5. Jenis-jenis Sikap
Jung membedakan dua sikap hidup yang berbeda, yaitu dua cara bereaksi terhadap keadaan yang dapat dilukiskan sebagai sesuatu yang khas. Kedua sikap
hidup tersebut adalah sikap ekstravert dan sikap introvert. Sikap ekstravert ditandai dengan adanya minat kepada kejadian-kejadian,
orang dan benda, adanya hubungan dan ketergantungannya pada hal-hal tersebut; kalau sikap ini menjadi kebiasaan Jung menyebutnya sebagai tipe ekstravert. Tipe
ini didorong oleh faktor-faktor luar dan banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Tipe ekstravert suka bergaul dan merasa yakin di lingkungan asing.
44
Sebaliknya sikap introvert adalah menarik diri, terpusat pada faktor-faktor subjektif dan pengaruh yang menguasainya adalah ‘kebutuhan dalam’. Tipe ini
kurang yakin dalam berhubungan dengan orang dan benda, cenderung kurang sosial dan lebih menyukai berpikir daripada berbuat.
45
6. Pembentukan Sikap dan Faktor yang Mempengaruhinya
Sikap terbentuk terutama atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki dan informasi yang diterima mengenai hal-hal tertentu. Satu per tiganya
merupakan faktor terkait yang berperan dalam pembentukan sikap, adalah kelompok tempat orang tersebut berada di dalamnya. Kelompok menentukan
bagaimana kita harus memuaskan kebutuhan. Dengan sendirinya, kelompok juga menekankanmempraktikkan agar sikap yang ada dalam kelompok tersebut
44
Frieda Fordham, Pengantar Psikologi C.G. Jung: Teori-teori dan Teknik Psikologi Kedokteran.
Penerjemah Istiwidayanti Jakarta : Bhratara Karya Aksara, 1988, h. 15-16.
45
Fordham, Pengantar Psikologi C.G. Jung, h. 16.
diikuti. Proses penyesuaian diri juga memainkan peranan di sini. Anggota kelompok juga sering merujuk pada informasi yang sama.
46
Pembentukan sikap dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap seseorang sangat ditentukan oleh pengalaman pribadi,
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusilembaga pendidikanlembaga agama dan emosi.
47
Beberapa teori perubahan sikap : 1
Teori penolakan dan penerimaan 2
Teori ko nsistensi Tidak adanya konsistensi antara sikap dan
perbuatan 3
Teori keseimbangan. Teori ini berdasarkan likesenang dan
disliketidak senang. Persoalan pengertian bersama
keputusan bersama
keseimbangan
7. Kaitan Antara Storytelling dengan Perubahan Sikap
Telah disebutkan pada bagian-bagian awal bab ini bahwa storytelling banyak bermanfaat bagi anak-anak dalam meningkatkan kreatifitas dan
kecerdasan mereka. Selain itu juga melalui dongengkisah-kisah yang diceritakan anak bisa mengambil pelajaran tentang bagaimana seharusnya
bersikap dan bertingkah laku agar selalu menjadi orang yang bertingkah laku
46
Mar’at Indieningsih Kartono, Perilaku Manusia, h. 104.
47
Azwar S, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, h. 30.
baik. Tentu saja kaitan antara storytelling dengan perubahan sikap dapat diuraikan dengan melihat faktor-faktor perubahan sikap tersebut.
a. Pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain yang diceritakan
pada saat storytelling akan memberikan dampak dan pengetahuan serta pelajaran pada anak bagaimana sebaiknya bersikap. Melalui
storytelling , anak bisa mendapatkan pengalaman baru tentang hal
yang belum diketahuinya. b.
Melalui cer ita-cer ita tentang keb udayaan yang diceritakan, anak mendapat pengetahuan dan gambaran mengenai budaya lain yang
belum pernah dialami dan dilihat meskipun tidak melihat secara langsung.
c. Dengan menceritakan tokoh-tokoh penting seperti tokoh-tokoh
yang terkenal di dunia dalam berbagai bidang ilmu, akan memberikan dorongan pada anak untuk rajin belajar dan sekolah
jika ingin seperti tokoh-tokoh sukses tersebut. d.
Berkemb angn ya du nia informasi melalu i b erb agai media massa yang ada, anak perlu untuk diceritakan tentang sisi positif dan
negatifnya media-media seperti acara televisi dan berita di koran. Dengan demikian anak bisa mengerti apa yang bagus untuk ditiru
melalui tayangan media elektronik dan cerita-cerita dalam media cetak.
e. Pentingnya institusi pendidikan dan keagamaan seperti sekolah
untuk menyediakan kegiatan storytelling kepada anak akan sangat
membantu dalam perubahan sikap dan pembentukan sikap anak menjadi anak-anak yang berbakti. Karena anak telah terbiasa
mendapat cerita yang baik-baik di lingkungan sekolah. f.
Dalam sebuah cerita, terdapat tokoh baik dan buruk. Sang tokoh baik berkelakuan terpuji dan terjaga emosinya, sedangkan tokoh
jahat cenderung berkelakuan tercela dengan emosi yang meledak- ledak. Dengan bercerita, anak bisa mengerti bagaimana seharusnya
menjaga emosi dan mengerti tentang perasaan manusia.
BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN TKSD AL-IZHAR
PONDOK LABU
Perguruan Islam Al-Izhar mempunyai dua unit perpustakaan, yaitu perpustakaan untuk TK dan SD kelas rendah yaitu bagi siswa kelas 1 sampai
dengan kelas 2, dan perpustakaan yang diperuntukkan bagi siswa tingkat SD kelas tinggi yaitu kelas 3, 4, 5 dan 6 serta siswa tingkat SMP dan SMA.
Perpustakaan Al-Izhar pertama didirikan pada tahun 1990 diresmikan oleh Bapak Prof. DR. Fuad Hasan yang kini menjadi perpustakaan TKSD, dan
perpustakaan kedua didirikan pada tahun 1992 untuk tingkat SMP dan SMA yang diresmikan oleh Bapak Prof. DR. Ing. B.J. Habibie. Adapun Kepala Bagian
Perpustakaan Al-Izhar saat ini dijabat oleh Ibu Hj. Sri Dharma Lokandari, SS.
Visi dan Misi Perpustakaan
Visi dan misi perpustakaan pada dasarnya sama dengan visi dan misi sekolah, yaitu sebagai berikut.
Visi : Mendidik dan menghasilkan intelektual Islam yang berkualitas
internasional.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan umum yang bernafaskan Islam.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang menumbuh kembangkan potensi
siswa untuk menjadi manusia beriman, mandiri, kreatif dan cerdas.