Pengertian Metode Mind Map

34 mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Mind map lebih merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional yang cenderung linier dan satu warna. Tony Buzan 2003: 35 menyatakan otak kita tidak berpikir secara linier dan runtut, melainkan berpikir secara radial memancar dan meledak-meledak. Tony Buzan 2003: 113 menjelaskan membuat catatan secara linier bukan hanya sebagai penjara, tetapi mirip dengan sekumpulan irisan pedang. Mind map memungkinkan pikiran untuk menjelajahi jagad asosiatif tanpa batas yang dapat diciptakan otak. Hal tersebut akan memudahkan proses mengingat informasi yang dicantumkan dalam mind map. Tony Buzan 2010: 60 menyatakan mind map melibatkan kedua sisi otak karena mind map menggunakan gambar, warna, dan imajinasi yang merupakan wilayah kerja otak kanan bersamaan dengan kata, angka, dan logika yang merupakan wilayah kerja otak kiri. Sutanto Windura 2009:26 mengemukakan mind map merupakan suatu teknik grafis yang memungkinkan adanya eksplorasi seluruh kemampuan otak dalam kegiatan berpikir dan belajar. Keterlibatan kedua belahan otak memungkinkan seseorang untuk lebih mudah mengatur dan mengingat segala informasi, baik secara verbal maupun tulisan. Mind map menggunakan sebuah gagasan atau gambar sentral. Kemudian gagasan tersebut dieksplorasi melalui cabang-cabang yang mewakili gagasan utama yang kesemuanya terhubung pada gagasan sentral Tony Buzan, 2005: 6. Kemampuan mind map dalam melibatkan sisi kiri dan kanan otak mampu meningkatkan kekuatan berpikir secara sinergis. Masing-masing sisi otak 35 memberi umpan secara serentak dan memperkuat sisi lainnya dengan cara yang memberikan potensi kreatif yang tak terbatas Tony Buzan, 2005: 7. Mind map membantu dalam proses belajar, mengatur, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, serta menggolongkan informasi tersebut secara wajar sehingga memungkinkan munculnya akses seketika daya ingat yang sempurna Tony Buzan, 2006: 13. Oleh karena itu dapat disimpulkan mind map merupakan salah satu metode belajar yang memanfaatkan seluruh bagian otak secara optimal dalam mempelajari suatu konsep. Pada penelitian ini metode mind map diterapkan dengan bantuan media berupa bagan mind map. Bagan mind map pada penelitian ini dibuat dengan menyertakan gambar, warna dan garis lengkung yang merupakan wilayah kerja otak kanan dan menyertakan tulisan dan hubungan asosiatif yang merupakan wilayah kerja otak kiri. Konsep disampaikan dengan bantuan catatan berupa bagan mind map yang berbentuk radial memancar dan bersifat ringkas, menarik, serta kreatif apabila dibandingkan dengan cara mencatat tradisional yang cenderung linear dan satu warna. Hal tersebut merangsang kemampuan otak secara lebih optimal terhadap penamatan secara visual. Dengan demikian informasi maupun pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih mudah diterima, dipahami dan diingat dengan memanfaatkan indra penglihatan. Karakteristik dari metode mind map yang telah dijelaskan di atas mendukung karakteristik siswa tunarungu yang memang lebih dapat menerima dan memahami informasi dari lingkungan melalui indra penglihatan atau 36 pengamatan secara visual. Contoh bentuk bagan mind map yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2. Bagan Mind Map sebagai Media untuk Menjelaskan Konsep Mengenai Unsur-Unsur pada Kalimat Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa peneliti benar-benar telah menerapkan beberapa karakteristik dari metode mind map, yaitu menyertakan gambar, warna dan garis lengkung yang merupakan wilayah kerja otak kanan dan menyertakan tulisan dan hubungan asosiatif yang merupakan wilayah kerja otak kiri. Pada penelitian ini, kata-kata penyusun kalimat diklasifikasikan berdasarkan unsur dan fungsinya, sehingga siswa lebih mudah menerima dan memaknai setiap kata yang diberikan. Penyajian yang singkat disertai bantuan gambar dan warna mampu menguatkan ingatan siswa tunarungu yang memang cenderung memahami suatu kata dengan cara mengamati bentuk tulisannya secara global yang kemudian 37 diperkuat dengan proses pemaknaan kata melalui bantuan gambar maupun pengalaman langsung. Misalkan saja siswa mengatahui kata “bunga” pertama-tama dengan mengamati bentuk tulisannya, kemudian memberikan pemaknaan dengan bantuan gambar maupun benda kongkrit. Dalam hal ini mind map membantu siswa untuk dapat mengklasifikasikan kata sesuai dengan unsur beserta fungsinya yang kemudian mampu disusun menjadi suatu kalimat utuh sesuai dengan struktur. Apabila kemampuan tersebut dapat ditingkatkan, maka secara bersamaan hal tersebut turut meningkatkan penguasaan kosakata pada siswa tunarungu.

