AKUNT ABILIT
AS KERJA
143
EnergiBerkeadilan
Target investasi ketenagalistrikan tahun 2016 sebesar 16,3 Miliar US dan direncanakan pada 2019 sekitar 15,9 Miliar US utamanya karena pembangunan Program Ketenagalistrikan
35.000 MW. Terdapat beberapa kebijakan sub sektor ketenagalistrikan yang akan dilakukan dalam rangka mendongkrak investasi, antara lain :
a. Penyederhanan Perizinan
b. Pendelegasian Kewenangan Perizinan Kepada BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal
dalam rangka Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP c.
Regulasi terkait Prosedur Pembelian Tenaga Listrik Harga Patokan Pembelian Tenaga Listrik Oleh PT PLN Persero serta mekanisme Pemilihan Langsung dan Penunjukan
Langsung dengan maksud antara lain : •
Mempercepat negosiasi harga dengan adanya harga patokan; •
Mempercepat prosedur persetujuan harga antara PLN dan IPP mempercepat waktu negosiasi yang selama ini memakan waktu lama dan berlarut-larut lebih dari setahun;
• Memberikan kepastiankeyakinan bagi PLN dalam pelaksanaan pembelian tenaga
listrik; •
Membangun iklim investasi yang lebih kondusif.
3. Investasi Subsektor Mineral dan Batubara
Sampai dengan akhir Tahun 2016, realisasi investasi sub sektor Minerba sebesar US 7,23 miliar atau 111 dari target awal sebesar 6,5 Miliar USD. Investasi di sub sektor minerba
berperan penting dalam mendorong kegiatan perekonomian khususnya bagi masyarakat sekitar tambang. Kegiatan investasi pertambangan skala besar dapat dipantau terutama
kegiatan investasi yang dilakukan oleh pemegang Kontrak Karya KK, PKP2B dan BUMN.
Peran pelaku usaha jasa pertambangan nasional harus didukung sehingga kegiatan pertambangan semakin berdampak mendukung ekonomi dan kesejahteraan nasional secara
umum dan secara khusus bagi ekonomi daerah dan masyarakat sekitar tambang. Total realisasi investasi sub sektor Minerba tahun 2016 tercapai 111 dikarenakan
meningkatnya investasi kegiatan Izin Usaha Jasa Pertambangan IUJP dan Surat Keterangan Terdaftar SKT. Adapun rincian realisasi investasi tersebut dapat dilihat pada Gambar di bawah.
Tabel 81. Investasi Subsektor Minerba
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Target
Realisasi Persentase
Capaian Optimalnya Investasi
Sektor ESDM dalam Penerimaan Negara
Jumlah Realisasi
Investasi Subsektor
Minerba 6,50
miliar US
7,23 miliar US
111
144
Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016
Apabila dibandingkan antara realisasi investasi sub sektor minerba dengan target investasi sub sektor Minerba tahun 2016 pada Renstra Kementerian ESDM 2015-2019 sebesar USD 6,5
Miliar, maka realisasi investasi mencapai 7,23 Miliar US yang lebih besar 0,8 Miliar US atau 111 dari target Renstra. Peningkatan capaian investasi ini disebabkan oleh meningkatnya
pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, peningkatan investasi perusahaan pertambangan mineral dan batubara karena kenaikan harga komoditas,
peningkatan promosi mineral dan batubara dan peningkatan investasi kegiatan Izin Usaha Jasa Pertambangan IUJP dan Surat Keterangan Terdaftar SKT. Sedangkan jika dibandingkan antara
realisasi capaian investasi sub sektor minerba dibandingkan dengan realisasi investasi sub sektor minerba tahun 2015 sebesar 5,15 miliar US, maka realisasi investasi sub sector minerba tahun
2016 mencapai 7,23 US yang meningkat sebesar 2,12 Miliar US atau meningkat signiikan sebesar 41. Di gambar berikut terdapat rincian realisasi investasi minerba.
Adapun perkembangan realisasi investasi sub sektor Minerba dalam 2 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah.
Rincian Realisasi Investasi Sub Sektor Minerba Tahun 2016 Miliar USD
KK PKP2B
IUP BUMN IUJP dan SKT
Smelter
4.401 Juta USD
243,43 Juta USD
136,84 Juta USD
1.200,98 Juta USD 1.245,57
Juta USD
Perusahaan Realisasi Miliar US
2015 2016
KK 1.156
1.200,98 PKP2B
183,6 136,84
IUP BUMN 253,3
243,43
IUJP dan SKT 1.275
4.401,08 SMELTER
2.284,50 1.245,57
TOTAL 5.152,4
7.227,89
Tabel 82. Realisasi Investasi Tahun 2015-2016 Gambar 60. Rincian Realisasi Investasi Sub Sektor Minerba Tahun 2016
AKUNT ABILIT
AS KERJA
145
EnergiBerkeadilan
Dalam rangka lebih optimalnya investasi Mineral dan Batubara kedepannya, upaya ke depan yang dapat dilakukan antara lain:
1 Berperan aktif dalam memberikan pembinaan kepada Pemerintah Daerah Provinsi agar
lebih maksimal didalam mengelola pertambangan Mineral dan Batubara pada masing- masing wilayah administrasinya.
2 Mendukungperan pelaku usaha jasa pertambangan nasional sehingga kegiatan
pertambangan semakin berdampak pada ekonomi dan kesejahteraan nasional secara umum dan secara khusus bagi ekonomi daerah dan masyarakat sekitar tambang.
3 Pengembangan sistem secara online agar pencatatan dan pelaporan data investasi sub
sektor Minerba lebih mudah. Selama ini pencatatan yang dilakukan hanya mencakup investasi dari pemegang Kontrak Karya KK, PKP2B, IUP BUMN, Smelter, IUJP dan SKT Pusat.
Diharapkan dengan adanya pengembangan sistem online ini dapat meningkatkan nilai investasi terutama investasi yang berasal dari IUP yang dikeluarkan oleh Provinsi, karena
jumlah IUP seluruh Indonesia mencapai ribuan.
4. Investasi Sub Sektor EBTKE