kepribadian yang baik pada siswa. Bahkan tema mata pelajaran untuk hari tersebut disampaikan dengan storytelling, sehingga siswa lebih mengerti dan
menarik minat mereka dalam belajar lihat lampiran.
d. Penggunaan Media Cerita
Perpustakaan selalu mengutamakan penggunaan koleksi perpustakaan sebagai sumber cerita untuk mengajak siswa mencintai buku dan
memanfaatkan koleksi perpustakaan. Karena salah satu tujuan storytelling sebagai promosi di Perpustakaan Al-Izhar adalah untuk mempromosikan
koleksi yang dimiliki kepada para siswa. Koleksi perpustakaan yang digunakan sebagai bahan materi cerita dalam kegiatan ini biasanya buku cerita
bergambar, cerita para tokoh dunia, cerita-cerita rakyat Indonesia dan dari luar negeri contohnya cerita Pohon Apel, dan untuk novel dan atau cerita pendek
disesuaikan dengan tema pendidikan, maksudnya cerita dalam novel tersebut dipilih yang menyangkut dengan pelajaran misalnya seperti pelajaran sastra.
49
Untuk buku chapter book atau buku novel, pustakawanguru hanya akan menceritakan mengenai garis besar cerita buku tersebut saja untuk
kemudian memberitahukan kepada siswa bahwa buku tersebut merupakan koleksi perpustakaan dan bagi siswa yang ingin membaca ceritanya secara
lengkap, dapat meminjam langsung di perpustakaan. Inilah yang disebut dengan booktalk. Biasanya, jika pustakawansiswa bercerita dengan
menggunakan buku, buku tersebut akan diceritakan sambil dipegang untuk buku cerita bergambar sehingga siswa akan bisa melihat gambar-gambar
49
Wawancara Pribadi dengan Ibu Hj. Sri Dharma Lokandari, S.S. Jakarta, 9 Juni 2008.
tokoh di buku cerita tersebut. Ada juga kegiatan membacakan cerita-cerita pendek dari buku kumpulan dongeng yang tidak bergambar ataupun cerita dari
potongan koran yang disebut dengan reading aloud. Disebut demikian karena pencerita hanya membaca cerita tersebut dengan suara yang keras agar dapat
didengar oleh siswa-siswa. Tetapi media yang digunakan oleh para siswa adalah buku lihat lampiran 4, boneka lihat lampiran 2, 5, dan 7, kreasi
sendiri lihat lampiran 1 dan gambar yang dibuat sesuai dengan tema cerita lihat lampiran 6.
e. Pengaturan Tempat Duduk Siswa
Untuk pengaturan tempat duduk siswa dalam acara storytelling, pustakawan selalu memperhatikan keadaan dan sifat siswa terlebih dahulu.
Untuk anak yang cenderung aktif ditempatkan di pinggir barisan, anak yang sedang kurang sehat ditempatkan di barisan belakang dan didampingi oleh
guru untuk menjaga kemungkinan yang terjadi lemas, lesu dan mengantuk, sedangkan siswa yang tertib dan duduk mendengarkan dengan seksama
diletakkan di barisan depan dan tengah sehingga mereka tidak terganggu oleh yang lain lihat lampiran 3.
f. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Storytelling
Sebelum mengadakan storytelling tentunya diperlukan persiapan agar acara dapat berjalan lancar. Pustakawan Al-Izhar juga melakukan persiapan-
persiapan sebelum acara storytelling. Persiapan yang dilakukan meliputi: 1
Harus mengetahui kelas mana yang akan menjadi audiens kegiatan dan berapa jumlah siswa.