d. Pemahaman Konsep Lingkaran
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep lingkaran adalah
kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, ciri khusus, intiisi dari materi lingkaran dan
kemampuan dalam memilih serta menggunakan prosedur secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam menyelesaikan soal tentang lingkaran, yaitu
dengan mampu
menyatakan ulang sebuah konsep lingkaran, mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsep lingkaran, memberi contoh dan bukan contoh dari konsep lingkaran, menyajikan konsep lingkaran dalam berbagai bentuk representasi matematis,
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep lingkaran, menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu
dalam menyelesaikan soal tentang lingkaran, serta mampu mengaplikasikan konsep lingkaran atau algoritma pemecahan masalah.
2. Media Pembelajaran CD Interaktif
Konsep lingkaran bersifat abstrak, sehingga perlu diturunkan tingkat keabstrakannya agar mudah dipahami oleh siswa. Menurut Piaget usia siswa
SMP masih berada pada tahapan operasional formal, namun meski pada usia tersebut siswa sudah mampu berfikir logis tanpa kehadiran benda kongkrit,
akan tetapi kemampuan siswa untuk berfikir abstrak masih belum berkembang dengan baik. Salah satu cara yang dapat digunakan agar
pemahaman konsep lingkaran siswa optimal yaitu dengan pemanfaatan media pembelajaran CD interaktif dalam proses pembelajaran. Berikut kajian teori
mengenai media pembelajaran CD interaktif
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.
17
Di dalam proses pembelajaran penggunaan media menjadi hal penting untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Pada hakekatnya proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, proses pembelajaran mengandung lima
17
Daryanto, Media Pembelajaran, Bandung: Satu Nusa, 2010, Cet. I, h. 4.
komponen komunikasi, guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan, dan tujuan pembelajaran. Berikut ini
merupakan pengertian media pembelajaran menurut beberapa ahli Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Musfiqon bahwa media pembelajaran diartikan
sebagai “alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antar guru
dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien, sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh
serta menarik minat siswa untuk belajar l ebih lanjut”.
18
Sementara itu Gagne dan Briggs dalam Arsyad membatasi media pembelajaran hanya berupa alat fisik saja. Gagne dan Briggs secara implisit
mengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari
antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide
gambar bingkai, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”.
19
Menurut Munadi , media pembelajaran dapat dipahami sebagai “segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.
20
Dalam hal ini pesan disini dapat diartikan sebagai isi pesan perupa bahan ajar yang tertuang dalam kurikulum, sumber dapat diartikan sebagai guru, buku
ajar, sesama siswa, bahkan lingkungan belajar sedangkan penerima yaitu siswa.
18
HM. Musfiqon, Pengembangan Media Sumber Pembelajaran, Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012, Cet. I, h. 28.
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, Cet. XV, h. 4.
20
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada GP Press, 2008, Cet.I, h. 7.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan isi materi pelajaran oleh guru kepada siswa dengan tujuan untuk merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa, sehingga
siswa dapat memahami materi pembelajaran secara lebih mudah dan proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Dalam penelitian ini alat bantu
tersebut berupa CD Interaktif
b. Pengertian CD Interaktif
CD Interaktif berasal dari dua istilah yaitu CD dan Interaktif. CD berasal dari Bahasa Inggris merupakan singkatan dari Compact Disc,
sedangkan interaktif menurut kamus komputer dan teknologi, interaktif adalah kemampuan sistem atau program yang dapat menanyakan sesuatu
pada pengguna, kemudian mengambil tindakan berdasarkan respon tersebut. Mulyanta dan Leong mengemukakan bahwa CD interaktif merupakan
salah satu produk dari multimedia.
21
CD Interaktif merupakan kemasan atau produk dari multimedia yang di dalamnya dilengkapi dengan alat pengontrol
yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Sedangkan multimedia
sendiri diartikan sebagai berikut “Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu tool dan koneksi link sehingga pengguna dapat ber-navigasi,
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi ”.
22
Dalam hal ini multimedia diartikan sebagai gabungan berbagai jenis media teks, suara, gambar,
animasi dan video yang dilengkapi dengan alat bantu dan link sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan langsung dimana pengabungan dan
penyajiannya menggunakan komputer. Sehingga multimedia dikategorikan sebagai salah satu media pembelajaran yang berbasis komputer.
21
St. Mulyanta dan Marlon Leong, “Tutorial Membangun Multimedia Interaktif - Media Pembelajaran”, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009, Cet. I, h. 1.
22
Wikipedia, Multimedia, 2012, http:id.wikipedia.orgwikimultimedia, diakses pada 8 Maret 2012, 08:25 WIB
Sejalan dengan pendapat tersebut, Haffost mendefinisikan multimedia sebagai pemanfaatan komputer untuk menggabungkan gambar, video,
fotografi, grafik, animasi, suara, dan teks menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehinggaa memungkinkan pengguna ultimedia dapat
bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
23
Penggabungan berbagai jenis media tersebut menggunakan software aplikasi Microsoft
Office PowerPoint, Macromedia Director, Macromedia Flash dll. Senada dengan itu Ariani mengemukakan bahwa multimedia merupakan perpaduan
antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, suara, animasi, video, interaksi dll yang dikemas menjadi file digital yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada publik.
24
Penggabungan berbagai media tersebut diharapkan siswa yang memiliki modalitas belajar visual, auditoria,
dan kinestetik berbeda dapat menerima materi pembelajaran secara optimal. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Musfiqon, bahwa multimedia
adalah penggunaan berbagai jenis media berbeda dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan agar materi pembelajaran diterima secara
optimal oleh siswa yang memiliki modalitas berbeda.
25
Siswa visual lebih dominan menggunakan indera penglihatan dalam pembelajaran, siswa
auditori lebih dominan menggunakan indera pendengaran dalam memahami materi pembelajaran dan siswa kinestetik dalam belajar lebih bisa memahami
materi dengan melakukan sendiri, mempraktikan dan menyentuh media yang digunakan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran adalah gabungan berbagai media yang berupa teks, audio,
gambar, animasi dan video yang dikemas menjadi file digital berisi materi pembelajaran, dimana penggabungan tersebut menggunakan software
komputer dan penyajiannya juga menggunakan komputer.
23
St. Mulyanta dan Marlon Leong, loc. cit.
24
Niken Ariani dan Dani Haryanto, Pembelajaran Multimedia di Sekolah: Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Prosfektif, Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010, Cet.
I, h. 11.
25
HM. Musfiqon, op. cit., h. 186.