142
Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016
Di sektor hilir realisasi investasi pada tahun 2016 didominasi oleh investasi di bidang penyimpanan dan pengolahan migas. Di sektor penyimpanan migas, terdapat pembangunan
terminal penyimpanan BBM PT. Oiltanking Karimun dengan kapasitas sebesar 681.500 KL dan nilai investasi yang mencapai 251 Miliar US. Sementara di sektor pengolahan migas, terdapat
pembangunan pengolahan gas PT. South Sulawesi LNG dengan nilai investasi sebesar 317 Miliar US berdasarkan laporan Izin Usaha Sementara per September 2016.
2. Investasi Sub Sektor Ketenagalistrikan
Investasi sub sektor ketenagalistrikan pada tahun 2010 sebesar US 4,28 miliar dan pada tahun 2016 diperkirakan menjadi US 8,12 miliar. Kemudahan perizinan dan ketersediaan lahan
merupakan 2 faktor kunci yang harus diselesaikan kedepan agar investasi sektor ESDM semakin bergairah.
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016 Total
972,10 2.382,05
1.608,36 1.994,73
1.346,51 2.644,02
926,62 Pengolahan
118,49 598,88
296,13 363,84
0,00 615,15
408,07 Pengangkutan
42,71 545,90
195,58 203,62
328,30 1.778,14
83,94 Penyimpanan
190,76 394,30
297,11 403,14
830,29 238,99
397,50 Niaga
27,69 11,41
167,61 24,13
187,92 11,74
22,53 BBN
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 Pertamina Hilir
592,45 831,56
651,93 1.000,00
0,00 0,00
0,00 PGN
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
14,58 500
1.000 1.500
2.000 2.500
3.000
Ju ta
US
1 2
3 4
5 6
7 8
9
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016 4,28
6,42 6,38
3,93 3,91
8,06 8,12
Miliar USD
Gambar 58. Graik Realisasi Investasi Hilir Migas Tahun 2010 – 2016
Gambar 59. Investasi Sub Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2010-2016
AKUNT ABILIT
AS KERJA
143
EnergiBerkeadilan
Target investasi ketenagalistrikan tahun 2016 sebesar 16,3 Miliar US dan direncanakan pada 2019 sekitar 15,9 Miliar US utamanya karena pembangunan Program Ketenagalistrikan
35.000 MW. Terdapat beberapa kebijakan sub sektor ketenagalistrikan yang akan dilakukan dalam rangka mendongkrak investasi, antara lain :
a. Penyederhanan Perizinan
b. Pendelegasian Kewenangan Perizinan Kepada BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal
dalam rangka Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP c.
Regulasi terkait Prosedur Pembelian Tenaga Listrik Harga Patokan Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT PLN Persero serta mekanisme Pemilihan Langsung dan Penunjukan
Langsung dengan maksud antara lain : •
Mempercepat negosiasi harga dengan adanya harga patokan; •
Mempercepat prosedur persetujuan harga antara PLN dan IPP mempercepat waktu negosiasi yang selama ini memakan waktu lama dan berlarut-larut lebih dari setahun;
• Memberikan kepastiankeyakinan bagi PLN dalam pelaksanaan pembelian tenaga
listrik; •
Membangun iklim investasi yang lebih kondusif.
3. Investasi Subsektor Mineral dan Batubara