Cash and cash equivalents

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 94 - Page 35. LABA PER SAHAM 35. EARNINGS PER SHARE Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan. Basic earnings per share is calculated by dividing profit attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period. 2014 2013 Laba per saham: Earnings per share: Laba yang diatribusikan kepada 19,181 19,417 Profit attributable to the owners pemilik entitas induk of the parent Rata-rata tertimbang jumlah 40,484 40,484 Weighted average number of saham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding - dasar dan dilusian dalam jutaan basic and diluted in million Laba per saham - dasar dan 474 480 Earnings per share - basic and dilusian dalam satuan Rupiah diluted full Rupiah 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga, risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup. The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk including foreign exchange risk, interest rate risk and price risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchange rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate swaps dan cross currency swaps untuk mengelola aset dan liabilitas Grup sesuai dengan kebijakan keuangan Grup. Kebijakan keuangan Grup tidak mengijinkan adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. Nilai nosional dan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif disajikan pada Catatan 8a. The Group uses derivative financial instruments, principally interest rate swaps and cross currency swaps, to manage the Group’s assets and liabilities in accordance with the Group’s treasury policies. It is the Group’s policy not to enter into derivative transactions for speculative purposes. The notional amounts and fair values of derivative financial instruments are disclosed in Note 8a. Faktor-faktor risiko keuangan Financial risk factors i Risiko pasar i Market risk Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan lindung nilai natural yang berasal dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang sama. The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognised monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by using natural hedges that arise from monetary assets and liabilities in the same foreign currency. PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated Halaman - 95 - Page 36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued Faktor-faktor risiko keuangan lanjutan Financial risk factors continued i Risiko pasar lanjutan i Market risk continued Risiko nilai tukar mata uang asing lanjutan Foreign exchange risk continued Pinjaman dalam mata uang asing diharuskan untuk di-swap menjadi mata uang fungsional perusahaan dengan menggunakan cross currency swap kecuali jika pinjaman dalam mata uang asing tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional yang menghasilkan mata uang asing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindung nilai ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan liabilitas serta laba rugi Grup. Foreign currency borrowings are required to be swapped into the entity’s functional currency using cross currency swaps except where the foreign currency borrowings are repaid with operational cash flows generated in the same foreign currency. The purpose of these hedges is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on assets and liabilities and the profit or loss of the Group. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas moneter bersih Grup dalam mata uang asing terutama diatribusikan dari USD lihat Catatan 39 untuk aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2014, apabila USD menguatmelemah sebesar 10 terhadap Rupiah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak Grup akan naikturun sebesar Rp 207 miliar 2013: turunnaik sebesar 111 miliar, hal ini terutama diakibatkan keuntungankerugian selisih kurs yang dicatat di laba rugi. As at 31 December 2014 and 2013, net monetary liabilities of the Group in foreign currencies are primarily attributable to USD refer to Note 39 for net monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. As at 31 December 2014, if the USD had strengthenedweakened by 10 against Rupiah with all other variables held constant, the profit after tax of the Group would increasedecrease by Rp 207 billion 2013: decreaseincrease by 111 billion, arising mainly from foreign exchange gainslosses taken to profit or loss. Risiko tingkat bunga Interest rate risk Grup terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko ini pada umumnya dikelola dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap. Kebijakan Grup untuk perusahaan di luar jasa keuangan adalah menjaga agar minimum 40-60 dari total pinjamannya dengan jatuh tempo sampai dengan 5 tahun, merupakan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap. The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate. The Group’s policy is to maintain at least 40-60 of its gross borrowings with a maturity up to 5 years, exclusive of the financial services companies, in fixed rate instruments.