of 2014, Menara Astra construction project had reached basement-construction phase. Areas within Menara Astra will be dedicated as the head office of PT Astra International Tbk as well as other business units within Astra Group. • Anandamaya Residences The marketing of Anandamaya Residences started in the third quarter of 2014 with exceptional results, 80 of the available 509 units has been absorbed by the market. Anandamaya Residences offers a new standard of luxury living in Jakarta. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 230 Information Technology Kemajuan dan kesejahteraan Bangsa berkorelasi positif dengan perkembangan aplikasi di bidang teknologi Informasi. Indonesia yang termasuk salah satu negara berpenghasilan menengah kini tengah bergerak pasti menjadi negara berpenghasilan tinggi, menjanjikan peluang besar bagi berkembangnya volume pasar jasa solusi maupun document handling berbasis teknologi informasi dalam derap pembangunan di setiap sektor ekonomi. A nation’s advancement and welfare correlate with the development of its information technology. Indonesia, now a middle-income country, is steadily moving into the high-income category and possesses substantial potential for solution services and IT-based document handling to grow alongside the economy. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 231 oleh karena itu, astragraphia bertekad mengembangkan segmen bisnis berbasis Document, Information, Communication Technology agar mampu menjadi pemain utama dalam memberi layanan solusi dan document handling berbasis teknologi serta mampu memberi segala jenis jasa yang dibutuhkan pelanggan, dari level korporasi besar hingga usaha mikro dengan kinerja yang berkualitas. Berbasiskan kualitas layanan sebagai keunggulan utama, astragraphia berkomitmen untuk turut mendukung terciptanya pembangunan ekonomi Indonesia melalui solusi-solusi inovasi di bidang dokumen dan teknologi informasi serta komunikasi dan sekaligus tetap peduli pada lingkungan yang lestari. Therefore, Astragraphia is dedicated to building a business segment based on Document, Information, Communication Technology and to become the leading provider of solution services and technology-based document handling. Astragraphia aims to offer all services that are required by its customers, big and small, and to deliver quality performance. With a service quality that defines its excellence, Astragraphia is committed to participating in Indonesia’s economic development through innovative document and information communication technology solutions and at the same time striving to achieve environmental sustainability. Business Review Tinjauan Bisnis Bambang Widjanarko Santoso Direktur Director Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 232 Segmen bisnis rantai usaha Teknologi Informasi diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk Astragraphia, anak perusahaan dengan porsi kepemilikan Astra sebesar 76,9 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar Rp 2.6 triliun. Astragraphia menawarkan jasa solusi bisnis berbasis Document, Information, Communication Technology DICT yang lengkap. Solusi dokumen dikelola secara langsung oleh Astragraphia bersama prinsipal utama Fuji Xerox, dengan menyediakan 4 portofolio produk, yaitu office , production, printer dan global services. Astragraphia memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Astra Graphia Information Technology AGIT yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi dan PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI yang bergerak dalam bidang jasa percetakan dokumen digital, perdagangan kebutuhan harian perkantoran dan jasa titipan barang courier service. tInJauan Dan ProsPeK InDustrI DoCument, InFormatIon CommunICatIon teChnoLoGY DICt Pertumbuhan segmen bisnis DICT berkorelasi erat dengan kondisi ekonomi, tingkat kemajuan suatu negara, dan situasi politik secara umum. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan suatu negara maka akan semakin tinggi kebutuhan produk berbasis DICT. Pada tahun 2014, perekonomian mengalami pertumbuhan lebih rendah dari tahun sebelumnya Bank Dunia, Januari 2015. Kondisi ini membuat pertumbuhan permintaan produk DICT juga melambat. Meski demikian, permintaan produk DICT di masa-masa mendatang akan tetap menjanjikan, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar dan ekonomi yang terus bertumbuh dan membawa Indonesia masuk didalam kelompok negara berpendapatan menengah. Ekonomi The IT value chain business segment is managed by Astra’s subsidiary, PT Astra Graphia Tbk Astragraphia. Astra holds 76.9 ownership in the company, and it is listed on the Indonesia Stock Exchange, with market capitalization value of Rp 2.6 trillion by the end of 2014. Astragraphia offers a comprehensive range of business solutions services based on document, information communication technology DICT. The document solutions business is operated directly by Astragraphia and main principal Fuji Xerox. This business manages four product portfolios: office, production, printer and global services. Astragraphia has two subsidiaries, PT Astra Graphia Information Technology AGIT, which focuses on information and communications technology and PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI, which focuses on digital printing, office supplies and courier service. DoCument, InFormatIon CommunICatIon teChnoLoGY DICt InDustrY reVIeW anD outLooK The growth of the DICT segment correlates closely with economic conditions, the development level of a country and the overall political situation. As the country develops, demand for DICT-based products will also grow. In 2014, the economy grew at a lower level than the previous year World Bank, January 2015, which also slowed demand for DICT products. However, the outlook for DICT products is promising. In the context of Indonesia, the country is rich with natural resources and has a vast population and a continuously growing economy. Today, Indonesia has become a middle-income country. Indonesia’s economy is projected to thrive and the country will Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 233 Indonesia diprediksikan terus bergerak menuju ke kelompok negara berpendapatan tinggi, mengingat dalam beberapa tahun mendatang Indonesia akan memiliki bonus demografi, suatu kondisi dimana jumlah penduduk dalam usia produktif mendominasi keseluruhan jumlah penduduk. Indonesia Data Center IDC memperkirakan kenaikan belanja ICT di tanah air akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Selain itu, daur hidup teknologi juga semakin pendek, ditandai dengan makin banyaknya produk baru dengan selang waktu yang semakin singkat. Di sisi lain, kebutuhan kalangan bisnis akan proses operasional yang semakin efektif dan efisien serta mobilitas yang tinggi akan informasi terkini, mendorong terjadinya percepatan jumlah informasi yang membutuhkan solusi dokumen, baik dari segi solusi cetak dokumen, manajemen dokumen maupun penyimpanan dokumen secara elektronik. enter the high-income category, especially considering that the country will enjoy a demographic bonus, in which the productive- age population will be the largest component of the total population. The Indonesia Data Center IDC estimates that expenses related to information and communications technology ICT in Indonesia will jump in the coming years. In addition, the life cycle of technology will be reduced, as new products flow into the market within a shorter span of time. Moreover, professionals and businesses will require more effective and efficient operational processes as well as rapid streams of information – which will drive demand for document solutions in terms of document printing, document management and electronic storage of documents. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 233 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 234 Pemasaran Sasaran pemasaran produk DICT adalah perkantoran atau korporasi yang membutuhkan solusi dokumen, informasi, dan komunikasi untuk mendukung proses bisnisnya. Dengan ruang lingkup DICT, Astragraphia mempunyai dua segmen usaha yaitu solusi dokumen dan solusi teknologi informasi komunikasi. Untuk solusi dokumen, Astragraphia bekerja sama dengan Fuji Xerox. Jasa yang ditawarkan difokuskan pada upaya memberi solusi dalam bidang pengelolaan dokumen-dokumen perusahaan. Astragraphia juga menyediakan jasa layanan purna jual melalui Full Service Maintenance Agreement. Solusi pengelolaan dokumen semakin berkembang dengan adanya produk-produk dokumen yang membutuhkan teknologi lebih maju, seperti dokumen berwarna. Solusi Dokumen berwarna didukung aplikasi-aplikasi yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan. marKetInG The target market for DICT products is offices and corporations that seek document, information and communication solutions to support their business processes. Within the scope of DICT, Astragraphia operates two business segments, namely document solutions and information and communications technology solutions. For document solutions, Astragraphia partners with Fuji Xerox, and services are focused on solutions for document management. Astragraphia also provides after sales services through its Full Service Maintenance Agreement. Document management solutions develop in line with products that require advanced technology, such as color documents. Document solutions are supported by features that create added value for customers. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 235 Solusi teknologi informasi dan komunikasi dijalankan oleh AGIT yang menawarkan solusi layanan sistem IT terintegrasi, bekerja sama dengan principal papan atas, seperti IBM, SAP, ORACLE, dan CISCO. Dalam bisnis IT ini Astraghaphia memberikan solusi-solusi yang terkait dengan suatu management business process yang diperkuat oleh teknologi informasi berupa jasa solusi ICT yang terdiri dari ICT reseller , professional services, network solution dan outsourcing. Melalui anak perusahaan AXI Astragraphia Xprins Indonesia, kelompok usaha Astragraphia menyediakan jasa layanan digital printing , yakni Digital Variable Data Printing , jasa layanan kurir courier services, dan layanan penjualan peralatan dan perlengkapan kantor. Dengan ragam jasa tersebut, segmen DICT melayani seluruh segmen pasar ritel, korporasi dan pemerintahan, dengan konsep penyediaan solusi yang terintegrasi. Pemasaran jasa DICT dilakukan melalui direct sales yang ditempatkan di seluruh kantor cabang dan untuk produk printer low-end , pemasaran dilakukan melalui kerjasama dengan inDirect Channel. Pelayanan purna jual dilakukan melalui kontrak servis. Untuk Office Business yang berada di kota- kota besar utama, Astragraphia menyediakan pelayanan 3 Hours Down Time, yaitu pelayanan perbaikan dengan jaminan mesin di bawah 3 jam. Jaringan distribusi juga ditunjang oleh Customer Call Center sebagai pusat layanan pelanggan yang secara efektif memberikan solusi untuk semua kerusakan atau permasalahan produk di semua lokasi pelanggan di seluruh Indonesia. Astragraphia juga memantau kepuasan pelanggan melalui mitra survey independen. Saat ini Astragraphia telah memiliki sertifikasi ISO 9000:2000. Portofolio office Astragraphia diperkirakan menguasai pangsa pasar sebesar 40, portofolio production sebesar 39, dan portofolio printer sebesar 15 sumber: IDC. ICT solutions are operated by AGIT and offer integrated IT solutions in partnership with reputable principal companies, such as IBM, SAP, ORACLE and CISCO. In the IT business, Astragraphia provides solutions related to business process management supported by IT systems. ICT solutions include ICT resellers, professional services, network solutions and outsourcing. Further, through AXI Astragraphia Xprins Indonesia, Astragraphia business group provides a digital printing service called Digital Variable Data Printing, courier services and office supplies and stationery. With the range of services, the DICT segment caters to all market segments from retail and corporate to government, with a unique proposition of integrated solutions. DICT marketing is done through a direct sales channel that is available at all branch offices and through inDirect Channel for low-end printers, while after sales services is provided through service agreements. For office businesses located in major cities, Astragraphia offers the 3 Hours Down Time service – guaranteed repair service in less than three hours. Astragraphia’s distribution network is supported by its Customer Call Center, which acts as the focal point of engagement with customers and which can effectively address reports of breakdown or faulty products from anywhere in Indonesia. Astragraphia takes great care to monitor customer satisfaction levels using the service of an independent survey agency. Currently, Astragraphia has ISO 9000:2000 certification. Astragraphia’s office portfolio is estimated to cover a combined 40 of the market, consisting of 39 production portfolio and 15 printer portfolio source: IDC. Business Review Tinjauan Bisnis Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 236 Business Review Tinjauan Bisnis PenGemBanGan seGmen BIsnIs DICt Astragraphia memasarkan produk-produk DICT melalui 29 kantor cabang dan 89 titik layanan di Indonesia. Di tahun 2014, dilakukan penambahan satu cabang baru dan penambahan satu titik layanan lagi guna memperkuat daya jual dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Sementara untuk pengembangan mitra strategis penjualan, pada akhir tahun 2014 Astragraphia telah mempunyai 142 inDirect Channel sebagai mitra bisnis yang menjual produk-produk printer dan low-end office product business. AGIT juga mulai memanfaatkan cabang Astragraphia di kota-kota yang memiliki potensi besar sebagai perluasan market coverage. Sejalan dengan upaya memfokuskan bisnis di bidang layanan DICT, Astragraphia merealisasikan pelepasan 51 kepemilikan saham di anak usaha AGIT Monitise Indonesia. DICt BusIness seGment DeVeLoPment Astragraphia markets DICT products through 29 branch offices and 89 service points in Indonesia. In 2014, Astragraphia opened one new branch office and one service point to enhance competitiveness and service quality to customers. In terms of strategic partners for sales, at the end of 2014 Astragraphia had 142 inDirect Channel as business counterparts, focusing on printers and the low-end office product business. AGIT has also started to leverage Astragraphia office networks in cities with sizeable potential in order to expand its market coverage. In line with its efforts to strengthen focus on DICT services, Astragraphia divested 51 of its shares in subsidiary AGIT Monitise Indonesia. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 237 Business Review Tinjauan Bisnis 2014 PerFormanCe In 2014, net income from the IT business segment managed by Astragraphia grew by 24 to Rp 200 billion. Meanwhile, Astragraphia’s consolidated revenue has been growing at an average of 5 over the last couple of years. Income from Astragraphia contributes 1 to Astra consolidated income. PLans For 2015 Taking into consideration the economic projections for 2015, where full recovery is yet to take place, Astra takes a conservative approach in developing this business. In anticipation of the business climate, Astragraphia will target its income growth on the back of color document solutions, boost contribution of recurring income across all segments and explore new business potential, among others are e-commerce for office business and procurement of Astra Group e-commerce platform in the future. In addition, AGIT in cooperation with SERA is in the development of application for Taxi Orenz, in Surabaya, and in the solution development to support the toll management system with PT MHI. Internally, Astragraphia will also drive operational excellence throughout all areas of the company. KInerJa tahun 2014 Di tahun 2014, laba bersih dari segmen Bisnis Teknologi Informasi yang dikelola oleh Astragraphia tumbuh 24 menjadi sebesar Rp 200 miliar. Sementara itu, pertumbuhan rata- rata pendapatan Astragraphia secara konsolidasi selama dua tahun terakhir bertumbuh sebesar 5. Pendapatan Astragraphia berkontribusi 1 terhadap pendapatan Astra secara konsolidasian. renCana tahun 2015 Astra menerapkan pendekatan konservatif dalam mengembangkan lini bisnis ini dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi tahun 2015 yang diproyeksikan masih belum pulih seperti sedia kala. Sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi tersebut, Astragraphia tetap menargetkan pertumbuhan pendapatan yang berasal dari penjualan solusi dokumen berwarna, meningkatkan kontribusi pendapatan recurring di semua segmen usaha, dan melakukan eksplorasi potensi bisnis baru, diantaranya e-commerce untuk office business dan penyediaan platform untuk e-commerce Grup Astra pada masa mendatang. Selain itu, bekerja sama dengan Grup SERA, AGIT sedang mengembangkan aplikasi untuk Taxi Orenz di Surabaya dan bersama PT MHI mengembangkan solusi untuk mendukung toll management system . Secara internal, Astragraphia juga melakukan operational excellence di semua lini. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 238 Grup Astra membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 19,2 triliun. Naiknya kinerja dari segmen agribisnis, kontrak pertambangan dan jasa keuangan terkoreksi oleh penurunan pendapatan segmen otomotif, seiring dengan menurunnya margin penjualan kendaraan roda empat, serta segmen alat berat yang pada kuartal keempat mencatat penurunan nilai aset tambang batu bara. Ikhtisar Keuangan Grup Astra memfokuskan kegiatan usahanya pada enam segmen bisnis, yakni otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi. Tabel berikut menyajikan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Astra International untuk dua tahun terakhir berdasarkan segment usaha. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam Catatan 33 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Angka disajikan dalam miliar rupiah. The Group recorded consolidated net income of Rp 19.2 trillion. Improved results from the Group’s agribusiness, contract mining operations and financial services were offset by lower earnings from the automotive businesses as margins declined in the car sector, and the heavy equipment business which recorded an impairment charge in relation to its coal mining properties in the fourth quarter. Financial highlights The Group’s activities are focused on six business segments – automotive; financial services; heavy equipment and mining; agribusiness; infrastructure and logistics; and information technology. Profit attributable to Astra International’s shareholders by business segment for the past two years is disaggregated in the table below. Further detail can be found in Note 33 to the Consolidated Financial Statements. Amounts are in rupiah billions. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 239 Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik entitas Induk Laba Bersih Profit Attributable to Owners of the Parent Net Income untuk tahun yang Berakhir 31 Desember For the Years ended 31 December 2014 Rp Miliar Billion 2013 Rp Miliar Billion Perubahan Change Otomotif 8,480 9,829 14 Automotive Jasa Keuangan 4,748 4,273 11 Financial Services Alat Berat dan Pertambangan 3,268 2,971 10 Heavy Equipment and Mining Agribisnis 1,995 1,435 39 Agribusiness Infrastruktur, Logistik dan Lainnya 490 748 34 Infrastructure, Logistic and Other Teknologi Informasi 200 161 24 Information Technology Laba Bersih 19,181 19,417 1 net Income Laporan Laba rugi Komprehensif Konsolidasian Pendapatan bersih konsolidasian yang dibukukan oleh Grup Astra meningkat sebesar 4 menjadi Rp 201,7 triliun. Peningkatan ini terutama didukung oleh peningkatan kinerja agribisinis dan kontrak pertambangan. Laba bersih turun sebesar 1 menjadi Rp 19,2 triliun dan mencerminkan peningkatan kontribusi dari segmen agribisinis sebesar 39, peningkatan kontribusi sebesar 11 dari segmen jasa keuangan, dan peningkatan 10 dari segmen alat berat dan pertambangan, yang terkoreksi oleh 14 penurunan kontribusi dari segmen otomotif. Tanpa memperhitungkan dampak penurunan nilai aset tambang batu bara, Grup Astra membukukan laba bersih senilai Rp 20,1 triliun, atau naik sebesar 4. Beban pokok pendapatan, beban penjualan, serta beban umum dan administrasi naik sebesar 4 menjadi Rp 181,5 triliun – terutama didorong oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 3 menjadi Rp 162,9 triliun dan beban penjualan sebesar 7 menjadi Rp 8,7 triliun, khususnya pada divisi penjualan otomotif serta kenaikan beban pegawai sebesar 11 menjadi Rp 14,2 triliun yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah karyawan dan gaji. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak adalah 156.097, Consolidated statements of Comprehensive Income The Group recorded consolidated net revenue up 4 at Rp 201.7 trillion, primarily due to improved agribusiness and contract mining sales. Net income decreased 1 to Rp 19.2 trillion, reflecting a 39 increase in the contribution from agribusiness, an 11 increase from financial services, and a 10 increase from heavy equipment and mining, offset by a 14 decline from automotive. Excluding the impact of the impairment charge recorded in relation to coal mining properties, the Group would have recorded net income of Rp 20.1 trillion, 4 higher. The total cost of revenue, selling, general and administrative expenses, increased by 4 to Rp 181.5 trillion, primarily due to an increase in cost of revenue by 3 to Rp 162.9 trillion and selling expenses by 7 to Rp 8.7 trillion, particularly in the automotive sales operations, and an increase in employee expense by 11 to Rp 14.2 trillion as a consequence of higher employee headcount and salaries. As at 31 December 2014 the employee headcount of the Company and subsidiaries was 156,097, an increase of 18 over last year. Including jointly controlled Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 240 atau meningkat 18 dari tahun sebelumnya. Dengan memperhitungkan pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi, maka jumlah karyawan Grup Astra mencapai 225.580, naik sebesar 14 dari tahun sebelumnya. Penghasilan lain-lain meningkat 3 menjadi Rp 3,9 triliun. Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi naik sebesar 1 menjadi Rp 6,2 triliun. Pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi di segmen otomotif menyumbang 77 dari seluruh hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi. PermataBank, perusahaan patungan dengan Standard Chartered Bank dengan 44,6 kepemilikan saham Grup Astra, memberikan kontribusi Rp 599 miliar kepada bagian atas hasil bersih pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi, atau turun 22. Beban pajak penghasilan yang dibukukan dalam laporan laba dan rugi konsolidasian mencerminkan pajak penghasilan tahun berjalan dan pajak penghasilan tangguhan Perseroan dan anak perusahaannya. Pajak penghasilan pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi sudah termasuk dalam bagian atas hasil pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi. Besarnya beban pajak penghasilan relatif stabil dibandingkan tahun lalu, yaitu Rp 5,2 triliun. Perusahaan publik yang telah memenuhi persyaratan tertentu, salah satunya ekuitas free-float minimal sebesar 40, berhak mendapatkan pengurangan pajak sebesar 5 dari pajak penghasilan badan yang berlaku. Sejak tahun fiskal 2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk telah memenuhi persyaratan tersebut dan karenanya menerapkan tarif pajak yang lebih rendah. Pembahasan lebih terperinci mengenai kinerja keuangan Perseroan berdasarkan segmen usaha disajikan dalam bagian berikut. Pendapatan bersih per segmen adalah pendapatan bersih setelah eliminasi. entities and associates, the Group’s headcount was 225,580, an increase of 14 over last year. Other income increased by 3 to Rp 3.9 trillion. The Group’s share of results of jointly controlled entities and associates increased by 1 to Rp 6.2 trillion. The Group’s automotive jointly controlled entities and associates comprise 77 of the share of results of jointly controlled entities and associates. PermataBank, the Group’s 44.6 held joint venture with Standard Chartered Bank, contributed Rp 599 billion to the share of results of jointly controlled entities and associates, a decrease of 22. Income tax expense recorded in the consolidated profit and loss account represents the current and deferred income tax for the Company and its subsidiaries. Income tax in relation to the Group’s jointly controlled entities and associates is presented within the share of results of jointly controlled entities and associates. Income tax expense was relatively stable compared to last year’s balance and amounted to Rp 5.2 trillion. Publicly listed entities that comply with certain requirements, one of which is the maintenance of a minimum 40 equity free-float, are entitled to a 5 tax rate reduction from the applicable corporate income tax rate. Since the fiscal year 2009 the Company and PT United Tractors Tbk have complied with these requirements and have therefore applied the lower tax rates. A more detailed discussion of the Group’s financial performance by business activity follows. Net revenue by business activity represents a post-elimination figure. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 241 otomotif Pendapatan bersih dari segmen otomotif Grup Astra pada tahun 2014 mencapai nilai Rp 107,0 triliun, turun sebesar 1 dari Rp 108,0 triliun pada tahun 2013. Pendapatan bersih dari segmen usaha ini memberikan kontribusi sebesar 53 terhadap total pendapatan bersih Grup Astra pada tahun 2014. Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra turun sebesar 14 ke Rp 8,5 triliun, yang terdiri dari Rp 3,7 triliun berasal dari Perseroan dan anak perusahaan serta Rp 4,8 triliun dari pengendalian bersama entitas dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang otomotif. Pelemahan pasar mobil memberikan dampak negatif terhadap margin divisi penjualan. Kontribusi dari Astra Otoparts, segmen usaha komponen otomotif Grup Astra, juga mencerminkan penurunan kepemilikan Grup Astra dari 95,7 menjadi 80 pada kuartal kedua 2013. Secara nasional, total penjualan mobil turun sebesar 2 menjadi 1,2 juta unit. Penjualan mobil Astra turun sebesar 6 ke 614.000 unit, sementara pangsa pasar bergeser dari 53 ke 51. Grup Astra meluncurkan 19 model baru dan 9 model revamped sepanjang tahun 2014. Total penjualan nasional sepeda motor naik sebesar 2 menjadi 7,9 juta unit. Penjualan Astra Honda Motor tumbuh 8 ke 5,1 juta unit dan pangsa pasar meningkat dari 61 ke 64. Pada tahun 2014, Astra Honda Motor meluncurkan 2 model baru dan 15 model revamped. Penjualan Astra Otoparts tumbuh 15, meskipun laba bersih turun menjadi Rp 872 miliar karena margin produksi mengecil akibat lemahnya nilai tukar rupiah dan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi. automotive Net revenue from the Group’s automotive businesses amounted to Rp 107.0 trillion in 2014, declining by 1 from Rp 108.0 trillion in 2013. The Group’s automotive businesses net revenue contributed 53 to total Group net revenue in 2014. Net income from the Group’s automotive businesses declined by 14 to Rp 8.5 trillion, comprising Rp 3.7 trillion from the Company and subsidiaries and Rp 4.8 trillion from its automotive jointly controlled entities and associates. Discounting in the car market continues to have a negative impact on margins in the sales operations. The contribution from the Group’s component business, Astra Otoparts, also reflected the reduction in the Group’s interest from 95.7 to 80 in the second quarter of 2013. The wholesale market for cars decreased by 2 to 1.2 million units. Astra’s car sales fell by 6 to 614,000 units, with its market share decreasing from 53 to 51. The Group launched 19 new models and 9 revamped models during the year. The wholesale market for motorcycles increased by 2 to 7.9 million units. Astra Honda Motor’s sales increased by 8 to 5.1 million units, with its market share increasing from 61 to 64. Astra Honda Motor launched 2 new models and 15 revamped models during the year. Astra Otoparts saw 15 higher sales, although net income decreased to Rp 872 billion on lower manufacturing margins due to the weakening of the rupiah and higher labour costs. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Penjualan Astra Honda Motor tumbuh 8 ke 5,1 juta unit Astra Honda Motor’s sales increased by 8 to 5.1 million units Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 242 Jasa Keuangan Segmen usaha jasa keuangan Grup Astra membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 15,5 triliun. Nilai tersebut mencerminkan tingkat pertumbuhan sebesar 14. Segmen usaha ini memberikan kontribusi 8 terhadap total pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2014. Porsi laba bersih dari segmen usaha jasa keuangan meningkat sebesar 11 ke Rp 4,7 triliun. Tanpa memperhitungkan keuntungan Rp 440 miliar yang dibukukan pada kuartal kedua dan berasal dari akuisisi kepemilikan 50 atas Astra Aviva Life, laba bersih dari segmen jasa keuangan tumbuh sebesar 1. Pertumbuhan yang kuat di hampir semua portofolio jasa pembiayaan konsumen terkoreksi oleh penurunan kontribusi dari Astra Sedaya Finance, menyusul penjualan 14 kepemilikan efektif Perseroan di kuartal kedua dan keempat serta penurunan kontribusi dari PermataBank. Total nilai pembiayaan dari divisi pembiayaan otomotif Astra meningkat sebesar 13 menjadi Rp 64,6 triliun, termasuk di dalamnya adalah jumlah yang didanai melalui pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng. Total nilai pembiayaan dari divisi alat berat turun sebesar 27 menjadi Rp 3,6 triliun akibat penurunan penjualan. Astra Sedaya Finance, perusahaan pembiayaan mobil, membukukan laba bersih senilai Rp 1,2 triliun, naik sebesar 15 yang didorong oleh meningkatnya porsi pembiayaan untuk penjualan mobil baru Astra. Federal International Finance, perusahaan pembiayaan sepeda motor, melaporkan laba bersih dengan jumlah Rp 1,3 triliun, tumbuh sebesar 8 yang didorong oleh peningkatan volume pembiayaan sepeda motor baru maupun bekas. PermataBank, perusahaan patungan Astra dengan kepemilikan Perseroan sebesar 44,6, mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,6 triliun, atau turun 8 akibat kenaikan biaya dana dan tingkat kredit bermasalah. Financial services The Group’s financial services businesses recorded net revenue of Rp 15.5 trillion, reflecting a growth rate of 14. The Group’s financial services businesses net revenue contributed 8 to the total Group’s net revenue in 2014. Net income from the Group’s financial services businesses increased by 11 to Rp 4.7 trillion. Excluding the Rp 440 billion gain recorded in the second quarter from the acquisition of a 50 stake in Astra Aviva Life, net income from the financial services businesses increased by 1. Strong growth across most of the consumer financial services portfolio was largely offset by a decline in contribution from Astra Sedaya Finance, following the sale of an effective 14 interest in the second and fourth quarter, and lower contribution from PermataBank. The aggregate amount financed through Astra’s automotive-focused consumer finance operations grew by 13 to Rp 64.6 trillion, including balances financed through joint bank financing without recourse. The aggregate amount financed through the heavy equipment- focused finance operations declined by 27 to Rp 3.6 trillion due to a reduction in sales. Astra Sedaya Finance, the Group’s car-focused consumer finance company, recorded net income of Rp 1.2 trillion, an increase of 15, driven by financing a higher proportion of Astra’s new car sales. Federal International Finance, the Group’s motorcycle-focused consumer finance company, reported net income of Rp 1.3 trillion, an increase of 8, due to higher new and used motorcycle financing. Astra’s 44.6-held joint venture, PermataBank, reported net income of Rp 1.6 trillion, a decrease of 8, due to an increase in funding costs and non performing loans. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 243 Perusahaan asuransi Astra, Asuransi Astra Buana, membukukan pertumbuhan laba bersih 16 menjadi Rp 1,0 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan premi bruto dan kontribusi dari pendapatan investasi. Perusahaan asuransi jiwa baru Grup Astra, perusahaan patungan antara Perseroan dengan Aviva International Holdings Limited yang memasarkan produk dan layanannya dengan nama “Astra Life Powered by Aviva”, diluncurkan secara resmi pada bulan November 2014. alat Berat dan Pertambangan Pada tahun 2014, segmen usaha alat berat dan pertambangan Grup Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 53,1 triliun, tumbuh sebesar 4 dari Rp 50,9 triliun di tahun 2013. Kontribusi segmen ini kepada total pendapatan bersih Astra di tahun 2014 adalah sebesar 26. Laba bersih dari bidang usaha alat berat dan pertambangan naik 10 menjadi Rp 3,3 triliun. United Tractors, yang 59,5 sahamnya dimiliki oleh Astra, membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 4 dan pertumbuhan laba bersih sebesar 11 menjadi Rp 5,4 triliun. Tanpa memperhitungkan pencatatan atas penurunan nilai aset tambang batu bara sebesar Rp 1.5 triliun, United Tractors membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 43. Di bidang usaha mesin konstruksi, pendapatan bersih turun 4, yang mencerminkan penurunan 16 dari volume penjualan alat berat Komatsu menjadi 3.513 unit. Penurunan ini diimbangi sebagian oleh pendapatan dari suku cadang dan purna jual yang meningkat. Kegiatan kontraktor penambangan dari anak usaha Pamapersada Nusantara menikmati peningkatan volume batu bara dengan stripping ratio yang lebih rendah. Kegiatan usaha ini melaporkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 6 sejalan dengan kenaikan kontrak produksi dan pengangkutan batu bara sebesar 14 menjadi 119 juta ton; sementara itu, volume kontrak pemindahan tanah turun sebesar 5 menjadi 806 juta bank cubic metre. Group insurance company, Asuransi Astra Buana, recorded 16 higher net income of Rp 1.0 trillion due to growth in gross written premiums and an increased contribution from investment earnings. The Group’s new life insurance joint venture with Aviva International Holdings Limited, which markets its products and services as “Astra Life powered by Aviva”, officially launched in November 2014. heavy equipment and mining The Group’s heavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1 trillion in 2014, representing a 4 increase from Rp 50.9 trillion in 2013. The contribution to the Group’s net revenue in 2014 from its heavy equipment and mining businesses was 26. The Group’s net income from its heavy equipment and mining businesses increased by 10 to Rp 3.3 trillion. United Tractors, which is 59.5-owned, reported a 4 increase in net revenue and a 11 improvement in net income at Rp 5.4 trillion. Excluding the impact of the Rp 1.5 trillion impairment charge booked in relation to coal mining properties, United Tractors would have recorded a 43 increase in net income. In the construction machinery business, net revenue decreased by 4, reflecting a 16 decline in Komatsu heavy equipment sales to 3,513 units, partly offset by higher parts and service revenue. The contract mining operations of subsidiary Pamapersada Nusantara benefited from improved coal volumes on lower stripping ratios. It reported a 6 increase in net revenue as contract coal production and hauling increased 14 to 119 million tonnes; meanwhile contract overburden removal decreased 5 to 806 million bank cubic metres. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 244 Anak-anak usaha United Tractors yang bergerak di bidang pertambangan membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 22 volume penjualan batu bara tumbuh 42 menjadi 6 juta ton, meskipun harga jual rata-rata turun sebesar 10. United Tractors dan anak- anak perusahaannya memiliki kepemilikan di sembilan tambang batu bara dengan perkiraan total cadangan sebesar 405 juta ton. United Tractors telah menyelesaikan pengkajian atas nilai tercatat dari properti tambang batu bara menyusul turunnya harga batu bara, dan sebagai akibatnya mengalami penyusutan nilai properti tambang pada akhir tahun. Dampak bersih penyusutan terhadap laba United Tractors yang dapat diatribusikan setelah pajak dan kepentingan non-pengendali adalah senilai Rp 1,5 triliun. Meskipun United Tractors masih melihat usaha pertambangan batu bara sebagai bidang usaha yang menjanjikan dalam jangka panjang, keputusan penyusutan ini mencerminkan kondisi pasar yang lemah sekaligus ketidakpastikan mengenai kapan pasar akan pulih, dan sampai sejauh mana apa pemilihan tersebut akan terjadi. Pada kuartal keempat, United Tractors melalui entitas anaknya, PT Karya Supra Perkasa mengumumkan telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi saham mayoritas atas perusahaan publik yang bergerak di bidang konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk. Meski akuisisi ini tidak diharapkan membawa dampak signifikan pada kinerja keuangan 2015, namun langkah tersebut sejalan dengan strategi Grup Astra untuk terus berkembang ke bidang-bidang usaha baru. Ditopang oleh filosofi pengelolaan usaha Grup Astra, perusahaan-perusahaan terdepan di bidangnya akan dapat dipacu pengembangannya dengan memanfatkan rantai nilai Grup Astra. United Tractors’ mining subsidiaries reported an increase in net revenue of 22, with coal sales 42 higher at 6 million tonnes, although average coal sale prices declined by 10. United Tractors and its subsidiaries own interests in nine coal mines with combined reserves estimated at 405 million tonnes. United Tractors has completed a review of the carrying value of its coal mining properties due to the fall in coal prices, and has consequently impaired its coal mining properties at year end. The net impact of the impairment on United Tractor’s attributable profit after minorities and taxes is Rp 1.5 trillion. While United Tractors still sees coal mining as an attractive business longer- term, this impairment decision reflects the combination of current weak market conditions and uncertainty over the timing and extent of any recovery. During the fourth quarter United Tractors through its subsidiary, PT Karya Supra Perkasa, announced that it had entered into an agreement to acquire a majority share in listed construction company PT Acset Indonusa Tbk. While this acquisition is not expected to have a material impact on 2015 results, it is consistent with the Group’s strategy to expand into new business areas in which market leading businesses underpinned by the Group’s management philosophy, can be enhanced by leveraging the Group’s value chain. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Segmen alat berat dan pertambangan membukukan pendapatan bersih senilai Rp 53,1 triliun Heavy equipment and mining businesses recorded net revenue of Rp 53.1 trillion Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 245 agribisnis Pendapatan bersih Grup Astra dari segmen agribisnis naik sebesar by 29 menjadi Rp 16,3 triliun. Kontribusi divisi agribisnis terhadap pendapatan bersih Grup pada tahun 2014 adalah sebesar 8. Laba bersih dari divisi agribisnis adalah Rp 2,0 triliun, naik sebesar 39. Astra Agro Lestari, dengan kepemilikan Perseroan sebesar 79,7, membukukan laba bersih senilai Rp 2,5 triliun atau meningkat sebesar 39. Harga rata-rata minyak sawit mentah menguat 14 ke Rp 8.282 per kilogram, meskipun volume penjualan minyak sawit mentah turun 13 menjadi 1,4 juta ton sejalan dengan mulai beroperasinya pabrik pengolahan Astra Agro di Sulawesi Barat. Sepanjang tahun 2014, pabrik pengolahan tersebut menjual 255.000 ton olein. Infrastruktur, Logistik, dan Lainnya Pendapatan bersih dari kegiatan usaha bidang infrastruktur, logistik, dan lainnya mencapai nilai Rp 7,8 triliun, tumbuh sebesar 18, dan memberikan kontribusi 4 kepada pendapatan bersih Grup Astra tahun 2014. Laba bersih dari infrastruktur, logistik, dan lainnya turun 34 menjadi Rp 490 miliar. Jalan tol Tangerang-Merak, yang membentang sepanjang 72,5 kilometer dan dioperasikan oleh Marga Mandalasakti, anak perusahaan dengan kepemilikan sebesar 79,3 oleh Grup Astra, melaporkan peningkatan 6 dari volume kendaraan menjadi 43 juta dan kenaikan 9 dari tarif rata-rata. Proses pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer di dekat Surabaya, yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Astra, terus berlangsung. Ruas pertama, sepanjang 14,7 kilometer, telah beroperasi pada bulan Oktober 2014, sementara tahap-tahap selanjutnya yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2015 akan bergantung pada kelancaran proses pembebasan lahan. Bersama dengan kepemilikan Astratel sebesar 40 pada jalan tol lingkar luar Jakarta rute Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 kilometer, maka Astra Grup secara keseluruhan memiliki konsesi atas 124,2 kilometer jalan tol. agribusiness The Group’s net revenue from agribusiness increased by 29 to Rp 16.3 trillion. The contribution from the agribusiness division to the Group’s net revenue in 2014 was 8. Net income from the Group’s agribusiness division was Rp 2.0 trillion, an increase of 39. Astra Agro Lestari, which is 79.7-held, reported net income of Rp 2.5 trillion, up 39. Average crude palm oil prices achieved were 14 higher at Rp 8,282 per kg, although crude palm oil sales decreased by 13 to 1.4 million tonnes in response to the opening of Astra Agro Lestari’s refinery in West Sulawesi, which sold 255,000 tonnes of olein during the year. Infrastructure, Logistics and other Net revenue from infrastructure, logistics and other amounted to Rp 7.8 trillion, increasing by 18, and contributed 4 to the Group’s net revenue in 2014. Net income from infrastructure, logistics and others fell by 34 to Rp 490 billion. The 72.5 km Tangerang-Merak toll road, operated by 79.3-owned Marga Mandalasakti, reported a 6 increase in traffic volumes to 43 million vehicles and a 9 increase in average tariffs. Construction continues at the wholly owned greenfield 40.5 km Kertosono-Mojokerto toll road near Surabaya. Section 1, being 14.7 km, began operation in October 2014 and further stages are expected to be operational during 2015, subject to the timely completion of land acquisitions. Taken together with Astratel’s 40 interest in the greenfield 11.2 km Kunciran- Serpong toll road on Jakarta’s outer ring-road, the Group has an interest in 124.2 km of toll road. