D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menggambarkan kondisi yang dilihat dalam
lapangan secara apa adanya, data–data mengenai hal–hal yang diselidikiditeliti kemudian dianalisa. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi,
gambaranlukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat- sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
6
Ini dikarenakan, salah satu karakteristik penelitian kualitatif adalah deskriptif. Yaitu data-data yang
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
7
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
8
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan antara lain : a.
Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari
staf perpustakaan dan para siswa.
6
Moh. Natsir. Metode Penelitian, cet. 5 Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003, h. 54.
7
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h. 11.
8
Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 6.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari dokumen, buku referensi, dan lain-lain.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Kajian pustaka menggunakan buku – buku, artikel yang online dan
tercetak. Kajian pustaka dilakukan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif tentang konsep–konsep yang akan dikaji. Dan sebagai
landasan teori untuk memperkuat analisa data dalam penelitian. Informasi dari buku dan sebagainya tersebut adalah yang membahas
tentang perpustakaan sekolah, storytelling, promosi perpustakaan dan sikap dan perubahan sikap.
b. Studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang
bagaimana jalannya program storytelling di perpustakaan tersebut. Studi lapangan yang digunakan adalah melihat gambaran pelaksanaan
storytelling di perpustakaan tersebut. Namun karena sekolah sudah
memasuki tahap EHB untuk menyambut ujian kenaikan kelas, maka pelaksanaan storytelling tidak bisa dilakukan. Sehingga penulis tidak
bisa melihat jalannya storytelling di perpustakaan sekolah Al-Izhar. c.
Wawancara merupakan teknik utama dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yang dilakukan kepada pustakawan untuk mendapatkan
informasi tentang pelaksanaan storytelling bagi anak di perpustakaan
yang dikelolanya. Dan kepada beberapa siswa yang dibagi dalam sebuah kelompok fokus yang terdiri dari 15 orang dengan tingkat usia
yang berbeda-beda, mulai dari tingkat TK sampai dengan SD kelas 5. Dengan pembagian sebagai berikut: kelas TK terdiri dari 2 orang anak
usia 5 tahun, kelas 1 SD terdiri dari 2 orang anak usia 6 tahun, kelas 2 SD terdiri dari 3 orang anak usia 8 tahun, kelas 3 SD terdiri dari 3
orang anak usia 9 tahun, kelas 4 SD terdiri dari 2 orang anak usia 10 tahun, kelas 5 SD terdiri dari 2 orang anak usia 11 tahun. Tidak
seragamnya jumlah informan siswa karena pada awalnya sebenarnya penulis telah menetapkan akan mewawancarai 2 orang siswa dari
masing-masing tingkatan kelas. Namun ketika pada saat wawancara ada siswa yang ingin ikut diwawancarai dengan temannya, itulah yang
menyebabkan jumlah informan dari tiap kelas ada yang berjumlah 2 dan 3 orang.
Jadwal wawancara kepada pihak pustakawan dan siswa masing-masing selama 2 hari. Yaitu wawancara dengan siswa pada tanggal 21 dan 22 Mei 2008
dan wawancara dengan pustakawan pada tanggal 22,28 Mei 2008 dan 9 Juni 2008. Dalam wawancara, penulis menulis dan merekam wawancara dengan
menggunakan MP4 tetapi karena kesalahan teknis hasil wawancara tidak dapat terekam dengan baik. Karena itu penulis mengandalkan hasil wawancara yang
secara ditulis tersebut untuk dibuat transkripdraft hasil wawancaranya. Wawancara dengan pustakawan maupun siswa tersebut sama-sama berdurasi
sekitar 10 sampai 20 menit. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara
terbuka dengan menggunakan draft pertanyaan, namun dalam suasana yang santai dan rileks. Penulis membiarkan informan menjawab sesuai dengan kenyataan
yang diketahui mereka, tanpa ada pilihan jawaban seperti kuisioner. Penulis hanya mewawancarai 2 orang pustakawan saja, karena difokuskan pada perpustakaan
TKSD saja sehingga yang diwawancarai adalah pustakawan yang mengelola perpustakaan bagian TKSD dan kepala bagian perpustakaan yang sering
memberikan storytelling kepada siswa sekaligus sebagai koordinator kegiatan storytelling
di Perpustakaan Al-Izhar.
4. Subyek dan Obyek Penelitian