Gambaran Perilaku Ibu dalam Menerapkan Toilet Training

2. Gambaran Perilaku Ibu dalam Menerapkan Toilet Training

Gambaran karakteristik perilaku ibu dalam menerapkan toilet training dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu kurang baik dan baik. Pembagian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini : Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Perilaku Ibu dalam Menerapkan Toilet Training di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang Tahun 2012 Variabel Kategori n Perilaku Ibu dalam Menerapkan Toilet Training Kurang Baik Baik 35 47 42,7 57,3 Total 82 100 Tabel 5.10 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki perilaku baik dalam menerapkan toilet training sebanyak 47 ibu 57,3 sedangkan ibu yang memiliki perilaku kurang baik dalam menerapkan toilet training sebanyak 35 ibu 42,7. Pengkategorian tersebut secara lebih rinci dapat dilihat dari tabel 5.11 berikut ini : Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu dalam Menerapkan Toilet Training di RW 02 Kelurahan Babakan Kota Tangerang Tahun 2012 No Perilaku Ibu dalam menerapkan toilet training Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah Jumlah n n n n n n 1. Ibu membiarkan anak mengompol di malam hari karena kasihan jika dibangunkan 3 3,7 7 8,5 1 7 20,7 9 11,0 4 6 56,1 8 2 100 No Perilaku Ibu dalam menerapkan toilet training Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah Jumlah n N n n n n 2. Ibu mengajari anak untuk berkata “pipis” jika ingin buang air kecil 66 80,5 13 15,9 2 2,4 1 1,2 82 100 3. Ibu menggunakan media seperti boneka untuk melatih anak buang air kecil di toilet 4 4.9 5 6,1 6 7,3 3 3,7 64 78,0 82 100 4. Ibu memarahi anak jika ketahuan mengompol di tempat tidur 9 11,0 8 9,8 36 43,9 5 6,1 24 29,3 82 100 5. Ibu mengajak anak ke toilet jika ingin buang air kecil 59 72,0 10 12,2 4 4,9 7 8,5 2 2,4 82 100 6. Ibu memakaikan celana yang sulit dilepas kepada anak seperti celana jeans, celana ketat dll 8 9,8 4 4,9 22 26,8 21 25,6 27 32,9 82 100 7. Ibu membiarkan anak mengompol karena menganggap bahwa mengompol adalah hal yang wajar 4 4,9 4 4,9 10 12,2 14 17,1 50 61,0 82 100 8. Ibu membiarkan anak buang air kecil bukan di toilet 3 3,7 10 12,2 12 14,6 57 69,5 82 100 9. Ibu mengingatkan anak pergi ke toilet jika ingin melakukan buang air kecil 61 74,4 17 20,7 2 2,4 2 2,4 82 100 10. Ibu menyuruh anak melakukan rutinitas seperti cuci tangan, cuci kaki, cuci muka saat bangun tidur dll di kamar mandi 55 67,1 14 17,1 11 13,4 1 1,2 1 1,2 82 100 11. Ibu tetap memakaikan popokdiapers setiap hendak tidur 3 3,7 2 2,4 13 15,9 4 4,9 60 73,2 82 100 meskipun usianya sudah lebih dari 4 tahun, karena ibu enggan melihat anak mengompol Hasil tabel 5.11 menunjukkan bahwa perilaku ibu dalam menerapkan toilet training dapat dilihat dari sebaian besar ibu tidak pernah membiarkan anaknya mengompol di malam hari karena kasihan jika dibangunkan sebanyak 46 orang 56,1, ibu selalu mengajari anaknya untuk berkata “pipis” jika ingin buang air kecil sebanyak 66 80,5, ibu yang selalu menggunakan media seperti boneka untuk melatih anak buang air kecil di toilet hanya sebanyak 4 orang 4,9, ibu kadang-kadang memarahi anak jika ketahuan mengompol di tempat tidur sebanyak 36 orang 43,9, ibu selalu mengajak anak ke toilet jika ingin buang air kecil sebanyak 59 orang 72, dan ibu tidak pernah memakaikan celana yang sulit dilepas kepada anak seperti celana jeans, celana ketat dll sebanyak 27 orang 32,9. Perilaku ibu dalam menerapkan anak toilet training juga dapat dilihat dari ibu yang tidak pernah membiarkan anaknya mengompol karena menganggap bahwa mengompol adalah hal yang wajar sebanyak 50 orang 61, ibu tidak pernah membiarkan anaknya buang air kecil bukan di toilet sebanyak 57 orang 69,5, ibu selalu mengingatkan anak pergi ke toilet jika ingin melakukan buang air kecil sebanyak 61 orang 74,4, ibu selalu menyuruh anak melakukan rutinitas seperti cuci tangan, cuci kaki, cuci muka saat bangun tidur dll di kamar mandi sebanyak 55 orang 67,1 dan ibu tidak pernah memakaikan popokdiapers setiap hendak tidur meskipun usianya sudah lebih dari 4 tahun, karena ibu enggan melihat anak mengompol sebanyak 60 orang 73,2.

3. Gambaran Kebiasaan Mengompol

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Toilet Training dengan Perilaku Ibu dalam Melatih Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Desa Kadokan Sukoharjo

0 4 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 3 14

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 5 15

BAB I PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 2 8

METODOLOGI PENELITIAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 8 12

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Terhadap Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Kelurahan Sewu Surakarta.

0 3 4

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan Kecenderungan Perilaku Bab Dan Bak Anak Usia Toddler Di Desa Semen Wonogiri.

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan Kecenderungan Perilaku Bab Dan Bak Anak Usia Toddler Di Desa Semen Wonogiri.

0 2 18

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PERILAKU IBU DALAM MELATIH TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA KADOKAN SUKOHARJO.

0 0 9

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU IBU DALAM MELAKUKAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

0 0 8