24
menyebabkan perkembangan bahasa pada anak yang mengalami ketunarunguan berhenti sampai pada tahap meraban. Tidak adanya masukan
bunyi membuat alat bicara yang dimiliki anak dengan gangguan pendengaran tidak terlatih untuk berbicara sehingga alat bicaranya menjadi
kaku. Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
anak tunarungu memerlukan adanya layanan dan bimbingan khusus secara lebih intensif dalam mengembangkan kemampuan bahasanya. Salah satunya
yaitu untuk meningkatkan keterampilan menyusun kalimat sesuai dengan struktur dan atau tata bahasa yang benar sehingga mampu dijadikan bekal
dalam pengembangan keterampilan menulis dan komunikasi. Hal tersebut mutlak diperlukan agar pesan yang disampaikan pada anak mampu diterima
dan dimaknai dengan mudah dan benar.
B. Kajian Mengenai Keterampilan Menyusun Kalimat
1. Pengertian Keterampilan
Bagi siswa tunarungu, keterampilan dalam melakukan komunikasi merupakan modal penting di dalam hubungan interaksi. Keterampilan
menurut Slamet Riadi, dkk 1984:165 yaitu kemampuan khusus untuk memanipulasi alat, ide dan prinsip dalam melaksanakan suatu kegiatan
maupun memecahkan suatu persoalan, meliputi aspek komunikasi, komputasi, dan mekanisasi. Siswa tunarungu mengalami kesulitan
berkomunikasi akibat dari terhambatnya perkembangan kemampuan bahasanya. Salah satu kelemahan yang dihadapi siswa tunarungu dalam
25
perkembangan aspek bahasanya yaitu berkaitan dengan keterampilan menyusun kalimat sesuai dengan struktur dan atau pola yang benar. Siswa
mengalami kesulitan dalam mengurutkan dan menempatkan kosakata dalam suatu kalimat hingga dapat membentuk kalimat utuh sesuai struktur
yang benar. Hal tersebut tentunya memiliki keterkaitan dengan karakteristik miskinnya pemahaman kosakata yang dimiliki siswa. Masalah
tersebut menyebabkan siswa memerlukan pengetahuan mengenai fungsi dan kedudukan dari masing-masing unsur kalimat beserta contoh-contoh
kosakatanya sebagai gambaran mengenai konsep penyusunan kalimat.
2. Pengertian Keterampilan Menyusun Kalimat
Kalimat merupakan salah satu sarana yang diperlukan dalam melakukan komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Hasan Alwi, dkk
2014: 317 menyatakan kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran utuh. Menurut Abdul
Chaer 2006: 327 kalimat merupakan satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap. Fachruddin A.E. 1988: 75
menyatakan belum diketahui secara pasti apa yang dimaksud dengan pikiran yang lengkap. Dilihat dari segi bentuknya, kalimat merupakan
kelompok kata yang mempunyai arti tetentu, terdiri atas subyek dan predikat dan tidak tergantung pada suatu konstruksi gramatika yang lebih
besar. Berdasarkan pengertian kalimat yang telah dijelaskan di atas, peneliti menyimpulkan kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang memuat ide atau