Akses dan Infrastruktur Ketenagalistrikan

92 Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016

f. Wilayah I, Wilayah II, dan Wilayah III PT PGN Persero Tbk. Progres 55,32

Pembangunan pipa distribusi PT PGN Persero Tbk. Wilayah I Jakarta, Banten, Jabar, Lampung, Sumsel, Wilayah II Jatim, dan Wilayah III Sumut, Kepri telah selesai sepanjang 353,7 Km dari total rencana pembangunan 639,3 Km.

3. Akses dan Infrastruktur Ketenagalistrikan

A. Rasio Elektriikasi

Untuk mengukur tingkat ketersediaan tenaga listrik bagi masyarakat terutama akses rumah tangga terhadap tenaga listrik adalah dengan menggunakan rasio elektriikasi. Rasio elektriikasi didapatkan dengan cara membandingkan antara jumlah rumah tangga yang sudah menikmati tenaga listrik baik melalui sambungan PLN maupun listrik dari sumber yang lain non PLN dengan jumlah rumah tangga keseluruhan pada suatu daerah. Pada Tahun 2015 rasio elektriikasi Indonesia sudah mencapai 88,30, sedangkan pada Tahun 2016 dengan penambahan jumlah rumah tangga berlistrik menjadi 60,6 juta rumah tangga, rasio eletriikasi meningkat menjadi 91,16 yang artinya terjadi peningkatan rasio elektriikasi mencapai 2,86. Untuk lebih jelasnya keberhasilan dalam pencapaian sasaran, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Sasaran 2012 2013 2014 2015 2016 Rasio Elektrifikasi 76,56 80,51 84,35 88,3 91,16 Penambahan Rumah Tangga Berlistrik 2.935.895 3.458.997 2.852.807 3.293.979 2.628.961 Tabel 39. Rasio Elektriikasi dan Penambahan Rumah Tangga Berlistrik AKUNT ABILIT AS KERJA 93 EnergiBerkeadilan Hingga akhir tahun 2016 masih terdapat 2 provinsi yang memiliki rasio elektriikasi dibawah 70 yaitu, provinsi Nusa Tenggara Timur dan Papua. Gambaran persebaran Rasio elektriikasi di seluruh Provinsi Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut : Secara keseluruhan capaian Rasio Elektiikasi pada tahun 2016 telah berjalan dengan baik. Rekap capaian Rasio Elektriikasi untuk tiap provinsi dapat dilihat pada tabel berikut: Gambar 46. Peta Rasio Elektriikasi Nasional tahun 2016 Tabel 40. Realisasi Rasio Elektiikasi Tiap Provinsi Tahun 2016 NO Provinsi Jumlah RT Jumlah RT Berlistrik PLN Jumlah RT Berlistrik Non PLN RE 1 BALI 1.109.906 1.019.857 3.466 92,20 2 JAWA TIMUR 10.822.201 9.638.400 10.602 89,16 3 JAWA TENGAH 9.143.342 8.549.562 10.689 93,62 4 DI YOGYAKARTA 1.116.918 989.145 1.130 88,66 5 JAWA BARAT 12.580.863 12.239.849 64.956 97,81 6 BANTEN 3.141.553 3.135.679 2.897 99,91 7 DKI JAKARTA 2.589.273 2.588.651 135 99,98 8 ACEH 1.209.130 1.157.061 7.133 96,28 A A KA A AN AN AN AN AN 94 Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016 1.209.130 1.157.061 7.133 96,28 9 SUMATERA UTARA 3.299.504 3.091.724 69.473 95,81 10 RIAU 1.559.354 1.209.043 175.863 88,81 11 KEPULAUAN RIAU 533.574 391.901 15.606 76,37 12 SUMATERA BARAT 1.250.476 1.065.372 11.636 86,13 13 KEP BANGKA BELITUNG 359.445 359.269 64 99,97 14 SUMATERA SELATAN 1.983.473 1.605.265 55.783 83,74 15 JAMBI 861.968 710.824 56.231 88,99 16 BENGKULU 480.633 428.921 8.470 91,00 17 LAMPUNG 2.086.142 1.738.141 97.061 87,97 18 KALIMANTAN BARAT 1.131.377 884.789 88.586 86,03 19 KALIMANTAN TIMUR 869.474 776.803 82.025 98,78 20 KALIMANTAN UTARA 152.060 105.883 11.768 77,37 21 KALIMANTAN SELATAN 1.090.496 963.395 7.928 89,07 22 KALIMANTAN TENGAH 660.336 434.257 48.314 73,08 23 MALUKU 354.172 274.273 34.287 87,12 24 MALUKU UTARA 244.829 185.370 54.712 98,06 25 SULAWESI SELATAN 1.979.280 1.743.494 79.255 92,09 26 SULAWESI TENGGARA 573.646 386.023 41.160 74,47 NO Provinsi Jumlah RT Jumlah RT Berlistrik PLN Jumlah RT Berlistrik Non PLN RE A A KA A AN AN AN AN AN 27 SULAWESI BARAT 291.565 176.629 56.787 80,06 28 SULAWESI UTARA 624.489 561.443 8.786 91,31 29 SULAWESI TENGAH 687.907 517.903 95.115 89,11 30 GORONTALO 269.922 222.620 13.987 87,66 31 PAPUA 745.515 308.361 47.826 47,78 32 PAPUA BARAT 197.474 159.920 14.328 88,24 33 NUSA TENGGARA TIMUR 1.126.379 590.982 72.829 58,93 34 NUSA TENGGARA BARAT 1.362.733 1.032.862 19.450 77,22 NASIONAL 66.489.409 59.243.671 1.368.338 91,16 AKUNT ABILIT AS KERJA 95 EnergiBerkeadilan