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 246 Pendapatan Serasi Autoraya meningkat, meskipun jumlah kontrak sewa kendaraan di segmen usaha TRAC turun sebesar 7 menjadi 29.000 unit. Penurunan ini didorong oleh peningkatan kinerja penjualan mobil bekas, yang dikoreksi oleh turunnya margin penyewaan oleh perusahaan tambang. Laba bersih turun sebesar 22 menjadi Rp 157 miliar. PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan sistem air bersih untuk kawasan Jakarta Barat, mengalami sedikit kenaikan volume penjualan dan mencapai 159 juta meter kubik. Anandamaya Residences adalah proyek pembangunan apartemen hunian mewah di Pusat Kawasan Bisnis Jakarta. Dengan kepemilikan oleh Grup Astra sebesar 60, tahap pemasaran proyek ini pada kuartal ketiga berlangsung dengan sukses, dan menarik animo besar dari pembeli. Selain apartemen hunian, Grup Astra juga tengah melaksanakan pembangunan menara perkantoran grade-A yang terletak bersebelahan dengan Anandamaya Residences. Pembangunan kedua proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2018. teknologi Informasi Pendapatan bersih dari divisi informasi teknologi mencapai nilai Rp 2,0 triliun, turun sebesar 2, dan memberikan kontribusi 1 kepada total pendapatan bersih Grup Astra. Laba bersih dari segmen teknologi informasi tumbuh 24 menjadi Rp 200 miliar. Astragraphia, dengan kepemilikan 76,9 oleh Grup Astra, memiliki fokus kuat di bidang solusi dokumen dan teknologi informasi dan komunikasi. Astragraphia juga merupakan distributor tunggal alat kantor Fuji Xerox di Indonesia. Perusahaan ini melaporkan pertumbuhan laba bersih 24 menjadi Rp 260 miliar, didorong oleh hasil pelepasan 51 kepemilikan atas AGIT Monitise Indonesia senilai Rp 44 miliar. Serasi Autoraya’s revenue improved despite the number of vehicles under contract at its TRAC car rental business being 7 lower at 29,000, driven by higher used car sales. The benefit was, however, offset by lower margins associated with leases to mining companies. The net income decreased by 22 to Rp 157 billion. PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western Jakarta water utility system, experienced marginally higher sales volume of 159 million cubic metres. Anandamaya Residences, the Group’s 60-held luxury residential development project located in Jakarta’s Central Business District, successfully commenced marketing during the third quarter, with strong buyer interest. In addition the Group commenced construction of a grade-A office tower adjacent to Anandamaya Residences. Completion of both developments is expected in 2018. Information technology Net revenue from the information technology division amounted to Rp 2.0 trillion, decreasing by 2, contributing 1 to the Group’s total net revenue. Net income from information technology grew by 24 to Rp 200 billion. Astragraphia, 76.9-owned, is active in the area of document information and communication technology solutions and is the sole distributor of Fuji Xerox office equipment in Indonesia. It reported net income up 24 to Rp 260 billion, benefiting from a gain of Rp 44 billion recorded on its disposal of its 51 interest in AGIT Monitise Indonesia. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 247 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada tahun 2014, Perseroan membukukan laba bersih konsolidasian senilai Rp 19,2 triliun. Perseroan membayar dividen sebesar Rp 8,7 triliun dan mencatatkan keuntungan pada pos ekuitas sebesar Rp 1,6 triliun atas penjualan 25 Astra Sedaya Finance kepada PermataBank, sehingga pemegang saham mendapatkan nilai aset bersih per lembar saham sebesar Rp 2.362 pada tanggal 31 Desember 2014, meningkat sebesar 14 dari posisi pada akhir tahun 2013. Per tanggal 31 Desember 2014, total aset mencapai nilai Rp 236,1 triliun, naik 10 dari 2013. Total liabilitas adalah sebesar Rp 115,7 triliun, naik 7 dari posisi 2013, yang mencerminkan laba tahun berjalan, peningkatan kegiatan usaha, dan belanja modal. Grup Astra tetap berada dalam posisi kuat untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya. Aset lancar berada pada posisi Rp 97,2 triliun, 32 lebih tinggi ketimbang jumlah liabilitas jangka pendek. Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan naik sebesar 9 menjadi Rp 41,3 trilun pada 31 December 2014. Kenaikan ini utamanya disebabkan adanya investasi tanah dan bangunan sebesar Rp 4,5 triliun, terutama untuk penambahan dealer baru dalam divisi penjualan otomotif Astra. Perakhir tahun 2014, Perseroan memiliki 275 dealer mobil 2013: 263 dan 143 dealer sepeda motor 2013: 138 Properti pertambangan terutama terdiri dari konsesi tambang batu bara yang dimiliki oleh anak usaha United Tractors serta cadangan batu bara yang terdapat di sejumlah wilayah konsesi, yang akan berakhir pada waktu yang berbeda- beda sampai dengan tahun 2032. Nilai properti pertambangan setelah dikurangi akumulasi amortisasi turun sebesar by 24 menjadi Rp 9,1 triliun pada 31 Desember 2014, terutama diakibatkan oleh penurunan nilai sebesar Rp 2,7 triliun, sebelum pajak dan kepentingan non - pengendali. Consolidated statements of Financial Position In 2014 the Company earned consolidated net income of Rp 19.2 trillion, paid dividends of Rp 8.7 trillion, and recorded directly to equity a gain of Rp 1.6 trillion on selling 25 of Astra Sedaya Finance to PermataBank, leaving shareholders with a net asset value per share of Rp 2,362 at 31 December 2014, 14 higher than at the end of 2013. As at 31 December 2014 total assets were Rp 236.1 trillion, a 10 increase from 2013 and total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7 increase from 2013, reflective of current year earnings, increased business activity and capital expenditure. The Group remains in a strong position to cover current liabilities. Current assets stand at Rp 97.2 trillion, 32 above current liabilities. Fixed assets net of accumulated depreciation increased by 9 to Rp 41.3 trillion at 31 December 2014. The increase is mainly due to investments in land and buildings of Rp 4.5 trillion mainly attributable to new dealerships within Astra’s sales operations. At year end, the Company has 275 car dealerships 2013: 263 and 143 motorcycle dealerships 2013: 138. Mining properties mainly represent contractual rights held by subsidiaries of United Tractors to mine coal reserves in specific concession areas which will expire at various points until 2032. Mining properties net of accumulated amortisation decreased by 24 to Rp 9.1 trillion at 31 December 2014, mainly due to a gross impairment charge of Rp 2.7 trillion Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 248 Hak konsesi adalah hak pengusahaan jalan tol yang memberikan hak kepada pemegang konsesi untuk menerima pembayaran tol dari pengguna jalan dengan mempertimbangkan pendanaan dan pembangunan infrastruktur jalan. Hak konsesi terkait dengan nilai wajar aset tersebut ditambah dengan biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama masa pembangunan. Konsesi jalan tol dimiliki oleh anak perusahaan Marga Harjaya Infrastruktur pemegang konsesi atas jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer dan Marga Mandalasakti pemegang konsesi atas jalan tol Tangerang- Merak sepanjang 72,5 kilometer dengan masa konsesi yang masing-masing berlaku sampai dengan 2045 dan 2047. Hak konsesi setelah dikurangi akumulasi amortisasi meningkat sebesar 24 menjadi Rp 4,9 triliun, terutama disebabkan oleh proses pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto yang masih berlangsung. Piutang pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang merupakan kelompok aset terbesar Grup Astra saat ini. Portofolio piutang pembiayaan Grup Astra terdiri dari piutang pembiayaan konsumen sebesar 86 dan sewa pembiayaan sebesar 14, meningkat 11 menjadi Rp 60,7 triliun pada 31 Desember 2014. Portofolio pembiayaan konsumen mencakup pembiayaan Astra, antara lain untuk merek-merek Toyota, Daihatsu, dan Isuzu untuk pasar mobil dan Honda untuk pasar sepeda motor. Portofolio sewa pembiayaan terdiri dari pembiayaan leasing untuk mendukung penjualan alat berat Komatsu. Seluruh pembiayaan memiliki jaminan berupa kendaraan maupun alat berat yang dibiayai. Tingkat suku bunga efektif untuk piutang sewa pembiayaan baru pada tahun 2014 berkisar antara 7,5 sampai dengan 21,1 untuk pembiayaan berdenominasi Rupiah dan antara 7,0 sampai dengan 11,0 untuk pembiayaan berdenominasi Dolar AS. Kerugian piutang pembiayaan diakui pada saat terjadinya, yang mengharuskan manajemen memperkiraan nilai kerugian yang terkandung dalam portofolio. Untuk itu, estimasi dibuat dengan mempertimbangkan riwayat kerugian, Concession rights are toll road concession rights that grant the holder the right to receive tolls from users in consideration for the financing and construction of the infrastructure. This right corresponds to the fair value of the asset under concession plus the borrowing costs capitalised during the construction phase. Toll road concession rights held by subsidiaries Marga Harjaya Infrastruktur holds the 40.5 km Kertosono – Mojokerto toll road concession and Marga Mandalasakti holds the 72.5 km Tangerang - Merak toll road concession are valid until 2045 and 2047, respectively. Concession rights net of accumulated amortisation increased by 24 to Rp 4.9 trillion, largely as a consequence of the ongoing construction of the Kertosono-Mojokerto toll road. Current and non-current financing receivables are the Group’s largest category of asset. The Group’s portfolio of financing receivables is 86 consumer financing receivables and 14 finance lease receivables, and increased by 11 to Rp 60.7 trillion at 31 December 2014. The consumer portfolio primarily relates to auto loans, supporting the brands that Astra distributes, including Toyota, Daihatsu and Isuzu in the car market and Honda in the motorcycle market. The finance lease portfolio primarily comprises equipment leased to support the sale of Komatsu heavy equipment. All loans are collateralized against the vehicle or heavy equipment. The effective annual interest rate for the new financing lease receivables in 2014 ranges from 7.5 to 21.1 for Rupiah financing and 7.0 to 11.0 for US Dollar financing. Losses on financing receivables are recognized when they are incurred, which require management to estimate probable losses inherent in the portfolio. Such estimate requires consideration of historical loss experience, Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 249 penyesuaian dengan kondisi sekarang, dan penilaian atas dampak yang mungkin terjadi berdasarkan sejumlah data yang dapat dicermati, termasuk aspek-aspek kondisi ekonomi yang sedang berlangsung seperti tingkat tunggakan, kondisi keuangan konsumen dan segmen pasar tertentu, nilai jaminan serta tingkat suku bunga baik saat ini maupun ke depan. Penyisihan untuk piutang ragu-ragu pada 31 Desember 2014 mencapai nilai total Rp 2,9 triliun dibandingkan dengan Rp 2,6 triliun pada 31 Desember 2013, atau mengalami kenaikan sebesar 9. Secara persentase dari total piutang pembiayaan, total penyisihan tersebut sedikit turun dari 4,8 menjadi 4,7. Penurunan ini mengindasikan adanya perbaikan pada kualitas portofolio kredit sepanjang tahun, proses persetujuan kredit yang cermat, dan struktur pembiayaan yang lebih baik dengan profil amortisasi yang tepat. Modal kerja bersih, yang mencerminkan piutang usaha dan persediaan dikurangi utang usaha, adalah senilai Rp 19,5 triliun pada 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Rp 17,0 triliun pada 31 Desember 2013. Piutang usaha terutama terdiri dari piutang United Tractors dari pelanggannya, piutang Perseroan dari dealer pihak ketiga untuk mobil dan sepeda motor, dan piutang usaha dari Astra Otoparts. Kenaikan piutang usaha sebesar 8 menjadi Rp 21,3 triliun menunjukkan adanya peningkatan piutang usaha dari segmen alat berat dan pertambangan Grup Astra sepanjang tahun 2014. Perputaran piutang usaha konsolidasian adalah 37 hari pada tahun 2014, dibandingkan dengan 34 hari pada tahun 2013. Persediaan terutama terdiri dari alat berat dan suku cadang milik United Tractors, kendaraan dan suku cadang dari Grup Otomotif, dan minyak sawit mentah dari Astra Agro Lestari. Persediaan naik sebesar 18 menjadi Rp 17,0 triliun pada 31 Desember 2014. adjusted for current conditions, and judgments about the probable effects of relevant observable data, including present economic conditions such as delinquency rates, financial health of specific customers and market segments, collateral values and the present and expected future levels of interest rates. The provision for doubtful receivables at 31 December 2014 totaled Rp 2.9 trillion, compared with Rp 2.6 trillion at 31 December 2013, an increase of 9. As a percentage of total financing receivables, the overall provision has slightly fallen from 4.8 to 4.7, which is indicative of improved portfolio quality during the year, prudent credit approval processes and the structuring of loans with an appropriate amortization profile. Net working capital, representing trade receivables and inventories, less trade payables, was Rp 19.5 trillion at 31 December 2014, compared to Rp 17.0 trillion at 31 December 2013. Trade receivables predominantly comprise of amounts owing to United Tractors from customers, amounts owing to the Company from third party automotive and motorcycle dealers, and amounts owing to Astra Otoparts. The increase in trade receivables by 8 to Rp 21.3 trillion is indicative of the increase in the Group’s heavy equipment and mining trade receivables during 2014. The Group’s consolidated trade receivables turnover was 37 days in 2014, compared with 34 days in 2013. Inventories are mainly comprised of heavy equipment and spare parts held by United Tractors, vehicles and spare parts held by the Automotive Group and crude palm oil held by Astra Agro Lestari. Inventories increased by 18 to Rp 17.0 trillion at 31 December 2014. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 250 Liabilitas Pada akhir tahun 2014, total liabilitas adalah Rp 115,7 triliun, naik sebesar 7 dari tahun 2013. Sekitar 64 atau Rp 73,5 triliun dari jumlah tersebut merupakan liabilitas jangka pendek, sedangkan liabilitas jangka panjang tercatat sejumlah Rp 42,2 triliun atau 36 dari total liabilitas. Utang usaha sebagian besar merupakan utang usaha United Tractors kepada pemasok, termasuk Grup Komatsu; utang usaha divisi penjualan otomotif Astra atas pembelian mobil dan sepeda motor, serta utang Astra Otoparts atas pembelian bahan baku dan barang jadi. Utang usaha kepada pihak ketiga per 31 Desember 2014 termasuk utang kepada Grup Komatsu senilai Rp 7,0 triliun 2013: Rp 5,6 triliun yang dijamin dengan letter of credit. Utang usaha naik sebesar 9 ke Rp 18,8 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan utang United Tractors. Saldo keseluruhan utang bersih, di luar anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra, mencapai Rp 3,3 triliun, dibandingkan utang bersih sebesar Rp 3,7 triliun pada akhir tahun 2013, turun sebesar 10. Anak-anak usaha Grup Astra di segmen jasa keuangan memiliki utang bersih sebesar Rp 45,9 triliun dibandingkan Rp 42,3 triliun di akhir tahun 2013, akibat kenaikan volume pembiayaan kendaraan bermotor. Segmen jasa keuangan Grup Astra didanai oleh berbagai sumber pendanaan, termasuk utang bank, obligasi, dan ekuitas. Utang jangka panjang utamanya berkaitan dengan usaha jasa keuangan Grup Astra. Utang jangka panjang, termasuk yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun, naik 15 menjadi Rp 59,5 triliun pada 31 Desember 2014. Dari nilai tersebut, sebanyak 18 merupakan pinjaman bilateral dari bank, 45 pinjaman sindikasi bank, 2 pinjaman non-bank dan utang sewa pembiayaan, dan 35 merupakan obligasi. Liabilities At the end of 2014, total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7 increase from 2013. Approximately 64 or Rp 73.5 trillion consists of current liabilities, and total noncurrent liabilities were Rp 42.2 trillion, 36 of total liabilities. Trade payables are predominantly comprised of amounts owing by United Tractors to suppliers, including Komatsu Group, amounts owing by Astra’s sales operations for the purchase of cars and motorcycles, and amounts owing by Astra Otoparts for the purchase of raw materials and finished units. Trade payables to third parties as at 31 December 2014 included Rp 7.0 trillion 2013: Rp 5.6 trillion owing to Komatsu Group which are secured by letters of credit. The increase in trade payables by 9 to Rp 18.8 trillion is largely due to an increase in United Tractors trade payables balance. Overall net debt, exclusive of the Group’s financial services subsidiaries, was Rp 3.3 trillion, compared to net debt of Rp 3.7 trillion at the end of 2013, a 10 decrease. The Group’s financial services subsidiaries had net debt of Rp 45.9 trillion, compared to Rp 42.3 trillion at 2013 year end, due to an increase in the automotive volumes financed. The Group’s financial services businesses are funded through a mixture of bank debt, bonds and equity capital. Long-term debt predominantly relates to the Group’s financial services businesses. Long-term debt, inclusive of the current portion, increased by 15 to Rp 59.5 trillion at 31 December 2014. Of the total amount, 18 were bilateral loans from banks, 45 were syndicated bank loans, 2 were non bank loans and obligations under finance lease and 35 were bonds. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 251 Perseroan tidak menjamin pelunasan surat utang yang diterbitkan oleh entitas anak. Laporan arus Kas Konsolidasian Arus kas masuk dari aktivitas operasi untuk tahun 2014 adalah Rp 14,9 triliun. Jumlah ini turun sebanyak Rp 6,4 triliun dari 2013, utamanya disebabkan oleh pengelolaan modal kerja. Arus kas keluar untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 adalah Rp 9,5 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar Rp 1,2 triliun. Belanja modal bersih naik 8 menjadi Rp 10,8 triliun. Dividen tunai yang diterima mencapai Rp 4,1 triliun, naik 22, yang terutama berasal dari Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor, dan Astra Daihatsu Motor. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp 4,0 triliun, turun 39, termasuk di dalamnya penerimaan bersih utang jangka panjang dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 4,9 triliun. Dividen tunai yang dibayarkan mencapai Rp 10,2 triliun, atau naik sebesar 2. Dana yang didapatkan dari pelepasan 25 kepemilikan Astra Sedaya Finance dicatatkan sebagai bagian dari aktivitas pendanaan. Pendanaan dan struktur modal Pada akhir tahun, fasilitas pinjaman yang mengikat yang belum digunakan adalah sebesar Rp 22,6 triliun 2013: Rp 31,4 triliun. Selain itu, Grup Astra memiliki kas dan setara kas senilai Rp 20,9 triliun 2013: Rp 18,6 triliun. Grup Astra memiliki posisi kuat untuk memenuhi seluruh liabilitas jangka pendeknya, yang mencapai 76 dari nilai aset lancar pada akhir tahun 2014 2013: 81. Pada 31 Desember 2014, sekitar 67 2013: 61 dari pinjaman Grup Astra, di luar pinjaman segmen usaha jasa keuangan, dikenakan tingkat bunga mengambang sementara sisanya, sebesar 33 2013: 39 dikenakan tingkat bunga tetap atau menggunakan lindung nilai suku The Company does not guarantee the repayment of debt issued by any of its subsidiaries. Consolidated statements of Cash Flow The cash inflow from operating activities for the year was Rp 14.9 trillion. This represented a decrease of Rp 6.4 trillion from 2013, principally due to the Group’s working capital management. The cash outflow from investing activities for the year was Rp 9.5 trillion, an increase of Rp 1.2 trillion. Net capital expenditure increased by 8 to Rp 10.8 trillion. Cash dividends received were Rp 4.1 trillion, an increase of 22, predominantly from Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor and Astra Daihatsu Motor. Net cash flow used from financing activities was Rp 4.0 trillion, a decrease of 39, and included the net proceeds of long-term debt and short-term borrowings of Rp 4.9 trillion. Cash dividends paid were Rp 10.2 trillion, a 2 increase. Proceeds received from disposal of an effective 25 interest in Astra Sedaya Finance has been classified under financing activities. Funding and Capital structure At the year end, undrawn committed facilities totalled Rp 22.6 trillion 2013: Rp 31.4 trillion. In addition, the Group had available cash and cash equivalents of Rp 20.9 trillion 2013: Rp 18.6 trillion. The Group remains in a strong position to cover current liabilities, which represent 76 of current assets at year end 2013: 81. As at 31 December 2014 approximately 67 2013: 61 of the Group’s borrowings, exclusive of financial services companies, were at floating rates and the remaining 33 2013: 39 were either at fixed rates or covered by interest rate hedges. Inclusive of financial services companies Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 252 bunga. Dengan memperhitungkan perusahaan jasa keuangan, maka sekitar 21 2013: 25 dari pinjaman Grup Astra menggunakan tingkat bunga mengambang dan sisa sebesar 79 2013: 75 menggunakan suku bunga tetap atau lindung nilai suku bunga pada 31 Desember 2014. Seluruh lindung nilai suku bunga dilakukan melalui lembaga keuangan yang terpercaya. Secara keseluruhan, pengaturan pendanaan Grup Astra dirancang untuk memastikan keseimbangan ekuitas dan utang tercapai dengan baik, dalam jangka pendek maupun panjang, agar tercipta ruang yang memadai untuk pengembangan usaha. Astra Grup secara aktif dan teratur mengkaji serta mengelola struktur modalnya untuk memastikan struktur modal dan imbal hasil bagi pemegang saham senantiasa berada pada tingkat optimal. Upaya ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal di masa mendatang dan efisiensi modal Grup Astra, profitabilitas saat ini dan proyeksi ke depan, proyeksi arus kas operasional, proyeksi belanja modal, dan proyeksi peluang investasi strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup Astra dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, atau menjual aset untuk mengurangi utang. Grup Astra memonitor tingkat modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio dihitung sebagai perbandingan antara jumlah utang bersih terhadap total ekuitas. Grup Astra secara terpisah memonitor utang bersih konsolidasian perusahaan jasa non-keuangan dan perusahaan jasa keuangan, dengan pertimbangan perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan mengandalkan utang dalam jumlah yang lebih besar. Per akhir tahun 2014, rasio utang bersih terhadap ekuitas Grup Astra, di luar anak usaha jasa keuangan, adalah sebesar 2,8 2013: 3,5. Rasio utang bersih terhadap ekuitas termasuk approximately 21 2013: 25 of the Group’s borrowings were at floating rates and the remaining 79 2013: 75 were either at fixed rates or covered by interest rate hedges as at 31 December 2014. All interest rate hedges are with major creditworthy financial institutions. Overall, the Group’s funding arrangements are designed to keep an appropriate balance between equity and debt, both short and long term, to give flexibility to develop the business. The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt. The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total equity. The Group also separately monitors the consolidated net debt of non-financial services companies and consolidated net debt of financial services companies given the Group’s financial services companies operate with higher levels of leverage than the Group’s non-financial services companies. As at year end the Group’s net debt to equity ratio, exclusive of its financial services subsidiaries, was 2.8 2013: 3.5. Inclusive of the Group’s financial services subsidiaries, the net debt to equity ratio as at year end was 41 Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 253 anak perusahaan jasa keuangan pada akhir tahun 2014 adalah 41 2013: 43. Grup Astra tidak memiliki kebijakan tertentu yang mengatur jumlah utang bersih terhadap ekuitas konsolidasian. Sepanjang tahun 2014, perusahaan Grup Astra menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp 7,9 triliun 2013: Rp 7,9 triliun, sehingga total keseluruhan surat berharga yang diterbitkan Grup Astra pada 31 Desember 2014 mencapai Rp 21,0 triliun 2013: Rp 22,5 triliun. Rincian mengenai obligasi yang diterbitkan sepanjang tahun 2014 diungkapkan pada Catatan 24 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Kebijakan Keuangan Grup Astra mengelola risiko keuangannya menggunakan berbagai teknik dan instrumen. Tujuan utamanya adalah membatasi risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga agar dapat memberikan tingkat kepastian biaya. Dana yang dimiliki Grup Astra dikelola sedemikian rupa untuk meminimalkan risiko serta meningkatkan imbal hasil. Dividen Dividen final senilai Rp 152 per lembar saham 2013: Rp 152 per lembar saham akan diajukan pada Rapat Umum Pemegang Saham pada bulan April 2015. Dengan demikian, total dari dividen final yang diajukan dan dividen interim senilai Rp 64 per lembar saham 2013: Rp 64 per lembar saham, adalah sebesar Rp 216 per lembar saham 2013: Rp 216 per lembar saham dan mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 46 2013: 45. Kebijakan dividen Perseroran diuraikan secara lengkap pada halaman 27 Laporan Tahunan ini. 2013: 43. The Group does not have a defined consolidated net debt to equity policy. During 2014, Group subsidiaries issued bonds with total value of Rp 7.9 trillion 2013: Rp 7.9 trillion, consequently the Group’s total debt securities issued as at 31 December 2014 amounted to Rp 21.0 trillion 2013: Rp 22.5 trillion. Details of the bonds issued during 2014 are disclosed in Note 24 to the Consolidated Financial Statements. treasury Policy The Group manages its exposure to financial risk using a variety of techniques and instruments. The main objectives are to limit exchange and interest rate risks and to provide a degree of certainty about costs. The investment of the Group’s cash resources is managed so as to minimize risk while seeking to enhance yield. Dividends A final dividend of Rp 152 per share 2013: Rp 152 per share will be proposed at the Annual General Meeting to be held in April 2015. The proposed final dividend together with the interim dividend of Rp 64 per share 2013: Rp 64 per share will bring the total dividend for the year to Rp 216 per share 2013: Rp 216 per share, representing a dividend payout ratio of 46 2013: 45. The Company’s dividend policy is disclosed on page 27 of this Annual Report. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Total keseluruhan surat berharga yang diterbitkan Grup Astra per akhir tahun 2014 mencapai Rp 21,0 triliun The Group’s total debt securities issued as of the end of 2014 amounted to Rp 21.0 trillion Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 254 Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Investasi dan Divestasi Pada bulan Maret dan Oktober 2014, Astra Sedaya Finance ASF menerbitkan saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh PermataBank senilai Rp 2,2 triliun. Transaksi ini menyebabkan kepemilikan efektif Grup Astra di ASF turun menjadi 86,14. Laba yang diperoleh dari penurunan kepemilikan sebesar Rp 1,6 triliun telah dicatat ke ekuitas. Pada bulan Mei 2014, Perseroan menyelesaikan proses akuisisi 50 kepemilikan saham di PT Astra Aviva Life, sebuah perusahaan joint venture dengan Aviva International Holdings Limited - perusahaan asuransi terbesar di Inggris, yang bergerak di bidang asuransi jiwa di Indonesia. Keuntungan sebesar Rp 440 miliar, yang merepresentasikan negative goodwill, telah dicatatkan pada tanggal akuisisi. aksi Korporasi Aksi Korporasi Grup Astra dapat dilihat pada sub bab Peristiwa Penting 2014 di halaman 14-18. standar akuntansi Baru Grup Astra menerapkan standar akuntansi baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2014. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dilakukan sesuai dengan persyaratan dan sejalan dengan ketentuan transisi yang diterapkan oleh masing-masing standar. - ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan - ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas - ISAK 29 : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka Penerapan standar akuntansi baru tersebut, yang efektif berlaku pada tahun 2014, tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Keterangan lebih lanjut mengenai standar akuntansi baru diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Investment and Divestment In March and October 2014, Astra Sedaya Finance ASF issued new shares, all of which were subscribed by PermataBank amounting to Rp 2.2 trillion. As a result of this transaction, the Group’s effective ownership in ASF decreased to 86.14. The gain resulting from the dilution amounting to Rp 1.6 trillion has been recorded to equity. In May 2014, the Company completed the acquisition of a 50 interest in PT Astra Aviva Life, a company engaged in the life insurance business in Indonesia, thereby entering into a joint venture with Aviva International Holdings Limited, the United Kingdom’s largest insurer. A gain of Rp 440 billion, representing negative goodwill, was recorded on acquisition date. Corporate actions Please refer Astra Group Corporate Actions in sub chapter Event Highlights of 2014 in page 14-18. new accounting standards The Group adopted new and revised accounting standards that are effective in 2014. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations. - ISAK 27 : Transfer Assets from Customer - ISAK 28 : Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument - ISAK 29 : Stripping Cost in the Production Phase of Surface Mine The adoption of the new and revised accounting standards that are effective in 2014 did not have a material impact on the Group’s consolidated financial statements. Further information on new accounting standards is contained within the Notes to the Consolidated Financial Statements. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 255 transaksi Pihak Berelasi dan transaksi dengan Benturan Kepentingan Keenam segmen usaha utama Grup Astra merupakan bagian dari struktur rantai usaha dan dengan demikian, saling terkait serta saling mendukung dalam kegiatan operasionalnya dengan tetap memperhatikan dan mentaati semua ketentuan yang berlaku. Dalam kegiatan operasional sehari-hari, Grup Astra melakukan transaksi dengan pihak berelasi, terutama untuk kegiatan penjualan, pembelian, dan transaksi keuangan lainnya. Untuk itu, Grup Astra memiliki kebijakan bahwa transaksi tersebut haruslah dilakukan berdasarkan prinsip kewajaran dan tunduk pada peraturan perundangan yang berlaku. Uraian lebih jauh mengenai transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 34 atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Perubahan Peraturan Perundangan yang Berdampak Signiikan terhadap Perusahaan Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundangan yang berdampak signifikan terhadap Perusahaan. Prospek 2015 Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat dan fokus untuk meraih posisi utama dalam berbagai bidang usaha yang dijalankannya. Perseroan berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan potensi dari pertumbuhan perekonomian Indonesia, kekayaan sumber daya alam, dan kebutuhan atas pembangunan infrastruktur. Dalam jangka pendek, kami masih berhati-hati dengan adanya ketidakpastian kondisi makro eksternal, kompetisi di pasar penjualan mobil, dan kemungkinan penurunan harga batubara. Namun demikian, Grup Astra memiliki fundamental keuangan yang solid dan kualitas bisnis yang baik, yang menjadi dasar untuk prospek yang sangat baik dalam jangka panjang. related Party transactions and Transactions with Conlict of Interest Astra Group’s six main businesses are designed on a value chain structurebusiness model and are, therefore, linked and mutually supportive in their operations with due regard to the applicable regulations. In the normal course of business the Group enters into transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Group that such transactions are entered into on an arm’s length basis and in compliance with applicable regulations. Further information on related party transactions is contained within the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note 34. Changes in Laws and regulations Having Signiicant Impact on the Company During 2014 there were no changes in laws and regulations having significant impact on the Company. outlook For 2015 The Group is financially strong, focused on leadership in its various markets and well placed to benefit from Indonesia’s economic growth, natural resources and need for infrastructure development. While we remain cautious about the immediate outlook for 2015 given the uncertain external macro environment, competition in the car market and the likelihood of lower coal prices, we note that the Group is well financed and the quality of our businesses provides the basis for excellent prospects over the longer term. Financial Performance Overview Tinjauan Kinerja Keuangan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 256 Corporate Governance Report Laporan Tata Kelola Perusahaan Me-Ayunan | Me-Ayunan herman Pemenang Lomba Foto astra 2014 Winner of 2014 astra Photo Contest Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 257 GCG Highlights Ikhtisar GCG Penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan integritas memberikan kepercayaan para pemangku kepentingan kepada perusahaan. astra menjalankan Triple-P Roadmap Strategy berlandaskan kepada penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan integritas untuk menjadi aset bangsa yang dapat dibanggakan. Sound practices of good corporate governance is key for the Company to garner trust from its stakeholders. Astra implements the Triple-P Roadmap Strategy based on good corporate governance practices implemented with integrity in the pursuit of becoming the pride of this nation. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik astra dilandaskan pada Catur Dharma, yang merupakan ilosoi perusahaan, serta Pedoman Good Corporate Governance Indonesia dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan praktik umum, baik yang berlaku di Indonesia maupun di tatanan Internasional. Good Corporate Governance implementation in Astra is founded upon Catur Dharma, the Company’s philosophy, as well as Indonesian Good Corporate Governance guidelines in accordance with prevailing laws and regulations as well as the general practices in Indonesia and internationally. sejak beberapa tahun terakhir astra menerapkan “triple-P roadmap strategy” menuju Long term Vision astra 2020, “Pride of the nation” yang dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan GCG Astra has been applying the Triple P Roadmap Strategy in the last several years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra 2020, “Pride of the Nation”, which conforms with the GCG implementation Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 258 Corporate Governance Report Laporan Tata Kelola Perusahaan Astra memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan GCG di seluruh jajaran dan lini usaha Perusahaan dengan integritas secara konsisten. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG yang konsisten dan berintegritas oleh manajemen dan karyawan Astra akan menciptakan proses dan struktur yang baik dalam mengambil keputusan guna meningkatkan kinerja Perusahaan dan nilai perusahaan, meningkatkan kepercayaan investor dan menciptakan hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan. Astra is highly committed to consistently implementing GCG with integrity across the organization and throughout all business segments of the Company. We believe consistentcy and integrity in the implementation of GCG by Astra’s management and all employees will lead to sound decision-making processes and structure, which in turn will enhance the Company’s performance and corporate value, elevate investors’ trust and create a harmonious relationship between the Company and all stakeholders. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 259 Corporate Governance Report Laporan Tata Kelola Perusahaan Seiring dengan semakin beratnya tantangan yang mengiringi peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang, Astra sejak beberapa tahun terakhir menerapkan “Triple-P Roadmap Strategy ” menuju Long Term Vision Astra 2020, “Pride of the Nation”. Triple-P Roadmap Strategy tersebut dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan GCG agar Astra mampu merealisasikan seluruh program yang dicanangkan sehingga dapat menjadi aset bangsa yang membanggakan, yang mampu turut berpartisipasi dalam mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa. PenILaIan PraKteK GCG Penerapan GCG ditinjau dan diperbaiki secara berkala oleh manajemen Astra. Perusahaan mengamati dengan seksama masukan dan pandangan dari para pemangku kepentingan mengenai kualitas penerapan praktek GCG. Astra juga memperhatikan dengan seksama perkembangan terkini dari praktek GCG yang diaplikasikan oleh korporasi-korporasi skala global dan dampak positif yang diraih oleh perusahaan skala global tersebut. Dari pengamatan manajemen Astra, manajemen cukup puas bahwa GCG, termasuk pengendalian internal, yang diterapkan saat ini sudah cukup memadai.Pengendalian keuangan, operasional dan kepatuhan serta sistem manajemen risiko, telah berjalan dengan baik. Namun demikian manajemen bertekad untuk terus berupaya meningkatkan kualitas penerapan praktek GCG pada seluruh aspek operasional Perusahaan. With increasingly intense challenges within the business environment that pose a potential risk to future growth, Astra has been applying the Triple P Roadmap Strategy in the last several years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra 2020, “Pride of the Nation”. The implementation of the Triple P Roadmap Strategy conforms with GCG implementation, to enable Astra to realize all of its established programs in the pursuit of becoming the pride of the nation, continuously contributing to the nation’s growth and prosperity. assessment oF GCG ImPLementatIon GCG implementation is regularly reviewed and improved by Astra’s management. The Company carefully reviews all inputs and insights from stakeholders concerning the quality of its GCG practices. Astra also monitors the latest developments in GCG practices applied by global corporations and the positive results the global-scale companies have garnered. Based on management’s observations, GCG, including internal control, currently in place has been sufficiently implemented. Financial, operational and compliance control and risk management have been carried out adequately. However, the management is committed to always striving for better GCG implementation across all aspects of the Company’s operations. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 260 struKtur tata KeLoLa Perusahaan Sebagaimana lazimnya perusahaan di Indonesia dan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 402007 tentang Perseroan Terbatas, Astra memiliki organ perusahaan yang terdiri dari: • Rapat Umum Pemegang Saham • Dewan Komisaris • Direksi Setiap organ Perusahaan memiliki tugas dan wewenang masing-masing dan memiliki independensi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Rapat Umum Pemegang Saham pada dasarnya merupakan wadah para pemegang saham untuk menentukan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, menyetujui Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Tahunan dan penggunaan laba bersih Perusahaan, serta menyetujui perubahan yang signifikan atas struktur Perusahaan. Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan, sementara Direksi berperan mengelola Perusahaan, keduanya sesuai dengan Anggaran Dasar maupun peraturan perundang- undangan yang berlaku. Jika diperlukan, Dewan Komisaris maupun Direksi dapat membentuk komite atau unit yang berfungsi membantu pelaksanaan tugas dan wewenang mereka masing-masing agar lebih efektif dan efisien. struCture oF CorPorate GoVernanCe Operating as an Indonesian company in accordance with the stipulations in Law No. 402007 on limited liability companies, the Company’s organs consist of: • The General Meeting of Shareholders • The Board of Commissioners • The Board of Directors Each organ of the Company has its respective duties and authority with independence to carry out its duties and functions. The General Meeting of Shareholders in principle is the forum for shareholders to appoint members of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners as well as to approve Annual Financial Statements, Annual Reports and appropriation of the Company’s net income and significant changes to the structure of the Company. The Board of Commissioners carries out an oversight function, while the Board of Directors manages the Company, both in accordance with Articles of Association and prevailing laws and regulations. If deemed necessary, the Board of Commissioners and Board Directors may form a committee or unit to assist the effective and efficient implementation of their respective tasks and authority. Corporate Governance Report Laporan Tata Kelola Perusahaan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 261 Rapat Umum Pemegang Saham RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar Perseroan. Wewenang tersebut antara lain membuat keputusan atas hal-hal sebagai berikut: • Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perusahaan; • Penggunaaan laba bersih Perusahaan; • Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi; • Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perusahaan; • Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan; dan • Rencana Perusahaan melakukan transaksi yang melebihi nilai tertentu dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan setiap tahun paling lambat 6 enam bulan setelah ditutupnya tahun buku Perusahaan, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Perusahaan. General Meetings of Shareholders GMS has the authority not granted to the Board of Commissioners and Board of Directors, within the limits prescribed in the laws and regulations andor the Company’s Articles of Association. The power includes decisions making regarding the following matters: • Approval of the annual report and ratification of the report of the Board of Commissioners as well as the Company’s financial statement; • Approval of the use of the Company’s net profit; • Appointment and termination of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the determination of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors; • Mergers, consolidations and spin off of the Company; • Changes in the Company’s Articles of Association; • Company plans to execute transactions that exceed a certain value and conflict of interest transactions. GMS consist of Annual GMS and Extraordinary GMS. Annual GMS must be held every year no later than 6 six months after the closing of the Company’s fiscal year. Meanwhile, Extraordinary GMS may be held at any time considered necessary by the Company. General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 262 Pursuant to the Otoritas Jasa Keuangan OJK regulations, the Board of Commissioners or a single shareholder or shareholders jointly holding at least 120 of the total shares of the Company may request the Board of Directors to call and convene an Extraordinary GMS. The request, among other, must be made in writing and set out details of the matters to be discussed and the reasons thereof. The GMS can be held if attended by shareholders that represent over half of the total shares issued by the Company. The GMS seeks to arrive at a decision based on a consensus. In the event that a decision cannot be reached through a consensus, decisions will be taken based on affirmative vote of more than 50 of the shares with voting rights represented at the GMS. A different and more rigorous quorum and voting requirement applies in the event that the GMS aims to make decisions on certain important matters, such as approving a merger andor consolidation of the Company. Provisions regarding this particular matter and regarding the GMS are set out in the Company’s Articles of Association. In 2014, Astra held 1 one GMS, the Annual GMS, on 29 April 2014, with a level of attendance at 84.34. Resolutions of the meeting were published in full in newspapers Bisnis Indonesia and The Jakarta Post on 30 April 2014 as stipulated by applicable regulations. The Annual GMS mainly decided the following matters: Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK, Dewan Komisaris atau pemegang saham secara sendiri atau bersama-sama yang mewakili sekurang-kurangnya 120 dari jumlah seluruh saham Perusahaan dapat meminta Direksi untuk memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. Permintaan tersebut, antara lain, harus disampaikan secara tertulis dengan menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan disertai alasannya. