ccxiv
2. Input a. Pengembangan Kurikulum dan Silabus
1 Kurikulum yang diberlakukan secara resmi ketika penelitian ini dilaksanakan adalah
Kurikulum 2004, yang merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Pengembangan silabus pembelajarannya mengacu pada kurikulum tersebut.
2 Silabus pembelajaran sastra di sekolah yang diteliti dan bahkan di seluruh SMA di Surakarta disusun dan dikembangkan oleh tim Musayawarah Guru Mata Pelajaran
MGMP tingkat kota, untuk dipergunakan oleh semua guru di lingkungannya. Silabus tersebut, pada umumnya dimanfaatkan guru sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran di sekolah, sekaligus sebagai dokumen administrasi mengajar. 3 Para guru di sekolah yang diteliti diperkenankan untuk melakukan perubahan
terhadap silabus dari MGMP, dengan menambah, mengurangi atau mengganti isi silabus sesuai kebutuhan sekolah masing-masing. Meskipun kenyataannya, hanya
sedikit guru yang melakukan perubahan terhadap silabus tersebut.
b. Pengembangan Materi Pembelajaran Sastra
1 Dalam pengembangan materi, kriteria yang digunakan para guru di sekolah yang diteliti pada umumnya adalah: a relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, b
menunjang pencapaian standar kompetensi yang ditargetkan; c cukup menggugah minat siswa dan membuatnya asyik dalam belajar sastra, d sesuai
dengan tingkat kematangan psikologis siswa, e dekat dengan budaya siswa, dan f isi serta bahasanya pantas untuk siswa, dilihat dari norma sosial budaya masyarakat
Timur.
ccxv 2 Langkah guru sastra di sekolah yang diteliti dalam pengembangan materi, meliputi:
a identifikasi tujuan untuk penentuan aspek-aspek yang akan dipelajari siswa, b penentuan strandar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui
proses pembelajaran, dan c pengembangan materi berdasarkan kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran.
3 Sumber materi pembelajaran sastra di sekolah yang diteliti, antara lain adalah: buku teks, teks sastra, pementasan, pengalaman pribadi, kliping artikel dari media massa,
pita rekaman dalam kaset dan CD, slide, film, tayangan televisi, dan sebagainya. 4 Sumber utama materi pembelajaran sastra di sekolah yang diteliti adalah buku teks
dan teks sastra. Buku teks dipilih karena mudah dalam mempersiapkan dan efektif penggunaannya, sedangkan teks sastra dipilih karena dapat menunjang pencapaian
kompetensi apresiasi siswa. Sumber materi yang lainnya dipilih untuk selingan, agar siswa tidak merasa bosan dan pembelajaran menjadi lebih menarik serta variatif.
5 Para guru sastra di sekolah yang diteliti pada umumnya lebih mendahulukan materi yang berupa karya sastra populer dari pada karya sastra literer untuk pembelajaran di
sekolah. Alasannya, antara lain: a siswa lebih berminat untuk membaca dan mengapresiasi karya sastra populer dari pada karya sastra literer, karena karya sastra
populer bahasanya relatif mudah dipahami, isinya menarik, dan ceritanya kontekstual dengan dunia siswa; b karya sastra populer sangat digemari siswa, karena itu dapat
dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan minat baca siswa; c karya satra populer dapat dimanfaatkan sebagai jembatan bagi para siswa menuju pemahaman dan
apresiasi terhadap karya sastra literer yang lebih serius, lebih estetis, kaya makna, dan syarat akan pesan dan nilai-nilai.
ccxvi
3. Process a. Penerapan Metode, Media, dan Evaluasi Pembelajaran Sastra