AKUNT ABILIT
AS KERJA
147
EnergiBerkeadilan
3.5.1 Sasaran Strategis X: Mewujudkan Manajemen dan SDM yang Profesional 1.
Opini BPK Atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM
Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2015 adalah Wajar Dengan Pengecualian WDP. Kementerian ESDM belum berhasil meraih Opini WTP
dari BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2015 disebabkan karena BPK-RI meyakini bahwa Kementerian ESDM tidak dapat memberikan dokumen sumber
yang memadai terkait Piutang Bukan Pajak yang terdiri dari Iuran Tetap, Royalti dan PHT, dan berdasarkan hasil konirmasi menunjukan adanya sejumlah wajib bayar yang tidak sependapat
dengan nilai piutang ditagihkan. Selain itu, Kementerian ESDM telah memiliki kebijakan pencatatan, penyajian dan
pengungkapan Piutang Bukan Pajak, namun demikian belum dilaksanakan secara memadai. BPK tidak dapat memperoleh bukti yang cukup dan tepat tentang nilai tersebut, karena tidak
tersedia data dan informasi pada satuan kerja terkait. Sebagai akibatnya, BPK tidak dapat menentukan apakah diperlukan penyesuaian terhadap angka tersebut di atas.
Untuk Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan KESDM Tahun anggaran 2016 masih dalam proses dan baru akan terbit Laporan Hasil Pemeriksaan LHP pada bulan Mei 2017. Target
Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2016 diharapkan Kementerian ESDM dapat meraih kembali prestasi tertinggi Opini BPK-RI yaitu WTP.
Untuk mencapai kembali target Opini WTP tersebut, akan dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
• Membentuk Tim Koordinasi Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan PNBP Bidang Mineral
dan Batubara, mengingat temuan PNBP Bidang Mineral dan Batubara yang menjadi faktor utama penilaian Opini WDP dari BPK-RI atas Laporan Keuangan TA 2015;
• Untuk memberikan kepastian dan keyakinan yang memadai atas nilai piutang yang
tercatat dan menghindari perbedaan nilai piutang dengan wajib bayar perusahaan, akan dilakukan rekonsiliasi dan konirmasi langsung ke perusahaan tambang serta Piutang
PNBP tersebut telah dilakukan reviu oleh tim pemeriksa internal; •
Untuk mengantisipasi temuan berulang yang dapat muncul dalam proses audit, telah dilakukan pembahasan dengan Unit-Unit di lingkungan Kementerian ESDM tentang draft
temuan BPK-RI atas Laporan Keuangan KESDM TA 2015 dan dilanjutkan dengan evaluasi dan penyusunan action plannya LHP BPK-RI atas Laporan Keuangan. Temuan-temuan
tersebut dilakukan pemantauan secara berkelanjutan oleh Inspektorat Jenderal yang dibantu oleh Biro Keuangan c.q Bagian APK dengan meneruskan rekomendasi BPK-RI
148
Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016
kepada semua unit di lingkungan Kementerian ESDM sesuai dengan temuannya; •
Untuk mewujudkan budaya pengendalian intern internal control culture dalam rangka menciptakan pengendalian intern yang handal agar tercapai keyakinan yang memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang eisien dan efektif, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan di lingkungan Kementerian, sedang dilakukan pembahasan dan penyusunan pedoman tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP tingkat
Kementerian ESDM. •
Akan dilaksanakan pembinaan terkait Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual SAIBA melalui Sosialisasi SAIBA. Sasaran dari Sosialisasi ini adalah seluruh perwakilan penyusun
laporan keuangan dari masing-masing Satuan kerja Satker. Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka memperbarui pengetahuan dan pemahaman penyusun laporan keuangan
tentang SAIBA yang terbaru, sehingga mampu menyusun Laporan Keuangan yang akurat dan akuntabel;
• Memberikan pendampingan terkait proses akuntansi dan pelaporan keuangan secara
berkelanjutan kepada seluruh satker di lingkungan Kementerian ESDM baik berupa lisan dan tulisan terkait penyusunan laporan keuangan.
2. Persentase Pembinaan Pengelolaan Pegawai