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Semua keputusan RUPS diusahakan untuk diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50 bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. Persyaratan kuorum dan pemungutan suara RUPS yang berbeda dan lebih ketat berlaku dalam hal RUPS menentukan hal-hal penting tertentu, seperti untuk menyetujui penggabungan, danatau peleburan Perusahaan. Ketentuan mengenai hal ini dan mengenai RUPS diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Pada tahun 2014 Astra menyelenggarakan 1 satu kali RUPS, yakni RUPS Tahunan, pada tanggal 29 April 2014 dengan tingkat kehadiran 84,34. Hasil-hasil keputusan rapat secara lengkap kemudian dipublikasikan pada surat kabar harian Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post pada tanggal 30 April 2014 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. RUPS Tahunan tersebut pada prinsipnya menyetujui hal-hal sebagai berikut. General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 263 General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham Keputusan Resolutions 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk tahun buku 2013 termasuk mengesahkan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku 2013 1. Approved the Annual Report for fiscal year 2013, including to ratify the Board of Commissioners’ oversight report and to ratify the Company’s Consolidated Financial Statements for fiscal year 2013. 2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 sebesar Rp 19.416.567.798.902 sebagai berikut: a. Sebesar Rp 8.744.447.478.240 dibagikan sebagai dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 64 setiap saham yang telah dibayarkan pada 31 Oktober 2013, sehingga sisanya sebesar Rp 152,- setiap saham yang akan dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014; b. Sisanya sebesar Rp 10.672.120.320.662 dibukukan sebagai laba ditahan Perusahaan 2. Approved the following appropriation of the company’s net profit of fiscal year ended at 31 December 2013 amounting to Rp 19,416,567,798,902: a. A total of Rp 8,744,447,478,240 to be distributed as cash dividend or Rp 216 per share, taking into account interim dividend in the amount of Rp 64 per share paid on 31 October 2013 and therefore the remaining of Rp 152 per share will be paid on 12 June 2014; b. The remaining amount of Rp 10,672,120,320,662 is recorded as retained earnings. 3. a. Mengangkat dan menyetujui susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut: Presiden Komisaris - Budi Setiadharma Komisaris Independen - Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat - Erry Firmansyah - Hisayuki Inoue - Sidharta Utama Komisaris - Anthony John Liddell Nightingale - Benjamin William Keswick - Mark Spencer Greenberg - Chiew Sin Cheok - Jonathan Chang - David Alexander Newbigging Presiden Direktur - Prijono Sugiarto Direktur - Gunawan Geniusahardja - Djoko Pranoto - Widya Wiryawan - Sudirman Maman Rusdi - Simon Collier Dixon - Johannes Loman - Suparno Djasmin - Bambang Widjanarko Santoso 3. a. Appointed and approved the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners as follows: President Commissioner - Budi Setiadharma Independent Commissioner - Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat - Erry Firmansyah - Hisayuki Inoue - Sidharta Utama Commissioner - Anthony John Liddell Nightingale - Benjamin William Keswick - Mark Spencer Greenberg - Chiew Sin Cheok - Jonathan Chang - David Alexander Newbigging President Director - Prijono Sugiarto Director - Gunawan Geniusahardja - Djoko Pranoto - Widya Wiryawan - Sudirman M. Rusdi - Simon Collier Dixon - Johannes Loman - Suparno Djasmin - Bambang Widjanarko Santoso Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 264 General Meeting of Shareholders Rapat Umum Pemegang Saham b. i. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan ii. Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan, pemberian honorarium maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar gross per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 kali dalam satu tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 satu Mei 2014 dua ribu empat belas hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2015 dua ribu lima belas dan memberikan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut diantara para anggota Dewan Komisaris Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan. b. i Authorized the Company’s Board of Commissioners to determine the salary and benefits of the Company’s Board of Directors by taking into account the view of from the Company’s Remuneration and Nomination Committee. ii. Stipulated the total maximum amount of honorarium for members of the Board of Commissioners, which set at Rp 1.1 billion gross per month and to be paid 13 times over the course of one year. This decision is effective as of 1 one May 2014 two thousand and fourteen until the closing of Annual General Meeting of Shareholders in 2015 two thousand and fifteen. Further, to authorize the President Commissioner to determine the distribution of said honorarium among members of the Company’s Board of Commissioners with due observance to the view of the Company’s Remuneration and Nomination Committee. 4. Memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk: a. Menunjuk salah satu kantor akuntan publik di Indonesia, yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar kantor akuntan publik internasional dan terdaftar di OJK, untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2014 b. Menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut. 4. Authorized the Company’s Board of Directors to: a. Appoint one of the public accountant firms in Indonesia that is affiliated with one of big four international public accountant firms and registered with OJK to conduct financial audit on the Company’s financial statements for fiscal year 2014. b. Stipulate the amount of honorarium and other terms related to the appointment of the public accountant firm. Keputusan RUPS yang perlu ditindaklanjuti telah dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan, termasuk pembagian dividen saham yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2014. The Company’s management has taken measures on resolutions of the GMS that require follow-up steps, including distribution of dividends on 12 June 2014. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 265 Board of Commissioners Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas mengawasi Direksi dalam menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan, dan mengelola Perusahaan. Dewan Komisaris juga bertugas memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan. tugas dan tanggung Jawab Secara umum, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perusahaan antara lain adalah: • Melakukan pengawasan atas pengelolaan risiko usaha Perusahaan; • Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usaha; dan • Memberikan tanggapan, rekomendasi dan juga persetujuan, jika diperlukan, terhadap usulan dan rencana yang diajukan Direksi untuk melaksanakan strategi dan rencana pengembangan Perusahaan. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan didasari itikad baik, kehati-hatian dan tanggung jawab serta sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. Dewan Komisaris merupakan suatu majelis, dimana setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri. Presiden Komisaris bertugas mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris. The Board of Commissioners’ duty covers the supervision of the Board of Directors in determining the Company’s management policies, and in managing the Company. The Board of Commissioners also provides advice and recommendations to the Board of Directors in matters concerning the Company’s management. Duties and responsibilities In general, the duties and responsibilities of the Board of Commissioners are, inter alia: • Monitoring the Company’s risk management; • Monitoring the implementation of GCG principles in the business activities; • Providing feedback, recommendations and approval, if needed, on the Board of Directors’ proposals pertaining to the Company’s business development strategy and plans. The Board of Commissioners carries out its duties in good faith, with care and responsibility, and within the scope of its authority as stipulated in the Company’s Articles of Association, applicable laws and regulations, and the principles of good governance. The Board of Commissioners acts as a council where each member cannot act individually. The President Commissioner has the responsibility of coordinating the various activities of the Board of Commissioners. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 266 Ketentuan Komisaris Independen Peraturan OJK mensyaratkan jumlah minimal Komisaris Independen perusahaan publik sebesar 30 dari seluruh anggota Dewan Komisaris. Keberadaaan Komisaris Independen di Perusahaan dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran fairness dengan memperhatikan berbagai kepentingan para pemangku kepentingan. struktur dan Komposisi Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 11 sebelas anggota, dimana 4 empat diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perusahaan telah memenuhi ketentuan independensi sebagaimana diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK, sebagai berikut: • Berasal dari luar Perusahaan; • Tidak mempunyai saham Perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung; • Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan; dan • Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. Dalam RUPS Tahunan 2014 terdapat agenda perubahan susunan Dewan Komisaris. Sehingga, komposisi Dewan Komisaris berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2014 sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris No. 86, tanggal 29 April 2014, yakni: requirements for the Independent Commissioner The OJK Regulation requires that the number of Independent Commissioners of a public listed company must at least be 30 from the total members of the Board of Commissioners. The presence of Independent Commissioners in the Company is expected to promote a fair and objective work environment with due observance to the interests of the various stakeholders structure and Composition of the Board of Commissioners The Company’s Board of Commissioners consists of 11 members, including four Independent Commissioners. The Company’s Independent Commissioners have satisfied the following requirements concerning their independence as stipulated by the Financial Services Authority OJK: • Appointed from person outside of the Company; • Do not own any of the Company’s shares, directly or indirectly; • Have no affiliation with the Company, the Board of Commissioners, the Board of Directors or the Company’s main shareholder; • Are not engaged in a business that is directly or indirectly related to the Company’s business activities. One of the agenda items of the Annual GMS 2014 was the change in the composition of the Board of Commissioners. Pursuant to the resolutions of Annual GMS 2014 and stated in Notarial Deed No. 86 dated 25 April 2014, the composition of the Board of Commissioners is as follows: Board of Commissioners Dewan Komisaris Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 267 Board of Commissioners Dewan Komisaris nama Name Jabatan Position Position Ailiasi dengan Pemegang saham utama Affiliated with Controlling Shareholders Budi Setiadharma Presiden Komisaris President Commissioner - Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Komisaris Independen Independent Commissioner - Erry Firmansyah Komisaris Independen Independent Commissioner - Hisayuki Inoue Komisaris Independen Independent Commissioner - Sidharta Utama Komisaris Independen Independent Commissioner - Anthony John Liddell Nightingale Komisaris Commissioner Director of Jardine Cycle Carriage Benjamin William Keswick Komisaris Commissioner Director of Jardine Cycle Carriage Mark Spencer Greenberg Komisaris Commissioner Director of Jardine Cycle Carriage Chiew Sin Cheok Komisaris Commissioner Director of Jardine Cycle Carriage Jonathan Chang Komisaris Commissioner - David Alexander Newbigging Komisaris Commissioner Managing Director of Jardine Cycle Carriage Masing-masing anggota Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris lainnya dan atau Direktur Perusahaan. Profil lengkap anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada uraian “Data Perusahaan”, sub-bab Profil Dewan Komisaris, halaman 68-73. rapat Dewan Komisaris Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 3 tiga bulan. Bergantung pada agenda rapat, Direksi dapat diundang untuk hadir dalam Rapat Dewan Komisaris. Sesuai dengan kebijakan tersebut, sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 4 empat kali Rapat Dewan Komisaris dan menerbitkan 8 keputusan Dewan Komisaris melalui sirkuler. Members of the Board of Commissioners do not have familial relationship with any other Commissioners andor Directors of the Company. The Profile of the members of the Board of Commissioners is presented in the Corporate Data section in the Board of Commissioners Profile subchapter, page 68-73. Board of Commissioners meeting In accordance with the Company’s policy, the Board of Commissioners meets regularly at least once every three months. Depending on the meeting agenda, if necessary the Board of Commissioners may invite the Board of Directors to attend the meeting. Pursuant to the policy, in 2014 the Board of Commissioners held four meetings and issued eight circular resolutions. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 268 Anggota Direksi hadir dalam Rapat Dewan Komisaris tersebut sehubungan dengan agenda Performance Review . Tingkat kehadiran rata-rata rapat Dewan Komisaris di tahun 2014 adalah sekitar 82. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris Di tahun 2014, Dewan Komisaris telah: 1. Melakukan penelaahan dan memberikan persetujuan atas rencana kerja Perusahaan tahun 2014 yang telah disampaikan Direksi. 2. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan rekomendasi dan nasihat kepada Direksi atas kinerja Perusahaan. 3. Melakukan penelaahan secara berkala dan memberikan arahan kepada komite-komite yang berada di bawahnya atas laporan yang disampaikan oleh komite-komite tersebut. 4. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai isu-isu penting yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi Perusahaan. Selain itu, Dewan Komisaris telah mengeluarkan keputusan Dewan Komisaris yang dilakukan melalui sirkuler antara lain sebagai berikut: 1. Memberi persetujuan atas pembagian dividen interim Perusahaan tahun 2014; 2. Memberi persetujuan atas rancangan pengambilalihan saham PT Asuransi Astra Buana di PT Samadista Karya; 3. Memberi persetujuan atas penerimaan fasilitas kredit revolving dari Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. Pelatihan Dewan Komisaris Guna menunjang tugas dan tanggung jawab yang diemban Dewan Komisaris, para anggota Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri. The Board of Directors attended the Board of Commissioners meetings for matters concerning performance review. The average level of attendance of the Board of Commissioners throughout 2014 was 82. Board of Commissioners Duty Implementation In 2014, the Board of Commissioners has: 1. Reviewed and approved the Company’s work plans for 2014 submitted by the Board of Directors. 2. Periodically reviewed, recommended and provided advice to the Board of Directors regarding the Company performance. 3. Periodically reviewed and provided recommendations to committees under the Board of Commissioners in response to reports submitted by the committees. 4. Provided advice to the Board of Directors on significant issues that affect or potentially affect the Company. In addition, the circular resolutions that the Board of Commissioners has issued are, among others: 1. Approved the Company’s 2014 interim dividend payout; 2. Approved the plan to acquire shares of PT Asuransi Astra Buana in PT Samadista Karya; 3. Approved the revolving credit facility from Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Board of Commissioners training To support the performance of duties and responsibilities by the Board of Commissioners, members of the Board of Commissioners attended seminars and training programs held both in the country and overseas. Board of Commissioners Dewan Komisaris Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 269 Board of Directors Direksi tugas dan tanggung Jawab Direksi bertanggung jawab untuk memimpin dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan. Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik, hati-hati dan penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. Tugas Direksi secara kolektif antara lain: • Menyusun visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan, serta rencana strategis Perusahaan dalam bentuk rencana korporasi corporate plan dan rencana bisnis business plan; • Menetapkan struktur organisasi Perusahaan lengkap dengan rincian tugas setiap divisi dan unit usaha; • Mengelola sumber daya yang dimiliki Perusahaan secara efektif dan efisien; • Membentuk sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perusahaan; dan • Memperhatikan kepentingan dari pemangku kepentingan Perusahaan. Komposisi Direksi Sebagaimana diputuskan dalam RUPS Tahunan tanggal 29 April 2014 dan ditetapkan dalam Akta Notaris No. No. 86, tanggal 29 April 2014, Direksi terdiri dari 9 sembilan orang Direktur, dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut: nama Name Jabatan Position Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director Gunawan Geniusahardja Direktur Director Djoko Pranoto Direktur Director Widya Wiryawan Direktur Director Sudirman Maman Rusdi Direktur Director Simon Collier Dixon Direktur Director Johannes Loman Direktur Director Suparno Djasmin Direktur Director Bambang Widjanarko Santoso Direktur Director Duties and responsibilities The Board of Directors has the responsibility to lead and manage the Company in the interest of the Company. The Board of Directors must perform its duties in good faith, with care and responsibility, with due observance to the Company’s Articles of Association, prevailing laws and regulations, and GCG principles. Collectively, the Board of Directors is among others responsible for: • Formulating the vision, mission and values of the Company as well as the Company’s strategic plan in the form of corporate and business plans; • Establishing the Company’s organizational structure complete with job description of each division and business unit; • Effectively and efficiently managing the Company’s human resources; • Establishing the Company’s internal control and risk management system; • Observing the interests of the Company’s stakeholders. Composition of the Board of Directors As stipulated in the Annual GMS held on 29 April 2014 and stated in the Notarial Deed No. 86 dated 29 April 2014, the Board of Directors consists of nine Directors with the following composition: Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 270 Sesuai dengan praktek-praktek GCG dan untuk memastikan independensi pengambilan keputusan, masing-masing anggota Direksi Perusahaan tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Direksi lainnya danatau Komisaris. Selanjutnya profil para anggota Direksi dapat dilihat di uraian Data Perusahaan pada sub- bagian Profil Direksi di halaman 74-78 Laporan Tahunan ini. rapat dan Kehadiran rapat Direksi Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat Direksi diadakan rata-rata 4 empat kali sebulan dan dapat diselenggarakan rapat tambahan bila dirasakan perlu oleh anggota Direksi. Sepanjang tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat 30 kali dan menerbitkan 2 keputusan Direksi melalui sirkuler. Adapun tingkat kehadiran rata-rata rapat Direksi di tahun 2014 adalah 87. Pelatihan Direksi Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kompetensi para anggota Direksi guna mendukung pelaksanaan tugas pengelolaan Perusahaan yang menjadi tanggung jawab utamanya, Direksi mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri. Para Direktur juga menyelenggarakan kegiatan ceramah atau diskusi sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan pengetahuan dengan masyarakat. Kegiatan peningkatan kompetensi yang diikuti Direktur Perusahaan sepanjang tahun 2014, antara lain: In accordance with GCG practices and to ensure independent decision-making, members of the Board of Directors do not have familial relationships with other members of the Board of Directors andor the Board of Commissioners. Profiles of the members of the Board of Directors is presented in the Corporate Data section in Board of Directors profile subchapter in page 74-78 of this Annual Report. Board of Directors meeting and attendance Pursuant to the Company’s policies, the meeting of the Board of Directors are held on average four times every month. Additional meetings can be held if deemed necessary by the Board of Directors. In 2014, the Board of Directors held 30 meetings and issued two circular resolutions. The average level of attendance at Board of Directors meetings throughout 2014 was 87. Board of Directors training To enhance the capacity and develop the competencies of the Board of Directors in performing their main duties to manage the Company, members of the Board of Directors attend various seminars, workshops, conferences and talk shows organized in the country and overseas. The Board of Directors also delivers lectures and attends discussions to share their knowledge with others. Programs participated by the Company’s Directors in 2014 among others were: Board of Directors Direksi Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 271 Board of Directors Direksi BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF DIreCtors PerFormanCe assessment The Company assesses the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors periodically every year through a structured assessment process. Board of Commissioners Performance Indicator The criteria to assess the performance of the Board of Commissioners is the exercise of duties of the Board of Commissioners in monitoring management policies and management practices of the Company and in providing advice to the Board of Directors in the interest of achieving the Company’s goals. Assessment also includes evaluation of the performance of specific duties mandated by the Company’s Articles of Association andor GMS resolutions. Board of Directors Performance Indicator The Board of Directors assessment criteria include: • The performance of duties and responsibilities of the Board of Directors in accordance with the Articles of Association; • The implementation of the Annual GMS 2014 resolutions; • Realization of work plans. tanggal Date topik Topics tempat Location 21-25 Januari 2014 World Economic Forum - Switzerland Switzerland 1 April 2014 CEO Roundtable by Fortune Most Admired Companies 2014 - Jakarta “Welcoming the New Leadership with a Strong Pilot” Indonesia 23 April 2014 Astra being The World Class Company by Tunas Group Speaker- Jakarta Indonesia 18 Juli 2014 Seminar Ekonomi Makro - Astra International Indonesia 8 Oktober 2014 Kuliah Umum MPKP UI – Universitas Indonesia 22 Oktober 2014 Leadership Summit by Indika Energy Group speaker - Jakarta Indonesia 28-30 Oktober 2014 Forbes CEO Conference Singapore PenILaIan KInerJa DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI Perusahaan melakukan pengukuran pencapaian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi secara periodik setiap tahunnya melalui proses penilaian terstruktur. Indikator Kinerja Dewan Komisaris Kriteria untuk proses penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan jalannya Perusahaan serta pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan pencapaian tujuan Perusahaan. Penilaian juga mencakup evaluasi terhadap pelaksanaan tugas khusus yang telah diberikan sesuai Anggaran Dasar danatau berdasarkan keputusan RUPS. Indikator Kinerja Direksi Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup: • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar Perusahaan; • Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan 2014; dan • Pencapaian realisasi dari rencana kerja. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 272 Pihak Pelaksana Penilaian Kinerja Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan melalui RUPS, sedangkan penilaian terhadap kinerja Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator kinerja Direksi yang telah ditetapkan sebelumnya dan disetujui bersama. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja untuk periode 2014 dalam RUPS Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2015. remunerasI DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI Prosedur Penetapan remunerasi Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan lingkup dan tanggung jawab pekerjaan serta standar domestik dan regional yang berlaku saat ini. Secara garis besar, proses diawali dengan penyusunan rekomendasi serta usulan kepada Dewan Komisaris terkait remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris, usulan remunerasi tersebut diajukan ke RUPS untuk dimintakan persetujuan. RUPS Tahunan dapat juga memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi Direksi dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Selanjutnya penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada hasil keputusan RUPS Tahunan. assessor Assessment of the performance of the Board of Commissioners is done through GMS, while the performance of the Board of Directors is assessed by the Board of Commissioners and GMS. In evaluating the performance of the Board of Directors, the Board of Commissioners refers to the Board of Directors’ performance indicators that have been previously established and agreed. The Board of Commissioners and the Board of Directors will collectively be accountable for the implementation of duties and achievements in 2014 during the Annual GMS that will be held in 2015. remuneratIon oF the BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF DIreCtors Procedure to Determine the remuneration Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors is determined based on the scope and responsibilities of their tasks as well as the prevailing domestic and regional standards. Broadly, the procedure begins with recommendations and suggestions administered by the Remuneration and Nomination Committee to the Board of Commissioners concerning the remuneration for both the Board of Commissioners and Board of Directors. Following review by the Board of Commissioners, the recommendations are then submitted to the AGMS for approval. The Annual GMS may also authorize the Board of Commissioners to determine the amount of remuneration for the Board of Directors, by taking into account recommendations from the Remuneration and Nomination Committee. The decision on remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors refers to the resolution of the Annual GMS. Board of Directors Direksi Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 273 Board of Directors Direksi Penetapan remunerasi di setiap level dalam organisasi Perusahaan dirancang untuk memberikan penghargaan sesuai dengan jabatannya dan mendorong mereka mencapai kinerja yang terbaik. struktur remunerasi Dewan Komisaris Struktur remunerasi untuk periode tahun buku 20142015 bagi Dewan Komisaris mengacu pada hasil keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 April 2014 yaitu pemberian kepada semua anggota Dewan Komisaris honorarium yang keseluruhan maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar bruto per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 tiga belas kali dalam 1 satu tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1 Mei 2014. RUPS melimpahkan wewenang kepada Presiden Komisaris untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium tersebut di antara para anggota Dewan Komisaris Perusahaan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan. Komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri dari honorarium dan tunjangan lainnya. struktur remunerasi Direksi Untuk tahun 2014, jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Astra dan 136 anak perusahaan yang terkonsolidasi 2014: 258 orang, 2013: 245 orang adalah sebesar Rp 1.100 miliar 2013: Rp 983 miliar yang terdiri dari imbalan kerja jangka pendek, pasca-kerja dan imbalan jangka panjang lainnya. Komponen penghasilan Direksi, terdiri dari gaji, tunjangan, fasilitas dan tantieminsentif kinerja. oPsI saham Pada tahun pelaporan, Perusahaan tidak menyelenggarakan program opsi saham bagi manajemen Perseroan. At every level of the Company’s organization, remuneration is designed as a reward in accordance with each individual’s position and as motivation for each individual to achieve the best level of performance. Board of Commissioners remuneration structure The remuneration structure for fiscal year 20142015 of the Board of Commissioners refers to the resolution of Annual GMS on 29 April 2014, in which all members of the Board of Commissioners received an honorarium of a total maximum amount of Rp 1.1 billion gross per month, paid 13 times in one year, starting 1 May 2014. The GMS authorized the President Commissioner to determine the distribution of the honorarium among members of the Company’s Board of Commissioners with consideration to the view of the Company’s Remuneration and Nomination Committee. The income of the Board of Commissioners consists of honorarium, and other allowances. Board of Directors remuneration structure In 2014, the amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors of Astra and 136 consolidated subsidiaries 2014: 258 people, 2013: 245 people was Rp 1,100 billion 2013: Rp 983 billion. The remuneration consisted of short-term remuneration, post- employment benefits and other long-term benefits. The income of the Board of Directors consists of salary, allowances, facilities and performance bonuses and incentives. stoCK oPtIon The Company did not hold a stock option program for the Company’s management in 2014. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 274 KePemILIKan saham DeWan KomIsarIs Dan DIreKsI Hingga akhir tahun 2014, terdapat 2 dua Komisaris Perusahaan, yaitu Budi Setiadharma Presiden Komisaris dan Anthony J.L. Nightingale yang memiliki saham PT Astra International Tbk yaitu masing-masing sebesar 0,01 dan 0,02. Sedangkan anggota Direksi yang memiliki saham PT Astra International Tbk adalah Suparno Djasmin sebesar kurang dari 0,0001. Kepemilikan dalam jumlah ini dianggap tidak menimbulkan benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas pengawasan demi kepentingan Perusahaan. KeBIJaKan DIVIDen Dalam RUPS Tahunan Perusahaan, Direksi merekomendasikan jumlah dividen yang akan dibagikan dengan mempertimbangkan kinerja Perusahaan tahun berjalan, pergerakan pertumbuhan Perusahaan dan imbal hasil menarik yang sewajarnya diterima para pemegang saham Perusahaan, serta saldo laba Perusahaan yang positif. Distribusi dividen dapat dilakukan melalui pembayaran dividen interim kepada pemegang saham sesuai usulan Direksi yang telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris, disusul dengan pembayaran dividen final setelah memperoleh persetujuan RUPS Tahunan. Dalam RUPS Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 29 April 2014 telah diputuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp 8,7 triliun dibagikan sebagai dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 64 setiap saham, sehingga sisanya sebesar Rp 152 setiap saham; dengan rasio pembayaran dividen sebesar 45. Pada tahun 2013, Perusahaan telah membagikan dividen sebesar Rp 8,7 triliun atau Rp 216 per saham dan rasio pembayaran dividen sebesar 45. BoarD oF CommIssIoners anD BoarD oF DIreCtors share oWnershIP As of the end of 2014, there are two members of the Board of Commissioners, namely Budi Setiadharma President Commissioner and Anthony J.L. Nightingale, with ownership of PT Astra International Tbk shares at 0.01 and 0.02, respectively. Among the members of Board of Directors with ownership of PT Astra International Tbk shares is Suparno Djasmin less than 0.0001. The amount of ownerships is within the limit so as not to lead to conflict of interest in the performance of duties for the Company. DIVIDenD PoLICY In Annual GMS, the Board of Directors proposes the amount of dividend payout based on the Company’s performance during the year, the Company growth trend, the level of return that will be attractive and is appropriate for the shareholders of the Company, as well as positive earnings of the Company. The dividend payout may consist of interim dividend paid to the shareholders in accordance with the proposal submitted by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners, followed by final dividend payout upon approval by the Annual GMS. The Company’s Annual GMS held on 29 April 2014 resolved cash dividends of Rp 8.7 trillion, or Rp 216 per share, which was paid as interim dividends at Rp 64 per share and the remaining Rp 152 per share with a payout ratio of 45. In 2013, the Company paid dividends of Rp 8.7 trillion or Rp 216 per share, reflecting a dividend payout ratio of 45. Board of Directors Direksi Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 275 Board of Commissioners Committees Komite-Komite Dewan Komisaris KomIte auDIt Komite Audit merupakan komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Fungsi utama Komite Audit ialah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya terhadap proses penyampaian laporan keuangan, audit, manajemen risiko dan kepatuhan terhadap hukum serta peraturan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, Komite Audit berpedoman kepada Piagam Charter Komite Audit yang mengacu kepada peraturan OJK yang berlaku dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Peran dan tanggung Jawab Sesuai dengan Piagam Komite Audit, peran dan tanggung jawab Komite Audit antara lain meliputi: Peran Komite Audit memberikan pengawasan atas hal-hal berikut: • Keuangan – kredibilitas dan obyektivitas laporan keuangan Perusahan yang akan diterbitkan untuk pihak eksternal dan regulator, termasuk penindaklanjutan keluhan danatau catatan ketidakwajaran terhadap laporan selama periode pengkajian Komite Audit; • Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal – kecukupan proses untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko keuangan dan bisnis; • Kegiatan Pengendalian – rencana dan hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Group Risk Advisory, Group Internal Audit, dan Auditor Eksternal untuk menilai apakah risiko utama telah dicakup dan dievaluasi secara memadai didalam pelaksanaan tugas mereka; • Objektivitas dan Independensi – objektivitas dan independnsi Auditor Internal dan Eksternal; • Aspek hukum – proses dan pelaporan kasus hukum signifikan yang ada di lingkungan Grup Astra; dan • Kepatuhan terhadap peraturan perundangan terkait serta Kode Etik Perusahaan. auDIt CommIttee The Audit Committee is established by and responsible to the Board of Commissioners. The committee’s main task is to assist the Board of Commissioners in carrying out its oversight function in terms of financial reporting, audit, risk management and compliance with prevailing laws and regulations. The Audit Committee’s duties, authority and responsibilities refer to the Audit Committee Charter, which was based on the applicable OJK regulations and has been approved by the Board of Commissioners. roles and responsibilities The roles and responsibilities of the Audit Committee are in compliance with the Audit Committee Charter, they are: roles The Audit Committee will provide oversight over the following matters: • Financial – credibility and objectivity of the Company’s financial statement that will be issued to external parties and regulatory bodies, including follow-up of any complaints andor impropriety noted against said reports during the normal course of the Audit Committee’s review; • Risk Management and Internal Control – adequacy of processes to identify and mitigate financial and business risks; • Assurance Activities – plans and results of activities conducted by the Group Risk Advisory, Group Internal Audit and External Auditor to assess whether key risks are appropriately covered and evaluated in the performance of their work; • Objectivity and Independence – objectivity and independence of the Internal and External Auditor; • Legal – progress and reporting of significant legal cases within the Astra Group; and • Compliance with relevant laws and regulations and the Company’s Code of Conduct and Ethics. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 276 tanggung Jawab Komite Audit memiliki tanggung jawab pelaporan yang mencakup: • Laporan tertulis kepada Dewan Komisaris sedikitnya satu kali setiap kuartal yang berisi rincian kegiatan Komite Audit, menyediakan rekomendasi untuk tindak lanjut, dan memaparkan hal-hal signifikan yang perlu diketahui oleh Dewan Komisaris; • Memberikan rekomendasi untuk Dewan Komisaris mengenai penunjukan terkait Audit Eksternal dengan mempertimbangkan cakupan pekerjaan dan independensi. Komite Audit juga akan mengkaji honor audit yang diajukan oleh manajemen dan mengemukakan temuan ketidakwajaran apapun kepada Dewan Komisaris; • Menentukan apakah Direksi telah mengambil langkah-langkah yang tepat terkait isu-isu yang dijabarkan dalam laporan Komite Audit sebelumnya, dan melaporkan kegagalan signifikan dari pihak terkait untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut kepada Dewan Komisaris; dan • Menyiapkan laporan untuk disertakan ke dalam Laporan Tahunan berisi rincian kegiatan Komite Audit yang, jika diperlukan, mengungkap antara lain mengenai: · Pelanggaran signifikan terhadap peraturan perundangan yang berlaku; · Kesalahan berat atau pengungkapan yang tidak wajar dari pernyataan keuangan; · Ketidakcukupan sistem manajemen risiko atau pengendalian internal; · Kurang memadai independensi Auditor Eksternal atau Internal; · Perbedaan pendapat yang signifikan antara Manajemen dan Audit Eksternal; · Hal-hal terkait potensi signifikan konflik kepentingan yang diidentifikasi oleh Komite Audit selama periode pengkajiannya; dan · Penyediaan Laporan Khusus kepada Dewan Komisaris sebagaimana diminta. responsibilities Reporting responsibilities of the Audit Committee will comprise of: • Providing the Board of Commissioners with a written report a least once a quarter setting out details of the activities of the Audit Committee, providing recommendations for follow up, and detailing significant matters that need to be brought to the attention of the Board of Commissioners; • Provide recommendation to the Board of Commissioners on the External Audit appointment with regard to related scope of work and independency. The Audit Committee will also review the external audit fees proposed by management and highlight any anomalies to the Board of Commissioners; • Determine if appropriate actions have been taken by the Board of Directors regarding matters raised in previous reports of the Audit Committee, and reporting any significant failure by relevant parties’ to follow up on such actions to the Board of Commissioners; and • Preparing a report for inclusion in the Annual Report detailing the activities of the Audit Committee, which, amongst other things, should include where applicable: · Significant violations against applicable laws and regulations; · Material mistakes or inappropriate disclosures in the financial statements; · Inadequacies in the system of risk management or internal controls; · Lack of independence from the External or Internal Auditors; · Significant disagreement noted between Management and External Audit; · Any potentially significant conflict of interest issues noted by the Audit Committee during the normal course of its review; and · Provision of Special Reports to the Board of Commissioners as required. Board of Commissioners Committees Komite-Komite Dewan Komisaris Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 277 Board of Commissioners Committees Komite-Komite Dewan Komisaris masa Jabatan Komite audit Pengangkatan anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris tahun 2014. Masa jabatan Komite Audit berlaku efektif sejak 29 April 2014 sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan 2016. Independensi Komite audit Seluruh Anggota Komite Audit merupakan para profesional dibidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang keuangan. Keanggotaan Komite Audit wajib memenuhi persyaratan independensi yang diatur oleh OJK. untuk memastikan independensi pelaksanaan tugas dan rekomendasi, anggota Komite audit Perseroan merupakan para profesional dibidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang keuangan serta wajib memenuhi peraturan yang diatur oleh oJK. To ensure independence in the performance of its duties and in providing recommendations, members of the Company’s Audit Committee are professionals. They are selected based on, among others things, integrity, competence, experience, financial expertise and OJK requirements. Komposisi Komite audit Pada tahun 2014, keanggotaan Komite Audit mencakup empat 4 orang anggota, yaitu satu 1 Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua dan dua 2 anggota independen, serta ditambah satu 1 anggota khusus yang tidak memiliki hak suara. Audit Committee Term of Ofice The Board of Commissioners appoints members of the Audit Committee based on the Board of Commissioners Circular Resolution 2014. The Audit Committee’s term of office is effective from 29 April 2014 until the closing of the Annual GMS 2016. audit Committee Independence All members of the Audit Committee are professionals in their respective fields. They are selected based on, among other things, their integrity, competence, experience and financial expertise. Members of the Audit Committee must meet the requirement of independence as regulated by OJK. audit Committee Composition In 2014, the Audit Committee comprises four members: one Independent Commissioner as Head of Committee, two independent members and one special member without voting rights. