Pengakuan pendapatan dan beban

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 35 - Page

3. KOMBINASI

BISNIS, TRANSAKSI DENGAN PIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASAN ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN lanjutan

3. SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS,

TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING INTERESTS AND DISPOSAL OF SUBSIDIARY continued

a. Kombinasi bisnis lanjutan

a. Business combinations continued

Pada bulan Januari 2013, PT Astratel Nusantara bersama PT Intertel Nusaperdana, keduanya merupakan entitas anak langsung, mengakuisisi 100 PT Pelabuhan Penajam Banua Taka yang merupakan perusahaan pelabuhan di Kalimantan Timur dengan harga perolehan Rp 442 miliar. In January 2013, PT Astratel Nusantara together with PT Intertel Nusaperdana, both direct subsidiaries, acquired 100 of PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a port business in East Kalimantan for purchase consideration of Rp 442 billion. Pada bulan April 2013, PT Astra Otoparts Tbk, entitas anak langsung, telah mengakuisisi 51 saham PT Pakoakuina, sebuah perusahaan manufaktur suku cadang dengan harga perolehan Rp 700 miliar. In April 2013, PT Astra Otoparts Tbk, a direct subsidiary, acquired 51 interest of PT Pakoakuina, a spareparts manufacturer for purchase consideration of Rp 700 billion. Transaksi kombinasi bisnis tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan. The business combination was conducted in accordance with the Financial Service Authority’s regulations.

b. Transaksi

dengan kepentingan nonpengendali b. Transactions with non-controlling interests Pada bulan Maret dan Oktober 2014, PT Astra Sedaya Finance ASF, entitas anak langsung, menerbitkan saham baru dengan jumlah keseluruhan 237.609.990 lembar, yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Bank Permata Tbk BP, pengendalian bersama entitas, dengan melakukan pembayaran total sebesar Rp 2,2 triliun. In March and October 2014, PT Astra Sedaya Finance “ASF”, a direct subsidiary, issued 237,609,990 new shares, all of which were subscribed by PT Bank Permata Tbk “BP”, a jointly controlled entity, with total purchase consideration amounting to Rp 2.2 trillion. Transaksi ini menyebabkan kepemilikan efektif Grup di ASF turun menjadi 86,14. Laba yang diperoleh dari penurunan kepemilikan sebesar Rp 1,6 triliun telah dicatat ke ekuitas. As a result of this transaction, the Group’s effective ownership in ASF decreased to 86.14. The gain resulting from the dilution of ownership amounting to Rp 1.6 trillion has been recorded to equity. Pada bulan Mei 2013, Perseroan menjual 15,65 sahamnya di PT Astra Otoparts Tbk “AOP”, entitas anak langsung, sebesar Rp 2,8 triliun melalui private placement untuk tujuan memperluas dan mendiversifikasi basis pemegang saham AOP. Atas penjualan ini, kepemilikan saham Perseroan di AOP turun menjadi 80. Laba yang diperoleh dari pelepasan kepemilikan sebesar Rp 1,5 triliun telah dicatat ke ekuitas. In May 2013, the Company sold its 15.65 shares in PT Astra Otoparts Tbk “AOP”, a direct subsidiary, amounting to Rp 2.8 trillion through a private placement in order to broaden and diversify AOP’s shareholder base. Due to this sale, the Company’s share ownership in AOP decreased to 80. The gain resulted from the divestment amounting to Rp 1.5 trillion has been recorded to equity.