c. Sikap dan Kepercayaan Sikap seseorang sangat mempengaruhi perilaku baik sikap positif
maupun negatif, misalnya sikap ibu terhadap pentingnya toilet training bagi anak sikap positif atau sebaliknya sikap negatif. Kepercayaan
pun dapat mempengaruhi perilaku seseorang, misalnya kepercayaan seseorang bahwa perbuatan yang baik akan memperoleh pahala di
kemudian hari sikap positif Sunaryo, 2004.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang
Menurut Sunaryo 2004 terdapat 2 faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yakni :
a. Faktor genetik atau faktor endogen faktor yang berasal dari dalam diri individu, antara lain :
1 Jenis ras, setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik misalnya ras kulit kuning atau ras Mongoloid dengan ciri
– ciri fisik seperti berkulit kuning, berambut lurus dan bermata coklat
maka perilaku yang dominan adalah keramahtamahan, suka bergotong royong, tertutup dan senang dengan upacara ritual.
2 Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari.
3 Sifat fisik, jika kita amati perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan
gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
4 Sifat kepribadian. Menurut Maramis 1999 dalam Sunaryo, 2004 bahwa kepribadian adalah keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan
perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya. Sifat kepribadian
tersebut contohnya, pemalu, pemarah, peramah, pengecut dan sebagainya. Perilaku individu tidak ada yang sama karena adanya
perbedaan kepribadian yang dimiliki individu yang dipengaruhi oleh aspek kehidupan, seperti pengalaman, usia, watak, tabiat,
sistem norma, nilai dan kepercayaan yang dianutnya. 5 Bakat pembawaan. Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik
dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan, misalnya individu yang berbakat seni lukis,
perilaku seni lukisnya akan cepat menonjol apabila mendapat latihan dan kesempatan dibandingkan individu lain yang tidak
berbakat. 6 Inteligensi. Menurut Terman dalam Sunaryo 2004 bahwa
inteligensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak. Inteligensi dapat berpengaruh terhadap perilaku individu, misalnya individu
dengan inteligensi tinggi dalam mengambil keputusan dapat bertindak tepat, cepat, dan mudah sedangkan individu yang
memiliki inteligensi rendah dalam mengambil keputusan akan bertindak lambat.
b. Faktor eksogen atau faktor dari luar individu, antara lain : 1 Lingkungan, meliputi segala sesuatu yang ada di sekitar individu,
baik fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap perilaku individu karena lingkungan
merupakan lahan untuk perkembangan perilaku. 2 Pendidikan. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap perilaku
karena tujuan pendidikan adalah agar terjadinya perubahan perilaku seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti dan dari tidak dapat menjadi dapat. 3 Agama. Agama merupakan suatu keyakinan hidup dalam
kepribadian seseorang sehingga agama dapat berpengaruh dalam cara berpikir, bersikap, bereaksi, dan berperilaku individu,
misalnya seseorang yang mengerti dan rajin melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan, akan berperilaku dan berbudi luhur sesuai
dengan ajaran agama yang diyakininya. 4 Sosial ekonomi. Sosial ekonomi ini dapat berpengaruh terhadap
perilaku seseorang, sebagai contoh keluarga yang status sosial ekonominya berkecukupan, akan mampu menyediakan segala
fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini akan berpengaruh terhadap perilaku individu-individu yang
ada di dalam keluarga tersebut sedangkan keluarga dengan sosial ekonomi rendah, akan mengalami kesulitan di dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk itu mereka berusaha
memenuhinya, misalnya
dengan cara
meminjam uang,
menggadaikan barang, dan lain-lain. 5 Kebudayaan. Kebudayaaan merupakan keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, serta dari hasil budi dan karyanya itu. Kebudayaan ini dapat mempengaruhi
perilaku manusia, sebagai contoh kebudayaan Jawa akan mempengaruhi perilaku masyarakat Jawa pada umumnya dan
orang Jawa pada khususnya. 6 Faktor
– faktor lain seperti : a Susunan saraf pusat merupakan sarana untuk memindahkan
energi yang berasal dari stimulus melalui neuron ke simpul saraf tepi di otak dan setelah disadari melalui persepsi maka
individu akan berperilaku. b Persepsi merupakan proses diterimanya rangsang melalui
pancaindera, yang didahului oleh perhatian attention sehingga individu sadar tentang sesuatu yang ada di dalam maupun di
luar dirinya. Perubahan perilaku seseorang dapat diketahui melalui persepsi.
c Emosi. Menurut Maramis 1999 dalam Sunaryo, 2004 bahwa emosi adalah manifestasi perasaan atau afek keluar disertai
banyak komponen fisiologik dan biasanya berlangsung tidak lama. Perilaku individu dapat dipengaruhi emosi, misalnya
perilaku individu yang sedang marah, kelihatan mukanya merah.
F. Penelitian Terkait