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 278 Komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut: nama Name Jabatan Position Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Ketua Chairman Inget Sembiring Anggota Member Harry Wiguna Anggota Member Chiew Sin Cheok Anggota Member Anggota yang tidak memiliki suara member without voting rights Adapun profil para anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan, di halaman 76 Laporan Tahunan ini. rapat dan Kehadiran rapat Komite audit Sesuai ketentuan dalam Piagam Komite Audit, Komite wajib melaksanakan rapat rutin sebanyak satu kali dalam setiap kuartal dan rapat tambahan jika diperlukan. Komite juga dapat menyelenggarakan rapat khusus guna melaksanakan pembahasan masalah tertentu. Sepanjang tahun 2014, Komite Audit Perseroan telah melaksanakan 7 kali rapat. Tingkat kehadiran rata-rata anggota dalam rapat Komite Audit sepanjang tahun 2014 adalah 97. Program dan Pelaksanaan Program Kerja Selama tahun 2014 Komite Audit telah melaksanakan berbagai program kerja, meliputi: • Pengawasan atas laporan keuangan konsolidasian interim dan laporan keuangan konsolidasian tahunan 2014; • Pengawasan atas rencana kerja serta hasil temuan dari auditor eksternal; • Pengawasan atas rencana kerja dan hasil pelaporan Grup Internal Audit dan Risk Advisory ; dan • Pengawasan atas pelaporan Divisi Legal atas kasus-kasus hukum. • Pengkajian terhadap Piagam Komite Audit. • Pengkajian terhadap laporan Konsultan Independen terkait dengan penilaian terhadap kegiatan Quality Assurance. The Audit Committee composition is as follows: Profiles of Audit Committee members can be perused in the Corporate Data section on page 76 of this Annual Report. audit Committee meetings and meeting attendance Pursuant to the Audit Committee Charter, the Committee is required to convene at least once every quarter, and to hold additional meetings as needed. The Audit Committee may also hold special meetings to discuss certain matters. In 2014, the Audit Committee held seven meetings. The average meeting attendance rate of Audit Committee members in 2014 was 97. Work Program and Implementation In 2014, the Audit Committee completed a number of work programs, including: • Supervision of interim consolidated financial statements and 2014 consolidated financial statements; • Supervision of work plans and resultsfindings of the external auditor; • Supervision of work plans and report from the Group Internal Audit and Risk Advisory; and • Supervision of reports from the Legal Division concerning legal cases. • Reviewed the Audit Committee Charter. • Reviewed a report from the Independent Consultant regarding the assessment of Quality Assurance activities. Board of Commissioners Committees Komite-Komite Dewan Komisaris Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 279 Audit Committee Report Laporan Komite Audit Guna menunjang penerapan GCG, sesuai mandatnya Komite Audit membantu Dewan Komisaris dengan melakukan pengawasan yang independen terhadap aspek laporan kondisi keuangan, audit internal, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan yang material, kasus hukum yang signifikan serta audit eksternal. Fungsi pengendalian internal dan pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan merupakan tanggung jawab manajemen. Pihak audit eksternal bertanggung jawab atas proses audit terhadap laporan keuangan tahunan konsolidasi Perusahaan sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku umum dan memastikan bahwa laporan keuangan telah menyajikan hasil kinerja operasional dan posisi keuangan Perusahaan secara wajar. Komite Audit melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap proses-proses tersebut sesuai dengan Piagam Komite Audit. Dalam rangka melakukan pengawasan, Komite Audit telah mengadakan tujuh kali pertemuan selama tahun 2014 dan melakukan kegiatan- kegiatan berikut: 1. Mengkaji dan membahas dengan pihak manajemen laporan keuangan konsolidasi Perusahaan secara triwulan. 2. Mengkaji dan membahas dengan unit audit internal terkait rencana dan kegiatan audit yang akan dilakukan. 3. Mengkaji temuan hasil audit yang signifikan dengan pihak audit internal dan eksternal; dan memantau proses pelaksanaan rekomendasi hasil audit. 4. Mengkaji dan membahas dengan pihak auditor eksternal terhadap Audit Service Plan dan hasil pemeriksaan audit akhir. 5. Mengkaji dan membahas rencana dan kegiatan serta memberikan pandangan tentang manajemen risiko Perusahaan. 6. Mengkaji dan membahas hal-hal terkait kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan hukum dan regulasi material yang berlaku. 7. Mengkaji dan membahas kasus-kasus hukum dan litigasi signifikan yang dihadapi Perusahaan. To support the implementation of GCG pursuant to its mandate, the Audit Committee assists the Board of Commissioners by carrying out independent oversight of financial reporting, internal audit, risk management, compliance with material laws and regulations, significant legal cases and external audit. Internal control and the Company’s consolidated financial statements are the responsibility of the management, while the external auditor is responsible for the audit of the Company’s annual consolidated financial statements, presented in accordance with prevailing accounting standards, and to ensure that the statements include operational performance and the Company’s financial position are fairly presented. As mandated in the Audit Committee Charter, the Audit Committee oversees and supervises these processes. In carrying out its oversight duties, the Audit Committee in 2014 held seven meetings and the following activities: 1. Reviewed and discussed the Company’s consolidated financial statements with the management every quarter. 2. Reviewed and discussed the audit plan and activities with the internal audit unit. 3. Reviewed significant audit findings with internal and external audits as well as monitored the implementation of audit recommendations. 4. Reviewed and discussed the Audit Service Plan as well as final audit outcome with the external auditor. 5. Reviewed and discussed the plans and activities of the Company’s risk management, and provided insight views. 6. Reviewed and discussed matters concerning the Company’s compliance with prevailing material laws and regulations. 7. Reviewed and discussed significant legal cases and litigations involving the Company. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 280 Selain kegiatan-kegiatan di atas Komite Audit melakukan pertemuan informal dengan Kepala Grup Audit Internal untuk melakukan tindak lanjut dan pembahasan sesuai kebutuhan. Pada tahun 2014, sebanyak 1.181 proyek audit internal telah dilakukan diseluruh lingkungan Grup dengan sekitar 70 mendapatkan hasil penilaian efektif. Tindak lanjut atas hasil audit telah dijalankan dengan hasil memuaskan untuk keseluruhannya. Selain itu Komite Audit telah mengkaji laporan hasil penilaian dari Deloitte Konsultan Indonesia sebagai konsultan independen terkait dengan penilaian terhadap kegiatan Quality Assurance, dimana hasil dari penilaian menunjukkan bahwa kegiatan Quality Assurance telah memenuhi pedoman dari Institute of Internal Auditors IIA. Komite Audit telah mengkaji Piagam Komite Audit dan berpandangan bahw Piagam Komite Audit yang ada masih sesuai dengan peraturan yang berlaku. Komite Audit telah mengkaji serta memberikan pandangan tentang laporan keuangan konsolidasi tahun 2014 beserta laporan audit eksternal. Komite Audit menyatakan apresiasi atas seluruh penjelasan dan tanggapan yang diberikan oleh pihak manajemen selama proses pengkajian tersebut. Aside from the above activities, the Audit Committee also held informal meetings with the Head of the Group Internal Audit for follow-up and discussion as needed. In 2014, 1,181 internal audit projects were completed at Group level and around 70 were found to be effective. All follow-up actions on audit findings have been implemented and were deemed satisfying. The Audit Committee also reviewed a report from Deloitte Konsultan Indonesia as the Company’s independent consultant regarding assessment of Quality Assurance activities. The assessment concluded that existing Quality Assurance activities had complied with guidelines from the Institute of Internal Auditors IIA. The Audit Committee has reviewed the Audit Committee Charter and concluded that the existing Audit Committee Charter still conformed with the prevailing regulations. The Audit Committee reviewed and provided insights into 2014 consolidated financial statements as well as reports from the external auditor. The Audit Committee appreciated all explanations and responses given by the management during the course of the review. Audit Committee Report Laporan Komite Audit Soemadi Djoko Moerdjono Brotodinigrat Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committee Inget Sembiring Anggota Komite Audit Member of Audit Committee Harry Wiguna Anggota Komite Audit Member of Audit Committee Jakarta, 1 Maret 2015 | 1 March 2015 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 281 Remuneration and Nomination Committees Komite Remunerasi dan Nominasi tugas dan tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris perihal nominasi dan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Komite tersebut juga memberi saran terkait calon- calon yang akan ditunjuk sebagai Eksekutif Senior Perusahaan, serta merekomendasikan pembagian tugas anggota Direksi. masa Jabatan Komite remunerasi dan nominasi Masa jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan 2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan. Kualiikasi Komite Remunerasi dan nominasi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi seluruhnya merupakan para profesional di bidangnya masing-masing, antara lain berdasarkan: • integritas • kompetensi • pengalaman • pengetahuan di bidang keuangan Duties and responsibilities The duty of the Remuneration and Nomination Committee is to provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the nomination and remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Committee also provides recommendations concerning candidates of the Company’s senior executive positions as well as the distribution of responsibilities of the Board of Directors. remuneration and nomination Committee Term of Ofice Based on the circular decision of the Company’s Board of Commissioners, the tenure of the Remuneration and Nomination Committee began on 1 May 2014 until the Company’s Annual GMS in 2016. remuneration and nomination Committee Qualiications Members of the Remuneration and Nomination Committee are professionals of their respective fields and are appointed based on, among others factors: • integrity • competence • experience • knowledge in financial matters Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 282 Komposisi Komite remunerasi dan nominasi Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari tiga 3 orang anggota, sebagai berikut: nama Name Jabatan Position Benjamin William Keswick Ketua Chairman David Alexander Newbigging Anggota Member Prijono Sugiarto Anggota Member rapat Komite remunerasi dan nominasi Sepanjang tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan 5 kali rapat, dengan persentasi kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 100. Pelaksanaan tugas Komite remunerasi dan nominasi Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan Nominasi telah secara aktif memberikan masukan dan evaluasi kepada Dewan Komisaris melalui pelaksanaan kegiatan, antara lain: • Perencanaan staff • Penetapan remunerasi Direksi remuneration and nomination Committee Composition The Remuneration and Nomination Committee consists of three members, as follows: remuneration and nomination Committee meeting In 2014, Remuneration and Nomination Committee held five meetings with an average attendance rate of 100. remuneration and nomination Committee Duty Implementation In 2014, the Remuneration and Nomination Committee actively provided suggestions and evaluation to the Board of Commissioners concerning among others the following matters: • Staff planning • Remuneration for the Board of Directors Remuneration and Nomination Committees Komite Remunerasi dan Nominasi Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 283 Executive Committee Executive Committee tugas dan tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab utama Executive Committee adalah melakukan kajian atas keputusan dan kebijakan bisnis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, disamping hal-hal penting lainnya yang diajukan Direksi. masa Jabatan executive Committee Masa jabatan Executive Committee berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan 2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perusahaan. Kualiikasi Executive Committee Anggota Executive Committee seluruhnya merupakan para profesional di bidangnya masing-masing, berdasarkan antara lain: • integritas • kompetensi • pengalaman • pengetahuan di bidang keuangan. Duties and responsibilities The main duty and responsibility of the Executive Committee is to review business decisions and policies that require the Board of Commissioners’ approval as well as other matters requested by the Board of Directors. executive Committee term of Ofice Pursuant to the circular decision of the Company’s Board of Commissioners, the term of office of the Executive Committee commenced on 1 May 2014 until the closing of the Company’s Annual GMS in 2016. executive Committee Qualiications All members of the Executive Committee are professionals in their respective fields. They are appointed with consideration to, among others factors: • integrity • competence • experience • knowledge in financial matters. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 284 Komposisi executive Committee Personalia Executive Committee terdiri dari 7 tujuh orang anggota sebagai berikut. nama Name Jabatan Position Benjamin William Keswick Ketua Chairman Mark Spencer Greenberg Anggota Member David Alexander Newbigging Anggota Member Chiew Sin Cheok Anggota Member Budi Setiadharma Anggota Member Prijono Sugiarto Anggota Member Simon Collier Dixon Anggota Member rapat dan Kehadiran rapat executive Committee Rapat Executive Committee paling tidak diadakan sekali dalam sebulan. Rapat tambahan dapat diselenggerakan jika dibutuhkan. Selama tahun 2014, Executive Committee telah melaksanakan 13 kali rapat, dengan tingkat kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 99. Pelaksanaan tugas executive Committee Selama tahun 2014, Executive Committee telah merealisasikan berbagai program kerja, sebagai berikut: • Memberikan konsultasi dan saran kepada Dewan Direksi atas keputusan strategis, arah organisasi untuk Grup serta hal-hal bisnis seperti perencanaan strategi, kebijakan, investasi serta pengelolaan risiko; • Mengkaji kinerja Grup serta segmen bisnisnya secara berkala. executive Committee Composition The Executive Committee consists of seven members, as follows: executive Committee meeting and attendance The Executive Committee meets at least once every month. Additional meetings may be held as deemed necessary. In 2014, the Executive Committee held 13 meetings with an average attendance rate of 99. executive Committee Duty Implementation During 2014, Executive Committee realized the following work programs: • Provided consultation and recommendations to the Board of Directors on strategic decisions, Group organizational directives and business matters, e.g. strategy planning, policy formulation, investment and risk management; • Reviewed the Group’s performance and the performance of its business segments periodically. Executive Committee Executive Committee Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 285 Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan tugas dan tanggung Jawab Sesuai ketentuan OJK, Perusahaan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi dengan otoritas pasar modal, bursa dan publik secara luas. Sekretaris Perusahaan juga memberikan saran kepada Direksi mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perusahaan. Selain menyampaikan laporan ke otoritas pasar modal, Sekretaris Perusahaan berkoordinasi dengan divisi lain Perusahaan, termasuk legal, dalam memberikan informasi kepada manajemen tentang perubahan dan perkembangan terkini peraturan pasar modal. Tugas lainnya adalah memastikan terlaksananya RUPS, Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris terlaksana dengan baik dan teratur serta memberikan informasi yang tepat waktu kepada para pemegang saham tentang kinerja Perusahaan. astra memiliki sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi dengan otoritas pasar modal, bursa dan publik secara luas serta memberikan saran mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang baik. Astra has a Corporate Secretary function that assists the Board of Directors in its communications with the capital market authority, the stock exchange and the public at large and provides recommendations to the Board of Directors concerning the implementation of GCG principles. Duties and responsibilities Pursuant to OJK regulations, the Company has a Corporate Secretary function that assists the Board of Directors in its communications with the capital market authority, the stock exchange and the public at large. The Corporate Secretary also provides recommendations to the Board of Directors concerning the implementation of GCG principles in the Company. Aside from administering reports to the capital market authority, the Corporate Secretary coordinates with other divisions in the Company including the legal division in order to provide the management with information on the latest changes and developments in capital market regulations. The Corporate Secretary also oversees the regular and proper implementation of GMS, the Board of Directors, and the Board of Commissioners meetings, as well as providing timely information to shareholders regarding the Company’s performance. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 286 Proil Sekretaris Perusahaan Jabatan Sekretaris Perusahaan Astra dipegang oleh Gita Tiffany Boer yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 26 Juni 2011. Gita tiffany Boer Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya, beliau adalah partner pada kantor konsultan hukum Mochtar Karuwin Komar dan meraih gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum, Universitas Indonesia pada tahun 1990 dan gelar LL.M dari Washington College of Law, American University di tahun 1993. Kegiatan sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2014 Berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang 2014, antara lain: 1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 29 April 2014 2. Menyelenggarakan Rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan 3. Mengkoordinasikan dan melaksanakan program sosialisasi Astra Code of Conduct 4. Melakukan keterbukaan informasi terkait kegiatan korporasi Perusahaan termasuk pembagian dividen final dan dividen interim serta beberapa transaksi afiliasi. Corporate Secretary Proile The position of Corporate Secretary is held by Gita Tiffany Boer, who was appointed by virtue of the Board of Director’s decree dated 26 June 2011. Gita tiffany Boer Appointed as the Corporate Secretary on 1 July 2011. Formerly a partner at Mochtar Karuwin Komar law firm, she earned a law degree from the Faculty of Law, University of Indonesia, in 1990 and an LL.M degree from Washington College of Law, American University, in 1993. Corporate secretary activities in 2012 In 2014, the Corporate Secretary organized a number of activities, including: 1. Annual GMS on 29 April 2014 2. Meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners 3. Coordination and implementation of the Astra Code of Conduct dissemination program 4. Information disclosure of the Company’s corporate actions, including the distribution of final and interim dividends and several affiliated transactions. Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 287 Corporate Communication Komunikasi Perusahaan Astra memanfaatkan berbagai media untuk menjalin komunikasi yang efektif dan luas baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. Informasi penting mengenai Perusahaan dipublikasikan antara lain dalam website perusahaan, laporan tahunan, laporan kuartalan, siaran pers, sedangkan informasi internal disebarluaskan melalui majalah karyawan dan surat edaran manajemen, selain juga melalui situs web perusahaan. Selanjutnya, Astra juga berupaya menjaring minat para pemangku kepentingan untuk memberikan pendapat, input dan masukan lainnya yang berguna bagi Perusahaan. hubungan Investor Astra berkomitmen untuk menjalin hubungan yang transparan dengan pemegang saham, investor, serta pihak lain yang terkait dengan memperhatikan peraturan perundangan. Komunikasi yang terbuka menjadi jalan bagi penyampaian informasi secara wajar dan konsisten yang membantu investor mengambil keputusan dan mengalokasikan modalnya secara tepat. Berlandaskan prinsip GCG, Divisi Hubungan Investor Investor RelationsIR Astra membangun interaksi yang kredibel dengan komunitas pasar modal. Divisi IR setiap tahun merilis laporan tahunan yang mengupas tinjauan bisnis dan laporan keuangan Astra pada tahun yang bersangkutan. Selain itu, Astra juga mempublikasikan laporan keuangan dan siaran pers setiap kuartal. Siaran pers juga dilakukan jika ada tindakan korporasi tertentu, seperti kegiatan akuisisi atau divestasi yang signifikan atau pembentukan usaha patungan. Astra juga menggunakan situs web untuk berhubungan dengan pihak eksternal. Situs web milik Astra memuat berbagai macam informasi yang signifikan bagi investor dan calon investor, yaitu: siaran pers, laporan tahunan, harga saham, business update kuartalan hingga informasi bagi pemegang saham. Pada situs web ini, dimuat juga berbagai informasi perusahaan yang tidak berkaitan dengan keuangan yang menarik untuk diketahui oleh investor, seperti tanggung jawab sosial dan tata kelola perusahaan. Astra utilizes various media to establish effective communications for both internal and external purposes. Important information concerning the Company is published through, among others, the company website, annual reports, quarterly reports and press releases, while internal information is disseminated through internal magazines and management circular letters in addition to company portals. Astra also seeks opinions, input and insight from stakeholders that might be useful for the Company. Investor relations Astra is committed to maintaining transparency with shareholders, investors and other related parties with due observance to the prevailing regulations. Open communication is the key to fair and consistent information dissemination, which helps investors to make decisions and appropriate investment choices. Founded upon good corporate governance GCG principles, Astra’s Investor Relations IR Division establishes credible relationships with the capital market community. The IR Division releases the Company’s annual report, which covers Astra’s business performance and financial statements for the relevant year. Further, Astra also publishes quarterly financial statements and press releases. Press release are aslo carried out to announce Astra’s corporate actions, such as significant acquisition or divestment or establishment of a joint venture. Astra’s website is provided to communicate with external parties, which contains informations important for investors and potential investors, including: press releases, annual reports, stock performance, quarterly business updates and shareholder information. Aside from financial data, the website also presents other corporate information which may be of interest to investors, such as on corporate social responsibility and corporate governance. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 288 Untuk menunjang laporan dan pemberitaan tertulis yang ada, Divisi IR juga memiliki sejumlah aktivitas, seperti rapat dengan investor dan analis, konferensi telepon, konferensi analis, kunjungan pabrik, anak perusahaan dan dealer, serta berpartisipasi dalam konferensi domestik dan internasional. Rapat-rapat yang dilakukan oleh Divisi IR tidak membahas informasi material yang belum terbuka untuk umum. Rapat-rapat ini berkisar mengenai pembahasan kinerja perusahaan, tindakan korporasi maupun strategi perusahaan sesuai dengan informasi yang telah dipublikasi. Berikut merupakan catatan kegiatan Divisi IR selama tahun 2014: aktivitas Activity Jumlah acara Number of events Analyst meeting 23 Investor meeting 111 Conference call 45 Visit to factories, subsidiaries, dealers and other locations 35 Benchmarking 1 Domestic and international conference 8 Analyst Gathering Public Expose 1 total events 224 Divisi IR Astra dapat dihubungi melalui situs web, telepon, email atau surat. Penanganan Keluhan Pelanggan Astra selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Upaya tersebut senantiasa diterapkan Astra dalam menjalankan kegiatan usaha. Komitmen ini merupakan wujud dari penerapan butir ke-dua Catur Dharma yang menjadi filosofi perusahaan yang berbunyi “Memberikan Pelayanan yang Terbaik bagi Pelanggan”. In addition to reports and written announcements, the IR Division also organizes a number of activities, among others, investor and analyst meetings, conference calls, analyst conferences, plants visits, subsidiaries and dealers visits as well as participation in domestic and international conferences. Meetings held by the IR Division address the corporate performance, actions and strategies, in accordance with the published information. The following are details of the IR Division’s activities in 2014: Astra’s IR Division is reachable via website, telephone, email or mail. Customer Complaint handling Astra always provides the best services for customers. The endeavor for service excellence is constantly a part of Astra’s business activities. This commitment is the manifestation of the second principle of Catur Dharma, the Company’s philosophy, which is “To Provide the Best Service to Our Customers”. Corporate Communication Komunikasi Perusahaan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 289 Agar dapat mewujudkan butir ke-dua Catur Dharma tersebut, Astra membuka jalur komunikasi seluas-luasnya bagi para pelanggan melalui layanan customer service di gerai-gerai Grup Astra, telepon hotline service dan melalui email di situs Perusahaan. Astra juga memantau berbagai keluhan pelanggan yang dimuat surat pembaca di 306 media cetak, 242 media online dan yang dikirimkan melalui mailing list Perusahaan secara langsung. Pada tahun 2014, Perusahaan mencatat sebanyak 91 keluhan pelanggan disampaikan melalui surat pembaca di media massa dan 64 keluhan pelanggan yang disampaikan melalui mailing list. Dengan begitu, pada sepanjang tahun 2014, Astra menerima total keluhan dari pelanggan sebanyak 155 keluhan. Jumlah tersebut berkurang 9,03 dari 169 keluhan yang disampaikan pada tahun 2013. Pada akhir tahun 2014, seluruh keluhan tersebut telah ditangani dan diselesaikan dengan baik oleh Perusahaan dalam waktu yang bervariasi, rata-rata paling cepat dalam satu hari dan dua hingga tiga minggu setelah keluhan pelanggan diterima. Melalui sarana komunikasi tersebut, Astra berharap pelanggan tidak hanya mudah memberikan saran dan masukan kepada Astra, tetapi sekaligus Astra dapat memberikan solusi terbaik dari setiap keluhan pelanggan. Upaya tersebut menunjukkan komitmen Astra untuk menjaga kepercayaan pelanggan sebagai modal utama dalam menjalin hubungan emosi yang erat dengan para pelanggan guna memastikan pertumbuhan usaha yang berkualitas dan berkesinambungan. hubungan masyarakat humas Divisi Hubungan Masyarakat Divisi Humas Perusahaan memiliki tugas mengelola seluruh fungsi komunikasi antara Perusahaan dan para pemangku kepentingan internal, seperti karyawan, anak perusahaan, yayasan dan kantor cabang; maupun eksternal, seperti masyarakat, pemerintah dan media massa. Untuk itu, Divisi Humas mengelola saluran komunikasi secara efektif agar keterbukaan informasi dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan dan peraturan perundangan yang berlaku. Selama 2014, Divisi Humas Astra menerima 17 kunjungan dari berbagai universitas dan instansi, yang meningkat 21,43 dibandingkan dengan 14 kunjungan serupa pada tahun 2013. To realize the second principle of Catur Dharma, Astra maintains open communication with all customers through its customer service program available at all units of Astra Group, through hotline number and corporate email. Astra also directly observes any written complaints from customers by monitoring 306 print media, 242 online media and complaints lodged via the Company’s mailing list. In 2014, the Company recorded 91 written complaints published as reader’s letters in mass media and 64 complaints delivered via mailing lists. In total, throughout 2014, Astra received 155 complaints, or 9.03 fewer than the 169 complaints made in 2013. By the end of 2014, all complaints were handled and resolved by the Company. The period of time required for complaint handling and resolution varied, on average ranging from one day to two to three weeks after the reception of the complaint. The communication channels are made available and accessible by Astra not only for customers to easily provide suggestions and feedback, but also for the Company to offer the best solutions for any complaints from the customers. This effort signifies Astra’s commitment to maintaining customer trust, which is deemed a key element in building close relationships with customers in order to ensure meaningful and sustainable business growth. Public relations Pr The Company’s Public Relations Division PR Division is responsible for managing communication between the Company and internal stakeholders, e.g. employees, subsidiaries, foundations and branch offices; as well as external stakeholders, e.g. communities, the government and the media. To that end, the PR Division carries out communication management effectively to ensure the information transparency required by stakeholders, and in accordance with prevailing laws and regulations. During 2014, PR Division Astra received 17 visits from universities and institutions, higher by 21.43 from 14 similar visits in 2013. Corporate Communication Komunikasi Perusahaan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 290 Komunikasi dengan Karyawan Guna menjangkau 225.580 insan Astra yang tersebar luas di seluruh nusantara 2013: 197.434, Divisi Humas perlu mengembangkan suatu sistem komunikasi internal yang kokoh, handal dan terintegrasi, sehingga dapat mendukung operasional Grup Astra secara baik tanpa terkendala hambatan komunikasi dan keterbatasan sistem informasi. Untuk itu, Divisi Humas Astra mengelola berbagai jenis media informasi, antara lain publikasi internal berupa Majalah Astra yang terbit setiap bulan, Majalah Dinding Astra yang terbit tiga bulan sekali, Astranet yang dikelola melalui kerja sama dengan Corporate Human Capital Development CHCD, merupakan sarana informasi penting yang terkait perkembangan Perusahaan dan melibatkan partisipasi aktif karyawan dalam menyumbang informasi dan saran kepada manajemen tentang kebutuhan dan kondisi di lingkungan Perusahaan. Divisi PR juga bekerja sama dengan Investor Relations dalam pembuatan Annual Report dan Sustainability Report , termasuk poster, brosur, banner , iklan, Museum Astra, Forum Komunikasi Grup Astra dan Koordinator Wilayah Grup Astra. employee Communication To reach the 225,580 employees within Astra that are located throughout the archipelago 2013: 197,434, the PR Division needs to have a solid, reliable and integrated internal communication system. The system has to be able to support Astra Group’s seamless operations, without hindrance caused by limitation of communication and information systems. To that purpose, Astra’s PR Division manages various types of information media, among others the Astra Magazine monthly internal publication, the quarterly Wall Bulletin and Astranet, which is managed in cooperation with Corporate Human Capital Development CHCD and is a vital means of information that provides updates on the Company developments. Astranet invites active participation from employees to contribute information and suggestions to the management concerning the needs and conditions of the Company’s environment. Further, the PR Division also collaborate with the Investor Relations in preparing the Annual Report and Sustainability Report, and oversee posters, brochures, banners, advertisements, the Astra Museum, Astra Group Communication Forum and Astra Group Regional Coordinator. Corporate Communication Komunikasi Perusahaan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 291 Corporate Communication Komunikasi Perusahaan Disamping itu, pelibatan langsung jajaran manajemen Astra juga dilaksanakan dalam forum “Gemba”, suatu bentuk interaksi aktif melalui berbagai pertemuan dan dialog antara Presiden Direktur, Direksi dan Eksekutif Grup Astra dengan para Kepala Departemen dan key personnel Grup Astra di berbagai wilayah di Indonesia. Upaya temu muka tersebut dilakukan minimal dua kali putaran dalam satu tahun satu putaran dilaksanakan dua kali, yang masing-masing diselenggarakan di dua kota yang berbeda agar terjalin komunikasi dua arah, serta peninjauan secara langsung kondisi yang terjadi dalam keseharian operasional Perusahaan. Meyakini bahwa upaya memperhatikan, mendengarkan dan menanggapi keprihatinan dan aspirasi para karyawan merupakan hal yang sangat penting, manajemen Astra memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Forum Komunikasi Grup Astra. Forum ini berfungsi untuk mengoordinasikan komunikasi aktif karyawan melalui media komunikasi yang dilaksanakan secara reguler. Sepanjang tahun 2014, forum komunikasi grup Astra diselenggarakan sebanyak lima kali. In addition, Astra’s management team is directly involved through the organization of town hall like meetings and dialogues between the President Director, Board of Directors and Executives of Astra Group with the Heads of Departments and Astra Group’s key personnel in various regions in Indonesia, known as the “Gemba” forum. The Gemba forum is held at least twice a year each round consists of two events, each organized in a different city and is a way to establish two-way communication. The events also enable direct supervision at field level and of daily operations within the Company. Astra’s management believes in the importance of observing, listening and addressing the concerns and aspirations of employees, and therefore gives its full support to the Astra Group Communication Forum. This forum coordinates employee communication and is held regularly. In 2014, the Astra Group Communication Forum was organized five times. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 292 Forum-forum tersebut memfasilitasi pertukaran informasi yang memberi dua manfaat, yakni: membantu menciptakan tanggapan positif dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan gagasan-gagasan bermanfaat bagi kemajuan Perusahaan. media massa Astra menyadari pentingnya peranan pers dan media massa dalam mendukung implementasi praktek terbaik tata kelola perusahaan yang giat dijalankan oleh Perusahaan. Salah satu acuannya adalah proses penyampaian informasi secara transparan, kontinu dan accountable kepada para pemangku kepentingan melalui media massa. Oleh sebab itu dalam menjalin relasi dengan media, selama ini Astra senantiasa membuka saluran komunikasi dan memberikan keterbukaan informasi sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan dengan memperhatikan peraturan perundangan. Berbagai program dalam komunikasi dengan media massa dilakukan Astra di antaranya program edukasi yang dihadiri oleh jajaran Direksi Astra dan anak perusahaan Astra, seperti Workshop Wartawan Pasar Modal, Workshop Wartawan Industri dan Workshop Wartawan Lingkungan yang telah berlangsung sejak tahun 1999. Di samping itu, secara berkala Direksi Perusahaan juga menyediakan waktu untuk melakukan wawancara dengan media massa guna memberikan kesempatan dalam penjelasan mengenai aksi korporasi yang dilakukan. These forums facilitate the information exchange with two-fold benefits: encouraging a positive response from participants and elicit meaningful insights for the Company’s development. mass media Astra recognizes the critical role of the press and mass media to the implementation of good corporate governance GCG best practices in the Company. Part of GCG is the transparent, continuous, and accountable provision of information to stakeholders using mass media as the conduit. Therefore, with respect to its relationship with the media, Astra maintains open communication and provides information in accordance with stakeholders’ needs with due observance to the prevailing regulations. Astra organizes a variety of programs for mass media, including educational programs attended by Astra’s and subsidiary companies’ Boards of Directors, e.g. Capital Market Journalist Workshop, Industry Journalist Workshop and Environment Journalist Workshop. These workshops have been on going since 1999. In addition, the Board of Directors periodically attends media interviews to disseminate the corporate actions undertaken by the Company. Corporate Communication Komunikasi Perusahaan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 293 Corporate Communication Komunikasi Perusahaan Dalam rangka memberikan informasi yang akurat, setiap bulan Astra mengirimkan update informasi tentang kinerja Grup Astra melalui siaran pers, berisi informasi meliputi data realisasi penjualan mobil dan motor, kinerja korporasi lainnya seperti investor buletin, penyampaian laporan keuangan triwulanan, keterbukaan informasi dan informasi kegiatan CSR Astra yang disampaikan secara langsung melalui email ke media massa, serta saluran komunikasi lainnya seperti website Bursa Efek Indonesia. Sepanjang tahun 2014, Astra telah mengeluarkan 72 siaran pers, meningkat dibandingkan 57 siaran pers pada tahun 2013. Astra juga merealisasikan empat kali kunjungan media, sembilan kali wawancara, sembilan kali buka puasa bersama dengan berbagai lapisan media serta tujuh kali konferensi pers. Tidak hanya itu, Astra juga menyelenggarakan Lomba Foto Astra untuk kalangan wartawan. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas komunikasi dua arah dengan salah satu stakeholder Astra, yaitu media massa. Pada tahun 2014, Astra juga turut serta dalam kegiatan organisasi wartawan di antaranya Hari Pers Nasional yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia PWI, Aliansi Jurnalistik Indonesia AJI dan Pewarta Foto Indonesia PFI. To ensure information accuracy, Astra circulates monthly updates on Astra Group performance, including data on sales of cars and motorcycles via press release; updates on corporate performance, such as investor bulletins; quarterly financial statements; and information on Astra’s CSR activities. This information is published directly via email to the media and other communication channels, e.g. the Indonesia Stock Exchange website. Throughout 2014, Astra published 72 press releases compared to 57 press releases in 2013. Astra also organized four media visits, nine interviews, nine breakfasting events with the media and seven press conferences. Astra also held the Astra Photography Competition for journalists. The series of activities was conducted to maintain the quality of communication with the media as one of the Company’s stakeholders. In 2014, Astra also took part in activities held by journalist organizations, among others the commemoration of National Press Day held by the Indonesian Journalists Association PWI, the Alliance of Independent Journalists AJI and the Indonesian Photojournalists Association PFI. