anak usia prasekolah Piaget, 1969 dalam Wong, 2008 menunjukkan bahwa anak usia tersebut mulai berpikir praoperasional bersifat konkret dan nyata.
Anak membutuhkan tindakan nyata karena mereka menginterpretasikan objek dan peristiwa dari segi hubungan mereka terhadap objek tersebut, oleh karena
itu ibu harus mengajarkan toilet training kepada anak secara langsung dengan mempraktekkannya dan anak disuruh mengikuti serta memahami perilaku
tersebut sehingga anak lebih termotivasi dan akhirnya anak mulai menghilangkan kebiasaan mengompol.
Berdasarkan hal di atas dan dilihat pula besarnya dampak yang ditimbulkan akibat kegagalan toilet training serta belum banyaknya penelitian
terkait toilet training dan kebiasaan mengompol maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu dalam
Menerapkan Toilet Training dengan Kebiasaan Mengompol Pada Anak Usia Prasekolah di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang”.
Penelitian ini lebih memusatkan pada salah satu rukun warga yang ada di wilayah Kelurahan Babakan Kota Tangerang karena sesuai dengan hasil studi
pendahuluan yang telah dilakukan bahwa terdapat sekitar 60 anak masih mengompol di daerah tersebut.
B. Rumusan masalah
Toilet training merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol buang air kecil dan buang air besar Hidayat, 2008. Kegagalan
toilet training dapat menyebabkan kerugian psikologis bagi anak dan dapat menyebabkan anak mengompol Aziz, 2006. Menurut Wong 2008
mengompol adalah keluarnya urin yang disengaja atau tidak disengaja di tempat tidur biasanya di malam hari atau pada pakaian di siang hari dan
terjadi pada anak-anak yang usianya secara normal telah memiliki kendali terhadap kandung kemih secara sadar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati dkk 2007 terhadap anak usia prasekolah 4-5 tahun menunjukkan sebanyak 52 anak mengompol
dengan frekuensi sering sekali. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti di RT 003 RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang
pada tanggal 12 Februari 2012 kepada 10 orang ibu yang memiliki anak usia prasekolah 3-6 tahun, didapatkan hasil bahwa 6 orang 60 ibu tidak
mengajarkan anak pergi ke toilet dan membiarkan anaknya mengompol. Tingginya angka anak prasekolah yang masih mengompol serta masih
kurangnya pengetahuan ibu tentang toilet training yang dicerminkan dari perilaku yang salah seperti kurangnya perhatian dan kepedulian ibu terhadap
toilet training, membuat peneliti merumuskan masalah penelitian ini yakni adakah hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu dalam menerapkan
toilet training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah 3-6 tahun di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran karakteristik responden di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang ?
2. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang toilet training di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang ?
3. Bagaimana gambaran perilaku ibu dalam menerapkan toilet training di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang ?
4. Bagaimana gambaran kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah 3- 6 tahun di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang ?
5. Adakah hubungan antara pengetahuan ibu tentang toilet training dengan kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah 3-6 tahun di RW 02
Kelurahan Babakan Kota Tangerang ? 6. Adakah hubungan antara perilaku ibu dalam menerapkan toilet training
dengan kebiasaan mengompol pada anak usia prasekolah 3-6 tahun di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang ?
D. Tujuan Penelitian