72
dibandingkan dengan tingkat berupa nilai tes keterampilan awalnya. Besarnya peningkatan dihitung dengan rumus:
Peningkatan = nilai post test siklus II – nilai pre test
L.Indikator Keberhasilan Tindakan Dikatakan berhasil apabila subjek mengalami peningkatan pada
kompetensi keterampilan menyusun kalimat apabila dibandingkan dengan keterampilan awal subjek sebelum diberikan tindakan, dan semua subjek
mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 70. Kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan
merupakan hasil kesepakatan yang telah dilakukan oleh guru kelas bersama dengan peneliti.
73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri 2 Bantul yang beralamatkan di Jalan Imogiri Barat Km 4,5, Kelurahan Wojo, Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul. Bangunan sekolah berada dalam kondisi yang baik untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran yang nyaman. Kelas-
kelas dirancang dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan jumlah siswa. Rata-rata setiap kelas mampu menampung 2 hingga 5 siswa. Setiap
kelas diberi sekat dinding yang terbuat dari tembok maupun triplek tinggi dan memiliki pintu masuk kelas secara masing-masing. Kecuali pada
jenjang Taman Kanak-Kanak, kelas dirancang lebih besar sehingga ruang gerak anak menjadi lebih bebas. Tersedia pula berbagai ruang maupun
fasilitas penunjang proses pembelajaran, meliputi ruang keterampilan kayu, keterampilan batik, keterampilan boga, keterampilan jahit, keterampilan tata
rias kecantikan, keterampilan komputer, lahan hidup untuk bercocok tanam dan berkebun, gedung olahraga in-door serta berbagai permainan menarik
yang ditempatkan di lapangan sekolah. Sebagian besar siswa yang menempuh pendidikan di SLB N 2
Bantul merupakan anak dengan gangguan pendengaran tunarungu dan anak dengan kecerdasan di bawah rata-rata tunagrahita. Sementara
gangguan-gangguan lain yang dialami siswa lebih merupakan gangguan
74
penyerta seperti cacat fisik maupun gangguan perilaku dan perhatian. Proses pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin hingga Sabtu. Dimulai pada
pukul 07.00 s.d. 11.45 WIB. Jam kepulangan tidak disamaratakan dengan adanya pertimbangan mengenai kebutuhan belajar setiap jenjang.
Pelaksanaan kegiatan belajar disesuaikan dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah meskipun tidak dapat disangkal bahwa beberapa materi
harus dimodifikasi oleh guru yang bertanggung jawab agar siswa tetap memiliki kemampuan untuk mengikuti dan menerima informasi yang
disampaikan selama pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.
2. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian yaitu siswa tunarungu kelas dasar IV di SLB Negeri 2 Bantul yang berjumlah tiga orang, terdiri dari 2 siswa
perempuan dan 1 siswa laki-laki. Subjek ditentukan dengan menggunakan teknik sampling purposive. Identitas dan karakteristik subjek secara lebih
jelas adalah sebagai berikut: a.
Subjek 1 1
Identitas Subjek Nama
: VK
Usia : 13 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
2 Karakteristik Subjek
Subjek VK memiliki kondisi fisik yang sehat dan masih memiliki sisa pendengaran sehingga dapat berkomunikasi dengan