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 294 Astra menganut konsep three lines of defence, dimana manajemen bertanggung jawab terhadap jalannya sistem pengendalian intern guna memastikan penyimpangan yang terjadi segera dapat di identifikasikan dan dilakukan tindak lanjut yang tepat. Fungsi manajemen risiko dan pengendali lain melakukan pemantauan terhadap jalannya fungsi pengendalian dan Internal Auditor dan Eksternal Auditor melakukan audit terhadap kerangka sistem pengendalian serta pelaksanaannya. evaluasi terhadap efektivitas sistem Pengendalian Internal Grup Internal Audit memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan keyakinan adanya koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi pengendalian Perusahaan sehingga dapat berjalan dengan efektif. Unit Quality Assurance juga telah dibentuk dalam struktur Grup Internal Audit dengan tugas utama melaksanakan pengkajian dan memberikan keyakinan bahwa pemeriksaan audit yang dilakukan dalam lingkungan Grup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dari penilaian konsultan independen terkait dengan kegiatan Quality Assurance, diperoleh hasil bahwa kegiatan Quality Assurance telah memenuhi standar dari Institute of Internal Auditors IIA. Astra applies a three-line defence concept, where the management is responsible for the internal control system in order to ensure that any deviation can be immediately identified and aptly rectified. Risk management and other assurance functions monitor the implementation of the control function, while the Internal Auditor and External Auditor conduct audits on the framework of the internal system and its operations. evaluation of the effectiveness of the Internal Control system The Group Internal Audit has the primary responsibility of ensuring good coordination of the various control functions of the Company so that these functions may operate effectively. A Quality Assurance Unit has also been established within the Group Internal Audit structure, with the main task of reviewing and ensuring that audits conducted across the Group are in compliance with established standards. Based on the assessment of the independent consultant concerning the Quality Assurance activities, the existing Quality Assurance activities comply with the standards set by the Institute of Internal Auditors IIA. Internal Control System Sistem Pengendalian Internal Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 295 Fungsi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh jajaran manajemen pada setiap unit bisnis; dengan tugas mengidentifikasi dan mengelola risiko sesuai dengan wewenang yang melekat pada masing-masing unit terkait. Dalam hal ini, Risk Management Advisory RMA berfungsi untuk membantu pihak manajemen dalam menjalankan kerangka kerja Enterprise Risk Management ERM sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan masing-masing bisnis. RMA juga berperan membantu Direksi melalui penyediaan laporan konsolidasi risiko utama yang diidentifikasi di berbagai unit bisnis. Kerangka dan mitigasi risiko Beberapa risiko utama yang berpotensi mengakibatkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kegiatan operasional bisnis adalah sebagai berikut: 1. risiko Keuangan Risiko ini terkait dengan faktor pergerakan suku bunga, nilai tukar terhadap mata uang asing dan kredit. Oleh karena itu kegiatan Grup yang terkait dengan aktivitas ekspor impor dan jasa keuangan akan terpengaruh dengan pergerakan faktor yang disebut diatas. untuk meningkatkan kemampuan Perusahaan didalam mengelola risiko, astra membangun dan menerapkan kerangka kerja enterprise risk management dengan difasilitasi oleh risk management advisory guna membantu Direksi mengelola dan memitigasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan. To build the capacity of the Company in managing risks, Astra is developing and implementing the Enterprise Risk Management framework, facilitated by Risk Management Advisory, which assists the Board of Directors in managing and mitigating risks faced by the Company. Risk management is the responsibility of management personnel in all business units; they are tasked with identifying and managing risks within their scope of authority. Risk Management Advisory RMA assists the management in operating the Enterprise Risk Management ERM framework according to their respective risk profiles and business needs. RMA also assists the Board of Directors by providing consolidated reports of key risks identified in various business units. risk Framework and mitigation steps A number of key risks that may adversely impact business operations are as follows: 1. Financial risk Financial risk is related to changes in interest rate, foreign exchange rate and credit. The Group’s activities in exportimport and financial services are exposed to these risks. Risk Management Manajemen Risiko Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 296 2. risiko harga Komoditas Risiko ini terkait dengan pergerakan harga komoditas dunia dimana dapat mempengaruhi pendapatan Grup secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan harga komoditas minyak kelapa sawit dan batu bara akan berdampak pada tingkat pendapatan yang dibukukan oleh divisi agribisnis, alat berat dan pertambangan, sedangkan perubahan harga BBM akan berdampak pada penjualan divisi otomotif. Selain itu, pergerakan harga komoditas dapat mempengaruhi biaya produksi pada kegiatan manufaktur Grup yang mana bahan baku maupun komponennya dipengaruhi oleh fluktuasi dari harga komoditas. 3. risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan Grup mengandalkan pasokan berbagai bahan komponen manufaktur, sehingga kendala dalam rantai pasokan berpotensi mengganggu proses produksi. 4. risiko Bencana alam Secara letak geografis Indonesia adalah negara kepulauan terletak antara dua lempeng benua yang memiliki banyak gunung berapi sehingga rentan terhadap gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Risiko ini dihadapi oleh Grup mengingat kegiatan usaha Grup banyak tersebar di wilayah Indonesia. Perseroan telah menyiapkan kerangka mitigasi untuk risiko-risiko utama tersebut, sebagai berikut. 2. Commodity Price risk Commodity price risk is associated with changes in global commodity prices, which may directly or indirectly affect the Group’s revenues. Changes in commodity prices such as palm oil or coal impact revenues gained by the agribusiness division and heavy and mining equipment, while changes in fuel prices may affect sales in the automotive division. In addition, changes in commodity prices could affect production costs in the Group’s manufacturing activities, where prices of raw materials and components are influenced by fluctuations in commodity prices. 3. risk of supply and services Procurement The Group relies on the supply of various manufacturing components. Therefore, disruptions to the supply chain may disrupt the production process. 4. natural Disaster risk Geographically, Indonesia is an archipelago located between two continental plates with numerous volcanoes. The country is prone to earthquakes, tsunamis and volcanic eruptions. The Group is exposed to this risk, as its business activities are located across Indonesia. The Company has prepared the following mitigation steps for the key risks: Risk Management Manajemen Risiko Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 297 1. mitigasi risiko Keuangan Grup Treasury melakukan koordinasi atas implementasi kebijakan pengelolaan risiko keuangan secara keseluruhan di bawah arahan Direksi. Perseroan telah merancang kebijakan Grup Treasury untuk mengelola dampak keuangan dari fluktuasi suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, serta meminimalkan risiko keuangan Grup. Berbagai instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate swap, cross-currency swap, kontrak berjangka valuta asing danatau foreign currency option dapat digunakan sebagai transaksi lindung nilai yang tepat dalam upaya pengelolaan aset dan kewajiban Grup sesuai dengan kebijakan manajemen risiko keuangan yang berlaku. Risiko kredit dikelola melalui rangkaian kajian rutin atas portofolio kredit, penerapan sistem penilaian kredit yang baik, dan pemantauan terhadap berbagai indikator sehingga dapat diambil tindakan awaltepat waktu dalam mengatasi potensi permasalahan kredit yang mungkin timbul. 2. mitigasi risiko harga Komoditas Secara umum, Grup memberlakukan kebijakan untuk tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas. Namun dengan pertimbangan strategis tertentu, dapat dilakukan lindung nilai secara terbatas dimana Grup akan menggunakan kontrak berjangka terhadap risiko harga. Grup melakukan kajian secara berkala atas pergerakan harga minyak sawit mentah, batu bara, bahan bakar, dan komoditas penting lainnya sehingga dapat mengambil langkah- langkah aktif untuk menekan potensi dampak kejadian risiko yang kurang baik. 1. Financial risk mitigation The Group Treasury coordinates the group- wide implementation of financial risk management policies under the direction of the Board of Directors. The Company has designed a Group Treasury policy to manage the financial impact of interest rate and foreign exchange fluctuation, and to minimize the Group’s financial risk. Various derivative financial instruments, especially interest-rate swaps, cross-currency swaps, forward foreign exchange contracts andor foreign currency options can be utilized for hedging transactions and to manage the Group’s assets and liabilities in line with applicable financial risk management policies. Credit risks are managed through a series of regular credit portfolio reviews, implementation of a robust credit assessment system and the monitoring of various indicators in order to take early and timely action to address potential credit issues. 2. Commodity Price risk mitigation The Group’s policy in general is not to hedge commodity price risk. However, with certain strategic considerations, limited hedging can be carried out, where the Group uses forward contracts to hedge price risk. The Group regularly reviews the movement of prices of crude palm oil, coal, fuel and other key commodities in order to minimize potentially adverse effects. Risk Management Manajemen Risiko Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 298 3. mitigasi risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan Grup secara aktif membangun hubungan kerja sinergis dan menerapkan standar tata kelola perusahaan yang baik bagi seluruh mitra pemasok bahan produksi dalam rangka memastikan proses pengiriman pasokan yang efisien dan tepat waktu. Prosedur manajemen risiko rantai pasokan juga diterapkan untuk mendeteksi area dengan potensi gangguan yang dinilai tinggi dan menyiapkan langkah pencegahan yang tepat, termasuk penggunaan beberapa sumber pasokan bahan baku. 4. mitigasi risiko Bencana alam Grup telah menyiapkan Business Continuity Plans untuk seluruh unit fungsional utama dan melakukan kajian tahunan atas kecukupan perlindungan asuransi yang dimiliki. Grup juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan CSR sebagai kesempatan bekerja sama dengan pihak pemerintah dan masyarakat dalam rangka menerapkan langkah-langkah untuk menekan dampak negatif yang mungkin timbul dari datangnya bencana alam di Indonesia. eVaLuasI atas eFeKtIVItas sIstem manaJemen rIsIKo Evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko menjadi tanggung jawab Divisi Risk Management Advisory RMA yang kemudian dilaksanakan melalui penilaian tahunan atas kecukupan Enterprise Risk Management ERM di semua unit bisnis. Sebagai bagian dari penilaian ini, dilakukan tinjauan atas efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen risiko serta dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut ke depan. RMA juga mengkaji dan membuat rekomendasi atas kecukupan dan efektivitas Business Continuity Plan dan cakupan asuransi di unit-unit bisnis. 3. supply and services Procurement risk mitigation The Group actively builds synergistic working relationships and applies good standards of corporate governance to all production material suppliers, aiming to ensure the efficient and timely delivery of supplies. Supply chain risk management procedure is also in place in order to detect areas with a high risk of disruption and to prepare appropriate preventive steps, including multi- sourcing for raw material. 4. natural Disaster risk mitigation The Group has prepared business continuity plans for all key functions and performs an annual review of its insurance sufficiency. The Group is also actively involved in various CSR programs. The Group works with the government and communities, with whom it enacts measures to minimize the negative impact of natural disasters in Indonesia. rIsK manaGement sYstem eFFeCtIVeness eVaLuatIon Evaluation of the effectiveness of risk management systems is the responsibility of the Risk Management Advisory RMA division. The division carries out an annual review of the adequacy of Enterprise Risk Management ERM in all business units. Review of the effectiveness and consistency of risk management activities as well as follow-up recommendations are part of this process. The RMA also reviews and provides recommendations regarding the adequacy and effectiveness of business continuity plans and insurance coverage. Risk Management Manajemen Risiko Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 299 GIA berperan penting dalam memberikan advis secara independen dan obyektif kepada manajemen Grup Astra dalam hal pelaksanaan sistem pengendalian yang efektif guna mendukung tujuan Perusahaan dan pengelolaan risiko. sruktur, Kedudukan dan tanggung Jawab Grup Internal audit GIA bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit. Perusahaan menerapkan model audit internal di mana unit audit internal anak perusahaan memiliki jalur koordinasi kepada Grup Internal Audit. Kepala GIA diangkat dan dapat diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris. Proil Kepala dan Auditor di Grup Internal audit Efektif mulai bulan April 2014, Cornelius Nangoi menjabat sebagai Kepala Grup Internal Audit, berdasarkan penunjukkan oleh keputusan Direksi tertanggal 1 April 2014. Profil kepala GIA adalah sebagai berikut. Cornelius nangoi Warga negara Indonesia, sebelumnya Cornelius menjabat sebagai kepala divisi Financial Planning Analysis di PT Astra Honda Motor. Cornelius meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Atmajaya Jakarta pada tahun 1994 dan gelar MBA dari Meinders School of Business, Oklahoma City University tahun 2003. The GIA has a central role in providing independent and objective advice to Astra Group management with respect to effective control systems to support the Company’s objectives and risk management efforts. Group Internal audit structure, Position and responsibilities The GIA is directly accountable to the President Director and works closely with the Audit Committee. The Company applies a federated internal audit model, where internal audit units of subsidiaries maintain the line of coordination with the GIA. The head of the GIA is appointed and may be dismissed by the President Director with the approval from the Board of Commissioners. Proile of Head and Auditors of Group Internal audit Effective as of April 2014, Cornelius Nangoi serves as the Head of Group Internal Audit by virtue of Board of Directors decree dated 1 April 2014. The following is the profile of the Head of the GIA. Cornelius nangoi Indonesian citizen; previously Cornelius served as division head of Financial Planning Analysis of PT Astra Honda Motor. Cornelius attained a Bachelor of Economics from Atmajaya Catholic University in 1994 and an MBA from Meinders School of Business, Oklahoma City University, in 2003. Group Internal Audit GIA Grup Internal Audit GIA Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 300 Personalia Group Internal audit Per akhir tahun 2014, jumlah karyawan di Grup Internal Audit adalah 63 orang, dengan perincian sebagai berikut. Position total employees as per 2014 Managerial Chief, Div., Dept. Head 9 Senior Auditor 10 Middle Auditor 29 Junior Auditor 12 Secretariat Administration 3 total 63 Sertiikasi Untuk memastikan kualitas pelaksanaan kegiatan audit, GIA didukung dengan tenaga audit profesional dilengkapi sertifikasi audit yang memadai. Daftar auditor bersertifikasi di GIA adalah sebagai berikut. Audit Certiication total employees as per 2014 Pre Managerial Qualified Internal Auditor 33 Certified Fraud Examiner 1 Certified Information System Auditor 3 Certified Ethical Hacker 1 Certified Information System Manager 1 Enterprise Risk Management Certified Professional 3 Certified Risk Management Professional 1 Group Internal audit Personnel As of the end of 2014, GIA has a total of 63 personnel, with the following composition: Certiication To ensure the quality of its audit activities, GIA is supported by professional and properly certified auditors. The list of certified auditors in GIA is as follows: Group Internal Audit GIA Grup Internal Audit GIA Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 301 Selain tenaga auditor bersertifikat, dalam rangka memastikan pelaksanaan audit yang berkualitas Astra merealisasikan bermacam pelatihan bagi para auditor. Pelaksanaan program pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan akan memastikan bahwa semua tenaga auditor memiliki keahlian dan pengalaman yang memadai untuk melaksanakan proses audit sesuai kebutuhan Perusahaan. Kegiatan Grup Internal audit di tahun 2014 Tujuan pelaksanaan audit adalah memberikan suatu penilaian yang independen kepada manajemen terhadap kecukupan dari sistem pengendalian internal perusahaan dalam mengelola risiko sesuai dengan harapan dari manajemen. In addition to certified auditors, Astra also ensures quality audit implementation by organizing various training programs for auditors. Structured and continuous training programs assure that all auditors are well equipped with appropriate skills and experience to conduct audit activities as required by the Company. Group Internal audit activities in 2014 The purpose of audit is to provide independent assurance to the management with respect to the adequacy of the Company’s internal control system in managing risks as expected by the management. Group Internal Audit GIA Grup Internal Audit GIA Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 302 Group Internal Audit GIA Grup Internal Audit GIA Untuk itu, kegiatan audit dilakukan berbasis risiko risk based audit dengan mengikuti standar internasional dari Institute of Internal Auditors IIA dan the Committe of Sponsoring Organization of the Treadway Commission COSO. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, selain dijalankannya field audit GIA juga menerapkan Continuous AuditSurveillance. Guna menjaga kualitas fungsi internal audit, maka kegiatan Quality Assurance diterapkan untuk memastikan proses audit dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku serta memberikan potensi pengembangan. Kegiatan untuk meningkatkan risk and control awareness dilakukan melalui pemetaan proses bisnis di unit bisnis melalui kerja sama dengan internal audit di unit bisnis. Untuk menjaga kualitas staf Internal Audit, maka telah disusun dan diimplementasikan competency matrix di perusahaan. Selain itu, untuk mendukung efisiensi di unit usaha, Grup Internal Audit telah memulai inisiatif memfasilitasi kegiatan business process improvement pada aspek pengendalian internal di unit usaha. Grup Internal Audit bekerja sama dengan pihak Internal Audit di setiap unit usaha di Grup Astra dan menyusun rencana kerja berdasarkan Common Audit Universe . Penyusunan rencana kerja melibatkan manajemen terkait dan wajib disetujui oleh Direksi dan Komite Audit. Secara periodik, laporan terkait dengan temuan, tindak lanjut dan rekomendasi di laporkan secara langsung kepada Direksi dan juga kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit. To that end, audit activities are carried out on a basis of risk risk-based audit and follow the international standards established by the Institute of Internal Auditors IIA and the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSO. To improve effectiveness and efficiency, other than field audit, GIA also applies continuous auditsurveillance. To maintain internal audit quality, Quality Assurance activities were conducted to ensure that the audit process is performed in accordance with applicable standards and provides development opportunities. Activities to increase risk and control awareness are carried out by mapping out business process in business units in cooperation with internal audit assigned to respective units. To maintain the quality of Internal Audit staff, a competency matrix is formulated and implemented. Furthermore, to support business unit efficiency, the GIA has put in place an initiative to facilitate business process improvement activities with regard to internal control. The GIA cooperates with Internal Audit units throughout Astra Group and formulates a work plan based on Common Audit Universe. The work plan is developed in consultation with relevant management and must be approved by the Board of Directors and Audit Committee. Periodically, through the Audit Committee, reports concerning findings, follow-up and recommendations are presented directly to the Board of Directors and Board of Commissioners. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 303 External Auditor Auditor Eksternal Sesuai prinsip dasar tata kelola perusahaan, yakni transparansi dan akuntabilitas, pada setiap penyelenggaraan RUPS Tahunan, Perseroan menyajikan laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP yang memiliki kredibilitas tinggi. Penunjukan KAP dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: independensi, reputasi dan kompetensi. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor eksternal berkewajiban menjaga independensinya dengan berpedoman pada standar audit yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Kantor akuntan Publik dan akuntan Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2014. Penunjukan ini merupakan periode ke-5 sebagai auditor eksternal Perseroan. Adapun Akuntan yang menangani pelaporan tersebut adalah Irhoan Tanudiredja, CPA, yang telah menangani pekerjaan ini untuk periode ke-3. ProFesI PenunJanG Pasar moDaL Selain auditor eksternal, Astra juga menggunakan jasa profesional dari institusi profesi penunjang pasar modal, yaitu antara lain jasa penilai, aktuaris, dan lembaga pemeringkat. Jumlah pembayaran keseluruhan untuk jasa dari institusi-institusi tersebut, termasuk auditor eksternal untuk tahun 2014 adalah sekitar Rp 36 miliar. Pursuant to the transparency and accountability principles of corporate governance, every year for the purpose of the Annual General Meeting of Shareholders AGMS, the Company delivers financial statements audited by a highly credible public accountancy firm KAP. The appointment of a KAP considers a number of factors, including independence, reputation and competence. In the performance of its duties, the external auditor must maintain its independence and observe the audit standards of the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Public accountant Firm and accountant The Company has appointed KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan to audit the 2014 consolidated financial statements. This was the Firm’s 5 th appointment as the Company’s external auditor. The accountant in charge was Irhoan Tanudiredja, CPA, who has been assigned this position for the 3 rd term. CaPItaL marKet suPPortInG ProFessIonaL InstItutIons In addition to the external auditor, Astra also engages professional services from the capital market supporting professional institutions, including appraisers, actuaries and ratings agencies. The total amount paid for the services of these institutions, including external auditor in 2014 was Rp 36 billion. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 304 Astra bertekad dan berupaya mencapai cita- cita “Sejahtera Bersama Bangsa”. Perusahaan bertekad mewujudkan diri menjadi institusi bisnis yang mendatangkan kemaslahatan, baik kepada pemegang saham maupun bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada di bumi pertiwi Indonesia. Tekad Astra mewujudkan cita-cita tersebut akan tercapai bila Perusahaan dapat hidup dan tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Pertumbuhan bisnis Astra yang berkelanjutan niscaya akan menjadi motor pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Astra meyakini bahwa keberlanjutan perusahaan tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku Perusahaan sebagai warga korporasi. Oleh karenanya, sejak awal Astra meneguhkan niatnya untuk menjadi warga korporasi yang baik, yang bersikap dan berperilaku selaras dengan hukum, peraturan dan etika, mengimplementasikan sistem manajemen yang efektif, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Perusahaan memilih dan menjalankan bisnis dengan memperhatikan norma moral dan sosial serta kepentingan masyarakat umum. Dalam rangka mewujudkan Astra sebagai good corporate citizen , Perusahaan telah menyusun GCG Astra sebagai suatu pedoman perilaku untuk menjadi panduan bagi segenap insan Astra dalam bersikap dan berperilaku secara pantas dan semestinya dalam mencapai cita-cita “Sejahtera Bersama Bangsa.” Astra is firmed in its goal to “Prosper with the Nation”. The Company aims to be a business entity that brings measurable benefit for shareholders and stakeholders in Indonesia. The endeavors of Astra to realize such a goal will only be possible if the Company can sustain sound growth in the long term. By achieving sustainable development, Astra will become the motor of this nation’s development and welfare building. Astra believes that business sustainability is highly influenced by the behavior of the Company as a corporate citizen. Therefore, since the beginning, Astra has affirmed its commitment to becoming an exemplary corporate citizen whose actions and conduct are consistent with the law, regulations and ethical standards; that implement a management system effectively, and one that contributes meaningfully to society. The Company chooses to carry out its business activities by observing moral and social norms as well as the interests of the general public. In order to become a good corporate citizen, the Company has formulated Astra GCG that guides the behavior of all individuals in Astra, promoting proper conduct in order to attain the aspiration of to “Prosper with the Nation.” Code of Conduct Kode Etik Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 305 Code of Conduct Kode Etik Astra Code of Conduct yang merupakan bagian dari GCG Astra dikembangkan sejak tahun 2001, dan ditelaah kembali pada tahun 2012 dengan penyesuaian kebijakan sesuai peraturan dan praktik-praktik yang berlaku saat ini, untuk kemudian mulai pada tahun 2014 disosialisasikan baik di level pusat maupun lini- lini bisnisnya. Astra Code of Conduct memuat hal-hal sebagai berikut: a. Pedoman etika bisnis dan etika kerja b. Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris c. Pedoman Sekretaris Perusahaan d. Pedoman audit dan manajemen risiko e. Pedoman securities dealing rules f. Pedoman transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan g. Pedoman kebijakan donasi Astra Code of Conduct tersebut berlaku dan wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan serta di setiap lini usaha. Penyimpangan terhadap Astra Code of Conduct akan dikenakan sanksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Astra Code of Conduct that makes up an integral part of Astra GCG was established in 2001 and revisited in 2012 to make adjustments to policies in line with the current regulations and practices. Commencing in 2014, the Code of Conduct was disseminated at central level and across business units. The Astra Code of Conduct covers the following: a. Business ethics and work ethics b. Board of Directors and Board of Commissioners guidelines c. Corporate Secretary guidelines d. Audit and risk management guidelines e. Security guidelines f. Affiliated transactions and conflict of interest transactions guidelines g. Donation policy guidelines Astra’s Code of Conduct is applicable to and must be adhered to by all members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Company employees in all business units. Non- compliance with the Astra Code of Conduct is subject to penalties in accordance with the Company’s policies. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 306 Melalui unit-unit yang aktif terlibat dalam pengawasan, khususnya Grup Internal Audit, Perusahaan memiliki mekanisme kerja yang menerima laporan pelanggaran kode etik Perusahaan, antara lain yang berindikasi penyimpangan fraud. Laporan pelanggaran dapat juga disampaikan kepada Chief Corporate Human Capital Development dan Chief Corporate Secretary. Perusahaan akan melakukan penelaahan atas laporan dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan. Selain itu, Perusahaan akan melakukan tindakan perbaikan yang dianggap perlu guna mencegah terjadinya pelanggaran yang sama. Through the units that are actively carrying out oversight duties, especially Group Internal Audit, the Company has in place a mechanism to process reports concerning non-compliance with the Company’s Code of Conduct, among others fraud. Reports of violations can also be made to the Chief Corporate Human Capital Development and Chief Corporate Secretary. The Company reviews all reports and takes necessary and appropriate action. In addition, the Company takes corrective action as necessary to prevent violations from recurring. Whistleblowing System Sistem Pelaporan Pelanggaran Astra memiliki Divisi Group General Counsel yang berfungsi untuk menangani kepentingan Grup dari sisi hukum dan menjaga kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku. Per tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan beserta segenap anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak terlibat dalam sengketa hukum di pengadilan dan tidak dikenai sanksi administratif oleh otoritas pasar modal maupun otoritas lainnya yang memiliki dampak material terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Astra has a Group General Counsel Division, whose function is to handle the Group’s legal interests and to safeguard the Company’s compliance with the prevailing laws and regulations. As of 31 December 2014, no members of the Company’s Board of Commissioners or Board of Directors are involved in any litigations or charged by any administrative sanctions by the capital market authority, or any other authorities, that have had a material impact on the Company’s financial performance. Legal Compliance Kepatuhan Hukum Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 307 Tidak ada isu signifikan yang dihadapi Perusahaan pada tahun 2014, yang memiliki dampak negatif terhadap kemampuan Astra dalam melanjutkan usahanya sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. There are no significant issues in 2014 that negatively impact the ability of Astra to carry out its business activities in accordance with the established strategic plan. Significant Issues Isu-Isu Signifikan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 308 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 309 2014 CSR Highlights Sekilas CSR 2014 mewujudkan keyakinan bahwa kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan proit semata, tetapi juga tentang bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi terhadap upaya menjaga serta memperbaiki kelestarian lingkungan dengan merealisasikan program-program tanggung Jawab sosial Perusahaan berdasarkan 4 pilar kegiatan dan mengacu pada implementasi Public Contribution Roadmap menuju astra 2020 Enacting our belief that the aim of business activities is not merely profit growth; business activities also seek to contribute to the development of the nation of Indonesia and to partake in efforts for environmental preservation through the implementation of corporate social responsibilities programs based on our four activity pillars and guided by the Public Contribution Roadmap toward Astra 2020 Dalam mengarungi Journey to the Next Level, astra berkomitmen pada penguatan jati diri menekankan upaya untuk lebih memahami dan menghidupkan Catur Dharma sebagai ilosoi perusahaan In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to deepen its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as the Company philosophy ‘strengthening the core’ 3,3 Juta Pohon astra telah menanam lebih dari dalam kurun waktu 4 tahun terakhir As for the environment, within the last four years, Astra has planted more than 3.3 million trees Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 310 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Bagi Astra, kegiatan bisnis bukan hanya berarti pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi terhadap upaya menjaga serta memperbaiki kelestarian lingkungan. Sejak awal berdirinya, Astra memegang teguh keyakinan tersebut dan mewujudkannya dengan senantiasa berupaya menjadi inspirasi pembangunan, baik dari sisi peningkatan kehidupan kemasyarakatan maupun kelestarian lingkungan sekitar. Komitmen untuk berkontribusi secara bermartabat itulah yang kemudian melandasi lahirnya Visi Astra 2020, yakni menjadi perusahaan papan atas kebanggaan bangsa dengan portofolio bisnis dengan kinerja berkualitas dan mencakup banyak segi kehidupan masyarakat. Untuk mencapainya Astra mengharuskan pertumbuhan yang berimbang melalui penerapan Strategic Triple Roadmap secara konsisten, yaitu pertumbuhan portofolio bisnis, sumber daya manusia, dan kontribusi sosial dan lingkungan. For Astra, profit growth is not the sole objective of business activities. It is also important to focus on ensuring that business contributes meaningfully to the development of Indonesia and environmental preservation. This view has been an integral part of Astra from the day of its inception. Evidencing this belief, Astra always strives to be a champion of development, helping others improves the quality of their lives and furthering environmental sustainability. The Astra 2020 Vision is based on this commitment to always offering serious contributions – to become a distinguished company and the pride of the nation with a sound business portfolio that encompasses the many aspects of society. Astra steadfastly pursues balanced growth through consistent implementation of the Strategic Triple Roadmap that covers business, human capital and social and environmental roles. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 311 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Astra menekankan partisipasi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui panduan strategi Public Contribution Roadmap, yang diterapkan dengan inisiatif SATU Indonesia Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia sebagai langkah nyata Grup Astra beserta sembilan yayasan nirlaba yang dibentuk untuk memaksimalkan peran aktif pelaksanaan empat pilar kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dengan tujuan memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan di Indonesia. Dengan karsa, cipta dan karya terpadu Grup Astra beserta yayasan nirlaba dimaksud bertekad memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia di bidang pendidikan, pelestarian lingkungan, pelayanan kesehatan dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah yang mendukung pendapatan ekonomi bagi masyarakat luas. Astra’s participation in sustainable development in Indonesia is carried out with guidance from the Public Contribution Roadmap, established under the flagship SATU Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia initiative. This evidences the concrete actions of Astra Group along with nine nonprofit foundations that have been established to enable an optimum and active role for the Company in implementing the four pillars of corporate social responsibility. Ultimately, the goal is to offer real contributions to the welfare and wellbeing of Indonesians. The aspiration, endeavors and actions of Astra Group and its foundations are synergized toward a common goal of the betterment of Indonesia as a nation through programs that add value in areas of education, environmental preservation, health care and small and medium enterprise SME development, which is the key economic pillar for many people. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 312 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Tahun 2014 Astra mulai memasuki Journey ke 2 Going to the Next Level and Next Landscape dari perjalanan menuju goal “Pride of the Nation” di tahun 2020. Dalam rangka menciptakan landasan kinerja lebih baik di masa mendatang, di tahun 2014 Astra semakin menggiatkan pelaksanaan strategi Public Contribution Roadmap, sehingga bersama-sama, mampu memanfaatkan momen- momen pertumbuhan pembangunan bangsa sejalan dengan terbukanya pasar bebas ASEAN Masyarakat Ekonomi ASEANMEA dan terealisasinya bonus demografi bagi Indonesia. Untuk itu, pada tahun 2014 Astra merealisasikan bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah, menyalurkan 159.245 beasiswa, dan membina 28.199 guru. Astra juga turut serta dalam pembinaan 915 posyandu dan pemberian pelayanan kesehatan gratis kepada 94.296 pasien serta menyerahkan 126.452 kantong darah. Melalui program Income Generating Activity IGA, Grup Astra dan Yayasan telah melakukan pembinaan kepada 671 kelompok Masyarakat, 8.646 UKM dengan total penerima manfaat program sejumlah 32.262 orang. Di bidang lingkungan, Astra telah menanam lebih dari 3,3 juta pohon dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dan menyelesaikan pembangunan Astra Sentul Eco Edu Tourism Forest seluas 100 ha di Sentul, Jawa Barat dari total 500 ha yang direncanakan disamping menghijaukan kawasan rawan abrasi di pantai dengan menanam 805.346 pohon mangrove. In 2014, Astra entered the second phase of its journey Going to the Next Level and Next Landscape on the path to becoming the “Pride of the Nation” by 2020. To lay stronger foundations for future growth, Astra also reinforced its Public Contribution Roadmap implementation in 2014. Together, Astra and millions of Indonesians can capture growth momentum in the era of the ASEAN Economic Community AEC and leverage the demographic bonus of Indonesia. Throughout the year of 2014, Astra assisted over 13,262 schools, granted 159,245 scholarships and trained 28.199 teachers. Astra mentored 915 integrated healthcare posts Posyandu, provided free medical treatment to 94.296 patients and donated 126.452 blood bags. Through the Income Generating Activity IGA program, Astra Group and its foundations coached 671 community groups and 8,646 SMEs, with total program beneficiaries reaching 32,262 people. As for the environment, within the last four years, Astra has planted more than 3.3 million trees and completed a 100-hectare area of Astra Sentul Eco-Edu Tourism Forest, out of a planned 500-hectare area, located in Sentul, West Java. Astra also planted 805,346 mangrove trees in coastal areas that are prone to erosion. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 313 Applying the same sustainable spirit to its operations, Astra Group carried out various initiatives that promoted a clean operations culture in many aspects, in order to enable efficient, eco-friendly production activities that produce less waste. Some waste products are also utilized to reduce the consumption of non-renewable resources. Clean production is consistent with Astra’s strategy to maintain cost efficiency as well as in line with the government’s program to cut down greenhouse gas emissions. In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to deepen its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as the Company philosophy. Astra will enhance the Astra Management System implementation, as the Company’s core strength in conducting business and realizing sustainable growth. Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Selain itu, Grup Astra melaksanakan berbagai inisiatif untuk mewujudkan budaya produksi bersih di berbagai bidang, dalam rangka menunjang aktivitas produksi yang jauh lebih efisien, lebih ramah lingkungan, menghasilkan lebih sedikit limbah, mendaur ulang limbah yang bermanfaat sehingga dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam. Produksi bersih juga terbukti mendukung strategi Astra untuk efisiensi biaya dan sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam mengarungi Journey to the Next Level, Astra berkomitmen pada penguatan jati diri menekankan upaya ‘strengthening the core’ untuk lebih memahami dan menghidupkan Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan dan penerapan Astra Management System sebagai kekuatan Astra dalam berbisnis dan meraih pertumbuhan berkelanjutan. Data Perkembangan Public Contribution roadmap Data on Public Contribution Roadmap Pilar Pillar Program Programs 2014 Keterangan Description Pendidikan Education Beasiswa Scholarship 159,245 Paket Beasiswa Scholarship Sekolah Binaan Hardware, Brainware, Software Development of Schools Hardware, Brainware, Software 13,262 Sekolah Schools Guru yang dibina Trained teachers 28,199 Guru Teachers Lingkungan Environment Penanaman Pohon all Tree planting total 3,333,456 Pohon Trees Pohon Mangrove Mangrove trees 805,346 Mangrove Kesehatan Health MOKESA 94,296 Pasien Patients Pembinaan Posyandu Posyandu development 915 Posyandu Kantong Darah Blood bags 126,452 Kantong Darah Blood Bags IGa IGA Grup Astra IGA Astra Group 671 Kelompok IGA IGA groups Masyarakat penerima program Beneficiaries 32,262 Orang Persons Pembinaan UMKM YDBA YDBA MSME Development 8,646 UMKM MSME Penyerapan tenaga kerja Employment 57,837 Orang Persons Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 314 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja LK3 di tahun 2014 Pengelolaan LK3 mencakup penanganan setiap aspek yang terkait dengan kegiatan produksi dan operasional di setiap instalasi Astra, dengan memperhatikan dampak yang dihasilkan terhadap karyawan, masyarakat, dan lingkungan hidup sekitar. Kebijakan LK3 Astra menerapkan kebijakan agar setiap perusahaan Astra mematuhi dan menegakkan peraturan terkait dengan kelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja LK3 baik di tatanan nasional maupun internasional. Tujuan dari pelaksanaan kebijakan LK3 adalah meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang dihasilkan dari kegiatan bisnis. Kebijakan LK3 Astra menganut pada rangkaian penilaian terhadap 16 kriteria spesifik sesuai jenis bisnis dalam Astra Green Company AGC, yang telah berfungsi sebagai sistem panduan dan pengukur pencapaian kinerja LK3 oleh masing- masing unit bisnis sejak pertama diterapkan pada tahun 1999. Panduan AGC senantiasa ditinjau dan disempurnakan secara berkala, sesuai dengan peraturan dan perkembangan environment, health and safety ehs in 2014 EHS management covers all production and operational activities in all of Astra’s facilities. EHS considers impacts on employees, the community and the environment. ehs Policy Astra requires that all company groups comply with established policies and enforced national and international regulations concerning environment, health and safety EHS. The objective of EHS policy enforcement is to minimize adverse impacts while maximizing the positive effects of the Company business activities. Astra’s EHS policy includes an evaluation process using 16 specific criteria of Astra Green Company AGC in accordance with the Company’s business areas. AGC has been the guideline system and EHS performance indicator, measuring the environmental performance of each business unit since 1999. AGC guidelines are continually revisited and enhanced to ensure conformity to the latest regulations and environmental Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 315 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan isu lingkungan terkini. Menyusul peninjauan terhadap 3 kriteria manufaktur, pertambangan dan perkebunan di tahun 2013, pada tahun 2014, kembali dilakukan peninjauan terhadap 11 kriteria penilaian dalam AGC. Penyesuaian dilakukan karena adanya peraturan baru di bidang lingkungan K3, panduan Behavior Based Safety , standar Green Building serta standar Contractor Safety Management System. Secara garis besar, AGC terdiri dari beberapa kriteria LK3 yang meliputi: • Green Strategy bagi manajemen puncak dalam memberikan komitmen, menyusun rencana, menelaah, dan mendokumentasikan sistem; • Green Process untuk pengembangan proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih • Green Product untuk pembuatan produk- produk yang aman dan ramah bagi lingkungan, termasuk juga dalam hal layanan • Green Employees untuk meningkatkan kepedulian dan kompetensi dalam pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja dan kesehatan serta inovasi dalam LK3 issues. Following evaluation against three criteria manufacturing, mining and plantation in 2013, in 2014 evaluation was conducted against 11 criteria. A number of improvements were made pursuant to new environmental OHS regulations on behavior-based safety, green building standards and contractor safety management system standards. AGC is comprised of a series of EHS criteria that include: • Green Strategy applies to management commitment, planning, review and system documentation; • Green Process applies to safe, comfortable and clean business process development; • Green Product applies to the production of eco-friendly products and services; • Green Employees applies to increasing awareness and competence in managing the environment and safe and healthy practices, as well as EHS innovations. