Program Storytelling di Perpustakaan

Mengapa bercerita dapat memberikan pengaruh yang besar seperti itu? Karena bercerita atau storytelling memiliki kekuatan yang sanggup mempengaruhi akal pikiran dan psikologi manusia secara luar biasa. Manusia mempunyai memori yang luar biasa dan masa anak-anak adalah masa yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai moralitas kepada mereka. 23 Selain itu, manfaat dari model pengembangan kemampuan berbahasa anak usia dini melalui metode storytelling adalah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan baik, membentuk karakter anak, sportivitas anak, memberikan sentuhan manusiawi kepada anak dan mengembangkan kemampuan anak dalam berbahasa serta bercerita. 24

3. Program Storytelling di Perpustakaan

Storytelling adalah kegiatan yang telah dilakukan dalam mengisi program kerja sebuah perpustakaan sejak tahun 1800an. Kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan untuk anak-anak ini pada mulanya dilakukan di perpustakaan umum, namun lama kelamaan sekolah-sekolah pun mulai menggunakan metode storytelling di perpustakaan sekolah sebagai salah satu kegiatan untuk memberikan hiburan pada siswa. Namun di samping itu ternyata storytelling dapat juga digunakan sebagai sarana dalam promosi perpustakaan dan pengenalan 23 “Pentingnya Storytelling Tentang Dharma dan Nilai-nilai Kemanusiaan Bagi Perkembangan Psikologi Anak .” Artikel diakses pada 3 Januari 2008 dari http:humanisclub.wordpress.com 24 Saibatul Aslamiyah, Eliana Mainaria, Evi Yunita. ”Model Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Storytelling.” Artikel diakses pada 3 Januari 2008 dari http:www.bpplsp-reg-1.go.id perpustakaan terutama kepada anak-anak usia dini. Karena ini terbukti dapat menarik simpati anak untuk mengunjungi perpustakaan seterusnya. Hal pertama yang penting dalam pemberian storytelling di perpustakaan adalah menciptakan suasana perpustakaan yang nyaman dan tenang dan mencirikan suatu ruangan untuk anak-anak dan remaja, baik itu pada perpustakaan umum ataupun sekolah. Hal kedua yang penting yaitu bagaimana seseorang pustakawan secara aktif membuat program untuk menarik anak datang ke perpustakaan dan sekaligus secara tak langsung memberitahukan pada masyarakat sekitar akan adanya perpustakaan di kawasan tempat tinggal mereka. 25 Berbagai program yang bisa dilakukan dalam storytelling, misalnya : a. Mula-mula melalui acara yang tidak ada kaitannya secara langsung dengan buku, tetapi karena dilaksanakan di perpustakaan maka diharapkan anak akan tertarik melihat-lihat dan akhirnya membaca buku. b. Mengadakan acara yang langsung berhubungan dengan buku Kegiatan mendongeng secara langsung tanpa alat peraga atau dengan jalan membacakan cerita. Kegiatan ini bisa melibatkan anak dengan memintanya ikut menjadi salah satu tokoh. Bisa juga mendongeng dengan boneka dan alat peraga lain. Membacakan cerita tidak hanya bagi yang belum dapat membaca saja, tetapi anak yang sudah besar pun akan menyukainya. Membacakan cerita bagi anak yang agak besar tidak usah seluruh cerita, tetapi bisa melalui penggalan cerita sehingga nantinya anak akan tertarik untuk membaca bukunya. 25 Murti Bunanta, Buku, Mendongeng dan Minat Membaca Jakarta: Pustaka Tangga, 2004, h. 22. c. Mengatur kerja sama dengan para relawan untuk membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut di atas, misal dengan bantuan orang tua, guru dan relawan lainnya yang mempunyai minat pada buku. 26

C. PROMOSI PERPUSTAKAAN