2. Kelebihan Mind Map

Dipilihnya mind map sebagai metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah karena menurut Bobbi De Poter 2007: 172 mind map memiliki manfaat antara lain: 1 fleksibel, mind map dapat dengan mudah ditambahkan di tempat yang sesuai dengan peta pikian anda tanpa merasa kebingungan, 2 dapat memusatkan pehatian, yaitu langsung bekonsentrasi pada gagasannya, 3 meningkatkan pemahaman, ketika membaca suatu tulisan maka peta pikiran akan memberikan pemahaman dan tinjauan ulang yang lebih berarti, 4 menyenangkan, imajinasi dan kreativitas tidak tebatas yan menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan. Menambahkan pendapat yang telah dijelaskan sebelumnya, Michael Michalko Tony Buzan, 2010: 6-7 mengungkapkan kelebihan mind map adalah sebagai berikut: 1 mengaktifkan seluruh bagian otak, 2 memungkinkan akal dari kekusutan mental, 3 membantu 38 menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah, 4 memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian, 5 memungkinkan dalam pengelompokkan konsep dan membantu dalam membandingkan, serta 6 mensyaratkan untuk memusatkan pehatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang dijelasakan pada paragraf sebelumnya, peneliti membuat keputusan untuk menggunakan metode mind map dalam upaya meningkatkan keterampilan menyusun kalimat pada siswa tunarungu. Peneliti memiliki anggapan bahwa metode mind map dapat digunakan sebagai salah satu metode alternatif dalam kegiatan belajar anak tunarungu, khususnya pada kegiatan pembelajaran menyusun kalimat.

3. Langkah Penerapan Mind Map

Setiap metode yang akan dimanfaatkan dalam suatu tindakan tentunya memiliki langkah-langkah atau tahapan yang perlu dilakukan agar metode tersebut dapat berfungsi secara optimal. Tony Buzan 2010: 35-36 ada tujuh langkah yang dapat digunakan untuk membuat mind map yang lengkap dengan cara yang sederhana, mudah, dan menyenangkan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Memulai dari bagian tengah kertas yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Memulai dari tengah ketas memberikan kesan kepada otak untuk menyebarkan ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Penerapan Metode Mind MAP untuk peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS (penelitian tindakan pada siswa kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 4 177

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNINGDENGAN TEKNIK MIND MAPUNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT YANG SESUAI DENGAN EYD BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS IV DI SLB N KOTAGAJAH TAHUN AJARAN 2010 2011

0 7 121

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KESEHATAN REPRODUKSI BAGI ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI 2 BANTUL.

0 2 179

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN 1-20 MENGGUNAKAN METODE PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA TUNARUNGU KELAS I DASAR SLB NEGERI 2 BANTUL.

0 0 190

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT CLAY MENGGUNAKAN BAHAN TEPUNG BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS II B SLB NEGERI 2 BANTUL.

3 7 138

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN KOLABORATIF BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS 4 SEKOLAH DASAR DI SLB NEGERI 2 BANTUL.

0 1 162

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MENGGUNAKAN MEDIA DOMINO CARD WOPIC PADA ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB NEGERI 2 BANTUL.

0 1 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI METODE MIND MAP SISWA KELAS V SD NEGERI GULON 2 KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG.

0 0 294

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS GLASS PADA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR IV DI SLB MARSUDI PUTRA I BANTUL.

8 39 226