c. Faktor keluarga
Perkembangan intelektual anak yang berjalan dengan pesat pada masa usia prasekolah akan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Hurlock, 1974 dalam Sulistyaningsih, 2005. Keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi anak, terutama orang tua khususnya ibu
Muscari, 2005. Ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga sehingga ibu perlu dibekali pengetahuan dan
keterampilan agar mengerti dan terampil dalam melaksanakan pengasuhan anak sehingga dapat bersikap positif dalam membimbing
tumbuh kembang anak secara baik dan sesuai dengan tahap perkembangannya Soendjajo, 2003 dalam Dwijayanti, 2008.
Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan sebagainya
Notoatmodjo, 2003 Faktor tingkat pendidikan orang tua merupakan sesuatu yang besar
pengaruhnya terhadap perkembangan anak Hurlock, 1974 dan Haditono, 1979 dalam Sulistyaningsih, 2005. Tingkat pendidikan
orang tua ini berkorelasi positif dengan cara mereka mengasuh anak, sementara pengasuhan anak berhubungan dengan perkembangan anak.
Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua akan
semakin baik pula cara pengasuhan anak, dan akibatnya perkembangan anak terpengaruh berjalan secara positif. Sebaliknya, semakin rendah
tingkat pendidikan orang tua akan kurang baik dalam mengasuh anak,
sehingga perkembangan anak berjalan kurang menguntungkan Sulistyaningsih, 2005.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa ibu dengan cukup usia memiliki tingkat kematangan dalam berpikir dan
bekerja Hurlock, 1998 dalam Nursalam dan Pariani, 2001. Selain itu, tingkat pendidikan mempengaruhi seberapa besar pengetahuan ibu
dalam hal ini adalah penerapan toilet training dalam upaya mengatasi kebiasaan mengompol anak. Menurut DSM IV orang tua yang
memiliki anak yang mengompol biasanya kurang memperhatikan proses toilet training, bahkan cenderung menyalahkan anaknya jika
anak mengompol sehingga semakin membuat anak menjadi tertekan, bahkan anak berusaha menyembunyikan celana atau linennya jika anak
mengompol, karena takut dimarahi atau disalahkan DSM-IV-TR, 2000.
5. Penatalaksanaan