B. Infrastruktur Ketenagalistrikan 1.

Penambahan Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik Untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, dilakukan upaya penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik sinkron s.d operasi pada tahun 2016, yaitu sekitar 4.128,2 MW, di mana tambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik tersebut diperoleh dari pelaksanaan Program 35.000 MW dan Program Reguler PLN dan Independent Power Producer-IPP. Berikut adalah tabel penambahan kapasitas pembangkit selama tahun 2016. No Jenis Nama Pembangkit Provinsi Total Kapasitas MW COD B12 1 PLTGMG Mobile PP Sulbagut Amurang Sulawesi Utara 120 2 PLTS Gorontalo Gorontalo 2 3 PLTGMG Gorontalo Peaker Gorontalo 100 4 PLTU Sumsel 5 2 Sumatera Selatan 150 5 PLTMH Cianten 1 Jawa Barat 2 6 PLTMH Cianten 2 Jawa Barat 5 7 PLTU Keban Agung 2 Sumatera Selatan 120 8 PLTA Wampu FTP2 Sumatera Utara 45 9 PLTU Pulang Pisau FTP1 1 Kalimantan Tengah 60 10 PLTU Tanjung Awar-awar Jawa Timur 350 11 PLTMH Cilaki Jawa Barat 7,4 12 PLTMH Cirompang Jawa Barat 8 13 PLTMH Situmulya Banten 3 14 PLTMH Lahat Sumatera Selatan 9,9 15 PLTG Mobile PP Lombok 1 NTB 25 16 PLTM Banyumlayu Jawa Tengah 0,5 17 PLTP Ulubelu 3 FTP 2 Lampung 55 18 PLTU Adipala Jawa Tengah 660 19 PLTU Tidore FTP1 2 Maluku Utara 7 20 PLTU Ketapang 1 Kalimantan Barat 10 21 PLTU Ketapang 2 Kalimantan Barat 10 22 PLTP Lahendong 5 FTP 2 Sulawesi Utara 20 23 PLTU Tawaeli Ekspansi Sulawesi Tengah 30 Tabel 41. Penambahan Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik 96 Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016 24 PLTGMG Mobile PP Lampung Tarahan Lampung 100 25 PLTGMG Mobile PP Bangka 1 Bangka Belitung 25 26 PLTGMG Mobile PP Bangka 2 Bangka Belitung 25 27 PLTGMG Mobile PP Lombok 2 NTB 25 28 PLTS Kupang NTT 5 29 PLTM Lebak Barang Jawa Tengah 7 30 PLTM Cisanggiri Jawa Barat 3 31 PLTM Cianten 3 Jawa Barat 5,8 32 PLTM Cianten 1B Jawa Barat 6,2 33 PLTM Pakkat Sumatera Utara 10 34 PLTM Bantaeng 1 Sulawesi Selatan 4,2 35 PLTM Niagara Sumatera Selatan 1,7 36 PLTM Taludaa Gorontalo 3 37 PLTMG Arun Peaker Aceh 184 No Jenis Nama Pembangkit Provinsi Total Kapasitas MW 38 PLTU Belitung Baru FTP1 2 Bangka Belitung 16,5 39 PLTU Riau Amandemen FTP1 Riau 110 40 PLTG Tanjung Uncang Kepri 85 41 PLTP Lahendong 6 FTP 2 Sulawesi Utara 20 Total COD B12 2.436,20 Sinkron B12 1 PLTU Teluk Balikpapan 1 Kalimantan Timur 110 2 PLTMG Bangkanai FTP2 Kalimantan Tengah 155 3 PLTU Riau Amandemen FTP1 Riau 110 4 PLTU PLTU Jayapura Holtekamp 1,2 Papua 20 5 PLTU Pulang Pisau FTP1 2 Kalimantan Tengah 60 6 PLTU Teluk Balikpapan 2 Kalimantan Timur 110 7 PLTU Lombok 2 NTB 25 8 PLTP Sarulla I FTP2 Sumatera Utara 110 9 PLTU Banten Banten 625 10 PLTU Sintang Kalimantan Barat 7 11 PLTU Kendari Ekspansi Sulawesi Tengara 10 AKUNT ABILIT AS KERJA 97 EnergiBerkeadilan Dilihat dari target tambahan kapasitas pembangkit pada tahun 2016 sebesar 4.212 MW, realisasi pembangkit sinkron s.d operasi mencapai 4.128,2 MW atau 98,01. Tidak tercapainya target 100 ini antara lain dikarenakan beberapa proyek yang mengalami kerusakan peralatan sehingga mengalami kemunduran penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan capaian tambahan kapasitas pembangkit tahun 2016 sinkron s.d operasi sebesar 4.128,2 MW ditambahkan dengan kapasitas terpasang tahun 2015 sebesar 55.528 MW, sehingga total kapasitas terpasang tahun 2016 sebesar 59.656,2 MW. 12 PLTU Lombok Timur NTB 50 13 PLTGMG Mobile PP Paya Pasir Sumatera Utara 75 14 PLTGMG Mobile PP Nias Sumatera Utara 25 15 PLTGMG Mobile PP Balai Pungut Riau 75 16 PLTGMG Mobile PP SugeBelitung Bangka Belitung 25 17 PLTGMG Mobile PP Pontianak Kalimantan Barat 100 Total Sinkron B12 1.692,00 Total COD dan Sinkron 4.128,20 No Jenis Nama Pembangkit Provinsi Total Kapasitas MW i 1 2 ra 3 Gambar 47. Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik Tahun 2011-2016 98 Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016

2. Penambahan Penyaluran Tenaga Listrik