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 316 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Sertiikasi Perusahaan Kegiatan operasional Astra yang tersebar dalam cakupan wilayah dan industri yang luas di seluruh tanah air menerapkan sistem kerja serta standar mutu dan operasional berkaliber internasional yang berlaku di masing-masing industri bisnisnya. Astra telah memiliki sertifikasi lokal dan internasional untuk seluruh sistem produksi dan operasional. Informasi terkait sertifikasi yang telah diraih dapat dilihat pada tabel daftar sertifikasi di Laporan Keberlanjutan. realisasi Kegiatan di Bidang Pengelolaan Kinerja Lingkungan Astra menerapkan program pengelolaan kinerja lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya, bukan hanya sekedar memenuhi tutuntan regulasi maupun wujud pertanggungjawaban, namun menunjukkan komitmen tinggi Astra dalam membantu upaya menjaga keseimbangan alam serta meningkatkan kualitas lingkungan untuk menunjang pembangunan bangsa dan untuk kehidupan generasi mendatang yang lebih baik. Pada kegiatan operasional, Astra menekankan pelaksanaan program lingkungan dan pemantauan baku mutu lingkungan yang Company Certiication Astra’s operational activities extend over wide areas and industry lines in the country. All operations comply with international work systems as well as quality and operational standards in accordance with their businesses. Astra has obtained local and international certification for its entire production and operational system. Information on certification is presented in the table of lists of certificates in the Sustainability Report. activities in the management of environmental Performance Astra’s environmental performance management applies to all operational activities. The goal is not only to satisfy regulatory requirements, but more importantly to demonstrate Astra’s responsibility and strong commitment to environmental preservation and the improvement of environmental quality for the benefit of this nation’s development and for future generations. Operational activities in Astra emphasize environmental programs and systematic monitoring of environmental standards to meet Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 317 regulatory obligations. The programs’ areas of focus are: 1. Natural-resource efficiency programs through cleaner production programs, e.g. water recycling; 2. Energy efficiency and reduction of greenhouse gas GHC emissions and use of ozone depleting substances ODS, through efficient consumption of electricity and fuel and investing in environmentally friendly production technology; 3. Consistent and firm environmental-regulation enforcement on third parties contractors; 4. Waste reduction programs. Astra is dedicated to implementing and creating a green production process for the benefit of the environment. Astra is also committed to implementing environmental management programs that include natural- resource efficiency programs, waste reduction and energy conservation. These goals are to be achieved through the 6R principles Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to Energy that ensure green production processes and operational systems are in place. Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan sistematis agar memenuhi ketentuan regulasi dibidang lingkungan. Fokus program terdiri dari: 1. Program efisiensi sumber daya alam melalui penerapan program cleaner production, antara lain langkah-langkah daur ulang air; 2. Program efisiensi energi dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca GRK dan bahan perusak ozone BPO, antara lain langkah-langkah efisiensi penggunaan listrik, dan bahan bakar, serta investasi teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan; 3. Penegakan aturan lingkungan untuk pihak ketiga kontraktor, outsource secara tegas dan konsisten; dan 4. Program pengurangan limbah. Di bidang llingkungan, Astra berkomitmen menjalankan dan menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan. Astra juga berkomitmen untuk menjalankan program pengelolaan lingkungan dengan melaksanakan program efisiensi sumber daya alam, program minimalisasi limbah serta melakukan konservasi energi. Hal tersebut dilakukan melalui penerapan progam 6R Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to Energy yang memastikan terciptanya sistem operasional produksi hijau yang ramah lingkungan. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 317 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 318 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan realisasi Kegiatan di Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih Green Process wujud penerapan Green Strategy dengan tujuan melindungi keamanan dan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Dalam pelaksanaan aspek K3, Astra menitikberatkan pencapaian zero workplace incident dengan penekanan pada pencatatan, analisis, dan antisipasi insiden melalui program Behavior-based Safety Awareness secara konsisten. Penggunaan alat pelindung diri dan alat pengamanan dalam proses kerja juga diiringi dengan penciptaan budaya kerja yang aman melalui proses sosialisasi berkelanjutan di lapangan. Astra juga menerapkan penegakan aturan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap pihak ketiga kontraktoroutsource dalam kegiatan produksinya. Dampak Keuangan dari Kegiatan LK3 Astra tidak menargetkan jumlah biaya dalam pemenuhan kinerja terkait K3. Biaya terkait K3 merupakan kewenangan unit bisnis sesuai dengan karakteristik kegiatan operasional yang dijalankan. Kinerja pencapaian LK3 diukur dengan rangkaian kriteria penilaian dalam Astra Green Company AGC. Evaluasi kinerja activities in occupational health and safety Programs related to occupational health and safety OHS are part of the safe, comfortable and clean business process implementation Green Process, and an extension of the Green Strategy that aims to sustain employee safety and convenience at work. In terms of OHS, Astra prioritizes zero workplace incidents through thorough documentation, analysis and incident anticipation supported by a behavior-based safety awareness program that is regularly conducted. Astra promotes the use of personal protective and safety equipment when handling operations and consistently advocates safety culture through continuous socialization activities on field. Astra also enforces OHS rules to its third party counterparts contractors outsourced staff in their production processes. Financial Impact of ehs activities Astra does not stipulate a corporate-wide EHS budget allocation policy. Decisions on costs related to EHS are at the discretion of business units; budgets are appropriated in accordance with the characteristics of their operational activities. To measure EHS performance, a set of evaluation criteria is established in the Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 319 AGC framework. Structured performance evaluation consists of corporate assessment, group assessment and self-assessment, while achievement ratings, from the highest to the lowest, are ‘Gold’, ‘Green’, ‘Blue’, ‘Red’ and ‘Black.’ In 2014, EHS performance evaluation using AGC criteria was conducted on 505 2013: 466 of the total 1187 2013: 1,077 members of Astra Group. The results of the evaluation are as follows: One positive effect for Astra Group of environmental management programs is the efficient use of natural resources and energy in relation to growth of production volume and Company income, as presented in the following chart: Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan dilakukan secara berjenjang melalui Corporate Assessment, Group Assessment, dan Self- Assessment. Peringkat pencapaian ditentukan dalam kategori ‘Emas’, ‘Hijau’, ‘Biru’, ‘Merah’ dan ‘Hitam’, berurutan sebagai tingkat tertinggi hingga terendah. Untuk tahun 2014, Astra melakukan penilaian kinerja K3 sesuai kriteria AGC terhadap 505 2013: 466 dari total 1187 2013: 1.077 instalasi perusahaan di Grup Astra, dengan hasil penilaian sebagai berikut: emas hitam hijau Biru merah Gold Black Green Blue Red 46 10 5 1 321 64 124 24 9 1 2014 Prosentase Kinerja aGC Grup astra 2014 Astra Group AGC Performance Percentage Dampak positif lain yang memberi manfaat bagi Grup Astra adalah terkelolanya volume penggunaan sumber daya alam dan energi dibadingkan pertumbuhan volume produksi maupun pendapatan perusahaan seperti tergambar pada grafik berikut: 34.50 142.8 113.31 25.41 28.27 125.2 109.02 32.81 Air x10 m 3 Water x10 m 3 Listrik x10 4 Kwh Electricity x10 4 Kwh Solar x10 5 L Diesel Fuel x10 5 L Oli x10 5 L Lubricants x10 5 L Data Penggunaan energi dan sumber Daya alam Efficiency of Energy Natural Resources 2013 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 320 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Pengelolaan Csr di tahun 2014 Komitmen terhadap pembangunan kehidupan kemasyarakatan sebagai wujud realisasi Public Contribution Roadmap dilaksanakan oleh Grup Astra bersama dengan sembilan Yayasan Astra dengan bekerja sama bahu membahu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan nasional. Melalui koordinasi dan sinergi yang menyeluruh mulai tingkat korporasi hingga di tingkat lokasi instalasi Astra, pengembangan dan implementasi program- program kemasyarakatan yang inovatif menjadi sarana bagi terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Koordinasi menyeluruh tersebut adalah strategi Astra dalam mewujudkan tekad ‘bertumbuh bersama masyarakat’ guna memastikan terjadinya distribusi manfaat pengembangan bisnis yang merata yang pada akhirnya menjamin terjadinya pembangunan yang berkelanjutan. Program dan Kebijakan Csr Program CSR Astra meliputi empat pilar utama yaitu: • Pendidikan: program yang difokuskan pada wilayah miskin disekeliling lokasi Grup Astra, khususnya di tingkat pendidikan dasar dan menengah • SMEIGA: Fokus pada sub-kontraktor Astra dan komunitas lokal disetiap wilayah operasi Grup Astra • Lingkungan: Fokus pada program konservasi dan pencegahan polusi. Csr management in 2014 Commitment to community betterment is the basis of Astra’s Public Contribution Roadmap and is enacted by Astra Group and nine Astra foundations. The entities work together to bring about a meaningful contribution to national development. Through coordination and synergy that encompass the entire group, from corporate level to Astra’s facilities, community programs are developed and implemented. The innovative programs have enabled welfare improvement among the Indonesian people. Comprehensive coordination is Astra’s strategy that embodies the Company’s commitment to growing with the nation, ensuring equal distribution of development benefits that will in turn assure that sustainable development will take place. Csr Program and Policy Astra’s CSR programs consist of four key pillars, namely: • Education: education programs focus on impoverished areas around Astra Group locations and prioritize elementary and secondary education. • SMEIGA: focuses on Astra’s subcontractors and local communities in each Astra Group operational area. • Environment: focuses largely on conservation and pollution-prevention programs. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 321 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan • Kesehatan: fokus pada masalah kesehatan ibu dan anak, bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Astra mengawali penetapan program pada masing-masing pilar CSR, dengan melakukan pemetaan sosial guna mendapatkan gambaran kondisi masyarakat di sekitar daerah tujuan program. Selanjutnya dilakukan dialog partisipatif dengan kelompok dan tokoh masyarakat setempat untuk memahami berbagai harapan, kepentingan juga sumber daya yang tersedia. Pada tahap akhir dilakukan proses perencanaan dan implementasinya, dengan tetap melibatkan para pihak terkait, agar lebih menjamin pengertian dan rasa memiliki dari seluruh pemangku kepentingan terhadap program yang dijalankan tersebut. Untuk tahun 2014, Astra menetapkan kebijakan pencapaian Implementasi Astra Friendly Company minimal dengan peringkat “bintang 4” dan melakukan pemetaan peringkat pencapaian AFC untuk setiap instalasinya, sebagai bagian dari upaya menuju visi Astra 2020. realisasi Kegiatan Csr Astra merealisasikan kegiatan CSR yang terfokus pada empat pilar utama, yakni Pendidikan, SMEIGA, Lingkungan, dan Kesehatan. Program CSR direaliasaikan pada berbagai tingkatan, meliputi program korporat yang diturunkan dari Kantor Pusat Astra International, individu perusahaan Astra hingga jaringan value chain. Informasi lebih detil atas program dan kegiatan CSR Astra dapat dilihat pada Laporan Keberlanjutan Astra tahun 2014. • Health: focusing on maternal and child health, the programs cooperate with the government and local communities. The programs of each CSR pillar are designed by phases; the first is conducting social mapping to garner insights on the conditions in target communities. The second phase is participatory dialog with members and leaders of the community to learn of their aspirations, interests and resources. The third phase is planning and implementation, where the involvement of local stakeholders is maintained for the benefit of knowledge sharing and sense of ownership of the programs among stakeholders. In 2014, Astra established a policy of minimum “4-Star” rating of Astra Friendly Company achievement. The AFC performance of each facility was also assessed and benchmarked. These steps are part of the journey toward the Astra 2020 vision. Csr activities Astra’s CSR pillars consist of four primary pillars: Education, SMEIGA, Environment and Health. CSR programs are realized at various levels of the Company, from corporate programs initiated by Astra International Head Office, to Group initiatives, to value chain networks. A detailed disclosure of Astra’s CSR programs and activities are presented in Astra’s 2014 Sustainability Report. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 322 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dampak Keuangan dari Kegiatan Csr Astra tidak menentukan kebijakan jumlah biaya dalam pemenuhan kinerja terkait kegiatan CSR unit-unit usaha. Biaya pelaksanaan CSR merupakan kewenangan unit bisnis sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Sementara pencapaian program CSR diukur dengan menggunakan rangkaian kriteria dalam Astra Friendly Company AFC, yang dikembangkan pada tahun 2005 sebagai mekanisme penilaian terhadap kualitas hubungan sosial perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan internal maupun eksternal, termasuk dalam mengantisipasi dampak sosial guna membangun hubungan yang semakin baik dalam jangka panjang. Penilaian bagi instalasi Astra diberikan dengan kategori bintang 5, 4, 3, 2, 1 berurutan dari pencapaian peringkat tertinggi hingga terendah, melalui proses Corporate Assessment, Group Assessment, dan Self-Assessment yang dilakukan secara berkala. Adapun hasil pencapaian penilaian kriteria AFC pada tahun 2014 terhadap 258 2013: 214 instalasi perusahaan di Grup Astra, adalah sebagai berikut: Financial Impact of Csr activities Astra does not stipulate a corporate-wide CSR budget allocation policy. Decisions on costs related to CSR are the responsibility of business units and budgets are appropriated in accordance with the characteristics of their operational activities. To measure CSR performance, Astra uses a set of criteria detailed in Astra Friendly Company AFC. Developed in 2005, AFC is an evaluation tool to measure the quality of a company’s social relationship with its stakeholders – both internal and external – including anticipation of social impacts, with the purpose of ensuring solid long-term relationships. Performance rating for Astra’s facilities, from the highest to the lowest rating, is 5, 4, 3, 2, 1-star category. Evaluation is conducted periodically through corporate assessment, group assessment and self-assessment processes. The result of AFC evaluation in 2014, carried out on 258 2013:214 Astra Group’s facilities, is as follows: Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 323 responsibility to Consumers in 2014 One of the principles of Catur Dharma reads, “To provide the best service to customers.” For Astra, realizing the message contained in this principle is paramount to ensure long-term business continuity irrespective of business environment. Therefore, management teams and all employees in Astra are always highly committed to producing the best products and services in all of their industry lines, and dedicated to resolving customers’ issues related to the utilization of Astra Group’s products and services. Consumer Policy With respect to consumer protection, Astra always enforces internal policies and procedures that observe the prevailing laws and regulations. Astra consistently implements service standards based on the principles of quality, cost, delivery, safety, morals and Environment QCDSME. Therefore, all companies in Astra always offer the best and most comprehensive services to customers, ensuring that the rights and interests of consumers and Astra, ultimately, are fulfilled. Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Peringkat Pencapaian astra Friendly Company Astra Friendly Company Performance Results Bintang 5 Bintang 1 Bintang 4 Bintang 3 Bintang 2 5 Star 1 Star 4 Star 3 Star 2 Star 37 59 0 0 38 100 22 98 0 1 2014 Pengelolaan tanggung Jawab kepada Konsumen di tahun 2014 Salah satu butir dari filosofi Catur Dharma, berbunyi “Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan”. Bagi Astra makna yang terkandung dalam filosofi tersebut harus dilaksanakan sepenuh hati untuk menjamin keberlangsungan usaha dalam jangka panjang, apapun kondisi yang dihadapi. Oleh karenanya seluruh jajaran perusahaan dan karyawan Astra senantiasa memiliki semangat yang kuat dalam menghadirkan produk dan layanan yang terbaik pada seluruh industri yang dijalani, serta memiliki semangat memberikan solusi kepada pelanggan atas permasalahan yang dihadapi sehubungan dengan penggunaan produk dan jasa Grup Astra. Kebijakan Konsumen Astra senantiasa menerapkan kebijakan prosedur dan proses internal yang selaras dengan peraturan perundang-undangan dalam hal perlindungan konsumen. Astra konsisten menerapkan standar pelayanan kepada konsumen menggunakan prinsip Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral dan Environment QCDSME. Oleh karenanya, setiap perusahaan Astra berupaya memberikan pelayan terbaik yang menyeluruh sehingga perlindungan akan hak dan kepentingan pelanggan, juga perlindungan terhadap bisnis Astra senantiasa terjaga. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 324 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan realisasi Kegiatan tanggung Jawab Konsumen Astra menerapkan beberapa aspek-aspek penting sehubungan tanggung jawab terhadap konsumen, sebagai berikut: 1. Kualitas dan Inovasi Produk Untuk menjadi kebanggan bangsa, Astra tidak hanya menjalankan bisnis untuk mengejar profit semata. Astra mengembangkan bisnis dalam rangka memberi kesempatan pertumbuhan dan penguasaan teknologi yang lebih luas bagi Indonesia, untuk itu Astra melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan bisnisnya. Dengan inovasi, Astra dapat mengembangkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, memberikan kesempatan untuk penguasaan dan pengembangan teknologi, serta memperluas nilai tambah Astra kepada pelanggan. 2. Kepuasan Pelanggan Kecintaan pelanggan pada produk Astra menjadikan tumbuhnya komunitas- komunitas otomotif di seluruh Indonesia. Grup otomotif Astra berinteraksi dengan komunitas-komunitas ini dalam bentuk dukungan kegiatan hingga seluk beluk produk, termasuk pelibatan komunitas otomotif dalam pengembangan dan sosialisasi cara berkendara yang aman sehingga mereka dapat berperan sebagai agen-agen perubahan berkendara yang aman. Sosialisasi dan pelatihan cara berkendara yang aman adalah salah satu bentuk perluasan tanggung jawab Astra terhadap produknya. 3. Komunikasi dan Layanan Pelanggan Astra membuka saluran komunikasi bagi para pelanggan melalui layanan customer service di outlet Astra, telepon hotline service, media cetak, media elektronik online, atau melalui email di website Perusahaan. Pelanggan dapat dengan mudah memberikan masukan, kritik keluhan dan saran kepada Astra. activities in responsibility to Consumers Astra takes great care of the following aspects in respect of its responsibilities to consumers: 1. Product Quality and Innovation To be the pride of the nation, the objectives of Astra’s business undertakings are not limited to profit. Astra develops its business to also create ample opportunities for growth and technology mastery for Indonesia, which prompts Astra to carry out various innovations in its business development activities. Innovation enables Astra to develop products and services that meet customers’ needs, create opportunity for technology mastery and advancement and enhance the added value that Astra offers to customers. 2. Customer Satisfaction Customers’ loyalty to Astra products has inspired the establishment of automotive communities across Indonesia. Astra automotive group interacts with the communities, provides support for their activities, imparts product knowledge and engages them in campaigns such as safe driving, which is a way to leverage them as agents of change with respect to driving behavior. Safe-driving socialization and training is part of Astra’s responsibilities to its products. 3. Communication and Customer Service Astra operates communication channels for customers through customer service at Astra outlets, a hotline service, print media, electronic media and the Company’s website. Customers can conveniently deliver feedback, complaints and input to Astra. All feedback from customers is monitored, Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 325 Seluruh masukan yang diterima, selanjutnya akan dipantau, dipelajari, ditindaklanjuti, dan kemudian diberikan solusi yang memadai sesuai keinginan pelanggan. 4. Extended Producer Responsibility Atau disebut juga tanggung jawab produsen terhadap dampak proses produksi dan produk yang dihasilkan, merupakan kebijakan baru Astra. Dalam hal ini Astra meyakini bahwa sebagai produsen jasa maupun barang dengan jumlah pelanggan yang substansial, perilaku pelanggan dapat dipengaruhi oleh kualitas atau dipengaruhi oleh cara penggunaan produk dan jasa yang benar. Perilaku tersebut pada akhirnya dapat membentuk karakter bangsa secara keseluruhan. Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi etika dan martabat, Astra merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi bagaimana menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan dengan benar, dan dengan demikian telah berpartisipasi pada pembentukan karakter bangsa Indonesia menjadi semakin bermartabat di dalam pergaulan masyarakat maupun antar bangsa. assessed, followed up and resolved to meet the expectations of customers. 4. Extended Producer Responsibility Extended producer responsibility means the producer’s responsibility to the impact of the production process as well as the products, and is a new Astra policy. As a service and goods producer with a large customer base, Astra believes that proper utilization of products and services can influence customer behavior, which will ultimately contribute to the overall character of the nation. As a company that observes ethics and dignity, Astra believes that it is responsible for educating customers on the proper usage of its products and services, and thereby participates in developing a respectable Indonesian society as part of the global community. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 326 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Salah satu program yang dilaksanakan dalam kaitan ini adalah program Indonesia, Ayo Aman Berlalu Lintas, program ini merupakan bentuk program tanggung jawab sosial Astra bagi stakeholder dimana Astra sebagai salah satu produsen otomotif terbesar di Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam mengkampanyekan program tertib berlalu lintas. Adapun beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi: Talkshow keselamatan berlalu lintas di radio; pembangunan taman lalu lintas Astra; pendidikan mengenai etika berlalu lintas; safety riding dan safety driving training bagi customer dan masyarakat; dan pembagian booklet mengenai cara Aman Berlalu Lintas kepada pengendara di jalanan. YaYasan Astra kini memiliki sembilan yayasan di bawah naungan Grup Astra. Tujuan pendirian yayasan tersebut adalah menyatukan dan mengembangkan potensi seluruh pemangku kepentingan Grup Astra baik dari dalam kalangan internal maupun eksternal sebagai penerima manfaat. Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan, Astra dan yayasan- yayasan tersebut senantiasa berkoordinasi erat dalam melakukan proses perencanaan dan pelaksanaan hingga evaluasi program agar memberikan manfaat nyata bagi seluruh penerima manfaat maupun para pemangku kepentingan. Berikut adalah profil Yayasan Astra serta fokus kegiatan yang dilaksanakan. Yayasan toyota astra Yta Yayasan Toyota Astra YTA didirikan pada tahun 1974 oleh PT Astra International Tbk dan PT Toyota Astra Motor, dengan visi dan misi untuk turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program penyediaan bantuan dana dan pembiayaan untuk kegiatan pendidikan, riset dan pengembangan ilmu sains dan teknologi, bantuan alat peraga pendidikan dan buku-buku, terutama teknologi otomotif. One of the programs enacted from this commitment is Indonesia, Ayo Aman Berlalu Lintas Indonesia, Let’s Practice Road Safety campaign, a realization of Astra’s social responsibility to its stakeholders. As one of the largest automotive manufacturers in Indonesia, Astra seeks to actively participate in campaigning for road safety. Activities under this campaign include: road safety radio talkshows; Astra traffic-park development; driving behavior education; safe-driving training for customers and communities; and the distribution of safe- driving booklets to motorists. FounDatIon Today, Astra Group has nine foundations established to synergize and develop the potential of all stakeholders of Astra Group, both internal and external stakeholders, as program beneficiaries. To optimize their activities, Astra and the foundations have optimized close coordination relationships for program planning, implementation and evaluation to ensure that all beneficiaries and stakeholders always receive real benefits. The following section presents the profiles and focus of the activities of Astra’s foundations. Yayasan toyota astra Yta Toyota Astra Foundation YTA was established in 1974 by PT Astra International Tbk and PT Toyota Astra Motor. YTA’s vision and mission is to participate in educating the nation through grants and funding for educational activities, research and science and technology development, teaching aids and text books, especially automotive-related. YTA focuses on improving education quality for elementary Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 327 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Fokus program YTA yaitu pada program peningkatan kualitas pendidikan bagi pelajar- pelajar Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, serta kepada staf pengajar perguruan tinggi negeri yang melakukan penelitian sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Master atau Doktor. Untuk tahun 2014, YTA memberikan dana beasiswa kepada 3.080 siswa, sehingga total akumulasi penerima beasiswa YTA menjadi 92.697 siswa, terdiri dari: 74.628 penerima siswa SDSMPSMA, 17.571 penerima mahasiswa S-1 dan 498 penerima program S-2S-3. Disamping itu YTA juga memberikan alat peraga pendidikan teknik berupa 30 unit mesin 1TR2TR Innova Fortuner, termasuk 460 buku dan 23 wallchart serta 53 pcs DVD Manual Book 1TR2TR. Yayasan Dharma Bhakti astra YDBa Yayasan Dharma Bhakti Astra YDBA didirikan oleh Om William Soeryadjaya pada tanggal 2 Mei 1980 sebagai perwujudan cita-cita Astra untuk “Sejahtera Bersama Bangsa.” YDBA memiliki visi untuk menjadi institusi terbaik di bidang pembinaan dan pengembangan UMKM to high school students and lecturers in public universities who are undertaking research projects for their Master’s or Doctorate degree. In 2014, YTA provided scholarships to 3,080 students, increasing the total YTA scholarship recipients to 92.697 students consisting of: 74.628 elementary and secondary school students, 17.571 undergraduate students and 498 Master’s and Doctorate degree candidates. YTA also donated 30 units of 1TR2TR Innova Fortuner engines, 460 books, 23 wallcharts and 53 pcs. of 1TR2TR manual DVD. Dharma Bhakti astra Foundation YDBa Dharma Bhakti Astra Foundation YDBA was established on 2 May 1980 by William Soeryadjaya to realize Astra’s vision to “Grow with the Nation”. YDBA aims to be the best institution that fosters and develops MSME in Indonesia. Its programs are focused on MSME Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 328 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan di tanah air melalui program yang terfokus pada UMKM dari jajaran subkontraktor, vendor dan bengkel yang terkait dengan bisnis-bisnis value chain Grup Astra serta pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar Grup Astra. Program pembinaan YDBA diberikan melalui peningkatan ketrampilan teknik, manajemen, pemasaran, pembiayaan dan teknologi informasi kepada pelaku UKM. Hingga tahun 2014, YDBA telah mendampingi sekitar 8.646 UMKM, 552 training mekanik, 10 pendirian LPB, 12 pendirian LKM, 81 UKM Mandiri, dan 1.083 UKM subkon Astra. Sementara jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 57.387 orang. Yayasan astra Bina Ilmu YaBI – Politeknik manufaktur astra Polman astra Yayasan Astra Bina Ilmu YABI didirikan pada tahun 1995 dengan nama Yayasan Federal Bina Ilmu YFBI yang membawahi Akademi Teknik Federal ATF oleh PT Federal Motor sekarang menjadi PT Astra Honda Motor. Seiring dengan perkembangan bisnis, pada tahun 2001 YFBI berubah menjadi Yayasan Astra Bina Ilmu YABI dan Akademi Teknik Federal menjadi Politeknik Manufaktur Astra Polman Astra. YABI melalui Polman Astra, mempunyai visi menjadi politeknik terbaik di Indonesia dan misi menghasilkan lulusan Diploma III D3 yang profesional dalam bidang teknologi, khususnya yang terkait otomotif dan sumber daya alam, dengan dukungan 7 program yang diselenggarakan. Agar siap pakai dalam industri dan mampu menghadapi tantangan global, para mahasiswa dibekali dengan kompetensi teknikal serta pola pikir dan perilaku QCDI Quality, Cost, Delivery dan Innovation. Seluruh kurikulum yang diajarkan dikembangkan dan diakreditasi bersama oleh industri di lingkungan Astra. YABI melalui Polman Astra sejak tahun 2009 menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi yang direkrut dari seluruh Indonesia, mencakup subcontractors, vendors and workshops that are part of Astra Group’s value chain as well as on the economic development of communities around Astra Group’s environment. YDBA development programs for MSMEs target technical, management and marketing skills as well as financing and information technology. Throughout 2014, YDBA worked with approximately 8,646 MSMEs, trained 552 mechanics and established 10 LPBs, 12 LKMs and 81 Independent SMEs, as well as assisting 1.083 Astra SME subcontractors. Meanwhile, the total employment reached 56,770 employees. astra Bina Ilmu Foundation YaBI – astra manufacturing Polytechnique Polman astra Astra Bina Ilmu Foundation YABI was founded in 1995 as Federal Bina Ilmu Foundation YFBI to oversee the Federal Engineering Academy ATF under PT Federal Motor now PT Astra Honda Motor. In line with business development, in 2001 YFBI changed its name to Astra Bina Ilmu Foundation YFBI and Federal Engineering Academy became Astra Manufacturing Polytechnique Polman Astra. Through Polman Astra, YABI aims to realize its vision to be the best polytechnic academy in Indonesia. Its mission is to educate professional Diploma III D3 graduates in engineering, especially automotive and natural resources, through its 7 courses. To produce graduates that are immediately ready to join the workforce and able to withstand global competition, Polman Astra develops the students’ technical competence, mindset and QCDI Quality, Cost, Delivery and Innovation behavior. The curriculum used by Polman Astra is developed and accredited by industries throughout Astra. Since 2009, YABI, through Polman Astra, provides scholarships for high-performing students recruited from across Indonesia. Students on Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 329 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan 35 dari kapasitas daya tampung politeknik. Hingga tahun 2014, Polman Astra telah mendidik 2.505 termasuk 446 penerima beasiswa. Pada tahun 2014, Polman Astra mewisuda 220 mahasiswa termasuk 75 mahasiswa penerima beasiswa dari 21 provinsi di Indonesia. Selain program beasiswa, Polman Astra juga menyelenggarakan kegiatan pengembangan UKM dengan nama program Center for Small Medium Enterprise Development CFSMED untuk mendukung Astra Pride of the Nation 2020. Untuk tahun 2014 Polman Astra membina 4 UKM binaan. Yayasan astra honda motor Yahm Yayasan Astra Honda Motor YAHM didirikan pada tahun 1995 sebagai organisasi sosial yang mandiri dengan misi mendukung kehidupan masyarakat di bidang pendidikan dan sosial melalui program pemberian beasiswa bagi siswa prasejahtera dan pembangunan fasilitas pendukung untuk institusi pendidikan, program edukasi masyarakat tentang keselamatan di jalan, program pelestarian lingkungan hidup, serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas sosial dan budaya, termasuk bencana alam. Untuk tahun 2014, YAHM memberikan 1.708 beasiswa dan 4 program safety riding, membangun toilet komunal di sekitar ring 1 plant Sunter dan Karawang serta menyumbang hewan ternak sapi kepada peternak sapi di Tabanan, Bali. scholarship programs account for 35 of the school’s capacity. As of 2014, Polman Astra has educated a total of 2,505 students, including 446 scholarship recipients. In 2014, Polman Astra inaugurated 220 graduates including 75 scholarship recipients from 21 provinces in Indonesia. Aside from scholarships, Polman Astra also undertakes SME development activities by administering the Center for Small and Medium Enterprise Development CFSMED in support of the Astra Pride of the Nation 2020 vision. In 2014, Polman Astra assisted four SMEs. astra honda motor Foundation Yahm Astra Honda Motor Foundation YAHM was established in 1995 as independent social organization. Its mission is to support the community in education and other social programs. YAHM provides scholarships for underprivileged students and supporting facilities for education institutions, organizes public education programs on road safety, holds environmental preservation programs and administers donations for various social and cultural purposes, including the mitigation of natural disasters. In 2014, YAHM granted 1,708 scholarships and organized four safety riding programs, built communal toilets in the ring-1 area of the Sunter and Karawang facilities and donated cattle to farmers in Tabanan, Bali. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 330 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Yayasan Karya Bakti united tractors YKB ut Yayasan Karya Bakti United Tractors didirikan pada tahun 2008, memiliki visi “Menjadi Lembaga Pendidikan Keterampilan Mekanik dan Operator Alat-alat Berat Terbaik di dunia.” Melalui UT School, Yayasan Karya Bakti United Tractors menjadi wadah pelaksanaan program pendidikan yang secara intensif mempersiapkan operator dan mekanik alat berat yang profesional dan terampil sesuai persyaratan internasional. Tersebar di seluruh Indonesia, YKBUT dalam bentuk UT School tidak hanya memnyelenggarakan berbagai program pendidikan jangka panjang dan program pelatihan jangka pendek sesuai kebutuhan perusahaan Grup Astra dan pelanggan secara khusus tapi juga mendukung pengembangan sekolah kejuruan dalam rangka mendorong peningkatan mutu dan standar industri nasional. Sampai tahun 2014, jumlah siswa telah mencapai 9239 Alumni +Training Participant Para alumni UT School yang secara akumulatif berjumlah 7.242 orang sejak 2009, saat ini telah bekerja bersama para pelanggan UT, Grup Astra Heavy Equipment Mining, atau untuk kebutuhan UT sendiri. Karya Bakti united tractors Foundation YKB ut Karya Bakti United Tractors Foundation was established in 2008, with the vision of “Becoming a World Leading Education Institution for Heavy Equipment Operators and Mechanics.” Through UT School, Karya Bakti United Tractors Foundation provides intensive education programs to produce professional and skilled heavy equipment operators and mechanics according to international standards. Located across Indonesia, UT School campuses provide not only long-term education programs and short-term training courses to fulfill the needs of Astra Group companies and customers, but also support the development of vocational schools in Indonesia, encouraging the schools’ quality improvement to meet national industry standards. In 2014, UT School has a total of 9239 alumnis +training participant students. Alumni of UT School, who cumulatively have reached 7.242 people since 2009, now work to support the customers of UT and Astra Heavy Equipment Mining. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 331 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Yayasan Pendidikan astra – michael D. ruslim YPa-mDr Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim YPA-MDR didirikan pada tahun 2009 dengan nama Yayasan Astra Bina Pendidikan dengan fokus program pengelolaan bantuan untuk pendidikan di daerah prasejahtera. Pada tahun 2010, Yayasan Astra Bina Pendidikan berganti nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim untuk menghormati Presiden Direktur Astra, Bapak Michael D. Ruslim sebagai pencetus program ini. YPA-MDR memiliki visi untuk membantu sekolah-sekolah yang berada di daerah prasejahtera agar siswa-siswinya mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan kompetensi kecakapan hidup life skill serta memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur Bangsa Indonesia. YPA-MDR berperan aktif sebagai agen perubahan agent of change dan agen pengembangan agent of development dalam peningkatan mutu sekolah-sekolah, pengembangan sumber daya manusia yang terarah, serta pengembangan kurikulum dan manajemen sekolah yang profesional. Jenjang sekolah yang mendapatkan bantuan adalah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh Indonesia. Program YPA-MDR didasarkan pada 4 pilar pembinaan, yakni: akademik, pendidikan karakter, kecakapan hidup dan seni budaya. Pendidikan astra Foundation– michael D. ruslim YPa-mDr Pendidikan Astra Foundation - Michael D Ruslim YPA-MDR was established in 2009 as Astra Bina Pendidikan Foundation. The focus was to manage educational assistance in underprivileged areas. In 2010, the foundation changed its name to Pendidikan Astra Foundation – Michael D. Ruslim in honor of the late Mr. Michael D. Ruslim, Astra’s then President Director, who initiated the foundation. YPA-MDR’s mission is to help schools in underprivileged areas and enrich the students, build their intellectual and life skills as well as characters based on the noble values of Indonesia. YPA-MDR takes an active role as an agent of change and of development in augmenting the quality of schools, focused human-resource development and the development of curricula and professional school management. YPA-MDR assists elementary, junior and vocational schools throughout Indonesia. Its programs observe four development pillars: academic, character building, life skills and arts and culture. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 332 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Pada tahun 2014, YPA-MDR membina 50 sekolah binaan dengan total 11.467 siswa dan 720 guru. Yayasan amaliah astra Yaa YAA memiliki misi untuk membangun Intellectual Quotient IQ, Emotional Quotient EQ dan Spiritual Quotient SQ melalui kegiatan di bidang sosial-keagamaan, tujuannya agar karyawan Muslim Astra menjadi Muslim yang profesional dan masyarakat di sekitarnya memiliki ketaatan beragama. Melalui Masjid Astra, YAA menyelenggarakan aktivitas perayaan keagamaan dan Cerdas Cermat Islami Astra CCIA dalam Astra Gema Islami AGI, fungsinya mempererat solidaritas sesama umat Muslim dan meningkatkan pengetahuan agama Islam. Masjid Astra juga mengembangkan dan membina calon pemimpin agama melalui Astra Mubaligh Development Program. Melalui Lazis Amaliah Astra, YAA juga memfasilitasi pemberian zakat, infaq dan sedekah ZIS yang disalurkan untuk beasiswa dan modal wirausaha masyarakat. Sampai Tahun 2014, YAA telah memberikan 9.216 beasiswa, pembinaan 175 teknisi HP dan pembinaan 70 teknisi AC. Yayasan astra agro Lestari YaaL Yayasan Astra Agro Lestari YAAL didirikan pada tahun 2010, dengan visi untuk menjadi salah satu sekolah terbaik di wilayah operasional perkebunan. YAAL berkomitmen memberikan pendidikan yang lebih baik bagi keluarga karyawan dan masyarakat sekitar serta menghasilkan siswa-siswi lulusan dengan prestasi akademik yang baik, inovatif, berkarakter, peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan. YAAL membangun sekolah mulai TK hingga SMP berikut manajemen sekolah dan menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas serta membangun rumah bagi para tenaga pengajar dan memberikan training bagi mereka. In 2014, YPA-MDR assisted 50 schools with a total of 11,467 students and 720 teachers. amaliah astra Foundation Yaa The mission of YAA is to build Intelligence Quotient IQ, Emotional Quotient EQ and Spiritual Quotient SQ through socio-religious activities, promoting professionalism and religious spirituality to Astra’s Muslim employees and to the surrounding community. YAA activities are organized at Astra Mosque and include Islamic celebrations and the Islamic Quiz Astra CCIA within Astra Gema Islami AGI. The events aim to strengthen solidarity among Muslims and to enhance Islamic knowledge. Astra Mosque also develops and nurtures future religious leaders through the Astra Religious Preachers Development Program. YAA also facilitates the distribution of charity, alms and donations ZIS through Lazis Amaliah Astra. ZIS funds are used for scholarships and working capital for small entrepreneurs. Until 2014, YAA provided 9.216 scholarships and assisted 175 mobile technicians and 70 air conditioner technicians. astra agro Lestari Foundation YaaL Astra Agro Lestari Foundation YAAL was established in 2010 with the vision of becoming one of the best schools within plantation areas. YAAL is committed to providing better education for the families of employees and surrounding communities, ensuring that its graduates are students with sound academic performance, who are innovative, possess strong characters and have awareness of health, safety and the environment. YAAL builds schools from kindergarten to junior-high level, assists the schools’ management and provides quality teachers. YAAL also provides housing and training facilities for teachers. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 333 Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Sampai tahun 2014, YAAL telah membina 65 sekolah yang terdiri dari 36 taman kanak-kanak, 22 Sekolah Dasar SD, 7 Sekolah Menengah Pertama SMP, dan didukung oleh 515 guru. Selain itu YAAL melakukan program rehabilitasi dan membantu pembangunan ruang kelas terhadap 4 SD di Kalimantan Selatan Riau. Yayasan Insan mulia Pama YImP Yayasan Insan Mulia Pama YIMP dibentuk pada tahun 2014 dengan visi untuk memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan perusahaan dan masyarakat melalui pembentukan karakter karyawan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. Fokus program Yayasan Insan Mulia Pama yaitu melakukan pengelolaan terhadap infak, zakat, shadaqah, penyelengkaraan dakwah dan kajian serta penyelenggaraan program sosial kemasyarakatan. Program kegiatan yang dilaksanakan saat ini meliputi: Pengumpulan dana umat Zakat, infaq Shadaqoh, DakwahSyiah dan Donasi Bidang Sosial. In 2014, YAAL assisted 65 schools, consisting of 36 kindergartens, 22 elementary schools and seven junior high schools and had support from 515 teachers. In addition, YAAL rehabilitated and helped the construction of classrooms at 4 elementary schools in South Kalimantan and Riau. Insan mulia Pama Foundation YImP Insan Mulia Pama Foundation YIMP was founded in 2014 with the vision of giving positive contributions for company growth and the community through employee character building, emphasizing spiritual belief, religiosity and virtue. Insan Mulia Pama Foundation focuses on the management of charity, alms and donations, Islamic preaching, Islamic study and social programs. Its activities include collection of communal funds charity, alms and donations, Islamic preaching and social donations. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 334 Corporate Data Data Perusahaan Ondel-Ondel Wahyu Wening Pemenang Lomba Foto astra 2014 Winner of 2014 astra Photo Contest Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 335 Corporate Data Data Perusahaan Board of Commissioners Board of Directors Susunan Dewan Komisaris Susunan Direksi Presiden Komisaris President Commissioner • Budi Setiadharma Komisaris Independen Independent Commissioner • Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat • Erry Firmansyah • Hisayuki Inoue • Sidharta Utama Komisaris Commissioner • Anthony John Liddell Nightingale • Benjamin William Keswick • Mark Spencer Greenberg • Chiew Sin Cheok • Jonathan Chang • David Alexander Newbigging Profil masing-masing anggota Komisaris tercantum di uraian Profil Perusahaan. Board of Commissioners’ profile is presented in Corporate Profile section. Presiden Direktur President Director • Prijono Sugiarto Direktur Director • Gunawan Geniusahardja • Djoko Pranoto • Widya Wiryawan • Sudirman Maman Rusdi • Simon Collier Dixon • Johannes Loman • Suparno Djasmin • Bambang Widjanarko Santoso Profil masing-masing anggota Direksi tercantum di uraian Profil Perusahaan. Board of Directors’ profile is presented in Corporate Profile section. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 336 Committees Profiles Audit Committee Profil Komite-Komite Komite Audit Ketua Chairman • Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat anggota Member • Inget Sembiring • Harry Wiguna Inget Sembiring Anggota Member Harry Wiguna Anggota Member Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Astra Graphia Tbk, Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Surya Artha Nusantara Finance SANF. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Bank Permata Tbk 2006-2010, Komisaris dan Ketua Komite Audit PT United Tractors Tbk 2001- 2006, Anggota KPKPN 2001-2004. Beliau juga aktif saat ini dalam berbagai organisasi sosial, termasuk sebagai Ketua Yayasan BPK Gunung Mulia, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen PPM. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Manajemen LPPM Jakarta pada tahun 1970 dan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1967. Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Toyota Astra Financial Services, Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Direktur Utama PT Eagle Capital, Komisaris Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan Komisaris Independen PT Eatertainment International Tbk. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Indonesia Central Counterparty PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 2007-2010, Direktur Utama PT Danareksa Persero 2005-2009, Komisaris PT Danareksa Sekuritas 2008-2009, Komisaris PT Danareksa Investment Management 2005-2008, Komisaris PT Danareksa Finance 2005- 2009, Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta 2002-2005, Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta 1999- 2002, Presiden Direktur PT Sinarmas Sekuritas 1995- 1999. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. Currently, he also serves as Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Astra Graphia Tbk and Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Surya Artha Nusantara Finance SANF. Previously, he served as Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Bank Permata Tbk 2006-2010, Commissioner and Chairman of Audit Committee PT United Tractors Tbk 2001- 2006, and Member of the Commission for Wealth Investigation of Government Officials 2001-2004. Presently, he is also active in a number of social organizations, including as Chairman of BPK Gunung Mulia Foundation, Vice Chairman of the Board of Trustee of PPM School of Management. He completed his study in the LPPM School of Management Jakarta in 1970 and Faculty of Economics, Gadjah Mada University in Yogyakarta, Indonesia, in 1967. Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee in June 2012. He is concurrently serving as Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Toyota Astra Financial Services, President Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, President Director of PT Eagle capital, Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, and Independent Commissioner of PT Eatertainment International Tbk. Previously, he served as Independent Commissioner of Indonesia Central Counterparty, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 2007-2010, President Director of PT Danareksa Persero 2005-2009, Commissioner of PT Danareksa Sekuritas 2008-2009, Commissioner of PT Danareksa Investment Management 2005- 2008, Commissioner of PT Danareksa Finance 2005-2009, Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta 2002-2005, Trade Director and Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta 1999- 2002, and President Director of PT Sinarmas Sekuritas 1995- 1999. He completed his study in Accounting at the Faculty of Economics, University of Indonesia. anggota Khusus Special Member • Chiew Sin Cheok Profil masing-masing Ketua Komite Audit dan Aggota Komite Audit Khusus tercantum di uraian Profil Perusahaan. Profile of Chairman and Special Member of Audit Committee are presented in Corporate Profile section. Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 337 Remuneration and Nomination Committee Executive Committee Komite Eksekutif Ketua Chairman • Benjamin William Keswick anggota Member • David Alexander Newbigging • Prijono Sugiarto Profil masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tercantum di uraian Profil Perusahaan. The Remuneration and Nomination Committee profile is presented in Corporate Profile section. Ketua Chairman • Benjamin William Keswick anggota Member • Mark Spencer Greenberg • David Alexander Newbigging • Chiew Sin Cheok • Budi Setiadharma • Prijono Sugiarto • Simon Collier Dixon Profil masing-masing anggota Komite Eksekutif tercantum di uraian Profil Perusahaan. The Executive Committee profile is presented in Corporate Profile section. Komite Remunerasi dan Nominasi Committees Profiles Profil Komite-Komite Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 338 Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi astra motor I motorCYCLe Pt astra honda motor Jl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara Pt suryaraya rubberindo Industries Kawasan Industri Menara Permai Jl. Narogong Raya Km 23,8, Cileungsi, Bogor astra motor II toYota Pt toyota - astra motor Jl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara astra motor III automotIVe-non toYota Pt astra Daihatsu motor Jl. Gaya Motor III5, Sunter II, Jakarta Utara Pt astra multi trucks Indonesia dh PT Astra Nissan Diesel Indonesia Danau Sunter Selatan Blok O5, Sunter II, Jakarta Utara Pt Fuji technica Indonesia KIIC Lot A-7, Tol Jakarta - Cikampek Km. 47 Pt Gaya motor Jl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara Pt Inti Pantja Press Industry Jl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi Pt Isuzu astra motor Indonesia Gd. Isuzu Lt. 7, Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30, Sunter II, Jakarta Utara Pt Pulogadung Pawitra Laksana Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta Pt tjahja sakti motor Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta Pt astra auto Prima Jl. Gaya Motor Selatan No. 1, Sunter II, Jakarta 14330 astra motor IV - ComPonent Pt aisin Indonesia East Jakarta Industrial Park EJIP Plot 5J Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat 17550 Pt aisin Indonesia automotive Jl. Harapan VII Lot LL 9 10, Kawasan Industri KIIC, Desa Parungmulya, Kec. Ciampel, Karawang, Jawa Barat Pt ardendi Jaya sentosa Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt astra Daido steel Indonesia Plant I : Jl. Kasir I Ds. Pasir Jaya Kec. Jatiuwung, Tangerang 15135 Plant II : Kawasan Industri Green Land Cluster Batavia Blok AG12, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530 Pt astra Komponen Indonesia Jl. Raya Mayor Oking Jayaatmaja Km. 2.2 No. 1 Karangasem Barat, Citereup, Jawa Barat 16810 Pt astra nippon Gasket Indonesia Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIIC Karawang Barat, Jawa Barat 41361 Pt astra otoparts tbk: Pt astra otoparts tbk - Head Ofice Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt astra otoparts tbk Divisi Domestik Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt astra otoparts tbk Divisi International Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt astra otoparts tbk Divisi retail Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt astra otoparts tbk Divisi nusametal Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt astra otoparts tbk Divisi adiwira Plastik Plant I : Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 51.3, Ciluar, Bogor, Jawa Barat 16710 Plant II : Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47 Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912 Pt astra otoparts tbk Divisi Winteq Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47 Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912 Pt at Indonesia Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC Tol Jakarta Cikampek Km. 47, Karawang, Jawa Barat 41361 Pt Century Batteries Indonesia Jl. Raya Bekasi Km. 25, Cakung, Jakarta Timur 13910 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 339 Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Pt Denso Indonesia Plant I : Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II, Jakarta Utara 14330 Plant II : Jl. Kalimantan Blok E 1-2, Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat 17520 Plant III : Jl. Selayar III Blok K No. 2, Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Jawa Barat 17845 Pt DIC astra Chemicals Jl. Pulobuaran Raya Blok-III DD 5-10 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 13930 Pt Federal Izumi manufacturing Komplek Industri Menara Permai, Jl. Narogong Raya Km. 23.8, Cileungsi, Jawa Barat 16820 Pt Federal nittan Industries Jl. Halmahera Blok DD-9, Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520 Pt FsCm manufacturing Indonesia Plant I II : Jl. Raya Pulogadung No. 30, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 13930 Plant III : Jl. Raya Narogong Km. 15 Pangkalan 6, Cileungsi, Jawa Barat 16820 Plant IV : Jl. By Pass Krian Km. 26 No. 8, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur 61262 Pt Gemala Kempa Daya Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt Gs Battery Plant I : Jl. Laksamana Muda Yos Sudarso, Sunter I, Jakarta Utara 14330 Plant II : Kawasan Industri Surya Cipta Swadaya Jl. Surya Utama, Kav. 13 - 14, Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat 41361 Pt Indokarlo Perkasa Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 47, Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912 Pt Inti Ganda Perdana Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A1, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt Kayaba Indonesia Jl. Jawa Blok ii No. 4, Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520 Pt menara terus makmur Jl. Jababeka XI Blok H3 No. 12, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat 17530 Pt nusa Keihin Indonesia Jl. Selayar II Blok D7 No. 1, Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat 17520 Pt senantiasa makmur Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt toyoda Gosei safety systems Indonesia Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 47.5 Nanggewer Mekar, Bogor, Jawa Barat 16912 Pt akebono Brake astra Indonesia Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A4 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt Wahana eka Paramitra Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 1.6 Blok A4 Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250 Pt Denso sales Indonesia Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II, Jakarta Utara 14330 Pt astra Visteon Indonesia Jl. Lanbau Kel. Karangasem Barat, Citereup, Jawa Barat 16810 Pt tD automotive Compressor Indonesia Jl. Selayar IV Blok L-3 Kawasan Industri Bekasi Matra Bekasi, Jawa Barat 17530 akebono Brake astra Vietnam Co., Ltd Plot D-10 RF-1a Thang Long Industrial Park II Yen My District, Hung Yen Province, Vietnam Pt astra nippon nhK Precision Jl. Maligi III Lot N-1 Kawasan Industri KIIC Karawang Barat, Jawa Barat 41361 superior Chain hangzhou Co., Ltd. Hangzhou Yuhang District, Cangqian Town, Gaoqiao Village, China Pt evoluzione tyres Jl. Raya Purwadadi - Kalijati, Dusun Kaliangbawang, Desa Wanakerta, Kec. Purwadadi, Kab. Subang, Jawa Barat 41261 Pt astra Juoku Indonesia Jl. Mitra Timur II Blok D No. 4-6, 51-53 Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang, Jawa Barat 17520 Pt autoplastik Indonesia Jl. Mitra Barat I Blok GB Kawasan Industri Mitra Karawang, Karawang, Jawa Barat 41361 Pt Velasto Indonesia Kp. Nagrog No. 5 Kertamukti, Kec. Campaka Purwakarta, Jawa Barat 41181 Pt Pakoakuina Jl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250 Pt Inkoasku Jl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 340 Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Pt Palingda nasional Jl. Gaya Motor Sunter II, Jakarta Utara 14250 Pt topy Palingda manufacturing Indonesia Jl. Surya Utama Kav. I-65A1 Kawasan Industri Suryacipta Karawang, Jawa Barat 41361 Pt metalart Indonesia Jl. Harapan III Lot JJ-21 Kawasan Industri KIIC Karawang, Jawa Barat 41361 astra heaVY eQuIPment Pt energia Prima nusantara Jl. Rawagelam I No. 9, kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 Pt Karya supra Perkasa Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, jakarta 13910 Pt united tractors tbk Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur Pt Bina Pertiwi BP Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt united tractors Pandu engineering utPe Jl. Jababeka XI Blok H 30 – 40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530 ut heavy Industry s Pte. Ltd. 11 Tuas View Crescent, Multico Building, Singapore 637643 Pt Komatsu remanufacturing asia JI. Pulau Balang no 99 RT 36, Kelurahan Karang Joang Kecamatan, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur 76127 Pt Patria maritime Lines Jl. Jababeka XI Blok H 30-40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530 Pt Patria maritim Perkasa Kav. 20, Sungai Lekop, RT. 05 RW. 07, Sagulung, Batam Pt Patria maritime Industry Jl. Jababeka XI Blok H 30-40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530 Pt Komatsu Patria attachment Jl. Irian Blok JJ-4-1, MM2100 Industrial Estate Cikarang 1752 Pt andalan multi Kencana amK Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Allmakes Asia Paciic Pte. Ltd. 11 Tuas View Crescent, Multico Building, Singapore 637643 Pt swadaya harapan nusantara Ged. Traktor Nusantara, Jl. Pulo Gadung No. 32, KIP, Jakarta Timur Pt universal tekno reksajaya Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt Pamapersada nusantara Pama Jl. Rawa Gelam 1 No. 9, Jakarta Industrial Estate Pulogadung Jakarta Timur 13930 Pt united tractors semen Gresik Persero Desa Sumberarum, Kec. Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur 62356 Pt Pama Indo mining Jl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 Pt Kalimantan Prima Persada Jl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 Pt multi Prima universal Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt Prima multi mineral Jl. Rawa Gelam I No. 9, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930 Pt tuah turangga agung tta Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt telen orbit Prima Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt nusantara Citra Jaya abadi Menara Global Lt. 9, Suite 9A, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27 Kuningan Timur, Setiabudi, Jak-Sel Pt Kadya Caraka mulia Jl. A. Yani Km. 93, Desa Pulau Pinang Kecamatan Bunuang, Kabupaten Patin Pt agung Bara Prima Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt anugerah Gunung mas Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt Duta sejahtera Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt Duta nurcahya Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt Piranti Jaya utama Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt Borneo Berkat makmur Jl. Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta 13910 Pt asmin Bara Jaan Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2, Jakarta Pusat Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 341 Pt asmin Bara Bronang Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2, Jakarta Pusat Pt Bukit enim energi Jl. Basuki Rahmat No. 02, Kecamatan Kemuning Palembang, Sumatera Selatan Pt traktor nusantara Jl. Pulogadung No. 32, Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur 13930 PT Tambang Supra Perkasa Pt tambang supra Perkasa astra resourCes – aGrIBusIness Pt astra agro Lestari tbk Jl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur Pt agro menara rachmat Kalimantan Tengah Pt agro nusa abadi Sulawesi Tengah Pt Bhadra Cemerlang Kalimantan Tengah Pt Bhadra sukses Sulawesi Barat Pt Borneo Indah marjaya Kalimantan Timur Pt Cakradenta agung Pertiwi Kalimantan Selatan Pt Cakung Permata nusa Kalimantan Selatan Pt Cipta agro nusantara Sulawesi Tengah Pt Cipta narada Lestari Kalimantan Timur Pt eka Dura Perdana Riau Pt eka Dura Indonesia Riau Pt Gunung sejahtera Dua Indah Kalimantan Tengah Pt Gunung sejahtera Ibu Pertiwi Kalimantan Tengah Pt Gunung sejahtera Puti Pesona Kalimantan Tengah Pt Gunung sejahtera raman Permai Kalimantan Tengah Pt Gunung sejahtera Yoli makmur Kalimantan Tengah Pt Karya tanah subur Aceh Pt Karyanusa ekadaya Kalimantan Timur Pt Kimia tirta utama Riau Pt Lestari tani teladan Sulawesi Tengah Pt Letawa Sulawesi Barat Pt mamuang Sulawesi Barat Pt nirmala agro Lestari Kalimantan Tengah Pt Palma Plantasindo Kalimantan Timur Pt Pandji Waringin Banten Pt Pasang Kayu Sulawesi Barat Pt Perkebunan Lembah Bhakti Aceh Pt Persada Bina nusantara abadi Kalimantan Tengah Pt Persada Dinamika Lestari Kalimantan Selatan Pt rimbunan alam sentosa Sulawesi Tengah Pt sari aditya Loka Jambi Pt sari Lembah subur Riau Pt sawit asahan Indah Riau Pt sawit Jaya abadi Sulawesi Tengah Pt subur abadi Plantations Kalimantan Timur Pt subur agro makmur Kalimantan Selatan Pt sukses tani nusa subur Kalimantan Timur Pt sumber Kharisma Persada Kalimantan Timur Pt surya Indah nusantara Pagi Kalimantan Tengah Pt suryaraya Lestari Sulawesi Barat Pt tunggal Perkasa Plantations Riau Pt Waru Kaltim Plantation Kalimantan Timur Pt tribuana mas Kalimantan Selatan Pt tanjung sarana Lestari astra-KLK Pte Ltd Singapura Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 342 astra sYstem I-InFormatIon teChnoLoGY Pt astra Graphia tbk Jl. Kramat Raya no. 43, Jakarta Pusat 10220 Pt astra Graphia Information technology ANZ Tower Lt. 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220 Pt astragraphia Xprins Indonesia Jl. Kramat Raya No. 43 Senen, Jakarta Pusat 10450 astra sYstem II- InFrastruCture Pt astratel nusantara Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Pt Gresik Distribution terminal Talavera Office Park 22nd- 27th Floor Jl. Letjen Simatupang Kav. 22- 26, Jakarta Selatan – 12430 Pt Indonesia network Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Pt Intertel nusaperdana Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Pt marga mandala sakti Karawaci Office Park Blok H No. 66-68 Lippo Karawaci - Tangerang 15811 Pt marga trans nusantara Ruko Bidex Blok H No. 07 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang 15321 Pt Pam Lyonnaise Jaya Sentral Senayan I Office Tower, Lt. 7 Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta Pusat 10270 Pt sedaya multi Investama Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Pt toyofuji Logistics Indonesia tFLI Grha Sera 7th Floor, Jl. Mitra Sunter Boulevard C-290 Sunter Jaya, Tanjung Priok Jakarta Utara 14350 Pt transutama arya sejahtera Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 303 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Pt marga harjaya Infrastructure Setiabudi Atrium Building 7th floor, Suite 701B Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Pt Pelabuhan Penajam Banua taka Setiabudi Atrium Building 3rd floor, Suite 305 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 sar GrouP Pt Balai Lelang serasi Gedung TRAC – Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara Pt Daya mitra serasi Jl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur Pt harmoni mitra utama KBN Marunda, Jl. Pontianak Blok C2-01, Jakarta 14120 Pt serasi autoraya traC Gedung TRAC – Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara Pt serasi transportasi nusantara Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya Pt serasi Logistics Indonesia Jl. Pontianak Blok C201 KBN Marunda, Jakarta Utara 14120 Pt toyofuji serasi Indonesia Gedung TRAC – Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara Pt united automobil 90 utama Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya Pt serasi mitra mobil Pt serasi shipping Indonesia astra FInanCe Pt astra auto Finance Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 Pt astra aviva Life Pondok Indah Office Tower 3, Lt. 10 Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA Pondok Indah, Jakarta Selatan 12310 Pt astra mitra Ventura Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II Jakarta Utara Pt astra multi Finance Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340 Pt astra sedaya Finance Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530 Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 343 Pt asuransi astra Buana Grha Asuransi Astra Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat Jakarta Selatan 12430 Pt Bank Permata tbk Permata Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta Pusat 12920 Pt Federal International Finance Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Cilandak Barat Jakarta 12340 Pt Komatsu astra Finance Jl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340 Pt Pratama sedaya Finance Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 Pt sedaya Pratama Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530 Pt staco estika sedaya Finance Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 Pt stacomitra Graha Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 Pt surya artha nusantara Finance Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11 Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan Pt swadharma Bhakti sedaya Finance Graha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1 Center Business Jakarta Utara 14240 Pt toyota astra Financial services Gd. Mega Plaza Lt. 8, Jl. Rasuna Said Kav C3 Jakarta Selatan Pt Garda era sedaya Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta 14330 Pt Jardine Lloyd thompson Gedung World Trade Center 10th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31 Jakarta Selatan Pt matra Graha sarana Menara FIF Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan 12440 mIsCeLLaneous Pt arya Kharisma Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II - Jakarta Utara Pt Brahmayasa Bahtera Wisma Nugra Santana, Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8 Jakarta 10220 Pt menara astra Wisma Nugra Santana - Lt. Mezzanine Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8 Jakarta 10220 Pt samadista Karya Jl. TB. Simatupang Kav. 15 Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan 12440 Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 344 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 345 Consolidated Financial Statements 2014 Laporan Keuangan Konsolidasian 2014 Tradisi Melepas Lampion Perdamaian | The Tradition of Releasing Lanterns for Peace Anis Eizudin Pemenang Lomba Foto astra 2014 Keep Progressing Forward PT Astra International Tbk 2014 Laporan Tahunan Annual Report 346 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBERDECEMBER 2014 DANAND 2013 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 1 - Page LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Catatan Notes 2014 2013 ASET ASSETS Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 4 20,902 18,557 Cash and cash equivalents Investasi lain-lain 5 277 262 Other investments Piutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables of 464 464 2013: 253: 2013: 253: - Pihak berelasi 6,34g 909 876 - Related parties - Pihak ketiga 6 20,423 18,967 - Third parties Piutang pembiayaan, setelah dikurangi 7 30,297 28,814 Financing receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables sebesar 1.388 2013: 1.301 of 1,388 2013: 1,301 Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of 14 sebesar 14 2013: 8: 2013: 8: - Pihak berelasi 8,34h 261 195 - Related parties - Pihak ketiga 8 2,869 2,793 - Third parties Persediaan 9 16,986 14,433 Inventories Pajak dibayar dimuka 10a 3,168 2,283 Prepaid taxes Pembayaran dimuka lainnya 1,149 1,172 Other prepayments Jumlah aset lancar 97,241 88,352 Total current assets Aset tidak lancar Non-current assets Piutang pembiayaan, setelah dikurangi 7 30,408 25,863 Financing receivables, net of penyisihan piutang ragu-ragu provision for doubtful receivables sebesar 1.488 2013: 1.340 of 1,488 2013: 1,340 Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provision penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables of nil nihil 2013: nihil: 2013: nil: - Pihak berelasi 8,34h 819 702 - Related parties - Pihak ketiga 8 1,724 2,687 - Third parties Investasi pada pengendalian bersama 11 21,997 18,951 Investments in jointly controlled entitas entities Investasi pada entitas asosiasi 12 5,253 4,919 Investments in associates Investasi lain-lain 5 5,455 4,177 Other investments Aset pajak tangguhan 10d 2,891 2,488 Deferred tax assets Properti investasi 2,534 1,372 Investment properties Tanaman perkebunan, setelah dikurangi 13 6,007 4,973 Plantations, net of accumulated akumulasi penyusutan sebesar 1.300 depreciation of 1,300 2013: 1.102 2013: 1,102 Aset tetap, setelah dikurangi 14 41,250 37,862 Fixed assets, net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation 33.645 2013: 29.494 of 33,645 2013: 29,494 Properti pertambangan, setelah 15 9,149 12,027 Mining properties, net of dikurangi akumulasi penyusutan dan accumulated depreciation and kerugian penurunan nilai sebesar impairment losses of 4,235 4.235 2013: 1.224 2013: 1,224 Hak konsesi, setelah 16 4,930 3,982 Concession rights, net of dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortisation of sebesar 263 2013: 198 263 2013:198 Goodwill 1,534 1,534 Goodwill Aset takberwujud lainnya 1,968 1,615 Other intangible assets Aset lain-lain 2,869 2,490 Other assets Jumlah aset tidak lancar 138,788 125,642 Total non-current assets JUMLAH ASET 236,029 213,994 TOTAL ASSETS PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 2 - Page LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Catatan Notes 2014 2013 LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas jangka pendek Current liabilities Pinjaman jangka pendek 17 10,586 12,854 Short-term borrowings Utang usaha: Trade payables: - Pihak berelasi 18,34i 2,801 2,698 - Related parties - Pihak ketiga 18 16,038 14,577 - Third parties Liabilitas lain-lain: Other liabilities: - Pihak berelasi 19,34j 81 129 - Related parties - Pihak ketiga 19 5,567 5,006 - Third parties Utang pajak 10b 2,132 1,600 Taxes payable Akrual 20 5,450 6,013 Accruals Liabilitas imbalan kerja 21 430 252 Employee benefit obligations Pendapatan ditangguhkan 22 3,603 3,461 Unearned income Bagian jangka pendek dari Current portion of long-term debt: utang jangka panjang: - Pinjaman bank dan pinjaman 23 17,898 14,832 - Bank loans and other loans lain-lain - Surat berharga yang diterbitkan 24 8,487 9,198 - Debt securities in issue - Utang sewa pembiayaan 450 519 - Obligations under finance leases Jumlah liabilitas jangka pendek 73,523 71,139 Total current liabilities Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities Liabilitas lain-lain - pihak ketiga 19 947 822 Other liabilities - third parties Pendapatan ditangguhkan 22 2,537 2,364 Unearned income Liabilitas pajak tangguhan 10d 2,645 3,268 Deferred tax liabilities Provisi 192 116 Provisions Liabilitas imbalan kerja 21 3,210 2,977 Employee benefit obligations Utang jangka panjang, setelah Long-term debt, net of current dikurangi bagian jangka pendek: portion: - Pinjaman bank dan pinjaman 23 19,587 12,885 - Bank loans and other loans lain-lain - Surat berharga yang diterbitkan 24 12,465 13,261 - Debt securities in issue - Utang sewa pembiayaan 599 974 - Obligations under finance leases Jumlah liabilitas jangka panjang 42,182 36,667 Total non-current liabilities Jumlah liabilitas 115,705 107,806 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham: Share capital: - Modal dasar - 60.000.000.000 - Authorised - 60,000,000,000 saham dengan nilai nominal Rp 50 shares with par value of Rp 50 dalam satuan Rupiah per saham full Rupiah per share - Modal ditempatkan dan disetor 25 2,024 2,024 - Issued and fully paid - penuh - 40.483.553.140 saham biasa 40,483,553,140 ordinary shares Tambahan modal disetor 26 1,139 1,139 Additional paid-in capital Saldo laba: Retained earnings: - Dicadangkan 28 425 425 - Appropriated - Belum dicadangkan 87,034 76,651 - Unappropriated Komponen ekuitas lainnya 4,989 3,699 Other reserves Ekuitas yang diatribusikan 95,611 83,938 Equity attributable to kepada pemilik entitas induk owners of the parent Kepentingan nonpengendali 29 24,713 22,250 Non-controlling interests Jumlah ekuitas 120,324 106,188 Total equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 236,029 213,994 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 3 - Page LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Catatan Notes 2014 2013 Pendapatan bersih 30 201,701 193,880 Net revenue Beban pokok pendapatan 31 162,892 158,569 Cost of revenue Laba bruto 38,809 35,311 Gross profit Beban penjualan 31 8,734 8,163 Selling expenses Beban umum dan administrasi 31 9,912 8,545 General and administrative expenses Penghasilan bunga 1,526 1,134 Interest income Biaya keuangan 1,375 1,109 Finance costs Kerugian selisih kurs, bersih 126 751 Foreign exchange losses, net Penghasilan lain-lain 32 3,861 3,758 Other income Kerugian penurunan nilai 15 2,744 - Impairment losses on properti pertambangan mining properties Beban lain-lain 192 409 Other expenses Bagian atas hasil bersih pengendalian 11 5,020 4,994 Share of results of jointly controlled bersama entitas entities Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi 12 1,219 1,303 Share of results of associates Laba sebelum pajak penghasilan 27,352 27,523 Profit before income tax Beban pajak penghasilan 10c 5,227 5,226 Income tax expenses Laba tahun berjalan 22,125 22,297 Profit for the year Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income: Selisih kurs karena penjabaran laporan 76 1,468 Exchange difference on translation keuangan dalam valuta asing of financial statements in foreign currencies Aset keuangan tersedia untuk dijual: Available-for-sale financial assets: - Keuntungankerugian bersih yang 286 401 - Net gainslosses arising timbul selama tahun berjalan during the year - Transfer ke laba rugi 228 121 - Transfer to profit or loss Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges: - Kerugian bersih yang timbul 1,529 589 - Net losses arising selama tahun berjalan during the year - Transfer ke laba rugi 1,226 790 - Transfer to profit or loss Kerugiankeuntungan aktuarial liabilitas 21 59 114 Actuarial lossesgains from post- imbalan pascakerja employment benefit obligations Bagian pendapatan komprehensif 11 - 158 Share of other comprehensive lain dari pengendalian bersama income of jointly controlled entitas, setelah pajak entities, net of tax Bagian pendapatan komprehensif 12 3 5 Share of other comprehensive lain dari entitas asosiasi, setelah pajak income of associates, net of tax Keuntungan revaluasi aset tetap 14 156 82 Gains on revaluation of fixed assets Pajak penghasilan terkait 10d 95 85 Related income tax Pendapatan komprehensif lain 26 1,411 Other comprehensive income tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 4 - Page LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Catatan Notes 2014 2013 Laba tahun berjalan saldo dipindahkan 22,125 22,297 Profit for the year balance dari halaman sebelumnya carry forward from previous page Pendapatan komprehensif lain 26 1,411 Other comprehensive income tahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax saldo dipindahkan dari halaman balance carry forward from sebelumnya previous page Jumlah laba komprehensif 22,151 23,708 Total comprehensive income tahun berjalan for the year Laba yang diatribusikan kepada: Profit attributable to: Pemilik entitas induk 19,181 19,417 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 29 2,944 2,880 Non-controlling interests 22,125 22,297 Laba komprehensif yang Comprehensive income diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 18,867 20,137 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 29 3,284 3,571 Non-controlling interests 22,151 23,708 Laba per saham - dasar dan dilusian 35 474 480 Earnings per share - basic and dalam satuan Rupiah diluted full Rupiah PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 5 - Page LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah Catatan Notes Diatribusikan kepada pemilik entitas indukAttributable to owners of the parent Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Attributable to non-controlling interests Jumlah ekuitas Total equity Modal saham Share capital Tambahan modal disetor Additional paid-in capital Saldo laba Retained earnings Revaluasi aset tetap Revaluation of fixed assets Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing Exchange difference on translation of financial statements in foreign currencies Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for- sale financial assets Lindung nilai arus kas Cash flow hedges Lain-lain Others Jumlah Total Dicadangkan Appropriated Belum dicadangkan Unappropriated Saldo 1 Januari 2013 2,024 1,106 425 65,864 416 233 493 162 802 71,201 18,613 89,814 Balance at 1 January 2013 Laba komprehensif tahun berjalan - - - 19,451 98 875 503 216 - 20,137 3,571 23,708 Comprehensive income for the year Dividen 27 - - - 8,664 - - - - - 8,664 1,362 10,026 Dividend Entitas anak baru - - - - - - - - - - 554 554 New subsidiaries Penerbitan saham kepada kepentingan - - - - - - - - - - 188 188 Issuance of shares to non-controlling nonpengendali interests Akuisisi kepentingan nonpengendali 3b - - - - - - - - 208 208 567 775 Acquisition of non-controlling interests di entitas anak in subsidiaries Penjualan kepemilikan di entitas anak 3b - - - - - - - - 1,494 1,494 1,260 2,754 Sale of interest in subsidiary kepada kepentingan nonpengendali to non-controlling interests Lain-lain - 33 - - - - - - 55 22 7 29 Others Saldo 1 Januari 2014 2,024 1,139 425 76,651 514 1,108 10 54 2,033 83,938 22,250 106,188 Balance at 1 January 2014 Laba komprehensif tahun berjalan - - - 19,127 178 212 89 315 - 18,867 3,284 22,151 Comprehensive income for the year Dividen 27 - - - 8,744 - - - - - 8,744 1,462 10,206 Dividend Penjualan kepemilikan di entitas anak 3b - - - - - - - - 1,552 1,552 642 2,194 Sale of interest in subsidiary kepada kepentingan nonpengendali to non-controlling interests Lain-lain - - - - - - - - 2 2 1 3 Others Saldo 31 Desember 2014 2,024 1,139 425 87,034 692 896 79 261 3,583 95,611 24,713 120,324 Balance at 31 December 2014 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 6 - Page 2014 2013 Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities: Penerimaan dari pelanggan 232,576 217,430 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok 189,598 170,186 Payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan 13,849 12,541 Payments to employees Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 835 1,099 Receipts from other operating activities Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya 10,684 9,112 Payments for other operating activities Kas yang dihasilkan dari operasi 19,280 26,690 Cash generated from operations Penghasilan bunga yang diterima 1,271 942 Interest income received Pembayaran pajak penghasilan badan 5,588 6,382 Payments of corporate income tax Arus kas bersih yang diperoleh dari 14,963 21,250 Net cash flows provided from aktivitas operasi operating activities Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities: Dividen kas yang diterima 4,062 3,336 Cash dividends received Penjualan dan repayment 1,221 1,242 Sale and repayment of other investasi lain-lain investments Penjualan aset tetap 398 299 Sale of fixed assets Penjualan investasi pada pengendalian 69 - Sale of investment in jointly controlled entity bersama entitas Penjualan entitas anak, setelah dikurangi 8 97 Sale of subsidiaries, net of cash disposed kas yang dikeluarkan Penjualan properti investasi - 11 Sale of investment properties Penambahan aset tetap 8,487 8,292 Additions of fixed assets Penambahan investasi lain-lain 2,242 1,107 Additions to other investments Penambahan investasi pada pengendalian 1,147 672 Additions to investment in jointly controlled bersama entitas entities Penambahan tanaman perkebunan 971 684 Additions to plantations Penambahan hak konsesi 911 665 Additions to concession rights Penambahan properti investasi 800 613 Additions to investment properties Pembelian entitas anak, setelah 314 780 Purchase of subsidiaries, net dikurangi kas yang diperoleh of cash acquired Penambahan aset takberwujud lainnya 190 223 Additions of other intangible assets Penambahan piutang lain-lain 151 23 Additions to other receivables kepada pihak-pihak berelasi from related parties Penambahan aset lain-lain 96 77 Additions to other assets Penambahan investasi pada entitas asosiasi 13 101 Additions to investment in associates Pembelian properti pertambangan - 54 Acquisition of mining properties Arus kas bersih yang digunakan 9,564 8,306 Net cash flows used in investing activities untuk aktivitas investasi PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 7 - Page 2014 2013 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities: Penerimaan pinjaman jangka pendek 43,598 32,644 Proceeds from short-term borrowings Penerimaan utang jangka panjang 33,883 22,584 Proceeds from long-term debts Penjualan kepemilikan di entitas anak 2,194 2,754 Sale of interest in subsidiaries to kepada kepentingan nonpengendali non-controlling interests Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek 45,287 27,871 Repayments of short-term borrowings Pembayaran kembali utang jangka panjang 27,320 25,277 Repayments of long-term debts Dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang 8,739 8,659 Cash dividend paid to the Company’s saham Perseroan shareholders Dividen kas yang dibayarkan kepada 1,462 1,358 Cash dividend paid to non-controlling interests kepentingan nonpengendali Pembayaran biaya keuangan 912 1,105 Finance costs paid Akuisisi kepentingan nonpengendali - 543 Acquisition of non-controlling interests di entitas anak in subsidiaries Penerbitan saham kepada kepentingan - 166 Issuance of shares to non-controlling nonpengendali interests Arus kas bersih yang digunakan 4,045 6,665 Net cash flows used in financing activities untuk aktivitas pendanaan Kenaikan bersih kas, setara kas 1,354 6,279 Increase in cash, cash equivalents dan cerukan and bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan 18,555 10,815 Cash, cash equivalents and bank overdrafts pada awal tahun at beginning of year Dampak perubahan selisih kurs 819 1,461 Effect of exchange rate differences terhadap kas, setara kas dan on cash, cash equivalents and cerukan bank overdrafts Kas, setara kas dan cerukan pada 20,728 18,555 Cash, cash equivalents and bank akhir tahun overdrafts at end of year Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affecting mempengaruhi arus kas: cash flows: Reklasifikasi aset tetap ke persediaan 560 699 Reclassification of fixed assets to inventory Perolehan aset tetap secara kredit 392 494 Acquisition of fixed assets through payables dan sewa pembiayaan and finance lease Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise of the following: 2014 2013 Kas dan setara kas 20,902 18,557 Cash and cash equivalents Cerukan 174 2 Bank overdrafts 20,728 18,555 PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 8 - Page

