Faktor biologis Faktor psikologis

enuresis diurnal mengompol yang terjadi di siang hari. Tipe ini dipercepat oleh peristiwa-peristiwa lingkungan yang penuh tekanan, seperti pindah ke rumah baru, konflik perkawinan, kelahiran saudara kandung, atau kematian dalam keluarga. Mengompol demikian adalah sebentar-sebentar intermitten dan sementara; prognosisnya lebih baik dan penatalaksanaannya lebih mudah daripada anak dengan mengompol primer Behrman dkk, 1999.

4. Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Mengompol

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebiasaan mengompol pada anak adalah sebagai berikut :

a. Faktor biologis

Faktor biologis ini meliputi faktor organik dan faktor keturunangenetik. Faktor organik misalnya kerusakan saraf kongenital, masalah struktural pada sistem genitourinari, infeksi saluran kemih atau kandung kemih dan beberapa penyakit kronik seperti diabetes, kejang atau penyakit sel sabit “sickle cell disease” dapat menyebabkan anak mengalami enuresis Walker, 1995 dalam Schroeder, 2002. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli menunjukkan bahwa enuresis primer bisa terjadi akibat faktor keturunan. Apabila kedua orang tua mempunyai riwayat enuresis maka 77 kemungkinan anak mereka mengalami hal yang sama. Apabila hanya salah satu orang tua yang mengalami enuresis, maka terdapat sekitar 44 kemungkinan anak akan terpengaruh. Namun, apabila tidak ada satupun orang tua yang pernah mengalami enuresis, maka kemungkinan anak terkena enuresis hanya 15 Baldew, 1984 dalam Kurniawati dkk, 2007. Berdasarkan penelitian lain, anak beresiko mengalami enuresis secara genetik dikarenakan adanya mutasi gen pada kromosom 13 DSM-IV-TR, 2000.

b. Faktor psikologis

Enuresis merupakan hasil dari gangguan emosi, konflik psikologis atau ansietas Pierce, 1971 dalam Schroeder, 2002. Menurut Tambunan 2005 dalam Daulay, 2008 bahwa enuresis sekunder sering dihubungkan sebagai akibat stres psikologik sedangkan pada enuresis primer peranan psikologik sangat kecil. Stres psikologik dapat berupa pindah ke rumah baru, konflik perkawinan, kelahiran saudara kandung, atau kematian dalam keluarga Aziz, 2006. Peranan enuresis sebagai penyebab gangguan emosi pada anak telah terbukti melalui berbagai penelitian. Anak dengan enuresis merasa harga dirinya berkurang dan kurang percaya diri terutama pada anak yang sudah besar dan anak perempuan. Menurunnya rasa percaya diri pasien enuresis dapat diperberat oleh sikap orang tua yang kurang toleran terhadap keadaan anaknya Tambunan, 2005 dalam Daulay, 2008.

c. Faktor keluarga

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Toilet Training dengan Perilaku Ibu dalam Melatih Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Desa Kadokan Sukoharjo

0 4 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 3 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 5 15

BAB I PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 2 8

METODOLOGI PENELITIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 8 12

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 3 4

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan Kecenderungan Perilaku Bab Dan Bak Anak Usia Toddler Di Desa Semen Wonogiri.

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan Kecenderungan Perilaku Bab Dan Bak Anak Usia Toddler Di Desa Semen Wonogiri.

0 2 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PERILAKU IBU DALAM MELATIH TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA KADOKAN SUKOHARJO.

0 0 9

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU IBU DALAM MELAKUKAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

0 0 8