1. INFORMASI UMUM

1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan informasi lainnya

a. Establishment and other information

PT Astra International Tbk “Perseroan” didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. PT Astra International Tbk the “Company” was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the Company changed its name to PT Astra International Tbk. Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi. The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is to engage in general trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction and consultancy services. The subsidiaries’, jointly controlled entities’ and associates’ main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy equipment sales and rentals, mining and related services, development of plantations, financial services, infrastructure and information technology.

b. Anggaran dasar

b. Articles of association

Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5535 tanggal 1 Juli 1957. The Company was established by Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5535 dated 1 July 1957. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat oleh Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 tanggal 27 April 2012 terkait dengan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 dalam satuan Rupiah menjadi Rp 50 dalam satuan Rupiah per saham, sehingga mengubah jumlah modal dasar dari 6.000.000.000 saham menjadi 60.000.000.000 saham. Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH 01.10-16756 tanggal 9 Mei 2012. Perubahan Anggaran Dasar tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 29 November 2013 No. 96. The Companys Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was made by Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012 related to a stock split from Rp 500 full Rupiah to Rp 50 full Rupiah per share, that changed the authorised share capital from 6,000,000,000 shares to 60,000,000,000 shares. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-AH 01.10-16756 dated 9 May 2012. The amendment of the Articles of Association has been published in State Gazette of the Republic of Indonesia dated 29 November 2013 No. 96. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 9 - Page

1. INFORMASI UMUM lanjutan

1. GENERAL INFORMATION continued

c. Perubahan struktur permodalan

c. Changes in capital structure

KebijakanTindakan Perusahaan Tahun Year PolicyCorporate actions Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp 1.000 dalam satuan Rupiah per saham, harga penawaran Rp 14.850 dalam satuan Rupiah per saham. 1990 Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 full Rupiah per share, offering price of Rp 14,850 full Rupiah per share. Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 dalam satuan Rupiah per saham. Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham. 1994 Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 full Rupiah per share. Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares. Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 dalam satuan Rupiah per saham menjadi Rp 500 dalam satuan Rupiah per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474. 1997 Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders. Changes in par value from Rp 1,000 full Rupiah per share to Rp 500 full Rupiah per share, increasing the number of shares issued to 2,325,662,474. Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 dalam satuan Rupiah per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini. Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut. 1999 The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 full Rupiah per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised. Approval for stock-based compensation for the Companys employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised. Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 dalam satuan Rupiah per saham. 2002 Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 full Rupiah per share. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 10 - Page

1. INFORMASI UMUM lanjutan

1. GENERAL INFORMATION continued

c. Perubahan struktur permodalan lanjutan

c. Changes in capital structure continued

KebijakanTindakan Perusahaan Tahun Year PolicyCorporate actions Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 dalam satuan Rupiah menjadi Rp 50 dalam satuan Rupiah per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham. 2012 Changes in par value from Rp 500 full Rupiah to Rp 50 full Rupiah per share, changing the number of issued shares from 4,048,355,314 shares to 40,483,553,140 shares. Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. All of the Companys issued shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.

d. Struktur Grup

d. The Group Structure

Dimulainya kegiatan komersial Commence- ment of commercial operations Persentase kepemilikan efektif Effective percentage of ownership Jumlah aset sebelum eliminasi Total assets before elimination 2014 2013 2014 2013 ENTITAS ANAKSUBSIDIARIES a : OTOMOTIFAUTOMOTIVE PT Arya Kharisma 1988 100.00 100.00 1,164 1,100 PT Astra Multi Trucks Indonesia 1984 75.00 75.00 248 491 PT Astra Otoparts Tbk b 1991 80.00 80.00 14,381 12,618 PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 343 349 PT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 669 611 PT Pulogadung Pawitra Laksana 1980 100.00 100.00 593 505 PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 473 429 PT Fuji Technica Indonesia 1996 59.63 59.63 316 321 PT Astra Autoprima 2013 100.00 100.00 20 21 JASA KEUANGANFINANCIAL SERVICES PT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 150 138 PT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 25,377 21,522 PT Sedaya Multi Investama b 1989 100.00 100.00 19,109 17,514 PT Astra Multi Finance 1991 100.00 100.00 667 677 PT Astra Sedaya Finance c 1983 86.14 100.00 33,299 31,002 PT Sedaya Pratama b 1993 100.00 100.00 366 310 PT Staco Estika Sedaya Finance c 1990 93.75 100.00 145 191 PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance c 1986 93.75 100.00 732 866 PT Asuransi Astra Buana 1981 95.70 95.70 10,114 8,504 PT Garda Era Sedaya 1998 100.00 100.00 1,417 1,694 PT Matra Graha Sarana 2013 100.00 100.00 273 280 a Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a Including significant indirect subsidiaries. b Dan entitas anak. b And subsidiarysubsidiaries. c Penurunan kepemilikan efektif Grup terkait penerbitan saham ASF yang seluruhnya diambil bagian oleh BP lihat Catatan 3b. c Decrease in effective Group’s ownership related to ASF’s shares issuance all of which were subscribed by BP refer to Note 3b. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 11 - Page

1. INFORMASI UMUM lanjutan

1. GENERAL INFORMATION continued

d. Struktur Grup lanjutan

d. The Group Structure continued

Dimulainya kegiatan komersial Commence- ment of commercial operations Persentase kepemilikan efektif Effective percentage of ownership Jumlah aset sebelum eliminasi Total assets before elimination 2014 2013 2014 2013 ENTITAS ANAKSUBSIDIARIES a : ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN HEAVY EQUIPMENT AND MINING PT United Tractors Tbk b 1973 59.50 59.50 60,292 57,362 PT Pamapersada Nusantara b 1993 59.50 59.50 36,432 30,766 AGRIBISNISAGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk b 1995 79.68 79.68 18,558 14,963 INFRASTRUKTUR, LOGISTIK DAN LAINNYA INFRASTRUCTURE, LOGISTIC AND OTHERS PT Serasi Autoraya b 1990 100.00 100.00 7,602 7,829 PT Astratel Nusantara b 1996 100.00 100.00 7,116 5,853 PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 40 36 PT Marga Mandalasakti 1990 79.31 79.31 2,222 1,901 PT Menara Astra 2014 100.00 100.00 1,670 826 PT Samadista Karya c 2008 100.00 95.74 262 179 PT Brahmayasa Bahtera - Divisi Komersial - 100.00 100.00 92 87 Commercial Division d TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk b 1975 76.87 76.87 1,633 1,451 a Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a Including significant indirect subsidiaries. b Dan entitas anak. b And subsidiarysubsidiaries. c PT Samadista Karya yang sebelumnya merupakan entitas anak tidak langsung melalui PT Asuransi Astra Buana, pada Agustus 2014 menjadi entitas anak langsung Perseroan. c PT Samadista Karya that was indirect subsidiary through PT Asuransi Astra Buana, become direct subsidiary of the Company in August 2014. d Merupakan divisi dari PT Brahmayasa Bahtera lihat Catatan 3c yang menangani area komersial lihat Catatan 38g dan sepenuhnya dimiliki Perseroan. d A division of PT Brahmayasa Bahtera refer to Note 3c that concentrated on commercial area refer to Note 38g was fully owned by the Group. Seluruh entitas anak langsung dan tidak langsung yang signifikan berdomisili di Indonesia. All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in Indonesia. Pemegang saham terbesar Perseroan adalah Jardine Cycle Carriage Ltd, perusahaan yang didirikan di Singapura. Jardine Cycle Carriage Ltd merupakan entitas anak dari Jardine Matheson Holdings Ltd, perusahaan yang didirikan di Bermuda. The Company’s largest shareholder is Jardine Cycle Carriage Ltd, a company incorporated in Singapore. Jardine Cycle Carriage Ltd is a subsidiary of Jardine Matheson Holdings Ltd, a company incorporated in Bermuda. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 12 - Page

1. INFORMASI UMUM lanjutan

1. GENERAL INFORMATION continued

e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit

dan Karyawan e. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Audit Komite Perseroan adalah sebagai berikut: The members of the Companys Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee are as follows: 2014 2013 Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President Commissioner Komisaris Independen: Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Independent Commissioners: Erry Firmansyah Hisayuki Inoue Erry Firmansyah Hisayuki Inoue Sidharta Utama Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale Anthony John Liddell Nightingale Commissioners: Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging Direksi Directors Presiden Direktur Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto President Director Direktur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors: Djoko Pranoto Widya Wiryawan Johnny Darmawan Danusasmita Sudirman Maman Rusdi Djoko Pranoto Simon Collier Dixon Widya Wiryawan Johannes Loman Sudirman Maman Rusdi Suparno Djasmin Simon Collier Dixon Bambang Widjanarko Santoso Johannes Loman Komite Audit Audit Committee Ketua Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Chairman Anggota: Inget Sembiring Inget Sembiring Members: Harry Wiguna Harry Wiguna Anggota Khusus Chiew Sin Cheok Chiew Sin Cheok Special Member Tidak memiliki hak suara. Does not have voting rights. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan entitas anak memiliki 156.097 karyawan 2013: 132.570 karyawan - tidak diaudit. As at 31 December 2014, the Company and its subsidiaries had 156,097 employees 2013: 132,570 employees - unaudited. Jumlah karyawan termasuk pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi, pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 225.580 karyawan 2013: 197.434 karyawan - tidak diaudit. The number of employees including jointly controlled entities and associates, as at 31 December 2014 was 225,580 employees 2013: 197,434 employees - unaudited. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 13 - Page

2. IKHTISAR

KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan entitas anak “Grup” disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 26 Februari 2015. The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries “the Group” have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and were authorised by the Board of Directors on 26 February 2015.

a. Dasar

penyusunan laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada Catatan 2i, 2j dan 2r dan menggunakan dasar akrual accruals basis, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except as disclosed in Notes 2i, 2j and 2r and using the accruals basis, except in the consolidated statements of cash flows. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For these purposes, cash and cash equivalents are shown net of bank overdrafts. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan “ISAK” yang berlaku efektif pada tahun 2014 Interpretation of Financial Accounting Standards “ISAK” which become effective in 2014 Interpretasi standar akuntansi revisi yang relevan terhadap kegiatan operasi Grup, telah dipublikasikan dan efektif pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: The following revised accounting standards interpretation which is relevant to the Group’s operations, published and effective in 2014 are as follow: - ISAK 27 : Pengalihan Aset dari PelangganTransfer Assets from Customer - ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen EkuitasExtinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument - ISAK 29 : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang TerbukaStripping Cost in the Production Phase of Surface Mine Penerapan ISAK tersebut tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. The adoption of ISAK did not result in significant impact to the Group’s consolidated financial statements.